• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu secara faktual dan cermat. Penelitian deskriptif menggambarkan tentang karakteristik atau ciri-ciri individu, situasi atau kelompok tertentu.1

Jadi, deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari satu fenomena yang sedang terjadi.

Paradigma yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah konstruktivistik. Konstruktivistik adalah pendekatan secara teoritis untuk komunikasi yang dikembangkan tahun 1970-an oleh Jesse Deli dan rekan-rekan sejawatnya. Teori konstruktivisme menyatakan bahwa individu melakukan interpretasi dan bertindak menurut berbagai kategori konseptual yang ada dalam pikirannya. Menurut teori ini, realitas tidak menunjukkan dirinya dalam

1

Rosady Ruslan. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, Jakarta : PT Graha Grafindo Persada, 2006

(2)

bentuknya yang kasar, tetapi harus disaring terlebih dahulu melalui bagaimana cara seseorang melihat sesuatu.2

3.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fenomenologi. Fenomenologi berusaha untuk mengungkap dan mempelajari serta memahami suatu fenomena beserta konteksnya yang khas dan unik yang dialami oleh individu hingga tataran “keyakinan” individu yang bersangkutan. Dengan demikian dalam mempelajari dan memahaminya, haruslah berdasarkan sudut pandang, paradigma dan keyakinan langsung dari individu yang bersangkutan sebagai subjek yang mengalami langsung.3

Menurut Robert Craig4 fenomenologi merupakan sebuah tradisi yang fokus pada pengalaman seseorang, termasuk pengalamannya dengan orang lain. Komunikasi dalam hal ini dilihat sebagai sebuah bentuk berbagi pengalaman personal dengan orang lain melalui dialog.

Fenomenologi berkembang sebagai metode untuk mendekati fenomena-fenomena dalam kemurniannya. Fenomena disini dipahami sebagai segala sesuatu yang dengan suatu cara tertentu tampil dalam kesadaran kita. Baik berupa sesuatu sebagai hasil rekaan maupun berupa sesuatu yang nyata, yang berupa gagasan maupun kenyataan. Pengembangan suatu metode yang tidak memalsukan fenomena, melainkan dapat mendeskripsikannya seperti penampilannya tanpa

2

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2010

3

Hardiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta : Salemba Humanika, 2012

(3)

prasangka sama sekali. Tugas utama fenomenologi adalah menjalin keterkaitan manusia dengan realitas yang dapat diamati.

3.3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian atau narasumber adalah sumber yang memahami dan memiliki kompeten atas informasi dari objek penelitian. Narasumber terdiri atas key informasn dan informan. Key informan adalah orang yang dapat memberikan keterangan dan menguasai tentang sesuatu yang sedang diteliti. Key informan bukan sekedar terlibat tetapi juga menguasai kegiatan dari fenomena yang diteliti. Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh pewawancara.

Hal berikut adalah yang harus dipertimbangkan untuk dijadikan sebagai key informan dan informan dalam penelitian :

a. Memiliki pengalamam pribadi mengenai permasalahan yang diteliti b. Sehat jasmani dan rohani

c. Mampu berkomunikasi dengan baik d. Bersikap tidak memihak atau netral

Berdasarkan kriteria diatas, maka key informan yang dipilih peneliti adalah : a. Mr. Tsuyoshi Yamaguchi, General Manager PT. Bank Sumitomo Mitsui

Indonesia.

Sedangkan informannya adalah :

a. Ibu Kemala Putri, Head of General Affair Department PT. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.

(4)

b. Sdr. Narita Diana, Corporate Business Department Staff PT. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan 2 jenis data yang akan dikumpulkan, yaitu data primer dan data sekunder.

3.4.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam (in dept interview) dan observasi partisipan.

a. Wawancara mendalam (in dept intervie)

Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab kepada narasumber. Dalam melakukan in dept inteview peneliti akan menggunakan interview guide dengan pengembangan yang disesuaikan dengan masing-masing informan.

b. Observasi

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.

(5)

3.4.2. Data Sekunder

Peneliti menggunakan studi kepustakaan sebagai data sekunder. Data-data dan informas yang diperoeh adalah berasal dari buku-buku, jurnal-jurnal, dan sumber kepustakaan lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian.

3.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis daya yang digunakan penulis adalah teknik analisis data dari Miles and Huberman, yang telah dikutip oleh Sugiyono (2012).5

Proses analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu:

a. Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua bagian yaitu deskriptif dan reflektif. Catatan deskriptif adalah catatan alami, (catatan tentang apa yang dilihat, didengar, disaksikan dan dialami sendiri oleh peneliti tanpa adanya pendapat dan penafsiran dari peneliti terhadap fenomena yang dialami. Catatan reflektif adalah catatan yang berisi kesan, komentar, pendapat, dan tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai, dan merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya.

5

(6)

b. Reduksi Data

Setelah data terkumpul, selanjutnya dibuat reduksi data, guna memilih data yang relevan dan bermakna, memfokuskan data yang mengarah untuk memecahkan masalah, penemuan, pemaknaan atau untuk menjawab pertanyaan penelitian. Kemudian menyederhanakan dan menyusun secara sistematis dan menjabarkan hal-hal penting tentang hasil temuan dan maknanya.

Pada proses reduksi data, hanya temuan data atau temuan yang berkenaan dengan permasalahan penelitian saja yang direduksi. Sedangkan data yang tidak berkaitan dengan masalah penelitian dibuang. Dengan kata lain reduksi data digunakan untuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan dan membuang yang tidak penting, serta mengorganisasikan data, sehingga memudahkan peneliti untuk menarik kesimpulan.

c. Penyajian Data

Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata, gambar, grafik dan tabel. Tujuan sajian data adalah untuk menggabungkan informasi sehingga dapat menggambarkan keadaan yang terjadi. Dalam hal ini, agar peneliti tidak kesulitan dalam penguasaan informasi baik secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari hasil penelitian, maka peneliti harus membuat naratif, matrik atau grafik untuk memudahkan penguasaan informasi atau data tersebut. Dengan demikian peneliti dapat

(7)

tetap menguasai data dan tidak tenggelam dalam kesimpulan informasi yang dapat membosankan. Hal ini dilakukan karena data yang terpencar-pencar dan kurang tersusun dengan baik dapat mempengaruhi peneliti dalam bertindak secara ceroboh dan mengambil kesimpulan yang memihak, tersekat-sekat dan tidak mendasar.

d. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan selama proses penelitian berlangsung seperti halnya proses reduksi data, setelah data terkumpul cukup memadai maka selanjutnya diambil kesimpulan sementara, dan setelah data benar-benar lengkap maka diambil kesimpulan akhir.

3.6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini data diperiksa dengan metode triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk kepentingan pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Menurut Patton6 ada 4 macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan, yaitu :

6

(8)

a. Triangulasi Data

Mengguanakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memeiliki sudut pandang yang berbeda.

b. Triangulasi Pengamat

Adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data. Dalam penelitian ini, dosen pembimbing studi kasus bertindak Sebagai pengamat (expert judgement) yang memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data.

c. Triangulasi Teori

Penggunaan berbagai teori yang berlaianan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memasuki syarat.

d. Triangulasi Sumber

Penggunaan berbagai sumber untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara yang ditunjang dengan observasi pada saat wawancara dilakukan.

Pada penelitan ini, peneliti menggunakan triangulasi data dan triangulasi sumber, karena membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

(9)

wawancara, hal ini berfungsi bagi peneliti untuk melihat hasil berdasarkan rekapan wawancara yang langsung dilakukan oleh peneliti dengan beberapa narasumber.

Referensi

Dokumen terkait

Metode analisis data yang dilakukan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk mengungkapkan gejala-gejala atau keadaan yang terjadi pada subjek

Dengan melihat penjelasan solusi di atas maka perlu jenis luaran yang dihasilkan yakni mitra atau sekolah Pekanbaru Lab School memberikan kepada guru untuk mengikuti

Beberapa hal yang membuat siswa kurang atau tidak termotivasi untuk belajar mata pelajaran fisika adalah penilaian siswa yang kurang baik terhadap hubungan mereka dengan guru

a) Ketika pendapatan dari produk atau jasa yang saat ini dimiliki organisasi akan meningkat secara signifikan dengan penambahan produk baru yang tidak terkait. b) Ketika

Pada tanaman kelapa sawit muda, jumlah bunga jantan lebih sedikit dibandingkan dengan bunga betina, tetapi perbandingan tersebut akan berubah sesuai dengan

Jika Anda ingin menonaktifkan audio panel belakang (hanya didukung bila mengguna- kan modul audio panel depan HD), lihat Bab 5, “Mengkonfigurasi Audio 2/4/5.1/7.1 Kanal”. •

Dalam tabel program acara dan deskripsi acara di atas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan jadwal acara selama seminggu di Radio Elisa Fm terdapat format siaran yang mayoritas adalah

Analisis situasi disini dilakukan dengan memperhatikan faktor SWOT (strenght, weakness, opportunity, dan threads) yang ada pada situasi sebelum menentukan strategi