• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PADA PEMBERIAN UPAH SERTA SEBAGAI ALAT PENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA PT. BOK SENG INVESTMENT INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PADA PEMBERIAN UPAH SERTA SEBAGAI ALAT PENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA PT. BOK SENG INVESTMENT INDONESIA"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PADA PEMBERIAN GAJI DAN UPAH SERTA SEBAGAI ALAT PENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA PT. BOK SENG INVESTMENT

AKADEMI AKUTANSI PERMATA

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PADA PEMBERIAN GAJI DAN UPAH SERTA SEBAGAI ALAT PENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA PT. BOK SENG INVESTMENT

INDONESIA

TUGAS AKHIR

Disusun Oleh: Novi Haryani NIM: 12000794

AKADEMI AKUTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

2016

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PADA PEMBERIAN GAJI DAN UPAH SERTA SEBAGAI ALAT PENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA PT. BOK SENG INVESTMENT

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem akuntansi penggajian dan pengupahaan yang berlaku di PT. Bok Seng Investment Indonesia serta dapatkah sistem akuntansi tersebut dijadikan alat pendukung pengendalian intern gaji dan upah.

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang menggunakan data primer seperti hasil wawancara dengan pihak perusahaan dan sekunder seperti struktur organisasi. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi, metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bok Seng Investment Indonesia yang berlokasi di Jl. Bridjen Katamso km 06 Tanjung Uncang Batam estate dan waktu penelitian dimulai pada bulan Juni 2016 sampai dengan selesai.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem akuntansi penggajian dan penguapahan yang berlaku di PT. Bok Seng Investment Indonesia cukup memadai guna dijadikan sebagai alat bantu pengendalian intern terhadap gaji dan upah. Kata kunci: gaji, upah, pengendalian intern, sistem akuntansi.

(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia perekonomian saat ini telah mendorong pertumbuhan perusahaan untuk memperbesar dan memperluas ruang lingkup usahanya. Perusahaan-perusahaan pada umumnya tanpa terkecuali jenis dan bidang usahanya saling berkompetensi untuk memperoleh pangsa pasar yang luas dan menuntut kualitas produk yang baik, tingkat reabilitas yang tinggi dan saluran distribusi yang cepat dan terjamin.

Pada dasarnya setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya sangat membutuhkan bantuan tenaga manusia atau yang lazim disebut dengan karyawan atau buruh. Manusia merupakan faktor produksi yang paling penting bagi setiap perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Keterlibatan karyawan atau buruh dalam perusahaan dimulai dari awal kegiatan perusahaan, yaitu menyusun dan merencanakan tujuan perusahaan yang akan dicapai baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dan pengendaliannya sampai kepada tercapainya tujuan perusahaan tersebut.

Keseluruhan kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan hendaknya dilaksanakan seara efektif dan efisien tetapi tidak jarang terjadi penyelewenangan dan pemborosan yang mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit bagi perusahaan. Oleh karena itu dengan bertambah rumitnya suatu

(4)

2

kegiatan perusahaan maka bertambah rumit pula pekerjaan yang harus dilakukan, maka pimpinan perusahaan harus menggunakan suatu alat pengendalian yang tangguh untuk mengendalikan semua kegiatan usaha secara efektif dan efisien, pimpinan perusahaan haruslah menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik sesuai dengan teknik dan prosedur serta metode yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam menjalankan fungsinya manajer banyak membuat keputusan, untuk itu manajer sangat membutuhkan data dan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan dan tindakan yang tepat demi kelangsungan hidup serta kemajuan perusahaan tersebut.

Data dan informasi yang dibutuhkan manajer dalam pengambilan keputusan dapat berupa data atau informasi yang bersifat finansial dapat diperoleh melalui sistem akuntansi. Menurut Horngern dan Harrison (2007:4) menyatakan bahwa Sistem Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Sistem akuntansi tersebut akan menentukan bagaimana cara mengumpulkan data, meringkas, mengklasifikasikan, menganalisis dan melaporkannya kepada manajemen perusahaan atau pihak lain yang membutuhkan informasi tersebut.

Manajer yang memegang kendali suatu perusahaan modern harus dapat mengendalikan perusahaan dan dalam melaksanakan tugasnya pimpinan senantiasa dihadapkan pada masalah-masalah perusahaan seperti masalah yang berhubungan dengan prosedur penentuan besarnya gaji dan upah serta pembayarannya. Gaji menurut Soemarso (2009:307) adalah imbalan kepada

(5)

pegawai yang diberikan atas tugas-tugas administrasi dan pimpinan yang jumlahnya biasanya tetap secara bulanan. Sedangkan pengertian upah menurut Soemarso (2009:307) ialah imbalan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik dan biasanya jumlahnya ditetapkan secara harian, satuan atau borongan. Secara teknis disinilah keahlian seorang manajer diuji, bagaimana pimpinan dapat memecahkan suatu masalah dalam perusahaannya.

Dalam mengorganisir, mengendalikan dan melakukan kegiatan sehari-hari, manajer banyak mengambil keputusan. Keputusan yang diambil manajer haruslah tepat dan baik karena ini penting untuk kemajuan suatu perusahaan. Dalam membuat keputusan manajer harus dapat membuat keputusan yang masuk akal, yang memerlukan informasi-informasi yang relevan bagi kepentingan manajemen dalam rangka pengambilan keputusan atas laporan intern perusahaan.

Laporan intern yang memadai harus didukung oleh sistem akuntansinya yang diterapkan perusahaan, sistem akuntansi merupakan suatu rangkaian dari formulir-formulir, catatan-catatan, lapoan-laporan, serta alat-alat lainnya yang dikoordinasikan sehingga dapat memberikan informasi kepada pemimpin perusahaan dimana informasi tersebut sangat dibutuhkan sebagai alat pendukung pengambilan keputusan.

PT. Bok Seng Invesment Indonesia merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya bergerak dibidang penyewaan alat-alat berat seperti Crane, Boomlift, Forklift dan sebagainya, kepada masyarakat yang mana perusahaan ini banyak

(6)

mempekerjakan tenaga kerja dengan berbagai tingkatan. Perusahaan ini memberikan imbalan atas jasa karyawannya berupa gaji dan upah dan telah menerapkan sistem akuntansi atas gaji dan upah sebagai alat pendukung pengambilan keputusan. Jumlah karyawannya yang relatif banyak dari berbagai tingkatan maka dalam perusahaan ini gaji dan upah merupakan pengeluaran yang sangat besar dan penting sehingga perlu mendapat perhatian yang memadai dari pihak manajemen perusahaan.

Data lain yang penulis temukan adalah bahwa daftar gaji dibuat oleh Staff HR dan kemudian diserahkan ke bagian Finance kemudian ditulis dalam Payroll check lalu dikirim ke bank untuk pembayaran gaji dan dibayar tunai untuk upah, buktinya juga dicatat oleh bagian akuntansi. Kemudian bagian akuntansi membuat bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar pembayaran gaji dan upah kepada karyawan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin mengetahui lebih mendalam bagaimana penerapan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada perusahaan ini, apakah telah berjalan dengan efektif guna dijadikan sebagai alat pendukung pengambilan keputusan, maka penulis mengambil judul skripsi “Penerapan Sistem Akuntansi Pada Pemberian Gaji dan Upah

Serta Sebagai Alat Pendukung Pengendalian Intern Gaji dan Upah Pada

(7)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang diterapkan oleh PT. Bok Seng Investment Indonesia?

2. Apakah sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang diterapkan oleh perusahaan dapat membantu manajemen dalam pengendalian intern gaji dan upah?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas dan lebih terarah maka penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut.

1. Penulis tidak membahas secara detil mengenai sistem pajak penghasilan karyawan.

2. Penulis tidak membahas secara detil mengenai sistem BPJS.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini bertindak sebagaimana yang telah di kemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Bok Seng Investment Indonesia.

2. Untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang diterapkan oleh perusahaan dapat membantu manajemen dalam

(8)

pengendalian intern gaji dan upah.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk membantu pihak manajemen dalam penerapan sistem akuntansi pada pemberian gaji dan upah serta sebagai alat pendukung pengendalian intern gaji dan upah yang dalam hal ini dapat memaksimalkan kinerja perusahaan.

Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang sistem akuntansi, penggajian dan pengupahan serta pegendalian intern gaji dan upah sebagai tambahan informasi dalam proses pengambilan keputusan khususnya keputusan-keputusan gaji dan upah karyawan.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki kemanfaatan sebagai berikut:

a. Bagi pengembangan Ilmu Akuntansi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta dapat dijadikan referensi mengenai Penerapan Sistem Akuntansi Pada Pemberian Gaji dan Upah Serta Sebagai Alat Pendukung Pengendalian Intern Gaji dan Upah.

(9)

Memberikan informasi dan kontribusi yang berguna untuk pengembangan penelitian gaji dan upah terutama dalam Penerapan Sistem Akuntansi Pada Pemberian Gaji dan Upah Serta Sebagai Alat Pendukung Pengendalian Intern Gaji dan Upah.

c. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan, umumnya mengenai gaji dan upah, khususnya mengenai Penerapan Sistem Akuntansi Pada Pemberian Gaji dan Upah Serta Sebagai Alat Pendukung Pengendalian Intern Gaji dan Upah serta sebagai bahan referensi untuk penelitian dalam bidang yang sama.

d. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan atau pembanding untuk penelitian berikutnya dengan topik sejenis dan masuk sebagai daftar pustaka bagi akademik.

(10)

KAJIAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kajian Teori

1. Sistem Akuntansi

a. Pengertian Sistem Ak

Sistem merupakan bagian saling berinteraksi

secara menyeluruh untuk berfungsi bersama

tujuan tertentu. Pengertian sistem menurut beberapa pendapat para ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Diana dan Setiawati (2011:3) “Sistem serangakaian

mencapai tujuan

suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.”

Sedangkan menurut Hall (2007:6) si

“Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama.”

Dari ketiga uraian definisi sistem diatas dapat disimpulkan

8

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL

DAN HIPOTESIS

Sistem Akuntansi

Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem merupakan bagian-bagian atau prosedur berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dalam

secara menyeluruh untuk berfungsi bersama-sama dalam mencapai tujuan tertentu. Pengertian sistem menurut beberapa pendapat para ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Diana dan Setiawati (2011:3) “Sistem serangakaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama

tujuan tertentu.”, menurut Mulyadi (2008:5) “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.”

Sedangkan menurut Hall (2007:6) sistem didefinisikan sebagai: “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama.”

Dari ketiga uraian definisi sistem diatas dapat disimpulkan

KAJIAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL

bagian atau prosedur-prosedur yang dalam rangkaian sama dalam mencapai tujuan tertentu. Pengertian sistem menurut beberapa pendapat para

Menurut Diana dan Setiawati (2011:3) “Sistem merupakan dan bekerjasama untuk Mulyadi (2008:5) “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk

stem didefinisikan sebagai: “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan

(11)

bahwa sistem merupakan suatu jaringan ataupun komponen yang saling berhubungan serta memiliki tujuan yang sama.

Sedangkan pengertian Akuntansi menurut Horngren dan Harrison (2007:4) ialah Sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Menurut Warren dkk (2005:10) menjelaskan bahwa:“ Secara umum, akuntansi dapat didefenisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Akuntasi adalah suatu sistem informasi yang berisi laporan keuangan yang dapat dijadikan sebagai pedoman bagi pihak-pihak yang membutuhkannya”.

b. Unsur- unsur Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2008:3-5) mengungkapkan unsur-unsur sistem akuntansi sebagai berikut :

a) Formulir : Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas.

b) Jurnal : Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam jurnal ini, data keuangan untuk

(12)

pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

c) Buku Besar: Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening pembantu yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. d) Buku Pembantu : Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening

pembantu yang terinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (book of final entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu.

e) Laporan : Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer. Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya.”

(13)

c. Tujuan Sistem Akuntansi

Tujuan umum penyusunan sistem akuntansi menurut Mulyadi (2008:19) dalam bukunya yang berjudul sistem akuntansi :

a) Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

b) Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.

c) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

d) Untuk melengkapi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Berdasarkan tujuan sistem akuntansi yang diuraikan diatas memiliki penjelasan, yaitu :

a) Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru. Dalam perusahaan yang baru berjalan sangat dibutuhkan pengembangan sistem akuntansi. Pada perusahaan dibidang dagang, jasa, manufaktur sangat memerlukan pengembangan

(14)

sistem akuntansi lengkap, hal ini berguna agar kegiatan perusahaan berjalan dengan lancar.

b) Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada. Seringkali sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen, mutu, ketepatan penyajian, dan struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan usaha perusahaan, sehingga dengan sendirinya menuntut sistem akuntansi untuk bisa menghasilkan laporan dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat dalam penyajiannya, dengan struktur informasi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan perusahaan.

c) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern. Akuntansi merupakan pertanggung jawaban kekayaan suatu perusahaan atau organisasi. Dalam hal pengembangan sistem akuntansi selalu digunakan untuk memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan perusahaan, sehingga pertanggung jawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik.

d) Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaran catatan akuntansi. Dalam hal ini informasi dapat dijadikan sebagai barang ekonomi yang mempunyai banyak manfaat, karena untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan sumber ekonomi lainnya. Jika pengorbanan lebih besar dari manfaatnya, maka sistem yang

(15)

sudah ada perlu dirancang kembali guna untuk mengurangi pengorbanan sumber daya bagi penyedia informasi tersebut.

Dari tujuan sistem akuntansi yang telah dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan sistem akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada apakah sesuai atau belum dengan sistem pengendalian intern yang baik.

d. Siklus Sistem Akuntansi

Definisi menurut Soemarso (2009:110), menerangkan bahwa: “Siklus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan akuntansi, mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporan keuangan.”

Definisi menurut Suharli (2008:49), “Siklus akuntansi merupakan rangkaian urutan tahapan proses dari suatu transaksi dan peristiwa sampai dengan pelaporan pada akhir periode dan berlanjut dari analisa transaksi sampai pelaporan periode berikutnya.”

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa siklus akuntansi adalah tahap-tahap akuntansi yang dilakukan terus-menerus sehingga mulai dari pencatatan setiap transaksi yang terjadi sampai pada pelaporan terakhir sampai dengan dibuatnya laporan keuangan.

Menurut Romney dan Steinbart (2009), sistem akuntansi memiliki 5 sub sistem, yaitu :

(16)

a) Siklus pendapatan (

bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan tersebut. b) Siklus peng

aktivitas bisnis dan operasional pemrosesan data terkait dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.

c) Siklus Penggajian (

bisnis dan operasional pemrosesan

dengan cara yang efektif dalam mengelola pegawai

d) Siklus Produksi (

bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang terus berulang dengan pembuatan produk.

2. Gaji dan Upah

a. Pengertian Gaji

Gaji merupakan salah satu hal yang mendorong atau memotivasi pegawai untuk bekerja atau mengabdi secara menyeluruh terhadap perusahaan. Gaji sering disebut juga sebagai upah, tetapi kedua hal tersebut memiliki sedikit perbedaan. Adapun ada beberapa definisi gaji seperti berikut ini:

Menurut Soemarso (2009:307) gaji didefinisikan

berikut: “Gaji adalah imbalan kepada pegawai yang diberikan atas klus pendapatan (revenue cycle), merupakan rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan tersebut. Siklus pengeluaran (expenditure cycle), merupakan rangkaian aktivitas bisnis dan operasional pemrosesan data terkait dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.

Siklus Penggajian (payroll cycle), merupakan rangkaian aktivitas bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan cara yang efektif dalam mengelola pegawai

Siklus Produksi (production cycle), merupakan rangkaian aktivitas bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang terus berulang dengan pembuatan produk.

2. Gaji dan Upah

Pengertian Gaji

Gaji merupakan salah satu hal yang mendorong atau memotivasi pegawai untuk bekerja atau mengabdi secara menyeluruh terhadap perusahaan. Gaji sering disebut juga sebagai upah, tetapi hal tersebut memiliki sedikit perbedaan. Adapun ada beberapa definisi gaji seperti berikut ini:

Menurut Soemarso (2009:307) gaji didefinisikan

berikut: “Gaji adalah imbalan kepada pegawai yang diberikan atas , merupakan rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan tersebut.

merupakan rangkaian aktivitas bisnis dan operasional pemrosesan data terkait dengan

merupakan rangkaian aktivitas data terkait yang berhubungan dengan cara yang efektif dalam mengelola pegawai

merupakan rangkaian aktivitas bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang terus berulang

Gaji merupakan salah satu hal yang mendorong atau memotivasi pegawai untuk bekerja atau mengabdi secara menyeluruh terhadap perusahaan. Gaji sering disebut juga sebagai upah, tetapi hal tersebut memiliki sedikit perbedaan. Adapun ada beberapa

Menurut Soemarso (2009:307) gaji didefinisikan sebagai berikut: “Gaji adalah imbalan kepada pegawai yang diberikan atas

(17)

tugas-tugas administrasi dan pimpinan secara bulanan.”

adalah: “Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer.”

Mardi (2011:107) mengemukakan ba

bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan suatu kompensasi

dilakukan oleh seseorang terhadap perusahaan, kompensasi yang diberikan perusahaan biasanya bersifat bulanan.

b. Pengertian Upah

Dengan

disebuah perusahaan, maka ada perbedaan pengkategorian pembayaran

perbedaan definisi atau keterangan antara gaji dan upah. Berikut adalah beberapa

Menurut

berikut:“Upah adalah imbalan kepada buruh yang mela pekerjaan kasar

biasanya jumlahnya ditetapkan secara harian, satuan Adapun Mulyadi (2008:373) mengemukakan bahwa:“Upah

tugas administrasi dan pimpinan yang jumlahnya biasanya tetap secara bulanan.”, sedangkan menurut Mulyadi (2008:373) gaji adalah: “Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan

Mardi (2011:107) mengemukakan bahwa: “Gaji adalah sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai.”

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan kompensasi yang diberikan oleh perusahaan sebagai balas jasa ya dilakukan oleh seseorang terhadap perusahaan, kompensasi yang diberikan perusahaan biasanya bersifat bulanan.

Pengertian Upah

Dengan adanya pengkategorian karyawan tetap

disebuah perusahaan, maka ada perbedaan pengkategorian pembayaran kompensasi antara gaji dan upah pula.

perbedaan definisi atau keterangan antara gaji dan upah. Berikut beberapa definisi upah.

Menurut Soemarso (2009:307) upah didefinisikan berikut:“Upah adalah imbalan kepada buruh yang mela

kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik dan biasanya jumlahnya ditetapkan secara harian, satuan atau

Adapun Mulyadi (2008:373) mengemukakan bahwa:“Upah

yang jumlahnya biasanya tetap sedangkan menurut Mulyadi (2008:373) gaji adalah: “Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan

hwa: “Gaji adalah sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan diberikan oleh perusahaan sebagai balas jasa yang dilakukan oleh seseorang terhadap perusahaan, kompensasi yang diberikan

tetap dan kontrak disebuah perusahaan, maka ada perbedaan pengkategorian pula. Ada sedikit perbedaan definisi atau keterangan antara gaji dan upah. Berikut ini

didefinisikan sebagai berikut:“Upah adalah imbalan kepada buruh yang melakukan kekuatan fisik dan atau borongan.”. Adapun Mulyadi (2008:373) mengemukakan bahwa:“Upah umumnya

(18)

merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh).”

Sedangkan Diana dan Setiawati (2011:174) mendefinisikan upah seperti dibawah ini:“Upah diberikan atas dasar kinerja harian, biasanya praktik ini ditemukan pada pabrik. Upah ada kalanya juga didasarkan pada unit produk yang dihasilkan.”

Dengan demikian upah dapat disimpuikan sebagai suatu kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada seseorang sebagai balas jasa yang dilakukan, upah diberikan atas dasar kinerja hariannya.

c. Perbedaan Gaji dan Upah

Dalam praktek di perusahaan dan dalam buku-buku manajemen sumber daya manusia istilah upah dan gaji digunakan dalam konteks yang berbeda.

a) Upah digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu pendek, misalnya perhari atau malahan per jam. Gaji menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu lebih panjang biasanya sebulan.

b) Untuk menggambarkan kaitan pekerja penerima upah dengan proses produksi pada industri manufaktur. Upah (wage) dibayarkan kepada pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi, baik terlibat langsung maupun tidak langsung.

(19)

d. Unsur- unsur Gaji dan Upah

Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai unsur dari biaya dan upah yang keseluruhannya disebut dengan biaya tenaga kerja. unsur-unsur gaji dan upah seperti tertera dibawah ini:

a) Gaji Pokok merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kontrak kerjanya.

b) Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Misalnya perusahaan telah menetapkan output standar yang harus diselesaikan sebanyak 20 unit perhari, maka bagi karyawan tersebut akan diberikan upah tambahan sebesar jumlah kelebihan standar.

c) Lembur merupakan upah yang dibayarkan kepada karyawan yang melebihi jam kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya karyawan yang telah melakukan pekerjaan melebhi jam kerjanya maka akan ada tarif yang lebih tinggi dibandingkan tarif biasa. d) Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu

tahun fiskal memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah berkonsultsi dengan pemerintah dan serikat kerja.

e) Perlengkapan dan sarana lain merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini berupa bentuk jasa

(20)

seperti: hiburan, pelayanan kesehatan, dan transportasi yang diterima tidak dalam bentuk uang.

e. Prosedur Penggajian dan Pengupahan

Tabel 2.1 Prosedur Penggajian dan Pengupahan

3. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan

a. Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan

Istilah penggajian (payroll) sering diartikan sebagai jumlah total yang dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang mereka berikan selama suatu periode. Penggajian dan pengupahan itu penting karena alasan berikut:

(21)

penggajian dan pengupahan atau hal-hal yang tidak wajar. Untuk itu gaji dan upah harus dibayarkan secara akurat dan tepat waktu. b) Penggajian dan pengupahan merupakan hal yang diatur oleh

Peraturan Pemerintah.

c) Penggajian dan pengupahan serta pajak gaji dan upah yang berkaitan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih sebagian besar perusahaan, dimana sepertiga dari pendapatan dikeluarkan untuk mrbayara gaji dan upah serta beban yang berkaitan dengan gaji dan upah.

Sistem informasi akuntansi penggajian dapat digunakan oleh manajemen perusahaan untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan.

Berikut ini ada beberapa pengertian sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan menurut beberapa ahli:

Prianthara (2010:137) mengemukakan bahwa: “Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dalam perusahaan jasa konstruksi melibatkan fungsi karyawan, keuangan, dan fungsi akuntansi”, sedangkan Mardi (2011:107) menyatakan sistem akuntansi gaji dan upah adalah: “Sistem penggajian dan pengupahan merupakan salah satu aplikasi pada sistem informasi akuntansi yang terus mengalami proses dalam bentuk batch (bertahap), disebut proses secara bertahap karena daftar gaji dibayarkan atau dibuat secara periodik (tiap mingguan,dua mingguan, atau bulanan) demikian pula

(22)

pembayaran gaji sebagian besar pegawai dibayar pada waktu bersamaan.”

Selanjutnya menurut Mulyadi (2008:17) menyatakan: “Sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk menangani transaksi gaji dan upah karyawan dan pembayaranya.”

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi gaji dan upah merupakan rangkaian prosedur perhitungan dan pembayaran gaji dan upah secara menyeluruh bagi karyawan secara efisien dan efektif. Tentunya dengan sistem akuntansi gaji dan upah yang baik perusahaan akan mampu memotivasi semangat kerja karyawan yang kurang produktif dan mempertahankan karyawannya yang produktif, sehingga tujuan perusahaan untuk mencari laba tercapai dengan produktifitas kerja karyawan yang tinggi.

b. Elemen-Elemen Dalam Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan.

Elemen atau fungsi dalam gaji dan upah sangat berperan penting dalam kelangsungan prosedur dalam penggajian dan pengupahan dalam sebuah perusahaan.

Ada beberapa elemen atau fungsi dalam sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan yang saling terkait dan bekerja sama satu sama lain untuk melaksanakan tujuan tertentu.

a) Fungsi Terkait

(23)

sistem akuntansi gaji dan upah adalah:  Fungsi Kepegawaian

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tariff gaji dan upah karyawan , kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan. Dalam struktur organisasi pada fungsi kepegawaian berada ditangan Bagian kepegawaian, dibawah Departemen Personalia dan Umum.

 Fungsi Pencatatan Waktu

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem penegendalian intern yang baik mensyaratkan tugas pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Dalam struktur organisasi, fungsi pencatatan waktu berada di tangan Bagian Pencatat Waktu, di bawah Departemen Personalia dan Umum.

 Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan

(24)

selama jangka waktu pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi pembuat pembuat daftar gaji kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji kepada karyawan. Dalam struktur organisasi, fungsi pembuat daftar gaji berada di tangan Bagian Gaji, di bawah Departemen Personalia dan Umum.

 Fungsi Akuntansi

Dalam sistem informasi akuntansi penggajian,fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk menjawab kewajiban yang timbul dalam hubungan dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya utang gaji karyawan, utang pajak, utang dana pensiun). Dalam struktur organisasi, fungsi akuntansi yang menangani sistem informasi akuntansi penggajian berada di tangan: Bagian utang, Bagian Kartu Biaya, dan Bagian Jurnal.

1) Bagian utang

Bagian ini memegang fungsi pencatat utang yang dalam sistem akuntansi informasi akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk memproses pembayaran gaji seperti yang tercantum dalam daftar gaji. Bagian ini menerbitkan bukti kas keluar yang memberi otorisasi kepada fungsi pembayaran gaji untuk membayarkan

(25)

gaji kepada karyawan seperti yang tercantum dalam daftar gaji tersebut.

2) Bagian Kartu Biaya

Bagian ini memegang fungsi akuntansi biaya yang dalam sistem informasi akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk mencatat distribusi biaya ke dalam kartu harga pokok produk dan kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan upah dan kartu jam kerja (untuk tenaga kerja langsung pabrik).

3) Bagian Jurnal

Bagian ini memegang fungsi pencatat jurnal yang bertanggung jawab untuk mencatat biaya gaji dalam jurnal umum.

e. Fungsi Keuangan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menuangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukan ke dalam amplop gaji setiap karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak. Dalam struktur organisai, fungsi keuangan berada di tangan Bagian Kassa.

f. Dokumen Yang Digunakan

(26)

perusahaan, dokumen terkait yang diguna

penting sebagai barang bukti pendukung bagi kelangsungan penggajian dan pengupahan karyawan yang bersangkutan.

Dokumen

informasi akuntansi penggajian dan pengupahan menurut Mulyadi (2008:374 )

1)

2)

perusahaan, dokumen terkait yang diguna

penting sebagai barang bukti pendukung bagi kelangsungan penggajian dan pengupahan karyawan yang bersangkutan.

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan menurut Mulyadi (2008:374 ) adalah sebagai berikut:

1) Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan

Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerja (

pemindahan, dan lain sebagainya. Tembusan dokumen dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah.

2) Kartu Jam Hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat setiap jam hadir karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbent

perusahaan, dokumen terkait yang digunakan berperan penting sebagai barang bukti pendukung bagi kelangsungan penggajian dan pengupahan karyawan yang

dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan menurut

adalah sebagai berikut: dan Upah

dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerja (skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya. Tembusan dokumen-dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji

ah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat setiap jam hadir karyawan di karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu

(27)

3)

4)

hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu. 3) Kartu Jam Kerja

Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu. Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kemudian dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk distribusi biaya upah langsung kepada jenis produk atau pesanan. Seperti telah disebutkan diatas, catatan waktu kerja ini hanya diperlukan dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan. Dalam perusahaan ini diperlukan informasi biaya tenaga kerja langsung pabrik untuk setiap pesanan yang diproduksi. Dalam perusahaan yang berproduksi massa, karyawan pabrik mengerjakan pekerjaan yang sama dari hari ke hari, sehingga tidak diperlukan data untuk melakukan distribusi biaya tenaga kerja langsung pabrik, semua biaya tenaga kerja langsung dalam perusahaan ini dibebankan

kepada produk yang sama. 4) Daftar Gaji dan Daftar Upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh

waktu.

Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu. Dokumen ini diisi oleh ngsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kemudian dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk distribusi langsung kepada jenis produk atau pesanan. Seperti telah disebutkan diatas, catatan waktu kerja ini perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan. Dalam perusahaan ini diperlukan informasi biaya tenaga kerja langsung pabrik untuk setiap pesanan yang diproduksi. Dalam perusahaan massa, karyawan pabrik mengerjakan dari hari ke hari, sehingga tidak diperlukan data untuk melakukan distribusi biaya tenaga kerja langsung pabrik, semua biaya tenaga kerja dibebankan langsung

isi jumlah gaji dan upah bruto setiap potongan berupa PPh

(28)

pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya.

5) Rekap Daftar Gaji dan Rekap Daftar Upah

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, rekap daftar upah dibuat untuk membebankan upah langsung dalam hubungannya dengan produk kepada pesanan yang bersangkutan. Distribusi biaya tenaga kerja ini dilakukan oleh fungsi akuntansi biaya dengan dasar rekap daftar gaji dan daftar upah.

6) Surat Pernyataan Gaji dan Upah

Dokumen ini dimuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan.

7) Amplop Gaji dan Upah

Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah. Di halaman muka amplop gaji dan upah setiap karyawan ini berisi

(29)

8)

c. Prosedur Sistem Sistem

prosedur yang digunakan dalam menyampaikan data kegiatan perusahaan terutama yang berhubungan dengan informasi keuangan kepada pihak

sistem penggajian dan pengupahan terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:

a) Fungsi Fungsi

Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik.

menggunakan harus

informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterim karyawan dalam bulan tertentu.

8) Bukti Kas Keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.

Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan

Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan merupakan suatu prosedur yang digunakan dalam menyampaikan data kegiatan perusahaan terutama yang berhubungan dengan informasi keuangan

pihak yang berkepentingan. Menurut Mulyadi

sistem penggajian dan pengupahan terdiri dari jaringan prosedur

Fungsi Pencatatan Waktu Hadir

Fungsi ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir

Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik. Pencatatan waktu

menggunakan daftar hadir biasa, yang karyawan

menandatanganinya setiap hadir dan pulang dari nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan

Pengupahan

merupakan suatu prosedur yang digunakan dalam menyampaikan data kegiatan perusahaan terutama yang berhubungan dengan informasi keuangan Mulyadi (2008:385), sistem penggajian dan pengupahan terdiri dari jaringan prosedur

hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk waktu hadir dapat harus karyawan hadir dan pulang dari

(30)

perusahaan atau dapat menggunakan kartu hadir (

yang diisi secara otomatis dengan mesin pencatatan waktu ( recorder machine

untuk menentukan gaji kar bulanan,

karyawan dapat memperoleh gaji penuh, atau harus dipotong akibat ketidakhadiran mereka. Daftar hadir ini juga digunakan untuk menentukan

atau menerima tunjangan lembur (yang terakhir ini umunya bertarif di atas tarif gaji biasa).

b) Fungsi Dalam

pesanan, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan

Jika misalnya seorang karyawan hadir di perusahaan selama 7 jam dalam suatu hari kerja, jumlah jam hadir tersebut dirinci menjadi waktu kerja dalam tiap

dikerjakan. Dengan demikian waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja langsung kepada produk yang akan diproduk

c) Fungsi

perusahaan atau dapat menggunakan kartu hadir (

yang diisi secara otomatis dengan mesin pencatatan waktu ( recorder machine). Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan untuk menentukan gaji karyawan. Bagi karyawan yang

bulanan, daftar hadir digunakan untuk menentukan

karyawan dapat memperoleh gaji penuh, atau harus dipotong akibat ketidakhadiran mereka. Daftar hadir ini juga digunakan untuk menentukan apakah karyawan akan menerima

menerima tunjangan lembur (yang terakhir ini umunya bertarif di atas tarif gaji biasa).

Fungsi Pencatatan Waktu Kerja

Dalam perusahaan logistik yang prosesnya

pesanan, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut.

Jika misalnya seorang karyawan hadir di perusahaan elama 7 jam dalam suatu hari kerja, jumlah jam hadir tersebut dirinci menjadi waktu kerja dalam tiap-tiap pesanan yang dikerjakan. Dengan demikian waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja langsung kepada produk yang akan diproduksi.

Fungsi Pembuatan Daftar Gaji dan Upah

perusahaan atau dapat menggunakan kartu hadir (clock card) yang diisi secara otomatis dengan mesin pencatatan waktu (time ini diselenggarakan yawan. Bagi karyawan yang digaji menentukan apakah karyawan dapat memperoleh gaji penuh, atau harus dipotong akibat ketidakhadiran mereka. Daftar hadir ini juga digunakan menerima gaji saja menerima tunjangan lembur (yang terakhir ini umunya

prosesnya berdasarkan pesanan, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa

Jika misalnya seorang karyawan hadir di perusahaan elama 7 jam dalam suatu hari kerja, jumlah jam hadir tersebut tiap pesanan yang dikerjakan. Dengan demikian waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja langsung kepada produk

(31)

Dalam hal ini, fungsi pembuat daftar gaji membuat daftar gaji karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, informasi mengenai potongan PPh pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuat daftar gaji atas dasar data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan. Potongan PPh Pasal 21 ini dicantumkan dalam daftar gaji.

d) Fungsi Distribusi Biaya Gaji dan Upah

Dalam fungsi distribusi biaya gaji, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.

e) Fungsi Pembayaran Gaji dan Upah

Fungsi pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji. Jika jumlah karyawan perusahaan banyak, pembayaran gaji biasnya dilakukan dengan membagikan cek

(32)

gaji kepada karyawan.

Dari penjelasan prosedur diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur pembayaran gaji dan upah bagi karyawan tetap dan kontrak sebuah perusahaan merupakan sebuah prosedur yang dibuat atau dirancang secara sistematis dan menyeluruh untuk menghasilkan informasi yang akurat.

4. Sistem Pengendalian Intern

a. Pengertisn Sistem Pengendalian Intern

Perusahaan yang baik harus memiliki sistem pengendalian yang baik, yang sangat berperan penting dalam terciptanya suatu sistem akuntansi di dalam perusahaan. Menurut Fess dkk (2006:226) “Pengendalian atau control merupakan seluruh kegiatan untuk mengarahkan operasi mereka, melindungi aktiva dan mencegah penyalahgunaan sistem dalam perusahaan.” Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2011:163) Struktur pengendalian intern adalah “Satuan usaha yang terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu suatu usaha akan tercapai.”

Menurut Arens dkk (2008:316), bahwa pengertian sistem pengendalian intern adalah “Sebuah sistem pengendalian intern terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang agar manajemen mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa perusahaan mencapai

(33)

tujuan dan sarannya. Kebijakan dan prosedur tersebut sering kali disebut sebagai pengendalian, dan secara kolektif, akan membentuk suatu pengendalian intern entitas.”

Dari pengertian sistem pengendalian intern yang telah dikemukakan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa sistem pengendalian intern merupakan satuan usaha yang terdiri dari kebijakan dan prosedur untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebikan manajemen.

b. Tujuan Sistem Pengendalian Intern

Pada dasarnya tujuan sistem akuntansi yaitu untuk memperlancar kegiatan perusahaan guna mencapai laba yang optimal. Kegiatan tersebut haruslah berjalan dengan baik apabila sistem akuntansi yang diterapkan baik sebagaimana mestinya. Dari penjelasan diatas cukup jelas bahwa sistem akuntansi merupakan suatu pengontrol dalam kegiatan suatu perusahaan. Dengan adanya sistem akuntansi yang baik, maka akan sangat membantu dalam kegiatan pengawasan dan pengendalian kegiatan perusahaan. Berikut beberapa tujuan pengembangan sistem akuntansi menurut Mulyadi (2008:19), yaitu sebagai berikut:

a) Menjaga kekayaan organisasi

Harta milik perusahaan ada kemungkinan disalah gunakan atau dirusak kecuali jika dilindungi dengan baik. Pengamanan harta milik perusahaan meliputi pengawasan secara fisik maupun secara akuntansi. Pengaman secara fisik dapat dilakukan dengan cara

(34)

penunjangan tanggung jawab yang jelas kepada seseorang atau pengawasan fisik milik perusahaan.

b) Harta perusahaan disimpan dengan cara yang cukup memadai c) Penerimaan dan pengeluaran persediaan harus berdasarkan

otorisasi dari pihak berwenang.

d) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

Didalam menjalankan tugasnya manajer perlu memahami informasi yang cermat dan dapat dipercaya. Pengawasan intern di pandang untuk memberikan jaminan proses pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan intern akuntansi yang diteliti handal. Data akuntansi mencerminkan perubahan kekayaan perusahaan, maka ketelitian dan data akuntansi yang menginformasikan pertanggung jawaban penggunaan harta perusahaan

e) Mendorong efisiensi

Pengawasan Intern dalam perusahaan ditujukan untuk mencegah duplikasi usaha yang tidak perlu atau setidak-tidaknya dapat mencerminkan terjadinya pemborosan sumber daya yang tidak efisien.

f) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

Untuk mencapai tujuan, manajer mengadakan prosedur atau aturan pelaksanaan. Sistem pengawasan intern dimaksudkan untuk meyakinkan manajer bahwa semua prosedur atau yang telah digariskan dangan mudah dapat diprediksi dan diidentifikasi serta

(35)

manajer dapat dengan mudah melakukan tindakan pengesahan dan perbaikan dengan cepat dan tepat apabila terjadi penyimpangan. Tujuan pengendalian intern menurut Standar Profesional Akuntansi Publik yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia (2011:95) terbagi menjadi tiga, yaitu:

a) Keandalan pelaporan keuangan. b) Efektivitas dan efisiensi operasi.

c) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan sistem pengendlian intern yaitu melindungi harta kekayaan perusahaan, keandalan pelaporan keuangan, meningkatkan efektivitas dan efisiensi usaha, serta mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan

c. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern

Unsur-unsur pokok sistem pengendalian intern menurut Mulyadi (2008:164) adalah sebagai berikut :

a) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur organisasi merupakan salah satu alat bagi manajemen atau pimpinan perusahaan untuk memantau dan mengendalikan kegiatannya. Struktur organisasi yang disusun harus dapat menunjukkan garis-garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas. Untuk memperjelas pembagian tanggungjawab

(36)

fungsional dalam organiasasi didasarkan pada beberapa prinsip yaitu :

 Harus dipisahkan fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan, fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. Sedangkan fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan.

 Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggungjawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi. Hasilnya adalah merupakan struktur organisasi, yaitu kerangka dari organisasi yang menunjukkan tugas-tugas, tanggung jawab dan tata hubungan yang terdapat diantara bagian yang satu dengan lainnya. Struktur organisasi perusahaan haruslah memungkinkan adanya koordinasi usaha diantara semua satuan dan jenjang untuk mengambil tindakan-tindakan yang dapat mencapai suatu tujuan umum.

b) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan Perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi bisa terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam suatu

(37)

organisasi harus dibuat sebuah sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas pelaksanaannya setiap transaksi. Tujuan dari otorisasi (transaction authorization) adalah untuk memastikan bahwa semua transaksi yang diproses oleh sistem informasi valid dan sesuai dengan tujuan pihak manajemen.

c) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Setelah struktur organisasi dan sistem wewenang serta prosedur pembukuan disusun dengan baik, maka diperlukan adanya praktik- praktik yang sehat untuk menjalankannya. Adapun cara-cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalam melaksanakan praktik sehat adalah:

 Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya dapat dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.

Pemeriksaan mendadak (surprised audit) yang dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa dan dengan jadwal yang tidak teratur.

(38)

 Setiap transaksi tidak boleh dilakukan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain.

Perputaran jabatan (job rotation) yang diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya.

 Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. Selama cuti, jabatan karyawan yang bersangkutan digantikan sementara oleh pejabat lain sehingga seandainya terjadi kecurangan dalam unit yang bersangkutan diharapkan dapat diungkap oleh pejabat yang menggantikan untuk sementara tersebut.

 Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya. Untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian serta keandalan catatan akuntansinya, secara periodik harus dilakukan pencocokan atau rekonsiliasi antara kekayaan secara fisik dengan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan kekayaan tersebut.

 Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain. Unit organisasi ini disebut dengan unit pengawas intern atau staf pemeriksa intern. Adanya unit pengawas intern atau staf pemeriksa intern dalam perusahaan akan menjamin

(39)

efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern, sehingga kekayaan perusahaan akan terjamin keamanannya dan data akuntansi akan terjamin ketelitian dan keandalannya.

d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab

Unsur mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian intern yang penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur pengendalian intern yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggung jawaban keuangan yang dapat diandalkan.

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Nama Penelitian Judul Penelitian Kesimpulan 1. Siti Malikatin (2016) Sistem Pengendalian Intern Barang Jaminan serta Pemberian Gaji Karyawan pada Perum Pegadaian Cabang Salatiga Utara

Secara umum sistem pengendalian intern terhadap barang jaminan di Perum Pegadaian Cabang Salatiga Utara kurang memadai tujuan sistem pengendalian intern yang baik. Hal ini disebabkan kurang maksimalnya sistem penggajian dan pengupahan 111x .yang dilaksanakan. 2. Ika Haripratiwi (2006) Analisis Sistem Penggendalian Intern Penggajian Karyawan pada BTM Al-Ikhlas Yogyakarta

Sistem pengendalian intern pada BTM Al-Ikhlas Yogyakarta sudah baik dan dikategorikan memadai. Sudah adanya pemisah tugas dan tanggung jawab dalam struktur organisasinya, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yng baik serta dalam melaksanakan fungsi tiap unit organisasinya.

(40)

3. Suparjono (2011) Sistem Akuntansi Penggajian Karyawan pada BTM Mandiri Sejahtera Kecamatan Unggaran Timur

Dokumen yang digunakan yaitu kartu daftar absensi, daftar gaji, dan lain sebagainya. Catatan akuntansi adalah buku kas umum dan kartu penghasilan karyawan. Laporan yang dihasilkan yaitu: daftar gaji, bukti pegawai dan pembayaran gaji. Jaringan prosedurnya adalah prosedur pencatatan waktu hadir, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji. Sistem pengendalian intern pada BMT Mandiri Sejahtera Kecamatan Unggara Timur dinilai masih kurang baik. Ada beberapa pegawai yang merangkap beberapa bagian. 4. Sukry Ghozali Pohan (2009) Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan

1. Struktur organsiasi yang digunakan oleh RSU Haji Medan adalah berbentuk garis, yang menggambarkan secara tegas garis wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi. Hal ini dapat dilihat dari bagian yang membuat daftar gaji dan upah yang dilakukan oleh fungsi kepegawaian, pembayarannya dilakukan oleh bagian keuangan dan pencatatannya dilakukan oleh bagian akuntansi. Sehingga pengendalian intern terhadap gaji dan upah dapat dilaksanakan.

2. Adanya dokumen –dokumen serta catatan-catatan akuntansi yang memadai seperti daftar gaji, daftar hadir, rekening koran bank, jurnal dan dan buku besar. Keseluruhan dokumen tersebut sudah terprogram dalam komputer, sehingga dapat meminimalkan kesalahan dalam pembayaran gaji dan upah

(41)

Dari penjelasan diatas maka dapat simpulkan bahwa sistem akuntansi penggajian dan pengupahan di Rumah sakit Umum Haji Medan sudah sangat memadai dan dapat mendukung pengambilan keputusan di Rumah Sakit Umum Haji Medan, hal ini dapat terlihat dari sudah efektifnya struktur organisasi yang berlaku dan para karyawan telah bekerja sesuai dengan job desk masing-masing.

(42)

40

BAB III

ANALISA YANG BERJALAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis ialah Deskriptif yaitu penelitian yang menguraikan tentang karakteritik, unsur-unsur serta keadaan yang sebenarnya dari objek penelitian.

B. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan penulis adalah:

1. Data Primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama yang merupakan data mentah yang kedepannya akan diproses untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan kebutuhan, misalnya dari individu atau perseorangan, antara lain contohnya adalah hasil wawancara dari pihak perusahaan.

2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber yang sudah terekomendasi di perusahaan, antara lain : sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta literatur-literatur terkait.

(43)

C. Teknik Pengumpulan Data

Ada tiga teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu :

1. Teknik Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti khususnya pada bagian kepegawaian.

2. Teknik Dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

3. Teknik Wawancara yaitu melakukan tanya – jawab secara langsung dengan bagian akuntansi ataupun dengan pihak yang terkait dengan objek yang diteliti.

D. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu dengan cara menentukan, mengumpulkan data, mengklasifikasikan, menginterprestasikan dan kemudian dianalisis serta dibandingkan dengan teori-teori, lalu diambil suatu kesimpulan dan selanjutnya memberikan saran.

E. Lokasi dan Jadwal Penelitian

Adapun tempat penelitian ini adalah Kantor PT. Bok Seng Investment Indonesia yang berlokasi di Jln. Bridjen Katamso km 06 Tanjung Uncang, Batam serta waktu penelitian ini dimulai pada Juni 2016 sampai dengan tugas akhir ini diselesaikan.

(44)

F. Diagram Alir Penelitian

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

Pengendalian Intern

Sistem

Akuntansi

Y N Daftar Hadir Mulai Input Data Perhitungan Overtime Pemotongan Gaji Penerbitan Payroll Payment

(45)

Gambar

Tabel 2.1 Prosedur Penggajian dan Pengupahan
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

If we return to the early effort to establish the African Academy of Arts in the 1940s, we shall note three crucial aspects to Mda's suggestion: the aims of the academy are "to advance

(2011) menjelaskan bahwa Adanya budaya organisasi yang baik “seharusnya” dapat berdampak pada kepuasan kerja, hal ini dikarenakan kinerja yang maksimal akan dilakukan. oleh

Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham (Return) Sebelum dan Sesudah Ex- Dividend Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ).. Jurnal Akuntansi &

Perlakuan kombinasi jenis inokulan dan takaran pupuk fosfor tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun per tanaman, bobot biji kering per

Permasalahan yang akan dibahas adalah sampai sejauh mana pengaruh faktor upah tenaga kerja (x1), jumlah mesin (x2), dan jumlah produksi (x3) terhadap penyerapan tenaga kerja

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara kepentingan unsur-unsur pelayanan menurut pelanggan air minum di Kecamatan Medan Amplas dengan efektivitas

Tokoh Boru Pasaribu dalam cerita Asal Pulau Simamora di Tipang ini memiliki sifat iri hati dan tidak mempunyai perasaan.dia selalu berniat untuk mencelakai putra Boru Basopet

Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan densitas dari step pertama (yang paling tipis) hingga ke step-step berikutnya, hal ini disebabkan perbedaan tebal

Ikhsan: Pengalokasian Dana Alokasi Umum Dan Pendapatan Asli Daerah Dalam Belanja Pemerintah Kota Di…, 2005... Ikhsan: Pengalokasian Dana Alokasi Umum Dan Pendapatan Asli Daerah