• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagaimana Memulai Usaha Industri Kreatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bagaimana Memulai Usaha Industri Kreatif"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA PEMIKIRAN

KERANGKA PEMIKIRAN

BAGAIMANA MEMULAI USAHA INDU BAGAIMANA MEMULAI USAHA INDU STRISTRI

KREATIF KREATIF

KONSEP MEMULAI USAHA KONSEP MEMULAI USAHA

INDUSTRI KREATIF INDUSTRI KREATIF

EVOLUSI INDUSTRI KREATIF EVOLUSI INDUSTRI KREATIF

MENGAPA INDUSTRI MENGAPA INDUSTRI KREATIF PERLU KREATIF PERLU DIKEMBANGKAN DIKEMBANGKAN MODEL PENGEMBANGAN MODEL PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF INDUSTRI KREATIF TANTANGAN dan PELUANG

TANTANGAN dan PELUANG INDUSTRI KREATIF INDUSTRI KREATIF RUANG LINGKUP RUANG LINGKUP INDUSTRI KREATIF INDUSTRI KREATIF STRATEGI MEMULAI USAHA STRATEGI MEMULAI USAHA

BISNIS

BISNIS KREAKREATIFTIF

ANALISIS DAN PEMETAAN ANALISIS DAN PEMETAAN KONDISI PONDASI DAN KONDISI PONDASI DAN PILAR INDUSTRI KREATIF PILAR INDUSTRI KREATIF

(2)
(3)

B

B

A

A

BB

1

1

KONSEP MEMULAI USAHA INDUSTRI KREATIF

KONSEP MEMULAI USAHA INDUSTRI KREATIF

Standar Kompetensi

Standar Kompetensi

Mengetahui cara membangun usaha yang unik, inovatif dan kreatif di dalam bisnis skala Mengetahui cara membangun usaha yang unik, inovatif dan kreatif di dalam bisnis skala kecil dan menengah.

kecil dan menengah.

Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar

Mampu mempraktikan konsep binis kreatif sesuai peraturan yang sudah ada serta Mampu mempraktikan konsep binis kreatif sesuai peraturan yang sudah ada serta memupuk rasa kreatifitas pengusaha dalam berbisnis di salah satu bidang usaha tertentu. memupuk rasa kreatifitas pengusaha dalam berbisnis di salah satu bidang usaha tertentu.

Indikator

Indikator

1.

1. Mampu mempraktekan konsep Mampu mempraktekan konsep usaha industri kusaha industri kreatif.reatif. 2.

2. Melakukan usaha sesuai dengan Melakukan usaha sesuai dengan peraturaperaturan n yang ada.yang ada. 3.

3. Membuat suatu Membuat suatu produk yproduk yang ang inovatinovatif.if.

Tujuan

Tujuan

1.

1. Pengusaha dapat menjalankaPengusaha dapat menjalankan n usaha kreatif sesuai dengan usaha kreatif sesuai dengan konsep bisnis kkonsep bisnis kreatreatif.if. 2.

2. Pengusaha dapat Pengusaha dapat mengembanmengembangkan gkan usaha usaha kreatif.kreatif. 3.

(4)

MATERI MATERI

TEORI ± TEORI INDUSTRI KREATIF TEORI ± TEORI INDUSTRI KREATIF

Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock 1978).

gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock 1978).

Proses kreatif sebagai ³ munculnya dalam tindakan suatu produk baru yang tumbuh Proses kreatif sebagai ³ munculnya dalam tindakan suatu produk baru yang tumbuh dari keunikan individu di satu pihak, dan dari kejadian, orang-orang, dan keadaan hidupnya dari keunikan individu di satu pihak, dan dari kejadian, orang-orang, dan keadaan hidupnya dilain pihak´ (Rogers, 1982)

dilain pihak´ (Rogers, 1982)

Penekana

Penekanan n pada pada : : - - aspek aspek baru baru dari dari produk produk kreatikreatif f yang yang dihasilkadihasilkann

-- aspek interaksi antara individu dan lingkungannya /aspek interaksi antara individu dan lingkungannya / kebudayaannya

kebudayaannya

Kreativitas adalah suatu proses upaya manusia atau bangsa untuk membangun dirinya Kreativitas adalah suatu proses upaya manusia atau bangsa untuk membangun dirinya dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuan pembangunan diri itu ialah untuk menikmati dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuan pembangunan diri itu ialah untuk menikmati kualitas kehidupan yang semakin baik (Alvian, 1983)

kualitas kehidupan yang semakin baik (Alvian, 1983)

Kretaivitas adalah suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan Kretaivitas adalah suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan originalitas dalam berfiir

(fleksibilitas) dan originalitas dalam berfiir (Utami Munandar, 1977).(Utami Munandar, 1977).

Guilford (1986)

Guilford (1986) menekmenekankan perbedaan berfikiankan perbedaan berfikir divergen ( disebur divergen ( disebut juga berfikir t juga berfikir kreatif) dankreatif) dan  berfikir

 berfikir konvergenkonvergen..

B

Berfikir Divergenerfikir Divergen: : bentuk pemikiran bentuk pemikiran terbuterbuka, ka, yang yang menjajagi macam-macamenjajagi macam-macam m kemungkinakemungkinann  jawaban terhadap suatu persoalan/ masalah.

 jawaban terhadap suatu persoalan/ masalah. B

Berfikir Konvergenerfikir Konvergen: : sebaliknya berfokusebaliknya berfokus pada tercapainys pada tercapainya satu jawaban ya satu jawaban yang paling tepatang paling tepat terhadap suatu persoalan atau masalah

terhadap suatu persoalan atau masalah Dalam

Dalam pendidikan pendidikan formal formal pada pada umumnya umumnya menekmenekankan ankan berfikir berfikir konvergenkonvergen dan kurang memikirkan berfikir divergen.

dan kurang memikirkan berfikir divergen.

Torrance (1979)

Torrance (1979) menekankan adanya ketekunan, keuletan, kerja keras, jadi janganmenekankan adanya ketekunan, keuletan, kerja keras, jadi jangan tergantung timbulnya inspirasi

tergantung timbulnya inspirasi

Kreativitas sebagai Produk  Kreativitas sebagai Produk 

Kretaivitas sebagai kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru (1965). Kretaivitas sebagai kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru (1965).

(5)

Kecuali unsur baru, juga terkandung peran faktor lingkungan dan waktu (masa). Produk baru dapat disebut karya kreatif jika mendapatkan pengakuan (penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu (Stein, 1963). Namun menurut ahli lain pertama-tama bukan suatu karya kreatif bermakna bagi umum, tetapi terutama bagi si pencipta sendiri.

Kreativitas atau daya kreasi itu dalam masyarakat yang progresif dihargai sedemikian tingginya dan dianggap begitu penting sehinnga untuk memupuk dan mengembangkannya dibentuk laboratorium atau bengkel-bengkel khusus tang tersedia tempat, waktu dan fasilitas yang diperlukan (Selo Sumardjan 1983). Beliau mengingatkan pentingnya bagian Desain dan Penelitian dan Pengembangan sebagai bagian yang vital dari suatu industri.

Kreativitas ditinjau dari segi Pribadi

Kreatifitas merupakan ungkapan unik dari seluruh pribadi sebagai hasil interaksi individu, perasaan, sikap dan perilakunya.

Kreatifitas mulai dengan kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu yang baru. Biasanya seorang individu yang kreatif memiliki sifat yang mandiri. Ia tidak merasa terikat  pada nilai-nilai dan norma-norma umum yang berlaku dalam bidang keahliannya. Ia memiliki system nilai dan system apresiasi hidup sendiri yang mungkin tidak sama yang dianut oleh masyarakat ramai.

Dengan perkataan lain:

³Kreativitas merupakan sifat pribadi seorang individu (dan bukan merupakan sifat social yang dihayati oleh masyarakat) yang tercermin dari kemampuannya untuk  menciptakan sesuatu yang baru´ (Selo Soemardjan 1983).

Faktor-faktor Pendorong Kreativitas

Setiap orang memiliki potensi kreatif dalam derajat yang berbeda-beda dan dalam  bidang yang berbeda-beda. Potensi ini perlu dipupuk sejak dini agar dapat diwujudkan. Untuk  itu diperlukan kekuatan-kekuatan pendorong, baik dari luar (lingkungan) maupun dari dalam individu sendiri.

Perlu diciptakan kondisi lingkungan yang dapat memupuk daya kreatif individu, dalam hal ini mencakup baik dari lingkungan dalam arti sempit (keluarga, sekolah) maupun dalam arti kata luas (masyarakat, kebudayaan). Timbul dan tumbuhnya kreativitas dan selanjutnya berkembangnya suatu kresi yang diciptakan oleh seseorang individu tidak dapat luput dari pengaruh kebudayaan serta pengaruh masyarakat tempat individu itu hidup dan  bekerja (Selo Soemardjan 1983).

(6)

Tetapi ini tidak cukup, masyarakat dapat manyediakan berbagai kemudahan, sarana Tetapi ini tidak cukup, masyarakat dapat manyediakan berbagai kemudahan, sarana dan prasarana untuk menumbuhkan daya cipta anggotanya, tetapi akhirnya semua kembali dan prasarana untuk menumbuhkan daya cipta anggotanya, tetapi akhirnya semua kembali   pada bagaimana individu itu sendiri, sejauh mana ia merasakan kebutuhan dan d orongan   pada bagaimana individu itu sendiri, sejauh mana ia merasakan kebutuhan dan d orongan

untuk bersibuk diri secara kretif, suatu pengikatan untuk melibatkan diri

untuk bersibuk diri secara kretif, suatu pengikatan untuk melibatkan diri dalam suatu kegiatandalam suatu kegiatan lreatif, yang m,ungkin memerlukan waktu lama. Hal ini menyangkut motivasi internal.

lreatif, yang m,ungkin memerlukan waktu lama. Hal ini menyangkut motivasi internal.

Definisi Operasional

Definisi Operasional KreativitasKreativitas

Kretivitas merupakan : ³Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan Kretivitas merupakan : ³Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangk

(mengembangkan, an, mempememperkayam rkayam mempememperinci( suatu rinci( suatu gagasan´gagasan´.(Munandar S.(Munandar SCU, 1077).CU, 1077).

Definisi Kreativitas dari Clark  Definisi Kreativitas dari Clark 

Clark berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak, Clark berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak, mengemukakan:

mengemukakan:

³Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, ³Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu: berfikir, merasa, menginderakan dan yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu: berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of t

intuisi (basic function of t hingking, feelings, sensing and intuiting)´ (Jung 1961, Clark 1986).hingking, feelings, sensing and intuiting)´ (Jung 1961, Clark 1986).

Pada pribadi yang kreatif, bila memiliki kondisi pribadi dan lingkungan yang Pada pribadi yang kreatif, bila memiliki kondisi pribadi dan lingkungan yang memberi peluang bersibuk diri secara kreatif (proses), maka dapat diprediksikan bahwa memberi peluang bersibuk diri secara kreatif (proses), maka dapat diprediksikan bahwa  produk kreatifnya akan muncul.

 produk kreatifnya akan muncul. 1.

1. Cropley (1994) menunjukkan hubungan antara tahap-tahap proses kreatif dari WallasCropley (1994) menunjukkan hubungan antara tahap-tahap proses kreatif dari Wallas (persiapan, inkubasi, iluminasi, verifikasi) dan produk yang psikologis yang (persiapan, inkubasi, iluminasi, verifikasi) dan produk yang psikologis yang   berinteraksi : hasil berpikir konvergen

  berinteraksi : hasil berpikir konvergenpp memperoleh pengetahuan dan ketrampilan,memperoleh pengetahuan dan ketrampilan,

  jika dihadapkan dengan situasi yang menuntut tindakan yaitu pemecahan masalah   jika dihadapkan dengan situasi yang menuntut tindakan yaitu pemecahan masalah pp

individu menggabungkan unsur-unsur mental sampai timbul ³ konfigurasi´. individu menggabungkan unsur-unsur mental sampai timbul ³ konfigurasi´. Konfigurasi dapat berupa gagasan, model, tindakan cara menyusun kata, melodi atau Konfigurasi dapat berupa gagasan, model, tindakan cara menyusun kata, melodi atau  bentuk.

 bentuk.

Pemikir divergen (kreatif) mampu menggabungkan unsur-unsur mental dengan Pemikir divergen (kreatif) mampu menggabungkan unsur-unsur mental dengan cara-cara yang tidak lazim atau tidak diduga. Konstruksi konfigurasi tersebut tidak hanya cara yang tidak lazim atau tidak diduga. Konstruksi konfigurasi tersebut tidak hanya memerlukan berpikir konvergen dan divergen saja, tetapi juga motivasi, karakteristik  memerlukan berpikir konvergen dan divergen saja, tetapi juga motivasi, karakteristik    pribadi yang sesuai (misalnya keterbukaan terhadap pembaruan unsur-unsur sosial,   pribadi yang sesuai (misalnya keterbukaan terhadap pembaruan unsur-unsur sosial, ketrampilan komunikasi). Proses ini disertai perasaan atau emosi yang dapat ketrampilan komunikasi). Proses ini disertai perasaan atau emosi yang dapat menunjang atau menghambat.

(7)

2.

2. Model dari Besemer dan Treffirger Model dari Besemer dan Treffirger 

Besemer dan Treffirger menyarankan produk kreatif digolongkan menjadi 3 kategori : Besemer dan Treffirger menyarankan produk kreatif digolongkan menjadi 3 kategori :

a.

a. kebaruan (novelty)kebaruan (novelty)  b.

 b.  pemecahan (resolution) pemecahan (resolution) c.

c. keterperincian (elaboration) dan sintesisketerperincian (elaboration) dan sintesis

Model ini disebut ³Creative Product analiysis Matrix´ (CPAM). Model ini disebut ³Creative Product analiysis Matrix´ (CPAM). a.

a. Kebaruan : sejauh mana produk itu baru, dalam hal jumlah dan luas proses yangKebaruan : sejauh mana produk itu baru, dalam hal jumlah dan luas proses yang  baru, teknik baru, bahan baru, konsep baru, produk kreatif dimasa depan.

 baru, teknik baru, bahan baru, konsep baru, produk kreatif dimasa depan.

Produk itu orisinal : sangat langka diantara produk yang dibuat orang dengan Produk itu orisinal : sangat langka diantara produk yang dibuat orang dengan   pengalaman dan pelatihan yang sama, juga menimbulkan kejutan (suprising) dan   pengalaman dan pelatihan yang sama, juga menimbulkan kejutan (suprising) dan  juga germinal (dapat menimbulkan gagasan produk orisinal lainnya).

 juga germinal (dapat menimbulkan gagasan produk orisinal lainnya).  b.

 b. Pemecahan (resolution) : menyangkut derajat sejauh mana produk itu memenuhiPemecahan (resolution) : menyangkut derajat sejauh mana produk itu memenuhi kebutuhan untuk mengatasi masalah.

kebutuhan untuk mengatasi masalah. Ada 3 kriteria dalam dimensi ini : Ada 3 kriteria dalam dimensi ini :

--  produk harus bermakna produk harus bermakna --  produk harus logis produk harus logis

--  produk harus berguna (dapat diterapkan secara praktis). produk harus berguna (dapat diterapkan secara praktis). c.

c. Elaborasi dan sintesis : dimensi ini merujuk pada derajat sejauh mana produk ituElaborasi dan sintesis : dimensi ini merujuk pada derajat sejauh mana produk itu menggabungkan unsur-unsur yang tidak sama / serupa menjadi keseluruhan yang menggabungkan unsur-unsur yang tidak sama / serupa menjadi keseluruhan yang canggih dan koheren.

canggih dan koheren.

Ada 5 kriteria untuk dimensi ini : Ada 5 kriteria untuk dimensi ini :

--  produk itu harus organis (mempunyai arti inti dalam penyusunan produk) produk itu harus organis (mempunyai arti inti dalam penyusunan produk) -- elegan, yaitu canggih (mempunyai nilai lebih dari yang tampak)elegan, yaitu canggih (mempunyai nilai lebih dari yang tampak)

-- kompleks, yaitu berbagai unsur digabung pada satu tingkat atau lebihkompleks, yaitu berbagai unsur digabung pada satu tingkat atau lebih -- dapat dipahami (tampil secara jelas)dapat dipahami (tampil secara jelas)

-- menunjukan ketrampilan atau keahlianmenunjukan ketrampilan atau keahlian

Produk itu tidak perlu menonjol dalam semua kriteria. Sebagai contoh Produk itu tidak perlu menonjol dalam semua kriteria. Sebagai contoh tabel dibawah ini yaitu Penilaia

tabel dibawah ini yaitu Penilaian Dacey (1989) terhadap tingkat kreativitasn Dacey (1989) terhadap tingkat kreativitas  penemuan Graham Bell tentang penemuan pesawat telepon.

 penemuan Graham Bell tentang penemuan pesawat telepon.

Besemer dan Treffirger mengemukakan masalah dalam penerapan modelnya. Besemer dan Treffirger mengemukakan masalah dalam penerapan modelnya. 1.

1. Bila kriteria ³kegunaan´ diterapkan secara ketat, kebanyakan karya seni tidak Bila kriteria ³kegunaan´ diterapkan secara ketat, kebanyakan karya seni tidak  memenuhi persyaratan ini.

memenuhi persyaratan ini. 2.

2. Masalah kedua menyangkut dimensi ³kebaruan´Masalah kedua menyangkut dimensi ³kebaruan´

Pertanyaan adalah apakah produk itu harus baru untuk seluruh masyarakat atau Pertanyaan adalah apakah produk itu harus baru untuk seluruh masyarakat atau hanya bagi si pencipta. Jika diterapkan pada anak, kemungkinan besar tidak ada hanya bagi si pencipta. Jika diterapkan pada anak, kemungkinan besar tidak ada karya yang dapat dinilai kreatif. Namun kebanyakan apakar sependapat bahwa karya yang dapat dinilai kreatif. Namun kebanyakan apakar sependapat bahwa ³kebaruan´ harus dipertimbangkan dari sudut pengalaman si pencipta. Contoh ³kebaruan´ harus dipertimbangkan dari sudut pengalaman si pencipta. Contoh

(8)

lukisan anak, jika dinilai dari kriteria orang dewasa, mungkin tidak termasuk  lukisan anak, jika dinilai dari kriteria orang dewasa, mungkin tidak termasuk  kreatif.

kreatif. 3.

3. Model Penilaian Kreativitas Dalam MengarangModel Penilaian Kreativitas Dalam Mengarang

Kita sering kesulitan menilai karya tulis siswa terutama segi kreativitasnya Kita sering kesulitan menilai karya tulis siswa terutama segi kreativitasnya dalam menulis, menggunakan imajinasinya.

dalam menulis, menggunakan imajinasinya.

Persoalannya bagaimana membantu guru menilai kreativitas siswa dalam Persoalannya bagaimana membantu guru menilai kreativitas siswa dalam mengarang.

mengarang. 4.

4. Keterperincian (Elaborasi, Keterperincian (Elaborasi, kekkekayaan)ayaan) 1.

1. Seperti lukisan dalam cara ekspresi: Jika karangannya hidup dan menarik Seperti lukisan dalam cara ekspresi: Jika karangannya hidup dan menarik  2.

2. Emosi : Jika karangan kaya dalam ungkapan perasaanEmosi : Jika karangan kaya dalam ungkapan perasaan 3.

3. Empati : Jika sEmpati : Jika secara eksplisit mengungkapkan pendapatnya atau pengalamanecara eksplisit mengungkapkan pendapatnya atau pengalaman  pribadi

 pribadi 4.

4. Unsur pribadi : Jika Unsur pribadi : Jika subjek melibatkan diri dalam kejadian, subjek melibatkan diri dalam kejadian, mengungkapkmengungkapkanan  pendapatny

 pendapatnya ataa atau pengalaman pribadiu pengalaman pribadi 5.

5. Percakapan Percakapan : : menggunakkan menggunakkan kalimat kalimat naratif naratif langsung langsung dengandengan menggunakkan tanda kutip. Namun pada anak kecil penggunaan tanda kutip menggunakkan tanda kutip. Namun pada anak kecil penggunaan tanda kutip tidak perlu yang penting adalah adanya kata ± kata langsung dari pembicara. tidak perlu yang penting adalah adanya kata ± kata langsung dari pembicara.

Wallas dalam bukunya ³The Art of Thought´ menyatakan bahwa proses kreatif meliputi 4 Wallas dalam bukunya ³The Art of Thought´ menyatakan bahwa proses kreatif meliputi 4 tahap :

tahap : 1.

1. Tahap Persiapan, memperisapkan diri untuk memecahkan masalah denganTahap Persiapan, memperisapkan diri untuk memecahkan masalah dengan mengumpulkan data/ informasi, mempelajari pola berpikir dari orang lain, bertanya mengumpulkan data/ informasi, mempelajari pola berpikir dari orang lain, bertanya kepada orang lain.

kepada orang lain. 2.

2. Tahap Inkubasi, pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan, individuTahap Inkubasi, pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan, individu melepaskan diri untuk sementara masalah tersebut. Ia tidak memikirkan masalah melepaskan diri untuk sementara masalah tersebut. Ia tidak memikirkan masalah tersebut secara sadar, tetapi ³mengeramkannya¶ dalam alam pra sadar.

tersebut secara sadar, tetapi ³mengeramkannya¶ dalam alam pra sadar. 3.

3. Tahap Iluminasi, tahap ini merupakan tahap timbulnya ³insight´ atau ³AhaTahap Iluminasi, tahap ini merupakan tahap timbulnya ³insight´ atau ³Aha Erlebnis´, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru.

Erlebnis´, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru. 4.

4. Tahap Verifikasi, tahap ini merupakan tahap pengujian ide atau kreasi baruTahap Verifikasi, tahap ini merupakan tahap pengujian ide atau kreasi baru tersebut terhapad realitas. Disini diperlu

tersebut terhapad realitas. Disini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen. Prkan pemikiran kritis dan konvergen. Prosesoses divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti proses konvergensi (pemikiran kritis). divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti proses konvergensi (pemikiran kritis).

Teori yang melandasi pengembangan kreativitas dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: Teori yang melandasi pengembangan kreativitas dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:

(9)

1. Teori Psikoanalisis 2. Teori Humanistik  3. Teori Cziksentmihalyi

1. Teori Psikoanalisis

Pribadi kreatif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang dihadapi dengan memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur  menjadi pemecahan inovatif dari trauma.

Teori ini terdiri dari:

a. Teori Freud

Freud menjelaskan proses kretif dari mekanisme pertahanan (defence mechanism).

Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas karena kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan awal imajinasi.

Macam mekanisme pertahanan: - Represi - regresi - Konpensasi - Proyeksi

- Sublimasi - Pembentukan reaksi - Rasionalisasi - Pemindahan

- Identifikasi - Kompartementalisasi - Introjeksi

b. Teori Ernst Kris

Erns Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiring memunculkan tindakan kreatif.

Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu ³memanggil´  bahan dari alam pikiran tidak sadar.

Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bias ³seperti anak´ dalam   pemikirannya. Mereka dapat mempertahankan ³sikap bermain´ mengenai masala-masalah

serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka m ampu malihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (Regression in The Survive of The Ego).

(10)

Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif) memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbil penemuan, teori, seni dan karya-karya baru lainnya.

2. Teori Humanistik 

Teori Humanistik melikat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Teori Humanistik meliputi:

a. Teori Maslow

Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan.

Kebutuhan tersebut adalah: Kebutuhan fisik/biologis Kebutuhan akan rasa aman

Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri

Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri Kebutuhan estetik 

Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan   pertama disebut kebutuhan ³deficiency´. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau transendentasi) disebut kebutuhan ³being´. Pr oses perwujudan diri erat kaitannya dengan kreativitas. Bila bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka mencapai ³peak experience´ saat mendapat kilasan ilham (flash of insight).

b. Teori Rogers

Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:

Keterbukaan terhadap pengalaman

Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal locus of  evaluation)

Kemampuan untuk bereksperimen, untuk ³bermain´ dengan konsep-konsep.

Apabila seseorang memiliki ketiga cirri ini maka kesehatan psikologis sangat baik. Orang tersebut diatas akan berfungsi sepenuhnya menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga cirri atau kondisi tersebut uga merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk kreasi.

(11)

3. Teori Cziksentmihalyi

Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis (genetic predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.

Minat pada usia dini pada ranah tertentu

Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.

Akses terhadap suatu bidang

Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati sangat membantu pengembangan bakat.

Access to a field

Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat + tokoh-tokoh   penting dalam bidang yang digeluti, memperoleh informasi yang terakhir, mendapatkan

kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar dalam b idang yang diminati sangat penting untuk mendapatkan pengakuan + penghargaan dari orang-orang penting.

Orang-orang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk  menyesuaikan diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk  mencapau tujuannya.

4. Ciri-ciri Kepribadian Kreatif menurut Csikszentmihalyi

Csikszentmihalyi mengemukakan 10 pasang ciri-ciri kepribadian kreatif yang seakan-akan paradoksal tetapi saling terpadu secara dialektis.

a. Pribadi kreatif mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan mereka dapat bekerja berjam-jam dengan konsentrasi penuh, tetapi mereka juga bias tenang dan rileks, tergantung situasinya.

 b. Pribadi kretaif cerdas dan cerdik tetapi pada saat yang sama mereka juga naïf. Mereka nampak memilliki kebijaksanaan (wisdom) tetapi kelihatan seperti anak-anak (child like). Insight mendalam nampak bersamaan dalam ketidakmatangan emosional dan mental. Mampu berfikir konvergen sekaligus divergen.

c. Ciri paradoksal ketiga berkaitan dengan kombinasi sikap bermain dan disiplin. d. Pribadi kreatif dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi, namun tetap

 bertumpu pada realitas.

Keduanya diperlukan untuk dapat melepaskan diri dari kekinian tanpa kehilangan sentuhan masa lalu.

(12)

f. Orang kreatif dapat bersikap rendah diri dan bangga akan karyanya pada saat yang sama

g. Pribadi kreatif menunjukkan lecenderungan androgini psikoogis, yaitu mereka dapat melepaskan diri dari stereotip gender (maskulin-feminin)

h. Orang kreatif cenderung mandiri bahkan suka menentang (passionate) bila menyangkut karya mereka, tetapi juga sangat obyektif dalam penilaian karya mereka.

i. Sikap keterbukaan dan sensitivitas orang kreatif sering menderita, jika mendapat  banyak kritik dan serangan, tetapi pada saat yang sama ia merasa gembira yang

(13)

B

A

B

II

STRATEGI MEMULAI USAHA INDUSTRI KREATIF

Standar Kompetensi

Memahami strategi-strategi yang berkaitan dengan usaha industri kreatif serta memanfaatkan peluang yang ada

Kompetensi Dasar

Mempraktikan salah satu strategi usaha industri kreatif di dalam memanfaatkan peluang usaha yang ada

Indikator

1. Memahami dan mampu melaksanakan salah satu strategi usaha kreatif 

2. Mampu membuat produk yang inovatif dan unik dengan menggunakan strategi usaha industrikreatif 

Tujuan

1. Pengusaha mampu memanfaatkan peluang usaha

(14)

Materi

1. Strategi Usaha kreatif 

 Franchising 

Langkah-Langkah :

- Adanya minimal 2 pihak, yaitu pihak franchisor dan pihak franchisee. Pihak franchisor  sebagai pihak yang memberikan franchise sementara pihak franchisee merupakan pihak  yang diberikan/ menerima franchise tersebut,

- Adanya penawaran paket usaha dari franchisor,

- Adanya kerja sama pengelolaan unit usaha antara pihak franchisor dengan pihak franchisee, - Dipunyainya unit usaha tertentu (outlet) oleh pihak franchisee yang akan memanfaatkan

 paket usaha milik pihak franchisor,

- Seringkali terdapat kontrak tertulis antara pihak franchisor dan pihak franchise.

Firma

Langkah ± langkah :

- Para pihak yang berkehendak mendirikanFirma menyiapkan akta yang didalamnya minimal memuat (Pasal 26 KUHD):

1. .Nama lengkap, pekerjaan, dan tempat tinggal para pendiri Firma;

2. NamaFirma yang akan didirikan (termasuk juga tempat kedudukan Firma); 3. Keterangan kegiatan usaha yang akan dilakukan Firma di kemudian hari;

4. Nama Sekutu yang tidak berkuasa untuk menandatangani perjanjian atas nama Firma; 5. Saat mulai dan berakhirnya Firma;

Klausula-klausula yang berkaitan dengan hubungan antara pihak ketiga dengan Firma - Akta tersebut dibuat sebagai akta otentik yang dibuat di hadapan notaris (Pasal 22

KUHD)

- Akta otentik tersebut selanjutnya didaftarkan pada register Kepaniteraan Pengadilan  Negeri dimana Firma berkedudukan (Pasal 23 KUHD)

- Akta yang telah didaftarkan ke Pengadilan Negeri selanjutnya diumumkan dalam Berita  Negara.

(15)

StrategiBisnis / Korporasi

Dari gambar diatas nampak bahwa strategi operasi terdiri dari 4 komponen yaitu, Misi, Kompetensi, Tujuan dan Kebijakan.

1. Misi (Mission)

Misi merupakan bagian dari strategi operasi yang mendefinisikan tujuan fungsi operasi / produksi dalam kaitannya dengan strategi bisnis / korporasi dengan kata lain misi merupakan penjabaran dari bisnis strategi dalam terminologi yang lebih operasional. Selain itu misi harus dapat menyatakan prioritas tujuan dari tujuan yang ingin dicapai

2. Kompetensi

Kompetensi merupakan sesuatu yang dapat dilakukan lebih baik dari pesaing yang ada. Tentunya kompetensi ini tidak lepas kaitannya dengan misi yang telah dinyatakan. Kemempuan manajemen untuk mengidentifikasikan kompetensi ini merupakan kunci sukses dari suatu sistem produksi. Kompetensi ini dapat diidentifikasikan dalam bentuk tujuan (objective) seperti lowest cost, highest quality, best delivery atau greatest flexibility, ataupun dalam bentuk sumber daya yang digunakan.

3. Tujuan (Objective)

Tujuan fungsi operasi dapat dinyatakan dalam bentuk ongkos (cost), kualitas (quality), penyampaian (delivery), maupun flexibilitas (flexibility). Objective sedapat mungkin dinyatakan dalam bentuk yang terkuantifikasi dan dapat diukur serta merupakan operasionalisasi dari misi dalam bentuk yang terkuantifikasi dan dapat diukur, tabel 2 berikut ini merupakan contoh dari suatu tujuan strategi operasi.

(16)

4. Kebijakan Operasi

Kebijakan operasi menyatakan tujuan operasi yang telah ditetapkan akan dapat dicapai. Kebijakan operasi ini harus dibuat untuk setiap kategori keputusan yang telah disebutkan terdahulu (proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan kualitas). Dengan demikian akan dapat dijumpai beberapa kebijaksanaan dalam suatu sistem produksi, tidak   jarang bahwa kebijakan tersebut tidak selalu selaras bahkan saling bertentangan. Oleh sebab

itu penentuan kebijaksanaan operasi merupakan µtrade off´ dari berbagai pilihan yang ada dengan berpegang pada tujuan yang telah dinyatakan.

INDUSTRI KREATIF

Industri yang unsur utamanya adalah kreativitas, keahlian dan talenta yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual. Industri kreatif terdiri dari

 penyediaan produk kreatif langsung kepada pelanggan dan   pendukung penciptaan nilai kreatif pada sektor lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan pelanggan. Produk  kreatif mempunyai ciri-ciri: siklus hidup yang singkat, resiko tinggi, margin yang tinggi, keanekaragaman tinggi, persaingan tinggi, dan mudah ditiru.

Bisnis kreatif itu terbagi menjadi dua, yakni yang berbasis produk dan menjual jasa (ide). Orang yang telah memiliki ide kreatif tinggal memilih mau menjual produk yang diproduksinya sendiri, atau menjual idenya untuk dikembangkan oleh orang lain. Dunia kreatif itu level kepuasan bisnisnya beda, kadang tidak semata diukur dengan seberapa  banyak uang yang dihasilkan, tetapi bagaimana ide kreatif tersebut berguna bagi lingkungan

sekitar.

MERINTIS USAHA BARU

Cara Untuk Memasuki Dunia Usaha

Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha:

 Merintis usaha baru ( starting )

 Perusahaan milik sendiri ( sole pr o priet or  ship), bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang.

 Persekutuan ( partner  ship), suatu kerjasama (aosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.

 Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.

(17)

 Kerjasama manajemen ( franchi sing )

Wirausaha adalah seseorang yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi resiko.

Sebagai pengelola dan pemilik usaha (bu sine ss owner manager ) atau pelaksana usaha kecil ( small bu sine ss o perat or ), ia harus memiliki:

 Kecakapan untuk bekerja

 Kemampuan mengorganisir   Kreatif 

 Lebih menyukai tantangan

Menurut hasil survei Peggy Lambing:

 Sekitar 43% responden (wirausaha) mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang

diperoleh ketika bekerja di beberapa perusahaan atau tempat-tempat profesional lainnya.

 Sebanyak 15% responden telah mencoba dan mereka merasa mampu mengerjakannya

dengan lebih baik.

 Sebanyak 11% dari wirausaha yang disurvei memulai usaha untuk memenuhi peluang

 pasar, sedangkan 46% lagi karena hobi.

Menurut Lambing ada dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk  mencari peluang dengan mendirikan usaha baru:

 Pendekatan ´in- side out ´ atau ´idea generation´ yaitu pendekatan berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha.

 Pendekatan ´t he out- side in´ atau ³o pportunity reco gnition´ yaitu pendekatan yang menekankan pada basis ide merespon kebutuhan pasar sebagai kunci keberhasilan.

Berdasarkan pendekatan ´in- side out ´, untuk memulai usaha, seseorang calon wirausaha harus memiliki kompetensi usaha. Menurut Norman Scarborough, kompetensi usaha yang diperlukan meliputi:

 Kemampuan teknik 

 Kemampuan pemasaran  Kemampuan finansial  Kemampuan hubungan

Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

     Bidang dan jenis usaha yang dimasuki.

(18)

1. Bidang usaha pertanian (pertanian, kehutanan, perikanan, dan perkebunan). 2. Bidang usaha pertambangan (galian pasir, galian tanah, batu, dan bata). 3. Bidang usaha pabrikasi (industri perakitan, sintesis).

4. Bidang usaha konstruksi (konstruksi bangunan, jembatan, pengairan, jalan raya). 5. Bidang usaha perdangan (retailer, grosir, agen, dan ekspor-impor).

6. Bidang jasa keuangan (perbankan, asuransi, dan koperasi).

7. Bidang jasa perseorangan (potong rambut, salon, laundry, dan catering).

8. Bidang usaha jasa-jasa umum (pengangkutan, pergudangan, wartel, dan distribusi). 9. Bidang usaha jasa wisata (usaha jasa parawisata, pengusahaan objek dan daya tarik 

wisata dan usaha sarana wisata).

     Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih

Ada beberapa kepemilikan usaha yang dapat dipilih, diantaranya perusahaan   perseorangan, persekutuan (dua macam anggota sekutu umum dan sekutu terbatas),  perseroan, dan firma.

     Tempat usaha yang akan dipilih

Dalam menentukan tempat usaha ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:

 Apakah tempat usaha tersebut mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan maupun pasar?

 Apakah tempat usaha dekat dengan sumber tenaga kerja?

 Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong lainnya seperti alat  pengangkut dan jalan raya

      Organisasi usaha yang akan digunakan.

      Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lingkup atau cakupan usaha dan skala

usaha. Fungsi kewirausahaan dasarnya adalah kreativitas dan inovasi, sedangkan manajerial dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen. Semakin kecil perusahaan maka semakin besar fungsi kewirausahaan, tetapi semakin kecil fungsi manajerial yang dimilikinya.

      Lingkungan usaha.

Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun penghambat jalannya  perusahaan. Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha/perusahaan adalah

lingkungan mikro dan lingkungan makro.

Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung dengan operasional   perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan, manajer, direksi,

(19)

Lingkungan makro adalah lingkungan diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan teknologi, lingkungan sosial, lingkungan sosiopolitik, lingkungan demografi dan gaya hidup.

 Franchising (Kerjasama Manajemen/Waralaba)

 F ranchi sing  adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang/penyalur. Inti dari  F ranchi sing  adalah memberi hak monopoli untuk  menyelenggarakan usaha dari perusahaan induk.

 F ranchi sor  adalah (perusahaan induk) adalah perusahaan yang memberi lisensi, sedangkan franchi seadalah perusahaan pemberi lisensi (penyalur atau dealer ).

14 Subsektor Dalam Industri Kreatif Indonesia

Sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) sektor yang termasuk industri kreatif, meliputi:

A. Periklanan

Kegiatan kreatif yang berkaitan jasa periklanan (komunikasi satu arah dengan menggunakan medium tertentu), yang meliputi proses kreasi, produksi dan distribusi dari iklan yang dihasilkan, misalnya: riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar  ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak (surat kabar, majalah) dan elektronik (Televisi dan radio), pemasangan berbagai   poster dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan reklame sejenis,

distribusi dan delivery advertising materials atau samples, serta penyewaan kolom untuk  iklan.

B. Arsitektur 

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan, perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan konstruksi baik secara menyeluruh dari level makro (Town planning, urban design, landscape architecture) sampai dengan level mikro (detail konstruksi, misalnya: arsitektur taman, desain interior).

C. Pasar Barang Seni

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar  swalayan, dan internet, misalnya: alat musik, percetakan, kerajinan, automobile, film, seni rupa dan lukisan.

(20)

D. Kerajinan

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan   proses penyelesaian produknya, antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat dari:  batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak,

tembaga, perunggu, besi) kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk  kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (bukan  produksi massal).

E. Desain

Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain   produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta  produksi kemasan dan jasa pengepakan.

F. Fesyen

Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi lini  produk fesyen, serta distribusi produk fesyen.

G. Video, Film &Fotografi

Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.

H. Permainan Interaktif 

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Subsektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu  pembelajaran atau edukasi.

I. Musik 

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara.

J. Seni Pertunjukan

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan konten, produksi  pertunjukan (misal: pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik 

(21)

tradisional, musik teater, opera, termasuk tur musik etnik), desain dan pembuatan busana  pertunjukan, tata panggung, dan tata pencahayaan.

K. Penerbitan & Percetakan

Kegiatan kreatif yang terkait dengan dengan penulisan konten dan penerbitan buku,  jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita dan pencari   berita. Subsektor ini juga mencakup penerbitan perangko, materai, uang kertas, blanko

cek, giro, surat andil, obligasi surat saham, surat berharga lainnya, passport, tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup penerbitan foto-foto, grafir  (engraving) dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan, dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro fil m.

L. Layanan Komputer & Piranti Lunak 

Kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk   jasa layanan komputer, pengolahan data, pengembangan database, pengembangan piranti

lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain  prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal termasuk perawatannya.

M. Televisi & Radio

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara televisi (seperti games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar  kembali) siaran radio dan televisi.

 N. Riset & Pengembangan

Kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar; termasuk yang berkaitan dengan humaniora seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra, dan seni; serta jasa konsultansi bisnis dan manajemen.

(22)

B

A

B

III

EVOLUSI INDUSTRI KREATIF

Standar Kompetensi

Memahami tentang Evolusi pada Industri Kreatif 

Kompetensi Dasar

Mampu mendeskripsikan mengenai Evolusi yang terjadi pada Industri kreatif 

Indikator

1. Memahami Evolusi Industri Kreatif 

Tujuan

(23)

MATERI

EVOLUSI INDUSTRI KREATIF

Pergeseran dari Era Pertanian lalu Era Industrialisasi, disusul oleh era informasi yang disertai dengan banyaknya penemuan baru di bidang teknologi infokom serta globalisasi ekonomi, telah menggiring peradaban manusia kedalam suatu arena interaksi sosial baru yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.

Industrialisasi telah menciptakan pola kerja, pola produksi dan pola distribusi yang lebih murah dan lebih efisien. Penemuan baru di bidang teknologi infokom seperti internet, email, SMS, Global System for Mobile communications (GSM) telah menciptakan interkoneksi antar manusia yang membuat manusia menjadi semakin produktif. Globalisasi di   bidang media dan hiburan juga telah mengubah karakter, gaya hidup dan perilaku

masyarakat menjadi lebih kritis dan lebih peka atas rasa serta pasar pun menjadi semakin luas dan semakin global.

Sisi lain yang muncul dari fenomena tersebut adalah kompetisi yang semakin keras. Kondisi ini mengharuskan perusahaan mencari cara agar bisa menekan biaya semurah mung kin dan seefisien mungkin. Konsentrasi industri berpindah dari negara barat ke negara-negara berkembang di Asia karena tidak bisa lagi menyaingi biaya murah di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan efisiensi industri negara Jepang. Negara-negara maju mulai menyadari bahwa saat ini mereka tidak bisa mengandalkan supremasi dibidang industri lagi, tetapi mereka harus lebih mengandalkan SDM yang kreatif, sehingga kemudian pada tahun 1990-an dimulailah era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas, yang populer disebut Ekonomi Kreatif yang digerakkan oleh sektor industri yang disebut Industri Kreatif.

Dari pemaparan singkat di atas kita dapat mengetahui bahwa Ekonomi Kreatif  sebenarnya adalah wujud dari upaya mencari pembangunan yang berkelanjutan melalui kreativitas, yang mana pembangunan berkelanjutan adalah suatu iklim perekonomian yang   berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan. Dengan kata lain,

ekonomi kreatif adalah manifestasi dari semangat bertahan hidup yang sangat penting bagi negara negara maju dan juga menawarkan peluang yang sama untuk negara negara   berkembang. Pesan besar yang ditawarkan ekonomi kreatif adalah pemanfaatan cadangan

sumber daya yang bukan hanya terbarukan, bahkan tak terbatas, yaitu ide, talenta dan kreativitas.

  Negara negara membangun kompetensi ekonomi kreatif dengan caranya masing masing sesuai dengan kemampuan yang ada pada negara tersebut. Ada beberapa arah dari   pengembangan industri kreatif ini, seperti pengembangan yang lebih menitikberatkan pada industri berbasis: (1) lapangan usaha kreatif dan budaya ( creative cultural indu stry ); (2) lapangan usaha kreatif ( creative indu stry ), atau (3) Hak Kekayaan Intelektual seperti hak  cipta( co pyrig ht indu stry )

Di Indonesia, peran industri kreatif dalam ekonomi Indonesia cukup signifikan dengan besar kontribusi terhadap PDB rata rata tahun 2002 2006 adalah sebesar 6,3% atau

(24)

setara dengan 104,6 Triliun rupiah(nilai konstan) dan 152,5 triliun rupiah (nilai nominal). Industri ini telah mampu menyerap tenaga kerja rata rata tahun 2002 2006 adalah sebesar 5,4  juta dengan tingkat partisipasi sebesar 5,8%.

Jika ditinjau dari sisi ekspor, maka berdasarkan estimasi klasifikasi subsektor, peran ekonomi kreatif terhadap total ekspor rata rata untuk tahun 2002 2006 adalah sebesar 10,6%.  Namun ada kemungkinan bahwa estimasi ini terlalu tinggi karena untuk fesyen dan alas kaki sulit dibedakan antara ekspor yang produk maklon dengan yang memiliki konten kreatif di dalamnya. Di sisi lain, ekspor industri kreatif yang berbasis jasa, nilai ekspornya dinilai masihundere stimed . Kajian yang dilakukan adalah berdasarkan data sekunder yang memang ada ketidaksempurnaan. Hal tersebut akan diperbaiki dan direvisi secara terus menerus dengan survei dan rapid mapping .

Dalam pemaparan berikutnya akan dijelaskan mengenai pola pikir yang penting, yang diperlukan untuk mengembangkan industri kreatif, kondisi industri kreatif di Indonesia serta  peluang dan tantangan yang dihadapi oleh industri kreatif.

TINJAUAN PERANAN POLA PIKIR KREATIF BAGI MASA DEPAN MANUSIA  Daniel L. Pink  ( T he W hole New Mind, 2005), mengungkapkan bahwa di era kreativitas, bila ingin maju kita harus melengkapi kemampuan teknologi kita ( hig h tech )

dengan hasrat untuk mencapai tingkat hig h concept dan hig h t ouch . Hig h concept adalah kemampuan menciptakan keindahan arti stik  dan emosional, mengenali  pola   pola dan   peluang, menciptakan narasi yang indah dan menghasilkan temuan temuan yang belum

disadari orang lain. Hig h t ouch adalah kemampuan berempati, memahami esensi interaksi manusia, dan menemukan makna.

Beberapa prinsip yang harus dimiliki dalam pola pikir kreatif:

 N ot ju st function but al  so...  DESIG N   N ot ju st argument, but al  so"  S TORY   N ot ju st f ocu s , but al  so" S YMPHONY   N ot ju st l o gic, but al  so"  E  MPATHY   N ot ju st  seriou sne ss , but al  so"  PLAY 

 N ot ju st accumulation, but al  so"  M  E  AN  I  N G

 H oward Gardner, penulis buku tentang kemampuan kognisi, yang populer dengan teori kecerdasan majemuk (  Multiple Intellegence) mengeluarkan lagi buku terbaru yaitu F ive  Mind  s of TheFuture, yang menyatakan bahwa terdapat 5 pola pikir utama yang diperlukan di

ma sayang akan datang, yaitu:

1.Pola pikir disipliner ( T he Disciplinary Mind), yaitu pola pikir yang dipelajari di bangku sekolah. Dahulu yang dianggap sebagai disiplin ilmu adalah ilmu ilmu seperti sains, matematika, dan sejarah. Saat ini, sekolah sekolah harus menambahkan untuk mengajarkan  paling tidak satu bidang seni secara serius seperti halnya disiplin il mu lainnya.

(25)

2.Pola pikir mensintesa ( T he Synthesizing Mind) , yaitu kemampuan menggabungkan ide ide dari berbagai disiplin ilmu atau menyatukannya kedalam satu kesatuan dan kemampuan menyampaikan hasil integrasi itu kepada orang banyak. Sering kali kita temui bahwa sebuah solusi yang kit a cari cari ternyata justru ditemukan di area disiplin lain yang sama sekali  berbeda dan sepintas tidak terlihat ada korelasinya. Pola pikir sintesa melatih kesadaran untuk    berpikir luas dan fleksibel, mau menerima sudut pandang dari multi disiplin. Dalam konteks

luas, dengan semakin banyaknya orang seperti ini di dalam suatu komunitas, maka komunitas itu akan menjadi semakin produktif dan semakin kreatif. Dalam konteks bisnis, ide ide baru tersebut akan lebih mudah diterima oleh konsumen. Dalam hal memperkenalkan produk atau  jasa baru, strategi komunikasi dan pencitraan (branding) yang diperkuat dengan kemampuan

sintesa akan meningkatkan kesuksesan di pasar.

3. Pola pikir kreasi ( T he Crea ting Mind), yaitu kemampuan untuk mengungkapkan dan menemukan jawaban dari suatu permasalahan atau fenomena yang ditemuinya. Dalam konteks desain, proses kreasi selalu diawali dengan pengumpulan permasalahan   permasalahan yang ada yang harus dipecahkan. Di akhir proses, akan dihasilkan desain

desain baru yang tidak lain adalah hasil pemecahan suatu masalah. Tentu saja agar hasil maksimal, proses kreasi harus dibekali dengan bakat ( talent) yang cukup. Dalam konteks   bisnis, kemampuan ini bisa menggerakkan perusahaan peru sahaan untuk lebih pro aktif,

tidak hanya mengikuti trend, tetapi justru menciptakan trend .

4. Pola pikir penghargaan ( T he Respectful Mind), yaitu kesadaran untuk mengapresiasi   perbedaan diatara kelompok kelompok manusia. Pola pikir seperti ini sangat dibutuhkan

dalam menciptakan keharmonisan di dalam lingkungan. Richard Florida (2001) mengatakan  bahwa faktor penting agar kreativitas dapat tumbuh dan berkembang adalah dengan adanya

tingkat toleransi ( tolerance) yang tinggi di antara sesama anggota komunitas yaitu komunitas yang menghargai perbedaan. Tidak kalah pentingnya adalah sikap untuk menghargai karya cipta orang lain.

5. Pola pikir etis ( T he Ethical  Mind) . Seorang warga negara yang baik akan memiliki tanggung jawab moral yang tinggi baik sebagai seorang pekerja maupun sebagai warga negara. Dalam konteks perubahan iklim dunia, penanaman nilai nilai etika terhadap lingkungan dapat mendorong terciptanya produk yang ramah lingkungan. Dalam konteks  pekerjaan, ia akan menjadi seorang yang produktif dalam menghasilkan terobosan terobosan

dan ia merasa malu bila ia meniru produk lain secara terang terangan.

Pola pikir yang telah dijabarkan di atas tentunya merupakan pola pikir kreatif yang sangat diperlukan untuk tetap tumbuh berkembang serta bertahan di masa yang akan datang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi pekerja kreatif tidaklah cukup memiliki   bakat pandai menggambar, menari, menyanyi dan menulis cerita. Ia harus memiliki

kemampuan mengorganisasikan ide ide multi disipliner dan juga kemampuan memecahkan masalah dengan cara cara di luar kebiasaan. Mengapa cara cara di luar kebiasaan perlu? Bila suatu teori atau cara menjadi populer, semakin lama keampuhan teori itu akan semakin

(26)

 berkurang karena semua orang menggunakan pendekatan pendekatan berdasarkan teori yang sama.

T homa s L. Friedman, ( T he W orld i s Flat, 2005) dalam pembahasan T he New  Middler  s (maksudnya adalah orang orang generasi baru yang mampu membuat dunia

menjadi sangat dekat/flat) menyebut tujuh kemampuan wajib yang harus disiapkan oleh orang orang yang ingin berlaga di arena pekerjaan apapun pekerjaan itu:

1. Kemampuan dalam berkolaborasi dan mengorkestrasi ( Great C ollaborat or  s and  orche strat or  s )

2. Kemampuan dalam mensintesakan segala sesuatu ( T he great synthesizers) 3. Kemampuan dalam menjabarkan suatu konteks ( T he great explainer  s ) 4. Kemampuan dalam menciptakan nilai tambah ( T he great leveragers)

5. Kemampuan dalam mengadaptasi terhadap lingkungan baru ( T he great adapter  s) 6. Kesadaran yang tinggi terhadap kelestarian alam ( T he green people)

7. Kemampuan handal dalam menciptakan kandungan lokal ( T he great localizers)

Yang dapat dipelajari dari ketiga cendekiawan ini adalah kecenderungan manusia untuk mulai memikirkan nilai nilai halus (  so ft value) atas segala sesuatu yang akan dilakukan,  baik itu kegiatan ekonomi, bisnis, pendidikan maupun sosial di masa depan. Kesemuanya ini

tidak akan mungkin terjadi apabila manusia tidak mulai mengaktifkan daya imajinasi dan kreativitasnya. Sehingga dalam era perekonomian kreatif ini, kreativitas diperlukan secara mutlak sebagai landasan dasar pengembangan industri kreatif.

SEKILAS MENGENAI INDUSTRI KREATIF DI INDONESIA

Definisi Industri Kreatif yang saat ini banyak digunakan oleh pihak yang   berkecimpung dalam industri kreatif, adalah definisi berdasarkan UK  DCM S Ta sk f orce 1998

³Creative s I ndu strie s a s t hose indu strie s which have t heir origin in individual creativity, skill  & talent, and  which have a potential f or wealt h and job creation t hr oug h t he generation and  expl oitatio n o f intellectual pr o perty and content " 

Studi pemetaan industri kreatif yang telah dilakukan oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia tahun 2007 pun menggunakan acuan definisi industri kreatif yang sama, sehingga industri kreatif di Indonesia dapat didefinisikan sebagai berikut:

"Industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut "

Subsektor yang merupakan industri berbasis kreativitas adalah 5 :

1. Periklanan : kegiatan kreatif yang berkaitan jasa periklanan (komunikasi satu arah dengan menggunakan medium tertentu), yang meliputi proses kreasi, produksi dan

(27)

distribusi dari iklan yang dihasilkan, misalnya: riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak (surat kabar, majalah) dan elektronik (televisi dan radio),  pemasangan berbagai poster dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur 

dan reklame sejenis, distribusi dan delivery adverti sing material  s atau samples, serta  penyewaan kolom untuk iklan.

2. Arsitektur : kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan, perencanaan   biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan konstruksi baik secara

menyeluruh dari level makro ( T own planning, ur ban de sign, land  scape architecture) sampai dengan level mikro (detail konstruksi, misalnya: arsitektur taman, desain interior).

3. Pasar Barang Seni : kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet, misalnya: alat musik, percetakan, kerajinan, automobile, film, seni rupa dan lukisan.

4. Kerajinan : kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi   produk yang dibuat dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal

sampai dengan proses penyelesaian produknya, antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat dari: batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu, besi) kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (bukan produksi ma ssal ).

5. Desain : kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain   produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta  produksi kemasan dan jasa pengepakan.

6. Fesyen :kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi lini  produk fesyen, serta distribusi produk fesyen.

7. Video, Film dan Fotografi : kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk di dalamnya  penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.

8. Permainan Interaktif: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Subsektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi.

9. Musik : kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara.

(28)

10. Seni Pertunjukan : kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan konten, produksi pertunjukan (misal: pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera, termasuk tur musik etnik), desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung, dan tata pencahayaan.

11. Penerbitan dan Percetakan : kegiatan kreatif yang terkait dengan dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga mencakup penerbitan   perangko, materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi surat saham, surat   berharga lainnya, passport, tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga

mencakup penerbitan foto foto, grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan, dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro film.

12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak: kegiatan kreatif yang terkait dengan   pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengolahan data,   pengembangan database, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan

analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal termasuk perawatannya .

13. Televisi dan Radio : kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan  pengemasan acara televisi (seperti game s , kuis, reality show , infotainment, dan lainnya),  penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan radio,termasuk kegiatan station relay

(pemancar kembali) siaran radio dan televisi.

14. Riset dan Pengembangan: kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar; termasuk yang   berkaitan dengan humaniora seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra, dan

seni; serta jasa konsultansi bisnis dan manajemen.

Hingga saat ini, beberapa inisiatif yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk  menumbuhkembangkan industri kreatif ini antara lain:

1. Undang Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, yaitu pada Bab VI Pasal 17 yang menyatakan bahwa Desain produk industri mendapat perlindungan hukum.

2. Undang Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri dalam Perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual.

3. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 20/MPP/Kep/I/2001 tentang  pembentukan Dewan Desain Nasional/Pusat Desain Nasional (PD N).

(29)

4. Pusat Desain Nasional (PDN) Sejak tahun 2001 s/d 2006, telah memilih 532 desain  produk terbaik Indonesia.

5. Tahun 2006, Departemen Perdagangan Republik Indonesia memprakarsai peluncuran  program  I nd one sia  De sign P ower  yang beranggotakan Departemen Perdagangan RI, Departemen Perindustrian RI, Kementerian Koperasi dan UKM serta Kamar Dagang Indonesia (KADIN).

6. Tahun 2007, diselenggarakan Pameran Pekan Budaya Indonesia, berdasarkan arahan Presiden, dan diprakarsai oleh: Kantor Menteri Koordinator Kesejahteraan Masyarakat, serta melibatkan lintas departemen antara lain: Departemen Perindustrian, Perdagangan, Budaya & Pariwisata, dan Kementrian UKM & Koperasi.

7. Tahun 2007, Departemen Perdagangan RI meluncurkan hasil studi pemetaan Industri Kreatif Indonesia dan menetapkan 14 subsektor Industri Kreatif Indonesia berdasarkan studi akademik atas Klasifikasi Baku Usaha Industri Indonesia (KBLI) yang diolah dari data Badan Pusat Statistik dan sumber data lainnya (asosiasi, komunitas kreatif, lembaga  pendidikan, lembaga penelitian) yang rilis di media cetak, t erkait dengan industri kreatif.

Berdasarkan studi pemetaan industri kreatif yang telah dilakukan oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia di tahun 2007 diperoleh informasi kontribusi Industri kreatif  terhadap perekonomian Indonesia yang dapat dibedakan ber dasarkan 5 indikator utama, yaitu berdasarkan: (a) Produk Domestik Bruto; (b) Ketenagakerjaan; (c) Jumlah Perusahaan; (d) Ekspor serta; (e) dampak terhadap sektor lain.

(30)

B

A

B

IV

TANTANGAN DAN PELUANG INDUSTRI KREATIF

Standar Kompetensi

Mampu mengetahui Tantangan dan Peluang dalam Industri Kreatif 

Kompetensi Dasar

Mampu menghadapi Tantangan dalam Industri Kreatif dan Mampu melihat Peluang yang ada  pada Industri Kreatif 

Indikator

Memahami Tantangan dan Peluang yang ada pada Industri Kreatif 

Tujuan

1. Mampu mengahadapi Tantangan pada Industri Kreatif  2. Mampu melihat peluang yang ada pada industri kreatif 

(31)

MATERI

PELUANG & TANTANGAN YANG DIHADAPI INDUSTRI KREATIF

Tahun 2004 adalah era keemasan bagi industri kreatif di Indonesia. Pada saat itu   pertumbuhan mencapai 8,17%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi

nasional saat itu yang hanya 5,03%. Namun, rata rata pertumbuhan industri kreatif tahun 2002 2006 hanyalah sebesar 0,74%. Terjadi fluktuasi yang sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa industri ini belum tumbuh dengan kuat tetapi memiliki potensi untuk  tumbuh dan berkembang secara optimal jika didukung dengan kondisi usaha dan lingkungan usaha yang kondusif. Tetapi walaupun rata rata pertumbuhan sektor industri kreatif tahun 2002 2006 hanyalah sebesar 0,74%, tetapi terdapat beberapa subsektor industri kreatif yang memiliki pertumbuhan usaha yang baik, yaitu: subsektor arsitektur, permainan interaktif, layanan komputer & piranti lunak, riset dan pengembangan, periklanan, serta musik.

A. Peluang Industri Kreatif 

Peluang industri kreatif baik di dalam negeri maupun di luar negeri sangatlah besar. Pangsa pasar yang dijanjikan untuk industri kreatif ini masih terbuka sangat lebar, dan akan memiliki kecenderungan meningkat.

PERUBAHAN PERILAKU PASAR DAN KONSUMEN

Seiring dengan majunya tingkat pendidikan dan kesehatan di berbagai negara di dunia, taraf hidup manusia pun semakin meningkat sehingga sudut pandang manusia melihat kehidupan juga berubah. Saat ini sudah tidak relevan lagi membeda bedakan antara negara dunia maju, negara dunia kedua (  second  world countrie s ) dan negara dunia ketiga ( t hird  world countrie s ) . Keterhubungan dan internasionalisasi yang tercipta telah mempengaruhi

motiva si hidup manusia.

Teori Hirarki Kebutuhan Maslow (  Ma sl ow  , A T heory o  f Human M otivation 1943)

menyatakan bahwa saat manusia telah berhasil melampaui tingkat kebutuhan kebutuhan dasar  seperti kebutuhan fisik  (  ph y sical need  s ) serta kebutuhan atas keamanan (  security/  safety need  s ), maka manusia akan berusaha mencari kebutuhan kebutuhannya pada tingkat yang lebih lanjut yaitu kebutuhan bersosialisasi (  social need  s ), rasa percaya diri ( e steem need  s ) dan aktualisasi diri(  self actualization). Demikan pula dengan perilaku konsumsi manusia.

Dalam konteks perdagangan, semakin lama manusia semakin menyukai barang  barang yang tidak hanya mampu memuaskan kebutuhan fungsional saja, namun juga mencari  produk yang bisa memberikan dirinya suatu identitas dan membuatnya dirinya lebih dihargai oleh orang orang disekitarnya. Industri fesyen adalah contoh yang bagus untuk  menggambarkan kondisi ini. Konsumen tidak akan membeli barang yang tidak cantik dan

(32)

tidak menarik, atau yang tidak cocok dengan tubuh si pemakai. T om Peters seorang guru manajemen ternama mengatakan, apapun bisnis yang anda geluti, anda ada dibisnis fesyen

( no matter what bu sine ss we are in, we are in t he fa shion bu sine ss ).

Ciri ciri konsumen seperti ini sangat identik dengan konsumen di negara negara maju. Oleh karena negara negara maju juga merupakan trend setter perdagangan internasional, maka perilaku tersebut berimbas pada negara negara lain dan menjadi tren global. Sehingga secara perdagangan dan industri, produk produk yang dijual ke negara maju haruslah yang memiliki kandungan kandungan non fungsional yang mampu memuaskan kebutuhan konsumen atas identitas dan penghargaan sosial. Disinilah Industri kreatif memegang peranan yang penting, karena industri kreatif sangat responsif menyerap akumulasi fenomena fenomena sosial di masyarakat dan menuangkan kedalam konteks produk dan jasa, bisa   berupa produk pakai seperti fesyen dan kerajinan maupun produk produk hiburan seperti

musik dan film.

  Namun, hirarki kebutuhan tersebut di atas tidak hanya diperuntukan secara ekslusif   bagi manusia manusia yang telah berkecukupan dalam hal materi maupun SDM yang berlatar   belakang pendidikan tinggi. Dalam proporsi tertentu masyarakat di lapisan bawah ( t he bottom

of the pyramid) yang kurang mengecap pendidikan tinggi pun memiliki motivasi sosial, motivasi kepercayaan diri dan motivasi untuk aktualisasi diri yang sama pentingnya seperti masyarakat lapisan atas.

TUMBUHNYA ERA PRODUKSI NON MASSAL

Semakin kritisnya konsumen akhirnya membuat konsumen semakin selektif terhadap  barang barang yang akan dikonsumsinya. Konsumen kurang tergerak membeli barang barang generik, sebaliknya konsumen sangat antusias membeli barang barang yang unik dan dapat membuat bangga yang memakainya. Semakin lama faktor selera semakin mendominasi   perilaku konsumsi. Dan akibatnya daur hidup produk produk semakin lama semakin singkat. Ini disebabkan karena bila menyimpan stok terlalu banyak, lebih besar kemungkinan produk  tidak terserap pasar.

Permintaan konsumen ini ( con sumer demand) telah mengubah pendekatan industri. Dahulu industri berorientasi mendorong suplai (  supply driven) . Saat ini pendekatan industri telah  berubah menjadi berorientasi konsumen ( demand driven) dan proses produksinya tidak disatu

tempat namunter  sebar.

Efek dari industri yang berorientasi konsumen adalah munculmya era produksi non massal. Pada sistim ini barang dibuat dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan dengan variasi variasi yang beraneka ragam. Yang tidak disadari oleh banyak orang dari fenomena ini adalah   bahwa sebenarnya faktor kandungan emosional dan selera ( emotional attachment) adalah

(33)

Fenomena ini bisa dimanfaatkan dua arah. Industri kreatif yang sarat dengan kandungan emosional dapat mendorong evolusi perkembangan teknologi industri manufaktur  non massal, atau kebalikannya, industri kreatif dapat semakin memanfaatkan teknologi manufaktur yang telah semakin fleksibel sebagai salah satu keunggulannya dalam mensuplai  produk produk yang beraneka ragam.

PORSI KONSUMSI PRODUK DAN JASA INDUSTRI KREATIF YANG RELATIF

BESAR DI NEGARA G 7

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, motivasi konsumsi manusia telah meningkat seiring dengan peningkatan taraf hidupnya. Masyarakat dinegara negara maju adalah masyarakat yang telah berhasil meningkatkan taraf hidupnya terlebih dahulu dibandingkan negara negara berkembang. Data dari PBB tahun 2003, menunjukkan 50% dari belanja konsumen ( con sumer  s pending) di negara G7 adalah belanja untuk produk produk hasil industri kreatif. Industri kreatif menjadi penting karena 2/3 dari GDP suatu negara berasal dari belanja konsumen.

Dapat diartikan bahwa konsumen di negara negara G7 lebih selektif dan sangat memperhatikan kualitas dari sisi desain, material, merek dan ciri khusus, dan aspek lainnya. Industri kreatif seperti desain produk, fesyen, kerajinan sangat memahami sisi sisi manusiawi tersebut sehingga besar peranannya dalam penyerapan ekspor ke negara negara G7. Dengan intensifikasi kreativitas khususnya pada desain untuk produk produk yang di ekspor, Indonesia tentunya dapat meningkatkan angka ekspornya.

P ORSI PASAR DALAM NEGERI YANG BESAR 

Dari sisi pasar domestik, penduduk Indonesia yang merupakan peringkat 4 terbesar di dunia adalah potensi pasar yang sangat besar apabila dapat menyerap hasil hasil produksi dalam negeri.

Saat faktor eksternal kurang mendukung, seperti kondisi saat ini, kinerja ekspor bisa saja menurun. Pada saat itu, perekonomian harus ditumpu pada perekonomian domestik. Industri kreatif berbasis barang barang fisik dapat mengisi pasar domestik deng an hasil hasil   produksi dalam negeri yang memiliki kualitas desain yang sama baiknya dengan produk    produk impor. Produk produk lokal yang dibuat secara mandiri tanpa lisensi asing

mencerminkan potensi kemandirian dunia bisnis anak bangsa.

Industri kreatif yang produknya berupa jasa atau bentuk non materiil lainnya misalnya musik dan piranti lunak, dapat didistribusikan secara digital sehingga tidak perlu menggunakan cara cara distribusi melalui infrastruktur fisik yang sangat terkait dengan konsumsi BBM.

Referensi

Dokumen terkait

terjadi, wilayah utara dan juga timur urbanisasi cukup masif dengan penggunaan lahan didominasi oleh lahan terbangun, sedangkan wilayah bagian selatan dan timur masih

Temuan penelitian diketahui bahwa variabel citra merek (X 1 ) mempunyai nilai t sebesar 3,454 dengan nilai signifikan 0,001< 0,05, maka ada pengaruh signifikan

41 tahun 1999 hutan memiliki pengertian sebagai suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan

Berdasarkan hasil angket seperti yang ditunjukkan oleh gambar 10, dapat dilihat bahwa seluruh mahasiswa peserta kuliah setuju bahwa penjelasan materi dengan bahan ajar

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI BELAJAR DENGAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AL- QUR’AN PADA ANAK KELOMPOK B DI PAUD PALMA, BANJARSARI,

Sama seperti proses pengisian nilai, proses ini membutuhkan pencarian data detail terlebih dahulu, praja mana dan nilai yang mana yang akan dilakukan perbaikan nilainya, dengan

Dengan melakukan pijatan pada titik positif dapat membuat darah mengalir dari hipotalamus ke otak bagian depan sehingga membantu mengaktifkan bagian depan otak

Gejala awal letusan Gunung Lokon 2011 - 2012 dari sisi kegempaan berupa peningkatan jumlah gempa vulkanik dangkal dan gempa hembusan, serta peningkatan amplituda gempa tremor 1 -