• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP EKSPOSISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RPP EKSPOSISI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 3 Boyolali Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

Kelas/ Semester : XI/Gasal

Materi Pokok : Teks Eksposisi Tentang Adat Tradisi Mantu Alokasi : 4 Pertemuan (4 × 45Menit)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.2 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan mengamalkan anugerah Tuhan berupa bahasa Jawa dalam bentuk teks eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu. 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa melalui teks eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu.

3.3 Memahami isi teks eksposisi tentang adat tradisi mantu. Indikator:

(2)

3.3.1 Mampu menelaah struktur dan kaidah teks eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu.

3.3.2 Mampu menemukan pokok-pokok isi eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu.

4.3 Menanggapi isi dan menulis teks eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu. Indikator:

4.3.1 Mampu menganalisis kawruh kagunan basa misalnya kerata basa, bali swara, cangkriman, dasanama dalam teks eksposisi secara lisan.

4.3.2 Mampu mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat pada teks eksposisitentang adat Jawa misalnya mantu.

4.3.3 Mampu menulis teks eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu.

4.3.4 Mampu menyunting kesalahan teks eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu.

4.3.5. Mampu menyajikan teks eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu dengan bahasanya sendiri.

C. Tujuan Pembelajaran

Selama dan setelah proses pembelajaran siswa dapat:

1. Menerima, mensyukuri, menghayati, dan mengamalkan anugerah Tuhan berupa bahasa Jawa dalam bentuk teks eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa melalui teks eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu.

3. Mampu menelaah struktur dan kaidah teks eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu.

4. Mampu menemukan pokok-pokok isi eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu.

5. Mampu menganalisis kawruh kagunan basa misalnya kerata basa, bali swara, cangkriman, dasanama lsp, dalam teks eksposisi secara lisan.

6. Mampu mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat pada teks eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu.

7. Mampu menulis teks eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu.

8. Mampu menyunting kesalahan teks eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu. 9. Mampu menyajikan teks eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu dengan

bahasanya sendiri. D. Materi Pembelajaran

(3)

1. Pengertian Eksposisi.

2. Struktur dan kaidah teks eksposisi.

3. Kawruh kagunan basa misalnya, kerata basa, bali swara, cangkriman, dasanama lsp.

4. Pokok-pokok isi dan nilai-nilai pada teks eksposisi. 5. Cara menulis teks eksposisi.

6. Cara menyunting teks eksposisi. 7. Cara menyajikan teks eksposisi. E. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi/menalar, dan mengkomunikasikan). F. Metode Pembelajaran 1. Inquiry 2. Diskusi 3. Kerja Kelompok G. Media Pembelajaran

- Teks bacaan eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu - Laptop

- Power point (PPT)

- LCD

H. Sumber Pembelajaran

1. Gandung Widaryatmo, dkk. 2011. Prigel Basa Jawa kanggo SMA/SMK/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

2. Sofwan.2011. Kawruh Aruming Basa. Surakarta: PT. Widya Duta Grafika

I. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1

Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu

Pendahuluan 1) Guru menyiapkan siswa

secara fisik dan psikis (kebersihan kelas, presensi, dan berdoa).

2) Siswa menjawab

pertanyaan apersepsi tentang materi dipertemuan sebelumnya.

3) Siswa menerima

informasi tentang tujuan pembelajaran dan kompetensi dasarmemahami isi teks eksposisi tentang adat tradisi mantu.

4) Siswa menerima

(4)

informasi garis besar cakupan materi struktur dan kaidah serta pokok-pokok isi teks eksposisi yang akan dilaksanakan.

Inti Mengamati

- Siswa membaca teks eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantu yang telah dibagikan guru

Menanya

- Siswa menanyakan pengertian teks eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantu

- Siswa menanyakan struktur dan kaidah teks eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantu. - Siswa menanyakan kata-kata sulit pada teks

eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantu yang dibagikan

Mengekplorasi ( mencoba)

- Siswamencoba menemukan struktur dan kaidah teks eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantu

- Siswa mencoba menemukan pokok-pokok isi teks eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantu.

Mengasosiasi

- Siswa membentuk kelompok

- Siswa membentuk struktur kelompok (ketua, notulen dll)

- Siswa secara berkelompok mendiskusikan struktur dan kaidah teks eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantu.

- Siswa secara berkelompok mendiskusikan pokok-pokok isi teks eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantu.

Mengkomunikasikan(membentukjejaring) - Siswa saling bertukar pendapat tentang hasil

diskusi yang telah dilaksanakan

- Masing-masing kelompok memberikan tanggapan atas hasil diskusi kelompok lain.

35 Menit

Penutup 1) Siswa dan guru bersama-sama membuat rangkuman pelajaran.

2) Guru melakukan refleksi dan penilaian pertanyaan tentang materi struktur dan kaidah serta pokok-pokok isi teks eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantu.

3) Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru.

4) Siswa mendengarkan kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan)

5) Guru memberikan tugas individu dan

(5)

kelompok.

6) Siswa mendengarkan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu menganalisis kawruh kagunan basa mengidentifikasi nilai-nilaiisi teks eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantu.

Pertemuan 2

Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu

Pendahuluan 1)

Guru menyiapkan siswa secara fisik dan psikis (kebersihan kelas, presensi, dan berdoa). 2)

Siswa menjawab pertanyaan apersepsi tentang materi dipertemuan sebelumnya.

3)

Siswa menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar Menanggapi isi dan menulis teks eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu.

4)

Siswa menerima informasi garis besar cakupan materi menganalisis kawruh kagunan basa dan mengidentifikasi nilai-nilai teks eksposisi tentang adat Jawa tradisi mantuyang akan dilaksanakan.

5 Menit

Inti Mengamati

- Siswa membaca teks eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantu yang telah dibagikan guru

Menanya

- Siswa menanyakan kawruh kagunan basa (kerata basa, dasanama, baliswara, cangkriman lsp)

- Siswa menanyakan nilai-nilai teks eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantuyang akan diidentifikasi.

Mengekplorasi ( mencoba)

- Siswamencoba menemukan kawruh kagunan basa (kerata basa, dasanama, baliswara, cangkriman lsp) dalam teks eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantu.

- Siswa mencoba menemukan nilai-nilai teks eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantuyang akan diidentifikasi.

Mengasosiasi

- Siswa mendiskusikan kawruh kagunan basa (kerata basa, dasanama, baliswara, cangkriman lsp) dalam teks eksposisi

(6)

tentang tradisi adat Jawa mantu.

- Siswa mendiskusikan nilai-nilai teks eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantu yang akan diidentifikasi.

Mengkomunikasikan(membentukjejaring) - Siswa saling bertukar pendapat tentang unjuk

kerja yang telah dilaksanakan.

- Siswa memberikan tanggapan atas unjuk kerja temannya.

Penutup 1) Siswa dan guru bersama-sama membuat rangkuman pelajaran.

2) Guru melakukan refleksi dan penilaian pertanyaan tentang materi menganalisis kawruh kagunan basa dan mengidentifikasi nilai-nilai teks eksposisitentang adat Jawa tradisi mantuyang dilaksanakan.

3) Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru.

4) Siswa mendengarkan kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan)

5) Guru memberikan tugas individu dan kelompok.

6) Siswa mendengarkan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu menulis dan menyunting isi teks eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantu.

5 Menit

Pertemuan 3

Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu

Pendahuluan 1) Guru menyiapkan siswa secara fisik dan psikis (kebersihan kelas, presensi, dan berdoa).

2) Siswa menjawab pertanyaan apersepsi tentang materi dipertemuan sebelumnya. 3) Siswa menerima informasi tentang tujuan

pembelajaran dan kompetensi dasar Menanggapi isi dan menulis teks eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu.

4) Siswa menerima informasi garis besar cakupan materi menulis dan menyunting teks eksposisitentang adat Jawa tradisi mantuyang akan dilaksanakan.

5 Menit

Inti Mengamati

(7)

tentang adat tradisi Jawa mantu. Menanya

- Siswa menanyakan teknik menulis teks eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantu - Siswa menanyakan teknik menyunting teks

eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantu. - Siswa menanyakan diksi yang dapat

digunakan dalam pembuatan teks eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantu.

Mengekplorasi ( mencoba)

- Siswa mengembangkan kerangka eksposisi menjadi teks eksposisi sesuai dengan struktur dan kaidah sesorah yang baik dan benar.

- Siswa mendiskusikan pilihan kata yang tepat untuk menulis teks eksposisi

Mengasosiasi

- Siswa mengoreksi berdasarkan naskah teks eksposisi yang dibuat dan bertukar gagasan bersama rekan sebangku.

Mengkomunikasikan(membentukjejaring) - Masing-masing siswa (bisa dipilih dan

ditunjuk guru)menyampaikan hasil latihan membuat teks eksposisi.

- Siswa lain dapat memberikan tangapan terhadap hasil unjuk kerja temannya.

Penutup 1) Siswa dan guru bersama-sama membuat rangkuman pelajaran.

2) Guru melakukan refleksi dan penilaian pertanyaan tentang materi menulis dan menyunting teks eksposisitentang adat Jawa tradisi mantuyang dilaksanakan. 3) Siswa mendengarkan umpan balik dan

penguatan dari guru.

4) Siswa mendengarkan kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan)

5) Guru memberikan tugas individu dan kelompok.

6) Siswa mendengarkan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu menyajikan isi teks eksposisi tentang tradisi adat Jawa mantu.

5 Menit

Pertemuan 4

Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu

Pendahuluan 1) Guru menyiapkan siswa secara fisik dan psikis (kebersihan kelas, presensi, dan berdoa).

2) Siswa menjawab pertanyaan apersepsi tentang materi dipertemuan sebelumnya.

(8)

3) Siswa menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar Menanggapi isi dan menulis teks eksposisi tentang adat Jawa misalnya mantu.

4) Siswa menerima informasi garis besar cakupan materi menyajikan teks eksposisitentang adat Jawa tradisi mantuyang akan dilaksanakan.

Inti Mengamati

- Siswa mengamati contoh penyajian teks eksposisi melalui video

Menanya

- Siswa menanyakan teknik menyajikan teks eksposisi secara lisan

Mengekplorasi ( mencoba)

- Siswa mencoba berlatih menyajikan teks eksposisi secara lisan dengan teman sebangku

Mengasosiasi

- Siswa menyiapkan teks eksposisi yang akan disajikan

Mengkomunikasikan(membentukjejaring) - Masing-masing siswa (bisa dipilih dan

ditunjuk guru) unjuk kerja dalam menyampaikan teks eksposisi teks eksposisi secara lisan di depan kelas.

- Siswa lain dapat memberikan tangapan terhadap hasil unjuk kerja temannya.

35 Menit

Penutup 1) Siswa dan guru bersama-sama membuat rangkuman pelajaran.

2) Guru melakukan refleksi dan penilaian pertanyaan tentang materi menyajikan teks eksposisi tentang adat Jawa tradisi mantuyang dilaksanakan.

3) Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru.

4) Siswa mendengarkan kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan)

5) Guru memberikan tugas individu dan kelompok.

6) Siswa mendengarkan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu aksara Jawa (aksara rekan)

(9)

Penilaian 1. Jenis/teknik penilaian a. Kompetensi Sikap:  Observasi  Penilaian Diri b. Kompetensi Pengetahuan:  Tes Tertulis  Tes Lisan c. Kompetensi Keterampilan:  Tes Praktik,  Proyek,dan  Portofolio.

2. Bentuk instrumen dan instrumen 3. Pedoman penskoran

Rubrik Instrumen a. Penilaian Sikap

(10)

Contoh Format Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik N o. Sikap Nama K et er bu ka an K et ek un an b el aj ar K er aj in an T en gg an g ra sa K ed is ip lin an K er ja sa m a R am ah d en ga n te m an H or m at p ad a or an g tu a K ej uj ur an M en ep at i j an ji K ep ed ul ia n T an gg un g ja w ab 1 2 3 4 5 Keterangan:

Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5. 1 = sangat kurang; 2 = kurang konsisten; 3 = mulai konsisten; 4 = konsisten; dan 5 = selalu konsisten. Lembar Observasi

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

Kelas/Program : XI / IPA-IPS Kompetensi : Sikap

(11)

N

o Nama Siswa

Sikap Pribadi Sikap Ilmiah

Jml

Skor Nilai Jujur Disp

l Tgjwb Kritis Objek Tolr

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. 1 Andi 4 4 3 4 3 3 21 2. 2 3. 3. 4. 4. 5. 5.

Keterangan pengisian skor 4. Sangat baik

3. Baik 2. cukup 1. Kurang

(12)

b. Penilaian Pengetahuan Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaia n Bentuk Penilaian Instrumen Mencermati struktur dan kaidah teks eksposisi yang dibaca.

Tes lisan/ tertulis

Uraian Kepiye teks eksposisi kang kokwaca?

Menemukan pokok-pokok isi teks

eksposisi yang

dicermati

Tertulis/L isan

Uraian Sebutna pokok-pokok wosing teks eksposisi kang kokwaca!

Mengidentifikasi kawruh kagunan basa

(kerata basa, baliswara, cangkriman, dasanama lsp) dalam teks eksposisi Tes lisan/ tertulis

Uraian Golekana kawruh kagunan basa (kerata basa, baliswara,

cangkriman, dasanama lsp) kang ana ing teks eksposisi kasebut!

Mengidentifikasi nilai dalam teks eksposisi

Tes lisan/ tertulis

Uraian Golekana pitutur luhur kang ana ing sajroning teks eksposisi kang kokwaca!

Membuat kerangka teks eksposisi

Tes lisan/ tertulis

Uraian Gawea cengkorongan teks eksposisi!

Mengembangkan kerangka menjadi teks eksposisi sesuai dengan struktur dan kaidah teks eksposisi dengan benar.

Tes tertulis

Uraian Kembangna cengkorongan mau dadi teks eksposisi kang jangkep!

Menyunting kembali teks eksposisi. Tes praktik Demonstrasi/ penampilan

Yen wis dadi, coba saiki ijolna karo kancamu,banjur kepriye asil tulisane kancamu? Coba diteliti lan dibenerke!

Menyajikan teks eksposisi

Tertulis, Lisan

Unjuk Kerja Coba andharna teks eksposisi kang kokgawe nganggo basamu dhewe!

(13)

Kunci Jawaban (kalau memungkinkan, jawaban siswa diusahakan menggunakan bahasa Jawa ragam krama):

1. Teks eksposisi ngenani upacara dhaup (panggihing) penganten iku salah satunggaling tata cara adat mantu ing tanah Jawi. Teks kasebut sampun ngemot titikanipun teks eksposisi inggih punika ngemot tata caraning upacara dhaup (panggihing) penganten wiwit sabibaripun ijab tumekaning penganten panggih ing sasana pawiwahan.

2. Pokok-pokok wosing isi eksposisi

a. Tiyang palakrami bisa gawe tentreming manah

b. Saben dhaerah duwe adat dhewe-dhewe ngenani upacara adat mantu

c. Upacara dhaup (panggihing) panganten kalebu salah satunggaling tata cara upacara mantu

d. Tata upacara dhaup (panggihing) oanganten taksih kalaksanan ing Surakarta sanadyan sampun boten jangkep

3. Kawruh kagunan basa ing teks a. Dasanama : ati, manah

b. Paribasan : desa mawa cara negara mawa tata (saben papan utawa dhaerah duwe adat dhewe-dhewe)

4. Pitutur luhur kang ana ing wacan

- Kedah nglestantunaken adat ingkang taksih wonten ing bebrayan Jawi

- Kedah ngurmati adat sanes menawi boten sami kaliyan ingkang ana ing dhaerah kita.

5. Kawicaksanan guru 6. Kawicaksanan guru 7. Kawicaksanan guru 8. Kawicaksanan guru

Pedoman Penskoran penilaian pengetahuan 1. Soal nomor 1

Aspek Tingkat Skor

Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4

Siswa menjawab benar dan baik B 3

Siswa menjawab benar dan sedang S 2

Siswa menjawab kurang benar K 1

(14)

2. Soal nomor 2

Aspek Tingkat Skor

Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4

Siswa menjawab benar dan baik B 3

Siswa menjawab benar dan sedang S 2

Siswa menjawab kurang benar K 1

SKOR MAKSIMAL 4

3. Soal nomor 3

Aspek Tingkat Skor

Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4

Siswa menjawab benar dan baik B 3

Siswa menjawab benar dan sedang S 2

Siswa menjawab kurang benar K 1

SKOR MAKSIMAL 4

4. Soal nomor 4

Aspek Tingkat Skor

Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sangat baik AB 4

Siswa mendeskripsikan dengan benar dan baik B 3

Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sedang S 2

Siswa mendeskripsikan dengan kurang benar K 1

SKOR MAKSIMAL 4

5. Soal nomor 5

Aspek Tingkat Skor

Pekerjaan siswa benar dan sangat baik AB 4

Pekerjaan siswa benar dan baik B 3

Pekerjaan siswa benar dan sedang S 2

Pekerjaan siswa kurang benar K 1

SKOR MAKSIMAL 4

6. Soal nomor 6

Aspek Tingkat Skor

Pekerjaan siswa benar dan sangat baik AB 4

Pekerjaan siswa benar dan baik B 3

Pekerjaan siswa benar dan sedang S 2

Pekerjaan siswa kurang benar K 1

SKOR MAKSIMAL 4

7. Soal nomor 7

(15)

Siswa menyunting dengan benar dan sangat baik AB 4

Siswa menyunting benar dan baik B 3

Siswa menyunting benar dan sedang S 2

Siswa menyunting kurang benar K 1

SKOR MAKSIMAL 4

8. Soal nomor 8

Aspek Tingkat Skor

Siswa menyajikan dengan benar dan sangat baik AB 4

Siswa menyajikan dengan benar dan baik B 3

Siswa menyajikan dengan benar dan sedang S 2

Siswa menyajikan dengan kurang benar K 1

SKOR MAKSIMAL 4

Penilaian soal nomor 7

HAL-HAL YANG DIAMATI

Kesesuaian

4… Sesuai dengan kaidah dan struktur

3… Sebagian sesuai dengan kaidah dan struktur

2...Sebagian sesuai kaidah tetapi struktur tidak atau sebaliknya 1… Tidak sesuai dengan kaidah dan struktur

Kelengkapan (ada peringatan-saran) 4… Ada bagian peringatan dan saran 3… Ada bagian peringatan atau saran saja

1 Ada sebagian peringatan atau larangan tidak sesuai 1...Tidak sesuai dengan kelengkapan

Kelogisan

4……alasan mendukung pernyataan disertai dasar 3....alasan mendukung tapi tidak bisa menunjukkan dasar 2……alasan kurang mendukung pernyataan

1……alasan tidak mendukung pernyataan Penilaian soal nomor 8

HAL-HAL YANG DIAMATI

Kelancaran dan Keruntutan

4… Tidak tersendat-sendat sehingga mudah diikuti 3...lancar tapi ada beberapa bagian yang tidak runtut

(16)

HAL-HAL YANG DIAMATI

2… Beberapa kali tersendat-sendat/ berhenti untuk berpikir 1… Selalu berhenti untuk mengingat-ingat

Penggunaan Bahasa

4… Bahasa komunikatif dan sederhana, tidak menghafal 3...lancar tetapi terlalu sering mengulang bahasa yang sama 2… Struktur kalimat terlalu panjang sehingga sukar dipahami 1… Kalimat rumit dan tidak logis

Pelafalan dan Intonasi

4… Pelafalan jelas dan tepat, intonasi bervariasi 3.. pelafalan jelas dan tepat tanpa variasi

2… Pelafalan jelas dan tepat tetapi intonasi monoton 1… Pelafalan tidak jelas dan tepat, intonasi monoton Penampilan

4… Gerakan tubuh bermakna dan mendukung isi

3... gerakan tubuh bermakna tetapi kurang mahir dalam improvisasi 2… Beberapa gerakan kurang sesuai dengan isi

1… Banyak gerakan yang tidak wajar dan tidak sesuai dengan isi

Program Tindak Lanjut:

a. Remedial, bagi siswa yang memperoleh nilai KD < KKM :

(Kegiatan remedial diberikan kepada siswa yang belum tuntas dalam menguasai konsep) Apabila ada siswa yang belum dapat menjawab pertanyaan yang sesuai dengan harapan, guru dapat mendampingi siswa untuk menjawab pertanyaan yang tepat. Siswa dapat diberikan soal tambahan untuk menambah pengetahuan tentang materi teks eksposisi tradisi Jawa adat mantu.

b. Pengayaan bagi siswa yang memperoleh nilai KD > KKM:

Pada materi teks eksposisi tradisi Jawa adat mantu, siswa dapat diberikan pertanyaan yang berbeda tingkat kesulitannya.

(17)

Lampiran 2

a. Lembar Kinerja Presentasi

LEMBAR KINERJA PRESENTASI Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

Kelas/Program : XI/ IPA-IPS Kompetensi : Kinerja N o Nama Siswa Kinerja Presentasi Jumla h Skor Nilai

Presentasi Isi Laporan

kelan caran Keb ahas aan Kelen gkapa n kesesua ian kelogis an sistem atis 1. 1 2. 2 3. 3. 4. 4. 5. 5.

Keterangan pengisian skor 4. Sangat tinggi

3. Tinggi 2. Cukup tinggi 1. Kurang

(18)

Lampiran 3

b. Lembar Penilaian Portofolio

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO

Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/Peminatan : XI/IPA-IPS

Materi Pokok : Teks eksposisi tradisi Jawa adat mantu

No Nama Siswa Aspek Penilaian Skor rata-rata Nilai T am pi la n K el en gk ap an K er ap ih an n P en ya ji an D at a 1. 2. 3. 4. 5. Guru Pamong (Sri Hastuti, S. Pd.) NIP. Surakarta, 03 November 2014 Praktikan / Mahasiswa PPL

(Anggun Budi Satriya) NIM. K4211001 Dosen Pembimbing (Djoko Sulaksono, S. Pd, M. Pd.) NIK. 19821031 201302 01 Mengetahui Kepala Sekolah (Suwarno, S.Pd.,M.H.) NIP.19570307 198103 1 008

(19)

LAMPIRAN MATERI

A. Eksposisi

Wacana eksposisi yaiku wacana kang njlentrehake utawa medharake sawijining bab kanggo pamaos. Supaya pamaos oleh informasi kang genep babagan sawijining objek, sabanjure pangretene pamaos bisa mundhak. Mula saka iku karangan eksposisi asipat menehi ngreti, ngonceki, aweh pamrayoga (saran), utawa ngandharake sawijining bab. Panulisane bisa ditindakake nganggo cara apa wae ing antarane wedharan proses lan wedharan ilustrasi.

Bab kang diinformasikaken ing karangan/wacana eksposisi bisa awujud:

a. Dhata faktual, yaiku sawijining kahanan kang nyata kedadeyan, ana lan bisa asipat historis (bisa dicritakake kanthi cetha)

b. Sawijining analisis utawa penapsiran objektif saprangkat fakta

c. Fakta ngenani pawongan kang gondhelan kenceng marang sawijining keyakinan Eksposisi utawa pemaparan ateges salah sawijining wujud tulisan utawa retorika kang njelntrehake lan ngandharake sawijining pokok pikiran, kang bisa nambahi pangreten utawa wawasan pamaos. Eksposisi utawa paparan nyawisake fakta utawa gagasan kang dirakit kanthi sabecik-becike lan ancase gampang dingreteni dening pamaos. Mula saka iki, paparan kudu rinakit kanthi tratur, logis, lan ganep.

Paragraf eksposisi trep banget digunakake kanggo njlentrehake uraian ilmiah populer utawa uraian ilmiah kang ora ngujuk-ujuki pamaose. Sadurunge ngrakit karangan eksposisi mesthine prelu nyiapake dhata-dhata utawa fakta kang diprelokake kanggo njlentrehake prastawa kang rinembug,

Topik sajrone eksposisi yaiku wohing pamikir utawa idhe, pangrasa, panemu panulis kang bakal dijlentrehake. Iku uga kerep diarani idhe pokok. Topik, idhe pokok, pangrasa, lan panemy iki bisa didadekake paragraf eksposisi kanthi mimbuhi pikiran-pikiran kang nyengkuyung benere topik utawa idhe pokok kasebut.

Mekarake gagasan kanthi pola pengembangan eksposisi proses mbutuhake proses mikir utawa intelektual. Katrangan proses utawa operasional iku katrangan kang mbudi daya kanggo mangsuli pitakonan.

- Kepriye sawijine pakaryan? - Kepriye sawijine dumadi?

- Objek utawa bab iki klebu tahap kang endi?

- Objek utawa garapan iki dumadi saka tahap-tahap endi wae?

Katrangan proses satenane bisa dibedakake dadi rong werna, yaiku katrangan proses kang asipat kronologis lab katrangan proses kang asipat mekanik. Sajrone

(20)

katrangan kanga sipat kronologis pikiran kita diarahake marang tahap-tahap pelakasanaan fungsi kanthi dinamis. Kosok baline sajrone katrangan kang asipat mekanis pikiran kita diarahake marang kinerja, kanggo nyetakake apa saben perangan wis jumbuh karo uraian ngennai fungsine.

B. Trap-trapan mekarake cengkorongan dadi paragraf eksposisi 1. Nemtokake topik/tema

yen pinuju gawe karangan apa wae jinise karangan, trap kapisan kang kudu ditindakake yaiku nemtokake utawa milih tema. Saka tema iki mula bukane bakal mekarake dadi tulisan. Supaya ora kangelan anggone nulis lan mekarake isi karangan, mula tema kang digarap aja kamban jangkane/temane. Yen tema kang bakal mekarake temane kamban becike diwatesi utawa didadekake tema-tema cekak 2. Nemtokake ancas karangan

Luwih dhsisik gawenen pola kanggo mekarake supaya katrangan bisa runtut lan sistematik. Pola karangan eksposisi bisa kawiwitan saka kang asipat umum marang khsuus utawa saka khusus marang umum. Sabanjure nemtokakae ancase karangan. Ing kene penulis njlentrehake pokok masalah kang kamot ing tema. Mula iku diprelokake fakta-fakta kang kudu dirakit kanthi becik supaya gampang kawaos. 3. Nglumpukake bahan karangan

Bahan tulisan eksposisi bisa digoleki saka maneka warna sumber. Umpamane buku, majalah, layang kabar, lan sapiturute. Panulis uga bisa entuk bahan tulisan kanthi cara wawancara. Sabanjure kanthi nindakake pengamatan lan peninjauan langsung marang objek kang tinulis, bisa takon marang wong kang tau nglakoni utawa nliti prastawa utawa perkara kang arep tinulis, bisa uga lumantar angket.

4. Gawe cengkorongan/kerangka karangan

Sajroning nulis karangan, panulis prelu gawe cengkorongan tulisan, amarga sakabehe bahan kang diklumpukake kudu dirinci lan dipithati kanthi premati. Bahan-bahan kang nyengkuyung tulisan wae bisa digunakake, dene kang ora bisa dilirwakake. Ancase gawe cengkorongan karangan iki supaya panulis gampang mekarake isi karangan.

5. Mekarake cengkorongan dadi paragraf kang wutuh

Sawise cengkorongan karangan rampung, sabanjure mekarake dadi tulisan kang becik. Sakabehe pikiran utama saka pikiran kang kamot sajroning cengkorongan tulisan mekarake dadi ukara utama lan ukara katrangan. Mesthine sajroning mekarake kudu rinakit kanthi nggatekake panulise basa Jawa kanthi becik lan bener, sarta tandha wacan kang bener.

(21)

Eksposisi kudu ngemot perangan-perangan kaya andharan iki 1. Njlentrehake panemu, gagasan lan keyakinan

2. Mrelokake fakta kang dikuwatake utawa dicethahake mawa angka peta statistik, grafik, organogram, gambar, lan sapiturute

3. Mrelokake analisis lan sisntesis nalika ngonceki bahan lan fakta

4. Nggoleki sumber idhe saka pengalaman, pengamatan, sikap, lan keyakinan. D. Pathokan Panulisane Eksposisi

1. Eksposisi mung nggupaya kanggo nyethakake utawa njlentrehake sawijining pokok prastawa

2. Isi eksposisi ora duwe karep ngundang reaksi, ndayani sikap lan panemune pamaos 3. Gaya eksposisi kudu informatif lan ngyakinake

4. Basa eksposisi minangka basa pawarta tanpa rasa subjektif lan emosional

5. Ing eksposisi, fakta-fakta mung digunakake dadi piranti kokkritisasi, maksude gawe rumusan lan kaidah kang dijlentrehake supaya tambah cetha (ora dadi bahan kang dibuktekake)

6. Eksposisi ngupaya kanggo njembarake pamawas lan pangretene pawongan marang objek kang dirembug

7. Panulis eksposisi kudu ngreti prastawa kang diandharake

8. Panulis eksposisi kudu prigel nganalisis prastawa kanthi cetha lan konkret E. Kawruh Kagunan Basa

1. Dasanama

Dasanama utawa sinonim yaiku tembung kang padha utawa meh padha tegese Tuladha:

- Angin: bayu, bajra, maruta, panawa, samirana

- Bumi: bantala, basundara, basundari, buwana, buntala - Gunung: ancala, arga, ardi, giri

2. Kerata Basa

Kerata basa utawa jarwo dhosok yaiku negesi basa utawa tembung kanthi kapirit saka wancahan wandane, diothak-athik murih mathuke.

Tuladha:

- Anak tegese samubarang kekarepane kudu ana lan sarwa kepenak - Cangkir tegese nyancang pikir

3. Paribasan

Paribasan yaiku unen-unen kang ajeg panganggone mawa teges entar (kiasan) lan ora ngemu surasa pepindhan.

Tuladha:

- Adigang, adigung adiguna tegese ngendel-endelake kekuwatane, kaluhurane lan kapinterane.

- Nabok nyilih tangan, tegese tumindak mulasara wong utawa gawe sengsarane wong sarana kongkonan.

4. Bebasan

Paribasan yaiku unen-unen kang ajeg panganggone mawa teges entar (kiasan) lan ora ngemu surasa pepindhan.

(22)

Tuladha:

- Abang-abang lambe, tegese guneme nung kanggo lamis-lamis - Madu balung tanpa isi, tegese rebutan barang sepele ora ana gunane 5. Tembung entar

Tembung entar yaiku tembung silihan, tembung kang ora kena ditegesi mung sawanrahe bae. Dadi tegese ora salugune.

Tuladha:

- Adus kringet,tegese nyambut gawe abot, nyambut gawe mempeng - Jembar segarane, tegese sugih pangapura

6. Tembung garba

Tembung garba utawa tembung sinandhi yaiku tembung loro utawa luwih sing digandheng dadi siji sarana nyuda cacahing wandane.

Tuladha:

- Lumebu + ing dadi lumebeng tegese mlebu ing - Maha + resi dadi maharsi, tegese pendhita linuwih 7. Tembung saroja

Tembung saroja yaiku tembung loro kang padha tegese utawa meh padha tegese kang lumrah dianggo bebarengan.

Tuladha:

- Abang mbranang - Gagah prakoso Teks Eksposisi

Upacara Dhaup (Panggihing) Panganten

Tiyang palakrama makaten ingkang baken pados tentreming manah, tentreming bebrayan, atut runtut, rukuning bebrayan, saha saged nurunaken wiji kanthi linambaran suci weninging ati, boten namung nuruti hardaning napsu. Supados turunipun saged daos putra ingkang utama, bekti dhateng (Gusti, tiyang sepuh, mara sepuh, sedherek sepuh, guru saha samining agesang) saha saged migunani tumraping agama, nusa lan bangsa

Ngrembag lumampahing upacara pawiwahan penganten adat Jawi ingkang lumampah saha katindakaken ing wekdal menika sayektosipun boten gampil, amargi kawontenan kitha saha dhusun satunggal lan satunggalipun boten sami, bebasan desa mawa cara negara mawa tata, gumantung ageng alitipun anggenipun mahargya pawiwahan. Sedaya menika boten sanes awit saking kiyating naluri ingkang parikedah linampahan, kabekta anggenipun ngestokaken ila-ila ujaring para leluhur, ingkang tansah pinudhi-pundhi dumugi sapriki.

Salah satunggalipun reroncening tatacara upacara pawiwahan penganten inggih punika upaca dhaup (panggihing) panganten. Upacara punika kalaksanan sabibaripun upacara

(23)

ijab. Sabibaripun ijab, penganten kakung kairing wangsul dhateng sasana palereman, dene penganten putri kairing mlebet ing bale mayang arum.

Cak-cakanipun upacara panggihing panganten, inggih menika: 1. Sadaya ubarampe panggih sampun kacawisaken

2. Upacara panggih menika limrahipun mapan wonten wiwaraning sasana wiwaha 3. Menawi sedayanipun sampun tumata, panganten putri nembe kakanthi saking sasana

rinengga tumuju dhateng wiwaraning sasana wiwaha, kairing para ingkang sampun kapiji.

4. Ingkang mangarsani nindakaken upacara panggihing panganten limrahipun dhukun (rias) panganten

5. Tumindakipun upacara panggihing panganten menika: - Wonten ingkang namung kanthi jawat asta (bersalaman)

- Wonten ingkang sami nglangkahi ron kluwih, supados penganten kekalih tansah pikantuk kaluwihan samudayanipun.

Upacara panggihipun panganten jangkep manut tilaranipun tiyang sepuh (leluhur) ingkang tasih limrah katindakaken ing wewengkon Surakarta ngantos sapriki inggih menika:

1. Panganten kakung putri sami balang-balangan gantal, godhang kasih godhang tutur 2. Panganten kakung putri sami mancik utawi menginjak pasangan, ingkang sampun

kalemekan roning pisang raja sapapah (perangan menika limrahipun menawi katindakaken wonten dhusun)

3. Panganten kekalih nyaketi tigan ayam, tumuli panganten kakung amidak tigan ayam ngantos pecah. Panganten putri lajeng sumembah saha mijiki sukunipun panganten kakung mawi toya ingkang dipunwadhahi ing bokor kencana (sekar setaman)

4. Panganten kekalih jumeneng jajar sumandhing saperlu kaunjukan toya wening ingkang winadhahan kendhi pratala.

5. Panganten kekalih kinepyok sekar mancawarna

6. Panganten kekalih dipunsingepi sindur ingkang warninipun abrit pethak, ingkang nindakaken ibunipun panganten putri utawi dhukun panganten ingkang manggihaken.

7. Panganten kekalih tumuli kairing manjing sasana rinengga saha kalenggahaken, penganten kakung wonten sisih tengen utawi kanan, panganten putri wonten sisih kiwa utawi kering.

Ubarampe sakwingkingipun sasana kursi rinengga, kacawisaken pipisan, tilam lampus, cuplak (damar senthir)

Tatacara saha upacaraning pawiwahan panganten adat Jawi ing laladan Surakarta dumigi sakmenika tasih dipuntindakaken bebrayan agung, sanajan sampun boten sami saha boten jangkep malih, kados ingkang katindakaken wonten salebetipun karaton. Pahargyan

(24)

saha pawiwahan panganten ing wekdal menika katindakaken kanthi ringkes utawi prasaja, papan setunggal lan sanesipun boten sami, ngengeti kawontenanipun ingkang amengku gati.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau semdiri membuat rangkuman/ simpulan materi pembelajaran, melalukan penilaian dan/atau refleksi

 Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan

Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan

1) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru terkait menulis teks eksposisi. 2) Siswa mengamati contoh teks eksposisi yang telah diberikan oleh guru. 3) Guru memberikan

Pertanyaan yang diajukan guru pada kegiatan refleksi dapat dijawab siswa secara lisan atau tulisan. Jika guru menginginkan siswa menulis jawaban pertanyaan refleksi, sebaiknya

Didik bertanya jawab dengan guru mengenai struktur teks dan ciri-ciri kebahasaan yang terdapat dalam

• Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu membaca teks ugrawakia, menganalisis dan menulis contoh teks ugrawakiaI. • Guru

 Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah