KONSEP
Konsep Pendekatan Pendapatan
Berkaitan dengan Prinsip Penilaian : Prinsip Antisipasi & Perubahan Prinsip Supply & Demand
Substitusi : market oriented, estimasi harga sewa, biaya operasi, discount rate, capitalization rate
Keseimbangan : lokasi & jenis properti, penggunaan tanah yang efisien, disain bangunan yang efisien [ Highest and Best Use ]
Fakto-faktor eksternal : peraturan pemerintah, fasilitas transportasi , Peraturan tata kota yang berlaku .
Konsep Pendekatan Pendapatan
Pendekatan pendapatan digunakan untuk penilaian properti yang menghasilkan pendapatan [income producing property].
Pendekatan pendapatan terkait erat dengan investasi jangka panjang, sehingga faktor rate of return harus dapat mengakomodasi unsur risiko dan penghasilan dari investasi properti tersebut untuk jangka panjang.
Konsep Pendekatan Pendapatan
Nilai objek penilaian merupakan fungsi dari pendapatan yang dapat dihasilkan oleh bangunan komersial tersebut. PBT 1 PBT 2 PBT 3 PBT n - 1 PBT n Properti Value Future V al ue Prese nt V al ue
Tambahan (Agus Prawoto,
2003):
Dalam teori penilaian: nilai aset = nilai
sekarang dari return ekspektasi
Aset diharapkan memberikan return
selama jangka waktu tertentu
Arus return selama jangka waktu
tersebut harus didiskontokan
(mengubah nilai masa datang menjadi
nilai sekarang) pada tingkat bunga
tertentu, yang setara dengan
opportunity cost of capital
Pendiskontoan
PV = FV (1/1+i)n
Konsep Pendekatan
Pendapatan
Ada 4 [empat] metode dalam pendekatan pendapatan ini, yaitu :
Direct Capitalization
Gross Income Multiplier Discounted Cash Flow Residual Technique
METODE
Empat Metode
Dalam Pendekatan Pendapatan
Direct Capitalization [Kapitalisasi Langsung] Nilai objek penilaian didapatkan dari membagi
Income [pendapatan satu tahun] dengan
Capitalization Rate [tingkat kapitalisasi]
Nilai Objek Penilaian / Value =
Capitalization Rate Income
Sale Price = Potential Gross Income x Gross Income Multiplier
Nilai Properti = Nilai Pasar Kontrak dikalikan dengan
Gross Income Multiplier [pengali pendapatan kotor potensial].
Metode Ke Dua :
Empat Metode
Empat Metode
Dalam Pendekatan Pendapatan
Discounted Cash Flow
[Metode Arus Kas Terdiskonto]
Nilai objek penilaian didapatkan dengan mendiskontokan [mengalikan dengan discount factor tertentu] rangkaian pendapatan yang akan datang menjadi nilai sekarang.
V = Value
PBT = Pendapatan Bersih Tahunan ( Net Operating Income ) i = Discount Rate
Metode keTiga:
PBT
1PBT
2PBT
3PBT
4PBT
5PBT
n - 1PBT
nV
=
+
+
+
+
+
+
+
Empat Metode
Dalam Pendekatan Pendapatan
Rumus Pendekatan Pendapatan bila dalam waktu tertentu pendapatan telah dapat dianggap tetap maka formula
Pendekatan Pendapatan secara umum dapat dinyatakan sebagai :
V = Nilai Pasar dari Properti .
V T = Terminal Value .
i = Tingkat diskonto ( Discount Rate )
PBT 1 PBT 2 PBT 3 PBT 4 PBT 5 V T
V = + + + + +
Residual Technique [Teknik Penyisaan] Nilai tanah/bangunan didapatkan dengan
mengurangkan annual income dari elemen yang diketahui [tanah/bangunan] terhadap net operating income properti dan kemudian
mengkapitalisasikannya dengan tingkat kapitalisasi tertentu.
Metode ke Empat:
Empat Metode
Residual Technique [Teknik Penyisaan]
Metode ke Empat:
PBT = x
Annual Income Tanah = y
Annual Income Bangunan = x-y Nilai Bangunan = [x-y] / Rb
Nilai Properti = Nilai Tanah + Nilai Bangunan
Empat Metode
Langkah-Langkah
Langkah Kerja
Melakukan riset terhadap Income & Expense
[pendapatan dan pengeluaran] dari objek penilaian dan properti pembanding.
Melakukan estimasi besarnya Potential Gross
Income [pendapatan kotor potensial] dari objek
penilaian.
Melakukan estimasi besarnya Vacancy & Collection
Loss [tingkat kekosongan dan kehilangan
Langkah Kerja
Menghitung Effective Gross Income [pendapatan kotor efektif] dengan mengurangkan tingkat
kekosongan dan kehilangan pendapatan dari total pendapatan kotor potensial.
Melakukan estimasi besarnya total biaya
operasional*, terdiri dari biaya tetap, biaya variabel dan cadangan penggantian .
Menghitung Net Operating Income [pendapatan bersih operasi] dengan mengurangkan total biaya operasional dari pendapatan kotor efektif.
Langkah Kerja
Menetapkan capitalization rate* [tingkat kapitalisasi] atau discount rate [tingkat diskonto].
Menghitung nilai objek penilaian melalui metode kapitalisasi langsung atau metode arus kas
*Biaya Operasional
Biaya Variabel : Gaji, Bonus Karyawan, Listrik, Air, Biaya Pemeliharaan, dll.
Biaya Tetap : Insurance, PBB
Biaya Cadangan : Biaya penggantian/perbaikan sistem pendingin, elevator, karpet,dll
Catatan : Terdapat perbedaan penerapan biaya untuk kepentingan akuntansi dan penilaian
*Tingkat Kapitalisasi Properti
Terdapat 6 [enam] teknik penentuan tingkat kapitalisasi :
Perbandingan Data Pasar
Perbandingan antara Net Income Ratio dan Effective Gross Income Multipliers
Band Of Investment : Modal Pinjaman dan Modal Sendiri
Band of Investment : Tanah dan Bangunan
Debt Coverage
Penerapan & Keterbatasan
Contoh
Objek Penilaian: Gedung Perkantoran – Jl. Kusuma Raya Surabaya
Penilaian Gedung
Perkantoran Dengan
Metode Direct
Capitalization
Suatu Properti memenuhi syarat
dilakukan penilaian dengan Metode Direct Capitalization. Dari hasil analisis penilaian dapat ditentukan data sebagai berikut :
Luas bangunan bruto 4.000 m2 Luas bangunan efektif 75 %
Tarif sewa Rp 40.000/m2/ bulan
Tingkat Kekosongan &Collection Loss per tahun 20 %
Total Biaya per bulan Rp 75,000,000.- Tingkat Kapitalisasi saat ini adalah 11 %
Total Biaya per bulan Rp 75,000,000.- Tingkat Kapitalisasi saat ini adalah 11 %
Data Objek Penilaian
& Data Pasar
Luas Bangunan Bruto Luas Bangunan Efektif Harga Sewa
V & CL
Total Biaya per bulan R
Pendapatan Kotor Efektif Biaya Operasional
Pendapatan Bersih per tahun R
Penilaian – Metode Direct Cap
Luas Bangunan Bruto 4,000
Luas Bangunan Efektif 75%
Harga Sewa 40,000
V & CL 20%
Total Biaya per bulan 75,000,000
R 11%
Pendapatan Kotor Efektif 1,152,000,000
Biaya Operasional 900,000,000
Pendapatan Bersih per tahun 252,000,000
R 11%
Objek Penilaian: Rumah Tinggal – Jl. Mawar Raya Malang
Penilaian Rumah Tinggal
Dengan Metode GIM (Gross
Income Multiplier)
LT/LB Harga Jual Pendapatan Sewa/Th GIM 300/500 600 juta 30 juta 20 350/550 650 juta 32 juta 20.3 300/600 740 juta 33 juta 22.4 300/575 ? 37 juta 24,4 24,4 * 37 juta
Objek Penilaian: Jl. Bendi Raya Surabaya
Penilaian Bangunan
Komersial Dengan
Residual Tech
Data Objek Penilaian & Data
Pasar
Berdasarkan data pasar diperoleh hal – hal sebagai berikut :
NOI Rp 6, 000, 000, 000 Nilai Pasar Tanah Rp 18, 000, 000, 000 Tingkat Suku Bunga [Safe Rate] 12, 5 % Tingkat Pengembalian /Recapture Rate Bangunan 3,5 %
Penilaian – Residual Tech
PBT Tanah =12.5% x 18 M = 2,25 M
PBT Bangunan = 6 M – 2,25 M = 3,75 M
V Bangunan = 3,75 M / 16% = 23,437,500,000 V Properti = 41,437,500,000
Penilaian Gedung
Perkantoran Dengan Metode
DCF (Discounted Cash flow)
Objek Penilaian: Gedung Perkantoran – Jl. TB Simatupang Jakarta Selatan
Pendapatan Kotor Efektif Tahun 1 Rp 2,000 juta
Total Biaya Tahun 1 Rp 800 juta Kenaikan Pendapatan per Tahun 5% Kenaikan Biaya per Tahun 7%
Discount Rate 11%
Data Objek Penilaian
& Data Pasar
Terminal Capitalization Rate 11.75% Data Pasar Saat ini untuk Gedung
Perkantoran Sejenis Rp 20,000 juta Pendapatan Bersih per Tahun untuk Gedung Perkantoran Sejenis Rp 1,850 juta
Data Objek Penilaian
& Data Pasar
Penilaian – Metode DCF
Pendapatan Bersih 1,200 1,244 1,289 1,335 1,382
Nilai Terminal 11,765
Discount Faktor 0.9009 0.8116 0.7312 0.6587 0.5935 Nilai Sekarang 11,715 1,081 1,010 943 880 7,802 Initial Cap Rate 9.23%
1/(1+11%)^1