• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULASI SEDIAAN CAIR DAN SEMIPADAT “ELIKSIR”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "FORMULASI SEDIAAN CAIR DAN SEMIPADAT “ELIKSIR”"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

FORMULASI SEDIAAN CAIR DAN SEMIPADAT

“ELIKSIR”

Pharmacy Of Buana Perjuangan University Pharmacy Of Buana Perjuangan University

Karawang 2017

(2)

POKOK BAHASAN MATERI KULIAH

Larutan

Eliksir

Krim

Gel

Suspensi

Suspensi Antasida-clay

Suspensi Rekonstitusi

Emulgel

Salep

(3)

PENGERTIAN ELIKSIR

• sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula dan atau pemanis lainnya, zat warna, zat wewangi dan zat pengawet; digunakan sebagai obat dalam.

• Sebagai pelarut utama digunakan etanol yang dimaksudkan untuk meningkatkan kelarutan obat. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol dan propilenglikol; sebagai pengganti gula dapat digunakan sirop gula.

Farmakope Indonesia Ed. III 1976, hal 8

• Larutan oral yang mengandung etanol sebagai kosolven dinyatakan sebagai eliksir.

Farmakope Indonesia Ed. IV. 1995, hal. 15

• Banyak larutan oral yang mengandung etanol sebagai kosolven dinyatakan sebagai eliksir. Banyak lainnya dinyatakan sebagai larutan oral, juga mengandung etanol dalam jumlah yang berarti. Karena kadar etanol tinggi dapat menimbulkan efek farmakologi jika diberikan secara oral, dapat digunakan kosolven lain seperti glisering dan propilen glikol, untuk mengurangi jumlah etanol yang diperlukan. Untuk dapat menyatakan

sebagai eliksir, larutan harus mengandung etanol.

(4)

PENGERTIAN ELIKSIR

• Sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang sedap, mengandung selain obat juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis lainnya, zat pengawet, zat warna dan zat pewangi, untuk digunakan sebagai obat dalam. • Sebagai pelarut utama digunakan etanol 90% yang dimaksudkan untuk

mempertinggi kelarutan obat. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol dan propilen glikol sebagai pengganti gula dapat ditambahkan sirup simpleks.

Fornas Ed. II

, hal. 313

BP 2001

, hal. 800

• Larutan oral yang jernih dan memiliki rasa dan bau yang enak, mengandung satu atau lebih zat aktif yang dilarutkan dalam pembawa yang biasanya mengandung sukrosa yang tinggi atau polihidrik alkohol atau alkohol yang cocok, dan dapat juga mengandung etanol (96%) atau pelarut etanol.

• Larutan obat-obatan dalam air yang mengandung gula digolongkan sebagai sirup, larutan yang mengandung hidroalkohol yang diberi gula (kombinasi dari air dan etil alkohol) disebut eliksir.

• Eliksir yang mengandung > 10-12 % alkohol bersifat sebagai pengawet sendiri (self preservative) dan tidak membutuhkan penambahan zat antimikroba untuk pengawetnya.

(5)

Remmington Pharmaceutical Science

hal. 746

• Konsentrasi alkohol yang terdapat dalam sediaan OTC oral berdasarkan

FDA :

• Anak < 6 tahun

: maksimal 0,5 %

• Anak 6-12 tahun

: maksimal 5 %

• Anak > 12 tahun dan dewasa : maksimal 10 %

PENGERTIAN ELIKSIR

• Anak > 12 tahun dan dewasa : maksimal 10 %

• Pada

RPS 21 ed

hal 756-757, disebutkan bahwa eliksir termasuk ke

dalam golongan larutan non-aqueous dengan kandungan alkohol

bervariasi mulai dari 3-5 % (

Coumpound Benzaldehyde Elixir USP

) sampai

21-23 % (

Aromatic Elixir USP)

British Pharmacopeia Codex

1973

• Dalam contoh sediaan elixir yang digunakan etanol 90 dan 95% v/v.

Konsentrasi etanol dalam sediaan bervariasi; ada sediaan yang

(6)

Tujuan Pembuatan Sediaan Elixir

Mempertinggi kelarutan zat berkhasiat

Agar homogenitas lebih terjamin

Meningkatkan kelarutan. Meningkatkan kelarutan.

Zat berkhasiat lebih mudah terabsorbsi dalam keadaan terlarut (disamping faktor permeabilitas)

(7)

Cara-cara Meningkatkan Kelarutan Suatu Zat

Menggunakan pelarut campur (kosolven)

• Penggunaan pelarut campur dapat meningkatkan kelarutan suatu zat

• Penggunaan pelarut campur dapat meningkatkan kelarutan suatu zat

dengan melihat kelarutan maksimum pada masing masing pelarut.

Pemilihan pelarut campur untuk sediaan farmasi cukup sulit, karena sifat

toksisitas dan iritasinya.

• Suatu pelarut campur yang ideal mempunyai harga konstanta dielektrik

antara 25 sampai 80. kombinasi pelarut campur yang banyak digunakan

dalam sediaan farmasi adalah campuran air-alkohol atau pelarut lain

yang sesuai antara lain sorbitol, gliserin, propilen glikol, dan sirupus

(8)

Cara-cara Meningkatkan Kelarutan Suatu Zat

Pengontrolan pH

• Suatu senyawa yang bersifat asam atau basa lemah akan berubah kelarutannya

dalam air dengan mengubah pH larutan. Perubahan pH dapat merubah bentuk

senyawa asam atau basa lemah menjadi bentuk garamnya yang lebih mudah larut.

Parameter yang perlu diketahui adalah harga pKa dan pKb senyawa tersebut.

• Berapa pH yang harus dimiliki sediaan untuk membuat sejumlah X zat A terlarut

• Berapa pH yang harus dimiliki sediaan untuk membuat sejumlah X zat A terlarut

dapat dihitung dengan rumus :

• [H

+

] = Ks.Ka

St.Ks

• K

s

= Konstanta kelarutan zat A

• K

a

= Konstanta disosiasi asam lemah

(9)

Pengontrolan pH

Jika pH yang diperlukan untuk mempertahankan

kelarutan zat cukup kritis (misal : rentangnya

sempit), maka diperlukan sistem dapar

(10)

Cara-cara Meningkatkan Kelarutan Suatu Zat

Solubilisasi miselar

• Penambahan bahan yang bersifat aktif permukaan dapat meningkatkan

kelarutan suatu zat. Salah satu contoh adalah penambahan surfaktan.

Mekanismenya adalah karena terjadi asosiasi senyawa yang bersifat non

polar dengan misel yang terbentuk dalam larutan setelah tercapai konsentrasi

misel kritik (KMK) surfaktan.

• Konsentrasi surfaktan yang ditambahkan tidak boleh terlalu besar, karena

• Konsentrasi surfaktan yang ditambahkan tidak boleh terlalu besar, karena

selain sifatnya yang toksik dan harganya yang mahal juga akan terjadi busa

pada saat pembuatan sediaan yang sukar dihilangkan. (

The Theory and

Practice of Industrial Pharmacy, hal.462-464

)

Kompleksasi

• Mekanisme meningkatkan kelarutan suatu zat berdasarkan adanya interaksi

dari senyawa yang tidak larut dengan senyawa yang larut baik dapat

membentuk kompleks intramolekuler yang larut.

(11)

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam

Pembuatan Elixir

Pertumbuhan kristal yang disebabkan oleh perubahan suhu, keseragaman ukuran, dll.

Ketercampuran zat aktif dengan pelarut campur ataupun zat tambahan untuk menghindari terjadinya pengendapan. Dasar pemilihan pelarut campur : toksisitas, kelarutan, konstanta dielektrik pelarut, ketercampuran bahan.

Untuk penambahan sirupus simpleks lebih dari 30 % harus diperhatikan terjadinya cap locking pada tutup botol sediaan. Karena itu perlu diberikan anti cap locking. Contoh anti cap locking yaitu gliserin, sorbitol dan poliol lainnya. Penambahan gliserin

(12)

Untuk meningkatkan penerimaan perlu diberikan

peningkat rasa dengan penambahan pemanis dalam

sediaan, disamping itu ditambahkan rasa dan warna

yang sesuai. Antara warna dan essens yang ditambahkan

harus ada kesuaian.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam

Pembuatan Elixir

Untuk sediaan oral pemilihan zat aktif perlu

memperhatikan pemerian (rasa dan bau).

(13)

Karena ada komponen air dalam sediaan

maka perlu ditambahkan pengawet.

Pengawet yang dapat digunakan :

• Nipagin-nipasol (metil paraben : propil paraben) = 9 : 1 (0,18% : 0,02%)

• Asam benzoat dengan konsentrasi 0,01-0,1%

(Handbook of Exicipient, 2003, hal 50,390)

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam

Pembuatan Elixir

(Handbook of Exicipient, 2003, hal 50,390)

Sediaan eliksir yang baik harus

mempunyai viskositas yang cukup

(14)

PEMBAWA DAN PERHITUNGAN KONSTANTA

DIELEKTRIK

Produksi larutan yang jernih

• Kekeruhan dari bahan pewangi (flavour) yang terdiri dari minyak essensial dan pengendapan dari ekstrak tumbuhan tidak boleh ada dalam eliksir. Kira-kira 10-20% alkohol yang digunakan untuk melarutkan minyak termasuk gliserol yang juga sebagai pelarut pewangi berminyak.

Suatu ZA dengan kelarutan yang rendah dalam air

• Kadang-kadang jika suatu ZA yang poten memiliki kelarutan yang rendah harus diberikan maka dibuat sebagai larutan dengan pelarut campur yang akan melarutkan dengan sempurna, contoh :

• Fenobarbital sukar larut dalam air tapi dapat menghasilkan larutan yang jernih jika dibuat dengan melarutkan alkohol dan kemudian dilarutkan dalam gliserol dan air.

(15)

Produksi sediaan yang berasa enak

• Kandungan utama dari eliksir adalah sirup atau

sirup yang mengandung flavour. Jenis-jenis bahan

pembawa adalah sbb: sebagai pelarut utama

PEMBAWA DAN PERHITUNGAN KONSTANTA

DIELEKTRIK

(16)

Etanol Kd 25,7

Konsentrasi > 10% : mencegah pertumbuhan mikroba Pelarut oral liquid : bervariasi (< 10%)

Gliserin Kd 42,5

Pemanis : sampai 20% Pembasah : sampai 30% Anticaplocking agent

Sorbitol Humektan 3-15%

Anticaplocking agent pada sirup dan elixir 15-30% Pemanis 25-30%

Pengganti untuk gliserin dan propilenglikol 25-90%

Untuk mengetahui berapa banyak pelarut campur yang digunakan, dapat dihitung

dari nilai konstanta dielektrik total pelarut yang digunakan yang sesuai dengan

konstanta dielektrik ZA.

Pengganti untuk gliserin dan propilenglikol 25-90%

Lar. Oral 20-35% ;suspensi oral 70% (HOPE ed 6 2009 hal 679)

Prop.glikol Kd 33

(17)

Cara menghitung konstanta dielektrik

Pelarut

Jumlah

Kontanta dielektrik

Etanol

A%

25,7

Gliserol

B%

43,0

Propilen glikol

C%

33,0

Air

D%

80,4

Air

D%

80,4

(18)

Contoh beberapa nilai Konstanta Dielektrik

Zat aktif

Konstanta dielektrik

As. Asetil Salisilat

Androsteron

Barbital

Kolesterol

Dehidrokolesterol

2,583

2,214

2,256

2,213

2,211

Dehidrokolesterol

Metiltestoteron

Fenobarbital

Sulfanilamide

Testoteron

Metil salisilat

Metanol

Gliserol

2,211

2,213

2,247

2,349

2,217

9,41

32,6

42,5

(19)
(20)

Solvent

Solut

Perkiraan KD

Air

Garam organik & anorganik, gula

tannin

80

Glikol

Sugar, tannins

50

Metanol dan etanol

Castor oil, wax

30

Aldehid, keton, alkohol BM

tinggi, ester, eter, dan oksida

Resin, minyak atsiri, barbituirat,

alkaloid, fenol

20

Heksan, benzen, CCl, etil eter,

Fixed oil, lemak padat, vaselin,

5-0

Heksan, benzen, CCl, etil eter,

PAE, minyak mineral, fixed

vegetable oil

Fixed oil, lemak padat, vaselin,

parafin, & hidrokarbon lain

5-0

(21)

DATA KONSTANTA DIELEKTRIK BAHAN PELARUT

Nama Bahan

Nama Bahan

N-metilformamid

190

Kloroform

4,8

Air

80,4

Asam hidroklorida

4,6

Gliserin

43

Etil eter

4,34

Metil alcohol

33,7

Minyak zaitun

3,1

Etil alcohol

25,7

Minyak biji kapas

3

Etil alcohol

25,7

Minyak biji kapas

3

n-propil alcohol

21,8

Asam oleat

2,45

Aseton

21,4

Toluen

2,39

Benzaldehid

17,8

Benzen

2,28

Amil alcohol

15,8

Dioksan

2,26

Benzil alcohol

13,1

Minyak lemon

2,25

Fenol

9,7

Karbon tetraklorida

2,24

Metil salisilat

9

(22)

Sediaan yang dikumpulkan sebanyak 1 botol = 30+1=31 BOTOL

Penentuan bobot jenis

1 Botol

Penetapan pH

Penetapan viskositas dan rheologi (viscometer Lammy)

2 botol

Volume terpindahkan (non-destruktif)

3 botol

Identifikasi

3 botol

Penetapan kadar

3 botol

Penetapan potensi antibiotika (jika ZA antibiotika)

.. botol

JUMLAH

30 botol

Sediaan yang dikumpulkan sebanyak 1 botol = 30+1=31 BOTOL

Perhitungan

Jumlah yang akan diserahkan sebanyak 1 botol, ditambah untuk uji mutu sediaan

akhir dibutuhkan 30 botol. Maka akan dibuat total :

31 botol.

Volume tiap botol dilebihkan 3% untuk menjamin ketepatan volume sediaan

setelah dituang dari botol. Persentase penambahan volume mengacu pada

FI IV

<1131>, hal 1044

.

Volume sediaan tiap botol = 100 ml + (3 % x 100 ml) = 103 ml

Total volume sediaan yang akan dibuat : 31 botol x 103 ml = 3193 ml

(23)

PENIMBANGAN

Bahan yang

ditimbang

Untuk volume 5 ml

Untuk volume 3512,3 ml

Zat aktif

100 mg

100 mg/ 5ml x 3512,3 ml = 7,025 g

Sorbitol

solution

30% b/v x 5 ml = 1,5 g

1,5 mg/ 5ml x 3512,3 ml = 1,054 g

Alkohol

10% b/v x 5 ml = 0,5 g

10% b/v x 3512,3 ml = 351,23 g

Alkohol

10% b/v x 5 ml = 0,5 g

10% b/v x 3512,3 ml = 351,23 g

Propilen glikol

5%b/v x 5 ml = 0,25 g

5% b/v x 3512,3 ml = 175,615 g

Metil paraben

0,2% b/v x 5 ml = 0,01 g

0,2% b/v x 3512,3 ml = 7,025 g

Propil paraben

0,03% b/v x 5 ml = 0,0015

0,03% b/v x 3512,3 ml = 1,054 g

Pewangi

qs (dalam bentuk persen)

Pewarna

qs (dalam bentuk persen)

Referensi

Dokumen terkait

Larutan oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis, atau pewarna

Parfum perlu ditambahkan dalam formula lipstik untuk menutupi bau dari minyak dan lilin yang terdapat dalam basis dan bau lain yang tidak enak yang timbul setelah lipstik

Larutan takjenuh mengandung zat terlarut lebih sedikit daripada yang sebenarnya dapat dilarutkan oleh pelarut pada suhu tertentu.. Larutan lewat-jenuh mengandung zat terlarut

“Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut (terdispersi secara molekuler) dalam pelarut yang sesuai atau campuran.. pelarut yang

Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, selain obat mengandung juga zat tambahan seperti gula atau pemanis lain, zat warna, zat pewangi dan

Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang

Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat terdispersi dalam pembawa, distabilkan dengan zat pengemudi atau surfaktan yang cocok... Sediaan

Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok.. Emulsi