• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI MEDAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

P U T U S A N

NOMOR 28/PID.SUS-ANAK/2017/PT MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Anak pada peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagaimana di bawah ini dalam perkara :

1. Nama lengkap : Ahmad Fauzi Waluyo Alias Wahyu 2. Tempat lahir : Langkat

3. Umur/tanggal lahir : 16 Tahun/ 11 Maret 2000 4. Jenis kelamin : Laki-laki

5. Kebangsaan : Indonesia

6. Tempat tinggal : Dusun I Desa Laut Tador Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara;

7. Agama : Islam 8. Pekerjaan : Pelajar TENTANG PENAHANAN:

Anak tidak dilakukan penahanan sampai sekarang; TENTANG PENASIHAT HUKUM:

Anak didampingi oleh Penasihat Hukum Khairul Abdi, SH, Halima Tussakdiah, SH, Wariani, SH, Joko Muslim, SH dan Kartika Sari, SH, Advokat/ Pembela Umum dan Pengabdi Bantuan Hukum dari Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Cakrawala Nusantara Indonesia (YLBH-CNI) berkantor di Jalan Imam Bonjol Nomor 356 Kisaran Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara, berdasarkan berdasarkan Surat Kuasa Khusus, tertanggal 27 Pebruari 2017 juga Anak tersebut didampingi oleh orang tua;

Pengadilan Tinggi Tersebut;

Setelah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan No.28/Pid.SUS-ANAK/PT MDN tanggal 30 Mei 2017 tentang penunjukan hakim anak yang diberi kewenangan untuk mengadili perkara ini;

Telah membaca, berkas perkara yang bersangkutan serta putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 5 /Pid.Sus.anak/2017/PN Kis.tanggal 18 April 2017;

Telah membaca, penetapan hakim Tinggi nomor 28/Pid,Sus-Anak/2017, tanggal 7 Juni 2017 tentang penetapan hari sidang pertama;

Telah membaca, dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang berbunyi sebagai berikut :

(2)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Kesatu;

Bahwa Anak AHMAD FAUZI WALUYO Alias WAHYU pada Hari Sabtu tanggal tidak diingat akhir bulan Juli tahun 2016 sekira pukul 21.00 wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Juli tahun 2016 di tanah lapang Desa Laut Tador di Dusun XIII Desa Laut Tador Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kisaran dan pada hari Kamis tanggal tidak diingat bulan September tahun 2016 sekira pukul 20.30 wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan September tahun 2016 diareal perkebunan sawit Tanjung Kasau Desa Perk. Tanjung Kasau Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kisaran, “Melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan denganya atau dengan orang lain”, perbuatan tersebut dilakukan Anak dengan cara sebagai berikut: Bahwa berawal pada hari Sabtu tanggal tidak ingat akhir bulan Juli tahun 2016 sekitar pukul 21.00 Wib yang mana malam itu saksi korban KINTAN ANDINI SIRAIT (berdasarkan foto copy Ijazah SD nomor DN-07 Dd/13 0010348 tanggal 25 Juni 2016 yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah SD N 014713 Laut Tador Kab. Batu Bara saksi korban KINTAN ANDINI SIRAIT lahir pada tanggal 03 Oktober 2001, yang berarti masih berusia 15 tahun) sedang pergi bersama dengan teman-teman saksi korban dan ditengah perjalan bertemu dengan Anak bersama dengan teman laki-lakinya, selanjutnya Anak mengajak saksi korban untuk jalan akan tetapi saksi korban tidak mau, kemudian teman-teman saksi korban mengatakan “PERGI AJA KINTAN“ setelah itu Anak memaksa dan memarik tangan saksi korban untuk mengikuti Anak, dan akhirnya saksi korban mengikuti Anak dan saksi korban dibawa Anak ke lapangan Laut Tador setelah sampai disana Anak langsung membuka paksa celana panjang dan celana dalam saksi korban akan tetapi saksi korban meronta sambil mengatakan “ENGGAK MAU AKU“, lalu Anak memegang kedua tangan saksi korban dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya membuka celana saksi korban sampai kelutut setelah itu Anak mengatakan “JANGAN TERIAK KAU“, kemudian Anak langsung mengeluarkan alat kelaminya dari dalam celananya dan langsung memasukkan alat kelaminya kedalam alat kelamin saksi korban dan menggoyang-goyangkan pantatnya dan saat itu saksi korban merasakan sakit dibagian alat kelamin saksi korban, tidak lama kemudian WAHYU melepaskan alat kelaminnya dari dalam alat kelamin saksi korban dan memakai celana kami masing-masing sambil WAHYU berkata “JANGAN SEMPAT KAU

(3)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

BILANG SAMA SIAPA-SIAPA, BIAR KAU TAU KALAU PACAR ITU YA BEGINI “ saksi korban hanya diam saja, dan tiba-tiba teman-teman saksi korban memanggil saksi korban dan mengajak saksi korban untuk pulang kemudian saksi korban langsung diantar oleh teman-teman saksi korban pulang kerumah, selanjutnya pada hari Kamis tanggal tidak ingat bulan September 2016 sekitar pukul 20.30 Wib pada saat saksi korban sedang berjalan-jalan dengan teman– teman saksi korban menggunakan sepeda motor dan disekitar Dusun IV Desa Laut Tador bertemu dengan Anak dan saat itu saksi korban memanggil Anak, kemudian Anak datang menghampiri saksi korban dan teman-temannya, lalu teman saksi korban mengajak Anak ke Tanjung Gading dan Anak mau ikut bersama saksi korban dan teman-temannya, selanjutnya saat di Simpang Laut Tador Anak mengatakan ”TAN KAU SAMA AKU DISINI” setelah itu saksi korban berpindah tempat dan saksi korban berboncengan dengan Anak, selanjutnya Anak membawa sepeda motornya dengan sangat kencang sedangkan teman-teman saksi korban tertinggal jauh dan disekitar perkebunan sawit Tanjung Kasau Anak mengatakan kepada saksi korban ”SEBENTAR YA AKU MAU KENCING DULU” dan Anak memasukkan sepeda motornya kearah perkebunan tersebut dan selanjutnya Anak menyuruh saksi korban untuk membuka celana pendek dan celana dalam saksi korban akan tetapi saat itu saksi korban tidak mau dan Anak terus memaksa saksi korban hingga akhirnya saksi korban membuka celana saksi korban, lalu Anak juga membuka celananya setelah itu Anak menyuruh saksi korban untuk menghisap alat kelaminnya akan tetapi saksi korban tidak mau dan Anak memaksa saksi korban sambil mendorong-dorong kepala saksi korban kearah alat kelamin WAHYU dan saksi korban menolaknya, selanjutnya saksi korban menidurkan tubuh saksi korban diatas sepeda motor milik Anak, setelah itu Anak langsung membuka lebar kedua paha saksi korban dan Anak memasukkan alat kelaminnya kedalam alat kelamin saksi korban lalu menggoyang-goyangkan pantatnya dan tidak lama kemudian Anak mencabut alat kelaminnya dari dalam alat kelamin saksi korban setelah itu Anak dan saksi korban memakai kembali celananya masing-masing dan Anak mengatakan “JANGAN KAU KASIH TAU SAMA SIAPA- SIAPA YA!” lalu saksi korban menjawab “IA“, setelah itu Anak mengatakan “KAU JALAN AJA DULUAN, NANTI AKU JEMPUT KAU DIDEPAN JALAN BESAR DUSUN III, NANTI NAMPAK KAWAN – KAWAN KU KALAU AKU SAMA KAU NANTI DISAMPAIKAN SAMA CEWEKKU“ mendengar hal tersebut saksi korban langsung pergi dengan jalan kaki menuju Dusun III, akan

(4)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

tetapi sampai saksi korban di Dusun III Anak tidak juga menjemput saksi korban hingga akhirnya saksi korban pulang dengan jalan kaki kerumah. Akibat perbuatan Anak, saksi korban merasa trauma dan mengalami perih pada alat kelaminnya sesuai Visum Et Repertum dari Rumkit Bhayangkara Tebing Tinggi No. 477/VER/XI/2016 tanggal 22 November 2016 yang di tandatangani oleh dokter pemeriksa dr. DWI AJENG AYU S RITONGA yang melakukan pemeriksaan terhadap KINTAN ANDINI Br SIRAIT dengan hasil pemeriksaan luar:

- Kepala dan leher : tidak dijumpai kelainan

- Dada dan punggung : Tidak dijumpai kelainan

- Perut dan pinggang : Tidak dijumpain kelainan

- Anggota gerak atas : Tidak dijumpai kelainan

- Anggota gerak bawah : Tidak dijumpai kelainan

- Alat kelamin : - Bibir kemaluan besar tidak ada kelainan

- Bibir kemaluan kecil tidak ada kelainan

- Liang senggama tidak ada kelainan

- Selaput dara robek sampai dasar pada jam 7

- Selaput dara robek tidak sampai dasar pada jam 3,12

- Sisa sperma tidak dijumpai

- Perdarahan tidak dijumpai

Kesimpulan : Selaput dara robek diduga akibat masuknya benda tumpul atau sejenisnya;

Berdasarkan foto copy Kutipan Akta Kelahiran tanggal 23 Nopember 2007 berdasarkan Akta Kelahiran Nomor 7199/IN-CS/2007 yang di tandatangani oleh Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana dan Catatan Sipil Kab. Langkat an. Drs. Darwan Hasrimy, MM yang mencantumkan AHMAD FAUZI WALUYO lahir pada tanggal 11 Maret 2000, yang berarti bahwa pada waktu tindak pidana dilakukan Anak masih berusia 16 tahun;

Perbuatan Anak Sebagaimana diatur dan diancam pidana pada Pasal 76 D Jo Pasal 81 Ayat (1) UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang Perubahan UU RI No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo UU RI No. 11 Tahun 2012 tentang sistem Peradilan Pidana Anak;

Atau; Kedua;

Bahwa Anak AHMAD FAUZI WALUYO Alias WAHYU pada Hari Sabtu tanggal tidak diingat akhir bulan Juli tahun 2016 sekira pukul 21.00 wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Juli tahun 2016 di tanah lapang

(5)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Desa Laut Tador di Dusun XIII Desa Laut Tador Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kisaran dan pada hari Kamis tanggal tidak diingat bulan September tahun 2016 sekira pukul 20.30 wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan September tahun 2016 diareal perkebunan sawit Tanjung Kasau Desa Perk. Tanjung Kasau Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kisaran, “melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul”,

perbuatan tersebut dilakukan Anak dengan cara sebagai berikut:

Bahwa berawal pada hari Sabtu tanggal tidak ingat akhir bulan Juli tahun 2016 sekitar pukul 21.00 Wib yang mana malam itu saksi korban KINTAN ANDINI SIRAIT (berdasarkan foto copy Ijazah SD nomor DN-07 Dd/13 0010348 tanggal 25 Juni 2016 yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah SD N 014713 Laut Tador Kab. Batu Bara saksi korban KINTAN ANDINI SIRAIT lahir pada tanggal 03 Oktober 2001, yang berarti masih berusia 15 tahun) sedang pergi bersama dengan teman-teman saksi korban dan ditengah perjalan bertemu dengan Anak bersama dengan teman laki-lakinya, selanjutnya Anak mengajak saksi korban untuk jalan akan tetapi saksi korban tidak mau, kemudian teman-teman saksi korban mengatakan “PERGI AJA KINTAN“ setelah itu Anak memaksa dan memarik tangan saksi korban untuk mengikuti Anak, dan akhirnya saksi korban mengikuti Anak dan saksi korban dibawa Anak ke lapangan Laut Tador setelah sampai disana Anak langsung membuka paksa celana panjang dan celana dalam saksi korban akan tetapi saksi korban meronta sambil mengatakan “ENGGAK MAU AKU“, lalu Anak memegang kedua tangan saksi korban dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya membuka celana saksi korban sampai kelutut setelah itu Anak mengatakan “JANGAN TERIAK KAU“, kemudian Anak langsung mengeluarkan alat kelaminya dari dalam celananya dan langsung memasukkan alat kelaminya kedalam alat kelamin saksi korban dan menggoyang-goyangkan pantatnya dan saat itu saksi korban merasakan sakit dibagian alat kelamin saksi korban, tidak lama kemudian WAHYU melepaskan alat kelaminnya dari dalam alat kelamin saksi korban dan memakai celana kami masing-masing sambil WAHYU berkata “JANGAN SEMPAT KAU BILANG SAMA SIAPA-SIAPA, BIAR KAU TAU KALAU PACAR ITU YA BEGINI “ saksi korban hanya diam saja, dan tiba-tiba teman-teman saksi korban memanggil saksi korban dan mengajak saksi korban untuk pulang kemudian

(6)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

saksi korban langsung diantar oleh teman-teman saksi korban pulang kerumah, selanjutnya pada hari Kamis tanggal tidak ingat bulan September 2016 sekitar pukul 20.30 Wib pada saat saksi korban sedang berjalan-jalan dengan teman– teman saksi korban menggunakan sepeda motor dan disekitar Dusun IV Desa Laut Tador bertemu dengan Anak dan saat itu saksi korban memanggil Anak, kemudian Anak datang menghampiri saksi korban dan teman-temannya, lalu teman saksi korban mengajak Anak ke Tanjung Gading dan Anak mau ikut bersama saksi korban dan teman-temannya, selanjutnya saat di Simpang Laut Tador Anak mengatakan ”TAN KAU SAMA AKU DISINI” setelah itu saksi korban berpindah tempat dan saksi korban berboncengan dengan Anak, selanjutnya Anak membawa sepeda motornya dengan sangat kencang sedangkan teman-teman saksi korban tertinggal jauh dan disekitar perkebunan sawit Tanjung Kasau Anak mengatakan kepada saksi korban ”SEBENTAR YA AKU MAU KENCING DULU” dan Anak memasukkan sepeda motornya kearah perkebunan tersebut dan selanjutnya Anak menyuruh saksi korban untuk membuka celana pendek dan celana dalam saksi korban akan tetapi saat itu saksi korban tidak mau dan Anak terus memaksa saksi korban hingga akhirnya saksi korban membuka celana saksi korban, lalu Anak juga membuka celananya setelah itu Anak menyuruh saksi korban untuk menghisap alat kelaminnya akan tetapi saksi korban tidak mau dan Anak memaksa saksi korban sambil mendorong-dorong kepala saksi korban kearah alat kelamin WAHYU dan saksi korban menolaknya, selanjutnya saksi korban menidurkan tubuh saksi korban diatas sepeda motor milik Anak, setelah itu Anak langsung membuka lebar kedua paha saksi korban dan Anak memasukkan alat kelaminnya kedalam alat kelamin saksi korban lalu menggoyang-goyangkan pantatnya dan tidak lama kemudian Anak mencabut alat kelaminnya dari dalam alat kelamin saksi korban setelah itu Anak dan saksi korban memakai kembali celananya masing-masing dan Anak mengatakan “JANGAN KAU KASIH TAU SAMA SIAPA- SIAPA YA!” lalu saksi korban menjawab “IA“, setelah itu Anak mengatakan “KAU JALAN AJA DULUAN, NANTI AKU JEMPUT KAU DIDEPAN JALAN BESAR DUSUN III, NANTI NAMPAK KAWAN – KAWAN KU KALAU AKU SAMA KAU NANTI DISAMPAIKAN SAMA CEWEKKU“ mendengar hal tersebut saksi korban langsung pergi dengan jalan kaki menuju Dusun III, akan tetapi sampai saksi korban di Dusun III Anak tidak juga menjemput saksi korban hingga akhirnya saksi korban pulang dengan jalan kaki kerumah. Akibat perbuatan Anak, saksi korban merasa trauma dan mengalami perih pada alat kelaminnya sesuai Visum Et Repertum dari Rumkit Bhayangkara Tebing

(7)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Tinggi No. 477/VER/XI/2016 tanggal 22 November 2016 yang di tandatangani oleh dokter pemeriksa dr. DWI AJENG AYU S RITONGA yang melakukan pemeriksaan terhadap KINTAN ANDINI Br SIRAIT dengan hasil pemeriksaan luar:

- Kepala dan leher : tidak dijumpai kelainan

- Dada dan punggung : Tidak dijumpai kelainan

- Perut dan pinggang : Tidak dijumpain kelainan

- Anggota gerak atas : Tidak dijumpai kelainan

- Anggota gerak bawah : Tidak dijumpai kelainan

- Alat kelamin : - Bibir kemaluan besar tidak ada kelainan

- Bibir kemaluan kecil tidak ada kelainan

- Liang senggama tidak ada kelainan

- Selaput dara robek sampai dasar pada jam 7

- Selaput dara robek tidak sampai dasar pada jam 3,12

- Sisa sperma tidak dijumpai

- Perdarahan tidak dijumpai

Kesimpulan : Selaput dara robek diduga akibat masuknya benda tumpul atau sejenisnya;

Berdasarkan foto copy Kutipan Akta Kelahiran tanggal 23 Nopember 2007 berdasarkan Akta Kelahiran Nomor 7199/IN-CS/2007 yang di tandatangani oleh Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana dan Catatan Sipil Kab. Langkat an. Drs. Darwan Hasrimy, MM yang mencantumkan AHMAD FAUZI WALUYO lahir pada tanggal 11 Maret 2000, yang berarti bahwa pada waktu tindak pidana dilakukan Anak masih berusia 16 tahun;

Perbuatan Anak Sebagaimana diatur dan diancam pidana pada Pasal 76 E Jo Pasal 82 Ayat (1) UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang Perubahan UU RI No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo UU RI No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak;

Telah membaca, surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum tangal 21 Maret 2017 Nomor : Reg.Perk.PDM-01/BB/Euh.2/03/2017. yang amarnya :

1. Menyatakan Anak AHMAD FAUZI WALUYO Alias WAHYU terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah serta dapat di pertangung jawabkan telah melakukan tindak pidana “melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa Anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang

(8)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

2. lain” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan Kesatu Pasal 76 D Jo Pasal 81 Ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo UU RI No. 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

3. Menjatuhkan pidana terhadap Anak dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dan pidana denda sebesar Rp 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) diganti dengan Pelatihan Kerja selama 3 (tiga) bulan;

4. Menetapkan agar barang bukti yang berupa:

- 1 (satu) potong baju warna Coklat;

- 1 (satu) potong celana pendek jenis jeans;

- 1 (satu) potong kaos dalam warna Putih list Hitam;

- 1 (satu) potong celana dalam warna Pink;

- 1 (satu) potong BH warna Ungu list Putih;

Dikembalikan kepada orang tua saksi korban HIJRAH WATI

5. Menetapkan agar Anak membayar biaya perkara sebesar Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah);

Telah membaca Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 5/Pid.Sus-anak/2017/PN Kis. tanggal 18 April 2017, yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

MENGADILI:

1. Menyatakan Anak Ahmad Fauzi Waluyo Alias Wahyu tersebut di atas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “melakukan kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya”, sebagaimana dalam dakwaan kesatu;

2. Menjatuhkan pidana kepada Anak oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dan pelatihan kerja selama 3 (tiga) bulan;

3. Menetapkan Anak untuk ditahan; 4. Menetapkan barang bukti berupa:

- 1 (satu) potong baju warna Coklat;

- 1 (satu) potong celana pendek jenis jeans;

- 1 (satu) potong kaos dalam warna Putih list Hitam;

- 1 (satu) potong celana dalam warna Pink;

- 1 (satu) potong BH warna Ungu list Putih;

dikembalikan kepada orang tua Saksi korban Hijrah Wati;

5. Membebankan kepada Anak untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp3.000,00 (tiga ribu rupiah);

(9)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Telah membaca hasil penelitian Lembaga kemasyarakatan terhadap anak yang bersangkutan, yang pada pokoknya mengemukakan saran “Agar anak dikembalikan kepada orang tuanya untuk dididik dan dibina kalaupun dihukum mohon dihukum seringan-ringannya”;

Telah membaca, Pernyataan Banding yang diajukan oleh Penasihat hukum anak pada tanggal 25 April 2017 dengan akta Banding Nomor 6/Akta.Pid.Anak/2017/PN Kis. Permohonan Banding mana telah diberitahukan kepada Penuntut Umum pada tanggal 27 April 2017 ;

Telah membaca memori banding yang diajukan penasihat hukum anak tanggal 04 Mei 2017 dan diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kisaran tanggal 4 Mei 2017;

Telah membaca Akta Pemberitahuan dan penyerahan Memori Banding kepada Penuntut Umum tanggal 09 Mei 2017 No. 5/Pid.Sus-Anak/2017/PN-Kis

Telah membaca surat Nomor :W2.U11/1132/HN.01.10/V/2017 dan surat Nomor:W2-U.11/1131/HN.01.10/V/2017,masing-masing tanggal 09 Mei 2017 yang telah memberi kesempatan kepada Jaksa Penuntut Umum dan Penasehat Hukum Anak untuk mempelajari berkas perkara sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan;

Menimbang, bahwa oleh karena Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nonor 5/Pid.Sus.anak/2017/PN Kis diucapkan pada tanggal 18 April 2017 sedangkan pernyataan banding diajukan pada tanggal 25 April 2017, dengan demikian permohonan banding tersebut masih dalam tenggang waktu dan telah memenuhi syarat yang ditentukan oleh Undang-undang oleh karena itu harus diterima ;

Menimbang, bahwa setelah Hakim Tinggi Anak tersbut mempelajari berkas perkara, Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 5/Pid.Sus.Anak2017/PN Kis. tanggal 18 April 2017, berikut berita acara Sidang, dan apa yang dikemukakan dalam memori banding, ternyata apa –apa yang dikemukakan dalam memori Banding sudah cukup di pertimbangkan oleh Pengadilan Tingkat Pertama oleh karena itu Pengadilan Tingkat banding berpendapat bahwa putusan peradilan Tingkat Pertama baik mengenai pertimbangan maupun hukuman yang dijatuhkan sudah tepat dan benar, maka Putusan tersebut dapat dikuatkan;

(10)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Menimbang, bahwa oleh karena Putusan Pengadilan Tingkat Pertama dikuatkan maka Anak tersebut dibebani untuk membayar biaya perkara pada dua tingkat peradilan yang untuk Tingkat Banding akan ditentukan dalam amar putusan ini ;

Mengingat, Pasal 76 D jo pasal 81 ayat (1)Undang-undang No.35 Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-undang Nomor 11 tahun 2012 tentang sistem Peradilan Anak serta pasal-pasal Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP yang bersangkutan ;

MENGADILI:

-1. Menerima Permintaan banding Penasehat Hukum Anak;

-2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Kisaran nomor 5/Pid.Sus.Anak/2017/PN Kis tanggal 18 April 2017 ;

-3. Menghukum Anak untuk membayar biaya perkara untuk tingkat banding sebesar Rp2500.-(dua ribu lima ratus rupiah);

Demikianlah diputuskan pada hari Rabu tanggal 21 Juni 2017, oleh H.AGUSIN, SH.MH. selaku Hakim Tinggi Anak(Hakim Tunggal) Pengadilan Tinggi Medan, Putusan mana diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum, pada hari : SENIN tnggal 3 JULI 2017 oleh Hakim anak tersebut dengan dibantu oleh TAHI PURBA, SH. selaku Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi Medan tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum, Anak dan Penasehat hukumnya;

HAKIM TINGGI ANAK(TUNGGAL),

H.AGUSIN, SH.MH PANITERA PENGGANTI,

Referensi

Dokumen terkait

- Bahwa seminggu kemudian pada hari Kamis tanggal 28 Maret 2013 sekira malam hari pukul 21.00 Wib, saksi Heri Budi Sugiarto kembali datang kerumah terdakwa

saksi korban untuk mengajak saksi korban pulang kerumah dengan mengatakan “ AYO PULANG, ADA BAPAK DAO’ namun saksi korban tidak mau mengikuti ajakan SALLY , selanjutnya

Berawal pada hari Jumat tanggal 13 Mei 2016 sekira pukul 15.30 Wib Saksi Syahrudin Siregar, saksi Budi Cahyadi,saksi Hamdan Siregar, saksi Lian dan Saksi Indo R

- Pada hari sabtu tanggal 06 Februari 2016 sekira pukul 21.15 WIB, pada saat saksi Sintong Nainggolan ke Rumah Sakit Umum Rantauprapat, hendak menjenguk teman

Bermula pada hari Rabu tanggal 03 Agustus 2016 Sekitar Pukul 17.30 Wib, saksi ANGGIAT SIDABUTAR bersama dengan saksi HARLES KURNIAWAN, dan saksi INDRA CIPTA

- Kemudian pada hari Sabtu, tanggal 2-April-2016 sekira pukul 13.00 WIB, para saksi berangkat menuju gubuk dimaksud yang sudah diketahui keberadaannya dan ketika para

 Bahwa pada pertama kalinya tanggal 12 Desember 2012 sekira pukul 16.00 WIB tersangka datang kerumah orang tua saksi korban untuk menjumpai saksi korban, selanjutnya

dan anak korban kembali mengatakan agar mengantarkannya pulang, dan berkata “ayok” dan kemudian anak korban langsung naik ke atas sepeda motor dan anak