• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2015"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No.31 / 05 / 63 / Th XIX/ 5 Mei 2015

KEADAAN

KETENAGAKERJAAN

KALIMANTAN

SELATAN

FEBRUARI

2015

 Jumlah angkatan kerja mencapai 2,07 juta orang, terjadi penambahan sebesar 50,7 ribu orang

dibanding Februari 2014.

 Jumlah pekerja sebesar 1,97 juta, terjadi penambahan sebesar 32,0 ribu orang dibandingkan

Februari 2014.

 TPT Kalimantan Selatan sebesar 4,83 persen, mengalami kenaikan sebesar 0,80 persen

dibandingkan Februari 2014 sebesar 4,08 persen.

 Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, yaitu sebesar 39,55

persen. Sektor perdagangan adalah sektor kedua terbesar dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu

sebesar 24,79 persen.

 Menurut status bekerja, pekerja sektor formal adalah sebanyak 34,93 persen, selebihnya sebanyak

65,07 persen adalah pekerja sektor informal.

 Berdasarkan jam kerja, pekerja dengan jumlah jam kerja minimal 35 jam dalam seminggu sebesar

59,50 persen, mengalami penurunan sebesar 3,40 persen. Peningkatan persentase sebesar 4,72 persen terjadi pada pekerja dengan jumlah jam kerja 24 jam ke bawah selama seminggu.

 Setengah dari pekerja di Kalimantan Selatan masih berpendidikan rendah, sekitar 50,43 persen

masih berijazah SD dan 18,96 persen berijazah Sekolah Menengah Pertama. Hanya 9,23 persen mereka yang bekerja telah menyelesaikan jenjang diploma dan universitas.

 TPAK tertinggi untuk kawasan regional Kalimantan terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan mencapai

(2)

1. Angkatan Kerja, Penduduk Yang Bekerja, dan Tingkat Pengangguran Terbuka

Gambaran ketenagakerjaan di Kalimantan Selatan pada di awal semester pertama tahun 2015 mengalami sedikit perlambatan. Keadaan Februari 2015 jumlah angkatan kerja di Kalimantan tercatat sebanyak 2,07 juta, yang terdiri dari pekerja sebanyak 1,97 juta dan pengangguran sebanyak 100 ribu orang. Selama kurun waktu Februari 2014-Februari 2015 terjadi penambahan angkatan kerja sebanyak 50,7 ribu atau mengalami kenaikan sebesar 2,51 persen. Secara komposisi kenaikan angkatan kerja terdiri dari kenaikan jumlah pekerja 32,0 ribu (63,15%) dan kenaikan jumlah penganggur sebanyak 8,4 ribu (36,85%).

Peningkatan jumlah tenaga kerja dan jumlah pengangguran berpengaruh terhadap angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Pada kondisi Februari 2015, TPAK mengalami peningkatan sebesar 0,26 persen menjadi 73,21 persen selama periode satu tahun terakhir. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah perbandingan antara jumlah pengangguran terhadap penduduk angkatan kerja. TPT Kalimantan Selatan keadaan Februari 2015 adalah 4,83 persen. Indikator ini mengalami kenaikan sebesar 0,80 persen dibandingkan keadaan Februari 2014 sebesar 4,03 persen.

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Provinsi Kalimantan Selatan Periode Februari 2013 – Februari 2015

Rincian Februari 2013 Februari 2014 Februari 2015

[1] [2] [3] (4)

1. Penduduk Angkatan Kerja (Jiwa) 1.961.932 2.017.754 2.068.449

a. Bekerja (Jiwa) 1.886.513 1.936.480 1.968.496

b. Pengangguran (Jiwa) 75.419 81.274 99.953

2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 72,20 72,95 73,21

3. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 3,84 4,03 4,83

4. Pekerja Tidak Penuh (jiwa) 717.852 718.361 737.158

a. Setengah Pengangguran *) (Jiwa) 230.238 178.292 203.867

b. Pekerja Paruh Waktu **) (Jiwa) 487.614 540.069 533.291

2. Lapangan Pekerjaan Utama

Sektor pertanian masih menjadi mata pencaharian utama penduduk Kalimantan Selatan. Pada Februari 2015, penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian sebesar 39,55 persen dari jumlah seluruh penduduk yang bekerja. Kondisi ini mengalami peningkatan sebesar 2,71 persen dibandingkan periode satu tahun lalu. Sektor dominan yang juga mengalami kenaikan adalah sektor perdagangan sebesar 5,08 persen dan sektor jasa kemasyarakatan yang mengalami kenaikan sebesar 0,36 persen. Pembatasan jumlah ekspor bahan mentah batu bara mengakibatkan terjadinya penurunan persentase jumlah penduduk bekerja di sektor pertambangan. Pada keadaan Februari 2015 tercatat terjadi penurunan sebesar 2,19 persen di sektor tersebut. Hal ini diduga

(3)

berimbas kepada sektor lainnya seperti sektor industri, bangunan yang masing-masing mengalami penurunan sebesar 3,34 persen dan 1,53 persen dibandingkan keadaan setahun yang lalu.

Tabel 2

Persentase Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Sektor Lapangan Pekerjaan Utama Februari 2013 – Februari 2015

Lapangan Pekerjaan Utama Februari 2013 Februari 2014 Februari 2015

(1) (2) (3) (4) Pertanian 38,67 36,84 39,55 Pertambangan 4,56 4,87 2,69 Industri 10,86 10,78 7,44 Bangunan 6,45 6,63 5,09 Perdagangan 21,60 19,71 24,79 Jasa Kemasyarakatan 13,41 14,66 15,02 Lainnya*) 4,45 6,51 5,42 Total 100,00 100,00 100,00

*) Sektor lainnya terdiri dari: Sektor Pertambangan, Listrik, Gas dan Air, Angkutan dan keuangan

3. Status Pekerjaan Utama

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari pekerja bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Sektor formal adalah pekerja dengan status berusaha dibantu dengan buruh tetap serta pekerja dengan status bekerja adalah buruh, karyawan dan pegawai. Sedangkan sektor informal adalah pekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu dengan buruh atau karyawan tidak dibayar, pekerja keluarga, pekerja bebas dan lainnya. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2015 sekitar 34,93 persen bekerja pada kegiatan formal dan sebesar 65,07 persen bekerja pada kegiatan informal. Terjadi sedikit penurunan yaitu sebesar 1,64 persen untuk pekerja sektor formal dibandingkan kondisi satu tahun yang lalu.

Dari 2,07 juta orang yang bekerja pada Februari 2015, status pekerjaan utama yang terbanyak adalah sebagai buruh/karyawan sebesar 32,25 persen, diikuti berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar sebesar 20,06 berusaha sendiri sebesar 19,68 persen. Proporsi terkecil pekerja menurut status pekerjaan adalah mereka yang berusaha dibantu buruh tetap sebesar 2,68 persen. Dalam satu tahun terakhir (Februari 2014– Februari 2015) kenaikan hanya terjadi pada penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar sebesar 1,80 persen dan pekerja keluarga yang mengalami kenaikan sebesar 3,86 persen. Sisanya mengalami penurunan dengan penurunan tertinggi ditunjukkan oleh pekerja dengan status berusaha sendiri yang sebesar 3,72 persen.

(4)

Tabel 3

Persentase Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Februari 2013 – Februari 2015

Status Pekerjaan Utama Februari 2013 Februari 2014 Februari 2015

(1) (2) (3) (4)

Berusaha sendiri 19,85 23,40 19,68

Berusaha dibantu buruh tidak tetap / Buruh Tidak dibayar 18,55 18,26 20,06

Berusaha dibantu buruh tetap / Buruh Dibayar 3,13 3,02 2,68

Buruh / karyawan / Pegawai 33,64 33,55 32,25

Pekerja bebas 5,69 5,27 4,97

Pekerja tak dibayar 19,13 16,50 20,36

Total 100,00 100,00 100,00

4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Secara umum dampak penurunan jumlah ekspor komoditi batu bara Kalimantan Selatan sedikit mempengaruhi komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja selama seminggu yang lalu.

Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker) yaitu penduduk yang bekerja minimal

35 jam selama seminggu mengalami penurunan sebesar 3,40 persen menjadi 59,51 persen dibandingkan kondisi setahun yang lalu. Sementara itu, pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam selama seminggu) mengalami kenaikan menjadi 40,49 persen. Peningkatan sebesar 4,73 persen terjadi pada pekerja dengan jumlah jam kerja 24 jam ke bawah selama seminggu. Tetapi untuk pekerja dengan jumlah jam kerja 25-34 jam selama seminggu mengalami penurunan sebesar 1,33 persen dibandingkan setahun yang lalu.

Tabel 4

Persentase Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu Februari 2013 – Februari 2015

Jumlah Jam Kerja per Minggu Februari 2013 Februari 2014 Februari 2015

(1) (2) (3) (4) 1 – 7 1,02 1,04 1,87 8 – 14 5,38 4,51 6,89 15 – 24 15,46 13,70 15,22 25 – 34 16,19 17,84 16,51 ≥ 35 **) 61,95 62,91 59,51 Total 100,00 100,00 100,00

(5)

5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan

Sebagian besar pekerja di Kalimantan Selatan masih didominasi oleh mereka dengan tingkat pendidikan rendah. Pada keadaan Februari 2015, lebih dari setengah dari pekerja di Kalimantan Selatan yaitu sekitar 50,43 persen berijazah SD dan 18,96 persen berijazah Sekolah Menengah Pertama. Selama tiga tahun terakhir pekerja berpendidikan tinggi memiliki kecenderungan mengalami kenaikan namun masih kurang dari 10 persen. Pada keadaan Februari 2015, sekitar 9,23 persen mereka yang bekerja telah menyelesaikan jenjang diploma dan unviersitas.

Tabel 5

Persentase Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Februari 2013 – Februari 2015

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Februari 2013 Februari 2014 Februari 2015

(1) (2) (3) (4)

SD Kebawah 56,21 53,99 50,43

Sekolah Menengah Pertama 17,28 18,12 18,96

Sekolah Menengah Atas Sederajat 19,50 19,00 21,38

Diploma dan Universitas 7,01 8,89 9,23

Total 100,00 100,00 100,00

6. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan

Jumlah pengangguran pada Februari 2015 mencapai 100 ribu orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami kenaikan menjadi 4,83 persen dibandingkan TPT Februari 2014 sebesar 4,03 persen. TPT untuk pendidikan Diploma dan Universitas mengalami kenaikan yang tinggi menjadi 8,88 persen. TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD ke bawah sebesar 3,48 persen. Jika dibandingkan keadaan Februari 2014, TPT pada semua tingkat pendidikan mengalami kenaikan terutama pada tingkat pendidikan Diploma dan Universitas.

Tabel 6

Tingkat Pengangguran Terbuka (PT) Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Februari 2013 – Februari 2015

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Februari 2013 Februari 2014 Februari 2015

(1) (2) (3) (4)

SD Kebawah 4,15 2,89 3,48

Sekolah Menengah Pertama Sederajat 2,25 4,15 4,35

Sekolah Menengah Atas Sederajat 5,08 7,76 6,55

(6)

7. Keterbandingan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka

Mulai Februari 2015, BPS telah melakukan penghitungan angka pengangguran yang terpisah untuk estimasi Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. TPAK Februari 2015 tertinggi untuk kawasan regional Kalimantan terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan mencapai 73,21 persen dan terendah terjadi di Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara sebesar 67,81 persen dan 65,70 persen. Dibandingkan setahun sebelumnya, provinsi di Pulau Kalimantan yaitu Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan mengalami kenaikan TPAK dengan kenaikan tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan Sebesar 0,26 persen. TPT Provinsi Kalimantan Timur adalah yang tertinggi yaitu sebesar 7,17 persen. Provinsi Kalimantan Tengah memiliki TPT terendah di kawasan Kalimantan yaitu sebesar 3,14 persen. TPT Kalimantan Selatan (4,83 persen) adalah terbesar ke tiga di kawasan regional Kalimantan, tetapi angka tersebut masih di bawah angka TPT nasional yang sebesar 5,81 persen.

Tabel 7

TPAK dan TPT Nasional dan Regional Kalimantan Februari 2014 - Februari 2015

Provinsi TPAK (%) TPT (%)

Februari 2014 Februari 2015 Februari 2014 Februari 2015

(1) (2) (3) (4) (5) Kalimantan Barat 72,21 70,73 2,53 4,78 Kalimantan Tengah 72,93 73,05 2,71 3,14 Kalimantan Selatan 72,95 73,21 4,03 4,83 Kalimantan Timur 69,23 67,81 8,89 7,17 Kalimantan Utara - 65,70 - 5,79 Nasional 69,17 69,50 5,70 5,81

(7)

KONSEP DAN DEFINISI

1. Penduduk Usia Kerja adalah penduduk berumur 15 tahun keatas. 2. Penduduk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja dengan kegiatan :

o Bekerja, atau

o Punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, atau

o Pengangguran.

3. Penduduk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja dengan kegiatan :

o Bersekolah, atau

o Mengurus rumahtangga atau

o Melaksanakan kegiatan lainnya.

4. Bekerja adalah orang yang melakukan kegiatan ekonomi dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan, selama paling sedikit 1 jam berturut-turut dalam satu minggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi.

5. Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja dengan kegiatan: a. Sedang mencari pekerjaan.

b. Sedang mempersiapkan usaha.

c. Penduduk yang tidak mencari pekerjaan, karena alasan merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa).

d. Sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

6. Tingkat Partisipasi Angakatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja.

7. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja.

8. Setengah pengangguran adalah pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan lain.

9. Pekerja paruh waktu adalah pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.

10. Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/perusahaan/kantor tempat seseorang bekerja.

11. Sektor pertanian meliputi subsektor pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan dan hortikultura, subsektor peternakan.

Referensi

Dokumen terkait

Objektif kajian ini adalah mengenal pasti bentuk kata pinjaman bahasa Arab dalam bahasa Minangkabau dan seterusnya menganalisis adakah kata-kata pinjaman tersebut

Pertama, mereka bisa mendapatkannya dalam kebiasaan bertanya "Apa yang ditunjukan oleh data?" Ketika dihadapkan dengan sebuah keputusan penting dan menindaklanjuti

Jika kita membuka langsung situs www.fotografer.net , di halaman muka telah tersedia ulasan kata sambutan, kolom meng-login anggota, nama-nama anggota baru, berbagai foto

Pada sistem ini, penerbit kartu akan diwajibkan untuk memberikan informasi kepada nasabah kartu terkait transaksi yang telah dilakukan melalui program transaction alert. Informasi

Hasil wawancara pada tanggal 01 Maret 2014, peneliti mendapatkan gambaran bagaimana perilaku prososial antara siswa yang berasal dari sekolah umum seperti SMA Ronggolawe

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin,

Waktu tunggu dibangun oleh faktor- faktor luar ( exogenous ) seperti kondisi kendaraan, kondisi jalan dan lain sebagainya. Waktu pesan permintaan ini menjamin bahwa

Menurut (Yunianta, 2006) kapasitas suatu ruas jalan didefinisikan sebagai jumlah maksimum kendaraan yang dapat malintasi suatu ruas jalan yang uniform per jam, dalam satu arah