Buah dan sayur merupakan sumber gizi dan sumber pendapatan bagi petani
Jika sudah dipanen, mutunya tidak dapat ditingkatkan lagi sifat perishable nya
Praktek budidaya akan mempengaruhi mutunya ketika diolah
Mutu dan keamanan adalah 2 aspek penting bagi pangan yang dikonsumsi manusia.
• Buah dan sayuran saat dipanen dari induknya
merupakan struktur yang masih hidup
melanjutkan reaksi metabolisme dan
melanjutkan proses fisiologis selama waktu
tertentu
• Buah dan sayuran berespirasi dengan cara
mengambil oksigen dna melepaskan CO
2dan
panas
!
"
#
#
$
Budidaya dan Benih/Bibit
Faktor Lingkungan
Cara Bercocok Tanam
!
"
#
#
$
Produk yang sehat hanya berasal dari bahan tanaman yang sehat dan baik.
Faktor prapanen meliputi
Budidaya dan bahan tanaman
Faktor pascapanen, yang berkontribusi terhdap mutu produk.
Faktor Biologis,
Faktor Lingkungan
Karakteristik Mutu meliputi Warna dan penampakan
Viskositas dan konsistensi
Ukuran dan bentuk
Tekstur dan flavor
• Pada saat buah dan sayuran masih berada
pada tanaman induknya, kehilangan air
akibat respirasi dan transpirasi dapat
diganti, karena tanaman masih dapat
menyerap air, melakukan fotosintesa dan
memperoleh mineral dari tanah
• Setelah panen sumber air, fitosintat dan
mineral tidak akan ada lagi sehingga buah
dan dan sayur akan masuk pada fase
- " -! ! - )!- * .-! % / !)%
"-Respirasi adalah proses dimana bahan-bahan organik (karbohidrat, protein, lemak) diuraikan menjadi bentuk yang lebih sederhana
dengan melepaskan sejumlah energi.
Jika substrat yang digunakan adalag glukosa,
maka persamaan respirasinya :
C
6H
12O
6+ 6 O
2→ 6 CO
2+ 6 H
2O + 686 kcal heat
Respirasi menyebabkan terjadinya kehilangan
komponen-komponen pangan, flavor,
khususnya kemanisan, kehilangan bahan
terlarut, dan dihasilkannya panas yang dapat
meningkatkan biaya refrigerasi, serta
dihasilkannya CO
2sehingga diperlukan adanya
Laju kerusakan komoditi hasil pertanian
proporsional dengan laju respirasinya rate:
Komoditi dengan
laju respirasi tinggi
memiliki
umur simpan yang pendek
.
Komoditi dengan
laju respirasi rendah
memiliki
Pengukuran Proses Respirasi
+ 0 +
"
"
-
'$(
1& " ) 2
% %
5 +
"
$& ) ! "
0 + % +
"
"
-
'3(
3& " + $
5 +
' +
2#(
4& " # $
" # $
Contoh : laju respirasi jeruk = 70 mg CO2/kg/jam
laju respirasi ercis = 400 mg CO2/kg/jam
Respiration Quotient (RQ) : perbandingan CO2 yang
dihasilkan dengan O2 yang
digunakan
mol CO2 yang dihasilkan
RQ =
mol O2 yang digunakan
Contoh :
C6H12O6 + 6 O2 ----> 6 CO2 + 6 H2O + energi
QR= 6/6 = 1
2 C51H98O6 + 145 O2 ----> 102 CO2 + 98 H2O + energi
QR = 102/145 = 0,71
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Laju Respirasi
• Suhu dan Lama penyimpanan peningkatan suhu dan lama
penyimpanan menyebabkan peningkatan laju respirasi
• Tetapi pada suhu yang sangat tinggi dan penyimpanan yang
FERMENTASI
6 + ' ( 7 +
' ( 7
" 7 + 7 ' $(
+ 0 + +
%
#8*1$ 8 9 $#$*: * 9 $ # $
Etilen
Etilen (C
2H
4) adalah molekul gas organik
sederhana.
Sebagai hormon tanaman, berperan dalam
mengatur pertumbuhan, pemasakan, senesens,
dan proses absisi.
Etilen disintesis secara alami di dalam tanaman,
tapi juga dapat dihasilkan dari mesin dan asap.
Aktif pada konsentrasi yang sangat rendah
MET (methionine) SAM (S-adenosyl-methionine) ACC (1-aminocyclopropane-1-carboxylic acid) Ethylene
Jalur Biosintesis Etilen
SAM synthase ACC synthase ACC oxidase Methylation Polyamine synthesis
Produksi Autokatalitik dari Etilen
Pada buah klimakterik, peningkatan produksi etilen secara alami selama pematangan menstimulasi
produksi etilen itu sendiri – fenomena ini disebut
Pada
beberapa
buah
klimakterik,
seperti
alpukat,
pisang,
melon,
pir,
dan
tomat,
“autocatalytic
positive
feedback”
dapat
meningkatkan laju produksi etilen 1000x selama
pematangan buah.
Exposure to external ethylene also enhances
autocatalytic production of ethylene and
Regulasi Biosintesis Etilen
Secara umumproduksi etilen meningkat :
Pada saat pematangan
jika ada kerusakan fisik (memar, luka)
pada buah yang busuk
jika suhu meningkat hingga 30 C
jika terjadi stress (stress air, pendinginan dll)
Produksi etilen akan menurun :
pada suhu penyimpanan yang rendah
jika konsentrasi O
2berkurang (<8%)
Perubahan Komposisi
Perubahan komposisi yang terjadi selama
proses pematangan dan setelah panen:
●
Perubahan pigmen:
Kehilangan klorofil (warna hijau) – pada buah
diinginkan, tapi tidak pada sayuran.
Perkembangan karotenoid (warna kuning dan
orange) – diinginkan pada beberapa buah
seperti aprikot, peach, jeruk, tomat dll.
Perubahan metabolit :
Kehilangan gula
Kehilangan asam
Kehilangan asam amino Kehilangan lipids
Chlorophyll
Vitamin C
Carotenoids
Sugars
Kehilangan Air
)
Mutu penampilan ; + %
&
Mutu tekstural; %
Mutu Gizi; < ! = #&
/
> ;
'-*(
)
!
)
+
"
"
> )
$ +
"
> ' 0 % $ % (
> ' 0 % + (
> ' % (
KLIMAKTERIK DAN KELAYUAN
+
o "
o " 0 ' (
o " ' (
o " + ' (
o " ' (
Berdasarkan laju respirasi buah dan sayur dibedakan atas :
o Golongan Klimakterik
o Golongan Non Klimakterik
" ? ?
? +
)/ !) - ) ? +
%
0
KLIMAKTERIK
Apel Mangga
Alpukat Muskmelon
Pisang Pepaya
Blueberry Peach
Jambu Pear
Nangka Persimon
Kiwifruit Tomat
NON KLIMAKTERIK
Blackberry Lime
Cacao Orange
Cherry Nenas
Ketimun Raspberry
Terong Strawberry
Grape Lemon
"
+ )
& "
# %
!
7 7 9
" < ' (
(pisang muda, mentah, matang) diiris dan direndam dalam air
jumlah air yang berdiffusi pada irisan
pisang matang > mentah > muda
jumlah air yang berdiffusi ≈ jumlah CO2 yang dihasilkan
& "
)
" = - '1@:4(
- " -! # - / * -A
" <
'! "( +
&% '1@8B(
" 0
5
" %
"
) /!AC! '
# # (
+
. 2
! % ,
"
. + +
" 0
. )
"
* +
"
+ )
+
)
+
+
!CE
'#$*4(
" D +
2
- / '2!3(
+
?#
! " # $
#*$
*
* #*
#
#*$ *
Perubahan yang Terjadi Setelah Panen
Perubahan komposisi dan struktur dinding sel menyebabkan
terjadinya pelunakan pada buah dan sayur
Perubahan warna klorofil didegradasi dan terjadi peningkatan
jumlah pigmen yang menyebabkan warna kuning seperti
karotenoid, antosianin dan xantofil pada kulit dan daging buah Respirasi yang melibatkan oksidasi enzimatis dari gula2
menghasilkan air dan CO2 serta pelepasan energi.
Buah apel, plum, labu, pisang, mangga dll mengalami perubahan warna selama penyimpanan baik yang dikemas maupun dalam refrigerator.
Terbentuknya lapisan lilin pada kulit buah setelah panen
penampilan menjadi menarik dan mengurangi laju transpirasi. Penurunan kandungan pati pada buah dan sayuran dan
Pada jenis buah tertentu selama pematangan terjadi penurunan
astrigency (rasa sepat) rasa sepat disebabkan oleh tanin atau
polifenol.
Komponen volatil dan aroma terbentuk pada saat buah matang atau masak.
Tetapi jika buah dipanen pada kondisi yang belum matang atau pada tahap “matang hijau” aroma ini tidak terbentuk.
Etilen merupakan komponen volatil yang disintesis pada
buah dan sayuran tertentu saat tahap pematangan dan
perkembangan
jika konsentrasinya sudah maksimum
maka akan memacu pematangan
Pertumbuhan, perkembangan, pra maturasi, maturasi,
pemasakan (ripening) dan senesen (Gambar 1)
fase2
pertumbuhan pada buah dan sayuran
Perttumbuhan buah dan sayur dimulai dari pembelahan
dan pembesaran sel hingga tercapai ukuran yang
maksimum.
5 < + F