• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI STRATEGI INKUIRI PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 BANDAR SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI STRATEGI INKUIRI PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 BANDAR SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

116

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS

PENGALAMAN PRIBADI MELALUI STRATEGI INKUIRI PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 BANDAR

SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: Widorini

Abstrak

Widorini, 2012. Peningkatan Kemampuan Menulis Pengalaman Pribadi Melalui Strategi Inkuiri pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Bandar Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012.

Secara realitas, pembelajaran menulis di SMP Negeri 2 Bandar belum mampu meningkatkan keterampilan menulis siswa. Berdasarkan refleksi awal kemampuan siswa dalam menulis pengalaman pribadi masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM), yakni nilai yang ditentukan adalah 70. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa dari rata-rata siswa dalam setiap kelas yang berjumlah 24, siswa yang mencapai ketuntasan hanya sekitar 58%. Hal tersebut berarti masih ada 42% siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM.

Penelitian tindakan kelas ini mengenai penerapan strategi inkuiri dalam pembelajaran menulis pengalaman pribadi di SMP Negeri 2 Bandar, dengan mengambil subjek penelitian kelas VII B semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan siswa dalam menulis pengalaman pribadi pada tahap pra-menulis, tahap pemburaman, dan tahap penyuntingan. Upaya peningkatan indikator tersebut dirancang dalam dua siklus penelitian. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya.

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat dideskripsikan bahwa kualitas proses pembelajaran menulis pengalaman pribadi siswa kelas VII B Negeri 2 Bandar mengalami peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus II. Peningkatan proses pembelejaran siswa terlihat dari aktivitas merumuskan masalah (tahap pra-menulis), menemukan jawaban sementara dan mencari data (tahap pemburaman), dan menarik kesimpulan (tahap penyuntingan). Simpulan hasil penelitian ini secara singkat yakni: (1) terdapatnya peningkatan proses pembelajaran menulis dan (2) terdapatnya peningkatan hasil pembelajaran menulis pengalaman pribadi siswa kelas VII B Negeri 2 Bandar Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017.

(2)

117

PENDAHULUAN

Pembelajaran bahasa Indonesia, yang menyangkut aspek keterampilan menyimak, berbicara, dan menulis sampai sekarang hasilnya dianggap belum maksimal. Sejak tahun 1960-an banyak suara di masyarakat yang menyatakan ketidakpuasannya terhadap hasil-hasil pembelajaran bahasa Indonesia (Burhan, 2001:43). Kemampuan berbahasa Indonesia para siswa atau lulusan sekolah menengah sangat rendah dan sangat memprihatinkan.

Dalam realitas pembelajaran menulis di sekolah menengah pertama masih banyak dijumpai model strategi pembelajaran yang terlalu konvensional. Sehingga mendorong guru maupun sekolah untuk cenderung tidak kreatif dan inovatif karena terkekang oleh satu model strategi pembelajaran saja. Namun demikian, tidak di-pungkiri juga bahwa banyak juga sekolah sudah menerapkan berbagai strategi pem-belajaran yang dianggap efektif. Pada kenyataannya, justru dengan keanekaragaman model tersebut semakin mendorong guru atau sekolah untuk sekedar mencari nama yang terbaik. Jadi, guru maupun sekolah masih terpola untuk menjadikan satu model strategi pembelajaran sebagai suatu patokan yang baku dan kaku, bukan sebagai sarana untuk peningkatan variasi pembelajaran dan sarana kreatif guru.

Secara realitas, pembelajaran bahasa Indonesia (menulis) di SMP Negeri 2 Bandar belum mampu membuat anak berkemampuan menulis. Seperti halnya dalam menulis deskripsi kemampuan anak masih sangat rendah. Dan berdasarkan refleksi awal kemampuan anak dalam menulis deskripsi (pengalaman pribadi) masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM), untuk kompetensi dasar menulis pengalaman pribadi KKM yang ditentukan adalah 76. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa dari rata-rata siswa dalam setiap kelas yang berjumlah 24, siswa yang mencapai ketuntasan hanya sekitar 58%. Hal tersebut berarti masih ada 42% siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM.

(3)

118

CBSA dengan orientasi hasil telah mengakar kuat di kalangan guru. Walaupun tidak sepenuhnya bisa disalahkan, namun kenyataan seperti ini dirasakan sangat menghambat proses interaksi antara guru dan siswa.

Berdasarkan uraian di atas, akan dilakukan sebuah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis deskripsi pada siswa kelas VII B SMP N 2 Bandar. Adapun bentuk upaya tersebut berupa penerapan strategi inkuiri. Strategi inkuiri merupakan salah satu strategi pembelajaran yang mengedepankan kemandirian siswa dalam melakukan proses belajar. Strategi ini merupakan bagian dari implementasi pendekatan kontekstual. Strategi ini juga menerapkan pola berpilir kritis, kreatif, sistematis, dan ilmiah. Tujuan utamanya agar siswa memiliki kemampuan dalam mencari, memproses, dan menyerap informasi dari sesuatu yang yang dipelajari.

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian berjudul ”Peningkatan Kemampuan Menulis Pengalaman Pribadi Melalui Strategi Inkuiri pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Bandar Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017” perlu untuk dilaksanakan.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Pengertian Menulis

Menulis merupakan proses berpikir yang mempunyai sejumlah esensi yaitu mengingat, menghubungkan, memprediksi, mengorganisasikan, membayang-kan, memonitor, mereview, mengevaluasi dan menerapkan. Sehingga dengan proses berpikir tersebut akan terwujud suatu tulisan yang berkualitas.

B. Tahapan Menulis

(4)

119

paragraf penutup, 3. Tahap perevisian/perbaikan meliputi mencermati kembali hasil tulisan, menandai bagian yang kurang tepat, mengubah bagian yang kurang tepat sesuai dengan kerangka, bentuk serta tujuan tulisan, membandingkan hasil perbaikan dengan draft/ buram awal, 4. Tahap penyuntingan/pengeditan meliputi meneliti kembali keutuhan dan kepaduan tulisan, menandai kesalahan teknis kebahasaan, menghilangkan atau menam-bah bagian dalam tulisan, dan membetulkan kesalahan teknis kemenam-bahasaan, 5. Tahap penyajian/pemublikasian meliputi mengkreasikan unsur-unsur formal tulisan jenis, bentuk, dan ukuran huruf, besar-kecil, mengembangkan media publikasi tulisan jenis dan bentuk sarana; audio, visual, audio visual.

C. Hakikat Pembelajaran Keterampilan Menulis

Dalam pembelajaran menulis perlu diperhatikan prinsip–prinsip pembela-jarannya yang meliputi: (1) menulis tidak dapat dipisahkan dari membaca. Pada jenjang pendidikan dasar pembelajaran menulis dan membaca terjadi serempak, (2) pembelajaran menulis adalah pembelajaran disiplin berpikir dan disiplin berbahasa, (3) pembelajaran menulis adalah pembelajaran tata tulis atau ejaan bahasa Indonesia, dan (4) pembelajaran menulis berlangsung secara berjenjang bermula dari menyalin sampai dengan menulis ilmiah.

D. Menulis Pengalaman Pribadi Yang Menarik

Dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia, pengalaman pribadi merupakan sebuah materi pembelajaran keterampilan menulis yang mengangkat sebuah topik mengenai kejadian yang pernah dialami siswa. Dalam tulisan deskripsi, pengalaman pribadi seorang penulis mengharapkan pembacanya, melalui tulisannya, dapat `melihat' apa yang dilihatnya, dapat `mendengar' apa yang didengamya, `mencium' apa yang diciumnya,

mencicipi' apa yang dimakannya, `merasakan' apa yang dirasakannya, serta

sampai pada 'kesimpulan' yang sama dengannya.

(5)

120

penulis berusaha membagikan pengalaman kepada para pembaca agar menikmati bersama-sama, agar dapat menciptakan kembali dan memperoleh responsi yang sama

E. Strategi Inkuiri

Pembelajaran dengan strategi inkuri menempatkan siswa pada posisi kunci yang secara maksimal melakukan operasi intelektual. Dalam hal ini siswa secara individual ataupun kelompok berupaya semaksimal mungkin mendapatkan informasi dari berbagai media (lingkungan, koran/majalah, buletin, buku teks, LKS, dan lain-lain) yang kemudian dimanfaatkan sebagai sarana untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Dengan demikian tujuan utama pembelajaran dengan strategi inkuiri adalah pembentukan sikap, dan keterampilan siswa dalam menemukan konsep, prinsip, tcori, dan praktik tentang sesuatu secara bebas dan tanggung jawab.

Sehubungan dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas hal yang perlu dipertimbangkan, yakni (1) interaksi antara guru dan siswa, dan (2) pesan guru. Interaksi antara guru dan siswa mengarah pada prosedur kerja sama antara guru-siswa, siswasiswa, dan siswa-guru. Pesan guru dalam penerapan strategi ini adalah sebagai: (a) fasilitator yang menciptakan kondisi belajar kondusif, (b) motivator yang senantiasa mendorong siswa untuk aktif dalam belajar, dan (c) informan yang menyediakan berbagai keperluan informasi bagi siswa.

F. Pembelajaran Menulis Pengalaman Pribadi Melalui Strategi Inkuiri

Berkaitan dengan implementasi strategi inkuiri dalam pembelajaran menulis pengalaman pribadi di sekolah menengah pertama, maka langkah-langkah yang ditempuh guru meliputi, lima tahap yaitu

1. Merumuskan Masalah

(6)

121

teks wacana tulisan pengalaman pribadi yang dibagikan oleh guru ataupun yang telah dibawa oleh siswa.

2. Menetapkan Jawaban Sementara

Pada tahap ini siswa diberi motivasi untuk memberi penjelasan atau jawaban terhadap masalah-masalah tentang pengalaman pribadi. Siswa diberi tugas baik individual maupun kelompok untuk memberi jawaban atau pernecahan masalah tersebut. Untuk membantu siswa merumuskan hipotesis atau jawaban sementara, guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan lanjutan.

3. Pengumpulan Data

Pengumpulan data oleh siswa berkaitan dengan meneruskan atau meninggalkan jawaban sementara. Guru perlu menginfomasikan kepada siswa untuk menggunakan berbagai media belajar sebagai sumber belajar. Kegiatan siswa dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Selama tahap ini untuk mengetahui kemajuan belajar siswa, guru meminta secara berkala siswa melaporkan basil pengumpulan informasinya.

4. Mengkaji Jawaban

Untuk mengkaji hasil kerja siswa menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan pengalaman pribadi, guru membimbing siswa untuk saling menukar hasil pekerjaan. Masing-masing siswa mengoreksi berbagai aspek hasil kerja siswa lainnya sesuai dengan rambu-rambu yang dikemukakan guru.

5. Menarik Kesimpulan

(7)

122

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena berusaha untuk memperoleh data verbal dan non verbal yang secara potensial dapat dianalisis untuk mendapatkan makna dan informasi tentang kemampuan deskripsi. Kedua jenis data tersebut diperoleh pada konteks latar alamiah, yakni dalam menulis deskripsi pada materi pengalaman pribadi dengan strategi inkuiri siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Bandar di Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK).

Rencana pembelajaran berorientasi pada dua hal utama, yakni (1) standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran menulis pengalaman pribadi siswa kelas VII SMP sebagaimana tercantum dalam Kurikulum 2004 mata pelajaran bahasa Indonesia dan (2) tahapan-tahapan pembelajaran dalam strategi inkuiri. Instrumen penelitian yang disusun dan dimanfaatkan penelitian ini, antara lain lembar catatan lapangan, lembar observasi, lembar refleksi, lembar wawancara, dan lembar evaluasi.

B. Setting dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandar. Sekolah ini di Desa Petungsinarang, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan. Penelitian dimulai dengan studi pendahuluan pada bulan Februari 2017. Sasarannya pada perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian proses dan hasil pembelajaran berupa keterampilan siswa dalam menulis deskripsi oleh siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Bandar. Pelaksanaan pembelajaran dalam beberapa siklus. Siklus I pada bulan Februari 2017 dan siklus II pada Maret 2017. Jika memungkinkan ada siklus berikutnya akan ditentukan pada pertemuan selanjutnya. Adapun jumlah subjek penelitian dalam penelitian ini adalah kelas VII B yang berjumlah 24 siswa.

C. Instrumen Penelitian

(8)

123

pengamatan awal, observasi, wawancara, refleksi, dan karangan siswa. Dalam rangka mengumpulkan dan menganalisis data, penelitian tindakan kelas tentang peningkatan kemampuan menulis deskripsi siswa VII B SMP Negeri 2 Bandar ini menggunakan dua jenis instrumen, yakni (1) peneliti sebagai instrumen utama dan (2) beberapa lembar instrumen pendamping. Sejalan dengan pendapat Bogdan dan Biklen (1992:158) peneliti sebagal instrumen utama atau instrumen kunci merupakan perencana tindakan, pengurnpul data, penafsir data, dan pelapor basil penelitian.

D. Prosedur Penelitian

1. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian tindakan kelas meliputi kegiatan pengidentifikasi masalah yang terdapat di kelas, penganalisaan tingkat keseriusan masalah, pemilihan masalah yang dipecahkan, dan penetapan kriteria keberhasilan pemecahan masalah yang dipilih.

2. Penetapan Target Penelitian

Sebagai dasar penyusunan rencana tindakan siklus berikutnya, peneliti perlu menetapkan target pencapaian penelitian hasil observasi pembelajaran menulis deskripsi melalui stategi inkuiri.

Adapun penetapan target pencapaian hasil penelitian yang ditetapkan peneliti adalah jika dari 24 subjek penelitian mendapatkan prestasi belajar menulis pengalaman pribadi mencapai ketuntasan secara individu sebesar 70 dan ketuntasan secara klasikal sebesar 80%.

3. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini menjelaskan tentang jumlah putaran (cyde) yang dilaksanakan dalam rangka memecahkan masalah yang telah ditetapkan dengan masing-masing putaran terdiri atas tahap perencanaan (planning), pelaksanaan (im-plementation), observasi (observation), dan refleksi (reflection).

E. Prosedur Analisis Data

(9)

124

ada tiga tahapan yakni (1) tahap reduksi data, (b) tahap penyajian data, dan (3) tahap penarikan kesimpulan. Analisis data dapat dilakukan selama dan sesudah penelitian dengan bertumpu pada proses dan hasil belajar menulis.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Tindakan Siklus I

Bahwa sebelum penerapan siklus I siswa yang belum mencapai ketuntasan (memperoleh nilai di bawah 70) sebanyak 10 anak atau 42%, Nilai terendah sebesar 50 dan tertinggi 80 dengan nilai rata-rata secara klasikal sebesar 68,95. Dan setelah dilakukan siklus I maka dapat diketahui bahwa anak yang memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebanyak 5 anak atau 20,8%. Nilai terendah 63 dan nilai tertinggi 88 dengan rata-rata kelas sebesar 78.29.

Beberapa catatan penting berkaitan dengan perencanaan kegiatan inti pada siklus berikutnya (siklus I) meliputi, hal-hal berikut.

(1) Tanya jawab dan curah pendapat tentang kerangka tulisan hendaknya memper-timbangkan varian topik yang dipilih siswa. Tujuan agar siswa secara mem-punyai kesiapan menulis buram pengalaman pribadi.

(2) Masih ada beberapa siswa yang menulis buram pengalaman pribadi dengan menggunakan pola narasi. Pada siklus II fase kegiatan inti perlu dikemukakan bahwa buram pengalaman pribadi termasuk dalam jenis deskripsi, sehingga pola penyajiannya menggunakan prinsip-prinsip tulisan deskripsi.

(3) Siswa dalam mengembangkan subtopik perlu dimotivasi dan dilatih agar menggunakan kreativitas dan kekayaan pengalaman sebagai sumber ide/gagas-an tulisan .

(4) Guru perlu mengemukakan butir-butir penting tata bahasa terutama pedoman atau aturan penulisan ejaan dan tanda baca sehingga siswa dapat menggunakan secara tepat dalam pengalaman pribadi.

B. Hasil Tindakan Siklus II

(10)

125

belum mencapai ketuntasan (memperoleh nilai di bawah 70) sebanyak 10 anak atau 42%, nilai terendah sebesar 50 dan tertinggi 80 dengan nilai rata-rata secara klasikal sebesar 68,95. Setelah dilakukan siklus I, diketahui bahwa anak yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 5 anak atau 20,8%. Nilai terendah 63 dan nilai tertinggi 88 dengan rata-rata kelas sebesar 78,29. Setelah dilakukan siklus II, semua anak memperoleh nilai di atas KKM. Nilai terendah 74 dan nilai tertinggi 92 dengan rata-rata kelas sebesar 86.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil dan temuan penelitian menunjukan bahwa strategi inkuiri dapat dijadikan sebagai salah satu model pembelajaran menulis pengalaman pribadi di SMP. Penerapan strategi inkuiri memiliki sejumlah karakteristik sebagai berikut. Pertama, pembelajaran dilaksanakan dengan menarik, bermakna, dan bervariasi hal ini dapat dipahami dari proses identifikasi unsur-unsur dan bagian-bagian pengalaman pribadi, penentuan topik tulisan, penyusunan kerangka tulisan, pemburaman pengalaman pribadi, perevisian pengalaman pribadi. Kedua, siswa

secara bebas mengemukakan ide dan gagasan dengan tema dan topik tulisan. Ketiga, strategi inkuiri melibatkan pengetahuan dan pengalaman praktis yang sebelumnya telah dimiliki oleh siswa. Hal ini tampak dari pemilihan topik dan pengembangan detail subtopik melalui formula jurnalistik.

KESIMPULAN

Secara umum dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis pengalaman pribadi siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Bandar dapat ditingkatkan melalui penerapan strategi inkuiri.

Secara khusus, berdasarkan hasil dan temuan penelitian siklus I dan II serta pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.

(11)

126

dengan tema, menyusun kerangka tulisan, menentukan judul, menentukan teras pengalaman pribadi, dan menyusun kerangka isi pengalaman pribadi. 2) Peningkatan kemampuan siswa menulis pengalaman pribadi siswa tahap

pemburaman dicapai melalui aktivitas menemukan jawaban sementara dan mencari data. Kegiatan siswa meliputi: mengembangkan kerangka pengalaman pribadi menjadi pengalaman pribadi, mengembangkan kalimat utama dan kalimat penjelas dalam masing-masing paragraf pengalaman pribadi, dan menggunakan ejaan, tanda baca, penanda hubungan antarkalimat, dan penanda hubungan antarparagraf.

3) Peningkatan kemampuan siswa menulis pengalaman pribadi siswa pada tahap penyuntingan dicapai melalui aktivitas menarik kesimpulan. Kegiatan siswa meliputi: menandai dan membetulkan kesalahan pengalaman pribadi pada tingkat penulisan huruf kapital, ejaan, tanda baca, kata dan kalimat, dan melakukan penyuntingan pengalaman pribadi pada bagian judul, teras pengalaman pribadi dan isi pengalaman pribadi.

(12)

127

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, M. 1990. Strategi Belajar Mengajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra. Malang:YA3

Arief, N. F. 2006. Ketrampilan Berbahasa. Bahan Matakuliah Bahasa Indonesia Lanjut. Malang: Tidak Dipublikasikan

Budinuryanta, JM. Kasurijanta, dan Imam Koemen. 1998. Pengajaran Ketrampilan Berbahasa. Jakarta: Depdikbud.

Burhan, Yasir. 1997. Problema Bahasa dan Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Gunaco.

Depdiknas. 2003. Kurikulum Bahasa Indonesia 2004 SMP. Jakarta: Depdiknas Miles B, Matthew dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif.

Terjemahan oleh Tjejep Rohendi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia

Moedjiono dan Hasibuan. 1989. Proses belajar Mengajar Keterampilan Dasar Mikro. Bandung : Rosdakarya.

Muchlisoh, dkk. 1992. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta: Depdikbud.

Mulyasa. 2004. Penilaian Berbasis Kelas. Bandung : Rosdakarya.

Purwo, Bambang Kaswanti.1997. Pokok-pokok Pengajaran Bahasa dan Kurikulum 1994. Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan. 1996. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Semi, Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang: Angkatan Raya.

Syafi’ie, Imam. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta : Depdikbud

Tarigan, Henri Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Tarsito.

The Liang Gie. 1992. Pengantar Dunia Karang Mengarang.Yogjakarta: Liberty. Tompkins, G. E. 1994. Teaching Writing Balancing Process and Product. New

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan kemampuan perencanaan karier melalui layanan bimbingan kelompok teknik diskusi pada siswa kelas VIII H SMP Negeri 3

minuman dalam kemasan yang menjadi peminat utama dari produk ini adalah

a) Merumuskan tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional dengan baik dalam perencanaan proses belajar mengajar, perumusan tujuan pembelajaran merupakan unsur

Maka berdasarkan fakta tersebut, harus ada alat bantu pembelajaran yang dapat membantu para siswa dalam pemahaman lebih terhadap mata pelajaran fisika khususnya

PENGARUH CITRA MEREK, LOKASI, DAN REGION OF ORIGIN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KAOS SOAK NGALAM (STUDI KASUS PADA SOAK NGALAM JALAN KAWI ATAS

Alat untuk mengukur suhu (Termometer). Universitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Pemberian antibiotik pre operasi kurang tepat karena antibiotik diberikan terlalu awal, sebab cefotaxim mencapai kadar puncak di serum setelah 30 menit, sehingga