• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Disiplin Belajar dengan Motivasi Belajar pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen 2 Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Disiplin Belajar dengan Motivasi Belajar pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen 2 Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kedisiplinan merupakan hal penting dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa di lingkungan sekolah. Mentaati tata tertib di sekolah, pola hidup dan

kegiatan yang berdisiplin bagi siswa maupun siswi akan memotifikasi dan

meningkatkan motivasi belajar di sekolah, itu dapat diterapkan dengan dan tidak

melanggar peraturan yang sudah ditetapkan. Peningkatan motivasi belajar siswa

bisa dilihat dari kedisiplinan yang diterapkan untuk dirinya sendiri, dipastikan dapat

melakukan kedisiplinan sekolah tanpa adanya rasa keterpaksaan.

Memahami dan menyadari kedisiplinan bagi individu maupun lingkungan

itu sangat penting. Selain untuk melatih mengendalikan diri, mengho rmati dan

bertanggung jawab terhadap tata tertib di sekolah. Kedisiplinan juga memegang

peranan penting guna mengendalikan tingkah laku siswa-siswi selama di sekolah

dan kedisiplinan di sekolah juga memegang peranan penting karena jika tanpa

disiplin anak akan menjadi orang yang bimbang, tidak terkendali dan tidak bisa

mengambil keputusan.

Dorongan untuk disiplin diri adalah dorongan dari luar. Manusia yaitu

pengetahuan kesadaran dan kemauan membuat disiplin seperti adanya perintah,

pengawasan, ancaman, larangan, pujian dan hukuman. Pelanggaran kedisiplinan

juga sering terjadi di sekolah, jenis pelanggran terjadi karena masalah tingkah laku

(2)

2

Pengendalian tingkah laku, memerlukan bimbingan guru, seperti keterlambatan,

pembolos, perkelahian, menyontek yang pada akhirnya akan mempengaruhi

motivasi belajar siswa di Sekolah.

Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang berarti latihan yang batin atau

watak dengan maksud supaya segala perbuatan selalu mentaati tata tertib sedangkan

arti kedisiplinan adalah melaksanakan tata tertib (peraturan) yang berlaku pada

sistem tersebut (Singgih D. Gunarsa, 1995). Di suatu sekolah kedisiplinan

merupakan hal yang paling penting bagi siswa siswi, maupun guru. Mentaati tata

tertib yang ada di sekolah adalah salah satu cara untuk berdisiplin. Pola hidup dan

kegiatan yang berdisiplin akan menguntungkan individu maupun lingkungan. Tata

tertib yang dibuat oleh suatu sekolahan harus dipatuhi dan tidak boleh di langgar.

Kita seharusnya memahami dan menyadari betapa penting kedisiplinan bagi

individu maupun lingkungan. Kedisiplinan merupakan awal mencapai kesuksesan.

Di suatu sekolah kedisiplinan merupakan hal yang penting bagi siswa-siswi

maupun para guru. Mentaati tata tertib sekolah dan hal itu menyebabkan motivasi

belajar seorang siswa menjadi meningkat dan tidak mengganggu kegiatan belajar

mengajar. Peningkatan motivasi belajar siswa bisa dilihat dari kedisiplinan yang

diterapkan. Apabila siswa itu bisa berdisiplin untuk dirinya sendiri bisa dipastikan

siswa tersebut dapat melakukan kedisiplinan sekolah dan mentaati segala tata tertib

yang berlaku di sekolah tanpa adanya rasa keterpaksaan. Kedisiplinan di sekolah

bisa kita ketahui dalam bentuk datang tepat waktu, tidak meninggalkan kalau tidak

ada urusan penting, mengikuti upacara bendera, mengerjakan tugas tepat waktu,

dan tidak melanggar tata tertib dari sekolah. Adapun kedisiplinan di sekolah pada

(3)

3

bertanggung jawab terhadap peraturan peraturan di sekolah. Kedisiplinan di sekolah

itu sendiri memegang peranan penting guna mengendalikan tingkah laku anak

selama di sekolah.

Jenis-jenis pelanggaran kedisiplinan siswa di sekolah, menurut pendapat

Singgih D Gunarsa (1995) menyebutkan: "Masalah tingkah laku di sekolah yang

bertahan dan kurang pembentukan kesanggupan disiplin diri. Pengendalian tingkah

laku dan memerlukan bimbingan guru adalah antara lain keterlambatan, membolos,

perkelahian, menyontek dan sebagainya. Berdasarkan keterangan di atas,

permasalahan pelanggaran disiplin di sekolah dapat dilihat dalam berbagai hal

antara lain melanggar tata tertib sekolah, terlambat masuk sekolah, terlambat

mengumpulkan tugas, mengerjakan PR di sekolah, keluar tanpa izin, berada di

kantin saat ganti pelajaran dan sebagainya.

Disiplin di sekolah merupakan usaha untuk memperkenalkan cara atau

memberikan pengalaman yang baik. Disiplin disini bukanlah suatu tata tertib

sekolah melainkan sikap dan tanggung jawab jika setiap individu mempunyai

kedisiplinan, maka tata tertib sekolah akan terjamin dan disiplin akan terlihat jika

tanpa disertai hukuman, anak sudah dapat bertingkah laku dan memilih

perbuatan-perbuatan yang diharapkan darinya. Karena kedisiplinan sangat berhubungan erat

dengan motivasi belajar seseorang siswa.

Berdasarkan wawancara dengan guru BK di SMP Kristen 2 Salatiga

diperoleh gambaran bahwa dari seluruh jumlah siswa kelas VIII yang ada, ada

beberapa siswa yang melanggar disiplin di Sekolah. Selanjutnya dikatakan ada

(4)

4

pekerjaan rumah (PR), keluar tanpa izin, dan tidak menghiraukan ketika guru

menerangkan pelajaran dikarenakan mereka tidak bisa mengatur waktu. Karena

seringnya tidak berdisiplin masuk sekolah, maka motivasi belajar mereka menurun.

Mengingat sering timbulnya masalah pelanggaran peraturan yang dilakukan

peserta didik di lingkungan SMP Kristen 2 Salatiga, maka kedisiplinan di Sekolah

sangat penting dan diperlukan dalam usaha untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa di lingkungan sekolah.

Dengan berdisiplin siswa diharapkan bisa melakukan penyesuaian diri dari

berbagai peraturan dan tata tertib yang berlaku di Sekolah, sehingga dengan

mentaati tata tertib di Sekolah itu akan menyebabkan motivasi belajar seorang

siswa menjadi meningkat. Dan disinilah perlunya perlunya kedisiplinan di Sekolah

SMP Kristen 2 Salatiga, terkhususnya kelas VIII guna mengendalikan tingkah laku

siswa-siswi selama di Sekolah.

Kedisiplinan di Sekolah merupakan hal yang penting dalam menumbuhkan

atau meningkatkan motivasi belajar seorang siswa. Hal ini dapat dilihat dalam

kehidupan sehari – hari bahwa siswa yang tidak disiplin di Sekolah maka motivasi

belajar rendah atau menurun dan juga sebaliknya. Mengingat motivasi merupakan

hal yang sangat penting dalam segala kegiatan terutama motivasi belajar, sehingga

dapat dikatakan bahwa kedisiplinan di Sekolah merupakan alat yang penting atau

pendorong dalam menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar seorang siswa.

Disinilah semua guru di sekolah SMP Kristen 2 Salatiga berusaha memberikan

contoh dan dorongan dalam melaksanakan kedisiplinan di Sekolah guna

(5)

5

Sikap disiplin dan motivasi belajar sangat penting dimiliki agar siswa

terarah dan teratur dalam belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dan

teratur dalam belajar akan menyadari bahwa belajar bukanlah suatu paksaan,

melainkan suatu bentuk usaha dirinya dalam mencapai hasil belajar yang baik.

Dengan motivasi dan disiplin belajar yang tinggi, siswa akan bersungguh-sungguh

mengikuti pelajaran di kelas, datang tepat waktu, rajin membaca, mencatat,

merevisi, meninjau ulang, mengingat, serta dapat berfikir mendalam tentang materi

yang mereka dapatkan. Setelah berada dirumah pun mereka akan belajar lebih

teratur dan terarah. Dari pemaparan di atas, menggugah penulis untuk meneliti mengenai “Hubungan Disiplin Belajar dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII

SMP Kristen 2 Salatiga”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pene penulis mengidentifikasi masalah sebagai

berikut: Adakah hubungan signifikan antara disiplin belajar dengan motivasi belajar siswa

kelas VIII SMP Kristen 2 Salatiga?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah

Untuk mengetahui adanya hubungan signifikan antara disiplin belajar dengan

motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Kristen 2 Salatiga

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Dari Segi Teoritis

a. Memberikan kontribusi teoritis tentang hubungan disiplin belajar dan

(6)

6

b. Sebagai pengembangan penelitian di bidang pendidikan sehingga

dapat membantu penelitian berikutnya.

1.4.2 Dari Segi Praktis 1.4.2.1 Bagi Penulis

1. Menambah pengetahuan tentang penelitian dalam bidang

pendidikan

2. Menambah pen galaman bagi calon tenaga pengajar yang

professional.

1.4.3.1Bagi Guru

1. Memberikan acuan bahwa pentingnya menerapkan peraturan

yang mengatur tentang kedisiplinan siswa.

2. Memberi masukan agar para guru memperhatikan motivasi

belajar dalam diri anak sehingga mereka disiplin dalam belajar

1.4.3.2Bagi Siswa

Memberi masukan kepada siswa akan pentingnya disiplin belajar dan

motivasi belajar dalam upaya pencapaian hasil belajar yang

memuaskan.

1.5. Sistematika Penulisan

Bab I. Latar belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat Penelitian, Dari Segi Teoritis, Dari Segi Praktis.

Bab II. Definisi Disiplin Belajar, Definisi Disiplin, Definisi Disiplin Belajar,

Pentingnya Disiplin, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi dan Membentuk

(7)

7

Macam-macam Motivasi, Aspek-Aspek Motivasi Belajar, Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Motivasi Belajar, Bentuk dan Cara Menumbuhkan

Motivasi Belajar. Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Disiplin

Belajar, Penelitian Yang Relevan, Hipotesis.

Bab III. Metodologi Penelitian, Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel, Variabel

Penelitian, Operasional Variabel Penelitian, Teknik Pengumpulan Data

BAB VI. Hasil Penelitian Dan Pembahasan, Deskripsi Subjek Penelitian,

Pelaksanaan Penelitian, Deskripsi Hasil Penelitian, Uji Hipotesis,

Pembahasan

BAB V Penutup, Kesimpulan, Saran : Bagi Siswa, Bagi Sekolah, Bagi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

[r]

In revising student writing, teacher underline the error word or letter, and then directly write the correct one above the word or

Penarikan kesimpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus penelitian berdasarkan analisis data. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian

Bahwa untuk kepentingan dimaksud perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan.. Kctua Jurusan

Karena itu, diduga, zaman seperti ini akan mudah menyebabkan manusianya menjadi sakit kejiwaannya, yang satu pihak menjadi manusia penindas dengan segala macam atribut dan

Populasi dalam penelitian ini adalah anak jalanan yang telah terorganisir dalam Rumah Singgah Yayasan SPMAA Surabaya, sedangkan sampel yang digunakan adalah 60 anak jalanan

Memaafkan adalah sebuah perubahan motivasional dengan berkurang atau menurunnya keinginan untuk membalas dendam, menghindari orang lain yang telah menyakitinya, yang

PANITIA LELANG PEMBANGUNAN JALAN WILAYAH I, II, III, IV DAN V, REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN (DAK) DAN OPTIMALISASI FUNGSI JARINGAN IRIGASI YANG TELAH DIBANGUN (DAK)