• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANAJEME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANAJEME"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

MANAJEMEN PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT TH FELDA NUSANTARA KABUPATEN TANA TIDUNG SESAYAP HILIR

Oleh :

SRI SUHARTINI

15201020089

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Manajemen produksi adalah merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya berupa sumber dayamanusia, sumber daya alat, dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa. Banyak upaya yang dilakukan dalam manajemen produksi terkait dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas. Dalam peningkatan produktivitas didapatkan dua masalah penting yaitu :

1.1.1 Produktivitas akan meningkt jika terdapt pernbaikan kondisi kerja

1.1.2 Beberapa peningkatan produktivitas tidak dapat membantu organisasi secarakeseluruhn, karena hasilnya terkait dengan perbaikan pada bidang tertentu,sedangkan bidang lainnya tidak terpengaruh.

(3)

kelanjutan produksi. Pada hakikatnya kegiatan produksi akan dapat dilaksanakan bila tersedia faktor-faktor produksi, antara lain yang paling pokok adalah berupa orang / tenaga kerja, uang / dana, bahan-bahan baik bahan baku maupun bahan pembantu dan metode.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

1.2.1. Untuk membandingkan teori-teori yang diterima pada bangku kuliah terhadap kenyataan dilapangan tentang Mananjemen produksi. 1.2.2. Untuk mengetahui keputusan apa saja yang di ambil oleh manajemen

produksi dalam system produksi di kelapa sawit.

1.2.3. Untuk mengetahui seberapa pentingkah mutu suatu barang atau jasa di perhatikan dalam berproduksi kelapa sawit.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan

1.3.1 Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan.

1.3.2 Menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan kepada mahasiswa tentang Manajemen Produksi kelapa sawit.

(4)

BAB II penyebab rendahnya produktivitas perkebunan sawit rakyat tersebut adalah karena teeknologi produksi yang diterapkan masih relative sederhana, mulai dari pembbitan sampai panennya.

Klasifikasi Tanaman Kelapa Sawit

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas : Arecidae

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae (suku pinang-pinangan) Genus : Elaeis

(5)

2.2 Keputusan manajemen produksi

Pengelolaan sistem produksi (manajemen produksi) akan melibatkan serangkaian proses pengambilan keputusan operasional, keputusan – keputusan taktikal bahkan keputusan strategis. Secara umum ada 5(lima) jenis kategori keputusan esensial didalam manajemen produksi, yaitu keputusan yang berkaitan dengan :

2.2.1 Proses Produksi

Keputusan yang termasuk dalam kategori ini pada prinsipnya berkaitan dengan penentuan wahana atau fasilitas fisik yang dipergunakan untuk terjadinya transformasi input menjadi produk / jasa. Keputusan yang dimaksud meliputi, teknologi produksi, type peralatan, jenis proses dan aliran proses produksi, tata letak fasilitas.

Pada umumnya keputusan – keputusan yang diambil dalam kategori ini berdampak jangka panjang dan tidak mudah diubah dalam waktu yang singkat (long term strategic decision)

2.2.2 Kapasitas

Keputusan – keputusan yang termasuk dalam kategori ini berkaitan dengan penentuan kemampuan sistem produksi untuk menghasilkan barang dalam jumlah dan waktu yang tepat. Dipandang dari sudut waktu dibedakan atas :

(6)

2.2.2.2 Keputusan jangka menengah, antara lain penentuan sub kontrak, penambahan mesin, rekrutasi tenaga kerja dsb

2.2.2.3 Keputusan jangka pendek, pada prinsipnya berkaitan dengan pengalokasian pendayagunaan sumber – sumber yang tersedia untuk menghasilkan barang yang diminta konsumen. Keputusan ini diantaranya adalah penjadwalan produksi (Scheduling & dispatching), pengaturan mesin dlsb.

2.2.3 Persediaan (Inventory)

Keputusan yang termasuk dalam kategori ini pada hakekatnya berkaitan dengan pengaturan material yang diperlukan untuk keperluan produksi, mulai dari pengaturan bahan baku, barang setengah jadi maupun produk jadi. Ditinjau dari segi permasalahan yang dihadapi, keputusan ini dapat dibedakan atas keputusan tentang operating system persediaan dan keputusan tentang policy persediaan.

2.2.4 Tenaga Kerja

(7)

2.2.5 Kualitas Produksi

Manajer produksi bertanggungjawab atas kualitas dari barang / jasa yang dihasilkan, oleh sebab itu manajer produksi wajib untuk melakukan kegiatan – kegiatan agar produk / jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

2.3 Mutu produk dan jasa

Salah satu faktor penting dalam menunjang keberhasilan perusahaan adalah tingkat mutu produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Mutu merupakan suatu sistem yang terdiri dari struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya dalam rangka menerapkan manajemen mutu. Kegiatan yang berkaitan dengan mutu produk meliputi beberapa tahapan yaitu: pemasaran dan riset pasar, disain/spesifikasi rekayasa dan pengembangan produk, pengadaan, perencanaan dan pengembangan proses, produksi, inspeksi, pengetesan dan pengujian, pengemasan dan penyimpanan, penjualan dan distribusi, pemasangan dan operasi, bantuan teknik dan perawatan, pembuangan purna pakai.

(8)

berupa penurunan volume penjualan yang akan mengurangi profit margin perusahaan secara menyeluruh. Secara terperinci tujuan pengawasan mutu adalah:

2.3.1 Agar produk hasil produksi dapat mencapai standar mutu yang telah ditetapkan.

2.3.1 Mengusahakan agar biaya pengawasan dapat ditekan seminimal mungkin.

2.3.3 Mengusahakan agar biaya disain dari produk dan proses dengan menggunakan mutu produksi tertentu dapat diperkecil.

2.3.4 Mengusahakan agar biaya produksi dapat ditekan serendah mungkin.

BAB III

(9)

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL

Adapun pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2017 dan berakhir pada tanggal 15 Juli 2017. Bertempat di PT. TH FELDA NUSANTARA Kabupaten Tana Tidung Kecamatan Sesayap hilir.

3.2 Metode Pengumpulan Data dan Informasi

Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara partisipasi aktif, survey sederhana, wawancara, mempelajari dokumen atau catatan yang ada.

3.3 Rencana Kegiatan Yang Akan Dilaksanakan

3.3.1 Pengenalan perusahaan

3.3.2 Pengarahan dan pembimbing perusahaan 3.3.3 Pemberian tugas oleh pembimbing perusahaan 3.3.4 Terjun langsung kelapangan

3.3.5 Melakukan diskusi 3.3.6 Evaluasi hasil PKL

Jadwal pelaksanaan PKL disusun dalam tabel sebagai berikut : No Jenis Kegiatan Minggu

(10)

1 Pengenalan perusahaan 2 Pengarahan dan pembimbing

perusahaan

3 Pemberian tugas oleh pembimbing perusahaan

4 Terjun langsung kelapangan 5 Melakukan diskusi

6 Evaluasi hasil PKL

DAFTAR PUSTAKA

(11)

Khadafi, Muammar. 2016. Kerangka eksekutif PKL. Didapat dari http://hmj-agronomi.umm.ac.id/files/file/FORMAT%20EKSEKUTIF

%20PROPOSAL%20PKL.pdf. ( Di akses pada tanggal 25 Mei 2017 ).

Hendriansyah. 2012. Proposal PKL pengolahan kelapa sawit. Didapat

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan standar mutu beras rnulai dari pasca panen sampai siap dipasarkan kepada konsumen perlu dilakukan proses pengawasan mutu agar sesuai standar kualitas

Pengawasan mutu adalah bagian yang esensial dari cara pembuatan obat. yang baik untuk memastikan tiap obat yang dibuat

pembinaan dan pengawasan mutu produk pangan

Pertama, pengawasan setelah beredar ( post – market control) untuk melihatkonsistensi mutu produk, keamanan dan informasi produk yang dilakukan dengan melakukan sampling

Oleh karena itu dalam pembuatan donat pada Lyly Bakery Lamongan perlu dilakukan penerapan pengendalian mutu pada bahan baku, bahan tambahan, proses produksi, produk akhir,

Terhadap masalah tugas yang diberikan selama PKL, solusi yang penulis tawarkan yaitu agar prodi bekerjasama dengan pembimbing di tempat magang dalam menentukan tugas yang

Untuk pengembangan sistem informasi yang telah dibuat, penulis menyarankan agar sistem dapat ditambah dengan fitur-fitur yang lebih komplit seperti : pencetakan

Sedangkan pembaruan perjanjian kerja waktu tertentu hanya dapat diadakan setelah melebihi masa tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari berakhirnya perjanjian kerja waktu tertentu yang