DAFTAR ISI ...iv
DAFTAR TABEL ...vi
DAFTAR GAMBAR ...viii
DAFTAR BAGAN ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ...4
C. Tujuan Penelitian ...6
D. Manfaat Penelitian ...6
E. Struktur Organisasi Skripsi ...7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERTANYAAN PENELITIAN ...8
A. Hasil Belajar Kompetensi Membuat Busana Anak ...8
1. Materi Pembelajaran Membuat Busana Anak ...8
2. Hasil Belajar Membuat Busana Anak ...34
B. Konsep Kesiapan ...35
1. Pengertian Kesiapan ...35
2. Prinsip Kesiapan ...36
3. Aspek-Aspek Kesiapan ...36
C. Uji Level Busana Anak ...38
1. Pengertian Uji Level Busana Anak ...38
2. Pelaksanaan Uji Level Busana Anak ...38
3. Penilaian Uji Level Busana Anak ...41
D. Kerangka Pemikiran ...44
E. Pertanyaan Penelitian ...45
BAB III METODE PENELITIAN ...46
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ...46
B. Metode Penelitian ...47
C. Definisi Operasional ...47
D. Instrumen Penelitian ...49
E. Alat Pengumpulan Data Penelitian ...49
F. Teknik Pengolahan Data ...50
DAFTAR PUSTAKA ... 99
LAMPIRAN ...102
A. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ...103
B. Instrumen Penelitian ...106
C. Surat-surat ... 120
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peningkatan sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting
dalam mendukung pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembangunan nasional di
era globalisasi. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang berperan penting
dalam peningkatan sumber daya manusia, karena pendidikan merupakan sarana
utama dalam membentuk individu-individu agar mempunyai sikap dan perilaku
yang kreatif dan mandiri sehingga selalu berkeinginan untuk berkembang.
Gambaran pendidikan tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional,
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Bab II Pasal 3
mengenai Dasar, Fungsi dan Tujuan (2011:6), sebagai berikut.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Fungsi dan tujuan pendidikan nasional di atas yaitu untuk menghasilkan
sumber daya manusia yang mandiri, tanggung jawab, professional dan berkualitas.
Realisasi dari tujuan pendidikan nasional tersebut, pemerintah menyelenggarakan
pendidikan melalui pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan non
formal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang ditempuh secara resmi di
lembaga sekolah sesuai dengan perkembangan peserta didik dan dilaksanakan
secara terstruktur, berjenjang serta berkesinambungan mulai dari pendidikan
dasar, pendidikan menengah sampai pendidikan tinggi.
Pendidikan menengah dilaksanakan untuk menyiapkan lulusan yang dapat
bekerja, berwirausaha ataupun melanjutkan pada pendidikan tinggi. SMK
bidang tertentu sesuai keahlian yang dimiliki, mampu beradaptasi di lingkungan
kerja dan mampu melihat peluang kerja serta mampu mengembangkan diri di
kemudian hari dengan keterampilan yang telah dimiliki (life skil).
SMK Negeri 9 Bandung merupakan lembaga pendidikan menengah
kejuruan kelompok pariwisata dengan membina empat program keahlian, salah
satunya Program Keahlian Tata Busana. Tujuan Program Keahlian Tata Busana
yang tercantum dalam kurikulum (KTSP, 2012/2013:21) yaitu:
Program Keahlian Tata Busana merupakan program keahlian SMK yang membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap professional agar kompeten dalam keterampilan melaksanakan tugas individu (task skill), keterampilan untuk mengelola sejumlah tugas dalam pekerjaan (task management skill), keterampilan menghadapi tanggung jawab dalam lingkungan kerja (job or role environment skill), dan keterampilan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan pada lingkungan baru (transfer skill).
Pada kurikulum Program Keahlian Tata Busana terdiri atas program
normatif, adaptif, dan produktif. Kompetensi membuat busana anak merupakan
salah satu mata diklat pada program produktif yang mempelajari materi membuat
busana anak dimulai dari konsep dasar busana anak sampai pada teknik
pengepresan busana anak.
Standar kompetensi membuat busana anak dipelajari dalam bentuk teori
dengan bobot 30% dan praktek dengan bobot 70%, dengan durasi pembelajaran
delapan jam perminggu, dalam satu semester dengan setiap jam pembelajaran 45
menit. Standar kompetensi membuat busana anak diajarkan di tingkat X pada
semester dua. Kompetensi dasar membuat busana anak, sebagaimana yang
tercantum dalam Silabus Kompetensi Keahlian Tata Busana SMK Negeri 9
Bandung (2010) yaitu:
1. Mengelompokkan macam-macam busana anak 2. Menguraikan macam-macam teknik pembuatan pola 3. Membuat pola
4. Memotong bahan 5. Menjahit busana anak
6. Menyelesaikan busana anak dengan jahitan tangan 7. Melakukan pengepresan
Tujuan yang diharapkan dari standar kompetensi membuat busana anak
yaitu peserta didik memiliki kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan
dalam membuat busana anak. Proses kegiatan pembelajaran membuat busana
anak diharapkan dapat memberikan dampak positif dan memiliki nilai tambah
serta memberikan perubahan pada tingkah laku peserta didik yang disebut hasil
belajar, seperti yang dikemukan Nana Sudjana (2011:22),bahwa “hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya”. Hasil belajar membuat busana anak merupakan
kemampuan peserta didik dalam menguasai kompetensi mengelompokkan
macam-macam busana anak, menguraikan macam-macam teknik pembuatan pola,
membuat pola, memotong bahan, menjahit busana anak, menyelesaikan busana
anak dengan jahitan tangan, melakukan pengepresan dan menghitung harga jual.
Hasil belajar membuat busana anak ditinjau dari kompetensi dasar diharapkan
dapat memberikan manfaat untuk siap mengaplikasikan dan mengembangkan
pengetahuan, sikap serta keterampilan yang dimiliki dalam mengikuti uji level
busana anak.
Kesiapan merupakan suatu keadaan seseorang dengan kondisi siap,
sebagaimana yang dikemukakan Slameto (2010:113) bahwa:
Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi tertentu yang mencakup kondisi fisik, mental, dan emosional, kebutuhan motif dan tujuan, serta keterampilan, pengetahuan lain yang telah di pelajari.
Uji level adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur kompetensi peserta didik dengan melibatkan pihak industri atau dunia
usaha. Tujuan uji level seperti yang tercantum dalam DIKNAS 2004
(http//www.Puskur.net) adalah “menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja di
industri dengan level kualifikasi operator jahit dan mendapat sertifikasi dari
industri sesuai dengan kompetensi yang dimiliki peserta didik.” Uji Level
sebagaimana yang tercantum dalam kurikulum SMK (KTSP, 2012/2013:16)
Uji level adalah ujian mata pelajaran kompetensi kejuruan yang pengujiannya melibatkan unsur dunia usaha/industri atau asosiasi profesi sebagai penguji eksternal, atau mungkin seluruh penguji berasal dari dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Tempat pengujian dapat dilaksanakan di sekolah atau industri. Uji level berupa tes tindakan (tes keterampilan) yang diberikan untuk melihat kemampuan peserta didik sampai sejauh mana menguasai suatu kompetensi yang diberikan, agar dapat melanjutkan ke tingkat (level) keterampilan yang lebih tinggi.
Uji level diselenggarakan pada setiap tingkat, khususnya di tingkat X. Uji
level membuat busana anak dilaksanakan pada akhir semester dua yang wajib
diikuti oleh peserta didik setelah menempuh standar kompetensi membuat busana
anak. Jenis busana anak yang diujikan dalam uji level adalah busana bermain anak
perempuan usia lima sampai enam tahun.
Uraian di atas dijadikan dasar oleh penulis untuk melakukan penelitian mengenai “Manfaat Hasil Belajar Membuat Busana Anak Sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak” pada peserta didik tingkat X Program Keahlian Tata Busana di SMK Negeri 9 Bandung.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Membuat busana anak merupakan salah satu standar kompetensi pada
bidang keahlian tata busana di SMK Negeri 9 Bandung yang dapat membekali
peserta didik agar terampil dalam membuat busana anak. Ruang lingkup membuat
busana anak mencakup materi teori dan praktek mulai dari konsep dasar busana
anak sampai pada teknik pengepresan busana anak.
Hasil belajar membuat busana anak meliputi penguasaan pengetahuan,
sikap dan keterampilan ditinjau dari kompetensi dasar membuat busana anak, agar
dapat dimanfaatkan sebagai bekal dalam mengikuti uji level. Uji level merupakan
alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dengan
menunjukkan unjuk kerja baik dari pengetahuan, sikap dan keterampilan secara
terpadu, sehingga guru dapat mengetahui kemampuan peserta didik dalam
Identifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Standar kompetensi adalah kriteria minimal untuk ukuran kompetensi yang
harus dicapai peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Standar
kompetensi membuat busana anak merupakan kompetensi pokok yang harus
dikuasai peserta didik yang mencakup kemampuan dalam mengelompokkan
macam-macam busana anak, menguraikan macam-macam teknik pembuatan
pola, membuat pola, memotong bahan, menjahit busana anak, menyelesaikan
busana anak dengan jahitan tangan, melakukan pengepresan, dan menghitung
harga jual.
2. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku atau pribadi seseorang
berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.
3. Uji level adalah alat evaluasi atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui
atau mengukur kompetensi peserta didik dengan melibatkan pihak industri
atau dunia usaha.
Rumusan masalah menurut Sugiyono (2011:58) adalah ”suatu pernyataan
yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”. Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana manfaat hasil belajar membuat busana
anak sebagai kesiapan uji level busana anak?
Ruang lingkup permasalahan dalam penelitian cukup luas dan
mempertimbangkan terbatasnya waktu, tenaga dan kemampuan berfikir maka
diperlukan adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah diperlukan untuk
memudahkan dan menghindari terlalu luasnya masalah yang akan dibahas.
Luasnya masalah dalam penelitian ini dibatasai pada manfaat hasil belajar
membuat busana anak ditinjau dari kompetensi dasar membuat pola, memotong
bahan, menjahit busana anak, menyelesaikan busana anak dengan jahitan tangan
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai manfaat
hasil belajar membuat busana anak sebagai kesiapan uji level busana anak. Secara
lebih spesifik, tujuan yang hendak dicapai sesuai permasalahan dalam penelitian
ini antara lain:
1. Manfaat hasil belajar membuat busana anak ditinjau dari kompetensi dasar
membuat pola sebagai kesiapan uji level busana anak.
2. Manfaat hasil belajar membuat busana anak ditinjau dari kompetensi dasar
memotong bahan sebagai kesiapan uji level busana anak.
3. Manfaat hasil belajar membuat busana anak ditinjau dari kompetensi dasar
menjahit busana anak sebagai kesiapan uji level busana anak.
4. Manfaat hasil belajar membuat busana anak ditinjau dari kompetensi dasar
menyelesaikan busana anak dengan jahitan tangan dan melakukan
pengepresan sebagai kesiapan uji level busana anak.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai
pihak, baik secara teoritis dan praktis. Manfaat yang dapat diperoleh dalam
penelitian ini antara lain:
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk
mengembangkan ilmu dan memperkaya kepustakaan ilmiah, serta sebagai
evaluasi dalam perbaikan dan penambahan materi mengenai membuat busana
anak yang akan diajarkan pada tahun berikutnya.
2. Secara praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi bahwa
manfaat hasil belajar membuat busana anak dapat dijadikan bekal dan dapat
menumbuhkan kesiapan peserta didik untuk mengikuti uji level busana anak,
sehingga peserta didik memiliki kompetensi kerja yang produktif dalam
E. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi penulisan dalam penelitian ini secara sistematis dan
terperinci terdiri dari lima bab yaitu Bab I pendahuluan tentang latar belakang
masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II kajian pustaka tentang manfaat
hasil belajar membuat busana anak sebagai kesiapan uji level busana anak,
kerangka pemikiran dan pertanyaan penelitian. Bab III metode penelitian tentang
lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi
operasional, instrumen penelitian, alat pengumpulan data penelitian, teknik
pengolahan data, dan prosedur penelitian. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan
tentang pemaparan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan. Bab V
kesimpulan dan saran tentang penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan kegiatan penelitian untuk
mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih
penulis adalah SMK Negeri 9 Bandung yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta
Km. 10 Bandung Telp:(022)7315810 (Hunting)
Fax.Ext.113,Email:smkn9bandung@yahoo.com. Website:http://www.
smkn9bandung.sch.id. Alasan penulis memilih lokasi tersebut dikarenakan SMK
Negeri 9 Bandung merupakan salah satu SMK Negeri favorit di Bandung dan
sebagai Rintisan Sekolah Berstandar Internasional yang setiap tahunnya
menyelenggarakan uji level, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian
di tempat tersebut.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Sumber data sangat diperlukan untuk memperoleh suatu data.Sumber data
dalam penelitian adalah subyek darimana data dapat diperoleh.Sehubungan
dengan sumber data yang dijadikan sebagai subyek penelitian, maka ditentukanlah
populasi dan sampel, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:117)
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik tingkat X Program
Keahlian Tata Busana SMK Negeri 9 Bandung yang telah mengikuti mata diklat
[image:10.595.156.464.676.757.2]MembuatBusana Anak berjumlah 52 orang dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No. Nama Kelas Jumlah
Sampel adalah “bagian dari populasi (contoh) untuk dijadikan sebagai
bahan penelaahan dengan harapan contoh yang diambil dari populasi tersebut
dapat mewakili (representative) terhadap populasinya” seperti yang dikemukakan
Andi Supangat (2007:4). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sampel total atau sampling jenuh seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono
(2010:124) bahwa “sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Sampel dalam penelitian ini adalah
peserta didik tingkat X Program Keahlian Tata Busana SMK Negeri 9 Bandung
yang telah mengikuti mata diklat membuat busana anak terdiri dari 52 orang.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif.Metode ini berpusat pada permasalahan aktual yang akan dibahas
dengan memusatkan diri pada pemecahan masalah yang terjadimasa sekarang dan
sedang berlangsung, sejalan dengan yang diungkapkan oleh Nana Syaodih
Sukmadinata (2007:72):
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar.Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena-fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain. Tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.
Penelitian ini membahas mengenai manfaat hasil belajar membuat busana
anak sebagai kesiapan uji level busana anak, yang di dukung dengan kegiatan
mulai dari pengumpulan, penyusunan, dan penjelasan data yang diperoleh dari
responden yang telah mengisi angket.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian sangat diperlukan untuk
menghindari kesalahpahaman antara penulis dan pembaca. Adapun beberapa
1. Manfaat Hasil Belajar Membuat Busana Anak
a. Manfaat diartikan sebagai “guna atau faedah.” (Surayin, 2011:288)
b. Hasil belajar adalah “kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya.” (Nana Sudjana,2011:22)
c. Membuat Busana Anak yang tercantum dalam Silabus Kompetensi Keahlian
Tata Busana (2010) merupakan salah satu kompetensi produktif yang
mencakup materi konsep dasar busana anak, pengetahuan tempat kerja, alat
dan bahan pembuatan busana anak, teknik pembuatan pola busana anak,
teknik membuat rancangan bahan dan harga, teknik menjahit busana anak,
teknik penyelesaian busana anak dan teknik pengepresan.
Definisi operasional dari manfaat hasil belajar membuat busana anak
dalam penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan di atas
adalah faedah dari kemampuan yang dimiliki peserta didik yang diperoleh setelah
mengikuti standar kompetensi membuat busana anak yang merupakan salah satu
kompetensi produktif yang mempelajari mulai dari konsep dasar busana anak
sampai pada teknik pengepresan busana anak.
2. Kesiapan Uji Level Busana Anak
a. Kesiapan adalah “keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk
memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi.”
(Slameto, 2010:113)
b. Uji Level Busana Anak yaitu uji level (KTSP, 2012/2013:16) adalah“...Uji
level berupa tes tindakan (tes keterampilan) yang diberikan untuk melihat
kemampuan peserta didik sampai sejauh mana menguasai suatu kompetensi
yang diberikan, agar dapat melanjutkan ke tingkat (level) keterampilan yang
lebih tinggi.”Busana anak yang dimaksud adalah jenis busana yang diujikan
dalam uji level berupa busana bermain anak perempuan usia lima sampai
enam tahun mulai dari kegiatan membuat pola, memotong bahan, menjahit
busana anak, menyelesaikan busana anak dengan jahitan tangan dan
melakukan pengepresan.
Definisi operasional kesiapan uji level busana anak dalam penelitian ini
kondisi siap pada peserta didik dalam mengikuti tes tindakan (tes keterampilan)
untuk melihat kemampuan peserta didik sejauh mana menguasai suatu kompetensi
yang diberikan, agar dapat melanjutkan ke tingkat keterampilan yang lebih tinggi.
Jenis busana anak yang diujikan berupa busana bermain anak perempuan usia
lima sampai enam tahun mulai dari kegiatan membuat pola, memotong bahan,
menjahit busana anak, menyelesaikan busana anak dengan jahitan tangan dan
melakukan pengepresan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa
kuesioner (angket), seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2010:199)
“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.”
Angket dalam penelitian ini dibuat untuk mendapatkan data dari
responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui manfaat
hasil belajar membuat busana anak sebagai kesiapan uji level busana anak pada
peserta didik tingkat X Program Keahlian Tata Busana mengenai tahapan-tahapan
proses belajar membuat busana anak pada tingkat X SMK Negeri 9 Bandung.
Tujuan penelitian mencakup aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan, serta
pelaksanaan uji level busana anak.
E. Alat Pengumpulan Data Penelitian
Alat pengumpulan data merupakan hal yang paling penting dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.Alat
pengumpulan data yang tepat memungkinkan memperoleh data yang
obyektif.Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket.Angket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sejumlah daftar
pertanyaan yang dibuat dalam bentuk pertanyaan tertulis ditujukan kepada peserta
F. Teknik Pengolahan Data
Data yang akan diolah yaitu data berdasarkan hasil angket yang telah
disebarkan kepada responden maka dilakukan pengolahan data. Teknik
pengolahan data dalam penelitian yang digunakan berupa statistik sederhana
dengan cara menjabarkan hasil perhitungan persentase jawaban masing-masing
item sesuai dengan jawaban yang telah terkumpul. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam pengolahan data yaitu:
1. Membuat instrumen
Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian berupa angket
dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada responden.Pertanyaan yang dibuat
dalam angket harus menggambarkan permasalahan dalam penelitian agar jawaban
yang dari responden sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
2. Penyebaran dan pengumpulan instrumen
Angket yang telah selesai dibuat dan diperbanyak sesuai jumlah responden
kemudian dibagikan kepada seluruh responden untuk dijawab.Angket yang telah
diisi dengan lengkap oleh responden pada setiap item sesuai dengan pedoman,
angket dikembalikan pada penulis.
3. Mengecek data
Penulis melakukan pengecekan data angket yang telah diisi responden,
menghitung jumlah angket yang dikembalikan serta memeriksa kelengkapan
jawaban dan cara pengisiannya.
4. Tabulasi data
Tabulasi data dilakukan untuk mengolah dan mengetahui frekuensi
jawaban responden.Terdapat dua kriteria untuk menentukan jawaban. Pertama,
responden hanya menjawab salah satu alternatif jawaban, sehingga jumlah
frekuensi jawaban sama dengan jumlah responden (n). Kedua, responden dapat
menjawab lebih dari satu jawaban sehingga jumlah jawaban dalam kriteria ini
menunjukkan jumlah frekuensi jawaban yang bervariasi.
5. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan untuk menghitung persentase jawaban
jawaban angket yang diberikan responden karena jumlah jawaban responden pada
setiap itemnya berbeda.Pengolahan data yang digunakan dalam bentuk
tabelpersentase (percentage table)atau tabel distribusi frekuensi relatif.Rumus
yangdigunakan yaitu statistik sederhana mengacu pada pendapat Anas Sudjiono
(2003:43) yaitu:
6. Penafsiran data
Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh data yang jelas dari setiap
jawaban pada pertanyaan yang telah diajukan. Data yang telah dipersentasekan
kemudian dianalisis dan ditafsirkan, berdasarkan:
100% = seluruhnya
76%-99% = sebagian besar
51%-75% = lebih dari setengahnya
50% = setengahnya
26%-49% = kurang dari setengahnya
1%-25% = sebagian kecil
0% = tidak seorangpun
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan tahapan yang akan dilakukan dalam
kegiatan penelitian mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap
penyelesaian akhir. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
1. Tahap persiapan
a. Obeservasi dan wawancara ke lapangan untuk mendapatkan data mengenai
masalah yang ada untuk dapat dijadikan sebagai permasalahan serta untuk
p =�
n� 100% (Anas Sudjiono, 2003:43)
Keterangan:
p = angka persentase
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
b. Memilih masalah dan merumuskan masalah serta menentukan alat pengumpul
data.
c. Menyusun outline untuk seminar judul. Data yang diperlukan dalam
penyusunan outline ini terdiri dari latar belakang, identifikasi dan perumusan
masalah, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, metode penelitian, dan
daftar pustaka.
d. Membuat surat-surat untuk mendapatkan persetujuan dan pembimbing
e. Proses bimbingan
f. Menyusun desain skripsi dimulai dari BAB I, BAB II, BAB III dan instrumen
penelitian sebagai bahan seminar I
g. Seminar I (desain skripsi)
2. Tahap pelaksanaan
Tahap berikutnya yaitu tahap pelaksanaan yang dilakukan setelah seminarI
(desain skripsi) dan hasil perbaikan desain skripsi seluruhnya telah
disetujui.Tahap pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut.
a. Penyebaran instrumen untuk pengambilan data dari responden
b. Pengumpulan instrumen
c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian
d. Penyusunan dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dan saran
e. Proses bimbingan untuk seminar II
f. Penyusunan draft skripsi mulai dari BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB
V dan instrumen penelitian
g. Seminar II (draft skripsi)
h. Tahap perbaikan draft skripsi hasil seminar II
3. Tahap akhir
Draft skripsi dan seluruhnya telah disetujui, skripsi dijadikan bahan ujian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulandan saran
padababinidisusunberdasarkanseluruhkegiatanpenelitiantentang
“ManfaatHasilBelajarMembuatBusanaAnakSebagaiKesiapanUji Level BusanaAnak” padapesertadidikProgram Keahlian Tata BusanaSMK Negeri 9 Bandung.
A. Kesimpulan
Kesimpulanpenelitiandibuatberdasarkanpadatujuanpenelitian,
pertanyaanpenelitian, pengolahan datadanpembahasanhasilpenelitian yang
dapatdikemukakansebagaiberikut.
1. Manfaathasilbelajar“membuatbusanaanak”sebagaikesiapanuji level busanaanak, ditinjaudarikompetensimembuatpola
Manfaathasilbelajarmembuatbusanasebagaikesiapanuji level busanaanak,
ditinjaudarikompetensimembuatpolamenunjukkanbahwa:padaumumnyalebihdaris
etengahpesertadidikmenguasaikompetensimembuatpolabusanaanak.
Kompetensitersebutditunjukkandenganpenguasaanpesertadidikmengetahuimanfaa
tketerampilanmempelajaribentukpoladasarbadananak,
manfaatketerampilanmempelajariteknikmengambilukuranbadananakdanmanfaatp
emahamanmempelajaritanda-tandapolapadabusanaanak.
2. Manfaathasilbelajar“membuatbusanaanak”sebagaikesiapanuji level busanaanak, ditinjaudarikompetensimemotongbahan
Manfaathasilbelajarmembuatbusanasebagaikesiapanuji level busanaanak,
ditinjaudarikompetensimemotongbahanmenunjukkanbahwa:padaumumnyalebihda
risetengahpesertadidikmenguasaikompetensimemotongbahanbusanaanak.Kompet
ensitersebutditunjukkandenganpenguasaanpesertadidikmengetahuimanfaatketera
mpilanmempelajarirancanganbahanbusanaanak,
manfaatpengetahuanmempelajaribesarkampuhpadabusanaanakdanmanfaatmempel
ajariketerampilanlangkahmemotongkain.
3. Manfaathasilbelajar“membuatbusanaanak”sebagaikesiapanuji level busanaanak, ditinjaudarikompetensimenjahitbusanaanak
Manfaathasilbelajarmembuatbusanasebagaikesiapanuji level busanaanak,
ditinjaudarikompetensimenjahitdenganmesinmenunjukkanbahwa:padaumumnyale
bihdarisetengahpesertadidikmenguasaikompetensimenjahitbusanaanak.Kompetens
itersebutditunjukkandenganpenguasaanpesertadidikmengetahuimanfaatpengetahu
anmempelajarilangkahkerjapembuatanbusanaanak,
manfaatpengetahuanmempelajariteknikdasarmenjahitkampuh,
manfaatketerampilanmempelajariteknikmenjahitgaris model padabusanaanak,
manfaatketerampilanmempelajariteknikmenjahitlenganbusanaanak,
manfaatketerampilanmempelajaripenempatanmenjahitkaretelastikpadabusanaanak
,manfaatketerampilanmempelajariteknikmenjahitpenyelesaianleherpadabusanaana
k,
manfaatketerampilanmempelajariteknikpenyelesaiandepunpadabagianleherbusana
anak,
manfaatketerampilanmempelajariteknikmenjahitdanmemasanglenganpadabusanaa
nakdanmanfaatketerampilanmempelajariteknikmenjahitkerutanpadagarispinggang
busanaanak.
4. Manfaathasilbelajar“membuatbusanaanak”sebagaikesiapanuji level busanaanak,
ditinjaudarikompetensimenyelesaikanbusanaanakdenganjahitantangand anmelakukanpengepresan
Manfaathasilbelajarmembuatbusanasebagaikesiapanuji level busanaanak,
ditinjaudarikompetensimenyelesaikanbusanaanakdenganjahitantangandanmelakuk
anpengepresanmenunjukkanbahwa:padaumumnyalebihdarisetengahpesertadidikm
enguasaikompetensimenyelesaikanbusanaanakdenganjahitantangandanmelakukan
pengepresanbusanaanak.Kompetensitersebutditunjukkandenganpenguasaanpeserta
didikmengetahuimanfaatketerampilancaramembuattusukkelimpadabusanaanak,
manfaatketerampilanmempelajari motifhiasanaplikasipadabusanaanak,
manfaatketerampilanmempelajarialatpengepresanpadabusanaanakdanmanfaatkete
rampilanmempelajaripenyelesaianakhir(finishing)blusbusanaanak.
B. Saran
Saran yang penulisajukanberdasarkankesimpulanpenelitian.Saran penulis
yangdiajukanberikutinidapatmemberikanmanfaatdanmenjadibahanpertimbanganu
ntukdijadikanmasukanbagipihak-pihak yang bersangkutan.
1. Pesertadidik
Hasilpenelitianmengenaimanfaathasilbelajarmembuatbusanaanaksebagaik
esiapanuji level busanaanak,
menunjukkanbahwalebihdarisetengahnyapesertadidikmengetahuimanfaatnyaditinj
audarikompetensimembuatpola, memotongbahan, menjahitbusanaanak,
menyelesaikanbusanaanakdenganjahitantangandanmelakukanpengepresan.
Hasilpenelitianinidiharapkandapatdijadikanbahanmasukanuntukmemotivasipesert
adidikagar dapatmengembangkandanmeningkatkanwawasan,
sikapdanketerampilandengancarabanyakberlatihdanmempelajaribukusumbermeng
enaimembuatbusanaanak,
sehinggadapatmeningkatkankualitaspembuatanbusanaanakdanpesertadidiklebihsia
puntukmengaplikasikanpengetahuan, sikapdanketerampilanpadauji level
busanaanak.
2. Guru matadiklat
Hasilpenelitianmenunjukkanmanfaathasilbelajarmembuatbusanaanaksebag
aikesiapanuji level
busanaanakpadaumumnyaberadapadakategorilebihdarisetengah.
Hasilpenelitiantersebutdiharapkandapatdijadikansebagaibahanmasukanbagi
gurumatadiklatmembuatbusanaanakuntukmeningkatkandanmengembangkanpemb
elajaranmembuatbusanaanak, sehinggahasilbelajar yang optimal
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Darminingsih.(1985). MembuatBusanaBayidanAnak.Jakarta:
DepdikbudDirektoratPendidikanMenengahKejuruan.
Ernawati, dkk.(2008). Tata BusanaJilid 1 untukSekolahMenengahKejuruan. Jakarta: DirektoratPembinaanSekolahMenengahKejuruan.
... (2008). Tata BusanaJilid 2 untukSekolahMenengahKejuruan. Jakarta: DirektoratPembinaanSekolahMenengahKejuruan.
………... (2008). Tata BusanaJilid 3 untukSekolahMenengahKejuruan.
Jakarta: DirektoratPembinaanSekolahMenengahKejuruan.
Gardiner, W. (2003).The Encyclopedia of Sewing Techniques.Singapore: Page One Publishing Pte Ltd
Hasanah, U. (2011). MembuatBusanaAnak. Jakarta: PT RemajaRosdakarya.
KatiahdanLiunir.(2009). Job Sheet PolaBusanaAnak. Bandung: Prodi Pendidikan Tata Busana. TidakDiterbitkan.
Poespo, G. (2005). PemilihanBahanTekstil. Yogyakarta: Kanisius
…………. (2005). Tailoring, Membuat Blazer dalam 1 hari. Yogyakarta:
Kanisius.
R. CucudanAstuti. (2009). Job Sheet PirantiMenjahit. Bandung: Prodi Pendidikan Tata Busana. TidakDiterbitkan.
Slameto.(2010). BelajardanFaktor-Faktor yang
MempengaruhinyaEdisiRevisiCetakan 5. Jakarta: RinekaCipta.
Soekarno.(2010). BukuPenuntunMembuatPolaBusana Tingkat Dasar. Jakarta: PT GramediaPustakaUtama.
Sudjana, N. (2011). PenilaianHasil Proses BelajarMengajar. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Sudjiono, A. (2003). PengantarStatistikPendidikan. Jakarta: Raja GrafindoPersada.
Sugiyono. (2010). MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatif,
Supangat, A. (2007). StatistikadalamKajianDeskriptif, Inferensidan Non
Parametik. Jakarta: KencanaPrenada Media Group.
Surayin.(2011). KamusUmumBahasa Indonesia Cetakan VII. Bandung. YramaWidya.
SyamsudinMakmun, A. (2000). PsikologiKependidikan. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
SyaodihSukmadinata. N. (2007).MetodePenelitianPendidikan. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
UniversitasPendidikanIndonesia.(2012). PedomanPenulisanKaryaIlmiah.
Bandung. Tidakditerbitkan.
Team PengembangKurikulum. (2012). Kurikulum KTSP SMK Negeri 9 Bandung
KompetensiKeahlianBusanaButik. Bandung: SMK Negeri 9 Bandung.
TidakDiterbitkan.
……… (2010).
SilabusKompetensiKeahlianBusanaButikStandarKompetensiMembuatBus anaAnakBandung: SMK Negeri 9 Bandung. TidakDiterbitkan.
Skripsi:
Purwani, R. (2007).
KontribusiHasilBelajarPembuatanHiasanBusanaTerhadapKemampuanM enghiasBusanaPestaWanitapadaUji Level.Bandung: Prodi Pendidikan
Tata Busana. TidakDiterbitkan.
Internet:
Ankita.272185521…html
Arisanti, A. (2011).Cara MenjahitResletingJepang. Tersedia:cara-menjahit-resleting-jepang2.html[30 Oktober 2012].
Buavita1.html
Http://Www.Puskur.Net
Purnaminingrum, F. (2012).Cara MenjahitResletingJepang (Invisible Zipper). Tersedia:Cara menjahitresletingjepang (invisible zipper) _ catatan.htm[30 Oktober 2012].
Soehadi, D. (2011). Zipper Foot dan Invisible Zipper Foot.Tersedia:zipper-foot-dan-invisible-zipper-foot.html [30 Oktober 2012].
Majalah:
MajalahPalomaShopwayEdisi X (2010)
Undang-Undang: