• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.eduf

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES

SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID

MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Magister

Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

Al Hafit Nur

NIM. 1202629

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.eduf

AL HAFIT NUR

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID

MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing:

Pembimbing I

Dr. H. Wahyu Sopandi, MA NIP. 196605251990011001

Pembimbing II

Dr. Iqbal Mustapha, S.Pd, M.Si NIP. 197512232001121001

Mengetahui, Ketua Program Studi S2

Pendidikan Kimia Sekolah Pasca Sarjana UPI

(3)

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.eduf

LEMBAR HAK CIPTA

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID

MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Oleh

Al Hafit Nur

1202629

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelas Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kimia Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

nuralhafit@yahoo.com

Universitas Pendidikan Indonesia

September 2015

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

(4)

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identitas Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah... 6

D. Batasan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Karakter ... 8

B. Pendididan Karakter secara Terpadu melalui Pembelajaran Kimia ... 20

C. Keterampilan Proses Sains Siswa ... 21

D. Penguasaan Konsep ... 26

E. Pembelajaran Kimia ... 28

(5)

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Pendidikan Karakter dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kimia

dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ... 33

H. Kerangka Berfikir ... 37

BAB III. METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 38

B. Variabel Peneletian ... 38

C. Subjek Penelitian ... 39

D. Prosedur Penelitian ... 39

E. Jenis Data ... 44

F. Definisi Operasional ... 44

G. Instrumen Penelitian ... 45

H. Analisis Data dan Penyajiannya ... 49

BAB IV. TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ... 53

B. Efektifitas Peningkatan KPS Siswa melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Materi Koloid ... 59

C. Efektifitas Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa melalui Pembelajaran Inkuiri Termbing pada Materi Koloid ... 64

D. Tanggapan Guru dan Siswa terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Materi koloid ... 67

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN ... 70

B. IMPLIKASI ... 70

C. REKOMENDASI ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

(6)

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ... 16

Tabel 2.2. Keterkaitan Nilai/Karakter dan Indikator untuk SMA ... 17

Tabel 2.3. Indikator dan Subindikator KPS ... 23

Tabel 2.4. Perbaikan Struktur Ranah Kognitif ... 27

Tabel 3.1. Kisi-kisi Soal Tes KPS ... 46

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Soal Tes Penguasaan Konsep ... 47

Tabel 3.3. Kriteria Validitas Instrumen Tes ... 48

Tabel 3.4. Interpretasi Reliabilitas Soal Tes... 49

Tabel 3.5. Interpretasi Nilai N-gain... 50

Tabel 3.6. Pedoman penskoran angket ... 51

Tabel 3.7. Predikat dan Rentang Skor Sikap/Pendapat Siswa dan Guru ... 51

Tabel 4.1. Tahapan Inkuiri, KPS, dan Nilai-nilai Karakter pada Proses Pembelajaran ... 54

Tabel 4.2. Hasil Observasi Kegiatan Praktikum ... 55

Tabel 4.3. Nilai-Nilai Karakter yang muncul dari siswa ... 58

Tabel 4.4. Hasil uji homogenitas sampel penelitian pada tes keterampilan proses sains ... 60

Tabel 4.5. Hasil uji normalitas sampel penelitian ... 60

Tabel 4.6. Hasil Uji-t Pretes-Postes KPS Siswa Kelas Eksperimen ... 61

Tabel 4.7. Hasil Uji-t Pretes-Postes KPS Siswa Kelas Kontrol ... 62

(7)

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.9. Hasil Observasi Pembelajaran dan Skor LKS Siswa ... 64

Tabel 4.10. Hasil Uji-t Pretes-Postes Penguasaan Konsep Siswa Kelas Eksperimen ... 65

Tabel 4.11. Hasil Uji-t Pretes-Postes Penguasaan Konsep Siswa Kelas Kontrol ... 66

Tabel 4.12. Hasil Uji-t N-gain Penguasaan Konsep Siswa ... 67

Tabel 4.13. Respon siswa terhadap pembelajaran inkuiri terbimbing ... 68

(8)

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Keterkaitan antara Komponen Moral dalam Rangka

Pembentukan Karakter yang Baik ... 9

Gambar 2.2. Bagan Konfigurasi Karakter ... 13

Gambar 2.3. Enam Pilar Karakter ... 14

Gambar 2.4. Diagram Kerangka Berpikir Penelitian ... 37

Gambar 3.1. Desain Penelitian ... 38

Gambar 3.2. Rumus analisis CVR ... 40

Gambar 3.3. Alur Penelitian ... 41

Gambar 3.4. Rumus Nilai persentase skor siswa ... 49

Gambar 3.5. Rumus N-gain skor siswa ... 50

(9)

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil validasi RPP, Bahan Ajar, Soal Tes, dan LKS ... 77

Lampiran 2. Hasil uji validitas dan releabilitas soal tes ... 150

Lampiran 3. Soal Pretes/Postes Koloid ... 151

Lampiran 4. RPP ... 155

Lampiran 5. Hasil observasi kegiatan pembelajaran ... 205

Lampiran 6. Kisi-kisi instrumen angket skala sikap siswa ... 207

Lampiran 7. Angket guru ... 212

Lampiran 8. Rekapitulasi hasil angket skala sikap siswa ... 213

Lampiran 9. Rekapitulasi hasil angket guru ... 214

Lampiran 10. Struktur makro sistem koloid ... 215

Lampiran 11. Peta konsep koloid ... 216

Lampiran 12. LKS ... 217

Lampiran 13. Kisi-kisi soal KPS dan penguasaan konsep koloid siswa ... 234

Lampiran 14. Analisis konsep koloid ... 244

Lampiran 15. Hasil uji data dengan SPSS ... 249

Lampiran 16. Dokumentasi kegiatan ... 253

Lampiran 17. Data mentah tes siswa ... 254

(10)

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI

PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Al Hafit Nur

1202629

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemunculan nilai-nilai karakter, peningkatan keterampilan proses sains, dan penguasaan konsep siswa melalui pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi koloid. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi

eksperimen dengan desain penelitian the two-group pretest-postest design dan melibatkan

48 siswa yang terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan masing-masing sebanyak 24 orang. Kelas eksperimen mendapatkan pembelajaran inkuiri terbimbing, sedangkan kelas kontrol mendapatkan pembelajaran konvensional. Pretes dan postes yang sama diberikan kepada kedua kelas tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, pembelajaran inkuiri terbimbing terlaksana dengan baik dengan persentase keterlaksanaan 100% dan dapat memunculkan 15 macam nilai karakter siswa yaitu religius, rasa ingin tahu, gemar membaca, disiplin, jujur, bertanggung jawab, komunikatif, kerjasama, toleransi, peduli lingkungan, menghargai prestasi, kreatif, responsif, proaktif, dan bijaksana. Kedua, terdapat perbedaan peningkatan keterampilan proses sains siswa yang signifikan (t hitung > t tabel) antara kelas eksperimen (N-gain =

0,6258) dan kelas kontrol (N-gain = 0,4233). Ketiga, terdapat perbedaan peningkatan penguasaan konsep siswa yang signifikan (thitung > ttabel) antara kelas eksperimen (N-gain

= 0,5692) dan kelas kontrol (N-gain = 0,4267). Keempat, pelaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing mendapat respon yang sangat baik dari siswa maupun guru (observers). Dari hasil angket siswa didapatkan bahwa mereka menunjukkan sikap ketertarikan, kesungguhan, dan respon yang baik terhadap pembelajaran. Sedangkan dari hasil angket guru menunjukkan bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing telah memfasilitasi siswa untuk belajar aktif dan memfasilitasi berkembangnya keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa.

(11)

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALYSIS OF CHARACTERS VALUES, SCIENCE PROCESS SKILL AND MASTERY OF CONCEPTS STUDENT ON TOPIC COLLOID WITH GUIDED

INQUIRY LEARNING

Al Hafit Nur 1202629

ABSTRACT

This study aims to analyze the emergence of character values, an increase in science process skills, and mastery of concepts students through guided inquiry learning in colloid. The method used is a quasi-experimental research design of the two-group pretest-posttest design and involved 48 students, divided into two classes, the experimental and control classes with each of as many as 24 people. Obtain experimental class guided inquiry learning, while the control class getting conventional learning. Pretest and posttest were equally given to both classes. The results showed that: first, learning guided inquiry carried out well with the percentage of adherence to 100% and can bring 15 kinds of character values students are religious, curiosity, deight in reading, disciplined, honest, responsible, communicative, cooperation, tolerance, caring environment, recognize excellence, creative, responsive, proactive, and thoughtful. Secondly, there are differences in students' science process skills increase significantly (tcount > ttable) between the experimental class gain = 0.6258) and the control class

(N-gain = 0.4233). Third, there is a difference in students' mastery of concepts increase significantly (tcount> ttable) between the experimental class (N-gain = 0.5692) and the

control class (N-gain = 0.4267). Fourth, the implementation of guided inquiry learning received very good response from students and teachers (observers). From the questionnaire results showed that the students' attitude they showed interest, seriousness, and respond well to learning. While the results of the questionnaires show that the teacher has facilitated students to learn actively and facilitate the development of science process skills and mastery of concepts students with guided inquiry learning.

(12)

1

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Berdasarkan Permendikbud No. 65 Tahun 2013 proses pembelajaran pada

suatu pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan

minat, bakat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Sedangkan menurut

Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan,

kualifikasi kemampuan tingkat SMA untuk ranah sikap adalah memiliki perilaku

yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,

dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam, serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia. Berkaitan dengan proses pembelajaran, untuk mencapai

kemampuan tersebut pada Permendikbud No. 81A Tahun 2013 telah disebutkan

bahwa untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum,

kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang bermuatan nilai, etika,

estetika, logika, dan kinestetika (Kemendikbud, 2014).

Integrasi nilai-nilai pendidikan karakter dengan seluruh mata pelajaran di

sekolah perlu ditempuh sebagai paradigma bahwa semua guru mata pelajaran

harus berperan dalam pendidikan karakter. Implementasi pendidikan karakter di

sekolah yaitu dengan mengembangkan pembelajaran yang terintegrasi nilai-nilai

karakter di seluruh mata pelajaran (Mulyasa, 2011: 3).

Kimia sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari materi

atau zat, yang meliputi sifat, struktur dan reaksi-reaksi, serta perubahan energi

yang menyertainya juga harus mampu mengambil peran dalam mengembangkan

pendidikan karakter. Ilmu kimia juga sering dikatakan sebagai central sains

karena semua disiplin ilmu berkaitan dengan kimia. Agar siswa dapat memahami

konsep pada materi-materi kimia, perlu adanya kesesuaian metode dan

(13)

2

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

objek belajarnya. Fenomena yang diajarkan melalui kimia adalah fenomena alam

yang mungkin pernah dihadapi siswa. Oleh karena itu, kimia tidak dapat dipahami

jika hanya diajarkan secara hafalan. Pemahaman konsep-konsep kimia dapat

dianalogikan dengan berbagai macam kegiatan sederhana yang dapat diamati dan

ditemukan oleh siswa (Depdiknas, 2007: 91).

Ilmu kimia juga dipandang sebagai produk dan proses. Sebagai produk, kimia

meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-konsep,

dan prinsip-prinsip kimia. sedangkan kimia sebagai proses meliputi

keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan untuk memperoleh

dan mengembangkan pengetahuan. Oleh karena itu, pembelajaran kimia tidak

boleh mengesampingkan proses ditemukannya konsep. Maka diperlukan sebuah

pembelajaran yang tidak mengesampingkan proses ditemukannya konsep, yaitu

pendekatan keterampilan proses sains.

Menurut Semiawan (1990) ada empat alasan pentingnya keterampilan proses

sains dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Keempat alasan tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tidak

mungkin lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa.

2. Adanya kecenderungan bahwa siswa lebih memahami konsep-konsep yang

rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh yang konkret.

3. Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak benar seratus persen. Suatu

teori mungkin bertambah dan ditolak setelah ditemukan data dan teori baru

yang mampu membuktikan kekeliruan teori yang dianut sebelumnya.

4. Pengembangan konsep dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari

pengembangan sikap dan nilai dalam diri siswa.

Siswa akan mendapatkan pengalaman dengan keterlibatan secara aktif

daripada yang diperoleh dengan melihat atau menonton isi atau konsep.

Pemberian pengalaman secara langsung sangat ditekankan melalui pengembangan

keterampilan proses sains dan sikap ilmiah dengan tujuan untuk memahami

konsep-konsep dan memecahkan masalah. Dengan mengembangkan keterampilan

(14)

3

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dituntut (Semiawan, 1990). Oleh sebab itu, guru harus mampu mengajak siswa

untuk mengembangkan keterampilan proses (Rustaman, N, et al., 2005).

Pembelajaran kimia seharusnya lebih menekankan pada kegiatan yang

melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa melalui kegiatan-kegitan percobaan

baik eksperimen maupun demonstrasi. Diharapkan dengan kegiatan-kegiatan

percobaan ini, siswa tidak hanya sekedar memahami konsep dan prinsip keilmuan

saja tetapi juga memiliki kemampuan dalam menggunakan konsep dan prinsip

keilmuan yang diperolehnya. Untuk mewujudkan pembelajaran seperti itu

pembelajaran inkuiri merupakan salah satu yang dapat diterapkan pada

pembelajaran kimia, karena inkuiri lebih menekankan kepada penemuan konsep

atau materi pembelajaran oleh siswa sendiri, tidak hanya mendengarkan ceramah

dari guru saja. Sanjaya (2011) mengatakan bahwa manusia memiliki kodrat sejak

lahir yaitu rasa ingin tahu tentang alam sekitarnya dan memiliki dorongan untuk

menemukan sendiri pengetahuannya. Sejak ia kecil, manusia sudah memiliki

keinginan untuk mengenal segala sesuatu dengan penglihatan, pendengaran,

pengecapan, dan panca indra lainnya. Keingintahuan manusia hingga dewasa terus

berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang

dimilikinya itu akan lebih bermakna (meaningfull) jika didasari oleh adanya

keingintahuan itu.

Pembelajaran inkuiri dapat menjadi salah satu alternatif mengembangkan

keterampilan proses sains siswa. Inkuiri dapat diartikan sebagai proses yang

ditempuh manusia untuk mendapatkan informasi atau untuk memecahkan suatu

permasalahan. Sund dan Trowbridge (dalam Anitah et al., 2007) memberikan

defenisi inkuiri sebagai proses menemukan dan menyelidiki masalah-masalah,

menyusun hipotesis, merencanakan eksperimen, mengumpulkan data dan menarik

kesimpulan tentang pemecahan masalah. Inkuiri lebih ditekankan pada penemuan

dan pencarian pengetahuan daripada perolehan pengetahuan. Sehingga terlihat

bahwa keterampilan proses memegang peranan penting dalam model

pembelajaran inkuiri. Pada pembelajaran inkuiri terbimbing, diperlukan materi

pelajaran kimia yang sesuai dengan model tersebut. Berdasarkan analisis yang

dilakukan, materi sistem koloid dapat dibelajarkan melalui model inkuiri

(15)

4

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keberadaannya sangat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga

siswa dengan mudah menerapkan pembelajaran inkuiri untuk menemukan

konsep-konsep pada materi koloid.

Penggabungan keterampilan proses sains dengan berbagai disiplin ilmu

termasuk kimia telah memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil

pembelajaran. Selain itu, pembelajaran yang menggabungkan keterampilan proses

sains dapat meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri peserta didik untuk

menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari (Monica, 2005). Pelajaran

kimia yang memiliki karakteristik yang telah dijelaskan sebelumnya menjadi

dasar bagi guru untuk mengembangkan pembelajaran yang tentunya juga

mendukung pengembangan karakter positif siswa. Guru dapat memilih

pendekatan, metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan nilai-nilai

karakter dan materi yang akan diajarkan. Kesesuaian dalam memilih strategi

pembelajaran dengan nilai-nilai karakter akan menghasilkan perangkat

pembelajaran yang baik sehingga penerapannya dalam proses pembelajaran dapat

mewujudkan terbentuknya karakter positif terhadap siswa. Kenyataan di lapangan

didapatkan perangkat pembelajaran yang berorientasi nilai karakter masih minim.

Selama ini guru tidak sepenuhnya mampu membuat perangkat pembelajaran

terutama RPP. Banyak guru hanya menyalin RPP dari MGMP saja. Padahal RPP

tersebut tidak sesuai dengan kondisi sekolah. Akibatnya, silabus dan RPP selama

ini hanya sebagai pelengkap administrasi saja. Bahan ajar yang digunakan oleh

guru selama ini adalah buku teks saja. Sehingga guru lebih banyak berpedoman

pada buku teks tanpa menganalisis apakah sesuai dengan kurikulum yang ada.

Ketergantungan guru pada buku teks ini mengakibatkan guru tidak berusaha

mengembangkan bahan ajar sesuai dengan kondisi sekolah. Begitu juga dengan

LKS, guru menggunakan LKS dari penerbit yang belum tentu sesuai dengan

kondisi sekolah dan siswa setempat (Kemendikbud, 2014).

Penelitian dengan model inkuiri telah banyak dilakukan dan menunjukkan

hasil yang positif. Salah satunya oleh Amir (2012) hasilnya menunjukkan bahwa

pembelajaran hidrolisis garam dengan metode praktikum menggunakan LKS

berorientasi inkuiri dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan

(16)

5

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa melalui aktifitas laboratorium berbasis Process Oriented Guided Inquiry

Learning mengalami peningkatan keterampilan proses sains dan pemahaman

konsep yang signifikan daripada belajar melalui aktifitas laboratorium

konvensional. Komalasari (2012) mengemukakan bahwa pembelajaran

kontekstual berbasis nilai dapat mengembangkan karakter religius, jujur, toleransi,

kesopanan, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi, cinta tanah air,

menghargai prestasi, berkolaborasi dan bertanggung jawab. Shinta (2013) juga

mengemukanan bahwa perangkat pembelajaran berorientasi pendidikan karakter

dengan pendekatan guided discovery pada materi jaringan hewan dilihat dari

keterlaksanaan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat dinyatakan

praktis dan efektif karena mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Sedangkan hasil penelitian Remziye, dkk (2011) menunjukkan hasil bahwa

inquiry-based learning dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan sikap

sains siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu adanya pembelajaran inkuiri

terbimbing yang mengandung nilai-nilai karakter. Diantara berbagai materi dalam

pembelajaran kimia, materi sistem koloid berpotensi untuk mengembangkan

nilai-nilai karakter tersebut. Dengan harapan bahwa dengan pembelajaran inkuiri

terbimbing, maka tujuan pembelajaran kognitif, psikomotor dan afektif pada

materi sistem koloid dapat dicapai dengan baik sehingga karakter positif siswa

dapat berkembang dengan baik pula. Untuk itu, penulis melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Nilai-Nilai Karakter, Keterampilan Proses Sains dan

Penguasaan Konsep Siswa pada Topik Koloid melalui Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, identifikasi masalah

penelitian adalah sebagai berikut.

1. Rendahnya karakter-karakter positif pada siswa sehingga karakter negatif

(17)

6

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pembelajaran masih dominan berpusat pada guru mengakibatkan aktivitas dan

kreativitas siswa dalam proses pembelajaran sangat kurang. Untuk itu perlu

menggunakan pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa belajar aktif.

3. Pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai-nilai karakter siswa masih

minim.

4. Pembelajaran inkuiri perlu diterapkan dalam proses pembelajaran.

5. Hasil belajar siswa hanya pada aspek kognitif saja, tanpa mempertimbangkan

aspek afektif dan psikomotor. Meskipun demikinan, hasil belajar kognitif

siswa masih banyak yang tidak mencapai nilai ketuntasan minimum.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah agar penelitian ini lebih terarah dan

mencapai tujuan, penulis membatasi masalah penelitian sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan yaitu merancang Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang mencakup bahan ajar, Lembar Kegiatan Siswa

(LKS) dan evaluasi pada materi koloid, yaitu dengan menerapkan

pembelajaran inkuiri terbimbing agar proses pembelajaran berpusat pada

siswa dan dapat memunculkan nilai-nilai karakter yang baik, meningkatkan

keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa.

2. Penelitian ini mengkaji validitas dan efektivitas pembelajaran inkuiri

terbimbing pada materi koloid.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah yang

dikemukakan adalah: “Bagaimana kemunculan nilai-nilai karakter, peningkatan

keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa pada materi koloid

melalui pembalajaran inkuiri terbimbing?”

Rumusan masalah tersebut dapat diuraikan menjadi beberapa pertanyaan

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi

(18)

7

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana peningkatan keterampilan proses sains siswa melalui

pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi koloid?

3. Bagaimana peningkatan penguasaan konsep siswa melalui

pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi koloid?

4. Bagaimana tanggapan guru dan siswa terhadap pelaksanaan

pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi koloid?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis kemunculan nilai-nilai karakter, peningkatan keterampilan proses

sains dan penguasaan konsep siswa pada materi koloid melalui pembelajaran

(19)

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode quasi eksperimen

dan metode deskriptif. Metode quasi eksperimen pada penelitian ini digunakan

untuk mengetahui pengaruh pembelajaran sistem koloid melalui pembelajaran

inkuiri terbimbing terhadap nilai-nilai karakter, keterampilan proses sains dan

penguasaan konsep siswa. Dikatakan quasi eksperimen karena tidak semua

variabel dikendalikan oleh peneliti. Variabel yang dikendalikan oleh peneliti

adalah pengajar, waktu belajar, sumber belajar, materi, sarana dan prasarana

belajar. Sedangkan metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan

penerapan pembelajaran sistem koloid melalui pembelajaran inkuiri terbimbing

(Wiersma, 1995).

Desain penelitian ini adalah the two-group pretest-postest design, yang

digambarkan sebagai berikut:

Kelompok eksperimen : O1 X O2

Kelompok kontrol : O1 C O2

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Keterangan: O1 : Pretest, yaitu tes yang dilakukan sebelum proses

pembelajaran untuk mengetahui kemampuan awal

siswa.

O2 : Postest, yaitu tes yang dilakukan setelah pembelajaran

untuk mengetahui hasil dari perlakuan tersebut.

X : Perlakuan berupa pembelajaran inkuiri terbimbing.

C : Perlakuan kelompok kontrol dengan pembelajaran

konvensional.

B. Variabel Penelitian

Judul penelitian ini adalah Analisis Nilai-Nilai Karakter, Keterampilan

Proses Sains dan Penguasaan konsep Siswa pada Topik Koloid Melalui

(20)

39

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran konvensional, variabel

terikatnya adalah nilai-nilai karakter siswa, peningkatan keterampilan proses

sains, dan penguasaan konsep koloid siswa. Adapun variabel kontrolnya adalah

alokasi waktu dan topik materi pembelajaran.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa di salah satu SMAN di Kampar Riau

kelas XI IPA semester genap tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing sebanyak 24 orang. Kelas XI

IPA 1 dipilih sebagai kelas kontrol, sedangkan kelas XI IPA 2 sebagai kelas

eksperimen. Proses pemilihan kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah dengan

cara random sampling, yaitu pemilihan secara acak tanpa memperhatikan atau

mempertimbangkan faktor yang ada. Prestasi siswa dari kedua kelas tersebut

selama ini tidak menunjukkan perbedaan yang berarti. Pihak sekolah juga

melakukan pembagian siswa pada kelas XI IPA 1 atau XI IPA 2 secara acak.

D. Prosedur Penelitian

Kegiatan penelitian ini diawali dengan menyusun perangkat pembelajaran,

yaitu: RPP, Bahan Ajar, LKS, lembar evaluasi, lembar observasi, angket, dan

wawancara. Selanjutnyya dilakukan uji validitas ahli yang terdiri atas tiga orang

dosen ahli dan tiga orang guru kimia yang berpengalaman.

Validasi ahli dilakukan dengan meminta pertimbangan atau perbaikan dari

para ahli dalam melihat: (1) kesesuaian antara Kompetensi Dasar dan indikator

pembelajaran, (2) kesesuaian antara fase atau tahapan inkuiri,indikator

pembelajaran, KPS, dan deskripsi atau langkah-langkah pembelajaran, (3)

kesesuaian antara bahan ajar dan indikator penguasaan konsep, (4) kesesuaian

antara fase inkuiri, indikator KPS, dan Lembar Kegiatan Siswa, (5) kesesuaian

antara indikator KPS dan butir soal KPS, dan (6) kesesuaian antara indikator

penguasaan konsep dan butir soal penguasaan konsep.

Hasil pertimbangan para ahli ini dianalisis menggunakan analisis Content

Validity Ratio (CVR). Menurut Lawshe dalam Purwanti (2014) setiap butir yang

dianggap penting oleh lebih dari setengah validator, memiliki tingkatan validasi

(21)

40

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2. Rumus analisis CVR oleh Lawshe (1975)

Keterangan: ne : Jumlah ahli yang menyatakan sesuai

N : Jumlah anggota tim ahli

Hasil rumusan dari Lawshe (dalam Purwanti, 2014) ini adalah :

1. Jika validator yang menyatakan setuju kurang dari setengah dari jumlah

total validator maka CVR bernilai negatif.

2. Jika validator yang menyatakan setuju tepat setengah dari jumlah total

validator maka CVR bernilai nol.

3. Jika validator yang menyatakan setuju lebih dari setengah jumlah total

validator maka nilai CVR berada antara 0 sampai dengan 0,99.

4. Jika seluruh validator menyatakan setuju maka nilai CVR adalah 1,00.

Jumlah validator yang memvalidasi instrumen penilaian otentik yang

dikembangkan berjumlah tujuh validator. Menurut Lawshe nilai CVR

kritis untuk tujuh validator pada tingkat signifikansi satu sisi 0,05, sesuai

dengan tabel nilai minimum adalah 0,99. Apabila nilai CVR hitung

masih berada di atas nilai CVR kritis maka instrumen valid untuk

digunakan. Sedangkan apabila nilai CVR hitung lebih rendah dari nilai

(22)

41

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alur penelitian ini dapat dilihat dari gambar bagan berikut ini:

Gambar 3.3. Alur penelitian

Dari alur penelitian tersebut, langkah-langkah yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah dapat dijelaskan sebagai berikut: Analisis Materi Pelajaran

Kimia

Studi Kepustakaan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Proses Sains, dan

Nilai-Nilai Karakter

Penyusunan perangkat pembelajaran dengan pembelajaran inkuiri terbimbing (RPP, LKS, Bahan Ajar, lembar evaluasi, angket, dan lembar

observasi)

Penyusunan perangkat pembelajaran dengan pembelajaran konvensional

Validasi

Valid Tidak

Perbaikan

Pelaksanaan Pembelajaran materi Koloid dengan pembelajaran inkuiri Terbimbing

Pengumpulan Data

Angket dan Wawancara

Pelaksanaan Pembelajaran Koloid dengan pembelajaran Konvensional

Pengumpulan Data

Analisis Data

Pembahasan

(23)

42

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Analisis materi pelajaran kimia yaitu Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi

Dasar (KD) pada materi koloid. Kemudian menentukan konsep-konsep yang

akan diteliti dan konsep-konsep yang dapat diajarkan dengan pembelajaran

inkuiri terbimbing. Konsep pelajaran disesuaikan dengan Kompetensi Inti

(KI) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk menyusun indikator pembelajaran

yang diharapkan. Subkonsepnya yaitu penggolongan koloid, sifat-sifat

koloid, dan pembuatan koloid.

2. Menentukan jenis-jenis keterampilan proses sains (KPS) dan fase-fase

inkuiri menurut para ahli, serta penguasaan konsep yang sesuai dengan

materi koloid. Adapun jenis-jenis KPS yang diteliti meliputi: mengamati,

mengelompokkan/mengklasifikasi, menafsirkan, meramalkan, mengajukan

pertanyaan, merumuskan hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan

alat/bahan, menerapkan konsep, dan berkomunikasi. Sedangkan tingkat

penguasaan konsep siswa diukur berdasarkan tiga sub topik materi koloid,

yaitu: penggolongan koloid, sifat-sifat koloid, dan pembuatan koloid.

3. Pembuatan prosedur pembelajaran yaitu pembelajaran inkuiri terbimbing

yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk instrumen penelitian, berupa:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (lampiran 4), bahan ajar

(lampiran 10), Lembar Kegiatan Siswa (LKS) (lampiran 9), dan lembar

evalusi pretest/postest (lampiran 3) untuk menguji peningkatan keterampilan

proses sains dan penguasaan konsep siswa, angket siswa (lampiran 6) dan

guru (lampiran 7), lembar observasi (lampiran 5), dan pedoman wawancara

(lampiran 8).

4. Melakukan uji validasi instrumen penelitian oleh tiga orang dosen ahli dan

tiga orang praktisi dalam hal ini adalah guru kimia yang berpengalaman.

Hasil analisis validasi penelitian ini lebih lengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 1.

5. Melakukan perbaikan terhadap instrumen yang tidak valid.

6. Melakukan uji coba soal pretest/postest untuk melihat validitas dan

reliabilitas soal-soal yang akan digunakan pada penelitian. Uji coba ini

(24)

43

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebanyak 48 siswa. Analisis hasil uji coba menggunakan software Anates

versi 4.0.1. (lihat lampiran 2)

7. Melakukan pretest kepada siswa kelas XI IPA sebanyak dua kelas untuk

mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa tersebut dan sekaligus

untuk mengetahui homogenitas dan normalitas sampel. Soal pretest/ postes

dapat dilihat pada lampiran 3.

8. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran sistem koloid dengan pembelajaran

inkuiri terbimbing yang berorientasi pendidikan karakter pada kelas

eksperimen yaitu kelas XI IPA 2 serta observasi pada setiap pertemuan, dan

pembelajaran konvensional pada kelas kontrol yaitu kelas XI IPA 1.

Rencana kegiatan pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada lampiran 4 dan

lembar observasi kegiatan guru dan siswa dapat dilihat pada lampiran 5.

9. Pelaksanaan postest untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses

sains dan penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran koloid.

10. Pengisian angket penilaian diri siswa untuk mengetahui nilai-nilai karakter

yang dimiliki siswa serta pendapat siswa terhadap proses pembelajaran yang

dilakukan. Angket siswa dapat dilihat pada lampiran 6.

11. Pengisian angket oleh guru untuk mengetahui pendapat guru terhadap

proses pembelajaran yang dilakukan. Angket guru dapat dilihat pada

lampiran 7.

12. Melakukan wawancara yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang

lebih akurat dan untuk mengetahui lebih jauh mengenai hal-hal yang belum

terungkap dari hasil tes keterampilan proses sains dan penguasaan konsep

siswa serta dari angket yang diisi. Lembar wawancara siswa dapat dilihat

pada lampiran 8.

13. Setelah data diperoleh, dilakukan analisis data untuk memperoleh informasi

mengenai kemunculan nilai-nilai karakter, peningkatan KPS dan

penguasaan konsep siswa dari LKS, hasil tes, lembar observasi, angket,

serta wawancara.

14. Temuan penelitian ini selanjutnya dibahas, sehingga diperoleh kesimpulan

(25)

44

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Jenis Data

Jenis data yang diambil pada penelitian ini adalah hasil uji coba soal, hasil

pengamatan keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), hasil

penilaian lembar kerja siswa, hasil pengamatan kemunculan nilai-nilai karakter

siswa, respon siswa dan guru setelah pembelajaran diterapkan, dan hasil pretes

dan postes kelas eksperimen dan kelas kontrol. Soal pretes dan postes berupa

evaluasi peningkatan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep sistem

koloid siswa.

F. Definisi Operasional

a. Inkuiri terbimbing adalah proses menemukan yang merupakan bagian

inti dari kegiatan pembelajaran. Pengetahuan dan keterampilan yang

diperoleh siswa diharapkan bukan hanya hasil mengingat seperangkat

fakta-fakta, tetapi juga hasil dari menemukan sendiri. Tahapan inkuiri

adalah: (1) merumuskan masalah; (2) mengamati atau melakukan

observasi; (3) menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar,

laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya; dan (4) mengkomunikasikan

hasil

b. Nilai-Nilai Karakter adalah salah satu tujuan akhir dari proses

pendidikan karakter kepada siswa adalah untuk menjadikan manusia

seutuhnya yang berkaraker dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan

karsa. Pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi

pekerti, pendidikan moral dan pendidikan watak yang mengarahkan

siswa mengambil keputusan baik buruk, memelihara apa yang baik

dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai karakter yang diharapkan

muncul pada pengembangan pembelajaran sistem koloid ini adalah:

religius, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri/percaya diri, rasa

ingin tahu/cinta ilmu, penghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, gemar

membaca, peduli lingkungan, peduli sosial/gotong royong, dan tanggung

jawab.

c. Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah kemampuan siswa untuk

menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan

(26)

45

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterampilan proses sains meliputi mengamati, mengklasifikasikan,

menafsirkan pengamatan, meramalkan, mengajukan pertanyaan,

berhipotesis, merencanakan percobaan, menerapkan konsep, dan

berkomunikasi.

d. Penguasaan konsep merupakan kemampuan siswa memahami suatu

permasalahan baik konsep secara teori maupun penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari (Dahar, 1996). Adapun konsep materi koloid yang

diukur pada penelitian ini adalah konsep penggolongan sistem koloid,

jenis-jenis koloid, dan pembuatan koloid.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1)

soal tes KPS dan penguasaan konsep; 2) lembar kerja siswa; 3) lembar observasi

siswa; dan 4) angket siswa dan guru.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan pada kelas

eksperimen adalah RPP dengan pembelajaran inkuiri terbimbing yang

mengandung nilai-nilai karakter. RPP yang dirancang juga mengembangkan

keterampilan proses sains (KPS) siswa dan penguasaan konsep koloid. Sedangkan

pada kelas kontrol, RPP yang digunakan adalah RPP dengan pembelajaran

konvensional (lihat Lampiran 4).

2. Lembar Kerja Siswa

LKS penelitian ini berisi langkah-langkah kegiatan yang dilakukan siswa

selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang dilakukan oleh siswa antara

lain: praktikum, diskusi, dan membuat laporan secara tertulis untuk bahan diskusi

oleh masing-masing kelompok siswa. Rubrik LKS juga disusun agar dapat

menilai hasil yang diperoleh siswa selama praktikum sehingga dapat dilihat

keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan. Pembuatan LKS berbasis inkuiri

didasarkan pada kriteria komponen yang harus ada dalam LKS dilengkapi dengan

tahapan inkuiri yang telah ditentukan. Validasi LKS dilakukan berdasarkan

pertimbangan dari dosen ahli dan praktisi dengan melihat kesesuaian

langkah-langkah yang dilakukan pada LKS dengan pencapaian jenis keterampilan dan sub

(27)

46

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

waktu serta alat dan bahan yang dibutuhkan pada pelaksanaan praktikum. Lembar

kerja siswa (LKS) pada penelitian ini dirancang sedemikian rupa, dimana pada

kelas eksperimen diberikan LKS dengan menerapkan langkah-langkah

pembelajaran inkuiri terbimbing dan mengembangkan keterampilan proses sains

siswa, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan LKS konvensional (lihat

Lampiran 9).

3. Soal tes KPS dan Penguasaan konsep

Menurut Arikunto (2009), soal tes digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh seseorang atau

kelompok yang berisi pertanyaan atau latihan. Pada penelitian ini, bentuk tes

materi koloid dibuat sesuai dengan jenis-jenis keterampilan proses sains yang

telah ditentukan oleh peneliti berdasarkan hasil analisis dari jenis-jenis

keterampilan proses sains menurut para ahli, dan penguasaan konsep yang diukur

berdasarkan tiga jenis sub topik materi sistem koloid, yaitu penggolongan koloid,

sifat-sifat koloid, dan pembuatan koloid. Jenis-jenis keterampilan proses sains ini

mengukur keterampilan mengamati, menafsirkan pengamatan, meramalkan,

menerapkan konsep, merencanakan penelitian, berkomunikasi, dan mengajukan

pertanyaan sedangkan penguasaan konsep koloid. Tes ini berbentuk pilihan ganda

sebanyak 35 soal dengan jumlah option terdiri dari lima pilihan (lihat Lampiran

2). Setelah dilakukan uji coba soal, dan dilakukan uji validitas dan reliabilitas

menggunakan aplikasi Anates versi 4.0.1, maka diperoleh soal tes yang valid dan

reliabel sebanyak 24 soal (lihat Lampiran 3). Adapun kisi-kisi tes keterampilan

proses sains siswa yang sudah valid dan reliabel tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1. Kisi-kisi soal tes KPS

Jenis Keterampilan Proses Sains Nomor Soal

Mengamati 1 dan 2

Mengelompokkan 3 dan 4

Menafsirkan 5

Meramalkan 6 dan 7

Mengajukan pertanyaan 8

Merumuskan hipotesis LKS

Merencanakan percobaan 9 dan 10

Menggunakan alat/bahan LKS

Menerapkan konsep 11 dan 12

(28)

47

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan kisi-kisi tes penguasaan konsep koloid siswa yang valid dan

reliabel tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2. Kisi-kisi soal tes penguasaan konsep

Indikator Penguasaan konsep Nomor Soal

Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati, dan koloid

13

Menjelaskan pengertian koloid 14

Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fasa terdispersi dan medium pendispersi

15

Mendeskripsikan sifat-sifat koloid 16

Menjelaskan proses koagulasi koloid 17 dan 18 Menjelaskan koloid liofob dan liofil 19, 20, dan 21 Mendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik,

makanan, dan farmasi

22 dan 23

Menjelaskan mekanisme pembuatan koloid 24

4. Lembar Observasi

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati sikap dan aktivitas siswa

dan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan mengamati

keterlaksanaan tahapan-tahapan pembelajaran inkuiri yang terdiri atas

merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan, merumuskan hipotesis,

merancang percobaan, mengumpulkan data, menganalisis data, dan merumuskan

kesimpulan. Bertindak sebagai observer yaitu peneliti dan dibantu oleh dua orang

guru kimia pada sekolah yang dijadikan tempat penelitian. Lembar observasi

kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 5.

5. Angket siswa dan guru

Setelah proses pembelajaran selesai, maka diberikan angket kepada siswa

dan guru. Angket ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai karakter yang

dimiliki siswa dan persepsi siswa/guru terhadap pembelajaran inkuiri terbimbing

pada pokok bahasan sistem koloid. Sedangkan angket guru berupa pandangan

mereka terhadap peneliti dan terhadap penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing

di kelas. Skala pengukuran sikap siswa/guru yang menggunakan skala likert, yaitu

skala yang digunakan untuk jawaban yang jelas dan konsisten terhadap suatu

permasalahan yang ditanyakan. Setiap siswa/guru diminta untuk menjawab setiap

pernyataan dengan pilihan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju

(29)

48

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hingga 1 dari SS sampai STS sedangkan untuk pernyataan negatif diberi skala 1

sampai 4 dari SS sampai STS. Angket siswa dapat dilihat pada Lampiran 6,

sedangkan angket guru dapat dilihat pada Lampiran 7.

6. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada siswa untuk memperoleh hasil analisis yang

tepat, terutama berkaitan dengan kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa

selama proses pembelajaran, saat mengerjakan tes tertulis KPS dan penguasaan

konsep. Melalui wawancara ini dijaring hal-hal yang mungkin tidak ditemukan

dalam observasi di kelas dan dalam soal tes. Wawancara dilakukan kepada

perwakilan dari masing-masing kelompok dari kelas eksperimen. Pedoman dan

hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran 8.

7. Validasi Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan divalidasi tiga dosen ahli dan tiga guru kimia

SMA yang berpengalaman. Hasil pertimbangan para ahli menunjukkan bahwa

instrumen penelitian berupa RPP, LKS, bahan ajar, soal tes, angket siswa dan

guru, serta lembar wawancara 100% disetujui untuk digunakan (lihat lampiran 1).

Validasi merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes.

Soal pretes/postes selain dilakukan uji validasi oleh ahli, juga dilakukan uji

validitas dan reliabilitas untuk mengetahui soal-soal tersebut telah memenuhi

persyaratan reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran sehingga layak

dijadikan instrumen penelitian, maka soal-soal KPS dan penguasaan konsep

tersebut terlebih dahulu dilakukan uji coba. Adapun uji coba soal-soal ini

dilakukan terhadap siswa-siswa diluar subjek penelitian. Setelah dilakukan

validitas ahli kemudian dilakukan uji coba lapangan. Hasil uji coba diolah

menggunakan program Anates versi 4.0.1. Kriteria validasi soal pretes penelitian

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3. Kriteria Validitas Instrumen Tes

Nilai r Interpretasi 0,81 – 1,00 Sangat tinggi 0,61 – 0,80 Tinggi 0,41 – 0,60 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat rendah

(30)

49

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain uji validitas, soal tes juga dilakukan uji reliabilitas untuk melihat

tingkat keajegan (konsistensi) soal tes. Interpretasi reliabilitas soal dapat dilihat

[image:30.595.220.407.161.285.2]

pada tabel berikut:

Tabel 3.4. Interpretasi Reliabilitas soal tes

Koefisien Korelasi

Kriteria Reliabilitas 0,81 < r < 1,00 Sangat tinggi 0,61 < r < 0,80 Tinggi 0,41 < r < 0,60 Cukup 0,21 < r < 0,40 Rendah 0,00 < r < 0,20 Sangat rendah

(Arikunto, 2003: 75)

Validitas dan reliabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa soal yang

digunakan akan memberikan hasil yang tepat dan suatu tes dikatakan mempunyai

taraf kepercayaan yang tinggi dan tes memberikan hasil yang tetap. Hasil validitas

dan reliabilitas butir soal uji coba secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2.

H. Analisis data dan Penyajiannya

Untuk menjawab permasalahan dan rumusan masalah seperti yang telah

dikemukakan, maka data yang akan diolah dan dianalisis adalah sebagai berikut:

1. Data yang diperoleh dari hasil tes tiap keterampilan proses sains dan

penguasaan konsep siswa, diberi skor dengan kriteria sebagai berikut:

a. Bila alternatif jawaban yang dipilih tepat, memperoleh nilai satu.

b. Bila alternatif jawaban yang dipilih salah, tidak memperoleh nilai (nol).

2. Menghitung skor total masing-masing siswa, skor masing-masing indikator

KPS, dan penguasaan konsep koloid.

3. Data yang diperoleh dari LKS pada setiap tahapan inkuiri dan keterampilan

proses sains, diberi skor berdasarkan rubrik yang telah dibuat.

4. Menghitung skor total yang dicapai masing-masing kelompok siswa.

5. Menentukan nilai presentase skor.

Nilai persentase (NP) dicari dengan rumus:

(Arikunto, 2009)

(31)

50

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

R = Skor yang diperoleh siswa.

SM = Skor maksimum dari tes yang bersangkutan.

6. Menghitung skor N-gain, yaitu

Gambar 3.5. Rumus N-gain skor siswa

[image:31.595.245.377.280.391.2]

Nilai ini kemudian diinterpretasikan ke dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.5.

Interpretasi Nilai N-gain

Nilai N-gain Kriteria

> 0,7 Tinggi

0,3 – 0,6 Sedang

< 0,3 Rendah

(Hake, 1998)

7. Menguji normalitas dan homogenitas distribusi data (lampiran 11).

a. Jika data terdistribusi normal dan homogen, maka digunakan teknik

parametrik yaitu uji t.

b. Jika data tidak terdistribusi normal dan tidak homogen, maka digunakan

teknik non parametrik yaitu uji Mann-Whitney U.

8. Menguji hipotesis (lampiran 12)

H0 : Tidak terdapat perbedaan keterampilan proses sains/penguasaan

konsep siswa yang signifikan antara kelas yang menggunakan

pembelajaran inkuiri terbimbing dengan kelas yang mengunakan

pembelajaran konvensional (H0 : µ1 = µ2).

Ha : Terdapat perbedaan keterampilan proses sains/penguasaan konsep

siswa yang signifikan antara kelas yang menggunakan pembelajaran

inkuiri terbimbing dengan kelas yang mengunakan pembelajaran

konvensional (Ha : µ1≠ µ2).

9. Analisis Angket dan observasi sikap siswa.

Analisis data angket dilakukan dengan menghitung skor respon siswa

(32)

51

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

[image:32.595.237.396.100.191.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6. Pedoman penskoran angket

Tanggapan Siswa Skor Sangat setuju 4

Setuju 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1 (Kemendikbud, 2014)

Cara pengisian lembar angket penilaian sikap dan guru adalah dengan

memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pendapat atau sikap yang

dirasakan oleh peserta didik dan guru yaitu:

Skor 1 = STS = jika siswa/guru Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan.

Skor 2 = TS = jika siswa/guru Tidak Setuju dengan pernyataan.

Skor 3 = S = jika siswa/guru Setuju dengan pernyataan.

Skor 1 = SS = jika siswa/guru Sangat Setuju dengan pernyataan.

Cara pengisian lembar observasi penilaian sikap adalah dengan memberikan

skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik

selama kegiatan yaitu:

Skor 1 = BT = jika belum terlihat berperilaku dalam kegiatan.

Skor 2 = MT = jika mulai terlihat berperilaku dalam kegiatan.

Skor 3 = MK = jika mulai berkembang dalam kegiatan.

Skor 4 = MB = jika membudaya dalam kegiatan.

Penilaian sikap pada angket dan observasi pada kegiatan pembelajaran

untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut:

Gambar 3.6. Rumus nilai skor sikap

Adapun predikat dan rentang skor sikap/pemdapat siswa dan guru adalah:

Tabel 3.7. Predikat dan rentang skor sikap/pendapat siswa dan guru

Predikat Rentang skor Sangat Baik 80 – 100

Baik 70 – 79

Cukup 60 – 69 Kurang < 60

(33)

52

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10. Melakukan analisis hasil observasi/angket siswa terhadap kemunculan

karakter siswa dan pandangan siswa terhadap pembelajaran inkuri

terbimbing dan terhadap kegiatan pembelajaran.

11. Melakukan analisis hasil angket guru terhadap pembelajaran inkuri

terbimbing dan terhadap kegiatan pembelajaran.

12. Melakukan wawancara terhadap wakil siswa dari setiap kelompok pada

(34)

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan data penelitian, maka simpulan yang dapat

dirumuskan pada penelitian ini antara lain: tahapan pada masing-masing strategi

pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi koloid terlaksana secara keseluruhan

dengan keterlaksanaan pembelajaran 100% sesuai dengan hasil observasi dari

observer. Strategi pembelajaran inkuiri terbimbing mampu meningkatkan

keterampilan proses sains siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

Selain itu, pembelajaran inkuiri terbimbing juga mampu meningkatkan

penguasaan konsep siswa pada materi koloid secara signifikan dibandingkan

dengan pembelajaran konvensional. Adapun 15 jenis nilai-nilai karakter siswa

juga muncul secara baik dengan pembelajaran inkuiri terbimbing.

B. IMPLIKASI

Penelitian ini telah mampu mencapai tujuan sesuai dengan apa yang

diharapkan. Dimana pembelajaran inkuiri terbimbing yang digunakan telah

mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa secara signifikan antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol, meningkatkan penguasaan konsep koloid

siswa, dan memunculkan nilai-nilai karakter siswa.

C. REKOMENDASI

Diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi salah satu rujukan dalam

melakukan kegiatan pembelajaran di kelas khususnya materi koloid, juga sebagai

salah satu rujukan dalam melakukan penelitian lanjutan yang berhubungan dengan

pembelajaran inkuiri terbimbing, keterampilan proses sains, dan penguasaan

konsep siswa, serta diharapkan mampu menjadi salah satu pedoman pembelajaran

(35)

71

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai-nilai karakter pada penelitian ini hanya sebatas kemunculannya pada

setiap langkah-langkah pembelajaran. Untuk itu penulis menyarankan agar ada

penelitian lanjutan yang menganalisis perkembangan atau peningkatan nilai-nilai

karakter siswa sebelum dan setelah pembelajaran.

Nilai-nilai karakter yang dianalisis pada penelitian ini juga hanya sebatas

kemunculannya pada setiap tahapan pembelajaran. Penulis mengharapkan adanya

penelitian tentang analisis nilai-nilai karakter yang dapat diambil dari konten

materi pelajaran khususnya materi koloid. Dimana nilai-nilai karakter yang ada

pada materi pelajaran dapat diaplikasikan dalam perilaku kehidupan sehari-hari

(36)

72

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, S. (2012). Pembelajaran Nilai-Karakter. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Anas. (2005). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada.

Anderson, L. W., Krathwohl. (2001). A Taxonomy for Learning, Teacher and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Addision Wesley Longman Inc.

Anitah, et al,. (2007). Strategi Pembelajaran Kimia. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Amir. (2012). Model Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berorientasi Inkuiri untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa melalui Pembelajaran Hidrolisi Garam dengan Metode Praktikum. Tesis Program Studi Pendidikan IPA SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Aqib, Z., Sujak. (2011). Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter. Bandung: Penerbit Yrama Widya.

Arikunto. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Brady, J.E. (1999). Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta: Binarupa Aksara.

Dahar, R.W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

__________. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Dahlan, D. (2012). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Berbasis Quantum Learning Pada Materi Sistem Pencernaan Untuk Sekolah Menengah Atas. Tesis tidak diterbitkan. Padang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Deneher, L. (2009). Jerome S. Bruner: Discovery Learning. Susan Ferdon,

EDTECH 504‐4173 (FA09). (online). http://edtech2.boisestate.edu

(37)

73

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Depdiknas. (2007). Managemen pembelajaran laboratorium dan model penilaian

mata pelajaran matematika dan IPA. Jakarta: Departemen Pendidikan

nasional.

____________. (2009). Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Diklat Bimtek SNP/KTSP.

Dimyati. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Direktorat Pembinaan SMA. (2010). Juknis Pengembangan Bahan Ajar SMA.

Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Hake,R.R. (1998). Interactive-Engagement Methods In Introductory Mechanics

Cours (online). Tersedia: http://www.pyhsics.indiana.edu/-sdi/IEM-2b.pdf.

[24 Agustus 2015]

Illahi, M.T. (2012). Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocational Skill. Jogjakarta: Diva Press.

Kamil, Y.M. (2014). Pengaruh Praktikum Laju Reaksi Berbasis Process Oriented

Inquiry Learning terhadap Keterampilan Proses sains dan Penguasaan Konsep Siswa SMK. Tesis Program Studi Pendidikan IPA SPS UPI

Bandung: Tidak diterbitkan.

Kemendiknas. (2011). Kerangka Acuan Pendidikan Karakter. Jakarta: Dirjen Dikti.

Kemendikbud. (2014). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kesuma, dkk. (2012). Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Komalasari, K. (2012). “The Living Values-based Contextual Learning to develop

the Student’s Character”. Journal of Social Sciences. Vol. 8 No. 2:

246-251.

Lestari, S. (2008). “Metode Pembelajaran Discovery dengan Pendekatan Kontruktivis untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Bangun Datar pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Samarinda”.

Jurnal Didaktika, volume 9, nomor 3.

(38)

74

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ma’mur. (2011). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah.

Jogjakarta: Diva Press.

Monica. (2005). Development and validation of a test of integrated science process skills for the further education and training learners (Disertasi). Afrika: University Of Pretoria.

Mulyasa. (2011). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.

Musfiroh, dkk. (2012). “Pengembangan Modul Pembelajaran Berorientasi Guided

Discovery pada Materi Sistem Peredaran Darah. BioEdu Vol. 1 No. 2.

Muslich, M. (2011). Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis

Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara

Neti Filyanti. (2010). Analisis keterampilan Proses Sains Siswa SMA pada

Pembelajaran Kenaikan Titik Didih Larutan melalui Metode Praktikum dengan Pendekatan Inkuiri. Skripsi Kimia FPMIPA UPI Bandung: Tidak

diterbitkan.

Ngalim P. (2004). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Oloyede, O.I. (2010). “Comparative Effect of the Guided Discovery and Concept

Mapping Teaching Strategies on Sss Students’ Chemistry Achievement.

Humanity and Social sciences Journal. Vol. 5 No. 1.

Purwanti, A.N. (2014). Pengembangan Instrumen Penilaian Otentik untuk

Menilai Pengetahuan dan Keterampilan Praktikum Siswa SMK pada Konsep Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit. Tesis Program Studi

Pendidikan IPA SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Puskur. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa,

Pedoman Sekolah. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional. Badan

Penelitian dan Pengembangan.

Remziye, et al,. (2011). “The Effects of Inquiry-Based Science Teaching on Elementary School Students Science Process Skills and Science

Attitudes”. Bulgarian Journal of Science and Education Policy (BJSEP),

Volume 5, Number 1, 2011

Rustaman, N., et al. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Sahlan, A, Prastyo A.T. (2012). Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan

(39)

75

Al Hafit Nur, 2015

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Samani, M., Hariyanto. (2012). Konsep dan Model Pendidikan Karater. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

S

Gambar

Gambar 3.3. Alur penelitian
Tabel 3.1. Kisi-kisi soal tes KPS
Tabel 3.2. Kisi-kisi soal tes penguasaan konsep
Tabel 3.3. Kriteria Validitas Instrumen Tes
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa pada materi sistem pencernaan manusia melalui pembelajaran berbasis

Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Alkana.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai model pembelajaran berbasis proyek dengan portofolio, untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Pemahaman Konsep 1.. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI LABORATORIUM TERBIMBING, PENGUASAAN KONSEP, KETERAMPILAN GENERIK SAINS, MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.... Model Pembelajaran

Penyebab keberhasilan model pembelajaran berbasis inkuiri terhadap keterampilan proses sains dikarenakan siswa secara aktif melakukan aktivitas observasi, mengajukan

Berdasarkan hasil observasi oleh dua orang guru, dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dilakukan sesuai

Artinya bahwa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan konsep dan keterampilan proses sains fisika peserta