• Tidak ada hasil yang ditemukan

Stres pada mahasiswa penulis skripsi (studi kasus pada salah satu mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Stres pada mahasiswa penulis skripsi (studi kasus pada salah satu mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma)."

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

STRES PADA MAHASISWA PENULIS SKRIPSI

(Studi Kasus pada Salah Satu Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma)

Henricus Dimas Frandi Cahyo Broto Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stres yang dialami salah satu mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang sedang menyelesaikan skripsi.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus, pengumpulan datanya dengan wawancara dan analisis datanya secara kualitatif. Dalam penelitian ini ada satu subyek seorang mahasiswa tingkat akhir yang waktu studinya hampir selesai dan kini ia terjebak dalam tugas akhirnya yaitu skripsi, skripsi yang tak kunjung selesai karena adanya beberapa faktor yang menghambat membuat ia menjadi stres.

(2)

ABSTRACT

STRESS OF A UNIVERSITY STUDENT WRITES UNDERGRADUATE THESIS

(Case Study A University Student of Guidance and Counseling Program Sanata Dharma University)

Henricus Dimas Frandi Cahyo Broto Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

The object of this research is to know stress which has been felt by a university student of Guidance and Counseling Program Sanata Dharma University who writes his undergraduate thesis.

The type of this research is qualitative descriptive by case study method. The data is collected by interviewing and the data analysis is qualitative. In this research, the subject is a final degree of university student who is being trapped in his final project, undergraduate thesis. This undergraduate thesis has not been finished because of several obstacles. Therefore he feels stressful.

The result of this research shows that the university student who writes his undergraduate thesis cannot overcome the difficulties during the process of writing his undergraduate thesis. His stress includes negative stress because it gives negative impact to himself. It is showed on several aspects; they are physical, emotional, cognitive and interpersonal. While, the factors of causing stress are internal factor and external factor. Internal factor includes ability or inelegancy. External factor includes the demanding of university, family and financial.

(3)

SKRIPSI

STRES PADA MAHASISWA PENULIS SKRIPSI

(Studi Kasus pada Salah Satu Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh :

Henricus Dimas Frandi Cahyo Broto NIM : 091114024

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAHAN

Tidak ada kata terlambat bagi mahasiswa tingkat akhir yang

skripsinya tak kunjung selesai…

Ada niat, aku datang, aku bimbingan, aku revisi, ujian dan AKU

PASTI LULUS !!!!

Janganlah mencari ketakutanmu melainkan carilah harapan dan

mimpimu. Jangan berpikir tentang frustasimu, tapi tentang

potensi yang belum terpenuhi. Perhatikan dirimu bukan dengan

apa yang telah kamu coba dan gagal, tapi dengan apa yang

masih mungkin bagimu untuk melakukan sesuatu

-Paus Yohanes XXIII-

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

Tuhan Yesus Kristus

Kedua orangtuaku Bpk FX.DEWO BROTO (ALM) dan Ibuku

tercinta Ag.Sudaryanti

Istriku Vickananda dan buah hatiku Nathanael Xavier

Mahadika

Adikku Fransisca Imung dan Bernadheta Sevia

Seluruh keluarga besar dan teman yang selama ini selalu

(7)
(8)
(9)

ABSTRAK

STRES PADA MAHASISWA PENULIS SKRIPSI

(Studi Kasus pada Salah Satu Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma)

Henricus Dimas Frandi Cahyo Broto Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stres yang dialami salah satu mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang sedang menyelesaikan skripsi.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus, pengumpulan datanya dengan wawancara dan analisis datanya secara kualitatif. Dalam penelitian ini ada satu subyek seorang mahasiswa tingkat akhir yang waktu studinya hampir selesai dan kini ia terjebak dalam tugas akhirnya yaitu skripsi, skripsi yang tak kunjung selesai karena adanya beberapa faktor yang menghambat membuat ia menjadi stres.

(10)

ABSTRACT

STRESS OF A UNIVERSITY STUDENT WRITES UNDERGRADUATE THESIS

(Case Study A University Student of Guidance and Counseling Program Sanata Dharma University)

Henricus Dimas Frandi Cahyo Broto Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

The object of this research is to know stress which has been felt by a university student of Guidance and Counseling Program Sanata Dharma University who writes his undergraduate thesis.

The type of this research is qualitative descriptive by case study method. The data is collected by interviewing and the data analysis is qualitative. In this research, the subject is a final degree of university student who is being trapped in his final project, undergraduate thesis. This undergraduate thesis has not been finished because of several obstacles. Therefore he feels stressful.

The result of this research shows that the university student who writes his undergraduate thesis cannot overcome the difficulties during the process of writing his undergraduate thesis. His stress includes negative stress because it gives negative impact to himself. It is showed on several aspects; they are physical, emotional, cognitive and interpersonal. While, the factors of causing stress are internal factor and external factor. Internal factor includes ability or inelegancy. External factor includes the demanding of university, family and financial.

(11)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis telah mendapatkan banyak pengalaman yang sangat berharga dari tugas penulisan skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa ada banyak pihak yang telah membantu penulis sehingga penyusunan skripsi ini lancar. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sekaligus selaku dosen pembimbing yang sangat baik selalu sabar membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi, meluangkan waktu juga diluar jam kerja dan mempersilahkan datang kerumahnya untuk melakukan bimbingan, memberikan banyak masukan, dan memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

2. Subyek penelitian yang mau dan sudi meluangkan waktunya untuk wawancara, serta tidak lupa Ibu subyek dan suami atas ijinnya penelitian ini dapat berlangsung dengan lancar dan baik.

(12)
(13)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Batasan Masalah ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Stres ... 8

1. Pengertian Stres ... 8

(14)

3. Gejala-gejala Stres ... 11

4. Faktor yang Menyebabkan Stres ... 13

B. Mahasiswa Penulis Skripsi dan Stres ... 17

1. Kewajiban dan Konsekuensi Menyusun Skripsi... 17

2. Kendala yang Dialami Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi 18 3. Upaya Mengatasi Stres dalam Menyusun Skripsi ... 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ... 32

B. Deskripsi Karakteristik Kasus ... 33

1. Identitas subyek ……….. 32

C. Deskripsi Masalah dan Intensitasnya ... 35

(15)

D. Triangulasi ... 47

E. Pembahasan ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 52

B. Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 55

(16)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan batasan istilah dalam penelitian ini.

A. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa merupakan suatu nama yang disandang oleh seseorang yang sedang menempuh pendidikan pada suatu program studi tertentu di suatu perguruan tinggi. Sebutan mahasiswa juga berlaku bagi seseorang yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma khususnya pogram studi Bimbingan dan Konseling . Seorang mahasiswa memiliki peranan penting dalam memperdalam dan mengembangkan diri di dalam bidang keilmuan yang ditekuninya, sehingga nantinya memiliki kemampuan untuk memikul tanggung jawab intelektualnya..

Seorang mahasiswa di dalam suatu perguruan tinggi dituntut untuk segera mungkin menyelesaikan masa studinya. Pada umumnya di akhir masa studi, seorang mahasiswa diberi tugas akhir atau bisa juga disebut dengan skripsi. Yulianto (2008), mengemukakan skripsi merupakan suatu karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh seorang mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya.

(17)

Skripsi selain sebagai persyaratan akhir pendidikan yang dilakukan oleh mahasiswa namun juga menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan suatu gelar sarjana.

Proses penyusunan skripsi dilakukan secara individual oleh setiap mahasiswa. Setiap mahasiswa memiliki jenis dan judul skripsi yang berbeda-beda. Selain itu, penulisan skripsi dilakukan secara individual dimaksudkan agar mahasiswa dapat mandiri dalam mencari pemecahan masalah mengenai penelitian yang dilakukan di dalam skripsi. Diharapkan jika dilakukan secara individual setiap mahasiswa mampu mengeluarkan kemampuannya masing-masing atas ilmu yang ia dapat selama mengikuti perkuliahan yang akhirnya ilmu itu diharapkan membantu dalam proses penyusunan skripsi.

(18)

kemampuan dalam berbahasa inggris untuk membaca literature buku yang dipakai. Hasil penelitian Faridah (2006) tentang “pengaruh diskusi kelompok untuk menurunkan stres pada mahasiswa yang sedang skripsi’’, menunjukkan data bahwa sebagian besar mahasiswa tergolong lama dalam mengerjakan skripsi, di antaranya karena mencari judul dan lambat dalam menyelesaikan revisi proposal setelah seminar proposal dilakukan. Tuntutan dari kampus yang harus mewajibkan segera menyelesaikan skripsi dan kesulitan yang dialami selama proses penyusunan skripsi akan menjadi tekanan bagi mahasiswa sehingga bisa mengalami stres.

(19)

membawa seseorang dalam kondisi atau keadaan yang sangat merugikan karena mereka akan mengalami perasaan-perasaan negatif seperti cemas, ketakutan, dan kekhawatiran.

Hasil observasi peneliti pada salah satu mahasiswa prodi BK USD, peneliti melihat awalnya subyek memiliki semangat dan motivasi yang tinggi terhadap skripsi karena ia ingin cepat lulus kuliah, namun dalam perjalanannya/ prosesnya dalam menyusun skripsi semangat dan motivasi itu sepertinya menurun seiring dengan hambatan ataupun kesulitan yang dialami dalam proses penyusunan skripsi. Peneliti beberapa kali membaca status BBM dan Facebooknya, yang isinya keluhan terhadap skripsi yang sedang ia tulis. Beberapa kali ia nampak lesu tidak bersemangat ketika di kampus, apalagi setelah bimbingan dengan dosen. Suatu hari peneliti juga pernah bertemu dengan subyek di jalan, dan mengobrol sebentar, peneliti

menanyakan kapan akan ke kampus lagi? Namun subyek menjawab “besok

lah, skripsiku belum apa-apa nanti malah ketemu dosenku, takut

ditanya-tanya”. Dari apa yang dilihat peneliti, nampaknya subyek sedang

mengalami apa yang dinamakan stres, stres negatif karena menimbulkan perasaan-perasaan yang tidak baik yang kemudian diuangkapkan dalam bentuk status di media sosial dan dari bahasa tubuhnya yang tampak tidak bersemangat kemudian ada ketakutan tersendiri pada dosennya.

(20)

satu mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Uniersitas Sanata Dharma yang diduga stres).

B. Rumusan Masalah

Dalam pertanyaan ini yang akan dijawab adalah:

1. Bagaimana gambaran stres pada mahasiswa penulis skripsi?

2. Gejala-gejala stres negatif apa saja yang dialami mahasiswa penulis skripsi?

3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan mahasiswa penulis skripsi stres?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mendapatkan informasi bagaimana gambaran stres pada mahasiswa penulis skripsi.

2. Untuk mengetahui gejala-gejala stres negatif apa saja yang dialami mahasiswa penulis skripsi.

3. Untuk menemukan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan mahasiswa penulis skripsi stres.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

(21)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi dosen pembimbing skripsi

Hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan berupa informasi mengenai gambaran stres pada mahasiswa penulis skripsi, kemudian mengetahui apa saja gejala atres negatif yang dialami mahasiswa penulis skrip dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan mahasiswa stres menulis skripsi, sehingga diharapkan ditemukan jalan keluar berupa suatu kegiatan pendampingan untuk mencegah terjadinya stres terhadap mahasiswa penulis skripsi.

b. Bagi Mahasiwa prodi BK USD

Penelitian ini diharapkan menjadi suatu informasi yang berguna bagi mahasiswa mengenai gejala stres negatif apa saja yang dialami ketika menulis skripsi yang dapat mempengaruhi segi fisik, kognisi, emosi, dan perilaku. c. Bagi penulis skripsi

(22)

E. Batasan Istilah

Adapun batasan istilahnya sebagai berikut :

1. Stres merupakan suatu keadaan yang dialami mahasiswa prodi BK Universitas Sanata Dharma angkatan 2009, yaitu adanya ketidaksesuaian antara tuntutan-tuntutan yang diterima dengan kemampuan untuk mengatasinya.

2. Gejala stress negatif adalah suatu tanda yang memperlihatkan bahwa seseorang sedang mengalami gangguan secara fisik dan psikologis yang nampak dalam perwujudannya secara fisik, kognisi, emosi dan tingkah laku terhadap orang lain.

(23)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi landasan teori yang dijadikan dasar untuk membangun kerangka konsepsual. Berdasarkan judul penelitian, maka dalam bab ini peneliti akan mengemukakan beberapa konsep yang berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu: hakekat stres, mahasiswa penulis skripsi dan stres A. Hakekat Stres

1. Pengertian Stres

Menurut Atkinson ( dalam Nursalim, 2013) stres terjadi ketika ada suatu peristiwa yang kemudian akan menjadi suatu hal yang dirasa membahayakan bagi individu, dari situ individu akan bereaksi, baik secara fisik ataupun psikologis. Lebih lanjut, Lazarus (dalam Nursalim, 2013) mengatakan bahwa stres merupakan peristiwa-peristiwa fisik maupun psikologis yang dipersepsikan sebagai ancaman potensial terhadap gangguan fisik maupun psikologis. Ahli lain, Kartono dan Gulo (dalam Safaria dan Saputra, 2009) menambahkan bahwa pengertian stres merupakan suatu kondisi ketegangan fisik dan psikologis yang disebabkan oleh adanya persepsi ketakutan dan ancaman.

(24)

ketidak keseimbangan antara tuntutan dan kemampuan untuk mengatasinya. Seperti yang disampaikan Kendaal dan Hammen (dalam Safaria dan Saputra 2009) mengatakan bahwa stres dapat terjadi pada seseorang ketika terdapat ketidakseimbangan antara beban/masalah dan kemampuannya dalam mengatasi beban/ masalah tersebut.

Safari dan Saputra (2009) memberikan pernyataan tentang stres berikut ini; melalui pendekatan yang pertama, dilihat dari respon stres, pengertian stres dihubungkan dengan tekanan yang membuat seseorang tidak berdaya dan berdampak negatif, misalnya pusing, mudah marah, sedih, sulit berkonsentrasi, sulit tidur. Berikutnya yang kedua, stres dihubungkan dari sisi stressor (sumber stres), dalam hal ini stres digambarkan sebagai kekuatan yang menimbulkan tekanan-tekanan dalam diri seseorang . Helmi (dalam Safaria dan Saputra, 2009) menyatakan stres muncul ketika tekanan yang dihadapi melebihi batas optimum dari masing-masing individu. Selanjutnya pendekatan yang ketiga adalah pendekatan interaksionis yang menitik beratkan definisi stres dengan adanya transaksi antara tekanan dari luar dengan karakteristik individu yang menentukan apakah tekanan tersebut menimbulkan stres atau tidak.

(25)

2. Jenis Stres

Stres dibedakan menjadi dua jenis yaitu; stres yang merugikan dan merusak disebut distres dan stres yang positif yang menguntungkan disebut eustres. Selye (dalam Safaria dan Saputra, 2009) mengatakan bahwa satu jenis stres yang sangat berbahaya dan merugikan disebut distres dan satu jenis lagi stres yang justru bermanfaat atau konstruktif disebut eustres. Pada penelitian ini akan ditekankan pada stres yang bersifat negatif atau disebut distres. Distres merupakan jenis stres yang memunculkan perasaan cemas,

(26)

3. Gejala-gejala Stres

Setelah kita membahas jenis stres seperti yang telah dibahas di atas, selanjutnya kita akan membahas mengenai gejala stres. Jenis stres negatif atau yang disebut distres, dapat membawa kerugian bagi seseorang karena akan menimbulkan perasaan-perasaan tidak baik seperti cemas, ketakutan, dan kekhawatiran. Jenis stres negatif menimbulkan gejala-gejala yang akan nampak pada segi fisik, emosi, kognitif, dan interpersonal. Rice (dalam Sarafia dan Saputra, 2009) memaparkan ada lima gejala stres, yaitu:

a. Gejala fisik

Berupa keluhan seperti sakit kepala, sakit pinggang, susah tidur, sakit perut, hilang selera makan, kehilangan semangat. b. Gejala emosi

Berupa keluhan seperti gelisah, cemas, mudah marah, sedih, gugup, takut.

c. Gejala kognitif

Berupa keluhan seperti susah berkonsentrasi, sulit membuat keputusan, mudah lupa, pikiran kacau

d. Gejala interpersonal

Berupa sikap acuh tak acuh pada lingkungan, minder, kehilangan kepercayaan pada orang lain, dan mudah menyalahkan orang lain.

(27)

Berupa meningkatnya keabsenan dalam kuliah/bimbingan skripsi, menurunnya prodiktivitas, ketegangan dengan teman, menurunya dorongan untuk berprestasi.

Ahli lain, Hardjana (1994) menjelaskan mengenai gejala-gejala yang timbul ketika mengalami stres. Berikut pemaparannya:

a. Gejala fisik

Secara fisik bisa berupa sakit kepala, tidur tidak teratur, sakit punggung, diare, gatal-gatal pada kulit, mudah lelah, hilang selera makan.

b. Gejala emosional

Secara emosional bisa berupa kegelisahan, sedih, mudah menangis, mudah marah, mudah tersinggung, sering merasa tidak aman, kurang bersemangat.

c. Gejala intelektual

Secara intelektual bisa berupa susah berkonsentrasi, sulit membuat keputusan, mudah lupa, pikiran kacau, gampang melamun, mudah melakukan kekeliruan, sulit menentukan prioritas.

d. Gejala interpersonal

(28)

Jika membaca pengertian gejala stres yang telah dipaparkan oleh para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan gejala-gejala jika seseorang mengalami stres yaitu:gejala fisik, dapat berupa keluhan sakit kepala, tidur tidak teratur, mudah lelah, sakit pinggang, hilang selera makan; gejala emosional bisa berupa kegelisahan, kesedihan, mudah marah, kurang bersemangat, suasana hati berubah-ubah, ketakutan; gejala kognitif bisa berupa ;sulit berkonsentrasi, sulit membuat keputusan, mudah lupa, pikiran kacau, dan mudah melakukan kesalahan; gejala interpersonal bisa berupa; mengambil sikap membentengi diri, dan mudah mendiamkan orang lain. 4. Faktor yang Menyebabkan Stres

Stres disebabkan oleh banyak faktor yang disebut dengan stressor. Stressor merupakan stimulus yang mengawali atau mencetuskan perubahan. Stressor mnunjukan suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kebutuhan tersebut bisa saja kebutuhan fisiologis, psikologis, social, lingkungan, perkembangan, spiritual, atau kebutuhan kultural. Stressor secara umum dapat diklasifikasikan sebagai stressor internal dan eksternal. Potter & Perry (2005) mengatakan stressor internal berasal dari dalam diri seseorang misalnya kondisi fisik dan suatu keadaan emosi. Stressor eksternal berasal dari luar diri seseorang, misalnya perubahan lingkngan sekitar, keluarga, dan sosial budaya.

(29)

tidak langsung berpengaruh kepada individu atau kelompok dan prestasi individu dan kelompok yang bersangkutan. Ahli lain, Santrock (2003) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan stress terdiri dari :

a. Beban yang terlalu berat, konflik, dan frustasi

Beban yang telalu berat menyebabkan perasaan tidak berdaya, tidak memiliki harapan yang disebabkan oleh stres akibat pekerjaan yang sangat berat dan akan membuat penderitanya merasa kelelahan secara fisikdan emosional.

b. Faktor kepribadian

Tipe kepribadian A merupakan tipe kepribadian yang cenderung akan mengalami stres, dengan karakteristik kepribadian yang memiliki perasaan kompetitif yang sangat berlebihan, kemauan yang keras, tidak sabar, mudah marah, dan sifat yang bermusuhan.

c. Faktor kognitif

(30)

Menurut Santrock (2003) pada umumnya stressor psikososial dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Perkawinan

Petengkaran, perpisahan, perceraian, kematian salah satu anggota keluarga bisa menjadi sumber stress dalam perkawinan.

b. Problem orangtua

Permasalahan yang dihadapi orangtua; misalnya kenakalan anak, anak sakit, hubungan yang tidak baik dengan mertua, ipar, besan. c. Hubungan interpersonal

Gangguan ini dapat berupa hubungan dengan kawan dekat yang mengalami konflik

d. Pekerjaan

Pekerjaan terlalu banyak, pekerjaan tidak cocok, kehilangan pekerjaan.

e. Lingkungan hidup

Kondisi lingkungan hidup yang buruk akan besar pengaruhnya bagi kesehatan seseorang. Rasa tercekam dan tidak aman amat mengganggu ketenangan dan ketentraman hidup, sehingga tidak jarang orang jatuh dalam depresi dan kecemasan.

f. Keuangan

(31)

g. Hukum/peraturan

Keterlibatan seseorang dalam masalah hkum/peraturan yang ada dapat merupakan sumber stres.

Yusuf (2006) menyebutkan bahwa faktor-faktor penyebab stres dapat dibagi menjadi dua, yaitu berupa pengaruh internal seperti kondisi tubuh/fisik dan konflik pribadi, kemudian pengaruh eksternal seperti keluarga, orangtua yang otoriter, masalah ekonomi dan lingkungan masyarakat. Ahli lain Alvin (2007) juga mengatakan bahwa stressor dapat dibedakan menjadi stressor internal dan stressor eksternal. Stressor internal berasal dari diri sendiri berupa pikiran-pikiran negatif, keyakinan dalam diri, dan kepribadian yang dimiliki. Kepribadian adalah sifat tingkah laku yang khas seseorang yang membedakanya dengan orang lain integrasi karateristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendirian, kemampuan atau kecerdasan, dan potensi yang dimiliki seseorang. Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi yaitu lingkungan tempat tinggal, lingkungan belajar, dan berbagai peristiwa sehari hari.

(32)

interpersonal atau hubungannya dengan orang lain, hukum atau peraturan yang ia patuhi, keuangan, dan pekerjaan.

B. Mahasiswa Penulis Skripsi

1. Kewajiban dan Konsekuensi Menyusun Skripsi

Menurut peraturan akademik Universitas Sanata Dharma, untuk menyelesaikan studi mahasiswa wajib menyelesaikan tugas akhir yaitu skripsi. Skripsi merupakan karya ilmiah asli hasil penelitian yang ditulis dengan metode dan prosedur yang benar sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya (Yulianto, 2008). Skripsi tersebut adalah bukti kemampuan akademik mahasiswa yang bersangkutan dalam penelitian yang berhubungan dengan masalah pendidikan sesuai dengan bidang studinya. Skripsi disusun dan dipertahankan untuk mencapai gelar sarjana. Dalam penyusunan skripsi, mahasiswa wajib dibimbing oleh seorang dosen pembimbing yang ditugaskan oleh Dekan berdasarkan usulan Kaprodi.

(33)

yang pertama mahasiswa dipaksa kembali membuat skripsi lagi dari awal hingga selesai, kemudian yang kedua akan ada konsekuensi dari prodi sendiri, dan yang ketiga bisa saja mahasiswa tidak diluluskan oleh prodi.

Mahasiswa diberikan waktu 2 semester untuk menyelesaikan skripsi, namun jika dalam semester tersebut tidak selesai mahasiswa wajib meminta perpanjangan masa studi. Meski bisa meminta perpanjangan masa studi, pihak kampus juga membatasi masa studi. Jika masa studi mahasiswa tersebut lebih dari 14 semester, mahasiswa mau tidak mau harus DO dari kampus atau mencari kampus lain.

2. Kendala yang Dialami Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi

Skripsi menjadi momok bagi mahasiswa, karena mahasiswa yang bersangkutan harus menyediakan waktu khusus untuk mengerjakannya sampai selesai, bahkan mahasiswa yang sedang dalam proses penyusunan skripsi ini juga mengalami kendala. Slamet (2003) mengemukakan kendala yang sering dihadapi mahasiswa dalam menyusun skripsi, diantaranya adalah banyaknya mahasiswa yang tidak memiliki kemampuan dalam tulis menulis, adanya kemampuan akademis yang kurang memadahi, serta kurang adanya ketertarikan mahasiswa pada suatu penelitian.

(34)

yang dihadapi mahasiswa penyusun skripsi, yaitu motivasi rendah, takut bertemu dosen, sulit mencari buku literature, sulit menentukan judul, kurangnya pengetahan mengenai suatu penelitian, dan kesulitan menganalisis data. Dari pemaparan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kendala yang sering ditemui mahasiswa dalam menyusun skripsi ialah:

a. Menentukan judul penelitian

Mencari judul bukan perkara yang mudah dalam menyusun sebuah skripsi. Hal ini menjadi suatu tekanan juga jika tidak segera diselesaikan. Tidak cukup satu atau dua kali untuk mendapatkan judul yang tepat untuk melengkapi skripsi atas penelitian yang dilakukan. Judul harus singkron dengan latar belakang, teori yang yang digunakan, metode penelitian, dan subyek penelitian.

b. Mencari buku literature

Buku literature memang sangat penting untuk penelitian, namun memang belum tentu semua buku yang kita cari selalu tersedia di perpustakaan kampus, tak jarang mau tidak mau kita harus aktif mencari buku diluar kampus guna menunjang penelitian yang akan kita laksanakan.

c. Kemampuan akademis

(35)

dalam melancarkan tugasnya, sedangkan yang memiliki kemapuan yang sedang-sedang saja tentu merasakan kendala dalam melaksanakan tugasnya.

d. Menganalisis data

(36)

3. Upaya Mengatasi Stres dalam Menyusun Skripsi

Menurut Safaria dan Saputra ( dalam Rice, 1992) memberikan penjelasan mengenai upaya yang bisa dilakukan ketika menghadapi stres. Adapun penjelasan yang disampaikan, yaitu :

a. Mempertahankan kesehatan fisik melalui olahraga teratur. Semakin kuat fisik kita, maka akan semakin tangguh diri kita untuk mencegah dampak stress yang akan menyerang kita.

b. Mampu menerima diri apa adanya, baik kekurangan ataupun kelebihan kita. Sikap penerimaan diri tidak hanya menghilangkan perasaan frustasi dalam diri, namun dapat menciptakan suasana hati yang lebih tenang.

c. Menjalin komunikasi yang baik dengan teman. Jika kita memiliki komunikasi yang baik dengan teman, kita dapat mengutarakan permasalahan yang sedang kita hadapi, sehingga akan meringankan permasalahan yang nantinya berdampak stress pada diri kita.

d. Mengambil sisi positif dan menggunakan pendekatan konstruktif dalam menghadapi masalah kita. Hal ini bisa dikatakan membiasakan diri kita untuk senantiasa menciptakan pikiran-pikiran positif dalam diri kita. e. Mempertahankan kehidupan sosial dilingkungan tempat

(37)

berguna sebagai dukungan sosial dan sumber perhatian kita. Jika kita memiliki hubungan baik dengan lingkungan disekitar kita, hidup kita akan terasa lebih nyaman.

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan beberapa hal yang berhubungan dengan metode penelitian , yaitu jenis penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data, prosedur pengumpulan data, dan analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Bogdan dan Tailor (Moleong, 2007) menjelaskan bahwa penelitian yang menggunakan metode kualitatif menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif ini bersifat alamiah. Peneliti tidak berusaha memanipulasi keadaan maupun kondisi lingkungan penelitian melainkan melakukan penelitian terhadap suatu keadaan pada situasi dimana keadaan tersebut memang ada. Penelitian ini secara sengaja melihat dan membiarkan kondisi yang diteliti berada dalam keadaan yang sebenarnya.

(39)

untuk memahami anak atau orang dewasa secara utuh dalam totalitas lingkungan individu tersebut (Furchan, 2007).

Peneliti melakukan studi kasus dengan landasan teori sebagai acuan ketika peneliti akan menggali suatu hal yang berkaitan dengan subjek. Diharapkan dengan landasan teori yang telah disebutkan pada bab sebelumnya dapat mendasari setiap langkah yang dilakukan oleh peneliti, baik ketika menyusun pedoman wawancara, ketika melakukan wawancara, ketika menggali data dari sumber lain yang terkait.

B. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah Mulia (bukan nama sebenarnya). Alasan pemilihan Mulia sebagai subyek kerena memperlihatkan tanda-tanda seseorang yang sedang stres menyusun skripsi, hal ini berhasil dilihat langsung oleh peneliti dari status di berbagai media sosial yang ia miliki yaitu facebook dan di BBM miliknya. Di statusnya ia sering mengeluh mengenai skripsinya, tidak hanya itu saja Mulia juga menampakan seseorang yang kurang bersemangat ketika ke kampus untuk bimbingan hal itu terlihat dari raut wajahnya. Peneliti sebelumnya sudah meminta ijin kepada Mulia untuk dijadikan subyek penelitian dan beruntungnya Mulia bersedia untuk diajak kerjasama dalam proses penelitian ini. Mulia merupakan teman dekat peneliti yang sama-sama sedang menyusun skripsi, sehingga diharapkan peneliti bisa dan mau terbuka dalam proses penelitian ini sehingga nantinya mendapatkan hasil yang baik.

(40)

Menurut Sugiyono (2010) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapat data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperanserta (participan observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi.

Terdapat empat macam teknik pengumpulan data yaitu: a) Teknik Pengumpulan data dengan Observasi, b) Teknik Pengumpulan Data dengan Wawancara, c) Teknik Pengumpulan Data dengan Dokumen, d) Triangulasi. Dalam hal ini, peneliti mengunakan tiga macam teknik yaitu:

1. Observasi

(41)

dicermati dengan observasi, sebab perilaku stres akan nampak dalam wujud perilaku.

2. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini diadakan bebas terpimpin yang menggunakan petunjuk umum wawancara. Dalam hal ini pewawancara terlebih dahulu membuat kerangka dan garis pokok pertanyaan yang telah dirumuskan tidak harus ditanyakan secara berurutan. Penggunaan petunjuk wawancara sebagai garis besar dimaksudkan agar fokus tidak terlalu melebar dari fokus yang telah ditetapkan, sehingga semua fokus dapat terungkap. Dalam mengumpulkan data, peneliti melakukan wawancara langsung dengan narasumber yang diperlukan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Pada teknik ini, peneliti datang berhadapan muka secara langsung dengan responden atau subjek yang diteliti, kemudian peneliti menanyakan sesuatu yang telah direncanakan dalam pedoman wawancara kepada responden.

3. Triangulasi

(42)

sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Beberapa sumber dijadikan sebagai sumber antara lain: Ibu, suami, teman kampus dan tidak menutup kemungkinan menggali dari sumber lain yang belum disebutkan diatas.

D. Validasi Data

(43)

E. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam tahap-tahap sebagai berikut:

1. Persiapan

Dalam persiapan ini peneliti terlebih dahulu memohon izin kepada subjek untuk melakukan wawancara informasi yang mendalam serta peneliti menyiapkan panduan pertanyaan wawacara informasi.

2. Pelaksanaan Wawancara Informasi

a. Peneliti mempersiapkan panduan wawancara informasi yang meliputi: bidang pribadi-sosial, bidang akademik, bidang karier, dan bidang kesehatan. Data yang terangkum secara lengkap dalam setiap bidang akan sangat membantu dalam menganalisis setiap masalah. Penulis mempersiapkan urutan pertanyaan dan perumusan pertanyaan.

(44)

penutup di tunjukkan hal-hal yang menonjol selama wawancara berlangsung dan pada akhir wawancara diucapkan terima kasih atas kerelaannya untuk menyampaikan informasi dan ditawarkan untuk bertemu kembali jika subjek bersedia.

c. Pihak-pihak yang diwawancarai adalah subyek dan orang tua dalam hal ini Ibu subyek. Akan tetapi peneliti juga tidak menutup kemungkinan mencari sumber lain ketika peneliti menganggap data yang didapat masih kurang lengkap.

F. Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diimplementasikan. Analisis data dilakukan dengan tujuan agar informasi yang dihimpun akan menjadi jelas dan eksplisit. Sesuai dengan tujuan penelitian maka teknik analisis data yang dipakai untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif model interaktif sebagaimana diajukan oleh Miles dan Huberman (1992) yaitu sebagai berikut:

a) Data Collection (Pengumpulan Data)

(45)

sendiri oleh peneliti tanpa adanya pendapat dan penafsiran dari peneliti tentang fenomena yang dijumpai. Catatan refleksi yaitu catatan yang memuat kesan, komentar dan tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai dan merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya. Untuk mendapatkan catatan ini, maka peneliti melakukan wawancara beberapa informan.

b) Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi. Cara mereduksi data adalah dengan melakukan seleksi, membuat ringkasan atau uraian singkat, menggolong-golongkan ke dalam pola-pola dengan membuat transkip penelitian untuk mempertegas, memperpendek membuat fokus, membuang bagian yang tidak penting dan mengatur agar dapat ditarik kesimpulan.

c) Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun sehingga memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Agar sajian data tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka sajian data dapat diwujudkan dalam bentuk matriks, grafis, jaringan atau bagan sebagai wadah panduan informasi tentang apa yang terjadi. Data disajikan sesuai dengan apa yang diteliti.

d) Conclusions/Verifying (Penarikan Kesimpulan)

(46)
(47)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan. Laporan dari proses pelaksanaan, deskripsi karakteristik kasus, deskripsi masalah dan intensitasnya, validitas data, dan pembahasan.

A. Pelaksanaan Penelitian

(48)

B. Deskripsi Karakteristik Kasus 1. Identitas subyek

Nama : Mulia

Tempat, tanggal lahir : Sleman, 13 Maret 1991

Agama : Katholik

Usia : 24 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : Mahasiswi USD sem XI

Alamat rumah : Ngaranan, Sendangrejo, Minggir, Sleman, Yogyakarta.

Penampilan fisik : Tinggi badan ± 153 cm, berat badan ± 60kg, warna kulit sawo matang, rambut tipis sedikit bergelombang dan panjang, wajah sedikit bundar pipinya agak tembem.

Hobi : Bernyanyi dan menari

Sumber informasi : Subjek 2. Latar belakang kehidupan keluarga

a) Susunan anggota keluarga dan daftar anggota keluarga 1) Ayah: Ignatius Poniran; Usia: 59 tahun; Pendidikan:

(49)

2) Ibu:Ignatia Tumini; Usia: 51 tahun; Pendidikan: SMEA; Pekerjaan: pedagang di pasar; Hobi: memasak

3) Taraf pendidikan keluarga pada umumnya

Keluarga ini terlihat sekali memiliki sikap positif dan mendukung terhadap pendidikan anak, hal ini terbukti dengan kemauan membiayai anaknya b) Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan

Mulia tidak memiliki penyakit khusus, ia tumbuh besar dengan sehat, terlihat dari perkembangan fisiknya yang sedikit gemuk. Subjek juga mengatakan bahwa jarang sakit.

c) Perkembangan kognitif

Mulia kecil bersekolah di TK Jetis Depok, lalu melanjutkan sekolah di SD Jetis Depok sampai kelas 3 kemudian ia pindah sekolah ke SD Klepu sampai tamat. Melanjutkan jenjang sekolah menengah pertama(SMP) di SMP N 1 Minggir selanjutkan SMA di SMA Pangudi Luhur Jogja.

d) Perkembangan sosial

(50)

dengan orang lain itu sangat penting, karena suatu saat pasti ada waktunya kita saling membutuhkan tenega dan pikiran orang lain. e) Ciri-ciri kepribadian

Mulia memiliki solidaritas yang tinggi terhadap teman. Ia terbuka untuk membantu siapapun meskipun pada orang yang baru ia kenal. Loyalitas terhadap teman patut di acungi jempol, ia selalu mengusahakan yang terbaik jika seseorang membutuhkan bantuannya. Hanya saja kadang Mulia mudah putus asa ketika apa yang sudah diusahakan mengalami sedikit hambatan dan mudah mengeluh.

C. Deskripsi Masalah dan Intensitasnya

1. Gambaran stres pada kasus mahasiswa penulis skripsi

Berikut ini akan disampaikan gambaran stres dalam menulis skripsi yang dialami subjek:

Pada awalnya subyek menyadari skripsi bukanlah suatu tugas yang berat. Subyek menganggap skripsi hanya suatu tugas akhir yang tidak jauh beda dengan tugas-tugas kuliah yang lain. Berjalanya waktu subjek mulai menyadari, tugas ini memang beda dari tugas yang lain. Satu bab saja tidak segampang yang ia pikirkan, karena ia berpikir setelah bab 1 selesai pasti langsung bisa lanjut ke bab berikutnya, namun pemikirannya salah, ia harus mengalami beberapa kali revisi dan satu bab saja harus menjadi suatu hal yang sempurna untuk menunjang ke bab selanjutnya.

(51)

Mencari buku literatur untuk menunjang penelitian juga menjadi hal yang sangat penting. Subyek awalnya bersemangat ke perpustakaan, dengan keyakinan buku yang dicari pasti semua ada. Pada kenyataannya tidak semua buku yang diperlukan ada, sehingga ia mau tidak mau mencari di luar kampus, hal ini membuat subyek merasa lelah dan menimbulkan perasaan malas untuk mencari buku. Subjek mengatakan meski sudah mencari buku, kadang buku yang di dapat tidak sesuai dengan apa yang dicari. Dalam sehari subyek mengatakan bisa 3-4 jam mencari buku literatur yang diperlukan namun tidak semua dapat memenuhi kebutuannya. Subyek tidak hanya mencari buku di perpustakaan kampus saja, namun ia juga mencari buku sampai ke kos teman, bahkan subyek sempat mencari juga diperpustakaan daerah. Dengan adanya keadaan yang memaksanya seperti itu subyek merasakan betul bagaimana lelah dan pusingnya mencari buku literatur bahkan ia sempat memiliki rasa putus asa sehingga kehilangan motivasi untuk melanjutkan menulis skripsi.

(52)

yang dibuat sehingga subyek mengatakan menjadi malas untuk mengerjakannya lagi.

Skripsi merupakan sebuah tugas yang didalamnya berisi penelitian suatu obyek untuk mengungkap permasalahan sedetail-detailnya. Proses penelitiannya sendiri mengambil waktu yang cukup lama, sebab ia harus mencari subyek yang diteliti, kemudian mengumpulkan data dan selanjutnya mengolahnya. Subyek menyadari bahwa keterbatasan kemampuan membuatnya lama pada bab ini. Subyek mengatakan sering kehabisan ide, bingung mau menuliskan apa pada bab ini, hal ini seringkali memunculkan rasa putus asa pada diri subyek. Dalam situasi seperti ini subyek lebih memilih untuk menonton tv dan ambil handphonenya untuk cek-cek media sosialnya kalau tidak bbm dengan temannya. Ia mengatakan bahwa hal ini bisa menjadikan dirinya sedikit lebih baik untuk mengendorkan urat-urat yang tegang dalam kepalanya.

“Justru di bab ini fran lama, saya harus menyiapkan alat

yang digunakan untuk penelitian selanjutnya mencari subyek kemudian mengumulkan data habis itu mengolahnya, nah ketika sudah terkumpul saya malah bingung mau diapakan ini, mau dibagaimanakan?ya sudah kalau dah pusing tegang kepalanya ya saya tinggal saja nonton tv atau buka-buka fb saya kalau tidak ya bbm’an sama temen-temen”

(53)

belum selesai sesuai apa yang diharapkan dosen. Subyek mengatakan semakin hari ketakutannya semakin tinggi mengingat waktu masa studi juga semakin mepet dan tuntutan kampus untuk segera menyelesaikan skripsinya. Ketakutannya akhir-akhir ini sampai terbawa mimpi dan tak tenang dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari.

ngeri fran, kalau tidak selesai-selesai begini aku jadi takut dan mau ngapain aja selalu kepikiran bahkan malah sampai kebawa mimpi, terakhir aku mimpi sampai didatengi dosen ke

rumahku”(RM1)

2. Gejala stres negatif yang muncul pada mahasiswa penulis skripsi Di bawah ini akan dipaparkan stres negatif apa saja yang dialami subyek selama menyusun skripsi.

a. Gejala fisik

Subyek mengatakan dari segi fisik yang ia rasakan ialah tidur menjadi tidak teratur, yang jelas semua karena lembur mengerjakan skripsi. Biasanya sebelum ada skripsi, ia bisa tidur antara jam 8 sampai jam 9 malam, namun semenjak adanya skripsi ia bisa tidur antara jam 1 malam sampai jam 3 pagi dan ia pun mengatakan bahwa porsi tidurnya sangat lah pendek, kadang hanya 3-4 jam saja dalam sehari.

“Biasanya bisa tidur nyenyak fran, jam 8 lah kalau

(54)

Selajutnya yang subyek rasakan dari segi fisik ialah pusing, semua ada kaitannya dengan kurang tidur. Skripsi menyita waktu yang cukup banyak, porsi tidur tidak teratur juga menyebabkan pusing dikepala. Subyek mengatakan bahwa pusing yang ia rasakan sampai membuat cenut-cenut tidak mengenakan. Dengan kegiatan skripsi yang menyita banyak waktu dan pikiran, subyek mengatakan bahwa ia juga pernah sampai sakit magh. Ia menyadari bahwa selama mengerjakan skripsi, kadang lupa untuk makan, kalaupun makan porsi makan yang ia konsumsi pun berkurang, sehari ia hanya makan 2 kali.

(55)

satu bagian tubuhnya terasa pegal tepatnya dibagian punggung. Subyek juga heran yang tadinya tidak pernah merasakan sakit punggung namun sekarang bisa beberapa kali merasakan sakit punggung.

b. Gejala emosional

Pada gejala ini diperoleh hasil berikut ini, subyek mengatakan bahwa ketika skripsi yang ia buat tidak kunjung selesai ia merasa gelisah. Kegelisahannya ini membuat ia tak nyaman, kemanapun ia pergi atau melakukan kegiatan selalu terpikirkan. Dirumah ia hanya mondar mandir bingung harus melakukan apa dan harus bagaimana. Ketika berangkat ke kampus selalu deg-degan dan perasaan itu selalu muncul jika akan bertemu dengan dosen pembimbingnya.

“Wah kalau ke kampus selalu deg-degan takut ketemu dosen, nanti kalau ditanya-tanya tentang skripsi bagaimana?padahal aku belum selesai”(RM2)

(56)

tinggi, maka dari itu orangtuanya sering sekali menanyakan skripsi sampai mana dan kapan selesainnya. Sudah berkali-kali ditanyakan, pertanyaan itu kadang membuat sedih subyek dan beban terasa semakin berat.

Dalam mengerjakan skripsi dibutuhkan tenaga yang cukup supaya mampu mendapatkan ide, jika tenaga sudah terkuras maka kelelahan akan menimpa tubuh, dalam keadaan lelah orang cenderung lebih emosional. Sama seperti yang dirasakan subyek, ia mengatakan juga tenaga sudah terkuras ia menjadi lebih sensitif dan mudah marah. Jika sedang konsen tiba-tiba ada kebisingan dari orang-orang disekitarnya, ia sering teriak dan marah-marah pada orang-orang tersebut. Pernah ada kejadian saat sedang mengerjakan skripsi, saudaranya datang bersama anaknya, kemudian mereka tiba-tiba masuk kamarnya dan tidak sengaja anak dari saudaranya tersebut menginjak lembar skripsi yang baru saja ia print, melihat hal itu subyek mengatakan sontak langsung marah, padahal disitu masih ada ibu dari anak tersebut.

c. Gejala kognitif

(57)

dengan masukan yang diberikan dosen untuk revisi skripsinya. Ketika sudah dirumah untuk memperbaiki skripsinya ia tidak mampu mengingat semua apa yang telah disampaikan dosen, hanya beberapa saja yang teringat. Dan kata subyek ini hal yang sering dialaminya ketika selesai bimbingan. Ia juga mengatakan skripsinya banyak coretan karena lupa menuliskan tanda baca yang jelas sehingga kalimatnya sulit dipahami dan kata subyek tanda baca ini amat sering ia dapatkan untuk suruh memperbaiki,ia mengatakan mungkin terlalu banyak yang dipikirkan sehingga hal sepele pun sering terjadi.

Lebih lanjut subyek mengatakan bahwa ia sering melakukan kesalahan dalam segi teknis didalam skripsinya, yaitu mengenai bagaimana pemenggalan kata yang benar, membuat kalimat yang baku dan benar, kemudian salah menuliskan nama pengarang buku yang dipakai, lagi-lagi tanda baca pun ia sering salah dalam memberikannya kemudian sering salah juga dalam membuat penomoran. Hal-hal kecil namun amat penting dalam sebuah karya ilmiah namun subyek kerap salah dalam mengaplikasikannya.

(58)

kalimat-kalimat yang tepat dalam memulai sebuah paragraf baru. Hal itu terjadi ketika ia sudah mulai merasakan stres karena beban yang ia rasakan dalam menyusun skripsinya. Jika pikiran sudah dirasa berat, menurut subyek merangkai sebuah kalimat dalam paragraf baru itu sulitnya bukan main.

“wahh yang jelas kalau sudah stres mengerjakan

skripsi, sudah mentok banget aku susah menemukan kalimat-kalimat apalagi yang harus aku mau tulis,sudah susah”(RM2)

d. Gejala interpersonal

(59)

“sebenarnya ingin seperti teman-teman yang lain , bisa selesai dengan cepat, tapi kalau keadaan masih seperti ini saya malah psimis apa ya selesai ini besok skripsi saya, sementara teman-teman sudah banyak yang lulus, mau bertemu teman-teman saja malu sekarang”(RM 2)

Subyek memilih menjauh dari teman-temannya, sebenarnya hal seperti menyedihkan untuknya, karena jadi tidak bisa berbaur dengan bebas bersama teman-temannya. Namun jika dipaksakan kata subyek takut jika nanti yang dibahas hanya seputar skripsi dan rasa malu akan muncul lagi.

3. Faktor-faktor yang menyebabkan stres pada mahasiswa penulis skripsi.

Berikut ini akan disampaikan beberapa faktor yng menyebabkan subyek menjadi stres dalam menulis skripsinya. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil berikut ini:

(60)

mengartikan itu semua, ia menyadari kemampuannya dalam berbahasa inggris juga kurang baik maka dari itu subyekpun harus bolak balik memakai kamus untuk menerjemahkannya. Setelah melakukan penelitian kemarin, subyek mengatakan bahwa ia sempat membiarkan skripsinya terlantar begitu saja, ia mengatakan bingung mau diapakan selanjutnya, walaupun sebelumnya ia sudah diberi tahu oleh dosen bagaimana langkah selanjutnya untuk mengerjakannya.

“kemarin juga sudah dikasih tahu fran, tapi selesai mengumpulkan data saya jadi bingung mau diapakan selajutnya, ya sudah saya biarkan dulu saja” (RM3)

b. Subyek mengatakan bahwa ia menyadari kini masa studinya akan segera berakhir dari waktu yang diberikan kampus kepadanya, tentunya tuntutan dari pihak kampus untuk segera menyelesaikan skripsi harus ia lakukan. Tuntutan tersebut membuat subyek menjadi tertekan mengingat masa studi yang tinggal sebentar lagi berakhir dan perasaan takut, cemas, khawatir muncul pada dirinya sebagai mahasiswa tingkat akhir, subyek khawatir skripsinya tidak selesai sampai masa studi yang sudah ditentukan apalagi jika sampai drop out dari kampus.

(61)

masa studiku segera habis dan aku takut kalau sampai drop out dari kampus,”(RM 3)

c. Subyek selain menjadi mahasiswi, kini ia juga sudah merangkap menjadi Ibu rumah tangga yang setiap harinya harus mengurusi anak dan suaminya. Subyek mengatakan tidak mudah sekarang perannya menjadi Ibu dan seorang mahasiswi, sungguh menguras tenaga dan pikiran. Belum kadangkala menemui pertengkaran-pertengkaran kecil dengan suami yang menyebabkannya menjadi bertambah beban pikiran sehingga tidak bias fokus terhadap skripsinya. Subyek mengatakan jika anaknya sakit, tenaga dan pikirannya hanya berfokus pada kesembuhan anakknya sehingga skripsipun tidak terjamah dan terbengkalai lagi .

wah sekarang tambah susah e fran, tenaga dan pikiran semakin terkuras karena harus dibagi-bagi dengan mengurus anak dan suami, belum kalau anakku lagi sakit, wah tambah repot lagi aku”(RM 3)

(62)

pasti akan membengkak Subyek mengatakan, saat ini juga sudah tidak enak jika mau minta seutuhnya kepada orangtuanya sebab ia menyadari bahwa kini sudah berkeluarga sendiri. Subyek mengatakan bahwa ia dan suami sedang memikirkan untuk mencari tambahan, subyek mengatakan ia sadar bahwa sebagai keluarga baru perekonomiannya pun belum bisa tertata.

“wah masalah uang juga bikin pusing fran, tidak mungkin aku minta utuh sama orangtuaku, mau tidak mau cari tambahan sendiri sama suami, lha kalau tidak bayar tidak bisa meneruskan, kalau telat bayar

kena denda.”(RM 3)

D. Triangulasi

Lebih lanjut Ibunya menuturkan bahwa putrinya tersebut kadang pada siang hari ketika anaknya tidur juga menyempatkan mengerjakan skripsi.

“kadang juga kasihan mas, sudah berkeluarga namun kuliahnya belum selesai, jadi sekarang malah jadi tambah banyak tugasnnya, dulu saya sudah bilang selesaikan dulu kuliahnya namun anaknya sudah tidak sabar pengen cepet nikah”

(63)

Ibu subyek mengatakan, belum lama ini subyek bercerita mengenai nasib kuliahnya. Subyek bertanya kepadanya, bagaimana lanjut atau tidak kuliahnya, subyek merasa sudah putus asa dengan skripsinya. Ibunya juga menceritakan bahwa subyek jarang ke kampus, Ibunya sudah mengatakan pada subyek, coba ke kampus tanya-tanya ke pak dosen siapa tau diberi jalan keluar namun subyek selalu mengatakan ya besok gampang sampai berlanjut pun subyek masih jarang ke kampus.

E. Pembahasan

Skripsi sebagai tugas akhir yang wajib dikerjakan oleh seorang mahasiswa tidak bisa dikerjakan dengan lancar begitu saja. Dalam proses penyusunannya mahasiswa menemui berbagai macam kesulitan, kesulitan yang dijumpai menjadi suatu tekanan pada diri mahasiswa, jika mahasiswa tidak mampu mengatasi tekanan tersebut maka menimbulkan stres pada diri mahasiswa tersebut. Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Kendall dan Hammen ( dalam Safaria dan Saputra, 2009) yang mengatakan bahwa stres dapat terjadi pada seseorang ketika terdapat ketidakseimbangan antara beban /masalah dengan kemampuannya dalam mengatasi beban/masalah tersebut.

(64)

dikeluhkan subyek ialah gelisah, ketakutan, mudah marah; aspek kognitif subyek mengeluhkan mudah lupa, mudah melakukan kesalahan, sulit menemukan ide; aspek interpersonal subyek mengeluhkan minder dan lebih suka menyendiri. Hal-hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dickson (2006) dalam penelitiannya ia mengatakan bahwa stress meningkatkan resiko dari mahasiswa untuk mengalami berbagai gangguan mental dan penyakit fisik yang meliputi kecemasan, kekebalan tubuh menurun, sakit kepala, urat tegang, sakit jantung, hilangnya energi dan gangguan tekanan darah.

Terdapat dua faktor yang mampu menyebabkan stress yaitu faktor internal dan eksternal. Yusuf (2006) menyebutkan bahwa faktor-faktor penyebab stres dapat dibagi menjadi dua, yaitu berupa pengaruh internal dan eksternal. Hasil penelitian menyebutkan bahwa faktor internal yang menghambat subyek lama menyelesaian skripsi ialah kemampuan atau kecerdasan yang ia miliki hal ini seperti yang ia sampaikan bahwa ia lama dalam menelan apa yang telah dosen katakan dan kemampuan bahasa inggris yang rendah dalam memahami isi literatur yang ia gunakan.

(65)

menambah tekanan dalam diri subyek, apalagi jika subyek sudah memiliki keluarga baru tentu semakin berat keadaanya. Faktor tuntutan kampus, tuntutan kampus menjadi faktor penyebab stres sebab bagi mahasiswa yang masa studinya sudah semakin dekat dengan batas waktu yang ditentukan kampus, mahasiswa tersebut akan merasa dikejar-kejar oleh waktu, karena konsekuensinya kalau melewati batas waktu yang sudah ditentukan maka mahasiswa tersebut terkena sanksi drop out dari kampus. Faktor keluarga, mahasiswa yang masih menempuh skripsi namun memutuskan untuk berkeluarga, tentu waktu dan pikiannya harus terbagi dan tidak bisa sepenuhnya fokus terhadap skripsinya. Lebih lanjut ketika sudah memutuskan berkeluarga tentu akan ada permasalahan yang nantinya ditemuai, seperti halnya subyek yag mengatakan bahwa ia juga mengalami pertengkaran dengan suami, belum kalau anak sakit. Hal-hal tersebut tentu juga menjadi beban yang akan menimbulkan stres.

(66)
(67)

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan memaparkan keseluruhan hasil penelitian. Bagian saran memuat bagi peneliti lain supaya dapat melakukan penelitian yang jauh lebih baik dari penelitian ini.

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Gambaran stres pada mahasiswa penulis skripsi ialah stres

terjadi karena mahasiswa penulis skripsi tidak mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam proses penyusunan skripsi.

2. Gejala stres negatif yang dialami mahasiswa penulis skripsi terdiri dari :

a. Gejala fisik

Timbul dalam wujud tidur tidak teratur, makan tidak teratur, sakit kepala, mudah lelah, dan sakit punggung.

b. Gejala emosional

Timbul dalam wujud kegelisahan, ketakutan berlebih dari dalam diri, dan mudah marah

c. Gejala kognitif

(68)

d. Gejala interpersonal

Timbul dalam wujud minder, malu, lebih suka menyendiri.

3. Faktor-faktor yang menyebabkan stres pada mahasiswa penulis skripsi yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi, kamampuan atau kecerdasan seseorang dan kepribadian kepribadian seseorang. Sedangkan faktor eksternal meliputi ; tuntutan kampus, keluarga dan keuangan.

B. Saran

Berikut ini dikemukakan saran bagi peneliti lain agar memperoleh hasil penelitian yang lebih baik:

1. Pihak prodi BK USD

Pihak prodi BK USD dapat memiliki kegiatan yang mampu memicu kesadaran diri mahasiswa agar segera merampungkan skripsinya.

2. Mahasiswa penulis skripsi

(69)

b. Stres dalam menyusun skripsi bisa dihindari jika kita aktif bertemu dosen dan mengungkapkan segala kesulitan yang ditemui.

c. Melakukan diskusi kelompok atau bimbingan kelompok bagi mereka yang stres dalam menyusun skripsi, supaya mereka tidak merasa sendiri dalam menjalani kesulitannya.

(70)

Daftar Pustaka

Azwar, Saifuddin. (2007). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Darmono & Ani M hasan (2002). Menyelesaikan Skripsi Dalam Satu Semester.Jakarta: Grasindo

Dickson, W. L. (2006). Increasing Coping resource: an experimental intervention approach.

Hardjana.(1994). Stres tanpa Distres.Yogyakarta: Kanisius

Januarti, R.2009. Hubungan antara Persepsi terhadap Dosen Pembimbing dengan Tingkat Stress dalam Menulis Skripsi. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Looker,Gregson.(2005). Managing Stress: Mengatasi Stress Secara Mandiri. Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Mutadin, Z.(2002). Kesulitan Menulis Skripsi. Diunduh 26 November 2014 from http://www.e-psikologi.com/remaja/040402.html

Nasurion. 2007. Stres pada Remaja. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara Nursalim.Mochamad(2013). Strategi dan Intervensi Konseling.Jakarta Barat:

Akademia Permata

Peter, Tay. (1991). Bagaimana Mengendalikan Stres. Jakarta

Rettob. 2008. Identifikasi Faktor Penyebab Stres Mahasiswa yang Sedang Menempuh Skripsi di Universitas Soegija Pranata.Skripsi. Semarang

Rohmah. 2006. Pengaruh Diskusi Kelompok untuk Menurunkan Stres pada Mahasiswa yang Sedang Skripsi. Jurnal. Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahlan

Safaria,Saputra.(2009). Manajemen Emosi.Jakarta: Bumi Aksara

Smith,Noi. (1991). Bagaimana Mengendalikan Stress.Jakarta: Pustaka Utama Grafiti

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Winkel, W.S. dan Hastuti, Sri (2004). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo

(71)
(72)

Lampiran 1.

No Indikator Pertanyaan

1. Gambaran stres pada kasus mahasiswa penulis skripsi

1. Bagaimana pendapat anda mengenai skripsi yang sedang kerjakan?

2. Sesulit apa skripsi yang sedang anda buat?

3. Sesulit apa anda mencari buku literature yang anda butuhkan?

4. Apakah semua buku dapat terpenuhi sesuai kebutuhan anda?

5. Kalau tidak apa yang anda lakukan? 6. Butuh berapa lama anda mencari buku

tersebut?

7. Bagaimana perasaan anda ketika buku yang anda cari benar-benar sult ditemukan?

8. Bagaimana peran dosen dalam skripsi anda?

9. Apakah anda menemui kendala terhadap dosen anda?

(73)
(74)

Lampiran 2.

NO Aspek Pertanyaan

1. Fisik 1. Ketika anda stress

mengerjakan skripsi, dari segi fisik apa yang anda rasakan? 2. Jam berapa anda tidur sebelum

ada proses skripsi?

3. Sekarang setelah ada skripsi jam brp anda tidur?

4. Berapa jam anda tidur dalam sehari semenjak ada tugas skripsi?

5. Apa yang anda rasakan jika kurang tidur?

6. Seperti apa pusing yang anda rasakan?

7. Berapa kali anda pusing dalam sehari saat mengerjakan skripsi?

8. Apakah pernah merasakan sesuatu hal yang sedikit parah dari pusing yang anda

rasakan?

9. Selera makan anda berkurang, biasanya sebelum ada skripsi makan berapa kali sehari? 10. Semenjak ada skripsi berapa

kali makan dalam sehari? 11. Biasanya berapa centong nasi,

dan sekarang menjadi berapa centong nasi kalau makan? 12. Apakah makanan yang anda

konsumsi, merupakan

tertidur, apa yang anda rasakan saat itu sehingga sampai tertidur?

(75)

15. Apa yang anda rasakan dalam tubuh anda ketika terlalu lama mengerjakan skripsi selama itu?

2. Emosional 1. Dari segi emosional, apa yang anda rasakan ketika skripsi dirasa amatlah sulit dan tidak ada solusinya?

2. Anda gelisah? Kegelisahan tersebut apakah berdampak pada kegiatan sehari-hari anda? 3. Apa yang anda lakukan ketika

kegelisahan karena skripsi yang tak kunjung selesai ini?

4. Perasaan apa saja yang anda rasakan ketika kegelisahan itu datang?

5. Apakah kegelisahan anda berdampak pada hubungan sosial anda pada orang lain? 6. Kegelisahan anda membuat

anda menjadi takut terhadap seseorang yang bersangkutan dengan skripsi, siapa saja dan kenapa?

7. Anda menjadi mudah marah, ketika apa?

8. Apakah kemarahan anda berdampak juga pada orang lain disekitar anda?

9. Coba anda ceritakan sedikit kejadian yang pernah terjadi karena kemarahan anda 3. Kognitif 1. Dari segi kognitif apa saja

yang anda rasakan ketika skripsi tak kunjung selesai dan menjadi beban dipikiran anda? 2. Membuat anda mudah lupa?

Apa contohnya yang sudah terjadi?

3. Anda mengatakan bahwa selain mudah lupa ,anda juga mudah melakukan kesalahan

(76)

4. Interpersonal 1. Dari segi interpersonal, apa yang anda rasakan ?

2. Minder? malu? Kenapa? 3. Apa yang anda lakukan ketika

rasa minder dan malu sudah merasuki diri anda?

4. Apakah menyendiri membuat anda menjadi lebih baik?

Lampiran 3.

No Indikator Pertanyaan

1. Faktor-faktor yang menyebabkan stress pada mahasiswa penulis skripsi

1. Menurut anda apa yang menjadi penyebab anda lama dalam menyusun skripsi?

2. Apa yang anda lakukan ketika hambatan itu menjumpai anda?

3. Usaha apa yang anda lakukan dalam memecahkan kesulitan yang anda temui tersebut?

(77)

5. Apakah ini menjadi beban untuk anda? 6. Apa yang anda rasakan ketika hal ini

menjadi suatu beban pada diri anda? 7. Sekarang bagimana perasaan anda

menjalani dua peran dalam kehidupan anda sekarang ini, menjadi mahasiswa dan seorang Ibu rumah tangga?

8. Apakah menjadi beban atau justru menjadi motivasi?

9. Selelain keluarga, apakah ada faktor lain yang juga membuat anda merasa tertekan?

10.Keuangan menjadi beban juga untuk anda, apa yang membuat hal ini menjadi suatu beban?

11.Bukankah masih ada orangtua anda? 12.Lalu apa yang anda lakukan dengan

(78)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah organ-organ reproduksi istirahat selama 24 bulan atau selama 2 tahun, maka diharapkan semua organ –organ reproduksi ibu akan kembali seperti sebelum

4070 penyempurnaan untuk meningkatkan persepsi keadilan dari pelamar karena hal tersebut dapat memberikan rasa kecewa dalam diri pelamar. Bagi organisasi, rendahnya persepsi

In the third example query in B.2 (page 52) the subject of the fifth triple pattern is a variable called ?my:D although is should be no variable (my:D). In the fourth example query

Gambar E.10 Hasil Analisis Kromatogram GCMS Lapisan Atas Hasil Transesterifikasi dengan DES.. Gambar E.11 Hasil Analisis Kromatogram GCMS Lapisan bawah Transesterifikasi

Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran yang dibagi atas dua yaitu saran metodologis dan saran praktis. Saran teoritis dalam penelitian

Sementara itu harga E a korosi baja dalam 20% asam asetat yang ditambah inhibitor lebih tunggi kecuali pada inhibitor AT dibandingkan dalam larutan asam tanpa

The present study was designed to investigate the effects of G-90, as a stimulating factor agent, on the healing of the superfi cial digital fl exor tendon (SDFT) of rabbits after

GATT mengharapkan tarif menjadi satu-satunya alat yang digunakan oleh negara-negara anggotanya dalam melindungi industri dalam negerinya dari persaingan dengan industri luar negeri