• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHIG YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHIG YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA FLASH TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM

Oleh : Mutia Khairuni NIM 409431022

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha

Esa, atas segala berkah dan ridhoNya yang memberikan kesehatan dan

kesempatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik

sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teachig Yang Diintegrasikan Dengan Media Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada : Ibu Dra.

Ratu Evina Dibyantini,M.Si pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan

bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan

selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada

Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si, Dra. Nurmalis, M.Si, dan Drs. Marudut

Sinaga, M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari

rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimaksih

disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si., selaku Dosen

Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf

Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang juga berperan dalam proses

penyelesaian penelitian dan penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada

guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat

memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih kepada kepala sekolah, wakil

kepala sekolah, guru kimia Ibu Syarifah) dan siswa/i kelas XI IPA8 dan XI IPA7 SMA Negeri 1 Lhokseumawe yang telah banyak membantu penulis selama proses

penelitian berlangsung.

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya sekaligus

sebagai motivator dan inspirasi dalam hidup saya, yang berjuang keras dalam

mendidik dan menyekolahkan saya dengan segala jerih payah kucuran keringat

kalian berdua yang tak pernah kalian perlihatkan di mata penulis hanya bisa

(4)

menyandang gelar sarjana. Semua ini adalah persembahan abadi penulis kalian

berdua ayah dan ibu penulis tercinta. Ucapan terima kasih kepada kakak dan adik

saya tercinta Siti Alya, Safrina Zuhra dan Dian yang telah memberikan semangat

kepada penulis dengan guyonan-guyonan lepasnya selama ini dan keluarga besar

penulis.

Teristimewa juga buat Ely Kesuma dan Hermansyah Sihombing yang

selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini juga

kepada sahabat-sahabat saya : Agus Hendri, Nova, Ristanti, Sahara, Samsidar,

Alvin., dan seluruh mahasiswa Kimia Dik A’09. Terima kasih kepada seluruh

teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang selalu

memberikan senyuman hangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

Kepada teman-teman PPLT SMA Negeri 1 Hinai Ayu, Diah, Fitri, Ibnu, Satria,

Sandy, Iwan, Memei, Sheila. Tidak Lupa sahabat- sahabat saya Wede, Lia, Anggi,

Mita terimakasih atas motivasinya selama ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2014

Penulis,

Mutia Khairuni

 

(5)

Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teachig Yang Diintegrasikan Dengan Media Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan

Struktur Atom

Mutia Khairuni (NIM 409431022) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching yang diintegrasikan dengan media Flash terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan struktur atom. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Lhokseumawe yang terdiri dari 8 kelas. Sampel terdiri dari 2 kelas yaitu kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Quantum Teaching yang diintegrasikan dengan media Flash dan kelas kontrol yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal yang telah teruji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soalnya. Data hasil belajar siswa selanjutnya dianalisis dengan uji t dan hubungan aktivitas belajar siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa diuji dengan uji r.

(6)
(7)

DAFTAR ISI

1.2 Ruang Lingkup Masalah 4

1.3 Rumusan Masalah 4

2.1.3. Pengertian Model Pembelajaran 8

2.1.4 Pengertian Quantum Teaching 9

2.1.5. Model Quantum Teaching 10

2.1.5.1. Asas Utama Model Quantum Teaching 12 2.1.5.2 Prinsip-prinsip Model Quantum Teaching 13 2.1.5.3 Kerangka Rancangan Model Quantum Teaching 14

2.1.6.Pembelajaran Konvensional 16

2.1.7. Media Pembelajaran 18

2.1.7.1 Fungsi Media Pembelajaran 19

2.1.8. Komputer Sebagai Media Pembelajaran 20

2.1.9. Animasi flash 21

2.1.10. Struktur Atom 22

2.2 Kerangka Berfikir 34

2.3 Hipotesis 35

2.3.1 Hipotesis Verbal 35

2.3.2 Hipotesis Statistik 36

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 37

(8)

3.2.1 Populasi penelitian 37

3.2.2 Sampel Penelitian 37

3.3 Variabel dan Instrumen Penelitian 37

3.3.1. Variabel penelitian 37

3.3.2 Instrumen Penelitian 38

3.4Alat Pengumpul Data 38

3.4.1 Validitas tes 38

3.4.2 Reliabilitas tes 39 3.4.3 Taraf Kesukaran Tes 39

3.4.4 Daya Pembeda 40 3.5Rancangan Penelitan /Desain Penelitian 41

3.6Tehnik Pengumpulan Data /Prosedur Penelitian 42

3.7 Teknik Analisis Data 46 3.7.1Menghitung Rata-rata dan Simpangan baku 46

3.7.2Uji Normalitas 46 3.7.3 Uji Homogenitas 47 3.7.4 Peningkatan Hasil belajar 47 3.7.5 Uji Hipotesis 48

3.7.6 Ujin Korelasi 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 51

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian ... 51

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 52

4.2. Analisis Data Hasil Penelitian ... 52

4.2.1. Uji Normalitas ... 52

4.2.2. Uji Homogenitas ... 53

4.2.3. Uji Hipotesis 1 (Uji t Pihak Kanan) ... 54

4.2.4. Persen Peningkatan Hasil Belajar ... 54

4.2.5. Aktivitas Belajar Siswa ... 55

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Hubungan antara kulit dengan bilangan kuantum utama 26

Tabel 2.2 Hubungan antara l dan harga m 27

Tabel 3.1 Matriks Rancangan Penelitian 41

Tabel 3.2 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas 47

Table 4.1 Rata-rata, Standar deviasi, Varians data 52

Table 4.2 Uji Normalitas Data 53

Table 4.3 Uji Homogenitas Sampel 53

Table 4.4 Uji Hipotesis 54

Table 4.5 Persen peningkatan hasil belajar 54

Table 4.6 korelasi antara nilai aktivitas dengan hasil belajar siswa 55

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Asas utama model Quantum Teaching 12

Gambar 2.2 Teori atom Bohr 23

Gambar 2.3 bilangan Kuantum utama(n) 25 Gambar 2.4 Bilangan Kuantum Azimuth (l) 25

Gambar 2.5 Diagram Curah Hujan 28

Gambar 2.6 Penyingkatan Pada penulisan subkulit 30

Gambar 2.7 bentuk-bentuk Orbital 31

Gambar 2.8 Bentuk Orbital s 32

Gambar 2.9 Bentuk Orbital s pada kulit yang berbeda 32 Gambar 2.10 Bentuk-bentuk orbital PX, PY, PZ 33

Gambar 2.11 Bentuk orbital p 34

Gambar 3.1 Rancangan Pretest-Posttest Control Group Design 37 Gambar 3.2 Skema Prosedur Penelitian 45

Gambar 4.1 Hasil Belajar 52

(11)

i   

DAFTAR LAMPIRAN 

Halaman

Lampiran 1 Silabus 62

Lampiran 2 Rancangan Program Pembelajaran (RPP) 64 Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Tes Sebelum valid 84 Lampiran 4 Instrumen Tes Sebelum Valid 86 Lampiran 5 Kunci Jawaban Yang Belum Valid 93 Lampiran 6 Kisi-kisi Instrumen Tes Sesudah valid 94 Lampiran 7 Instrumen Tes Sesudah Valid 95 Lampiran 8 Kunci Jawaban Yang Valid 99 Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa 100 Lampiran 10 Tabel Validasi 105 Lampiran 11 Perhitungan Validasi 106 Lampiran 12 Tabel reliabilitas 108 Lampiran 13 Perhitungan Reliabilitas 109 Lampiran 14 Tabel Tingkat kesukaran 111 Lampiran 15 perhitungan tingkat kesukaran 112 Lampiran 16 Tabel daya beda 114 Lampiran 17 Perhitungan daya beda 115 Lampiran 18 Tabulasi nilai 117 Lampiran 19 Standar Deviasi 118 Lampiran 20 Uji Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 120 Lampiran 21 Uji Normlitas 122 Lampiran 22 Uji Homogenitas 127 Lampiran 23 Uji Hipotesis 129 Lampiran 24 Lembar Penilaian Aktivitas Hasil belajar 131 Lampiran 25 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Siswa 133 Lampiran 26 Uji korelasi 134 Lampiran 27 Media Flash 137 Lampiran 28 Dokumentasi Penelitian 141 Lampiran 29 Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment 147 Lampiran 30 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 148 Lampiran 31 Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 149 Lampiran 32 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 150

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha atau proses yang ditujukan untuk membina

kualitas sumber daya manusia seutuhnya agar ia dapat melakukan peranya dalam

kehidupan secara fungsional dan optimal. Pendidikan pada akhirnya adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Hasil pengamatan Intan(2008) dalam proses pendidikan menunjukkan

beberapa kendala, antara lain kurangnya partispasi guru dalam merancang dan

menerapkan berbagai metode yang relevan dengan situasi kelas, sistem evaluasi

yang tidak berdimensi diagnostik untuk mencari penyebab sulitnya siswa

memahami mata pelajaran kimia, adanya motivasi yang rendah dalam diri siswa

karena metode pembelajaran yang selama ini dikembangkan tidak membuat siswa

itu sendiri tertarik dan merasa takjub bahwa fenomena kimia di sekitarnya begitu

mempesona untuk dipelajari, dan masih banyaknya siswa yang terpaksa

menghafal pelajaran karena penjelasan guru tidak membantu siswa untuk

mendeskripsikan kimia secara benar.

Menurut Sunyono(2005) siswa merasa jenuh dan kurang memiliki minat pada

pelajaran kimia, sehingga suasana kelas cenderung pasif, sedikit sekali siswa yang

bertanya pada guru meskipun materi yang diajarkan belum dapat di pahami.

Dalam pembelajaran seperti ini mereka akan merasa seolah-olah di paksa untuk

belajar sehingga jiwanya tertekan. Keadaan demikian menimbulkan kejengkelan,

kebosanan, sikap masa bodoh, sehingga perhatian, minat, dan motivasi siswa

dalam pembelajaran menjadi rendah. Hal ini akan berdampak terhadap

ketidaktercapaian tujuan pembelajaran kimia.

(13)

Seorang guru harus mampu merencanakan dan mengelola pembelajaran

dengan baik,harus berjiwa mantap, berakhlak mulia, arif, berwibawa, menjadi

teladan bagi peserta didik, harus menguasai materi pelajaran secara luas dan

mendalam,serta mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswanya dan

manusia sekitarnya. Maka seorang guru minimal mempunyai tugas,baik guru

mata pelajaran maupun guru pembimbing adalah: merencanakan

pembelajaran/layanan, melaksanakan pembelajaran , mengevaluasi, menganalisis,

menindaklanjuti serta pengembangan profesi. (Widyaiswara, 2013)

Untuk mengatasi masalah ini diperlukan sebuah model pembelajaran yang

mampu menolong dan relevan dengan kondisi siswa. Model pembelajaran dapat

berfungsi untuk memberikan pernyataan singkat dan rangsangan yang khusus

mengenai isi materi dari mata pelajaran yang telah dipelajari dan contoh-contoh

acuan yang mudah di ingat untuk setiap konsep, prosedur atau prinsip yang di

ajarkan. Melihat pentingnya penggunaan model pada setiap proses pembelajaran

seperti yang dikemukakan di atas, maka peneliti mencoba menerapkan model

pembelajaran Quantum Teaching dalam membelajarkan kimia pada siswa.

Menurut Bobby De Porter(1992) “Quantum Teaching adalah konsep yang

menguraikan cara-cara baru dalam memudahkan proses belajar mengajar, lewat

pemaduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata

pelajaran yang diajarkan.” Quantum teaching mencakup petunjuk spesifik bagi

guru untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif. Metode

pembelajaran Quantum Teaching menawarkan teknik pengajaran yang efektif dan

menarik dengan kerangka pengajaran yang dikenal dengan TANDUR.

Pembelajaran metode Quantum Teaching tidak hanya melibatkan aspek kognitif ,

tetapi juga aspek afetif dan psikomotorik. Peranan guru dalam metode ini adalah

mencipatakan lingkungan belajar siswa yang di kenal dengan istilah “bawalah

mereka kedunia kita dan hantarkan duania kita kedunia mereka”. Melalui

metode ini diharapakan pembelajaran kimia tidak lagi bersifat monoton dan

menjadi momok bagi sebahagian siswa. Dengan demikian kesan yang didapat

siswa tentang materi pelajaran akan lebih kuat yang pada akhirnya dapat

(14)

Salah satu materi kimia yang dipelajari di SMA adalah Struktur Atom.

Struktur Atom merupakan materi banyak memerlukan perhatian siswa karena ada

struktur atom modern yang harus dipahami siswa, baik dalam segi konsep selain

itu dalam teori atom mekanika kuantum juga memiliki aturan – aturan yang harus

diikuti serta bilangan kuantum yang agak rumit dan bentuk orbital, konfigurasi

elektron, dan hubungan konfigurasi elektron unsur dengan tempatnya dalam tabel

periodik yang ada pada Struktru Atom , dengan demikian untuk mempelajari

materi ini banyak siswa yang mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut terutama

akan dialami oleh siswa yang prestasinya rata-rata rendah, maka perlu digunakan

model pembelajaran yang tepat. Penggunaan model pembelajaran Quantum

Teaching merupakan model yang tepat untuk mengatasi permasalahan itu dan

dibantu dengan penggunaan media Flash pada materi Struktur Atom diharapkan

memberikan hasil yang maksimal dan optimal.

Penerapan model pembelajaran Quantum Teaching ini pernah di teliti oleh

Asima Dalimunthe (2011) yang menyatakan bahwa Pengaruh Metode

Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada

Pokok Bahasan Termokimia dapat meningkatan hasil belajar sebesar 64,7%.

Selain itu, pada penelitian Lusyi Ftriyani (2012) menyatakan bahwa Pengaruh

Model Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan

Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan dapat meningkatan hasil belajar sebesar

(60,74%). Yonanda(2011) juga menyatakan bahwa Pengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Quantum Teaching Mengunakan Media Hondout Terhadap Hasil

Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Termokimia dapat meningkatan hasil

belajar sebesar 70,84%. Ruru Restamina (2013) menyatakan bahwa Pengaruh

Model Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok

Bahasan Konsep Mol meningkatkat hasil belajar sebesar 60,53%. Mery Rohani

(2012) menyatakan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching

Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom dapat

meningkatan hasil belajar sebesar 55,2%

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

(15)

Diintegrasikan Dengan Media Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Pokok Bahasan Struktur Atom”

1.2Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup masalah Berdasarkan latar belakang penelitian ini adalah

Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Yang Diintegrasikan Dengan

Media Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom.

1.3Batasan Masalah

Adapan yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang dterapkan dibatasi pada model pembelajaran

Quantum Teaching menggunakan Media Flash yang diterapkan pada kelas

eksperimen I dan model pembelajaran konvensional dengan metode

penugasan dan tanya jawab menggunakan Media Flash yang diterapkan

pada kelas eksperimen II.

2. Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar kimia pada pokok bahasan

struktur atom

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran

Quantum Teaching yang diintegrasikan dengan media Flash lebih tinggi

dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dengan metode

penugasan dan tanya jawab menggunakan media Flash ?

2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara aktivitas siswa dengan hasil

belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Quantum

(16)

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui hasil belajar kimia siswa yang mendapat perlakuan model

pembelajaran Quantum Teaching dengan menggunakan media Flash dan

hasil belajar kimia siswa yang mendapat perlakuan metode penugasan dan

tanya jawab dengan menggunakan media Flash pada siswa kelas XI pada

pokok bahasan Struktur Atom

2. Mengetahui hubungan yang signifikan antara aktivitas siswa dengan hasil

belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Quantum

Teaching yang diintegrasikan dengan media Flash ?

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Bagi guru : sebagai bahan pertimbangan bagi guru dan calon guru untuk

menggunakan metode pembelajaran quantum teaching dalam proses belajar

mengajar.

2. Bagi siswa : siswa dapat lebih menguasai pelajaran dan dapt lebih aktif

3. Bagi peneliti : untuk menambah wawasan dalam mengajar kimia dengan

metode pembelajaran Quantum teaching khususnya pada pokok bahasan

struktur atom

4. Bagi lembaga : mendapatkan masukan pelaksanan metode yang tepat untuk

meningkatkan kualitas pembelajaraan.

1.7Defenisi Operasional

Pembelajaran Quantum Teaching adalah konsep yang menguraikan cara-cara

baru dalam memudahkan proses belajar mengajar, lewat pemaduan unsur seni

dan pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata pelajaran yang

diajarkan teknik pengajaran yang efektif dan menarik dengan kerangka

(17)

Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran tradisional atau

disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu model ini telah

dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik

dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam pembelajaran sejarah model

konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta

pembagian tugas dan latihan.(setywan,2011)

Media Flash media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau

penyalur pesan .Animasi atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah

film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi

gambar yang bergerak. Flashdidesain dengan kemampuan untuk membuat

animasi 2 dimensi yang handal dan ringan. (Priyanto,2011).

Struktur Atom digambarkan dengan partikel-partikel penyusun atom

(proton,neutron dan elektron) berada didalam atom. Kedudukan elektron

disekitar inti atom atau konfigurasi elektron disekitar inti atom berpengaruh

terhadap sifat fisis dan sifat kimia atom yang bersangkutan. Beberapa ahli

mengajukan teori atom anatar lain Niela Bohr yang dikenal dengan teori atom

Bohr, Louis De Broglie bersama Erwin Schrodinger dan Werner Heisenbergh

(18)
(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik pada bab ke-IV, maka

ditetapkan beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran

Quantum Teaching yang diintegrasikan dengan media flash memberikan

hasil yang lebih tinggi yakni sebesar 74,29% daripada peningkatan hasil

belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional sebesar

52,71% .

2. Ada korelasi positif dan pengaruh aktivitas siswa dengan hasil belajar

siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Quantum

Teaching yang diintegrasikan dengan media flash.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas

maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Bagi guru dan calon guru, penerapan model pembelajaran Quantum

Teaching mempermudah pencapaian tujuan instruktusional dan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya mata pelajaran kimia pada

materi Struktur Atom.

2. Bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching

hendaknya mampu memegang filosofi Quantum Teaching serta mengatur

(20)

60

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.,(2004),Teori Atom Mekanika Kuantum,artike,www.shareswf.com

Anwar,B.(2005).1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Kimia.Yrama

Widya.Bandung.

Brady, J. E. Kimia Universitas Asas dan Struktur, Jilid satu, Jogjakarta : Binarupa

Aksara.

Dalimunte,A.,(2011), Pengaruh Metode Pembelajaran Quantum Teaching

Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Termokimia,

FMIPA Unimed,Medan

DePorter , B., (2000), Quantum teaching , Penerbit Kaifa, Bandung.

Djamarah dan Zain., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Falakh.,(2010).Animsi Flash.Artikel, www.falakh.wordpress.com

Fitriyani,L.,(2012), Pengaruh Model Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar

Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Di Sma

Negeri 1 Rantau Utara Ta.2011/2012. FMIPA Unimed,Medan

Intan,P.,(2008). Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Siswa

Terhadap Hasil Belajar Kimia.FKIP Universitas Sebelas Maret.Solo

Lina.,(2010).Ringkasan Teori Atom Bohr dan Mekanika.artikel. www.silinaolala.

blogspot.com

Meltzer.,(2002), The relationship between mathematics preparation and

conseptual learning gain in physics,hidden variabel in diaagnostic present

scors american jurnal physics

Nasution,S,(2002). Mengajar dengan Sukses. Jakarta: Bumi Aksara.

Pandiangan,E., (2010), Pengaruh Media Komputer (Animasi Flash Power

Point)Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia di SMA Negeri 21

MedanTahun Ajaran 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Priyanto,dkk.,(2011).Animasi Pendidikan Menggunakan Flash.INFORMATIKA

BANDUNG,Bandung

(21)

61

Sardiman, (2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar , Rajagafindo

Persada, Jakarta

Setyawan,H.,(2011).Pengertian, Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah.

artikel. www.zonainfosemua.blogspot.com

Siagian,R.,(2011), Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap

Hasil Belajar Siswa di SMA Negeri 3 Kisaran T.P. 2011/2012, FMIPA

UNIMED, Medan

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA

UNIMED, Medan

Soejanto,A,(1979). Bimbingan Ke arah Belajar yang Sukses. Surabaya : Rineka

Cipta

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT.

Remaja Rosdakarya, Bandung

Sunyono,dkk.,(2009), Identifikasi Masalah Kesulitan dalam Pembelajaran Kimia

SMA Kelas X di Propinsi Lampung.Lampung,FMIPAUniversitas.

Lampung

Tambunan, M, dan Simanjuntak, A., (2008), Strategi Belajar Mengajar, FMIPA

Unimed,Medan

Tim Penyusun LKS.,(2012).Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI Semester I.PT Widya

Duta Grafika.Surakarta

Usman,U., (1995).Menjadi Guru Profesional.Bandung: Remaja RosdaKarya.

Yonanda,R.,(2011). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Quantum

Teaching Mengunakan Media Hondout Terhadap Hasil Belajar Kimia

Gambar

Tabel 2.1 Hubungan antara kulit dengan bilangan kuantum utama
gambar yang bergerak. Flashdidesain dengan kemampuan untuk membuat

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sampel jenuh adalah teknik penentu ansampel bila semua anggota populaitas dijadikan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil,

Daya tahan otot lengan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap hasil. memanah jarak

Metode deskriptif sendiri dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga,

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan tersebut dan kondisi keuangan perusahaan tersebut dan kondisi keuangan perusahaan dapat diketahui dari

Sumber data primer ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara kepada narasumber-narasumber yang terkait dengan Kelompok Ternak Hidayah Alam, antara lain

Masalah pembelajaran yang akan di perbaiki penulis melalui kegiatan penelitian tindakan kelas adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD pada mata pelajaran IPA

Untuk meningkatkan daya simpan serta nilai jual ikan tongkol, dilakukan metode penggorengan hampa ( vacuum frying ). Perbedaan penggorengan hampa dengan penggorengan pada