• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN RESORT AGROWISATA (Autosaved)

N/A
N/A
Beno ramadhana

Academic year: 2022

Membagikan "PERANCANGAN RESORT AGROWISATA (Autosaved)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

`

PERANCANGAN RESORT AGROWISATA,

KABUPATEN SIMALUNGUN,PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Akhir Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur dari Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Pembangunan Panca

Budi

S

K R I P S I

O L E H

:

NAMA : BENO RAMADHANA

NPM 1714310005

PROGRAM STUDI

: ARSITEKTUR KONSENTRASI

: ARSITEKTUR

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(2)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN 2022

KATA PENGANTAR

Segala Puji Dan Syukur atas Kehadirat Allah SWT,Atas Berkah dan Karunia Nikmat Iman dan Islam yang senantiasa dilimpahkan kepada Penulis,sehingga bisa mengajukan proposal ini Yang disusun untuk memenuhi syarat untuk pembuatan skripsi.Adapun judul yang penulis ajukan adalah sebagai berikut: “ perancangan resort agrowisata kabupaten simalungun,pendekatan arsitektur tropis.

Dalam Penyusunan proposal ini banyak hambatan dan rintangan yang penulis hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara normal maupun spiritual.Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal masih banyak kekurangan.Oleh karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran dan serta masukan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Dan pada akhirnya penulis mengharapkan semoga dapat menyelesaikan pada tepat waktunya.

Medan, November 2021

Beno ramadhana

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABLE

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang masalah 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan perancangan 4. Tujuan penelitian 5. Metode Penelitian 6. Sistematik Pembahasan 7. Kerangka Berfikir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Termologi umum judul 2.2 pengertian resort

2.2.1 definisi objek rancangan resort 2.2.2 Teori perancangan resort

2.2.3 Fasilitas penunjang tambahan resort 2.2.4 Tinjauan sirkulasi

2.3 pengertian Aqrowisata 2.3.1 Definisi Aqrowisata 2.3.2 prinsip-prinsip agrowisata 2.3.3 Kriteria Aqrowisata

2.3.4 Ruang Lingkup dan potensi Agrowisata 2.3.5 Konsep dasar pengembangan Agrowisata

2.3.6 Model pengembangan Agrowisata 2.4 Tinjauan Arsitektur Tropis

2.5 Tinjauan Proyek sejenis

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Parawisata merupakan salah satu sector unggulan selain sector pertanian dan Industri kecil dan menengah,parawisata di Kabupaten Simalungun telah berkembang Sedemikian rupa memberikan sumbangan yang besar terhadap pembangunan daerah dan Masyarakat simalungun baik secara langsung maupun tidak langsung terutama dari system pertanian.

Pemngembangan sector ini menjadi salah satu langkah untuk menciptakan kesejahteraan Masyarakat Simalungun,Pemerintah Kabupaten Simalungun khususnya Bupati Simalungun telah berbagai upaya untuk mengembangkan potensi-potensi lokalUntuk membuat wisatawan domestic tetap tertarik untuk mengunjungi Bentuk parawisata alternative telah banyak dikembangkan dikota-kotaDiindonesia.Salah satu bentuk parawisata mencakup kegiatan Agrowisata,Yaitu wisata spiritual,desa wisata,dan ekowisata.Agrowisata merupakan salah satu kegiatan wisata yang menaruh perhatian besar terhadap Sektor pertanian dan perkebunan seperti pertanian sayur-sayuran dan perkebunan jeruk yang terdapat di Simalungun.Ecotourism terdapat menyediakan alternative perbaikan Ekonomi ke aktivitas pengelolaan sumber daya,dan untuk memperoleh pendapatan Masyarakat local.Salah satu daerah di Simalungun yang memiliki peran serta dalam pertanian yang Dapat dikembangkan sebagai kawasan Agrowisata yaitu Kabupaten Tiga runggu.Tiga runggu merupakan salah satu nagori/kelurahan yang ada di kecamatan purba,kabupaten,simalungun,provinsi Sumatra utara,Tiga runggu merupakan ibu kota kecamatan purba.Kabupaten Simalungun Memiiki Luas 438.660 Ha,dan memiliki jumlah penduduk 863.693 jiwa.Tiga runggu,desa yang terletak di jalan Raya Pematang siantar,berjarak kurang lebih 50 Km ke pematang siantar dan hanya kurang lebih 22 Km ke pusat pemerintahan,Tiga runggu merupakan salah satu kawasan dekat pinggir pegunungan Danau toba

(5)

Secara kultural desa Tiga runggu didiami oeh masyarakat simalungun,Sub etnis dari suku Batak,Adat dan tradisi yang bercampur batak toba dan karo karena terdapat letak geografisn tepat berada di tiga titik pertumuan 3 kabupaten yaitu kabupaten simalungun,kabupaten samosir dan kabupaten karo.selain itu Tiga runggu adalah termasuk Ibu kota yang sangat subur dalam segi geografis tanah.

Dengan adanya konsep perancangan Resort dan Agrowisata yang berwawasan lingkungan di kabupaten simalungun,diharapkan menunjang parawisata dikabupaten simalungun dan sebagai sarana edukasi untuk para wisatawan local dan masyarakat sekitar,

Dengan konsep rancangan Resor dan agrowisata yang berwawasan lingkungan,sehingga kekayaan alam desa Tiga runggu dapat terjaga kelestarian sehingga dapat menikmati oleh wisatawan ataupun pengunjung di Desa Tiga runggu.

1.2 Rumusan masalah

Pemilihan tema Tropis pada perancangan ini karna dilihat dari kondisi cuaca yang mendukung,banyaknya pepohonan dan pegunungan didaerah simalungun sehingga wilayah tersebut sejuk untuk diwilayah simalungun Kecamatan tiga runggu.Perancangan ini tidak akan lepas dari bagaimana bangunan yang akan didesain akan memberikan efek positif pada lingkungan sekitar wilyaha simalungun.Berikut identifikasi masalah pada perancangan resort di daerah simalungun :

1.Belum adanya ketersedian fasilitas akomodasi bagi pengunjung yang ingin menginap dan pengunjung wisatawan semakin meningkat setiap tahunnya.

2.Bagaimana penerapan perancangan program ruang resort aqrowisata di kecamatan tiga runggu.

1.3 Tujuan Perancangan

1.Merancang resort dikawasan simalungun sebagai objek wisata dengan fasilitas lengkap bagi wisatawan dalam segi arsitektur tropis

2.Menerapkan konsep arsitektur tropis pada perancangan resosrt agrowisata

(6)

1.4 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan perkembangan provinsi sumatera utara khususnya didaerah kabupaten simalungun kecamtan tiga runggu, terutama dalam mengantisipasi pertumbuhan kunjungan parawisata yang melakukan perjalanan ke pula samosir danau toba,simarjarunjung kabupaten simalungun yang merupakan salah satu tempat wisata terbaik di sumatera utara.tentunya hal ini membawa suatu hal dampak positif dan memberikan suatu alasan tersendiri kenapa parawisatawan senang untuk berkunjung ke tempat ini.

Perancangan resort agrowisata ini juga membantu para pengunjung dan wisatawan yang menginap yang melakukan perjalan wisata liburan dipula samosir dan membantu pengunjung melakukan aktifitas wisata dengan luas dan muda untuk menikmati wisata,selain itu,perancangan ini juga akan sangat berdampak pada perekonomian bagi masyarakat setempat.

1.5 Metode Penulisan

Metode penulisan / perancangan resort aqrowisata di simalungun kecamatan tiga rungu ini menguraikan teknik pengumpulan data,teknik analisis data dan dan teknik penyimpulan data.Teknik pengumpulan data,pada tahap pengumpulan data ini digunakan 2 (dua) bagian yaitu data primer dan data sekunder diperoleh dari studi literatur dan studi intansional dengan mencari data terkait.Teknik pengelolaan data yang digunakan adalah teknik analisis,yaitu menguraikan permasalahan tersebut dan mencari alternatif pemecahannya berdasarkan teori-teori dan pedoman-pedoman kerja yang ada disesuaikan dengan keadaan lapangan.Teknik penyimpulan data dengan penarikan simpulan yang digunakan dengan metode deduksi,yaitu pengambilan suatu kesimpulan,terlebih dahulu menguraikan hal-hal yang bersifat umum ke hal-hal bersifat khusus.

(7)

1.6 Sistematik pembahasan

Untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi dari penulisan penelitian ini, maka penulis membuat sistematika pembahasan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 pertama,berisi tentang mengenai latar belakang dari penulisan peneleitian,rumusan dan batasan masalah,tujuan dan manfaat dari penelitian,sistematik pembahasan dan kerangka berpikir yang dilakukan dalam perancangan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini mengenai pemahaman berisi tentang pemahaman dan definisi-definisi dari judul penulisan penelitian ini yaitu perancangan Resort aqrowisata kabupaten simalungun pendekatan arsitektur tropis.

BAB III DESKRIPSI PROYEK

Pada bagian bab ini membahas mengenai data dan gambaran proyek secara umum,mulai dari maksud tujuan proyek,lokasi berjalannya proyek,dan data umum proyek serta tinjauan umum pekerjaan proyek.

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN

Sistem kegiatan/Program ruang,Analisis perancangan luar Tapak,Analisis Tata ruang dalam,Analisis masa depan dan perwajahan,Analisis system struktur/Konstruksi,Analisis Sistem utilitas.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Membahas tentang proses memasukan ide konsep perancangan yang digunakan dengan pendekatan arsitektur tropis yang bertujuan untuk bmemberikan kenyamanan bagi pengguna maupun lingkungan

BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR

Isi dalam bab ini berisikan hasil dari perancangan yang dirancang yaitu foto hasil perancangan arsitektur,struktur maket dari rancangan.

(8)

1.7 Kerangka berfikir

PERANCANGAN RESORT AGROWISATA AGROWISATA

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS

LATAR BELAKANG

 MengembangkanParawisata di simalungun

 Resort agrowisata sebagai fasilitas

RUMUSAN MASALAH

1. Belum adanya ketersedian fasilitas akomodasi bagi pengunjung yang ingin menginap dan pengunjung wisatawan semakin meningkat setiap tahunnya.

2. Bagaimana penerapan perancangan program ruang resort aqrowisata di kecamatan tiga runggu

STUDI BANDING

MAKSUD DAN TUJUAN Merancang resort dengan pendekatan

arsitektur tropis

STUDI LITERATUR

ANALISA PENDEKATAN

KONSEP DESAIN

(9)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II. Landasan Teori 2.1 Perancangan

Menurut Soetam Rizky (2011 : 140 ) Perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik Yang berpariasi serta didalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya.

2.2 Pengertian resort

Resor adalah suatu bangunan yang berbadan usaha akomodasi yaitu menyediakan jasa penginapan,fasilitas penunjang,serta penyedia makanan dan minuman.Dengan tujuan relaksasi atau rekreasi.

2.2.1 Definisi objek rancangan resort

Resort merupakan salah satu kawasan yang didalamnya terdapat akomodasi dan sarana hiburan sebagai penunjang kegiatan wisata.Beberapa definisi resort oleh beberapa sumber yaitu..

1. Menurut Colmant ( 1895 : 95 ) mengungkapkan bahwa resort ialah yang diseain untuk para wisatawan yang berekreasi maupun liburan,Resor ini merupakan sebuah resor yang sederhana maupun yang mewah,dan dapaat mengakomodir sebagai kebutuhan mulai dari keluarga maupun kebutuhan bisnis.pendit (1999) Resor adalah tempat menginap dimana terdapat fasilitas khusus untuk bersantai dan berolahraga seperti tennis,golf,spa,tracking dan joggin.Bagian concierge berpengalaman dan mengetahui sebuah lingkungan Resor,Apabila ketika tamu yanh hitch –hiking berkeliling sambal menikmati

(10)

keindahan resor ini.

2. Menurut john M.1987 tempat peristirahat sementara pada musim tertentu terutama pada musim panas,seperti ditepi pantai atau pegunungan yang banyak dikunjungi untuk menikmati potensi alamnya.

3. Menurut Hornby,1947 Resort adalah sebuah sarana tempat menginap bagi wisatawan atau bisa disebut tempat wisata yang sering dikunjungi dimana para pengunjung yang datang ke tempat tersebut untuk menikmati potensi alamnya.

Resort juga dapat diartikan sebagai sebuah jasa parawisata yang setidaknya di dalamnya terdapat lima jenis pelayanan yaitu akomodasi,pelayanan makanan dan minuman,hiburan,outlet penjualan,dan fasilitas rekreasi (O’Shannessy et al.,2001:5).Adapun pasar dari usaha resort yaitu pasangan (couples),keluarga (Families),pasangan yang berbulan madu (honeymoon couples),dan individu (single) (O’shannessy et al.,2001:7).Beberapa resort yang dikemukakan para ahli memiliki kesamaan maksud dan arti,bahwa resort merupakan suatu tempat yang memiliki keindahan alam yang digunakan untuk rekrasi dan didalamnya terdapat fasilitas menunjang kegiatan rekreasi tersebut,Adapun terdapat teori-teori pustaka dalam objek rancangan resort yaitu:

Teori-teori atau pustaka yang relevan dengan objek Rancangan A. Faktor – faktor Timbulnya resort hotel.

1. Berkurangnya waktu beristirahat 2. Kebutuhan manusia rekreasi

3. Keinginan menikmatai suasana potensi pemandangan alam 4. Kesehatan

B. Karakteristik Resort

Menurut Kurniasih (2009) terdapat 4 (empat) karakteristik hotel resort yang dapat dibedakan menurut jenis hotel lainnya.

1. Berdasarkan lokasi

(11)

Umumnya Resort berlokasi ditempat berpemandangan indah,pegunungan,tepi pantai dan sebagainya,yang tidak dirusak dari keramain kota,lalu intas yang padat dan berisik,dan polusi perkotaan.pada resort,kedekatan hubungan dengan rekreasi merupakan salah satu hal utama terhadap pasar dan mempengaruhi harganya.

2. Berdasarkan fasilitas

Motifasi pengunjung untuk bersantai dan berliburan untuk mengisi waktu luang menenuntut ketersediaan fasilitas pokok adalah ruang tidur sebagai area privasi.Fasilitas rekresi outdor,meliputi kolam renang,lapangan tenis dan penataan Lanscape.

3. Berdasarkan sasaran pasar

Eisatawan yang berkunjung cenderung untuk mencari akomodasi arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan resort lainnya.Wisatawan pengguna resort cenderung memilih suasana yang nyaman dan tenang menikmati alam,dengan arsitektur yang mendukung tinkat kenyamanan dengan tidak meninggalkan citra bernuansa ettnik.

4. Berdasarkan Atmosfir dan Arsitektur

Wisatawan yang berkunjung pada tempat penginapan biasanya mencari bangunan dengan rancangan yang bagus dan menarik suasana yang nyaman dengan arsitektur yang mendukung tingkat kenyamanan sutau resort.

Berbagai jenis objek wisata yang ada di Indonesia mempengaruhi macam – macam resort yang ada.Berdasarkan fasilitas yang disuguhkan dan lokasi resort,dapat dikelompokan sebagai berikut :

 Beach resort

Tempat penginapan yang menyediahkan keindahan alam berupa pantai.

 Montain resort

Tempat penginapan yang terdapat di daerah pegunungan,pemandangan

(12)

atau view yang terlihat natural sehingga mampu menjadikan potensi hotel resort.

 Health resort and spa

Tempat penginapan yang menyediakan berbagai sarana kesehatan berupa spa.

 Condominium,time share and residential development

Suatu Tempat pinganapan yang berupa memiliki strategis pemasaran yang memiliki daya Tarik pengunjung melalui penawaran berupa penyewaan kamar dalam jangka waktu yang cukup lama.

 All suite-hotels

Tempat penginanapan yang menawarkan fasilitas mewah,yakni menyediakan kamar dengan fasilitas lengkap.

 Sight-seeing resort hotel

Tempat penginapan yang terletak pada daerahyang mempunyai potensi,seperti : pusat pembelanjaan yang sesuai dengan rancangan adalah beach resort.

2.2.2 Teori perancangan Resort Fasilitas utama dan penunjang

Berdasarkan keputusan dirjen parawisata No.14/U/11/88 tentang pelaksanaan ketentuan usaha dan penggolongan resort.Dapat dijelaskan pada klasifikasi standart dibawah ini :

1. Resort bintang satu: minimal 20 kamar 2. Resort bintang dua: minimal 20 kamar 3. Resort bintang tiga: minimal 30 kamar 4. Resort bintang empat: minimal 50 kamar 5. Resort bintang lima: minimal 100 kamar

Dari bawah ini merupakan fasilitas yang ada dalam sebuah resort berbintang empat dengan 62 kamar :

1. Area parkir yang berlokasi didepan pintu masuk Lobby resort.Area ini harus mampu menampung kendaraan tamu sesuai kebutuhan.para pengunjung yang datang ke tempat rekreasi pada umumnya menggunakan beberapa macam jenis kendaraan diantaranya

(13)

kendaraan umum maupun pribadi.standar ukuran yang digunakan akan dijelaskan pada Tabel 1.2

Jenis kendaraan Panjang (m)

Lebar (m) Tinggi (m) Radius putaran Berbentuk

lingkaran

Sepeda motor 2,20 0.70 1,00 1,00

Mobil pribadi 4,70 1,75 1,50 5,75

Mobil pribadi ukuran besar 5.00 1,80 2,00 6,00

Bus 11,00 2,50 3,95 10,25

Tabel 1.2 jenis-jenis kendaraan pengunjung (sumber:Neufert,2013:105)

2. Lobby resort,merupakan sebuah area dimana tamu yang datang akan melakukan registrasi,sebuah area dimana tamu resort satu bertemu dengn tamu hotel lainnya dimana tamu melakukan proses keberangkatan (check-out) dari hotel.Lobby resort juga biasa digunakan seperti area membaca pada umumnya,Di bawah ini merupakan penjelasan dari standar ruang pada fasilitas lobby sebagai ruang utama pada Tabel 1.3

Tabel 1.3 Standar ruangruang lobby

Ruang sumber standar

Main lobby BPDS 0.65-0.9m2/orang

Lounge area NAD 2,5m2/orang

Receptionist BPDS 10m2/unit

Ruang kasir NAD 2.75m2/orang

Costumer service NMH 12 m2/unit

Toilet umum NAD 3,6 m2/orang

(14)

(sumber:http://petrachristianuniversitaslibrary-/jiunkpe/s1/tmi/2000.html)

3. Kamar resort merupakan fasilitas utama untuk penjualan dan penyewaan kamar.Berbagai tipe kamar dan berbagai fasilitas yang terdapat didalamnya.jenis-jenis kamar resort,contoh-cotohnya kamar sesuai kualifikasinya menurut Argustinus Darsono (2011:52) sebagai berikut:

a. Singgle room : jenis kamar tamu standar ekonomi yang diengkapinsatu tempat tidur untuk satu orang tamu.

b. Twin room : Jenis kamar standar ekonomi yang dilengkapi dua tempat tidur untuk dua orang tamu.

c. Triple room : Jenis kamar tamu standar ekonomi yang dilengkapi dua tempat tidur atau satu tempat tidur double jenis queen dengan satu tempat tidur tambahan untuk tiga orang tamu.

d. Superior room : Jenis kamar tamu yang cukup mewah delengkapi satu double bed jenis queen atau twin bed.Tempat tidur jenis queen bed digunakan untuk dua orang tamu.

e. Suite room:Jenis kamar tamu mewah,yang dilengkapi beberapa kamar tamu,ruang makan,dapur kecil,dan kamar tidur dengan sebuah king bed.

f. President site room : Kamar resort yang terlengkap fasilitanya dengan harga yang mahal.Pmberian nama kamar jenis ini kamar di resort berbeda-beda sesuai dengan selera manajemen masing-masing.dibawah ini keterangan gambar pada jenis kamar resort pada Tabel 1.4

Tabel 1.4

(15)

4. Restoran,merupakan tempat penjualan makanan atau minuman.Berbagai macam jenis restaurant disuguhkan untuk memenuhi kebutuhan tamu seperti coffe shop,special restaurant (Indonesia,japan dan western),dan lainnya.Biasanya semakin banyak kamar resort.semakin banyak fasilitas yang tersedia.untuk standar acuan yang dipakai dijelaskan pada table 1.5

Tabel 1.5 standar ruang-ruang penunjang

Ruang sumber standar

Restoran Nad 2.5m2 /orang

cafe Nad 2.5m2 /orang

Gudang Nad 250x0.24m2

(Sumber : Neufert,2013 : 105)

5. Meeting room atau function room,adalah tempat yang disewakan untuk berbagai macam kebutuhan seperti meeting,rapat,seminar dan lain sebagainya.Ruang ini disebut juga sebagai banguet room,standar ruang meeting dan function dijelaskan pada table 1.6

Tabel 1.6 standar ruang-ruang penunjang

Ruang Sumber Standar

Meeting room HM(hotel,motel and condominium)

1,1-1,3 m2/orang

Function room HMC 1,8 m2/orang

(Sumber :http://petrachristianuniversitylibrary-/jiunkpe/s1/tmi/2000.html)

6. Tempat untuk entertainment dan olahraga merupakan fasilitas yang ditawarkan kepada

(16)

tamu yang ingin mendapatkan hiburan (music dan pertunjukan lainnya)dan pelatihan (tennis,golf,renang,dan lainnya).untuk standar kolam renang terbuka yang bukan digunakan oleh perenang bidang air 500-1200 m2 kedalaman air 0,50-1,35 m.(sumber : Neufret,2013:193)

7. Laudry dan drycleaning,merupakan fasilitas untuk mencuci,pengeringan dan penyetrikaan pakain tamu.Fasilitas ini merupakan fasilitas penunjang untuk mendapatkan keuntungan tambahan dijelaskan pada table 1.7

Tabel 1.7 standar ruang penunjang

Ruang Sumber Standar

Chief laundry TSS 7,5-9,5 m2/orang

laundry TSS 0,5 m2/kamar

Gudang laundry HPD(hotel plsnning and desing)

0,0023 m2/kamar

(Sumber :http://petrachristianuniversitylibrary-/jiunkpe/s1/tmi/2000.html)

2.2.3 Fasilitas penunjang tambahan resort

1. Tempat untuk para karyawan seperti EDR (employees

diningroom),locker,toilet,mushola,dan lain-lain.standar ruang pekerja dapat dilihat pada Tabel 1.8

Tabel 1.8 standar ruang-ruang penunjang tambahan

Ruang sumber standar

Locker NAD 0,882 m2/orang

Toilet karyawan NAD 0,5 m2/kamar

Musholla NAD 1,008 m2/orang

(sumber:Neufert,2013:105)

(17)

2. Ruang penyimpanan atau gudang material untuk operasional seperti

makanan,minuman,perlengkapan gudang dan sebagainya.Dapat dilihat pada Tabel 1.9

Tabel 1.9 standar ruang-ruang penunjang tambahan

(Sumber :http://petrachristianuniversitylibrary-/jiunkpe/s1/tmi/2000.html)

3. Ofiice atau kantor untuk berbagai jenis aktifitas didalam resort dimulai dari general manager,front office manager,F&B manager,chief acconting,personal manager,sampai bagian terbawah,penjelasan mengenai standar ruang kantor pada resort dijelaskan pada Table 1.10

Tabel 1.10 standar ruang-ruang penunjang tambahan

Ruang Sumber Standar

General manager TSS 1,33 m2/orang

Sekertaris TSS 1,8-2,3 m2/orang

F&B manager HPD 7,5-9,5 m2/orang

Staff admin HPD 1,8-2,3 m2/orang

Akuntan HPD 7,5-9,5 m2/orang

Arsip HPD 0,02 m2/orang

Rapat HPD 1,5-2 m2/orang

(Sumber :http://petrachristianuniversitylibrary-/jiunkpe/s1/tmi/2000.html)

4. Ruang atau tempat lain yang digunakan untuk berbagai maksud seperti koridor,tangga.lift,pos security,ruang perbaikan perawatan dan sebagainya :

Dari uraian diatas,dapat disimpulkan bahwa oprasional resort harus didukung dengan

Ruang Sumber Standar

Gudang makanan HPD 0,1 m2/kamar

Gudang minuman NAD 0,18 m2/kamar

Gudang pendingin HPD 0,1 m2/kamar

Gudang bahan TSS 0,14 m2/kamar

Ruang cuci TSS 0,2 m2/kamar

(18)

berbagai fasilitas yang dapat mendukung kelancaran aktifitas penjualan.kelengkapan fasilitas yang tersedia memberi dampak lama masa tinggal tamu dan uang yang akan dikeluarkan oleh tamu.semakin besar pengeluaran yang dikeluarkan,semakin menambah pemasukan bagi resort tersebut.Dengan demikian telah memenuhi standart yang harus dimiliki sebagai industry jasa akomodasi.

Gambar 1.1 ini merupakan contoh skema resort:

Gambar 1.1 skema resort (Sumber : Neufret,2012:127

(19)

2.2.4 Tinjauan sirkulasi

Sirkulasi merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah perancangan.sirkulasi sering terkait dengan aktifitas dan perilaku manusia,sehingga perencanaan sirkulasi terlebih dahulu mempertimbangkan aspek perilaku manusia.Adapun pola sirkulasi pada resort,juga beberapa bangunan yang memiliki fungsi yang sama.beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam perancangan sirkulasi yaitu kenyamanan yang meliputi pencahayaan,kelembaban relative dan suhu.selain kenyamanan faktor penting lainnya adalah aksesibilitas (kemudahan akses) untuk menuju objek.Menurut Francis D.K Ching (2001) dalam bukunya disebutkan beberapa faktor yang berpengaruh dalam sirkulasi yaitu pencapaina,akses pintu masuk,konfigurasi jalur,hubungan jalur,dan ruang,bentuk ruang sirkulasi.

2.2.4.1 Pintu masuk

Untuk memasuki sebuah bangunan,ruangan maupun sejenisnya akan melalui tahapan penembusan suatu bidang yang memisahkan area satu dengan lainnya.Adapun pintu masuk berperan sebagai akses yaitu penekanan pada jalur masuk menuju bangunan.penekanan ini dapat diwujudkan dengan pembayangan,gradasi,proporsi,skala,warna,material,tekstur,bentuk langgam,karakter pintu masuk,sudut kecondongan.Faktor penting dalam merancang akses adalah tujuan yang akan dicapai dalam perancangan pintu masuk.pintu masuk untuk resort dirancang jalur kendaraan yang dapat menepi ke sisi pintu-pintu masuk biasanya diletakan pada lobby yang ramai atau dapat juga berupa pintu putar (dapat dilalui dengan dengan cepat untuk keadaan darurat/kebakaran dan dilewati koper-koper bagasi ).bila tamu lewat cukup banyak terutama pada tamu-tamu yang membawa sendiri kopor-kopornya atau bagasi tamu-tamu tersebut.

(Neufret,2000:215)

2.2.4.2 Konfigurasi jalur antara blok kamar tidur dengan ruang umum

Pada dasarnya semua alur pergerakan baik manusia,kendaraan,barang maupun pelayanan memiliki sifat lurus atau linier.Dan semua jalur memiliki titik awal yang membawa pengguna menyusuri urutan ruang yang direncanakan. (D.K Ching,2000:252) Banyak cara suntuk menghubungkan blok kamar-kamar tidur dengan ruang-ruang umum dan daerah sirkulasinya pada resort,diantaranya tergambarkan dalam 3 model

(20)

Tabel 1.11

Tabel 1.11 konfigurasi jalur sirkulasi kamar tidur dengan ruang umum.

NO Keterangan Gambar

1 Pengembangan blok kamar tidur terpadu dengan penandaan pada sirkulasi vertical seperti tonggak ditengah.sesuai dengan pengembangan bangunan ditengah kota.

2 Perletakan blok kamar tidur berdampingan dengan blok ruang umum:bentuk ini dapat dianggap cukup ekonomis karena struktur bangunan optimal dan daerah pelayanan dapat dirancang untuk masing-masing bagian.

3 Penataan ruang trbuka,dimana blok untuk umum dan pelayanan terletak terpisah dari blok kamar tidur yang ditata dalam kelompok tersebar pada lahan yang harus.

(sumber:Neufret,2012:213)

Keterangan

2.2.4.3 Hubungan jalur dan ruang

Hubungan jalur dan ruang merupakan dua aspek yang saling berkaitan dimana,ruang sebagai objek yang membutuhkan jalur sebagai obyek yang menggunakan ruang satu dan laiinya.Adapun beberapa pola hubungan jalur dan ruang akan dijelaskan pada Tabel 1.12

(21)

Tabel 1.12 hubungan jalur dan ruang

NO Ruang Hubungan

jalur

Keterangan Gambar

1 Pada koridor kamar resort Melalui jalur ruang

1.Kesatuan tiap ruang

2.konfigurasi jalan yang fleksibel 3.menghubungkan jalan dengan ruang

2 Pada lobby dan tempat istirahat/santai

Menembus ruang

1.Jalan dapat menembus sebuah ruang menurut sumbuhnya

2.Dapat

menimbulakan ruang istirahat 3

(22)

2.3 Pengertian Aqrowisata

Agrowisata Merupakan kegiatan yang memadukan wisata dan edukasi yang berkaitan dengan bidang pertanian.Aqrowisata memberi kesempatan bagi petani untuk mampu meningkatkan kualitas hidupnya melalui sumber daya pertanian miliknya,dan memiliki gambaran secara nyata ataupun realita kepada wisatawan tentang pertanian dan kehidupan bertani.Aqrowisata memadukan sektor pertanian dan sektor parawisata,dengan demikian sektor pertanian tidak semakin terpinggirkan dengan perkembangan kegiatan sektor parawisata.

2.3.1 Definisi Agrowisata

Agrowisata Merupakan rangkaian kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi petanian sebagai objek wisata,baik potensial berupa pemandangan alam kawasan pertanian maupun kekhasan dan keanekaragaman aktivitas produksi dan teknologi pertanian serta budaya masyarakat petani.Kegiatan agrowisata bertujuan untuk memperluas wawasan pengetahuan,pengalaman rekreasi dan hubungan usaha dibidang pertanian yang meliputi tanaman pangan,hortikultura,perkebunan,perikanan dan peternakan,Di samping itu yang termasuk dalam agrowisata adalah perhutanan dan sumber daya pertanian.perpaduan antar keindahan alam,kehidupan masyarakat pedesaan dan potensi pertanian apabila dikelola dengan baik dapat mengembangkan daya Tarik wisata.Dengan perkembangannya agrowisata disautu daerah tujuan wiasata akan memberikan manfaat untuk peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerintahan dengan kata lain bahwa fungsi parawisata dapat dilakukan dengan fungsi budidaya pertanian dan pemukiman pedesaan dan sekaligus fungsi konservasi (Gumelar S.sastrayuda,2010)

Menurut pusat data dan informasi (2005),agrowisata dapat dikelompokan ke dalam wisata ekologi (ecoutourism),yaitu kegiatan perjalanan wisata dengan tidak merusak atau mencemari alam dengan tujuan untuk memgagumi dan menikmati keindahan alam,hewan atau tumbuhan liar di lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan (Rima Windasari,2006)

2.3.2 Prinsip-prinsip Aqrowisata

Ekowisata dan Aqrowisata pada dasarnya memiliki konsep yang sama.Menurut Wood

(23)

(2000) dalam pitana (2002) ada beberapa aspek pengembangan aqrowisata diantaranya sebagai berikut:

1.Menekan rendah rendahnya dampak negatif terhadap alam dan kebudayaan yang dapat merusak daerah tujuan wisata.

2.Memberikan pembelajaran kepada wisatawan mengenai pentingnya suatu pelestarian.

3.Menekan pentingnya bisnis yang bertanggung jawab yang bekerja sama dengan unsur pemerintahan dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan penduduk local dan memberikan manfaat pada usaha pelestarian.

4.Mengarahkan keuntungan ekonomi secara langsung untuk tujuan secara langsung untuk tujuan pelestarian,manajemen sumber daya alam,dan kawasan yang dilindungi.

5.Memberikan penekanan pada kebutuhan Zona parawisata regional dan penataan serta pengelolaan tanaman – tanaman untuk tujuan wisata dikawasan yang ditetapkan untuk tujuan wiasata tersebut

6.Memberikan penekanan pada kegunaan pada studi-studi berbasis lingkungan sosial dan program – program jangka panjang,untuk mengavaluasi dan menekan serendah- rendahnya dampak parawisata terhadap lingkungan.

7.Mendorong usaha peningkatan manfaat ekonomi untuk negara,pebisnis dan masyarakt lokal,terutama penduduk yang tinggal diwilayah kawasan yang dilindungi.

8.Berusaha untuk menyakini bahwa perkembangan tidak melampaui batas sosial dan lingkungan yang diterima seperti yang ditetapkan para peneliti yang telah bekerja sama dengan penduduk lokal.

9.Mmempercayakan pemanfaat sumber enrgi,melindungi tumbuh-tumbuhan dan bintang liar,dan menyesuaikan dengan lingkungan alam dan budaya.

Pengembangan Agrowisata dituntut untuk mengarah pada terwujudnya tahap pengembangan pariwisata berkelanjutan (Suistainable of Tourism Development) Yitu prinsip perkembangan yang berpijak pada keseimbangan aspek dan pengembangan serta beriorentasi ke depan dalam jangka panjang,Berkenan kepada nilai manfaat yang besar bagi masyarakat setempat,prinsip pengelolaan

(24)

aset/sumber daya yang tidak merusak,namun berkelanjutan jangka panjang baik secara sosial,budaya,ekonomi,serta pengembangan parawisata harus mampu mengembangkan apresiasi yang lebih peka dari masyarakat.Aspek utama dalam pengembangan sebuah aqrowisata,memiliki tujuan yaitu dapat meningkatkan jumlah wisatawan sehingga kesejahteraan pengelola,dan masyarakat sekitar dapat terjamin.Menurut Tirtawinata dan Fachruddin (1996) agrowisata dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Meningkatakan konservasi lingkungan

b. Meningkatkan nilai estetika dan keindahan alam c. Memberikan nilai rekreasi

d. Menigkatkan kegiatan ilmiah dan pengembangan olmu pengetahuan e. Mendapatkan keuntungan ekonomi

Pada prinsipnya agrowisata merupakan kegiatan industry yang mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung ditempat wisata yang diselenggarakan.Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisata adalah keaslian,keunikan,kenyamanan dan keindahan alam.Oleh sebab itu,faktor kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan,terutama pada wilayah-wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi para wisatawan.Menyadari pentingnya nilai kualitas lingkungan tersebut,Masyarakat /petani setempat perlu diajak untuk menjaga keaslian,kenyamanan dan kelestarian lingkungan (subowo,2002).

2.3.3 Kriteria Aqrowisata

Menurut Bappenas (2004) kriteria kawasan aqrowisata sebagai berikut : 1 Memiliki potensi atau basis kawasan di sektor agro baik

pertanian,horticultural,perikanan,maupun peternakan,misalnya :

a. Subsistem usaha pertanian primer ( on farm ) yang diantara lainnya terdiri dari pertanian tanaman pangan da hortikultular,perkebunan,perikanan,peternakan dan kehutanan

b. Subsistem industri pertanian yang antara lain terdiri industry

pengelolaan,kerajinan,pengemasan dan pemasaran baik lokal maupun ekspor.

c. Subsistem pelayanan yang menunjang kesinambungan dan daya dukung kawasan

(25)

baik terhadap industri dan layanan wisata maupun sektor agro,misalnya transportasi dan akomodasi,penelitian dan perkembangan,perbankan dan asuransi,fasilitas telekomunikasi dan insfrastruktur.

2. Adanya kegiatan masyarakat yang didominasi oleh kegiatan pertanian dan wisata dengan keterkaitan dan ketergantungan yang cikup tinggi,antara lain kegiatan pertanian yang mendorong tumbuhnya industry parawisata,dan sebaliknya kegiatan parawisata yang memacu berkembangya sektor pertanian.

3. Adanya interaksi yang intensif dan saling mendukung bagi kegiatan agro dengan kegiatan parawisata dalam kesatuan kawasan,antara lain sebagai kegiatan dan pruduk wisata yang dikembangkan secara berkelanjutan.

2.3.4 Ruang Lingkup dan potensi Agrowisata

Penentuan klasifikasi agrowisata didasari oleh konsepsi dan tujuan pengembangan aqrowisata ,jenis – jenis obyek aqrowisata beserta daya Tarik obyek tersebut.Daya Tarik agrowisata terdiri dari komoditi usaha agro,system sosial ekonomi dan budaya,system teknologi dan budidaya usaha agro,peninggalan budaya agro,budaya masyarakat,keadaan alam dan prospek investasi pada usaha agro tersebut.Ruang lingkup dan potensi agrowisata oleh Team Menteri Rakornas wisata pada tahun 1992 dalam Betrianis (1996) dijelaskan : 1. Tanaman pangan

a. Lingkp komuditas yang ditangani meliputi komuditas tanaman padi,palawijaya dan komoditas tanaman hortilultura.

b. Lingkup kegiatan yang ditangani meliputi kegiatan usaha tani tanaman pangan (padi,palawijaya,hortikultura) yang terdiri dari berbagai proses kegiatan pra panen,pasca panen/pengelolaan hasil sampai pemasarannya.

2. Perkebunan

Daya tarik perkebunan sebagai sumber daya wisata antara lain sebagai berikut : a. Daya Tarik histori wisata alam

b. Lokasi perkebunan

c. Cara- cara tradisional dalam pola tanam,pemeliharaan,pengelolaan Ruang lingkup bidang usaha perkebunan meliputi :

 Perkebunan tanaman keras dan tanaman lainnya yang dilakukan oleh

(26)

perusahaan swasta atau BUMN

 Berbagai kegiatan obyek usaha perkebunan dapat berupa praproduksi (pembibitan ),produksi dan pasca produksi ( pengelolaan dan pemasaran ) 3. Peternakan

Daya Tarik peternakan sebagai sumber daya wisata antara lain sebagai berikut : a. Pola peternakan yang ada

b. Cara – cara tradisonal dalam peternakan c. Tingkat teknik pengelolaan

d. Budidaya hewan ternak

Ruang Lingkup obyek wisata peternakan meliputi :

a. Pra produksi : pembibitan ternak,pabrik pakan ternak,pabrik obat – obatan dan lain – lain.

b. Kegiatan produksi : usaha peternakan ungas,ternak perah,ternak potong dan aneka ternak.

c. Pasca produksi : pasca panen susu ,daging telur,kulit dan lain-lain.

d. Kegiatan lain : penggemuk ternak karapan sapi,adu domba, pacu itik.

4. Perikanan

Daya Tarik perikanan sebagai sumber daya wisata antara lain sebagai berikut : a. Adanya pola perikanan yang telah ditetatpkan oleh pemerintah

b. Cara – cara tradisonal dalam perikanan c. Tingkat teknik pengelolaan

d. Budidaya perikanan

Ruang lingkup obyek wisata perikanan meliputi :

a. Kegiatan penangkapan ikan,yang merupakan suatu kegiatan usaha untuk memperoleh hasil perikanan melalui usaha penangkapan pada suatu kawasan perairan tertentu dilaut atau perairan umum (danau,sungai,rawa,waduk atau genangan air

lainnya).Kegiatan ini ditunjang oleh penyediaan prasarana di darat berupa pusat pendaratan ikan atau pelapuhan perikanan.

b. Kegiatan perikanan budidaya yang merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh hasil perikanan melalui usaha budidaya perikanan yang mencakup usaha pembenihan dan pembesaran.Kegiatan budidaya perikanan meliputi budidaya ikan tawar.budidaya

(27)

air payau dan budidaya laut.

c. Kegiatan pasca panen yang merupakan kegiatan penanganan hasil perikanan yang dilakukan pada periode setelah ditangkap dan sebelum dikonsumsi.Kegiatan ini merupakan upaya penanganan,pengelolaan dan pemasaran hasil perikanan

2.3.5 Konsep dasar pengembangan Agrowisata

Pengembangan Agrowisata disetiap lokasi menurut Beatrianis (1996)

Merupakan pengembangan yang terpadu antara pengembangan masyarakat desa,alam terbuka yang khas,pemukiman desa,budaya dan kegiatan pertanian serta sarana penduduk wisata seperti transportasi,akomodasi dan komunikasi.Secara umum,pengembangan aqrowisata selalu menunjukan suatu usaha perbaikan kehidupan masyarakat petani dengan memanfaatkan potensi yang ada secara optimal.

Upaya pengembangan aqrowisata menurut Deasy (1994) mengelompokan konsep dasar pengembangan agrowisata menjadi lima kelompok yaitu :

1. Fungsi agrowisata sebagai obyek wisata merupakan ajang pertemuan antara kelompok masyarakat dengan wisatawan yang mempunyai latar belakang sosial budaya yang berbeda dan yang mempunyai motivasi untuk mengetahui,menghayati serta menikmati hasil budaya masyarakat pada daerah tertentu.

2. Sistem Struktural agrowisata,terdiri dari sub – sub system obyek wisata,sarana dan prasarana parawisata,promosi, dan penerangan parawisata dan wisatawan.

3. Strategi pengembangan desa agrowisata,dipandang sebagai unsur pengembangan masyarakat yang lebih fundamental karena orientasi pada masyarakat,maka sarananya bersifat strategis,menyangkut kemampuan mandiri manusia diwilayah pedesaan.Dengan demikian pengembangan agrowisata tidak lagi sekedar proses pembangunan ekonomi tetap juga proses pembangunan kebudayaan yang mengandung arti pengembangan dan pelestarian.semua program pengembangan agrowisata hendaknya berperan sebagai motivatir,innovator dan dinamisator terhadap pertumbuhan dan perkembangan masyarakat pedesaan menurut proses evolusi desa secara wajar.selain itu,semua program yang sifatnya pemanfaatan sumber daya alam dan sumber dana harus memberikan dampak positif kepada semua pihak yang terlibat.

4. Lokasi agrowisata memberikan pengaruh beda terhadap sub – sub system obyek

(28)

wisata,prasaran dan sarana parawisata,transportasi,promosi dan wisatawan yang datang.Lokasi agrowisata dapat di dalam kota,dipinggir kota atau diluar kota.Lokasi diluar kota/pedesaan merupakan ciri lingkungan yang mempunyai daya Tarik yang kuat bagi wisatawan yang sebagian berasal dari kota.

5. Tata ruang suatu kawasan dipengaruhi oleh system nilai dan system norma yang berlaku ditempat tersebut.oleh karena itu,program pengembangan agrowisata hendaknya memperhatikan tata ruang yang sesuai dengan keadaan dan keperluan masyarakat setempat.

Menurut Titawinata dan Fachruddin (1996) menyatakan bahwa terdapat tiga alternative model agrowisata yang dapat diterapkan sebagai berikut :

1. Alternatif pertama,memilih daerah yang mempunyai potensi agrowisata dengan masyarakat tetap bertahan dalam kehidupan tradisonal berdasarkan nilai – nilai kehidupannya.Model alternative ini dapat ditemui di daerah terpencil dan jauh dari lalu lintas ekonomi.

2. Alternatif kedua,memilih salah suatu tempat yang dipandang strategis dari segi geografis parawisata,tetapi tidak mempunyai potensi agrowisata sama sekali.pada daerah ini akan dibuat agrowisata buatan.

3. Alternatif ketiga,memilih daerah yang masyarakatnya memperlihatkan unsur – unsur tata hidup tradisonal dan memiliki pola kehidupan bertani,beternak,berdagang dan sebagainya serta tidak jauh lalu lintas wisata yang cukup padat.

Dalam pengelolaan agrowisata,perlu mempertimbangkan secara seksama beberapa aspek yang akan melatarbelakangi keberhasilan pengelolaan agrowisata.menurut Gumelar S.sastrayuda (2010) aspek yang dimaksud diantaranya :

1. Aspek sumber daya manusia

Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk pengelolaan agrowisata harus memiliki latar belakang pendidikan dibidangnnya dan memiliki pengalaman yang luas dalam pengelolaan pengerjaan.para petani memiliki skill dalam bercocok tanam perlu mendapat tambahan pengetahuan tentang ilmu tanaman,tumbuhan untuk pengembangan informasi kepada pengunjung

2. Aspek fasilitas,sarana dan prasarana

Hasil komuditas berbagai usaha pertanian yang dimanfaatkan sebagai obyek kunjungan

(29)

perlu ditunjang dengan oleh tersedianya sarana dan prasarana seperti jalan/akses menuju ke kawsan antara lain seperti fasilitas umum ( toilet ),restaurant,ruang informasi dan sarana transportasi.

3. Aspek pemilihan lokasi

Perpaduan antara kekayaan komoditas pertanian dengan keindahan alam dan kehidupan masyarakat dipedesaan pada dasarnya memberikan nuansa kenyamanan dan kenanan dapat mendorong kekayaan daya Tarik wisata diberbagai daerah.untuk lokasi agrowisata perlu adanya identifikasi terhadap wilayah pertanian yang akan dijadikan kawasan agrowisata dengan mempertimbangkan beberapa faktor dominan seperti prasarana dasar,sarana,transportasi dan komunikasi dan yang penting identifikasi terhadap peran serta masyarakat lainnya yang dapat menjadi pendorong berkembangnya agrowisata.

4. Karakteristik Tradisi para petani

Masyarakat petani dari sejak turun temurun telah melahirkan berbagai upacara tradsisi yang berkembang ditengah – tengah merekan dan diakui oleh masyarakat diluar lingkungannya sebagai tradisi turu temurun yang dapat dipertahankan keberadaannya,misalnya kegiatan membajak sawah atau menggembala bebek di pematang sawah.Banyak nilai – nilai tradisi bertani di Indonesia yang perlu digali dan dikembangkan sebagai potensi agrowisata.

5. Karakteristik Agro industry

Agro industry lebih menampilkan berbagai hasil dari komoditi pertanian baik berupa makanan siap saji,maupun kegiatan atau proses dari terbentuknya makanan tersebut.Aktivitas lainnya seperti menanam buah,pohon dan lain – lain yang menjadi daya Tarik.kegiatan tersebut telah banyak menarik wisatawan.

2.3.6 Model pengembangan Agrowisata a. pengembangan Lanskap

Pengembangan Lanskap agrowisata harus berdasarkan RTRW (Rencana tata ruang wilayah) yang dilakukan di kota,kabupaten,propinsi atau produk perencanan lainnya yang mendukung dan menjadi dasar pengembangan wilayah.

Konsep dasarnya meliputi :

1. Memanfaatkan dan melestarikan kawasan lindung yang menjamin fungsi hidrologis

(30)

serta sebagai pengendalian pelestarian alam yang meliputi kawasan lindung,kawasan hutan lindung,kawasan lindung,kawasan suatu alam cagar budaya serta kawasan rawan bencana.

2. Mengembangkan budidaya pertanian lahan basah dan lahan kering sebagai mata pencaharian pokok penduduk jangka panjang,sekaligus membentuk lanskap pertanian yang menunjang keindahan dan keseimbangan alam,pengalihan lahan – lahan non pertanian diarahkan pada lahan – lahan yang tidak atau kuran produktif.

3. Mengembangkan kawasan – kawasan wisata baru sesuai dengan potensi alam yang tersedia,selain mengembangkan obyek wisata yang telah ada,perlu dikembangkan/diversifikasi pruduk lainnya yang menjadi alternative daya Tarik wisata.

b. Zonasi pengembangan kawasan

Agrowisata yang dikembangkan hendaknya mendukung terhadap upaya diversifikasi produk wisata yang mendukung fungsi kawasan wisata dan sekaligus memperhatikan budidaya pertanian.pengembangannya dilakukan berdasarkan potensi pertanian yang dimiliki dan peruntukan ruangnya sesuai dengan RTDR dari masing – masing desa disuatu kecamatan sehingga fungsi parawisata dapat dilakukan sejalan dengan fungsi budidaya pertanian.

Menurut Gumelar S.Sastrayuda (2010) pengembangan zonasi kewilayahan (RTRW) dikategorikan dalam beberapa peletakannya terdiri dari :

1. Dalam kawasan lindung,peruntukan ruang adalah hutan lindung,hutan suaka margasatwa dan cagar alam,dan hutan konservasi.

2. Dalam kawasan penyangga yaitu kawasan antara hutan lindung dan kawasan budidaya pertanian adalah dalam bentuk perkebunan terbatas.

3. Dalam kawasan budidaya pertanian,ruang diperuntukan tanaman tahunan,tanaman pangan lahan basah dan tanaman pangan lahan kering.

4. Dalam kawasan non pertanian diperuntukan untuk rekreasi fungsi parawisata,pemukiman dan industry.

Sedangkan dalam peletakan dan penataan zonasi yang berkaitan dengan pengembangan OTDW (Obyek Daya Tarik Wisata) agrowisata,penzonasian perlu dilaksanakan dengan mengkombinasikan keindahan sumber daya alam sebagai OTDW dengan sumber pertanian sebagai OTDW agro.untuk memperoleh kesan dan pengalaman wisatawan

(31)

penataan zonasi sangatlah penting sebagaimana dikemukakan oleh Wallace (1995) dalam Gumelar S.Sastrayuda (2010) suatu system zonasi yang terencana dengan baik akan memberikan kualitas yang tinggi.Terhadap pengalaman pengunjung dan memberikan lebih banyak pilihan yang akan mempermudah pengelola untuk beradptasi terhadap perubahan pasar.

Pembagian zona pada agrowisata dapat dilihat pada gambar .

Gambar 1.2.penataan zona pada agrowisata

1. Dalam zona inti dapat dikembangkan berbagai kegiatan atraksi yang saling berkaitan dengan potensi sumber daya pertanian sebagai daya Tarik agrowisata.Area ini memiliki keunikan tersendiri.

2. Zona penyangga lebih menitik beratkan atau mefokuskan kepada penyangga yang dapat memperkuat kesan hijau,nyaman,dan memiliki nilai konservasi yang tinggi.

3. Zona pelayanan merupakan zona semua kegiatan dan penyediaan fasilitas yang dibutuhkan seperti restaurant atau tempat informasi.

4. Zona pengembangan menitik beratkan pada kegiatan penelitian pengembangan/budidaya dari masing – masing komoditi.

Menurut Tirtawinata dan Fachruddin (1996) prinsip yang harus dipegang dalam sebuah perancangan agrowisata yaitu :

1. Sesuai dengan rencana pengembangan wilayah tempat agrowisata itu berada.

2. Dibuat secara lengkap,tetapi sederhana mungkin

3. Mempertimbangkan tata lingkungan dan kondisi sosial masyarakat sekitar

(32)

4. Selaras dengan sumber daya alam,sumber tenaga kerja,sumber dana,dan teknik – teknik yang ada

5. Perlu evalusi sesuai perkembangan yang ada

Dalam mengidentifikasi suatu wilayah pertanian sebagai wilayah kegiatan agrowisata perlu pertimbangan tersebut meliputi kemudahan aksebilitas,karakter alam,serta produksi pertanian,dan adanya kegiatan agroindustry.perpaduan antara kekayaan komoditas dengan bentuk keindahan alam dan budaya masyarakat merupakan kekayaan obyek wisata perlu dilengkapi dengan saran dan prasarana parawisata,seperti parawisata,seperti transportasi,promosi,dan penerangan (Tirtawinata dan Fachruddin,1996)

Referensi

Dokumen terkait

berdasarkan data-data yang ditunjukkan oleh pasien maka penulis menegakkan diagnosa keperawatan Tidak efektif bersihan jalan nafas berhubungan dengan Penumpukan

[r]

Proses pembukaan casting chamber menggunakan release valve telah meng- hasilkan gaya yang dapat memadatkan material propelan di dalam tabung cetakan yang tentunya

mengukur 5 dimensi kepribadian yang dihubungkan dengan performa kerja yang diharapkan. Tes ini cocok untuk jenjang

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa untuk memberikan layanan informasi pelanggan telepon PT Telkom dapat dibuat layanan berbasis WAP sehingga informasi mengenai

“ Analisis Pengaruh Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention (Studi Kasus pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang)

After the questionnaire scoring was done, the results in general which inquired about the language learning strategies of memory, cognitive, compensation,

Sejalan dengan gambaran di atas dapat di jelaskan bahwa solidaritas sosial di antara masyarakat sangat penting khususnya dalam tradisi Ngaruat Jagat yang memiliki