• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Buku Cerita Bergambar tentang Sejarah dan Keunikan Drumblek sebagai Media Komunikasi Massa T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Buku Cerita Bergambar tentang Sejarah dan Keunikan Drumblek sebagai Media Komunikasi Massa T1 BAB III"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

19

BAB III

TAHAPAN PERANCANGAN

3.1. Perancangan Buku

Penulis akan membuat sebuah buku cerita bergambar yang berisi informasi sejarah dan keunikan Drumblek sebagai media komunikasi massa. Diberi judul utama “Se-Unik Drumblek” yang memiliki arti Sejarah dan Uniknya Drumblek serta penambahan hashtag “#DariSalatigaUntukDunia” pada keterangan judul utama. Buku yang akan dibuat berukuran 148,5 mm x 210 mm (ukuran A4 dibagi dua) dengan orientasi portrait atau berdiri. Buku cerita bergambar dipilih karena lebih menarik daripada buku teks, lebih mengikuti perkembangan zaman dan bersegmentasi luas. Selain itu buku cerita bergambar lebih praktis jika dipakai sebagai media grafis untuk pembelajaran karena mudah dipahami dan menunjang kemampuan membaca.

Sumber yang dipakai adalah foto-foto hasil dokumentasi warga Pancuran yang dimiliki oleh Didik dan juga hasil wawancara dengan Didik tentang runtutan peristiwa sebagai pengganti dokumentasi yang hilang. Foto-foto dan narasi hasil wawancara kemudian diilustrasikan ulang dalam bentuk gambar kartun realis dengan bantuan ilustrator sesuai dengan gaya ilustrator tersebut. Gambar kartun dipilih karena lebih eye-catching pada era modern.

Buku cerita bergambar yang berisi informasi sejarah dan keunikan Drumblek sebagai media komunikasi massa ini memiliki segmentasi, target dan positioning sebagai berikut:

1. Segmentasi

Geografis : Pendatang dan masyarakat di Kota Salatiga.

Demografis : Laki-laki dan perempuan, semua usia, semua kelas ekonomi dan semua status sosial.

(2)

20

2. Targeting

Pendatang dan masyarakat yang tinggal atau berdomisili di Kota Salatiga, laki-laki dan perempuan khususnya usia 6-12 tahun (pelajar tingkat Sekolah Dasar) yang gemar membaca buku tentang sejarah dan kesenian.

3. Positioning

Sejarah dan keunikan Drumblek dalam bentuk cerita bergambar.

3.2. Tujuan Perancangan Buku

Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka penulis merancang pembuatan buku cerita bergambar yang berisi informasi tentang sejarah dan keunikan Drumblek sebagai media komunikasi massa yang lebih menarik dengan harapan pendatang dan masyarakat Kota Salatiga dapat lebih mengetahui tentang sejarah dan keunikan Drumblek melalui media visual ilustrasi gambar, sehingga tidak hanya membaca cerita namun juga dapat berimajinasi atau membayangkan peristiwa sejarah dan keunikan Drumblek pada awal kemunculannya.

3.3. Pendekatan Perancangan Buku

Pendekatan yang akan digunakan dalam merancang buku adalah pendekatan sejarah atau historis. Pendekatan sejarah atau historis merupakan salah satu cara atau teknik dalam merekonstruksi peristiwa masa lampau melalui tiga tahapan kerja.

Pertama, heuristis. Heuristis adalah tahap mengumpulkan sumber sejarah. Tahap ini tidak mempunyai peraturan-peraturan umum, merupakan suatu keterampilan dalam menemukan, menangani, merinci dan mengklasifikasi sumber sejarah (Abdurahman, 2007: 64).

(3)

21 Sumber material atau kebendaan adalah sumber sejarah berupa benda yang dapat dilihat dan dipegang secara fisik. Sumber material juga dapat dibedakan menjadi sumber tertulis seperti dokumen, arsip, catatan, foto, buku dan lain-lain, dan benda peninggalan seperti artefak, tembok, jalan, istana dan lain-lain (Pranoto, 2010: 32).

Sumber lisan adalah sumber sejarah berupa cerita, balada, anekdot. Sumber lisan dapat diperoleh melalui sejarah lisan yaitu ingatan tangan pertama atau pelaku sejarah yang dituturkan secara lisan ketika diwawancarai dan dapat diperoleh juga melalui tradisi lisan yaitu narasi tentang suatu peristiwa yang disampaikan dari mulut ke mulut selama beberapa generasi (Pranoto, 2010: 32).

Kedua, kritik sumber sejarah. Tahap berikutnya adalah melakukan kritik atau dapat juga disebut verifikasi untuk memeroleh keabsahan sumber sejarah. Untuk menguji keaslian (autentisitas) sumber sejarah dilakukan kritik eksternal dan untuk menguji kesahihan (kredibilitas) sumber sejarah dilakukan kritik internal (Abdurahman, 2007: 68).

Kritik eksternal adalah usaha mendapatkan keaslian sumber (autentisitas) sumber sejarah dengan melakukan penelitian fisik terhadap suatu sumber. Penelitian dapat dimulai dengan beberapa pertanyaan seperti kapan sumber itu dibuat, di mana sumber itu dibuat, siapa yang membuat, dari bahan apa sumber itu dibuat dan apakah sumber itu dalam bentuk asli (Abdurahman, 2007: 68-69).

Kritik internal mengacu pada kesahihan (kredibilitas) sumber sejarah, artinya apakah isi sumber sejarah dapat dipercaya, tidak dimanipulasi, mengandung bias, dikecohkan dan lain-lain. Dalam penelitian ini, kesaksian dari pelaku sejarah merupakan faktor paling menentukan. Berkenaan dengan sumber sejarah lisan, harus memenuhi syarat khusus, yaitu mengandung kejadian penting yang diketahui umum pada masa tertentu dan dapat berlanjut tanpa ada protes atau penolakan. (Abdurahman, 2007: 70, 72).

(4)

22 dengan analisis dan sintesis. Analisis adalah salah satu model membuat interpretasi, berarti menguraikan variasi sumber sejarah yang sudah dikumpulkan untuk menarik kesimpulan. Sedangkan sintesis berlawanan dengan analisis, yaitu melakukan penyatuan. Sumber sejarah yang sudah dianalisis dikelompokkan menjadi satu kesatuan. Analisis sejarah itu sendiri bertujuan melakukan sintesis atas sejumlah sumber sejarah dan disusun dalam suatu interpretasi yang menyeluruh (Pranoto, 2010: 55-56).

3.4. Pemilihan Media

Penulis memilih buku dengan jenis cerita bergambar karena dinilai lebih menarik. Selain itu dipilihnya jenis buku tersebut untuk mengembangkan dua buku dengan konten sama yang sudah terbit sebelumnya. Pada kedua buku yang sudah terbit sebelumnya, buku berjenis buku teks, gambar hanya pendukung. Dalam rancangan penulis, buku akan dibuat dalam jenis buku cerita bergambar dengan informasi sejarah dan keunikan Drumblek dan teks hanya sebagai pendukung.

3.5. Tahap Perancangan Produksi

Tabel 3.1.

Time Table Perancangan Produksi

No Kegiatan Waktu Target

Pra Produksi

1 Proses pencarian data dengan indepth

interview dengan Didik di Kampung

Pancuran, Salatiga.

2

minggu

Mendapat bahan yang akan

digunakan sebagai ilustrasi

dan akan dimuat dalam buku

yang akan dibuat.

2 Pertemuan dan sharing awal dengan

dosen pembimbing tentang ide awal

buku cerita bergambar tentang

sejarah dan keunikan Drumblek

sebagai media komunikasi massa.

1

minggu

Mendapat masukan dari

dosen pembimbing tentang

ide awal buku cerita

bergambar tentang sejarah

(5)

23 sebagai media komunikasi

massa.

3 Pertemuan dan sharing dengan dosen

pembimbing dan Didik tentang

konsep buku cerita bergambar

tentang sejarah dan keunikan

Drumblek sebagai media komunikasi

massa.

1

minggu

Penetapan sumber sejarah

dan konsep buku cerita

bergambar tentang sejarah

dan keunikan Drumblek

sebagai media komunikasi

massa.

4 Merancang narasi singkat untuk

runtutan kronologi sejarah Drumblek

(story line) dan sketsa ilustrasi untuk

kronologi yang terdokumentasikan

maupun kronologi yang tidak

terdokumentasikan (story board).

2

minggu

Menyelesaikan story line dan

story board.

Produksi

Setelah ide dasar dirumuskan, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan panduan

kreatif. Jika rancangan buku cerita bergambar telah disetujui, langkah selanjutnya

adalah mewujudkan buku cerita bergambar tersebut secara konkret.

5 Mematangkan gambar sketsa awal

sesuai konsep yang telah ditetapkan.

1

minggu

Mendapatkan gambar

ilus-trasi dalam bentuk sketsa

yang siap masuk tahap

drawing.

6 Proses pembuatan buku dimulai dari

drawing ulang sketsa awal yang

sudah ditetapkan menjadi gambar

digital menggunakan software Adobe

Photoshop CS6.

1

minggu

Menghasilkan ilustrasi dalam

bentuk gambar digital yang

matang (line art) yang siap

masuk proses pewarnaan.

7 Proses pewarnaan pada ilustrasi yang

sudah matang dan pembuatan desain

cover. Pewarnaan dan cover

menggunakan software Adobe

Photoshop CS6.

2

minggu

Mendapat ilustrasi berwarna

yang siap diberi teks atau

narasi dan masuk proses

layouting.

Pasca Produksi

Tahap pasca produksi menjadi tahapan terakhir, dan sekaligus menjadi hasil akhir dari

(6)

24 8 Setelah mendapat ilustrasi berwarna,

proses selanjutnya adalah memberi

teks atau narasi dan sinopsis pada

bagian cover belakang buku. Serta

proses layouting. Keseluruhan proses

ini menggunakan software

CorelDraw X8. Kemudian dicetak

sebagai prototipe satu.

1

minggu

Mendapat Final Artwork

secara lengkap dan akan

dicetak sebagai prototipe

satu.

9 Pertemuan selanjutnya dengan dosen

pembimbing. Sharing tentang Final

Artwork dalam bentuk prototipe satu

yang telah dibuat.

1

minggu

Mendapat masukan dan

menyempurnakannya.

10 Pertemuan selanjutnya dengan dosen

pembimbing. Menunjukkan hasil

revisi dalam bentuk digital dan

membandingkan dengan prototipe

satu.

1

minggu

Mendapat hasil pasti untuk

naik cetak prototipe dua dan

siap uji publik.

Tidak ada kesalahan dalam

proses penataan, pencetakan

dan redaksional.

11 Uji publik setelah buku terbit dengan

memperlihatkan buku tersebut

kepada beberapa orang.

1

hari

Mendapatkan hasil dan

penilaian uji publik dari

masyarakat.

12 Membuat laporan uji pulik dan hasil

kerja pembuatan buku cerita

bergambar tentang sejarah dan

keunikan Drumblek sebagai media

komunikasi massa.

1

minggu

Menghasilkan laporan hasil

kerja yang maksimal.

13 Pelaporan uji publik dan hasil kerja. 1

hari

Mendapatkan kesimpulan

hasil dari buku cerita

bergambar tentang sejarah

dan keunikan Drumblek

sebagai media komunikasi

Gambar

Tabel 3.1.

Referensi

Dokumen terkait

Pada hak jaminan tidak mengatur secara tegas kapan lahirnya hak kebendaan pada hak jaminan sebagaimana pada lembaga jaminan hak tanggungan dan Fidusia, sehingga lahirnya

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. © Novita Diana 2016

This report presents the second set of WHO Child Growth Standards and describes the methods used to construct the standards for head circumference-for-age, arm

artinya di samping hak-hak atas tanah yg disebutkan dalam UUPA, kelak dimungkinkan lahirnya hak atas tanah yg baru yang diatur secara khusus dengan UU.2. Hak atas tanah

Sehubungan dengan pelelangan yang dilakukan oleh Pokja V Pengadaan Barang/Jasa Tahun Anggaran 2015 pada Kantor Layanan Pengadaan Kabupaten Musi Banyuasin untuk

Gambar 3.5 Rancangan tampilan layar utama 37 Gambar 3.6 Rancangan tampilan menu Jalankan Program 37 Gambar 3.7 Rancangan tampilan menu Jalankan Program 2 38 Gambar 3.8

Berdasarkan hasil analisa data pada variabel Jingle Dalam Iklan Mizone Versi “Love Today” di Televisi (X) diperoleh nilai sebesar 357, 25 sehingga dapat dis- impulkan bahwa

Dalam kaitânnya dengan kepentingan hukum bangsa Indonesia, maka sistem hukum yang akan dibangun harus bersifat humanistik berdasarkan