ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP HARGA
SAHAM, TRADING VOLUME ACTIVITY, DAN RETURN
SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2011-2013
SKRIPSI
ZUBIN MEHTA NOERFUAD
3111144848
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN
JAKARTA
ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP HARGA
SAHAM, TRADING VOLUME ACTIVITY, DAN RETURN
SAHAM PERUSAHAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PADA PERIODE 2011-2013
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Fakultas Ekonomi
Universitas Mohammad Husni Thamrin
ZUBIN MEHTA NOERFUAD
3111144848
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN
JAKARTA
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Zubin Mehta Noerfuad
NPM : 3111144848
Tanda Tangan : ………..
iv
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN JAKARTA
TANDA PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
JUDUL SKRIPSI :
ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP HARGA, TRADING
VOLUME ACTIVITY, DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2011-2013
DISUSUN OLEH :
NAMA : Zubin Mehta Noerfuad
NIM : 3111144848
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam Ujian Skripsi
Fakultas Ekonomi
Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta, 20 Juni 2015
Dosen Pembimbing
Pembimbing Materi Pembimbing Teknis
(Drs. Hinsa P. Siahaan, M.B.A.) (...)
(Mansur Sapparang, SE,. MM) (Yan Medya Putri, SE,. M.Ak) Mengesahkan
Fakultas Ekonomi Univ. MH. Thamrin
Menyetujui Program Studi
xv
Universitas MH. Thamrin
ABSTRACT
Name : Zubin Mehta Noerfuad NIM : 3111144848
Title : STOCK SPLIT’S EFFECT ANALYSIS ON STOCK PRICE, TRADING VOLUME ACTIVITY, AND RETURN ON THE COMPANY LISTED AT INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2011 - 2013
Stock split is one kind of corporate action implemented by companies in order to rearrange stock price to be a more liquid range and provide more positive signal to investor. It is a part of dividend policy that has been questioned whether it can influence company’s value or not. The purpose of this research is to analyze the differences of stock price, trading volume activity, and abnormal return before and after stock split event, so that investor could use this event to gain benefit.
This research uses event study method to observe average stock price, trading volume activity, and abnormal return within ten days before and after event date. This research uses secondary data that collected from www.idx.co.id. The data used in research were taken from announcement date of stock split applied as event date (t0), daily closing price, index daily closing of the companies applying stock split within observation period (IHSG), the amount of daily traded share and amount of listed share. There are 10 samples for this research. They are stocks of the companies which implemented stock split policy within 2011 up to 2013 and which have been listed in BEI.
Results of the study show that there are no significant differences of an abnormal return from pre and post event. The results also says that there are significant differences of stock price and trading volume activity.
Keyword: stock split, stock price, trading volume activity, abnormal return, event study.
Writer
xvi
Universitas MH. Thamrin
ABSTRAK
Nama : Zubin Mehta Noerfuad NIM : 3111144848
Judul : ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP HARGA
SAHAM, TRADING VOLUME ACTIVITY, DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2011-2013
Pemecahan saham adalah salah satu aksi korporasi yang dilakukan perusahaan dengan tujuan mengatur kembali harga saham agar berada pada kisaran yang lebih likuid serta memberikan sinyal yang berkualitas pada investor. Pemecahan saham yang merupakan bagian dari kebijakan deviden dipertanyakan apakah akan berpengaruh pada nilai perusahaan atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan harga saham, volume perdagangan saham, serta abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham, sehingga investor dapat memanfaatkan momen pemecahan saham untuk mendapatkan keuntungan.
Penelitian ini menggunakan event study, dimana dilakukan pengamatan terhadap rata-rata harga saham, volume perdagangan saham, dan abnormal return selama sepuluh hari sebelum peristiwa dan sepuluh hari sesudah peristiwa. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tanggal pengumuman stock split yang periode pengamatanm, Index Harga Saham Gabungan (IHSG) harian, jumlah saham yang diperdagangkan secara harian, dan jumlah saham yang beredar atau listed share. Sepuluh sampel yang digunakan adalah saham dari perusahaan yang melakukan pemecahan saham selama tahun 2011 – 2013 dan terdaftar dalam BEI.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan antara sebelum dan sesudah peristiwa. Hasil dari penelitian ini juga menyatakan bahwa terjadi perbedaan harga saham dan volume perdagangan saham yang signifikan.
Kata Kunci : pemecaham saham, harga saham, volume perdagangan saham, abnormal return, event study
Penulis
v
UNIVERSITAS MH. THAMRIN
TANDA PENGESAHAN TIM PENGUJI
Pada hari ini Sabtu, tanggal 15 Agustus 2015 telah dilaksanakan ujian skripsi untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan studi jenjang pendidikan Strata satu (S-1) Program Studi Manajemen Universitas MH. Thamrin.
NAMA : Zubin Mehta Noerfuad
NIM : 3111144848
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
JUDUL SKRIPSI :
ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP HARGA, TRADING
VOLUME ACTIVITY, DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2011-2013
Telah dinyatakan LULUS/TIDAK LULUS Ujian Skripsi
Jakarta, 15 Agustus 2015
Tim Penguji :
Ketua : Kusnadi NW, MM ( )
Anggota : Drs. Hinsa P. Siahaan, M.B.A. ( )
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ Dream as you will live forever, and Live as you’ll die today “
( Sang Bijak )
“ Kupersembahkan skripsi ini untuk yang sangat kusayang
vii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur pada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Serta tak lupa salawat serta salam
disampaikan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW serta para
keluarganya. Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik. Penulisan skripsi disusun guna memenuhi
salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada
Fakultas Ekonomi Universitas MH. Thamrin.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Soekidjo Notoadmodjo, SKM,.M.Commhealth selaku Ketua Rektor
Universitas MH. Thamrin.
2. Mansur Sapparang, SE,. MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
MH. Thamrin beserta dengan staf jajarannya.
3. Yan Medya Putri, SE,. M.Ak selaku Kepala Program Studi Universitas MH.
Thamrin.
4. Suyono Salamun, Ph.D. selaku Direktur Program Universitas MH. Thamrin
kampus AKA.
5. Drs. Hinsa P. Siahaan, M.B.A. selaku pembimbing materi yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan skripsi ini.
6. Kusnadi NW,. MM selaku pembimbing teknis yang telah menyediakan waktu
dalam penyusunan skripsi ini.
7. Dosen dan Para Staf Sekretariat Universitas MH. Thamrin Kampus Aka,
terimakasih atas bimbingan dan bantuannya selama ini.
8. Mama, Papa, adik-adik, serta keluarga besar yang selalu memberikan
semangat dan doa serta bantuan baik moril maupun materiil.
9. Aditia Murti Hapsari beserta keluarga dan studio music BASECAMP yang
viii
10. Untuk teman- teman seperjuangan AE A3 Go Public yang selalu memberikan
canda, tawa serta pengalaman yang berharga.
11. Untuk teman-teman ku Aries, Ismail, Eko, Yusuf, Fajar dan Billy yang selalu
menemani sejak remaja.
12. Harry, Joko, Henry, Indra, dan Edwin yang merupakan teman-teman
seperjuangan penulis di Universitas MH. Thamrin Kampus AKA.
13. Perpustakaan Universitas MH. Thamrin gedung AKA yang telah menyediakan
semua materi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
14. Serta keluarga besar Animaku yang selalu memberikan semangat dan motivasi
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih untuk
semuanya.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini,
oleh karena itu segala saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini akan
diterima dengan senang hati. Penyusun berharap skripsi ini dapat berguna bagi
pembacanya.
Tangerang Selatan, 20 Juni 2015
Penulis
Zubin Mehta Noerfuad
ix
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas MH. Thamrin, saya yang bertanda tangan di
bawah ini :
Nama : Zubin Mehta Noerfuad
NIM : 3111144848
Program Studi : Manajemen
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas MH. Thamrin Hak Bebas Royalty Non-Ekslusif (Non-Exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP HARGA, TRADING
VOLUME ACTIVITY, DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2011-2013
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan), dengan Hak Bebas Royalti
Non-Eksklusif ini Universitas MH. Thamrin berhak menyimpan, mengalih
media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,
dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Tangerang Selatan
Pada tanggal : 20 Juni 2015
Yang menyatakan
x DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
ABSTRACT ... xv
ABSTRAK ... xvi
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 12
C. Tujuan Penelitian ... 14
D. Manfaat Penelitian ... 15
E. Sistematika Penulisan ... 16
BAB II : LANDASAN TEORI A. Konsep Dasar ... 18
1. Manajemen Keuangan ... 18
2. Pasar Modal dan Fungsinya ... 31
3. Saham... 32
4. Stock Split... 34
5. Signalling Theory ... 40
6. Trading Range Theory ... 42
7. Harga Saham ... 43
8. Abnormal Return ... 44
9. Volume Perdagangan Saham ... 47
10. Event Study ... 48
B. Tinjauan Penelitian Sebelumnya ... 49
C. Kerangka Pemikiran ... 51
D. Hipotesis Penelitian ... 52
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian ... 53
B. Populasi dan Sampel ... 55
xi
D. Metode Pengumpulan Data ... 58
E. Metode Analisis Data ... 59
1. Pengujian Hipotesis 1 ... 59
2. Pengujian Hipotesis 2 ... 60
3. Pengujian Hipotesis 3 ... 62
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Perusahaan ... 66
1. Gambaran Perusahaan yang Melakukan Pemecahan Saham ... 66
2. Deskripsi Statistik ... 81
B. Analisis Data ... 83
1. Pengujian Normalitas Data ... 83
2. Pengujian Hipotesis ... 88
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 92
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 98
B. Keterbatasan... ... 99
C. Saran ... 100
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 50 Tabel 4.1 Data Perusahaan yang Melakukan Stock Split ... 66
Tabel 4.2 Deskripsi Statistik ... 81
Tabel 4.3 Tabel Hasil Uji Normalitas Data Variabel Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Stock Split ... 84 Tabel 4.4 Tabel Hasil Uji Normalitas Data Variabel Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Pengumuman Stock Split ... 85
Tabel 4.5 Tabel Hasil Uji Normalitas Data Variabel Average Abnormal
Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman Stock Split ... 85
Tabel 4.6 Tabel Hasil Uji Statistik Rata-Rata Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Stock Split ... 87
Tabel 4.7 Rata-Rata Volume Perdagangan Sebelum dan Sesudah Pengumuman Stock Split ... 89
Tabel 4.8 Tabel Hasil Uji Statistik Rata-Rata Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Pengumuman Stock Split ... 90
Tabel 4.9 Rata-Rata Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Peristiwa Stock
Split ... 91
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Perusahaan ... 2
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 51
Gambar 4.1 Nilai Rata-Rata Trading Volume Activity pada Periode Peristiwa
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Data Perusahaan yang Melakukan Stock Split
Lampiran B Hasil Uji TVA Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham
Hasil Uji Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham
Lampiran C Perhitungan Harga Saham
Lampiran D Perhitungan Trading Volume Activity
Lampiran E Perhitungan Return Sesungguhnya (Rit)
Lampiran F Perhitungan Expected Return (Erit)
Lampiran G Perhitungan Abnormal Return (Arit)
1
Universitas MH. Thamrin BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan didirikan para pemimpin perusahaan pada awalnya sudah
menetapkan maksud dan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Tujuan
setiap perusahaan adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham, atau
dengan kata lain memaksimumkan nilai saham perusahaan jika perusahaan
sudah go public.
Perusahaan melakukan kegiatan go public bertujuan untuk meningkatkan
nilai perusahaan melalui keterbukaan informasi. Tingkat penilaian pasar
terhadap suatu perusahaan dapat dilihat dari harga saham perusahaan tersebut.
Harga saham juga dipengaruhi oleh informasi publik dan informasi privat
perusahaan yang dapat memberi masukan kepada investor atau analis dalam
menilai perusahaan. Di sisi lain, perusahaan go public juga dapat melakukan
berbagai corporate action untuk mempengaruhi harga saham.
Fungsi perusahaan sendiri adalah meliputi fungsi operasi (produksi),
pemasaran (marketing), manajemen sumber daya manusia (SDM), teknologi
informatika (IT), dan keuangan (finance). Semua fungsi ini secara
bersama-sama bertanggung-jawab untuk meningkatkan nilai perusahaan atau nilai
saham dalam jangka waktu tidak terbatas atau dalam jangka panjang. Lihat
2
Universitas MH. Thamrin Gambar 1.1. Skema Perusahaan
Terlepas dari fungsi perusahaan yang harus bertanggung jawab dengan
keputusannya, hampir semua tindakan yang diambil fungsi perusahaan selalu
mengandung aspek keuangan. Ada tiga pertanyaan utama yang harus dapat
dijawab ilmu keuangan korporasi (corporate action), yaitu;
1. Bagaimana sebaiknya sumber daya yang terbatas harus dialokasikan
(Invesment Decision)
2. Bagaimana sebaiknya investasi tersebut harus dibiayai atau
dibelanjakan (Financing Decision)
3. Seandainya investasi menghasilkan kas (cash flows) apakah harus
dikembalikan kepada pemiliknya atau jika tidak berapa kas yang
dihasilkan tersebut harus diinvestasikan kembali ke dalam
perusahaan.
RUPS
BOARD OF DIRECTOR
CEO
VP FINANCE VP IT
VP SDM VP
3
Universitas MH. Thamrin Hampir semua keputusan perusahaan mempunyai aspek keuangan, dari
mulai memutuskan kemana investasi dilakukan, bagaimana kombinasi debt
dan equity untuk mendanainya, hingga memutuskan berapa kas yang
dihasilkan ditahan untuk pertumbuhan perusahaan dan berapa dividen yang
dibagikan kepada pemilik perusahaan. Ketiga macam keputusan perusahaan
yang semuanya memiliki implikasi keuangan diatas dijelaskan lebih lanjut
secara berikut.
1. Investment Decision
Pada dasarnya, setiap perusahaan memiliki resources yang
terbatas atau langka. Resources langka tersebut harus dialokasikan
pada berbagai proyek yang bersaing satu sama lain dengan skala
prioritas yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus
melakukan sebuah keputusan investasi terhadap aktiva apa yang
akan dikelola perusahaan. Keputusan investasi tersebut diambil oleh
manajer keuangan dalam pengalokasian dana dalam bentuk investasi
yang dapat menghasilkan laba dimasa yang akan datang.
2. Financing Decision
Setelah perusahaan memutuskan kemana resources yang
dimilikinya diinvestasikan, perusahaan juga harus memutuskan
bagaimana caranya mendapatkan tambahan resources untuk
membiayai tambahan dana dari pemiliknya sendiri berupa equity
(saham) atau meminjam uang dari pihak luar (debt). Perbedaan
penting antara kedua sumber pendanaan adalah utang terikat dengan
4
Universitas MH. Thamrin waktunya, sehingga merupakan beban tetap (fixed charge)
perusahaan, sedangkan equity tidak menanggung biaya tetap dan
tidak punya masa jatuh tempo, maturity tidak terbatas.
Corporate finance atau ilmu keuangan perusahaan tidak hanya
membantu perusahaan dalam memutuskan apakah akan meminjam
dari luar atau cukup menggunakan modal sendiri (equity), tetapi juga
membantu memutuskan macam pembiayaan yang digunakan.
Beranjak dari dalil umum yang mengatakan bahwa karakteristik
pembiayaan harus sejalan dengan karakteristik aset yang dibiayai,
ditambah pertimbangan pajak dan pemantauan eksternal (analis riset
saham dan lembaga pemeringkat) dapat disimpulkan salah satu
fungsi utama corporate finance adalah memutuskan struktur
pembiayaan yang optimal.
3. Dividen decision
Dividen didefinisikan sebagai uang tunai yang dikembalikan
perusahaan kepada pemiliknya (stockholders). Setiap perusahaan,
dari korporasi besar hingga perusahaan pribadi terkecilpun
(perusahaan tertutup), harus memutuskan berapa besar kas hasil
operasinya harus diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan dan
berapa harus dikeluarkan atau dibagikan sebagai dividen.
Oleh karena tujuan fungsi perusahaan adalah memaksimalkan nilai
perusahaan, setiap keputusan (investment, financing, dividend) yang
meningkatkan nilai perusahaan dianggap baik, dan yang menurunkan nilai
5
Universitas MH. Thamrin Pada keputusan pembagian laba (dividend decision) apakah perusahaan
akan membagikan dividen atau tidak. Setelah perusahaan memilih proyek
investasinya dan memilih sumber pendanaannya dengan modal sendiri atau
utang, investasi perusahaan akan menghasilkan net income after tax atau arus
kas (cashflow). Arus kas ini dapat ditahan dalam perusahaan untuk
diinvestasikan kembali untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan
perusahaan, atau dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham
perusahaan. Tetapi kedua hal ini saling bertentangan satu sama lain. Jika
bagian laba operasi perusahaan yang akan dibagikan sebagai dividen lebih
tinggi daripada bagian yang akan ditanamkan kembali dalam laba ditahan,
maka ketergantungan perusahaan terhadap sumber dana eksternal semakin
besar. Sebaliknya jika perusahaan ingin menahan sebagian besar dari
pendapatannya sebagai laba ditahan maka bagian laba pendapatan yang
tersedia untuk dividen semakin kecil, sehingga dalam hal ini akan
mempengaruhi atau menurunkan harga saham dan selanjutnya akan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang bersangkutan.
Hingga saat ini masih ada kontroversi antara dua kubu tentang adanya
pengaruh pembagian dividen terhadap harga saham. Salah satu kubu yang
setuju dengan Modligiani Miller Thesis berpendapat tidak ada relevansi
pembagian dividen dengan nilai saham. Sedangkan kubu lain berpendapat
bahwa setiap ada corporate action perusahaan mengumumkan akan membagi
dividen, harga saham pasti akan segera bergerak naik. Ini disebut teori
6
Universitas MH. Thamrin Setiap perusahaan yang go public pasti menginginkan nilai
perusahaannya meningkat, dan hal ini bisa terjadi apabila harga sahamnya
naik. Namun apabila harga saham dinilai terlalu tinggi oleh pasar maka akan
berakibat pada kemampuan investor untuk membeli saham tersebut berkurang
dan mengakibatkan penurunan volume perdagangan saham. Pada kondisi
seperti ini perusahaan akan melakukan tindakan pemecahan saham (stock
split) guna mengantisipasi penurunan volume perdagangan sahamnya.
Dengan melakukan pemecahan saham, likuiditas akan semakin meningkat,
sehingga akan semakin banyak investor pula yang mampu bertransaksi
(Marwata, 2000)
Pada dasarnya ada dua jenis pemecahan saham yang dapat dilakukan,
yaitu pemecahan naik (split up) dan pemecahan turun (split down / reverse
split). Pemecahan naik adalah peningkatan jumlah saham yang beredar
dengan cara memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Sedangkan
pemecahan turun adalah kebalikan dari pemecahan naik, yaitu peningkatan
nilai nominal per lembar saham dengan mengurangi jumlah saham yang
beredar.
Penelitian terdahulu berpendapat bahwa pemecahan saham (yang
dimaksud dengan pemecahan saham disini selanjutnya adalah pemecahan
naik) hanya merupakan distribusi saham yang semata-mata memiliki
perubahan yang sifatnya “kosmetik”, yakni hanya membagi corporate pie
dalam jumlah yang lebih kecil (Baker dan Powell, 1993 dalam Fatmawati, et
al, 1999). Tindakan pemecahan saham akan menimbulkan efek fatamorgana
7
Universitas MH. Thamrin karena memegang saham dalam jumlah banyak. Jadi, sesungguhnya peristiwa
pemecahan saham tidak memiliki nilai ekonomis (Marwata, 2000).
Bertitik-tolak dari pandangan tersebut, beberapa hasil penelitian
menunjukkan pemecahan saham membawa informasi yang diberikan pada
pasar (Grinblatt, et al, 1984, Lakonishok dan Lev, 1987, Brennan dan
Copeland, 1988 dalam Fatmawati, et al, 1999), perubahan likuiditas (Leung,
et al, 2005, Wang, et al, 2000, Ikenberry, et al, 1996), perubahan earning
(Asquith, et al, 1994). Hasil atau manfaat yang diperoleh akibat melakukan
pemecahan saham membuktikan bahwa perusahaan mempunyai suatu tujuan
dibalik pemecahan saham.
Penelitian tentang tujuan pemecahan saham yang bertujuan agar harga
saham berada pada optimal trading range telah dilakukan oleh beberapa
peneliti dan menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Penelitian yang
dilakukan oleh Leung, et al (2005) di pasar modal Hong Kong membuktikan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap harga saham, yaitu harga
saham mengalami penurunan yang signifikan sehingga dapat menarik minat
investor. Hasil penelitian yang serupa juga didapat dari penelitian yang
dilakukan oleh Sri Fatmawati dan Marwan Asri (1999) dan Menendez dan
Gomez (2003), dimana mereka juga berhasil membuktikan bahwa harga pada
sesudah pengumuman pemecahan saham (sebagai informasi kepada investor)
mengalami penyesuaian pada kisaran harga yang normal atau berada pada
8
Universitas MH. Thamrin Hasil yang berbeda ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh
Wang, et al, (2000). Penelitian yang dilakukan di Bursa Efek Jakarta pada
periode Juli 1995 sampai dengan Juli 1997 ini juga berhasil membuktikan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap harga saham, namun
harga saham pada periode sesudah pengumuman pemecahan saham justru
mengalami peningkatan sehingga harga saham tidak berada pada optimal
trading range. Sebaliknya, pada penelitian yang dilakukan oleh Michael
Hendrawijaya Dj yang dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada periode 2005
sampai dengan 2008 membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan terhadap harga saham.
Penelitian tentang tujuan pemecahan saham untuk meningkatkan
likuiditas saham yang diproksi pada volume perdagangan juga telah
dilakukan oleh beberapa peneliti dan menghasilkan kesimpulan yang
berbeda-beda. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Fatmawati dan Marwan
Asri (1999) terhadap 30 perusahaan yang terdaftar pada BEJ dengan periode
pengamatan Juli 1995 sampai dengan bulan Juni 1997 menghasilkan
kesimpulan rata-rata volume perdagangan tidak mengalami perbedaan pada
periode sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham. Penelitian
yang dilakukan oleh menendez dan Gomez (2003) terhadap 55 perusahaan
listed di Madrid Stock Exchange juga berhasil membuktikan bahwa rata-rata
volume perdagangan tidak mengalami perbedaan yang signifikan pada
periode sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham. Kesimpulan
yang sama juga didapat dari penelitian yang dilakukan oleh Farinha dan
9
Universitas MH. Thamrin membuktikan bahwa volume perdagangan saham mengalami perubahan yang
tidak signifikan sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham.
Kesimpulan yang berbeda diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh
Leung, et al, (2005), di pasar modal Hong Kong. Hasil penelitian mereka
membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap volume
perdagangan pada saat sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham.
Hasil yang sama juga diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Wang, et
al, (2000) di bursa Efek Jakarta periode Juli 1995 sampai dengan Juli 1997.
Kesimpulan yang mereka dapat adalah bahwa volume perdagangan sebelum
dan sesudah pengumuman pemecahan saham mengalami perbedaan yang
signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Paramitha Oktaviana Sakti
terhadap perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh juga berhasil
membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap volume
perdagangan.
Dari hasil penelitian diatas dapat dilihat bahwa ada penelitian yang
konsisten dengan trading range theory, yaitu meningkatnya likuiditas akibat
adanya pemecahan saham yang diukur melalui harga saham yang berada pada
optimal trading range dan volume perdagangan dan ada yang tidak.
Inkonsistensi dari hasil-hasil penelitian yang telah dipaparkan menunjukkan
bahwa masih terdapat research gap tentang perubahan likuiditas akibat
pemecahan saham.
Tujuan pemecahan saham kedua berkaitan dengan signalling theory.
10
Universitas MH. Thamrin investor, dimana manajer dapat menggunakan pemecahan saham untuk
memberikan sinyal positif kepada pasar tentang ekspektasinya di masa depan.
Brennan dan Hughes, 1991 dalam Sri Fatmawati, et al, (1999) berasumsi
bahwa investor hanya akan berinvestasi pada saham yang benar-benar
diketahui dengan segala sesuatu nya (know about). Aktifitas pemecahan
saham yang dilakukan oleh perusahaan akan diinterpretasikan oleh investor
sebagai sinyal bahwa manajer memiliki informasi yang menguntungkan
dimana hal tersebut ditunjukkan dengan ada nya abnormal return yang positif
di sekitar pengumuman split. Hal ini dapat diartikan bahwa hanya perusahaan
yang berkinerja naik sajalah yang dapat memberikan sinyal yang dipercaya
oleh investor. Asumsi dari Brennan dan Hughes diperkuat oleh hasil
penelitian yang dilakukan Bhattacharya dan Dittmar (2001) dimana
perusahaan yang berkinerja baik dapat dibedakan dari perusahaan yang
berkinerja buruk dengan memberikan sinyal yang mahal atau “costly”,
dimana perusahaan yang berkinerja buruk tidak dapat menirunya.
Terdapatnya perubahan abnormal return sebelum dan sesudah
pengumuman pemecahan saham sebagai indikator dari sinyal positif yang
dibawa kepada pasar telah beberapa kali diteliti dan terdapat kesimpulan yang
bervariasi. Penelitian tentang abnormal return yang terjadi di sekitar tanggal
pemecahan saham diteliti oleh Leung, et al, (2005) di pasar modal Hong
Kong. Hasil penelitian mereka membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan terhadap abnormal return di sekitar tanggal pengumuman.
Kesimpulan yang sama juga didapat dari penelitian yang dilakukan oleh
11
Universitas MH. Thamrin lakukan menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat abnormal return yang
sangat signifikan pada saat pengumuman dan periode setelah pengumuman.
Hasil yang berbeda ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh
Hendrawaty (2007). Penelitian yang dilakukan terhadap 15 perusahaan yang
listed di BEJ dengan periode pengamatan antara tahun 2005 sampai dengan
2006 berhasil membuktikan bahwa tidak didapati perbedaan abnormal return
yang signifikan pada periode hari sebelum dan sesudah pengumuman. Hasil
yang berbeda juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh Wang, et,
al, (2000). Kesimpulan dari penelitian mereka adalah tidak adanya perbedaan
abnormal return yang signifikan antara periode sebelum dan sesudah split.
Penelitian yang dilakukan oleh Sri Dewi Ari Ambarwati dan Damas (2007)
juga menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
abnormal return di seputar tanggal sebelum dan sesudah split.
Secara umum, perbedaan hasil penelitian tentang perubahan likuiditas
dan abnormal return akibat pemecahan saham serta fakta empiris yang ada
merupakan suatu permasalahan yang dapat diangkat dan dianalisis untuk
mengetahui kebenaran dari trading range theory terhadap peristiwa
pemecahan saham.
Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa stock split ternyata memiliki
pengaruh yang sangat kuat terhadap perubahan harga saham. Hasil penelitian
juga menunjukkan pengumuman stock split mempunyai dampak terhadap
harapan investor akan sifat kenaikan earning (sementara atau tetap) pada saat
12
Universitas MH. Thamrin beberapa penelitian sebelumnya, penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan
bukti empiris mengenai hubungan antara stock split terhadap perubahan harga
saham. Oleh karena itu, penelitian ini diberi judul “Analisis Pengaruh Stock
Split Terhadap Harga, Trading Volume Activity, dan Return Saham
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Periode
2011-2013”.
B. Rumusan Masalah
Tujuan utama perusahaan melakukan pemecahan saham adalah untuk
meningkatkan likuiditas saham dan memberikan ekspektasi positif tentang
masa depan perusahaan kepada investor. Tujuan ini dapat dikaitkan dengan
trading range theory dan signalling theory. Penelitian-penelitian yang ada
masih belum memberikan hasil yang konsisten terhadap kedua teori tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Leung (2005) berhasil membuktikan adanya
trading range theory pada pemecahan saham, yaitu dengan menurunnya
harga saham secara signifikan pada periode setelah pengumuman pemecahan
saham dan meningkatnya likuiditas yang dibuktikan dengan ada nya
perubahan volume secara signifikan.
Hasil yang belum konsisten dengan trading range theory ditemukan pada
hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Fatmawati dan Marwan Asri (1999)
dan Menendez dan Gomez (2003). Mereka membuktikan bahwa harga saham
mengalami penurunan secara signifikan pada periode setelah pemecahan
saham, namun mereka tidak berhasil membuktikan adanya perubahan volume
perdagangan saham secara signifikan. Kesimpulan senada juga didapat dari
13
Universitas MH. Thamrin membuktikan bahwa volume perdagangan saham mengalami perubahan yang
tidak signifikan sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham.
Hasil yang berbeda diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Wang,
et al, (2000). Kesimpulan yang mereka dapat adalah harga saham justru
mengalami penigkatan pada periode setelah pemecahan saham, namun terjadi
perbedaan volume perdagangan saham yang signifikan antara sebelum dan
sesudah pemecahan saham secara signifikan.
Motif kedua, yaitu berkaitan dengan signalling theory, yang diproksi
pada abnormal return, juga masih memerlukan penelitian lebih lanjut karena
penelitian-penelitian yang ada masih belum memberikan hasil yang konsisten.
Penelitian yang dilakukan oleh Leung, et al, (2005) dan Farinha, et al, (2006)
membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap abnormal
return di sekitar tanggal pengumuman. Hasil penelitian mereka mendukung signalling theory.
Hasil yang berbeda ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh Sri
Dewi Ari Ambarwati dan Damas (2007) dan Wang, et al (2000) yang
membuktikan bahwa tidak ada perbedaan abnormal return yang signifikan
antara periode sebelum dan sesudah split. Secara empiris, yaitu ditinjau dari
fenomena yang terjadi, juga masih terjadi ada nya gap, yaitu return yang
terjadi justru lebih kecil setelah pengumuman pemecahan saham.
Masalah merupakan faktor penghambat pelaksana kegiatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga diperlukan suatu pemecahan
14
Universitas MH. Thamrin diinginkan. Oleh karena itu, berdasarkan uraian latar belakang masalah yang
telah dipaparkan sebelumnya, maka perumusan masalah yang dapat diambil
sebagai dasar kajian dalam penelitian yang dilakukan, yaitu:
a. Apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah stock split
pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2013
dengan menggunakan metode harga saham.
b. Apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah stock split
pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2013
dengan menggunakan metode volume perdagangan.
c. Apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah stock split
pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2013
dengan menggunakan metode abnormal return.
C. Tujuan Penelitian
Suatu perbuatan/tindakan ataupun perlakuan dimaksudkan untuk
mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian ini, adalah:
a. Menganalisa perbedaan antara sebelum dan sesudah stock split pada
perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2013 dengan
menggunakan metode harga saham.
b. Menganalisa perbedaan antara sebelum dan sesudah stock split pada
perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2013 dengan
menggunakan metode volume perdagangan.
c. Menganalisa perbedaan antara sebelum dan sesudah stock split pada
perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2013 dengan
15
Universitas MH. Thamrin D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama
investor sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan
keputusan investasi di pasar modal. Manfaat penelitian dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a. Bagi kalangan Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan di
bidang pasar modal yang melengkapi buku, penelitian dan artikel
artikel lain yang mampu memberikan tambahan referensi bacaan di
bidang pasar modal. Selain itu diharapkan dengan adanya penelitian
ini dapat memberikan sedikit pemahaman mengenai pengaruh stock
split terhadap harga saham, volume perdagangan, dan return.
b. Bagi kalangan Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam
menentukan kebijakan yang tepat dalam menghadapi perubahan
kondisi ekonomi baik dari kebijakan pemerintah maupun faktor
eksternal seperti perubahan nilai tukar rupiah-USD serta mampu
memperbaiki sisi fundamental perusahaan dari segi kebijakan hutang
dalam mata uang asing.
c. Bagi kalangan Investor
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan
informasi bagi investor sebagai bahan pertimbangan dan mengambil
16
Universitas MH. Thamrin apabila mereka ingin bertransaksi di sekitar pemecahan saha,.
Memberikan sedikit penjelasan mengenai pengaruh stock split
terhadap laba perusahaan, volume perdagangan, dan return.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan suatu pembeda dari
penelitian penelitian sebelumnya yang berguna sebagai bahan
masukan dan referensi dalam pembuatan penelitian penelitian
selanjutnya. Terutama yang tertarik untuk melakukan kajian
dibidang yang sama tentunya.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum
tentang penulisan tugas akhir yang akan dilakukan. Sistematika penulisan
tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab pendahuluan berisi suatu fungsi perusahaan dan aksi
korporasi yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan latar
belakang tersebut, maka dilakukan perumusan masalah yang
mendasari penelitian tersebut. Selanjutnya bab ini
menjelaskan tentang batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab telaah pustaka membahas mengenai teori-teori yang
melandasi penelitian ini dan menjadi dasar acuan teori yang
17
Universitas MH. Thamrin menjelaskan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Dengan
landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat dibuat
kerangka pemikiran penelitian dan juga menjadi dasar dalam
pembentukan hipotesis.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab metodologi penelitian menjelaskan variabel penelitian dan
definisi operasional penelitian serta cara pengukuran variabel.
Selain itu, bab ini juga menjelaskan populasi dan penentuan
sampel, jenis dan sumber data, serta metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian. Selanjutnya, menerangkan
metode analisis yang digunakan untuk menganalisis hasil
pengujian sampel.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab hasil dan pembahasan menjelaskan deskripsi objek
penelitian dan profil perusahaan sampel. Bab ini juga
menjelaskan statistik deskriptif variabel dan hasil analisis data
yang mencakup pengujian hipotesis beserta pembahasannya.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab kesimpulan dan saran berisi kesimpulan penelitian yang
didapat dari pembahasan seluruh bab. Dengan diperolehnya
kesimpulan dalam penelitian ini, maka bab ini juga
memberikan penjelasan mengenai keterbatasan penelitian dan
18
Universitas MH. Thamrin BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Dasar
1. Manajemen Keuangan
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement,
yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker
Follet, manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Ricky W. Griffin : sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
sesuai dengan jadwal.
Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka
kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok
orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud
yang nyata.
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk
melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini
mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai
19
Universitas MH. Thamrin melaksanakan apa saja yang perlu dalam pekerjaan itu, bukan dengan
cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
Manajemen sebagai suatu proses, dikemukakan tiga buah definisi:
a. Dalam Encyclopedia of the Social Science dikatakan bahwa
manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu
tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
b. Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah
fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan
mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang
sama. Manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang
melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap
orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu
badan tertentu disebut manajemen.
c. Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art)
atau suatu ilmu pengetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya
belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan
bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain
mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya
kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
Manajemen pada dasarnya terbagi atas empat, yaitu:
a. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang terbaik
20
Universitas MH. Thamrin tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan
kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah.
b. Manajemen Operasional adalah kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai
dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan
konsumen dengan teknik produksi yang seefisien mungkin dari
mulai pilihan lokasi produksi hingga produksi akhir yang
dihasilkan dalam proses produksi.
c. Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan
fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi
apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen dan
bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.
d. Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan
fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa
kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya
secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit.
Manajemen keuangan (Finance Management) adalah manajemen
terhadap fungsi-fungsi keuangan, dimana fungsi manajemen keuangan
meliputi penghimpunan dan pendayagunaan dana. Karena itu,
manajemen keuangan sering dipadankan dengan manajemen aliran dana .
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi
keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana
memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana
21
Universitas MH. Thamrin penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva
dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjakan aktiva tersebut.
Manajemen keuangan adalah suatu proses dalam pengaturan aktivitas
atau kegiatan dalam suatu organisasi, dimana di dalamnya termasuk
kegiatan planning, analisis, dan pengendalian terhadap kegiatan
keuangan yang biasanya dilakukan oleh manajer keuangan. Manajemen
keuangan adalah seluruh aktivitas kegiatan perusahaan yang
berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana perusahaan dengan
meminimalkan biaya serta upaya penggunaan dan pengalokasian dana
tersebut secara efisien.
Fungsi dan tugas manajemen keuangan adalah salah satu
kepentingan di dalam manajemen yang merencanakan, melaksanakan,
dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya keuangan dalam kegiatan
entitas secara efisien dan efektif, dalam kerjasama secara terpadu dengan
fungsi-fungsi lainnya seperti riset dan penelitian, produksi, pemasaran,
dan sumberdaya manusia.
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi manajemen
keuangan:
a. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan
pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode
tertentu.
b. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan
22
Universitas MH. Thamrin c. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk
memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
d. Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana
yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
e. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta
menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
Sedangkan tugas manajemen keuangan adalah:
a. Menetapkan struktur keuangan entitas. Yaitu menetapkan
kebutuhan entitas akan dana untuk sekarang (modal kerja jangka
pendek) dan masa depan (keperluan investasi jangka panjang)
dan menetapkan sumber dana yang dapat menutup
kebutuhan-kebutuhan itu secara sehat. Di dalam prinsipnya, kebutuhan-kebutuhan
dana jangka pendek dibiayai oleh sumber jangka pendek, dan
kebutuhan dana jangka panjang dibiayai dari sumber jangka
panjang.
b. Mengalokasikan dana sedemikian rupa agar dapat memperoleh
tingkat efisiensi atau profitabilitas yang optimal.
c. Mengendalikan keuangan perusahaan dengan mengadakan
sistem dan prosedur yang dapat mencegah penyimpangan dan
mengambil langkah perbaikan jika terjadi penyimpangan di
dalam pelaksanaan usaha dan memengaruhi struktur keuangan
23
Universitas MH. Thamrin Fungsi manajemen keuangan (finance) itu sendiri adalah:
1. Financing
Pada fungsi financial, manajer keuangan mengatur
mengenai neraca, yaitu bagian dari laporan keuangan suatu
entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir
periode tersebut. Yang dimaksud dengan posisi keuangan
adalah posisi aset (Asset), kewajiban (Liabilities), dan ekuitas
dana (Equity).
Aset (Asset) atau aktiva adalah sumber daya yang
dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan
akan diperoleh perusahaan. Aktiva diakui (dicantumkan)
dalam neraca apabila manfaat ekonominya di masa depan
besar kemungkinan dapat diperoleh perusahaan dan aktiva
yang bersangkutan mempunyai nilai yang dapat diukur dengan
andal. Aktiva dalam neraca secara garis besar diklasifikasikan
menjadi Aktiva Lancar (Current Asset) dan Aktiva Tidak
Lancar (Fixed Asset)
Kewajiban (Liabilities) adalah hutang perusahaan masa
kini yang timbul dari peristiwa masa lalu dan harus
diselesaikan di masa datang dengan menyerahkan aktiva atau
jasa (sumber daya perusahaan). Kewajiban diakui dalam
24
Universitas MH. Thamrin
di masa datang adalah untuk menyelesaikan hutang masa kini,
dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.
Kewajiban dalam neraca secara garis besar diklasifikasikan
menjadi Kewajiban Lancar (Current Liabilities) dan
Kewajiban Jangka Panjang (Long Term Liabilities).
Dalam neraca yang perlu di perhatikan adalah Current
Asset, Fixed Asset, Debt, Current Liabilities, Long-term Liabilities, dan Equity.
2. Investing
Fungsi penggunaan dana tentunya harus dilakukan secara
efisien. Maksudnya agar setiap dana yang tertanam dalam
aktiva harus dapat digunakan seefisien mungkin untuk dapat
menghasilkan tingkat keuntungan investasi yang maksimal.
Fungsi ini meliputi perencanaan dan pengendalian penggunaan
aktiva baik dalam aktiva lancar maupun aktiva tetap. Agar
tidak terjadi pengangguran dana maka perlu adanya
pengalokasian dana yang didasarkan pada perencanaan yang
tepat sehingga penggunaan dana dapat dilakukan secara
optimal. Efisiensi penggunaan dana ini secara langsung
mempengaruhi besar kecilnya tingkat keuntungan yang
dihasilkan melalui kegiatan investasi tersebut.
Kriteria untuk analisis investasi dibagi menjadi Payback
25
Universitas MH. Thamrin a. Net Present Value (NPV)
NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan
pemasukan (net profit) yang telah didiskon
menggunakan social opportunity cost of capital sebagai
diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas
yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang
didiskonkan pada saat ini. Untuk menghitung NPV
diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya
operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan
manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan.
b. Internal Rate of Return (IRR)
IRR merupakan indikator tingkat efisiensi dari
suattu investasi. Suatu proyek/investasi dapat dilakukan
apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar
daripada laju pengembalian apabila melakukan investasi
di tempat lain (bunga deposito bank, reksadana, dan
lain-lain).
c. Payback Period
Payback period dapat diartikan sebagai jangka
waktu kembalinya investasi yang telah dikeluarkan,
melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek
yang telah direncanakan.
26
Universitas MH. Thamrin dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh
kembali seluruhnya.
d. Benefit-Cost Ratio
Benefit-Cost Ratio adalah perbandingan nilai
ekuivalen semua manfaat terhadap nilai ekuivalen semua
biaya. Nilai ekuivalen dapat dilakukan menggunakan
analisis nilai sekarang, nilai yang akan datang, atau nilai
tahunan. Jika rasio B/C lebih besar dari 1, maka alternatif
investas atau proyek tersebut layak (feasible).
Sebaliknya, jika rasio B/C lebih kecil dari 1, maka
alternatif investasi atau proyek tersebut tidak layak (not
feasible).
3. Dividen
Dividen didefinisikan sebagai:
“Pembagian keuntungan kepada pemegang saham perusahaan
yang sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki” (Baridwan,
1997: 37).
“Sisa laba bersih perusahaan yang didistribusikan kepada
pemegang saham atas persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham” (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 127).
Modligiani & Miller berpendapat bahwa reaksi investor
terhadap pengumuman dividen tidak menunjukkan bahwa
27
Universitas MH. Thamrin beranggapan perubahan tersebut mengandung informasi penting
tentang prospek perusahaan. (Healy & Palepu, 1988)
Keputusan dividen adalah keputusan manajemen keuangan
dalam menentukan besarnya proporsi laba yang akan dibagikan
kepada para pemegang saham dan proporsi dana yang akan
disimpan di perusahaan sebagai laba ditahan untuk pertumbuhan
perusahaan. Kebijakan ini juga akan mempengaruhi financial
structure maupun capital structure.
Dalam kebijakan pembagian dividen (Dividen Policy), para
manajer keuangan harus mengambil keputusan berkaitan dengan
distribusi laba bersih. Laba bersih umumnya dibagi menjadi dua:
a. Dividen bagi pemegang saham.
b. Jumlah laba ditahan yang bergantung pada rencana
ekspansi dan diversifikasi perusahaan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen
seperti kesempatan investasi yang tersedia untuk perusahaan,
sumber modal alternatif, dan preferensi pemegang saham
terhadap laba saat ini dan yang akan datang. Ada beberapa teori
mengenai kebijakan dividen:
a. Dividend Irrevelance Theory
Merton Miller dan Franco Modligiani (MM)
berpendapat bahwa nilai dari sebuah perusahaan dinilai
28
Universitas MH. Thamrin bergantung pada kebijakan dividen. Dengan kata lain,
MM berpendapat bahwa nilai dari perusahaan
bergantung hanya pada laba produksi oleh aset nya,
tidak dengan bagaimana laba ini dibagi kedalam
dividen dan laba ditahan.
b. Bird-in-the-Hand Theory
Myron Gordon dan John Lintner tidak sependapat
dengan MM. Mereka berpendapat dividen lebih
beresiko daripada capital gain. Jadi perusahaan harus
memasang dividend payout ratio yang tinggi dan
menawarkan dividen yield yang tinggi pula untuk
memaksimumkan harga saham.
c. Tax Preference Theroy
Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan
Ramaswamy. Karena adanya pajak terhadap dividen
dan capital gain, para investor lebih menyukai capital
gain karena dapat menunda pembayaran pajak.
Kebijakan dividen yang dapat dilakukan oleh perusahaan
adalah:
a. Buy Back / Stock Repurchase
Stock Repurchase adalah pembelian kembali
saham yang dimiliki pemegang saham oleh perusahaan
agar dapat menaikkan harga saham perusahaan yang
29
Universitas MH. Thamrin perusahaan lain, memberikan insentif kepada
manajemen dalam bentuk kepemilikan saham, dll.
Keuntungan bagi perusahaan:
1) Menghindari kenaikan dividen.
2) Dapat digunakan sebagai strategi untuk
menggagalkan usaha take over perusahaan
3) Mengubah struktur modal perusahaan
4) Saham yang ditarik kembali dapat dijual
kembali ke pasar jika perusahaan
membutuhkan tambahan dana.
Kerugian bagi perusahaan:
1) Dapat merusak image perusahaan karena
sebagian investor merasa bahwa stock
repurchase merupakan indikator bahwa
manajemen perusahaan tidak mempunyai
proyek-proyek baru yang baik.
2) Setelah stock repurchase, pasar mungkin
merasa bahwa resiko perusahaan meningkat
sehingga dapat menurunkan harga saham.
b. Stock Dividend
Stock Dividend sebenarnya bukanlah dividen
karena tidak dibayarkan secara tunai. Dampak dari
Stock Dividend adalah meningkatnya jumlah saham
30
Universitas MH. Thamrin dibagikan ketika perusahaan ingin menghemat kas atau
perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Stock
Dividend biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase,
misalnya 25%, berarti setiap pemegang saham
menerima satu saham tambahan untuk setiap empat
saham yang dimilikinya saat ini. Karena jumlah saham
yang beredar meningkat, peningkatan jumlah saham
yang dimiliki setiap pemegang saham menjadi tidak
berarti.
c. Stock Split
Stock split merupakan salah satu corporate action
berupa pemecahan saham yang beredar menjadi bagian
yang lebih kecil. Stock split dilakukan ketika harga
saham dinilai terlalu tinggi, sehingga mengurangi
kemampuan investor ritel untuk membelinya. Kemampuan investor dalam membeli saham akan
berkurang apabila harga saham tersebut dipandang
terlalu tinggi. Stock split dinilai sebagai keputusan
keuangan perusahaan yang hanya mengubah nilai
nominal saham dan belum tentu merubah nilai
ekonomi. Perubahan jumlah saham dilakukan sesuai
dengan rasio stock split, dimana rasio 1: 2
menunjukkan saham yang dilakukan tidak merubah
31
Universitas MH. Thamrin saham di pasar. Kondisi tersebut menimbulkan
pandangan bahwa stock split hanya sebuah tindakan
pemolesan atau tindakan kosmetik perusahaan.
2. Pasar Modal dan Fungsinya
Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh
dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada
pedagang, pembeli dan juga tawar menawar harga. Pasar modal dapat
juga diartikan sebagai sebuah wahana yang mempertemukan pihak yang
membutuhkan dana dengan pihak yang menyediakan dana sesuai dengan
aturan yang ditetapkan oleh lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
efek. Pasar modal mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan
ekonomi nasional.
Pertumbuhan suatu pasar modal sangat tergantung dari kinerja
perusahaan efek. Untuk mengkoordinasikan modal, dukungan teknis, dan
sumber daya manusia dalam pengembangan Pasar Modal diperlukan
suatu kepemimpinan yang efektif. Perusahaan-perusahaan harus menjalin
kerja sama yang erat untuk menciptakan pasar yang mampu menyediakan
berbagai jenis produk dan alternatif investasi bagi masyarakat. Di pasar
modal terdapat berbagai macam informasi, seperti laporan keuangan,
kebijakan manajemen, rumor di pasar modal, prospektus, saran
dari broker, dan informasi lainnya.
Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal no. 8
32
Universitas MH. Thamrin bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.”
Pengertian pasar modal menurut Fakhruddin (2001, 1), “Pasar modal
(capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang atau
pun modal sendiri.”
3. Saham
Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu
perusahaan yang pemegang sahamnya memiliki hak klaim atas
penghasilan dan aktiva perusahaan. Saham umumnya terbagi atas dua
jenis, yaitu saham biasa dan saham preferen. Saham biasa merupakan
jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh emiten untuk
memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan jenis paling
populer di pasar modal. Keuntungan yang dapat diperoleh dari saham
biasa ini antara lain dividen dan capital gain (selisih dari harga jual
dengan harga beli). Sementara saham preferen merupakan saham yang
memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dari saham biasa, antara
lain pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap, hak klaim lebih
dahulu dibanding saham biasa jika perusahaan dilikuidasi , dan dapat
dikonversi menjadi saham biasa. Jenis saham yang mayoritas
33
Universitas MH. Thamrin Selain pembagian bedasarkan jenisnya, saham juga dikategorikan
berdasarkan kinerja perdagangannya, yaitu:
a. Blue Chip Stock, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang
memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis,
memiliki pendapatan yang stabil, dan konsisten dalam
membayar deviden;
b. Income Stock, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki
kemampuan membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata
deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya;
c. Growth Stock, yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki
pertumbuhan pendapatan yang tinggi atau sebagai leader di
industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi;
d. Speculative Stock, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak
bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke
tahun, tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang
tinggi dimasa mendatang, meskipun belum pasti;
e. Counter Cyclical Stocks, yaitu saham yang tidak terpengaruh
oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara
umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi
karena emitennya mampu memberikan deviden yang tinggi
sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh
34
Universitas MH. Thamrin 4. Stock Split
Pemecahan saham atau stock split adalah memecah selembar saham
menjadi n lembar saham sehingga harga per lembar saham baru setelah
stock split adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya. Pemecahan saham
juga diartikan sebagai tindakan memecah nilai nominal saham menjadi
pecahan yang lebih kecil dan jumlah lembar saham yang beredar menjadi
banyak sesuai dengan faktor pemecahan (split factor). Jika sebelum
pemecahan saham harga saham di pasar Rp 1.000 per lembar, maka
setelah adanya pemecahan saham harga saham baru yang berlaku di
pasar menjadi Rp 500 per lembar.
Pada dasarnya ada dua jenis pemecahan saham yang dilakukan, yaitu
stock split-up dan stock split-down :
a. Stock split-up adalah penurunan nilai nominal per lembar saham
yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar.
Misalnya stock split dengan faktor pemecahan 2:1, 3:1, dan 4:1.
Stock split dengan faktor pemecahan 2:1 maksudnya adalah dua
lembar saham baru (lembar setelah stock split) dapat ditukar
dengan satu lembar saham lama (lembar sebelum stock split).
Stock split dengan faktor pemecahan 3:1 maksudnya adalah tiga
lembar saham baru (lembar setelah stock split) dapat ditukar
dengan satu lembar saham lama (lembar sebelum stock split)
dan seterusnya.
b. Stock split-down adalah peningkatan nilai nominal per lembar
35
Universitas MH. Thamrin pemecahan turun dengan faktor pemecahan 1:2, 1:3, 1:4. Stock
split dengan faktor pemecahan 1:2 maksudnya adalah satu
lembar saham baru (lembar setelah stock split) dapat ditukar
dengan dua lembar saham lama (lembar sebelum stock split).
Stock split dengan faktor pemecahan 1:3 maksudnya adalah satu
lembar saham baru (lembar setelah stock split) dapat ditukar
dengan tiga lembar saham lama (lembar sebelum stock split) dan
seterusnya. Para emiten sampai sampai saat ini hanya
melakukan stock split. naik (stock splits-up). Dan jarang terjadi
kasus reverse stock (stock split-down)
Stock split (Split-up) biasanya dilakukan pada saat harga saham
dinilai sudah terlalu tinggi sehingga mengakibatkan daya beli investor
berkurang. Oleh karena itu, pemecahan saham dilakukan karena
diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain (Scott,
Martin, Petty, Keown, 1999) :
a. Agar saham tidak terlalu mahal sehingga dapat meningkatkan
jumlah pemegang saham dan menigkatkan likuiditas
perdagangan saham.
b. Untuk mengembalikan harga dan ukuran perdagangan rata-rata
saham kepada kisaran yang telah ditargetkan.
c. Untuk membawa informasi mengenai kesempatan investasi
yang berupa peningkatan laba dan deviden kas.
Perlu diketahui bahwa pemecahan saham hanya mengakibatkan
36
Universitas MH. Thamrin ditempatkan dan modal disetor (paid in capital), sehingga ada yang
berpendapat bahwa pemecahan saham hanya merupakan corporate
action yang sifatnya kosmetik dan administratif yaitu upaya memoles
saham agar tampak lebih menarik di mata investor, dimana tindakan ini
hanya menyebabkan perubahan jumlah saham beredar dan tidak
berpengaruh terhadap arus kas (cash flow) perusahaan, dan tidak juga
menambah nilai ekuitas secara agregat (Aswath Damodaran, 2001).
Tindakan pemecahan saham menimbulkan efek fatamorgana saja dimana
investor seolah-olah menjadi lebih makmur karena memegang lembar
saham dalam jumlah yang lebih banyak, padahal penambahan lembar
saham yang dimiliki juga dibarengi dengan penurunan nilai per lembar
saham (Weston, 1996). Dari sini dapat disimpulkan bahwa sebenarnya
pemecahan saham tidak memiliki nilai ekonomis. Meski demikian,
banyaknya peristiwa pemecahan saham yang terjadi tetap
mengindikasikan bahwa pemecahan saham merupakan salah satu
instrumen penting yang dipakai perusahaan di pasar modal.
Aksi korporasi stock split dapat berperan sebagai salah satu upaya
mencapai pemberdayaan. Stock split dapat menjadikan harga saham
secara absolut lebih rendah. Investor yang semula tak dapat menjangkau
harga saham, melalui stock split menjadi terjangkau. Stock split
merupakan perwujudan pemerataan untuk para investor untuk membeli
dan memiliki saham. Melalui stock split, frekuensi perdagangan saham
cenderung meningkat atau lebih likuid. Perdagangan saham yang likuid
37
Universitas MH. Thamrin Mekanisme dan informasi mengenai kebijakan stock split akan
diberitahukan oleh Dewan Direksi berdasarkan dengan hasil keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Sebagai contoh nilai nominal
saham yang semula sebesar Rp 500,- (lima ratus rupiah) menjadi sebesar
Rp 250,- (dua ratus lima puluh rupiah) per saham. Jika dalam Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) memutuskan adanya perubahan
anggaran dasar, keputusan tersebut dibuat dihadapan notaris yang
ditunjuk oleh Dewan Direksi. Perubahan anggaran dasar tersebut harus
diterima dan dicatat oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum
Umum serta didaftarkan dalam daftar perusahaan pada kantor
pendaftaran perusahaan daerah setempat. Sehubungan dengan keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai persetujuan untuk
melakukan konversi sahamnya menjadi catatan elektronik (tanpa warkat)
dalam rekening efek perusahaan efek atau bank kustodian dimana
pemegang saham membuka rekening efeknya (konversi saham) dan
pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500,- (lima ratus rupiah) per
saham menjadi sebesar Rp 250,- (dua ratus lima puluh rupiah) per saham,
Dewan Direksi akan memberitahukan tata cara konversi saham dan
pemecahan nilai nominal saham.
Para ahli keuangan melakukan penelitian terhadap beberapa manajer
perusahaan yang melakukan stock split. Dari hasil penelitian mereka,
dapat disimpulkan berbagai alasan para manajer perusahaan dalam