• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Kinerja laptah 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dokumen Kinerja laptah 2011"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan perkarantinaaan pertanian bertujuan untuk mewujudkan pelestarian ketahanan dan keamanan pangan serta sumber daya hayati dan hewani.Terkait dengan upaya ini maka peranan karantina meliputi aspek pncegahan masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK, pengamanan sumber alam hayati, keamanan pangan dan kelestarian lingkungan hidup.

Dalam hal peningkatan daya saing pemberdayaan ekonomi rakyat, peran karantina harus mampu membantu para pelaku usaha pertanian dalam memenuhi persyaratan teknis sanitary dan phytosanitary dari Negara tujuan ekspor.

Dalam upaya mendukung program pembangunan pertanian di Indonesia, Balai Karantina Pertanian Pertanian Kelas II Yogyakarta senantiasa melakukan pembenahan secara internal maupun eksternal dalam rangka tercapainya tupoksi.

1. Terserapnya anggaran tahun 2010 sebesar 105,41 % 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar 43 %

3. Terselenggaranya kegiatan pelaksaan pelayanan karantina pertanian dan keamanan hayati dengan rincian frekwensi pelayanan yaitu : Karantina Hewan ; 2.662 kali, untuk Impor 6 kali, Ekspor 67 kali, Dometik masuk 661 kali dan Domestik Keluar 1.928 kali .Karantina Tumbuhan; 4.910 kali untuk impor 51 kali, Eskpor 483 kali, Domestik masuk 159 kali, dan Domestik keluar 4.217 kali 4. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian tanggal 03 Maret 2010 sebagai Unit

Kerja berpredikat Wilayah Bebas Dari Korupsi

5. Mendapat nilai predikat baik mengenai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dari penilian pengguna jasa yaitu sebesar 80,52 pada semester I dan sebesar 80,48 pada semester II.

6. Mendapat nilai predikat baik mengenai Indeks Prestasi Nilai Budaya Kerja (IPNBK) dari Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, semester I sebesar 72,4 dan semester II sebesar 72,0.

(2)

Dalam melaksanakan tupoksi tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi , yaitu sebagai berikut:

1. Belum mendapat ISO 9001-2000 dalam hal pelayanan kepada pengguna jasa, walaupun dari segi pelaksanaan kegiatan sudah mengarah pada kepuasan pengguna jasa dan memberikan kepastian dalam pelayanan.

2. Gedung Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, merupakan bangunan gedung lama yang dibangun diatas tanah sewa dari TNI Angkatan Udara, dengan letak gedung kantor dalam posisi tidak aman dari bencana kecelakaan, dikarenakan terletak diantara landasan pacu pesawat, rel kereta api dan dekat depo pengisian bahan baker pesawat.

3. Masih kurang tenaga fungsional paramedik veteriner dan POPT Terampil

B. TUJUAN

Penyusunan laporan tahunan, tahun anggaran 2010 bertujuan sebagai laporan pertanggungjawaban atas kinerja yang telah dicapai pada tahun 2010, dan bahan evaluasi serta sebagai bahan informasi kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yang telah dilakukan selama tahun 2010.

C. KEADAAN UMUM

1.

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta pada saat ini sebagaimana disajikan dalam Gambar 1.

KEPALA

SUB BAGIAN TATA USAHA

SEKSI KARANTINA

HEWAN

SEKSI KARANTINA TUMBUHAN KELOMPOK

(3)

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewan dan nabati.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,

penahanan, penolakan, pemusnahan, pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);

b. pelaksaaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;

c. pelaksanaan pembuatan oleh HPHK dan OPTK;

d. pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewan dan nabati;

e. pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan

tumbuhan;

f. pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati

hewan dan nabati;

g. pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina

hewan dan tumbuhan;

h. pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan

perundang-undangan di bidang karantina hewan karantina tumbuhan dan keamanan hayati hewan dan nabati;

i. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

j. penyusunan rencana, evaluasi di pelaporan;

2. Kondisi UPT, Wilker & Sumber daya (SDM, Sarana/Prasarana & Anggaran )

a. Sumberdaya

(4)

1 (satu) buah. Mess yang tadinya eks bangunan Wilker Karantina Tumbuhan Bandara Adisumarmo. Untuk kegiatan mobilitas di Balai maupun diWilker telah dilengkapi dengan 5 ( lima ) unit kendaraan dinas roda 4 (empat) dan 14 (empat belas) unit kendaraan dinas roda 2 (dua).

Sumber daya manusia yang tersedia sebanyak 55 pegawai terdiri dari 45 orang PNS dan 10 orang CPNS. Adapun komposisi pegawai terdiri 4 (empat) pegawai pada jabatan struktural, 10 (sepuluh ) pegawai pada tenaga fungsional POPT, 7 (tujuh ) pegawai pada tenaga fungsional Medik/Paramedik Veteriner dan 24 (dua puluh empat ) pegawai pada tenaga Fungsional Umum dan 10 (sepuluh ) pada Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS ).

Perolehan pagu anggaran pada kurun waktu lima tahun terakhir, secara umum menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Hal tersebut merupakan sesuatu yang logis, mengingat semakin bertambahnya jumlah pegawai beserta keluarganya, perubahan dasar perhitungan harga satuan yang terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya harga barang dan jasa, bertambahnya sarana dan prasarana sehingga biaya pemeliharaannya juga mengalami peningkatan, serta bertambahnya kegiatan

b. Peta Wilayah Kerja UPT

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 03 April 2008 pada Lampiran VIII bahwa Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta mempunyai Wilayah Kerja Karantina di Bandara Adisucipto, Kantor Pos Yogyakarta dan Bandara Adisumarmo, Kantor Pos Solo serta Terminal Peti kemas Jebres, Solo. Untuk memudahkan mobilitas kegiatan operasional dengan pertimbangan frekwensi kegiatan dan letak geografis serta terbatasnya sumber daya manusia, maka secara operasional dikelompokan dalam 2 (dua) Wilayah Kerja Yaitu:

a. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Bandara Adisucipto Yogyakarta yang meliputi daerah operasional Bandara Adisucipto dan Kantor Pos Yogyakarta. b. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Bandara Adisumarmo Solo yang meliputi :

(5)

Masing – masing Wilayah Kerja Karantina Pertanian dipimpin oleh seorang Penanggungjawab Wilayah Kerja. Penanggungjawab Wilayah Kerja diangkat dan ditetapkan oleh Kepala balai karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, termasuk didalamnya mengenai uraian kerja yang harus dilaksanakan.

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Bandara Adisucipto Tahun 2010

(6)

II. KEGIATAN 3 M TAHUN 2010

A. KEUANGAN

1.

Pengelolaan Anggaran Tahun 2010

Tahun anggaran 2010, Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta memperoleh pagu anggaran yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) No. 0196.0/018-12.2/XIV/2010 tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp. 3.672.000.000,-. DIPA yang dibiayai rupiah murni, untuk Belanja Pegawai sebesar Rp. 1.795.237.000,- atau 48.89 %, Belanja Barang sebesar Rp. 1.627.326.000,- atau 44,32 % dan untuk Belanja Modal sebesar Rp. 249.437.000,-atau 6,79 % .Realisasi belanja anggaran tahun 2010 ini dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisien, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, untuk Realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp. 2.098.594.131,- dari Pagu sebesar Rp. 1.795.237.000,-, Belanja Barang sebesar Rp. 1.524.008.272,- dari Pagu sebesar Rp. 1.627.326.000,- dan Belanja Modal sebesar Rp. 248.003.000,- dari Pagu

sebesar Rp. 249.437.000,- sebagaimana terdapat dalam Tabel 1 dan Tabel 2

atau pada Lampiran 1 dan Lampiran 2

Tabel 1. Pagu dan Sumber Anggaran yang diperoleh dalam 5 (Lima) tahun terakhir

(7)

Tabel 2. Pagu anggaran dan realisasi DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun Anggaran 2010

Komposisi Alokasi Belanja juga dapat disajikan seperti Grafik 1. di bawah ini.

Grafik 1. Komposisi Alokasi Belanja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun Anggaran 2010

Komposisi realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja dapat disajikan

seperti Grafik 2 di bawah ini.

Grafik 2. Komposisi Realisasi Belanja BKP Kelas II Yogyakarta berdasarkan Jenis Belanja Tahun Anggaran 2010

Belanja Pegawai 54.22% Belanja Modal

13,71% Belanja Barang

39.37%

0 0 0 0 0

0 3.672.000.000 3.684.362.000

0 4,000,000,000

Belanja Rupiah Murni

Belanja Pinjaman LN

Belanja Rupiah Pendamping

Belanja Hibah

(8)

a. Belanja Pegawai

Anggaran tahun 2010 ini untuk Belanja Pegawai Balai karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta sebesar Rp 1.795.237.000,- atau sebesar 48,89 % dari pagu anggaran. Digunakan untuk membayar gaji 55 pegawai. Dan untuk Anggaran tahun 2010 untuk belanja Pegawai mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun yang lalu sebesar Rp. 279.341.000,- atau 3.75 % Rincian realisasi Belanja Pegawai dapat dilihat seperti dalam Tabel 3.

Tabel 3. Rincian Pagu Belanja Pegawai antara tahun 2009 dan tahun 2010

b. Belanja Barang

Anggaran tahun 2010 ini untuk Belanja Barang Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta sebesar Rp 1.627.326.000,- atau sebesar 44.32 % dari pagu anggaran. Rincian realisasi Belanja Barang ditunjukkan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Rincian Pagu Belanja Barang Tahun 2010

c. Belanja Modal

(9)

Tabel 5. Rincian Pagu Belanja Modal tahun 2010

Belanja Modal yang diperoleh dalam Tahun Anggaran 2010 di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta sebagaimana terdapat dalam Tabel 6. Sedangkan Realisasi per Mata Anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2010 ditunjukkan Lampiran 3.

Tabel 6. Rekapitulasi Belanja Modal Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2010

Kode Nama Kegiatan / Sub Kegiatan RevisiPagu Realisasi(Rp) Saldo

1 2 3 4 5

0004

0 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 85.000.000 85.000.000 0

532111 Belanja Modal Gedung dan

Bangunan 85.000.000 85.000.000 0

0027

3 PENGADAAN MEUBELAIR 21.000.000 21.000.000 0

532111 Belanja Modal Peralatan dan

Mesin 21.000.000 21.000.000 0

0027

7 PENGADAAN ALAT PENGOLAH DATA 68.400.000 68.400.000 0

532111 Belanja Modal Peralatan dan

Mesin 68.400.000 68.400.000 0

0028

5 PENGADAAN ALAT LABORATORIUM 10.000.000 9.800.000 200

532111 Belanja Modal Peralatan dan

Mesin 10.000.000 9.800.000 200

0028

7 PENGADAAN ALAT STUDIO DAN KOMUNIKASI 5.037.000 5.000.000 37

532111 Belanja Modal Peralatan dan

Mesin 5.037.000 5.000.000 37

0028

9 PENGADAAN KENDARAAN BERMOTOR RODA - 2 60.000.000 58.803.000 1.197.000

532111 Belanja Modal Peralatan dan

Mesin 60.000.000 58.803.000 1.197.000

(10)

Catatan Penting Lainnya

Beberapa hal yang menjadi catatan penting atas laporan ini adalah:

Realisasi Belanja Pegawai mencapai 116 % atau melebihi pagu anggaran dari Rp. 3.672.000.000,- menjadi Rp. 3.870.605.403,- dikarenakan adanya penambahan 10 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)

2.

Usulan Anggaran Tahun 2011

Anggaran Tahun 2011 merupakan anggaran berbasis kinerja yang mengedepankan kegiatan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan berkenaan dengan pemenuhan tugas pokok dan fungsi, Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta mengusulkan anggaran dalam RKAKL Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp 5.876.115.000,- (Lima milyar delapan ratus tujuh puluh enam juta seratus lima belas ribu rupiah). Sumber dana berasal dari rupiah murni dan PNPB yang terdiri dari:

No Uraian Rupiah Murni PNBP

1 Belanja Pegawai 2.477.238.000 0

2 Belanja Barang 2.283.477.000 104.000.000

(11)

Jumlah Total 5.876.155.000 Rincian kegiatan dan alokasi anggaran yang diusulkan untuk Tahun 2011 sebagaimana disajikan dalam lampiran 4

2.

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta terdiri dari pendapatan penjualan, jasa, sewa dan bunga serta pendapatan lain-lain. Perkembangan penerimaan PNBP Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta dalam 4 tahun terakhir disajikan dalam Tabel 7.

Tabel 7. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta selama 4 tahun terakhir

Secara keseluruhan, realisasi PNBP yang diperoleh selama Tahun 2010 yaitu sebesar Rp 68.365.240,- dari target Rp 180.000.000,- atau dengan prosentase yang dicapai sebesar 43 %.

B. Kepegawaian

1. Komposisi dan Jumlah Pegawai

Jumlah personil pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, tanggal 31 Desember 2010 sebanyak 53 orang dengan rincian sebagai berikut:

a. Pegawai Negeri Sipil = 43 orang

b. CPNS = 10 orang

Komposisi personil Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta sampai dengan 31 Desember 2010 sebagaimana disajikan dalam Tabel 8.

(12)

2. Naik Pangkat

Pada tahun 2010 terdapat beberapa pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yang naik pangkat dan naik berkala sebagaimana terdapat pada Tabel 8 dan Tabel 9 atau lebih jelasnya pada lampiran 9 dan lampiran 10.

Tabel 9. Nama Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Yang Naik Pangkat tahun 2010

N

O NAMA

NIP

T.M.T Naik Pangkat 1. MOCHAMMAD FARID, SE 196310011983031003 01 April 2010

2. IRAWATI, S.TP, M.Sc 197403321998032001 01 April 2010 3. KRISTIANA IKA RINI, SP 198020252005012001 01 April 2010 4. TRI WAHYUNI INDAH, SP 198502202003122004 01 April 2010

5. NABA HARTANA 197111181998031002 01 April 2010

6. DRH. INA SOELISTYANI 196905251998032001 01 Oktober 2010 7. DRH. HERLINA SUSIJANTI 196104201995032001 01 Oktober 2010

8. SUPARMI 196802051992032002 01 Oktober 2010

Tabel 10. Nama Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Yang Naik Berkala tahun 2010

NO NAMA NIP T.M.T KGB

1 DRH. TRI SUMIHARTINI 197511292008012006 01 Januari 2010 2 M DARU TRILAKSANA 198012222008011004 01 Januari 2010 3 HELMI FAJAR SUBKHAN 197505262005011001 01 Januari 2010 4 ARI WIJAYANTO 198009292007011001 01 Januari 2010 5 DRH. WISNU SUTOMO 196406191990031002 01 Maret 2010

6 DRH. R HERU S 195502151992031001 01 Maret 2010

7 IR. WISNU HARYANA 196412271996031001 01 Maret 2010 8 DRH. INA SOELISTYANI 196905251998032001 01 Maret 2010 9 IR. UTIK DARMANTA 196411211994031002 01 Maret 2010 10 MOCHAMMAD FARID , SE 196310011983031003 01 Maret 2010 11 IRAWATI, STP, M.Sc 197403231998032001 01 Maret 2010 12 AMIR, SP, M.Sc 197108172000031001 01 Maret 2010 13 SRI RAHAYUNINGSIH 196704261989032001 01 Maret 2010

14 IKHSAN 195906081983031003 01 Maret 2010

15 KETUT WICAKSANA WI 196205311987041001 01 Maret 2010 16 ARI SOPHIAN SETIAWAN 197210041997031001 01 Maret 2010 17 ANANG FERAYUDHI W 197208041997031001 01 Maret 2010

18 RUBINAH 196807101997032001 01 Maret 2010

19 PITRIATI 197810081999032002 01 Maret 2010

20 BAMBANG BASUKI, STP 196906142000031001 01 April 2010 21 FERI PURNAWATI, SP 198103252006042001 01 April 2010 22 MIFTAH AMIN AL HASAN 197306042005011001 01 Mei 2010

23 MADIYANA 195812131982031001 01 Oktober 2010

(13)

26 BUDI SUSILO, SE 197311092002121001 01 Desember 2010 27 TRI WAHYUNI INDAH L, SP 198502202003122004 01 Desember 2010

3. Daftar Urut Kepangkatan (DUK)

Keadaan Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, dilihat dari Daftar Urut Kepangkatan dan Daftar Nominatif terlampir dalam Tabel 11 dan untuk lebih jelasnya terdapat pada Lampiran 5 dan Lampiran 6

Tabel 11. Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta tahun 2010

NO NAMA / NIP NIP PANGKATTERAKHIR JABATAN/

1 2 3 4 5

1 Drh.Wisnu Sutomo 19640619 199003 1 002 Pembina / IVa Kepala BKP KL II Yogyakarta 2 Drh.Suyadi 19530313 199103 1 001 Pembina / IVa Medik Veteriner Madya 3 Drh.R. Heru Subandriyo 19550215 199203 1 001 Pembina / IVa Medik Veteriner muda 4 Ir.Wisnu Haryana 19641227 199603 1 001 Penata TK .I /IIId Ka. Seksi Tumbuhan 5 Drh. Herlina Susijanti 19610420 199503 2 001 Penata TK .I /IIId Medik Veteriner Muda 6 Ir.Utik Darmanta 19641121 199403 1 002 Penata TK .I /IIId POPT Muda 7 Heny Tri Prawanti 19700909 199703 2 001 Penata TK .I /IIId Staf Seksi KT 8 Moch.Farid,SE 19631001 198303 1 003 Penata / IIIc POPT Penyelia 9 Drh. Ina Soelistiyani 19690525 199803 2 001 Penata / IIIc Ka. Seksi Hewan 10 Irawati, S.TP, M.SC 19740323 199803 2 001 Penata / IIIc Staf Seksi KT 11 Asep Husni Saleh,SP 19640417 198703 1 001 Penata / IIIc Ka.Sub Bag TU 12 Djatmiko 19600605 198303 1 003 Penata / IIIc POPT Penyelia 13 Ikhsan 19590608 198303 1 003 Penata Muda TK.I IIIb Staf Sub Bag TU 14 Amir,SP 19710817 200003 1 001 Penata Muda TK.I IIIb POPT Pel Lanjutan 15 Srini Hastuti 19610813 198603 2 002 Penata Muda TK.I IIIb Staf Sub Bag TU 16 Madiyana 19581213 198203 1 001 Penata Muda TK.I IIIb Staf Sub Bag TU 17 Supartinah 19601112 198603 2 001 Penata Muda TK.I IIIb Staf Sub Bag TU 18 Nurhayati,SE 19770805 200212 2 001 Penata Muda TK.I IIIb Staf Sub Bag TU 19 Budi Susilo , SE 19731109 200212 1 001 Penata Muda TK.I IIIb Staf Sub Bag TU 20 Utik Windari ,S.Si 19781022 200312 2 001 Penata Muda TK.I IIIb POPT Pertama 20 Drh. Tri Sumihartini 19751129 200801 2 006 Penata Muda TK.I IIIb Staf seksi KH 21 Sri Danarta,SE 19710330 200212 1 001 Penata Muda Tk.I /IIIb Staf Sub Bag TU 22 Sunu 19691207 199203 1 001 Penata Muda Tk.I /IIIb Paramedik Pel Lanjutan 23 Sri Rahayuningsih 19670426 198903 2 001 Penata Muda TK.I /IIIb Staf Sub Bag TU 24 Ketut Wicaksana .W 19620531 198704 1 001 Penata Muda /IIIa Paramedik Pel Lanjutan 25 Kristiana Ika Rini, SP 19801225 200501 2 001 Penata Muda /IIIa POPT Pertama 26 Drh. Siti Nurhayati 19770205 200912 2001 Penata Muda Tk.I /IIIb CPNS 27 Drh. Nur Isti Khomah 19820924 200912 2005 Penata Muda Tk.I /IIIb CPNS 28 Drh. Moh Arif Saifulloh 19850812 200912 1003 Penata Muda TK.I /IIIb CPNS

(14)

4. Pendidikan/Pelatihan/Penghargaan

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, telah dilakukan melalui pendidikan formal maupun informal. Komposisi Balai karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta berdasarkan Pendidikan Formal per 31 Desember 2010 disajikan dalam Tabel 12.

Tabel 12. Komposisi Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, berdasarkan Pendidikan tahun 2010

Adapun data pendidikan, pelatihan & lokasi penugasan ada dalam Lampiran 7. Pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Karantina Pertanian yang diikuti oleh pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta meliputi pelatihan teknis maupun non teknis.

Pelatihan Teknis yang diikuti antara lain:

a. Pelatihan Penilaian Instalasi Karantina Tumbuhan;

b. PelatihanTOT Teknik Pemeriksaan Laboratorium Karantina Hewan; c. Pelatihan Dasar Karantina Karantina;

d. Diklat PIM TK. IV Angkatan XXV

(15)

d. Pelatihan Wilayah Bebas Korupsi.

5. Pensiun

Pada tahun 2010 ini untuk Balai karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta ada

pegawai yang pensiun atas nama : Ibu Endang Suheryati NIP. 195403091983032002 yang TMT pensiun Pada 01 Maret 2010 dan Bapak Surono NIP. 195409231982031001 yang TMT pensiun 01 September 2010

6. Mutasi Pegawai

Dalam tahun 2010 tidak terdapat mutasi pegawai baik yang masuk dan keluar.Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta

7. Pegawai Yang Diangkat CPNS/PNS

Dalam tahun 2010 Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta menerima Calon Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dari pegadaan pegawai Departemen Pertanian tahun 2009 yang sudah lolos / lulus ujian penyaringan dan ditempatkan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. Calon Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat dilihat pada Tabel 13 sebagai berikut :

Tabel 13 Daftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yang diangkat Tahun 2010

NO NAMA / NIP PANGKAT/GOLONGAN No. SK CPNS

1 2 3 5

(16)

8. Jabatan Fungsional

Jabatan Fungsional ( Fungsional Medik/Paramedik dan Fungsional POPT) yang ada pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta tahun 2010, untuk Medik / Paramedik Veteriner ada 7 (tujuh) pegawai, untuk POPT ada 10 Pegawai dan untuk calon Medik/Paramedi Veteriner 9 pegawai dan untuk calon POPT ada 2 Pegawai, atau tersaji dalam Tabel 14 dan Tabel 15

Tabel 14. Komposisi Pejabat Fungsional Medik/Paramedik Veteriner BKP Kelas II Yogyakarta, berdasarkan Jabatan per 31 Desember 2010

Tabel 15. Komposisi Pejabat Fungsional POPT BKP Kelas II Yogyakarta, berdasarkan Jabatan per 31 Desember 2010

Data Jabatan Fungsional Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta untuk lebih jelasnya dapat diliha pada Lampiran 8 dan Lampiran 9.

9. Keahlian Khusus

Beberapa Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, baik Pegawai Struktural maupun Fungsional terdapat keahlian khusus yaitu sebagai PPNS Intelijen, Polisi Khusus dan PPNS dengan rincian sebagai berikut atau pada Lampiran 10a, Lampiran 10b dan Lampiran 10c

a. PPNS sebanyak 3 orang

 Drh. Wisnu Sutomo

 Ir. Wisnu Haryana

 Sunu

(17)

 Ir. Wisnu Haryana

 Sunu

c. Polisi Khusus sebanyak 1 orang

 Darwis Andriyanto

d. Auditor/Asesor SAB

 Ir. Wisnu Haryana, Asesor Fumigasi

 Asep Husni Saleh, SP, Auditor Fumigasi

 M. Farid, SE, Auditor Fumigasi

 Ir. Utik Darmanta, Auditor Fumigasi

 Drh. Ina Soelistyani, Auditor IKHS

 Drh. Herlina Susijanti, Auditor IKHS

Adapun pegawai yang sudah mempunyai sertifikate keahlian dalam pengadaan barang dan jasa yaitu :

10. Kelayakan Antara Beban Kerja dan Jumlah Pegawai

(18)

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta mempunyai lima wilayah keja yaitu: Wilayah Kerja Karantina Pertanian Bandar Udara Adi Sucipto, Kantor Pos Yogyakarta dan Wilayah Kerja karantina Pertanian Adi Sumarmo, Kantor Pos Solo, dan Terminal Peti Kemas Jebres Solo. Kedua bandar udara tersebut merupakan bandar udara internasional, yang mana pelayanan terhadap pengguna jasa Karantina Pertanian melebihi jam kerja biasa. Untuk itu diberlakukan jam kerja sistem ship. Frekuensi alat angkut / penerbangan pada Balai karantina Pertanian Kelas II yogyakarta.

NO .

LOKASI FREKUENSI

PENERBANGAN

1. Wilker Karantina Pertanian Bandara Adi Sucipto

a Kedatangan Keberangkatan Internasional 2 flight/24 jam @ 100 orang

b .

Kedatangan Keberangkatan Domestik 35 flight/24 jam @ 85 orang

2. Wilker Karantina Pertanian Bandara Adi Sumarmo a

.

Kedatangan Keberangkatan Internasional 2 flight/24 jam @ 100 orang

b .

Kedatangan Keberangkatan Domestik 7 flight/24 jam @ 125 orang

Dilihat dari frekuensi penerbangan untuk menjaga masuknya OPTK/HPHK dengan jumlah pejabat fungsional sebanyak 17 orang masih kurang memadai. Untuk meminimalkan kekurangan tenaga tersebut, diberdayakan tenaga administrasi untuk jaga di tempat masuk dan keluarnya orang dan barang, tetapi tidak mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tindakan karantina.Rute penerbangan untuk maskapai yang melayanai melalui bandara Adisucipto dan Adisumarmo, sebagai mana tersaji dalam Tabel 16

(19)

Bandara Adisumarmo tahun 2010

Berdasarkan standard kebutuhan dan penyebaran pegawai untuk Balai Karantina Pertanian Kelas II, pegawai yang dibutuhkan sejumlah 65. orang, dengan rincian sebagaimana dalam Tabel 17.

Tabel 17. Kebutuhan dan Penyebaran Pegawai BKP Kelas II Yogyakarta per 31 Desember 2010

I KANTOR BALAI KARANTINA PERTANIAN No

. Nama Jabatan

Keadaan

Saat ini Kebutuhan Kekurangan Kelebihan

(Orang) (Orang) (Orang) (Orang)

1 Kepala Balai 1 1 0 0

2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha 1 1 0 0

3 Kepala Seksi Karantina Hewan 1 1 0 0

4 Kepala Seksi Karantina Tumbuhan 1 1 0 0

5 Staf Administrasi

a Staf Tata Usaha 9 9 0 0

b. Staf Seksi Karantina Hewan 3 4 0 1

c Staf Seksi Karantina Tumbuhan 3 3 0 0

6 Calon Medik Veteriner 4 2 0 2

7 Calon Para Medik Veteriner 5 2 0 3

8 Calon POPT Ahli 2 2 0 0

9 Calon POPT Terampil 0 3 3 0

Jumlah I 30 29 3 6

(20)

No

. Nama Jabatan

Keadaan

Saat ini Kebutuhan Kekurangan Kelebihan (Orang) (Orang) (Orang) (Orang)

c Medik Veteriner Madya 1 1 0 0

4 Paramedik Veteriner

a Paramedik Pelaksana 1 2 0 0

b Paramedik Pelaksana Lanjutan 2 2 1 0

c Paramedik Penyelia 0 1 1 0

5 Tenaga Administrasi 2 2 0

Jumlah II 13 19 6 0

III WILAYAH KERJA BANDARA ADI SUMARMO KANTOR POS SOLO DAN TERMINAL PETI KEMAS JEBRES, SOLO

No

. Nama Jabatan

Keadaan

Saat ini Kebutuhan Kekurangan Kelebihan

(Orang) (Orang) (Orang) (Orang)

c Medik Veteriner Madya 0 0 0 0

4 Paramedik Veteriner

a Paramedik Pelaksana 0 1 1 0

b Paramedik Pelaksana Lanjutan 1 1 1 0

c Paramedik Penyelia 0 1 1 0

5 Tenaga Administrasi 3 5 0 0

Jumlah III 10 17 6 0

Saat ini Kebutuhan Kekurangan Kelebihan (Orang) (Orang) (Orang) (Orang)

1 TenagaHarian Lepas) 9 9 0 0

Jumlah IV 9 9 0 0

(21)

11. Penghargaan / tanda jasa dan hukuman / sangsi

Pegawai Balai karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta pada tahun 2010 ini menerima penghargaan Satyalancana Karya Saptya untuk untuk pegawai yang mengabdi selama 20 (dua puluh ) tahun dan 10 ( sepuluh ) tahun masa kerja sebagai mana tersaji dalam Tabel 18

Tabel 18 Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yang mendapat penghargaan Satyalencana Karya Satya 20 tahun dan 10 tahun tahun 2010

(22)

Satyalencana Karya Satya X Tahun

12. Pejabat Fungsional yang mengajukan DUPAK

Untuk Tahun 2010 pejabat fungsional yang mengajukan berkas Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit ( DUPAK ) ke Pusat Badan Karantina Pertanian baik untuk pejabat fungsional medik/paramedik veteriner dan POPT yaitu ;

a. Tri Wahyuni Indah Lestari b. Utik Windari, S.Si

c. Amir, SP, MSc d. Dony Wijayanto

e. Ir. Utik Darmanta f. Kristiana Ika Rini, SP

g. Miftah Amin Al Hasan h. Fery Purnawati, SP

i. Sunu j. Lego Arianto

13. Surat Menyurat, Kearsipan dan Perpustakaan

Pelaksanaan Surat menyurat berpedoman kepada Pedoman Tata Naskah Surat

baik yang dikeluarkan oleh Departemen Pertanian maupun yang dikeluarkan oleh Badan Karantina Pertanian, dengan jumlah surat masuk sebanyak 923 kali dan surat keluar sebanyak 1.797 kali. Adapun kearsipan yang dilakukan masih menggunakan sistem manual belum dilakukan secara elektronik data, tetapi secara bertahap akan dilakukan dari penyimpanan dta / biodata pegawai. Kegiatan perpustakaan belum dilakukan secara optimal, dikarenakan tempat penyimpanan belum tersedia dan masih ditempatkan pada beberapa ruangan. Buku buku yang ada merupakan buku buku yang diperoleh dari pengadaan belanja maupun dari Badan karantina Pertanian atau dari Instansi lain. Dalam tahun 2010 belanja buku dari DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta tidak tersedia hanya untuk koran dan majalah, sedangankan penambahan buku diperoleh dari kiriman Badan Karantina Pertanian, Departemen Pertanian dan Instansi lainya.

14. Ketatausahaan

Dalam hal ketatausahaan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta terus berusaha meningkatkan kemampuaan baik dlam hal keuangan, kepegawaian, kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan, sehingga dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta dapat terwujud.

(23)

Dalam Waktu setahun ini penilaian indeks kepuasan masyarakat atas kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta mengalami kemajuan yang sangat berarti, ini dapat dilihat makin sadarnya masyarakat akan arti pentingnya Karantina dalam menjaga produk produk pertanian yang akan dilalulintaskan dan pada semester I tahun 2010 ini untuk unsur pelayanan, baik dari unsur prosedur, persyaratan, kejelasan, kedisipilinan, tanggungjawab, kemampuan, kecepatan, keadilan, kesopanan, keramahan, kewajaran, kepastian, kenyamanan dan keamanan dalam memberikan pelayanan jasa maupun tarif karantina sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Indek Kepuasan Masyarakat pada tahun ini untuk Unit Pelayanan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta pada semester I mendapat nilai.80,52.dan pada semester II. 80,48.

16. Indeks Prestasi Nilai Budaya Kerja (IPNBK)

Merupakan Penilaian yang dilakukan secara intern oleh seluruh pegawai atas kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, yang dilakukan pada setiap tahun pada bulan Agustus. Adapun nilai IPNBK pada tahun 2010 yaitu sebesar.72,4 pada semester I dan pada semester II sebesar 72,0 termasuk dalam kategori baik.

C

. Perlengkapan Sarana dan Prasarana

1. Kondisi Sarana dan Prasarana

Dalam tahun 2010 kondisi sarana dan prasarana yang ada pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta pada umumnya dalam kondisi baik dan dapat digunakan dalam rangka mendukung pelaksanaan administrasi perkantoran maupun untuk pelaksanaan tindakan perkarantinaan, walaupun terdapat beberapa jenis dan prasarana yang harus diperbaiki dan diusahakan untuk memperbaiki fungsinya, dikarenakan telah dimakan usia dan suku cadangnya sudah tidak tersedia.

(24)

house. Bangunan tersebut terletak dan tersebar di kantor balai di Komplek Bandar Udara Adisutjipto, di Sambilegi dan di Cupuwatu serta di Wilayah Kerja Karantina Pertanian Adi Sumarmo Solo. Bangunan Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta seluas 571 m2 di bangun di atas tanah milik TNI Angkatan Udara, dengan cara sewa tanah setiap 5 (lima) tahun sekali. Besarnya sewa sebesar Rp 3.819.240/tahun/1000 m2, dan setiap tahun sekali ada penambahan biaya sewa sebesar 3 %. Selain Kantor Balai, terdapat Instalasi Laboratorium Karantina yang letaknya sekitar 3 km dari Bandar Udara Adisutjipto, yaitu Instalasi Karantina Tumbuhan seluas 178 m2 dibangun di atas tanah 318 m2 dengan status tanah hak milik dan Instalasi Karantina Tumbuhan seluas 189 m2 dibangun di atas tanah 332 m2 dengan status tanah hak milik. Bangunan Instalasi Laboratorium Karantina Hewan pada saat ini sudah dijadikan sebagai Rumah Jabatan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. dan dalam pengurusan ijin mendirikan bangunan (IMB) karena belum mempunyai IMB

Bangunan lain yang dimiliki yaitu bangunan di Wilayah Kerja Karantina Pertanian Bandar Udara Adi Sumarmo Solo yang berlokasi di sekitar Bandar Udara Adisumarmo, terdiri dari 2 (dua) bangunan yaitu: bangunan kantor eks Wilayah Kerja Karantina Hewan Adisumarmo dengan luas bangunan 80 m2 di atas tanah seluas 987 m2, dan bangunan eks Wilayah Kerja Karantina Tumbuhan dengan luas bangunan 66 m2 di atas tanah 396 m2.

Sarana penunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, diantaranya kendaraan roda 4 sejumlah 5 unit dan kendaraan roda 2 sejumlah 14 unit. Jumlah aset Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 5.5.429.277.302,- terdiri dari aset tetap sebesar Rp 5.380.686.727, -; aset lancar Rp 33.590.575,- dan aset tetap lainnya Rp 15.000.000,-

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana

Dalam Tahun 2010 pengadaan sarana dan prasarana seluruhnya bersumber pada anggaran DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta sebesar Rp 3.672.000.000,- dari pagu anggaran belanja modal sebesar Rp 249.437.000,-sebagaimana tercantum dalam Tabel 19.

(25)

Tahun 2010

No Nama Pengadaan Vol Anggaran

DIPA Realisasi Sisa

1 2 3 4 5 6

00040 Pengembangan system informasi manajemen 5321 - Pengadaan Router VPN Cisco dan

Pengaman Jaringan

1 PKT 85.000.000 85.000.000 0

00273 PENGADAAN MEUBELAIR

5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 13 Unit 21.000.000 21.000.000 0

- Lemari arsip wilker 2 Unit 7.000.000 7.000.000 0

- Filling cabinet 2 Unit 3.000.000 3.000.000 0

- Almari inventaris 3 Unit 7.500.000 7.500.000 0

- Kursi Pelayanan 5 Unit 3.500.000 3.500.000 0

00277 PENGADAAN ALAT PENGOLAH DATA

5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 6 unit 68.400.000 68.400.000 0

- PC Server 1 Unit 14.400.000 14.400.000 0

- Laptop 3 Unit 45.000.000 45.000.000 0

- Printer Dot matrix 3 Unit 9.000.000 9.000.000 0

00285 PENGADAAN ALAT LABORATORIUM

5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 2 Unit 10.000.000 9.800.000 200.000

- AC Ruang Laboratorium 2 Unit 10.000.000 9.800.000 200.000

00287 PENGADAAN ALAT STUDIO &

KOMUNIKASI

5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1 Unit 5.037.000 5.000.000 37.000

- Screen LCD 1 Unit 5.037.000 5.000.000 37.000

00289 PENGADAAN KENDARAAN BERMOTOR

RODA - 2

5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 4 Unit 60.000.000 58.803.000 1.197.000

- Pengadaan kendaraan operasional

bermotor roda - 2 4 unit 60.000.000 58.803.000 1.197.000

JUMLAH TOTAL 249.437.000 248.003.000 1.434.000

3. Aset Tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 2 tahun untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum, untuk Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta nilai Aset tetap per 31 Desember 2010 sebesar Rp. 5.395.686.722,- atau dapat dilihat pada Tabel 20

Tabel 20. Rekapitulasi Aset Tetap Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2010

(26)

1. Tanah

2. Peralatan dan Mesin 3. Gedung dan bangunan 4. Jaringan

5. Aset Tetap Lainya

818.687.00 2.798.400.717 1.724.527.010 38.572.000 15.000.000

Jumlah 5.395.686.727

D. Kegiatan Workshop dan Sosialisasi

Dalam rangka mendukung salah satu pilar revitalisasi karantina pertanian yaitu

public awareness, kegiatan sosialisasi diadakan dengan menggunakan alokasi

anggaran DIPA Tahun 2010 pada Kegiatan Penyuluhan dan Penyebaran Informasi. Selama tahun 2010 telah dilaksanakan 7 kegiatan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. Kegiatan sosialisasi dapat dilihat pada Tabel 21

(27)

No Kegiatan Tema 1. Sosialisasi

23 Januari 2010 Melindungi Kekayaan Hayati Indonesia 2. Sosialisasi

01 Pebruari 2010 Melindungi Kekayaan Hayati Indonesia 3. Sosialisasi

24 Pebruari 2010 Melindungi Kekayaan Hayati Indonesia 4. Sosialisasi

01 Mei s/d 02 Mei 2010

Melindungi Kekayaan Hayati Indonesia ” Bantu Kami Menjaga Yogyakarta Tetap Bebas Rabies ”

5. Sosialisasi

14 Mei &27 Mei 2010 Melindungi Kekayaan Hayati Indonesia’ Untuk tenaga KerjaIndonesi dan PerusahaanPenyalurnya 6. Sosialisasi

06 Juni 2010 Melindungi Kekayaan Hayati Indonesia” Seminar NasionalRabies 7 Sosialisasi

08 Juni s/d 08 Juli 2010 Melindungi Kekayaan Hayati Indonesia”MewujudkanMasyarakat Peduli Terhadap Perlindungan Kekayaan Hayati Indonesia”dan Bersma Karantina Pertanian, Mari Kita Lindungi Sumber Kekayaan Hayati dan Perekonomian Bangsa

Kegiatan penyuluhan pertama dilaksanakan pada tanggal 23 Janauri 2010 di

Kantor PB PDHI I Jawa Tengah dengan tema ” Melindungi Kekayaan Hayati Indonesia

. Tujuan sosialisasi menyampaikan , menyelaraskan dan mensinergikan kerjasama

dan hubungan kerja yang harmonis dan kekeluargaan bersama instansi terkait dan pemerintah daerah. Metode berupa penyampaian informasi, diskusi, ramah tamah dan tanya jawab dengan narasumber dari Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. Adapun hasil dari sosialisasi tersebut perlu adanya forum pertemuan antara instansi terkait dan PDHI adalah yang dapat menjembatani kesulitan dan permasalahan karantina, khususnya karantina hewan dilapangan .

Yang kedua dilaksanakan pada tanggal 01 Pebruari 2010 di Ruang Rapat

Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta dengan tema ” Melindungi

Kekayaan Hayati Indonesia”. Tujuan sosialisasi menyampaikan sekilas karantina

pertanian, tugas dan tupoksi terutama karantina hewan sehingga mahasiswa dapat mengapresiasi dan ikut mendukung tugas karantina selepas mereka terjun dibidangnya. Metode yang dilakukan dengan penyampaian materi dan diskusi.

Yang ketiga diselenggarakan pada tanggal 24 Pebruari 2010 di Kantor Wilayah

Bea dan Cukai Jalan Solo KM 10, Yogyakarta dengan tema” Melindungi Kekayaan

Hayati Indonesia”. Tujuan sosialisasi adalah meningkatkan pemahaman kerjasama

(28)

dengan kurangnya pemahaman terhadap karantina pertanian maupun tupoksi Bea dan Cukai. Metode yang dilakukan dengan penyampaian materi dan diskusi.

Yang keempat dilaksanakan pada tanggal 01 Mei 2010 s/d 02 Mei 2010

bertempat Jogja Expo Center (JEC) dengan Tema ” Melindungi Kekayaan Hayati

Indonesia dengan Bantu Kami Menjaga Yogyakarta Tetap Bebas Rabies ”. Tujuan sosialisasi Menyampaikan Tupoksi Karantina Hewan dan Pameran serta Of service dilokasi kontes Jogja Dog Show 2010. Metode yang dilakukan dengan pameran, merchandise media sosilisasi, Pos layanan Karantina Hewan dan Penyampaian materi diskusi

Yang kelima dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2010 dan 27 Mei 2010 di

Kantor PJTKI Jl. Sorogenen Yogyakarta dengan Tema ” Melindungi Kekayaan Hayati

Indonesia ” .Tujuan Kegiatan yaitu; memberi pengertian kepada perusahaan penyalur PJTKI dan para TKI sendiri pentingnya melindungi kekayaan hayati indonesia dan penyampaian prosedur karantina pertanian. Metode kegiatan dilakukan dengan penyampaian materi dan diskusi.

Kegiatan yang keenam diselenggarakan pada tanggal 06 Juni 2010 di ruang

Auditorium FKH UGM bulak sumur Yogyakarta dengan tema ” Melindungi Kekayaan

Hayati Indonesia ” Seminar Nasional Rabies. Tujuan kegiatan yaitu penyampaian sekilas prosedur karantina hewan, tugas dan tupoksi terutama karantina hewan, bidang atau area yang berhubungan dengan tugas karantina sehingga diharapkan mahasiswa dapat mengapresiasikan dan ikut mendukung tugas karantina . Metode dilakukan dengan penyampaian materi dan diskusi.

Kegiatan yang ketujuh diselenggarakan pada tanggal 08 Juni 2010 s/d 08 Juli

2010 atau dalam rangka Bulan Bakti Karantina Pertanian Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta menyelenggarakan berbagai kegiatan antara lain;

a. Peningkatan Motivasi Kerja pada tanggal 08 juni 2010 yang diharapkan dapat

sebagai modal mental dan spiritual dalam menjalankan tugas dan amanah

b. Sosialisasi kesehatan dan ancaman penyakit hewan pada tanggal 04 Juli 2010

(29)

c. Sosialisasi Tugas Karantina yang dipadukan dengan tupoksi Instansi terkait kepada penyuluhan pertanian di propinsi DIY yang dipusatkan di STPP bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dasar karantina sebagai tenaga penyuluh dilapangan.

d. Mengikuti Upacara dalam rangka Hari Krida Pertanian dan Pameran Tingkat

Pemerintah Daerah dan mengikuti senam massal

e. Penghijauan lahan kritis di Gunung Kidul pada tanggal 04 Juli 2010 di desa

Kepek Sari, Kecamatan , Kabupaten Gunung Kidul Prop DIY yang diharapkan dapat membantu masyarakat sekitar dalam menangani lahan kritis yang mereka hadapi.

Tujuan kegiatan dalam rangka Bulan Bakti Karantina Pertanian tersebut untuk;

a. Mensosialisasikan dan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya

perkarantinaan

b. Mensosialisasikan dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang

berbagai kegiatan program di UPT Karantina Pertanian diseluruh Indonesia

c. Meningkatkan dukungan dan partisipasi masyarakat dalam isu perkarantinaan

(30)

BAB III

KEGIATAN OPERASIONAL KARANTINA

A. Kegiatan Karantina Hewan

Kegiatan operasional karantina hewan pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta meliputi kegiatan operasional yang dilakukan pada Wilayah Kerja Karantina Pertanian Adi Sucipto dan Wilayah Kerja Karantina Pertanian Adi Sumarmo.

Kegiatan operasional karantina hewan merupakan kegiatan sejak dilakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan per masa karantina, perlakuan, sampai dengan tindakan pembebasan atau pemusnahan terhadap Jenis komoditas berupa hewan hidup, Bahan Asal Hewan (BAH), Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH), media pembawa lain, benda lain, alat angkut dan kemasan, Instalasi dan lokasi karantina hewan.

Pada Tabel 22 dan Grafik 3, jumlah frekuensi keseluruhan kegiatan operasional karantina hewan pada Tahun 2010 adalah 2.662 kali. Sebagian besar merupakan komoditas bawaan atau tentengan penumpang pesawat udara dan selebihnya merupakan komoditas yang peruntukannya diperdagangkan. Volume keseluruhan pada satuan ekor sejumlah 95.104, satuan kilogram sebesar 144.795, satuan butir sebesar 0, dan pada satuan lain sebesar 33.418. Pada Grafik 4 dapat dilihat pula perkembangan volume dan frekuensi kegiatan operasional pada tiga tahun terakhir.

(31)

Jenis Pemasukan/

Pengeluaran Frekuensi

Satuan

Ekor Kilogram Butir Satuan lain

Impor 6 0 1,230 0 0

Ekspor 67 2,559 121,182 0 0

DM 661 15,204 6,726 0 27,180

DK 1,928 77,341 15,657 0 6,238

Jumlah 2,662 95,104 144,795 0 33,418

Grafik 3. Perkembangan Volume Kegiatan Operasional Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2010

Grafik 4. Perkembangan Volume Kegiatan Operasional 3 Tahun Terakhir Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2010

(32)

a. Impor

Selama tahun 2010 hanya terjadi 6 (enam) kali kegiatan impor yaitu berupa Fresh Royal Jelly dan kulit jadi (dari Negara Malaysia) melalui penerbangan langsung dari Malaysia dengan menggunakan Air Asia.

Keterbatasan impor tersebut tidak lepas dari minimnya rute penerbangan Internasional di Bandar Udara Adisutjipto dan Adisumarmo dengan jumlah 4 (empat) maskapai penerbangan internasional yaitu Air Asia, Malaysia Air, Silk Air dan Garuda Indonesia. Adapun rute penerbangan adalah Negara Singapura dan Malaysia. Data volume kegiatan impor karantina hewan dapat dilihat pada Lampiran 11.

b. Ekspor

Dalam tahun 2010 kegiatan ekspor hanya tercatat sebanyak 67 kali. Kalau dibandingkan dengan tahun 2009 terjadi penurunan yang sangat draktis sebanyak 1.294 kali. Komoditas yang dominan adalah kulit jadi yang di ekspor ke negara China dan Korea, kumbang yang diekspor ke Jepang dan sarang burung diekspor ke Hongkong , tercatat sebanyak 62 kali. Adapun negara tujuan ekspor kumbang mati adalah Jepang, susu diekspor ke Malaysia dan kupu kupu offset diekspor ke Jepang. Untuk komoditas hewan frekuensi tertinggi pada hewan kumbang sebanyak 41 kali sebanyak 121.182 ekor. Data volume kegiatan ekspor karantina hewan dapat dilihat pada Lampiran 11a.

Grafik 5. Perkembangan Frekuensi ekspor 3 Tahun Terakhir Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2010

(33)

c. Domestik Masuk

Kegiatan operasional melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta pada tahun 2010 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2008 dan 2009. dengan frekuensi 661 kali. Pada tahun 2010 Komoditas yang masuk antara lain burung frekuensi 379 kali dengan jumlah 11.123 ekor, ayam frekuensi 68 kali dengan jumlah 570 ekor, kumbang kelapa frekuensi 5 kali dengan jumlah 3.500 ekor, anjing 3 kali dengan jumlah 4 ekor, hamster 1 kali dengan jumlah 4 ekor, dan tokek 1 kali dengan jumlah 3 ekro. Sedangkan hasil bahan asal hewan frekuensi 79 kali dengan jumlah 3.315,6 kg, hasil bahan asal hewan frekuensi 27 kali dengan jumlah 3.410 kg dan benda lain frekuensi 38 dengan jumlah 27.360 vial. Data detail dapat dilihat pada Lampiran 11b.

d. Domestik Keluar

Frekuensi kegiatan domestik keluar pada tahun 2010 sebanyak 1.928 kali, yang dikenakan terhadap sebagian besar hewan jenis unggas (burung, ayam, DOC, DOD, DOQ), hewan kecil ( anjing, kucing, kelinci, hamster, tikus, marmut, kambing, rusa, kura-kura, garangan), reptil (iguana, tokek), lebah, jangkrik, Kumbang, Ulat hongkong. Bahan asal hewan seperti daging, kikil, telur, susu, madu dan iga . Hasil bahan asal hewan seperti daging olahan, kulit jadi dan keju serta benda lain seperti antibiotik, obat, vaksin, ulat hongkong, undur2 dan jangkrik. Data dapat di lihat pada Lampiran 11c.

2. Kegiatan Intersepsi

Kegiatan intersepsi karantina hewan terhadap komoditas hewan dan produk hewan yang dilalulintaskan melalui Bandar Udara Adisutjipto dan Bandara Adisumarmo, setelah melalui hasil pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan adanya hama penyakit hewan/HPHK. Rekapitulasi kegiatan intersepsi dan hasil pengujian laboratorium karantina hewan tahun 2010 dapat dilihat di lampiran 12.

3. Penggunaan Formulir

Selama tahun anggaran 2010 penggunaan formulir/dokumen utama adalah sebagai berikut:

a. Form KH 09 ( Sertifikat Kesehatan Hewan) 1.612 set

(34)

d. Form KH 12 ( Sertifikat Pelepasan) 706 set

Selain itu dokumen penunjang berupa form KH 1 (Permohonan Pemeriksaan Karantina Hewan) KH 2 (Surat Penugasan) serta Kuitansi Jasa Karantina digunakan sesuai dengan jumlah pemakaian formulir utama.

4. Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan

Kegiatan Penahanan dilakukan karena dokumen yang menyertai media pembawa tidak lengkap. Pada tahun 2010 kegiatan di lakukan terhadap daging babi olahan 3 kg dari Singapura, sosi ayam 600 gram dari Malaysia, bakso 5 kg dari Malaysia, daging sapi beku 2 kg dari Malaysia, daging sapi olahan 42 kg dari Bali, burung perkutut 4 ekor dari Banjarmasin, burung 7 ekor dari Balikpapan, burung kacer 2 ekor dari Samarinda, burung cucak hijau & kacer 5 ekor dari Banjarmasin, burung cucak hijau 1 ekor dari Kutai Timur dan burung murai batu 70 ekor dari Berau.

Untuk penolakan dilakukan pada Kulit domba jadi 95 kg dari Malaysia dan Korea Selatan, kulit kuda jadi 5 lembar dari China, kucing 2 ekor dari Berau dan Palembang, burung 5 ekor dari Singapura dan burung 50 ekor dari Banjarmasin, Untuk Pemusnahaan dilakukan pada daging sapi olahan, burung, sosis, nugget, bakso telur dan kulit kambing sebanyak 57,51 kg, 4 ekor dan 5 kemasan yang semuanya berasali Malaysia, untuk selengkapnya data tertulis penahanan, penolakan dan pemusnahan dapat dilihat pada Lampiran 13

5. Penyidikan Kasus Tindak Pidana Karantina

Khususnya untuk penyidikan kasus tindak pidana karantina pada Seksi Karantina Hewan tidak ditemukan dan terjadi adanya pelanggaran atau kejahatan karantina, sehingga penyidikan kasus tindak pidana karantina nihil.

6. Kegiatan Uji Coba

Kegiatan uji coba tidak tertampung dalam dipa tahun 2010, dengan demikian untuk Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta tidak menyelengarakan kegiatan uji coba karantina hewan.

7. Kegiatan Pemantauan dan Pembuatan Koleksi

(35)

Kegiatan pemantauan karantina hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta di tahun 2010 mengunakan data sekunder. Data primer dan sukunder yang diambil adalah data penyakit hewan selama 1 tahun terakhir (2009). Hal ini bertujuan untuk melihat perubahan situasi penyakit hewan diwilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Hewan. Pemantauan daerah sebar penyakit hewan karantina yang digunakan data primer dari 4 Kabupaten di DIY dan 1 Kota Yogyakarta & 1 Kota Surakarta dan data sekunder untuk penyakit – penyakit Rabies seperti terdapat Lampiran 14. Pelaksanaan Pemantauan daerah sebar HPHK tahun 2010 ini dilaksanakan berdasarkan surat Kepala Badan Karantina Pertanian

No.3181/KH.110/L/7/2010, tentang metode pengambilan sampel darah yang harus

diambil sebanyak 396 sampel darah sedangkan untuk perhitungan sampel otak

sebanyak 59 sampel otak kegiatan pemantauan hama penyakit hewan karantina

(HPHK) 2010 dilakukan secara bertahap mulai tanggal, 18 Maret 2010 sampai dengan tanggal, 2 Desember 2010 .

Sedangkan HPHK sasaran yang dilaksanakan pada pemantauan tahun 2010 adalah sebagai berikut;

b. Kota Yogyakarta, HPHK sasaran adalah Rabies c. Kabupaten Bantul, HPHK sasaran adalah Rabies d. Kabupaten Kulon Progo, sasaran adalah Rabies e. Kabupaten Sleman, HPHK sasaran adalah Rabies f. KabupatenGunung Kidul, HPHK sasaran adalah Rabies g. Kota Surakarta, HPHK sasaran adalah Rabies

Pelaksanaan kegiatan pemantauan daerah sebar HPH/HPHK tahun 2010 terdiri dari Para Medik dan Medik Veteriner Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta No. 353/Kpts/KU.210/L.33.C/3/2010 tanggal 18 Maret 2010 tentang penunjukan Tim Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) tahun 2010. Tim Pemantau disajikan pada Tabel 23;.

Tabel 23 Tim Pemantauan Daerah Sebar HPHK Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2010

No Nama/NIP Pangkat/Golonga

n

(36)

1 Drh. Suyadi / 195303131991031001 Pembina Muda IV a Medik Veteriner Madya

2 Drh. R Heru Subandriyo / 195501151992031001

Pembina Muda IV a Medi Veteriner Muda

3 Drh. Herlina Susijanti /

196104201995032001

Pembina Muda IV a Medik Veteriner Madya

4 Ketut Wicaksana W /

196205311987041001

7 Drh Siti Nurhayati /

197511292008012006

10 Suparmi / 196802051992032002 Penata Muda IIIa Paramedik Veteriner Pel Lanj

11 Lego Arianto / 197601072000031001 Pengatur TK I IId Paramedik Veteriner Pel Lanj

12 Fransisca Aris W, A.Md / 197510062009122001

Pengatur IIc Calon Paramedik Veteriner

13 Wiwik Ida Aris S, A.Md / 197807182009122002

Pengatur IIc Calon Paramedik Veteriner

14 Pipit Surya P, A.Md / 198103012009122001

Pengatur IIc Calon Paramedik Veteriner

15 Rahmawati S, A.Md /

198510192009122005

Pengatur IIc Calon Paramedik Veteriner

16 Sukardi, A.Md /

198803082009121001

Pengatur IIc Calon Paramedik Veteriner

Dan hasil pematauan karantina hewan tahun anggaran 2010 dapat dilihat pada Lampiran 14.

c. Pembuatan Koleksi HPH/HPHK

(37)

B. Kegiatan Karantina Tumbuhan

Kegiatan operasional karantina tumbuhan pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta merupakan tindak lanjut dari kegiatan operasional pada Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas II Adisucipto sebelum dilakukannya integrasi. Laporan meliputi kegiatan operasional yang dilakukan pada Wilayah Kerja Karantina Pertanian Adi Sucipto dan Wilayah Kerja Karantina Pertanian Adi Sumarmo.

Kegiatan operasional karantina tumbuhan merupakan kegiatan sejak dilakukan pemeriksaan sampai dengan pembebasan atau pemusnahan terhadap jenis komoditas tanaman hidup dan benih, hasil tanaman hidup bukan benih, hasil tanaman mati yang tidak diolah maupun telah diolah, benda lain dan alat angkut yang dilalulintaskan melalui wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, sebagaimana tersaji dalam Tabel 24

(38)

Frekuensi komoditas yang sering dilalulintaskan didominasi oleh komoditas cabai sebanyak 2.455 kali atau sekitar 50 % dari keseluruhan jumlah frekuensi yang dilalulintaskan melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. Pada Grafik 6 dan Grafik 7 ditunjukkan perkembangan frekuensi dan volume kegiatan operasional pada lima tahun terakhir kegiatan operasional karantina tumbuhan Grafik 6. Perkembangan Frekuensi Kegiatan Operasional selama 5 tahun terakhir

Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta tahun 2010

Grafik 7. Perkembangan Kegiatan Operasional selama 5 tahun terakhir Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2010

2006 2007 2008 2009 2010

1. Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan a. Impor

(39)

Impor dinyatakan tidak ada Pelepasan Luar Negeri ( pemasukan bibit dan buah segar dari Negara Malaysia yang tidak dilengkapi persyaratan administratif, formulir PC dari negara asal, maupun ijin pemasukan benih atau bibit sesuai peraturan yang berlaku. Setelah dilakukan penahanan, media pembawa tersebut kemudian di musnahkan sesuai prosedur karantina) dapat dilihat pada Table 25 & lampian 15

Tabel 25 Jumlah Frekuensi dan volume impor Karantina Tumbuhan BKP Kelas II Yogyakarta selama 5 tahun berdasarkan golongan media Pembawa tahun 2010

NO

TAHU N KEG

GOL MP

ADI SUCIPTO ADI SUMARMO JUMLAH

VOLUME FREK VOLUME FREK VOLUME FREK

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. 2006 A 1.303 BTG 3 X 39,00 BTG 2 X 1.342,00

BTG 5 X

B 5,50 KG 3 X 24,00 KG 2 X 29,50 KG 5 X

C 900.000 KG 1 X - - 900.000,00

KG 1 X

2. 2007 A 3.057,00

BTG 3 X 204,00 BTG 3 X 3.261,00BTG 6 X

B - - 204,00 KG 10 X 204,00 KG 10 X

C 587.289 KG 2 X - - 587.289,00

KG 2 X 3. 2008 A 367.251 BTG 212 X 44.117 BTG 167 X 411.368 BTG 379 X

B 5.132.515

KG 3.158X 2.101.011KG 1.931X 7.233.526KG 5.089X C 1.022.134

KG 431 X 414.099 KG 267 X 1.436.233KG 698 X 20.341 M2 12 X 1.000 M2 5 X 21.341 M2 17 X

4 2009 A 7 BTG 2 X 3 BTG 1 X 10 BTG 3 X

B 3.739 KG 10 X 1.371KG 2 X 5110 KG 12 X

C KG X KG X KG X

5 2010 A BTG X 44 BTG 51 X 44 BTG 51 X

B 1.049 KG 7 X 164,15 KG 34 X 1.213,15 KG 41 X

C KG X KG X KG X

b. Ekspor

Frekuensi kegiatan ekspor karantina tumbuhan sebanyak 483 kali dengan volume satuan hitungan berat sebesar 4.427.294 kg, satuan hitungan batang sejumlah 6.089, dan satuan hitungan kemasan sebesar 212 Sementara berdasarkan golongan media pembawa frekuensi dan volumenya dapat dilihat pada Tabel 26. dan Lampiran 15a

(40)

Perkembangan kegiatan ekspor pada 5 tahun terakhir ditunjukkan pada Grafik 8. negara yang menjadi tujuan ekspor juga bertambah menjadi 66 negara dari 38 negara.

Tabel 26 .

Jumlah frekuensi dan volume ekspor karantina tumbuhan BKP Kelas II Yogyakarta selama 5 tahun berdasarkan golongan media pembawa Tahun 2010

NO

ADI SUCIPTO ADI SUMARMO JUMLAH

VOLUME FREK VOLUME FREK VOLUME FREK

(41)

5. 2010 A

Berdasar data yang ada, selama kurun waktu 5 tahun terakhir, kegiatan ekspor karantina tumbuhan terdapat kecenderungan peningkatan baik frekuensi maupun volume komoditas media pembawa OPTK. Dari komoditas yang dikenakan tindak karantina, tidak seluruhnya berasal dari Propinsi DIY dan Surakarta. Tetapi juga berasal dari gudang penyimpanan yang berada di luar daerah tersebut antara lain daerah Magelang, Purworejo, Klaten, Karanganyar, Boyolali dan Sragen.

c. Domestik Masuk

Kegiatan domestik masuk media pembawa OPTK yang dilalulintaskan melalui Bandar Udara Adisutjipto dan Adisumarmo dengan jumlah 159 kali dengan jumlah 134.659 kilogram dan 2.790 batang adapun daerah asal media pembawa yang masuk ke Bandara Adisucipto Yogyakarta dan Bandara Adisumarmo adalah dari Jakarta, Bali, Pontianak Balikpapan, Banjarmasin, Sentani, Ternate, Makasar, Palangkaraya dan Medan masuk melalui Bandar Udara Adisutjipto dan Bandar Udara Adisumarmo.

Jarangnya kegiatan operasional karantina tumbuhan domestik masuk pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta dimungkinkan karena sudah terpenuhinya produk-produk pertanian di daerah Yogyakarta dan Surakarta yang merupakan daerah pertanian yang subur. Di samping itu berdasarkan Lampiran Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 37/Kpts/HK.060/1/2006 hampir semua OPTK sudah terdapat di daerah jawa, sehingga banyak media pembawa OPTK yang tidak perlu tindakan karantina lebih lanjut. Data dilihat pada lampiran 15b

d. Domestik Keluar

(42)

Kegiatan domestik keluar dengan satuan hitungan berat sebesar 1.546.428 kg, satuan batang 308.316 dan satuan lainya 1.010. Sementara untuk satuan kubikasi tidak pernah dilalulintaskan. Berdasarkan golongan media pembawa jumlah frekuensi dan volume media pembawa dapat dilihat pada Tabel 27 dan data secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 15c

Tabel 27 . Jumlah frekuensi dan volume domestik keluar karantina tumbuhan BKP Kelas II Yogyakarta berdasarkan golongan media pembawa Tahun 2006 s/d Tahun 2010

No

Tahun Keg

Gol MP

Adi Sucipto Adi Sumarmo Jumlah

Volume Frek Volume Frek Volume Frek

1 2 3 4 5 6 7 8 9

(43)

Media pembawa OPTK berupa benih dan bibit mengalami penurunan 72,12 %, hasil tanaman hidup naik 35,5 % dan hasil tanaman mati mengalami penurunan 89,8 %. Dari jumlah frekuensi merupakan perkembangan yang positif sejak tahun 2006 yang terus menunjukkan kecenderungan meningkat, sementara untuk volume media pembawa menunjukkan penurunan pada tahun 2010.

Grafik 9. Perkembangan frekuensi domestik keluar karantina tumbuhan tahun 2006 sampai dengan tahun 2010

2. Kegiatan Intersepsi

Pemeriksaan laboratorium/kesehatan dilakukan terhadap media pembawa sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 37/Kpts/HK.060/1/2006 dan Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor: 28/Kpts/HK.060/1/2010. Kegiatan.intersepsi tidak sebatas pada OPTK tetapi mencakup keseluruhan OPT yang ditemukan pada media pembawa yang diperiksa melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. OPT yang ditemukan ada pada Lampiran 16.

3 Penggunaan Formulir

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 2337/Kpts/HK.060/9/2009 tanggal 09 September 2009 terdapat 37 jenis formulir karantina tumbuhan, yang terdiri dari 12 jenis formulir utama dan 25 jenis formuli penunjang. Formulir utama dicetak / diterbitkan oleh Badan Karantina Pertanian sedang formulir penunjang diadakan oleh UPT.

(44)

terhadap media pembawa OPT/OPTK, adapun jumlah formulir utama yang digunakan selama tahun 2010 adalah sebagai berikut :

a KT.1 Suarat Keterangan transit Media Pembawa Kemasan

kayu/PSAT 0 lembar

b KT.2 Surat persetujuan Pelaksanaaan Tindak Karantina

Tumbuhan/Peng Kea PSAT 0 lembar

c KT.3 Persetujuan Bongkar Muat an Alat Angkut 0 lemb ar d KT.4

a

Fumigation Certificate (FC) 0 lemb

ar

Certificate of Disintestation/Disinfection 0 lemb ar g KT.5

b

Sertifikat Perlakuan 0 lemb

ar

h KT.6 Surat Penahanan 0 lemb

ar i

.

KT.7 Surat Penolakan 0 lemb

ar j

.

KT.8 Berita Acara Pemusnahaan 0 lemb

ar k KT.9 Sertifikat Pelepasan Karantina Tumbuhan/Keamanan PSAT 150 lemb

ar

L KT.10 Phytosanitary Certificate 600 lemb

ar m KT.11 Phytosanitary Certificate For Re-Export 0 lemb

ar n KT.12 Sertifikat KesehatanTumbuhan Antar Area 430

0

lemb ar

4 Kegiatan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahaan

Kegiatan penahanan dilakukan terhadap media pembawa OPT/OPTK yang tidak dilengkapi dengan persyaratan administratif dan atau menunjukkan adanya gejala serangan OPT/OPTK yang masuk melalui pelabuhan pemasukan Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. Selama tahun 2010 beberapa kali penahanan media pembawa yang kesemuanya tidak dilengkapi dengan

persyaratan administratif terutama phytosanitary certificate dari negara asal dan

(45)

Pemusnahan dengan tindak karantina selama tahun 2010 yang dilakukan terhadap media pembawa OPT/OPTK yang ditahan dan tidak ada tindaklanjut untuk dilakukan pelepasan. Tindak pelanggaran yang dilakukan sehingga media pembawa harus dimusnahkan rata-rata terkait dengan pelanggaran terhadap Peraturan Menteri Nomor: 37/Kpts/HK.060/1/2006 dan sebagian melanggar Undang-undang Nomor: 16 Tahun 1992, Peraturan Pemerintah Nomor: 14 Tahun 2002, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 68 tahun 2007. Disamping itu juga beberapa sampel media pembawa yang kondisinya rusak atau sudah tidak layak lagi. Data kegiatan pemusnahan disajikan pada Lampiran 17.

5. Penyidikan Kasus Tindak Pidana Karantina Tumbuhan

Khusunya untuk penyidikan kasus tindak pidana karantina pada seksi Karantina Tumbuhan tidak ditemukan dan terjadi adanya pelanggaran atau kejahatan karantina sehingga penyidikan kasus tindak karantina Tumbuhan nihil

6. Kegiatan Uji Coba

Selama tahun 2010 Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Khususnya Karantina Tumbuhan tidak mempunyai kegiatan uji coba dan tidak / belum dimasukan kedalam tupoksi karantina Tumbuhan.

7. Kegiatan Pemantauan dan Pembuatan Koleksi

a. Pemantauan

Pemantauan yang dilakukan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta merupakan kelanjutan pemantauan yang dilakukan Tahun Anggaran 2009. Sasaran utama pemantauan 2010 ditekankan pada OPTK kategori A2 yang daerah sebarnya masih terbatas, maupun OPTK kategori A1 yang mungkin sudah terintroduksi ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Kebijakan Pusat Karantian Tumbuhan untuk pemantauan OPTK tahun 2010 dikonsentrasikan pada penetapan pedoman pemantauan OPTK yang baku, dan pelaksanaan pemantauan OPTK diarahkan pada semua jenis OPTK yang ada pada lampiran Keputusan Menteri Pertanian No.38/Kpts/HK.060/1/2006, yang ditujukan terhadap OPTK spesifik yang terdapat pada komoditas unggulan daerah setempat, dan pada komoditas yang benihnya berasal dari luar negeri atau komoditas yang ditanam pada lahan bekas pertanaman

(46)

granarium). Selain itu berdasarkan Surat Kepala Pusat Karantina Tumbuhan tanggal 5 Maret 2010, Nomor: 976/KT.110/L.3/3/2010, bahwa Sasaran pemantauan 2010 mengacu pada Lampiran Permentan No.38 Tahun 2006 yan diperbaharui dengan Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No.28/Kpts/HK.060/1/2009 untuk jenis komoditi/ tanaman inang sebagai obyek pemantauan disesuai kan pontensi daerah setempat dan jenis tanaman inang yang benihnya berasal dari luar negeri yang mempunyai potensi terintroduksinya

Metode pemantauan menggunakan metode pengumpulan data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan pembuatan foto gejala serangan, pengumpulan contoh tanaman yang terserang OPT/OPTK dari daerah pemantauan, pengumpulan spesimen OPT/OPTK yang ditangkap langsung. Metode pengumpulan data sekunder dilakukan dengan pengumpulan data tentang OPT/OPTK dan tanaman inang yang diserang dari dinas yang menangani bidang pertanian.

Pelaksanaan Pemantauan daerah sebar OPT/OPTK tahun 2010 di Balai

Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta berdasar Keputusan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta No.352/Kpts/KU.210/L.33.c/3/2010 tanggal 18 Maret 2010, dimana waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan secara bertahap mulai dari tanggal 28 Juni 2010 sampai dengan 28 Juli 2010. Sedangkan OPTK sasaran dan salah satu komoditas unggulan yang dilaksanakan pada pemantauan tahun 2010 adalah sebagai berikut :

a. Kabupaten Sleman, komoditas unggulannya adalah Cabe (Capsicum, SP), Padi

(Oryza sativa), jagung (Zea mays) dan Kakao (Theobroma cacoa)

b. Kotamadya Yogyakarta, OPTK sasarannya adalah kedelai ( Tribolium

castaneum), Kacang ijo ( Tribolium sp ), Canthel/Juwawut ( Alphitobius

leavigatus )

c. Kabupaten Gunung Kidul, komoditas sasarannya adalah Padi (Oryza sativa),

jagung (Zea mays), kakao (Theobroma cacao), Blimbing ( B carambolae )

dan Pepaya ( Pseudomonas syringae )

d. Kabupaten Kulon Progo, komoditas sasarannya adalah Cocao ( Phytophtora

palmivora ).

e. Kabupaten Bantul, komoditas sasarannya adalah Padi (Oryza sativa), Jagung

(47)

Tabel 28 Tim Pemantau Daerah Sebar OPTK KarantinaTumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2010

No

. Nama / NIP Pangkat/Golongan Jabatan Jabatan diTim

1 2 3 4 5

1. Mochammah Farid, SE /

196310011983031003 Penata Tk. I (III/d) POPT Penyelia Ketua 2. Ir.Utik Darmanta /

196411211994031002 Penata Tk. I (III/d) POPT Muda Anggota 3. Utik Windari, S.Si /

197810222003122001 Penata Muda TK I (III/b) POPT Pertama Anggota 4. Amir, SP / 197108172000031001 Penata (III/c) POPT

Pertama Anggota 5. Kristiana Ika Rini, SP /

198012252005012001 Penata Muda TK I (III/b) POPT Pertama Anggota 6. Fery Purnawati, SP /

198103252005012001 Penata Muda (III/a) POPT Pertama Anggota 7. Djatmiko / 196006051983031003 Penata (III/c) POPT

Penyelia Anggota 8. Tri Wahyuni Indah L, SP /

198502202003122004 Penata Muda (III/a) POPT Pertama Anggota 9. Dony Wijayanto /

197804281998031003 Pengatur Tk I (II/d) POPT Pelaksana Anggota 10 Miftah Amin Al Hasan /

197306042005011001 Pengatur Muda Tk I(II/b) POPT Pelaksana

Anggota

11 Bina Primaisih, SP /

197902252009122001 Penata Muda (III/a) Calon POPT

Anggota

12 Ennis Dwi Juarawati, SP /

197908262009122002 Penata Muda (III/a) Calon POPT

Anggota

Ada beberapa yang berhasil ditemukan oleh tim pemantauan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. Pemantauan OPT/OPTK tahun anggaran 2010 pada komoditas unggulan di beberapa Kabupaten di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada umumnya belum ditemukan OPTK baik kategori A1 maupun A2. Metode trapping dengan zat pemikat lalat buah berupa atraktan Petrogenol dan

Cue lure rata-rata memikat lalat buah jenis Bactrocera dorsalis complex,

Bactrocera cucurbitae, Bactrocera umbrosus, Bactrocera albistrigata, dan

Gambar

Tabel 1.Pagu dan Sumber Anggaran yang diperoleh dalam 5 (Lima) tahun terakhir
Grafik 1.
Tabel  3.Rincian Pagu Belanja Pegawai antara tahun 2009 dan tahun 2010
Tabel 5.Rincian Pagu Belanja Modal tahun 2010
+7

Referensi

Dokumen terkait

sumberdaya alam hayati hewan, ikan dan tumbuhan. Hal ini mengandung arti bahwa segala tindakan karantina yang dilakukan semata-mata ditujukan untuk melindungai

Rencana Kerja dan Perjanjian Kinerja 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. Kegiatan dukungan manajemen berfungsi sebagai supporting unit

Berdasarkan tugas pokok dari Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya untuk melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan

21 Tahun 1919 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Fungsi Karantina dilaksanakan dengan melakukan tindakan 8P, yakni pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,

Petunjuk operasional ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Petugas Karantina Tumbuhan dalam melaksanakan tindakan pemeriksaan dan tindakan karantina lain yang

Tahun 2014, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Merauke telah melakukan tindakan pemeriksaan komoditas tumbuhan dan produknya adalah : impor NIHIL, ekspor ( 76 kali), domestik

Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda TA 2014 Hal 20 Rekapitulasi kegiatan operasional tindakan karantina terhadap pengeluaran tanaman/hasil tanaman

Rincian Kegiatan Klasifikasi dokumen operasional karantina hewan Tahapan Kegiatan Mengklasifikasikan dokumen karantina hewan dari setiap wilker Output/Hasil Dokumen karantina hewan