MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 82/ KPTS-II/ 2001
TENTANG
PEMBERIAN HAK PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN KAYU PERTUKANGAN KEPADA PT. SUMATERA SYLVA LESTARI ATAS AREAL HUTAN SELUAS ± 42. 530
(EMPAT PULUH DUA RIBU LIMA RATUS TIGA PULUH) HEKTAR DI PROPINSI SUMATERA UTARA DAN PROPINSI RIAU
MENTERI KEHUTANAN,
Membaca : 1. Surat Ment eri Kehut anan Nomor 230/ Menhut -IV/ 1995 t anggal 15 Pebruari
1995, t ent ang Perset uj uan Pembangunan Hut an Tanaman Indust ri PT. SUMATERA RIANG LESTARI at as areal seluas + 48. 308 hekt ar di Propinsi Sumat era Ut ara dan Propinsi Riau;
2. Surat Ment eri Kehut anan Nomor 1056/ Menhut -II/ 95 t anggal 20 Juli 1995 t ent ang perset uj uan prinsip pembent ukan perusahaan pat ungan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) ant ara PT. INHUTANI IV dengan PT. SUMATERA RIANG LESTARI;
3. Surat Ment eri Keuangan Nomor S-187/ MK. 016/ 1998 t anggal 27 Pebruari 1998 t ent ang perset uj uan pembent ukan perusahaan pat ungan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) ant ara PT. INHUTANI IV dengan PT. SUMATERA RIANG LESTARI;
4. Akt a Nomor 7 t anggal 13 Okt ober 1998 t ent ang pendirian Perusahaan PT. SUMATERA SYLVA LESTARI, yang dibuat dihadapan REINA MURNI BATU BARA, SH. Not aris di Medan, dan disahkan Ment eri Kehakiman dengan Keput usan Nomor C-16396. HT. 01. 01. TH. 99 t anggal 14 Sept ember 1999;
5. Surat Kepala Badan Planologi Kehut anan dan Perkebunan Nomor 983/ VII-KP/ 2000 t anggal 21 Nopember 2000 t ent ang Penet apan Pet a Areal Kerj a Hak Pengusahaan Hut an Tanaman PT. SUMATERA SYLVA LESTARI at as areal hut an seluas + 42. 530 (empat puluh dua ribu l ima rat us t iga puluh) hekt ar.
Menimbang : a. bahwa hut an merupakan suat u sumber daya alam yang mempunyai pot ensi
ekonomi, perlu dimanf aat kan secara opt imal dan bagi kesej aht eraan rakyat pada umumnya dan masyarakat di sekit ar hut an pada khususnya;
b. bahwa unt uk meningkat kan produkt ivit as kawasan hut an yang t idak produkt if , meningkat kan kualit as lingkungan hidup sert a menj amin t ersedianya bahan baku indust ri hasil hut an secara lest ari perlu dilaksanakan pengusahaan hut an t anaman berdasarkan azas kel est arian dengan menerapkan sist em silvikult ur hut an t anaman secara int ensif pada kawasan hut an t ersebut ;
c. bahwa berdasarkan Pasal 82 Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999, dit et apkan bahwa semua perat uran perundang-undangan di bidang kehut anan yang ada, sepanj ang t idak bert ent angan dengan Undang-undang ini t et ap berlaku sampai dit erbit kannya perat uran pelaksanaan yang berdasarkan perat uran ini;
d. bahwa PT. SUMATERA SYLVA LESTARI dinilai t elah memenuhi persyarat an yang dit ent ukan, sehingga kepadanya dapat diberikan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman (HPHT) at as kawasan Hut an Produksi (HP) t ersebut dengan Keput usan Ment eri Kehut anan.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pokok-Pokok
Agraria;
2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 t ent ang Penanaman Modal Dalam Negeri, sebagaimana t el ah diubah dan dit ambah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1970;
3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 t ent ang Konservasi sumber Daya Alam
Hayat i dan Ekosist emnya;
4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 t ent ang Penat aan Ruang;
5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
6. Perat uran Pemerint ah Nomor 22 Tahun 1967 t ent ang Iuran Hak Pengusahaan
Hut an dan Iuran Hasil Hut an;
7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 t ent ang Perimbangan Keuangan
ant ara Pemerint ah Pusat dan Daerah;
8. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan;
9. Perat uran Pemerint ah Nomor 22 Tahun 1967 t ent ang Iuran Hak Pengusahaan
Hut an dan Iuran Hasil Hut an;
10. Perat uran Pemerint ah Nomor 33 Tahun 1970 t ent ang Perencanaan Hut an;
11. Perat uran Pemerint ah Nomor 28 Tahun 1985 t ent ang Perlindungan Hut an;
12. Perat uran Pemerint ah Nomor 51 Tahun 1998 t ent ang Provisi Sumber Daya
Hut an;
13. Perat uran pemerint ah Nomor 6 Tahun 1999 t ent ang Pengusahaan Hut an dan
Pemungut an Hasil Hut an Pada Hut an Produksi;
14. Perat uran pemerint ah Nomor 27 Tahun 1999 t ent ang Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan;
15. Perat uran pemerint ah Nomor 92 Tahun 1999 t ent ang Dana Reboisasi;
16. Perat uran Pemerint ah Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang Kewenangan
Pemerint ah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Ot onomi;
17. Keput usan Preiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 1990 t ent ang Dana
Reboisasi, sebagaimana t elah diubah t erakhir dengan Keput usan Presiden Republik Indonesia no. 32 Tahun 1998;
18. Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1990 j is. Keput usan
Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1993 dan Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 1998 t ent ang Pengenaan, pemungut an dan Pembagian Iuran Hasil hut an;
19. Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2000 t ent ang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tat a Kerj a Depart emen;
20. Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 234/ M Tahun 2000 j o
Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 289/ M t ent ang Pembent ukan Kabinet Periode 1999 - 2004;
21. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 195/ Kpt s-II/ 1991 t ent ang Iuran Hak
Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri, sebagaimana t elah diubah dengan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 345/ Kpt s-II/ 1996;
22. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 70/ Kpt s-II/ 1995 t ent ang Pengat uran
Tat a Ruang Hut an Tanaman Indust ri, sebagaimana t elah diubah dengan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 246/ Kpt s-II/ 1996;
23. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 602/ Kpt s-II/ 1998 j o Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 622/ Kpt s-II/ 1999 t ent ang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan, Upaya Pengelol aan Lingkungan dan Upaya Pemant auan Lingkungan Pembangunan Kehut anan dan Perkebunan;
24. Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 309/ Kpt s-II/ 1999
t ent ang Sist em Silvikult ur dan Daur Tanaman Pokok Dalam Pengelol aan Hut an produksi;
25. Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 312/ Kpt s-I/ 1999
t ent ang Tat a Cara Pemberian Hak Pengusahaan Hut an Melalui Permohonan;
26. Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 314/ Kpt s-II/ 1999
t ent ang Rencana Karya Pengusahaan Hut an, Rencana Karya Lima Tahunan dan Rencana karya Tahunan at au Bagan Kerj a Pengusahaan Hut an dan Pemungut an Hasil Hut an;
27. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 05. 1/ Kpt s-II/ 2000 t ent ang Krit eria dan St andar Perizinan Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an dan Perizinan Pemungut an Hasil Hut an Pada Hut an Produksi Alam.
Memperhat ikan : 1. Rekomendasi Gubernur Propinsi Sumat era Ut ara Nomor 522. 11/ 5575/ 98 t anggal 20 April 1998;
2. Rekomendasi Gubernur Propinsi Riau Nomor 522/ EK/ 1290 t anggal 28 mei 1998.
M E M U T U S K A N :
Menet apkan :
PERTAMA : Memberikan HPH Tanaman Kayu Pert ukangan yang t erlet ak di wilayah Propinsi
Sumat era Ut ara dan Propinsi Riau dengan ket ent uan sebagai berikut :
1. Areal Hak Pengusahaan Hut an Tanaman (HPHT) Kayu Pert ukangan t ersebut adal ah seluas ± 42. 530 (empat pul uh dua ribu lima rat us t iga pul uh) hekt ar sebagaimana pet a t erlampir.
2. Luas dan l et ak def init if areal kerj a HPH Tanaman dit et apkan oleh
Depart emen Kehut anan dan Pekebunan set elah dilaksanakan pengukuran dan penat aan bat as di lapangan.
KEDUA : PT. SUMATERA SYLVA LESTARI sebagai pemegang HPH Tanaman harus memenuhi
kewaj iban sebagai berikut :
1. Membayar Iuran dan Kewaj iban keuangan lainnya sesuai dengan ket ent uan
yang berlaku;
2. Melaksanakan penat aan bat as areal kerj anya selambat -lambat nya 2 (dua)
t ahun sej ak dit et apkan Keput usan ini;
3. Membuat Rencana Karya Pengusahaan Hut an Tanaman (RKPHT) selambat
-lambat nya 18 (delapan belas) bulan sej ak dikeluarkannya Keput usan ini;
4. Membuat Rencana Karya Tahunan sesuai dengan pedoman yang dit et apkan;
5. Membangun sarana dan prasarana yang diperlukan unt uk mel aksanakan
pengusahaan hut an t anaman;
6. Memulai kegiat annya secara nyat a dan bersungguhsungguh selambat
-lambat nya 6 (enam) bulan set elah dikel uarkannya Keput usan ini;
7. Melaksanakan kegiat an pengusahaan hut an t anaman indust ri dengan
kemampuan sendiri/ pat ungan, meliput i kegiat an-kegiat an penanaman, pemeliharaan, pemungut an, pengolahan dan pemasaran sesuai Rencana Karya Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri menurut ket ent uan-ket ent uan yang berl aku sert a berdasarkan azas manf aat azas kelest arian dan azas perusahaan;
8. Sel ambat -lambat nya dal am wakt u 5 (l ima) t ahun sej ak dit erbit kannya keput usan ini, pemegang HPHTI harus sudah membuat t anaman minimal sepersepuluh dari luas areal kerj a yang diberikan;
9. Sel ambat -lambat nya dalam wakt u 25 (dua puluh lima) t ahun sej ak
dit erbit kannya keput usan ini, seluruh areal Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) yang t elah diberikan harus sudah dit anami;
10. Mengusahakan areal HPHTI sesuai dengan Rencana Karya Pengusahaan Hut an
Tanaman Indust ri dan Rencana Karya Tahunan Hut an Tanaman Indust ri yang disahkan sesuai dengan ket ent uan yang berlaku;
11. Melaksanakan penanaman kembal i set elah melakukan penebangan sesuai
ket ent uan yang berlaku;
12. Mempekerj akan t enaga t eknis kehut anan sesuai ket ent uan yang berlaku;
13. Membant u meningkat kan t araf hidup masyarakat yang berada di dal am at au
di sekit ar areal kerj anya;
14. Waj ib memberikan izin kepada masyarakat hukum adat / masyarakat
t radisional dan anggot a-anggot anya unt uk berada di dal am areal kerj anya unt uk memungut , mengambil, mengumpul kan dan mengangkut hasil hut an ikut an sepert i rot an, sagu, damar, buahbuahan, get ahget ahan, rumput -rumput an, bambu, kul it kayu dan l ain sebagainya sepanj ang hasil hut an ikut an t ersebut unt uk memenuhi at au menunj ang kehidupan sehari-hari;
15. Mendukung pengembangan wilayah, pembangunan daerah dan
mengembangkan ekonomi dan kesej aht eraan masyarakat t radisional disekit ar areal kerj anya;
16. Memat uhi dan memberikan bant uan kepada para pet ugas yang ol eh Ment eri
Kehut anan diberi wewenang unt uk mengadakan bimbingan, pengawasan, dan penelit ian;
17. Harus menyert akan saham bagi Koperasi disekit ar areal HPH sebesar 20%
sebagai hak kompensasi masyarakat , yang realisasinya dilaksanakan secara bert ahap, yait u 10% pada saat Koperasi t erbent uk dan sisanya sebesar 10% diangsur selama 5 t ahun, dengan kenaikan minimal 1% set iap t ahun.
KETIGA : PT. SUMATERA SYLVA LESTARI sebagai pemegang HPH Tanaman t ersebut diat as
t erikat oleh ket ent uan sebagai berikut :
1. HPH Tanaman ini t idak dapat dipindaht angankan dalam bent uk apapun
kepada pihak lain t anpa perset uj uan Ment eri Kehut anan;
2. Memenuhi ket ent uan yang t ercant um dalam lampiran Keput usan ini dan
perat uran perundangan yang berlaku bagi pengusahaan hut an.
KEEMPAT : (1) Apabila di dalam areal HPH Tanaman kayu Pert ukangan t erdapat lahan yang
t elah menj adi t anah milik, perkampungan, t egalan, persawahan at au t elah diduduki dan digarap oleh pihak ket iga, maka lahan t ersebut dikeluarkan dari areal kerj a HPH Tanaman Kayu Pert ukangan.
(2) Apabila l ahan t ersebut ayat 1 (sat u) dikehendaki unt uk dij adikan areal HPH Tanaman, maka penyelesaiannya dil akukan oleh PT. SUMATERA SYLVA LESTARI dengan pihak-pihak yang bersangkut an sesuai dengan ket ent uan perat ur an perundangan-undangan yang berlaku.
KELIMA : (1) Set iap 5 (lima) t ahun HPH Tanaman dengan penilaian oleh Depart emen
Kehut anan dan Perkebunan unt uk menget ahui kemampuan pengelolaannya.
(2) Pemegang HPH Tanaman dalam keput usan ini akan dikenakan sanksi apabila melanggar ket ent uan yang t ersebut dalam keput usan ini dan perat uran perundang-undangan yang berlaku.
KEENAM : Keput usan ini besert a Lampiran-lampirannya berlaku t erhit ung sej ak t anggal dit et apkan unt uk j angka wakt u 43 (empat puluh t iga) t ahun, yait u 35 (t iga puluh lima) t ahun dit ambah 1 (sat u) daur t anaman pokok yang diusahakan 8 (delapan) t ahun, kecuali apabila sebelumnya diserahkan kembali oleh pemegang HPH Tanaman yang bersangkut an at au dicabut oleh Ment eri Kehut anan.
Dit et apkan di : J A K A R T A Pada t anggal : 15 Maret 2001
Salinan Sesuai Aslinya MENTERI KEHUTANAN, Kepala Biro Hukum dan Organisasi,
ttd. ttd.
SOEPRAYITNO, SH. MM. Dr. Ir. NUR MAHMUDI ISMA’ IL, MSc. NIP. 080020023
Salinan Keput usan ini disampaikan Kepada Yt h. :
1. Sdr. Ment eri Koordinat or Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pengawasan Pembangunan;
2. Sdr. Ment eri Dalam Negeri dan Daerah Ot onomi Daerah;
3. Sdr. Ment eri Keuangan; 4. Sdr. Ment eri Pert anian;
5. Sdr. Ment eri Tenaga Kerj a dan Transmigrasi; 6. Sdr. Ment eri Energi dan Sumber Daya Mi neral; 7. Sdr. Ment eri Perindust rian dan Perdagangan;
8. Sdr. Ment eri Pemukiman dan Prasarana Wilayah;
9. Sdr. Ment eri Negara Lingkungan Hidup;
10. Sdr. Ment eri Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
11. Sdr. Pej abat Eselon I lingkup Depart emen Kehut anan; 12. Sdr. Gubernur Propinsi Sumat era Ut ara;
13. Sdr. Gubernur Propinsi Riau;
14. Sdr. Kepala Kant or Wilayah Depart emen Kehut anan Propinsi Sumat era Ut ara;
15. Sdr. Kepala Kant or Wilayah Depart emen Kehut anan Propinsi Riau;
16. Sdr. Kepala Dinas Kehut anan Sumat era Ut ara; 17. Sdr. Kepala Dinas Kehut anan Riau;
18. Sdr. Direkt ur Ut ama PT. SUMATERA SYLVA LESTARI.