Cindy Permatasari Surya, 2015
UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN BERMAIN EDUKATIF ANAK”DI KAMPUNG KREATIF DAGO POJOK KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1
A. Latar Belakang
Setiap anak yang dilahirkan telah dibekali berbagai potensi, termasuk
potensi kreativitas. Potensi tersebut tidak akan berkembang dengan baik tanpa
adanya lingkungan yang kondusif dan bantuan dari orang dewasa di sekitarnya.
Agar potensi kreativitas bisa berkembang diperlukan stimulasi yang tepat dari
lingkungan dan dukungan dari faktor orang tua, guru dan lingkungan sekitar.
Perkembangan potensi dipengaruhi oleh aktivitas dengan ide yang kreatif,
Hal ini penting karena ide kreatif didukung oleh kemampuan berfikir untuk
mengembangkan potensi anak. Karena rasa ingin tahu dan keinginan untuk
mempelajari sesuatu merupakan karunia Allah yang dimiliki oleh setiap anak.
Mulyasa (2012, hlm. 93), menjelaskan bahwa secara alami anak memiliki
kemampuan untuk mempelajari sesuatu menurut caranya sendiri.
Dunia pendidikan menyediakan SDM (Sumber daya manusia) yang dapat
mengembangkan potensi anak, pendidikan merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan potensi, dengan demikian pendidikan merupakan upaya untuk
mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional. Secara spesifik tujuan Pembangunan
Nasional pada sektor pendidikan dinyatakan dalam Undang-Undang RI No. 20
tahun 2003 BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan Nasional Berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan sebagai salah satu cara untuk mengembangkan potensi sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional sebagai bentuk penjabaran pasal 31 UUD 1945 tersebut maka
Cindy Permatasari Surya, 2015
UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN BERMAIN EDUKATIF ANAK”DI KAMPUNG KREATIF DAGO POJOK KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pendidikan, yang terdapat tiga jalur pendidikan yaitu: jalur pendidikan formal,
pendidikan non formal dan pendidikan in formal.
Jalur pendidikan non formal sifatnya fleksibel (Flexsibility System)
dibandingkan jalur pendidikan formal. Dalam hal ini Sudjana (2001, hlm. 22)
menyatakan bahwa:
“Pendidikan Luar Sekolah sebagai subsistem nilai dari Pendidikan Nasional
mempunyai nilai yang berbeda dengan pendidikan sekolah. Pendidikan Luar Sekolah bersifat fleksibel dilihat dari segi tujuan, waktu, isi program, proses belajar mengajar, dan pengendalian program, ”.
Sasaran dari Pendidikan Luar Sekolah yaitu anak sampai orang dewasa.
Pendidikan pada anak mengacu pada teori pedagogik. Menurut Syaripudin (2012,
hlm. 3 dan 7) bahwa “Pedagogik adalah ilmu pendidikan anak atau ilmu mendidik
anak, tetapi di dalam literature, juga ditemukan ada pendidik dan ahli ilmu
pendidikan yang menyatakan bahwa pedagogik adalah ilmu pendidikan atau ilmu
mendidik”.
Pedagogik tidak hanya berkutat pada ilmu dan seni mengajar, melainkan ada
hubungannya dengan pembentukan generasi baru, yaitu pengaruh pendidikan
sebagai sistem yang bermuara pada pengembangan individu atau peserta didik.
Tutor harus mampu mengembangkan keterampilan, pembelajaran, dan
mengembangkan daya kreativitas anak melalui bermain. Sebagaimana yang
diungkapkan Mulyasa (2012, hlm. 92-93), bahwa dalam mengembangkan
kreativitas anak diperlukan adanya program–program permainan dan
pembelajaran yang dapat memelihara dan mengembangkan potensi kreativitas
anak. Hal ini didasarkan pada beberapa alasan sebagai berikut:
1. Kreativitas merupakan manifestasi setiap individu. Dengan berkreasi orang dapat mengaktualisasikan dirinya, dan sebagaimana dikembangkan Maslow dengan teori kebutuhannya yang sangat terkenal; aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia. 2. Kreativitas merupakan kemampuan untuk mencari berbagai macam
kemungkinan dalam menyelesaikan suatu masalah, sebagai bentuk pemikiran yang sampai sekarang belum mendapat perhatian.
Cindy Permatasari Surya, 2015
UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN BERMAIN EDUKATIF ANAK”DI KAMPUNG KREATIF DAGO POJOK KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4. Kegiatan kreatif dapat menghasilkan para seniman, dan ilmuwan, karena faktor kepuasan yang dikembangkan dari kegiatan kreatif ini akan mendorong mereka untuk menjadi seseorang yang lebih baik.
5. Kreativitas memungkinkan setiap anak usia dapat mengembangkan berbagai potensi dan kualitas pribadinya. Kreativitas ini dapat menghasilkan ide–ide baru, peneman baru, dan teknologi baru. Untuk itu, sikap, pemikiran, dan perilaku kreatif harus dipupuk sejak dini.
Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui kegiatan bermain.
Kegiatan bermain bisa dalam berbagai bentuk, ada permainan outdoor/ indoor.
Bermain outdoor seperti yang dilakukan oleh PKBM TABOO, PKBM TABOO
menyediakan tempat bermain untuk anak serta disediakan fasilitas permainan
kreatif, permainan tersebut merupakan salah satu program yang dibentuk PKBM
TABOO yaitu Taman Bermain Edukatif Anak. Mulyasa (2012, hlm.167)
mengemukakan bahwa “Bermain sebagai pendekatan pembelajaran hendaknya
disesuaikan dengan perkembangan usia dini dan kemampuan anak didik, yang
secara berangsur-angsur perlu dikembangkan dari bermain sambil belajar (unsur
bermainnya lebih dominan) menjadi belajar sambil bermain (unsur belajar lebih
dominan)”. Merujuk pada definisi tersebut, ketika anak bermain, orangtua
maupun tutor perlu memperhatikan kematangan dan tahap perkembangan anak
didik, kelengkapan alat bermain atau alat bantu, metode yang digunakan, waktu
dan tempat serta teman bermain.
Taman Bermain Edukatif Anak berfungsi untuk mengembangkan kreativitas
anak. Di Taman Bermain Edukatif Anak, anak mempelajari cara bekerja sama dan
menghargai sesama. Dengan bekerja sama dan menghargai sesama merupakan
upaya pengembangan dari aspek perkembangan anak untuk bisa tumbuh dengan
baik. Salah satu pendukung dalam perkembangan anak adalah fasilitas bermain
anak-anak yang berada di lingkungan sekitar anak, seperti taman bermain, arena
mini adventure, jungkitan, ayunan, dan rumah-rumahan.
Taman Bermain Edukatif Anak merupakan salah satu program yang ada di
kampung kreatif yang telah terlaksana sejak tahun 2003. Program Taman Bermain
Edukatif Anak merupakan seni bermain untuk anak yang menggunakan metode
pembelajaran pendidikan kreatif anak–anak. Tujuan program ini untuk membagi
Cindy Permatasari Surya, 2015
UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN BERMAIN EDUKATIF ANAK”DI KAMPUNG KREATIF DAGO POJOK KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
imajinasi anak. Kegiatan bermain di kampung kreatif tidak hanya memanfaatkan
di satu lokasi, akan tetapi memanfaatkan lahan–lahan kosong yang ada di
Kampung Dago Pojok. Lahan–lahan yang digunakan untuk sarana belajar dan
bermain anak yaitu kampung, lapangan, gang panjang/pendek, dinding tembok
rumah warga, dan viber.
Taman Bermain Edukatif Anak ini merupakan salah satu program di PKBM
TABOO. Pkbm ini selain menyelenggarakan program tersebut menyelenggarakan
juga program eksperimen kreatif, dan program-pogram dengan sasaran
masyarakat. PKBM ini merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal
yang membantu masyarakat Kampung Dago Pojok dalam mendapatkan
pendidikan. Berdirinya lembaga ini berdasarkan permasalahan dan potensi yang
ada di masyarakat. Pada awalnya hanya sebuah komunitas yang didirikan oleh 3
orang, namun pendiri komunitas tersebut mempunyai keinginan untuk mendirikan
sebuah lembaga yang memiliki legalitas sehingga pendiri berinisiatif membuat
sebuah PKBM yang bertujuan untuk membuat peserta didik menjadi lebih kreatif
dan berkembang dengan menumbuhkan rasa ingin belajar pada masyarakat.
Program Taman Bermain Edukatif Anak, mengarahkan anak untuk bersikap
aktif dan kreatif. Seni bermain pada program ini lebih mengembangkan pada
aspek gerak tubuh dan olah tubuh anak yang didukung dengan menggunakan
media seni. Pada program Taman Bermain Edukatif Anak, media seni yang
digunakan merupakan hasil dari eksperimen kreatif yang dilakukan oleh PKBM
TABOO.
Fakta lain yang ditemukan di PKBM TABOO, tujuan didirikannya program
Taman Bermain Edukatif Anak didasarkan pada teori seni rupa yang menjelaskan
mengenai ruang waktu yang tidak terbatas. Anak bermain tanpa ada sekat karena
dengan adanya dinding dalam sebuah ruangan dapat menjadi musuh dalam proses
bermain anak. Dilihat dari banyaknya anak yang bermain di Kampung Kreatif
yang belum terfasilitasi maka pihak pengelola membuat program Taman Bermain
Edukatif Anak agar anak lebih bisa bermain secara bebas dan terfasilitasi.
Pengelola berinisiatif menciptakan suasana belajar yang menerapkan
metode pembelajaran melalui seni bermain anak dalam program Taman Bermain
Cindy Permatasari Surya, 2015
UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN BERMAIN EDUKATIF ANAK”DI KAMPUNG KREATIF DAGO POJOK KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
untuk anak. Melihat sedikitnya lahan yang dapat dimanfaatkan anak untuk
bermain maka pengelola memanfaatkan lahan sempit yang ada disekitar PKBM
TABOO untuk dijadikan Taman Bermain Edukatif Anak.
Dengan adanya temuan di atas peneliti tertarik melakukan penelitian untuk
mengetahui upaya yang dilakukan pengelola dalam mengembangkan program,
memanfaatkan lingkungan sebagai media, dan bentuk-bentuk kreativitas untuk
mengembangkan kreativitas anak.
B.Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang berhasil diidentifikasi dari hasil dilapangan
sebagai berikut :
1. Pada tahun 2003 program Taman Bermain Edukatif Anak mulai dibentuk,
program ini dilakukan untuk mengembangkan kreativitas anak melalui
bermain kreatif dan menciptakan karya seni/ eksperimen kreatif guna
melatih kerja sama dengan teman, serta memanfaatkan kampung untuk
dijadikan sarana belajar.
2. Kegiatan bermain anak dilakukan melalui pemanfaatan lahan/ halaman
melalui permainan animal educations, mural (seni rupa dinding), dan
pembuatan benda-benda seni dengan memanfaatkan barang bekas. Program
ini semakin memberikan kesempatan pada anak untuk memiliki tempat
bermain yang semakin terbuka dan luas dalam mengembangkan kreativitas.
3. Melalui proses kegiatan Taman Bermain Edukatif Anak, tutor merancang
pola-pola permainan dan bahan-bahan permainannya untuk dijadikan
percobaan oleh anak. Pola-pola permainannya seperti membuat boneka
rokrak, patung, monument telapak tangan, lampion, keramik, dll.
4. Adanya kegiatan Taman Bermain Edukatif Anak, anak bisa
mengaplikasikan dari apa yang mereka dapat di Taman Bermain Edukatif
Anak. Terdapat perubahan perilaku anak/ kreativitas anak yang ditunjukan
dengan keberanian bereksperimen dan membuat permainan-permainan di
rumahnya, serta saat ini anak memanfaatkan lahan kosong di rumahnya
untuk dijadikan sarana bermain.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas, dapat dirumuskan masalah
Cindy Permatasari Surya, 2015
UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN BERMAIN EDUKATIF ANAK”DI KAMPUNG KREATIF DAGO POJOK KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
melalui program “Taman Bermain Edukatif Anak” di Kampung Kreatif Dago Pojok”. Dari rumusan masalah di atas, selanjutnya disusun pertanyaan sebagai
berikut:
1. Bagaimana upaya pengelola PKBM TABOO dalam mengembangkan
program untuk membangun kreativitas anak di Taman Bermain Edukatif
Anak ?
2. Bagaimana upaya pengelola PKBM TABOO dalam memanfaatkan
lingkungan sebagai media dalam mengembangkan kreativitas anak ?
3. Bagaimana bentuk-bentuk kreativitas yang dibuat tutor dalam
mengembangkan kreativitas anak ?
C.Tujuan penelitian
Dalam setiap penelitian yang dilakukan memiliki tujuan yang jelas dan
terarah, jadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis :
1. Upaya pengelola dalam mengembangkan program untuk membangun
kreativitas anak di Taman Bermain Edukatif Anak.
2. Upaya pengelola dalam memanfaatkan lingkungan sebagai media dalam
mengembangkan kreativitas anak.
3. Upaya tutor dalam membuat bentuk-bentuk kreativitas dalam
mengembangkan kreativitas anak.
D.Manfaat penelitian
Berdasarkan hasil analis diharapkan nantinya dapat diperoleh manfaat baik
secara praktis maupun secara akademis.
1. Dari segi akademis, diharapkan dari hasil penelitian ini menjadi media
untuk mengaplikasikan berbagai teori–teori yang telah dipelajari, sehingga
selain berguna dalam mengembangkan pemahaman, penalaran dan
memberikan pengalaman bagi penulis, juga bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya ilmu di bidang seni kreativitas untuk anak.
2. Dari segi praktis, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai salah satu bahan atau kerangka acuan bagi pihak PKBM dalam
meningkatkan kualitas di lembaga.
Cindy Permatasari Surya, 2015
UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN BERMAIN EDUKATIF ANAK”DI KAMPUNG KREATIF DAGO POJOK KOTA BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini mengacu ke dalam
pedoman penulisan karya ilmiah, sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan berisi latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
2. Bab II menjelaskan tentang kajian teori (Studi pustaka) yang mendukung
terhadap tema permasalahan penelitian, yaitu tujuan tentang teori
persepsi yang didalamnya memaparkan pendapat para ahli.
3. Bab III yang terdiri dari metode penelitian dan teknik pengumpulan data.
Yang akan membahas tentang desain penelitian, partisipan dan tempat
penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan isu etik.
4. Bab IV Temuan dan Pembahasan yaitu temuan penelitian berdasarkan hasil
pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya
sesuai dengan urutan rumusan permasalahan penelitian, dan pembahasan
temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah
dirumuskan sebelumnya.
5. Bab V Simpulan, implikasi dan rekomendasi, Bab ini berisi simpulan,
implikasi, dan rekomendasi, yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan
peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan