Ayu Rizki Mulyasari, 2015
PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam kehidupannya akan menemui sesuatu yang berkaitan
dengan nilai-nilai, dan norma-norma yang ada pada tempat tinggalnya. Selain
daripada itu, manusia juga akan senantiasa berusaha memenuhi kebutuhan
pribadinya disamping harus menjalankan kewajiban-kewajiban yang ada. Untuk
hal itulah dibutuhkan suatu karakter yang mampu menengahi antara kewajiban
dan hak sabagai kebutuhan manusia. Maka diciptakan pendidikan baik formal
maupun nonformal agar karakter yang diinginkan tumbuh kembang dalam diri
setiap individu.
Menurut Tirtarahardja dan La Sula (2000, hlm. 3-17) bahwa manusia
hakikatnya memiliki sifat khas yang membedakannya dengan makhluk hidup lain,
diantaranya adalah, kemampuan menyadari diri, kemampuan bereksistensi, kata
hati (conscience of man), moral, tanggung jawab, rasa kebebasan, kewajiban dan
hak, kemampuan menghayati kebahagiaan. Dalam mencapai hal tersebut, manusia
akan mendapatkan pelatihan melalui pendidikan, baik itu secara formal maupun
nonformal.
Berkaitan dengan pendidikan sebagai kebutuhan manusia dalam
meningkatkan sifat khas yang dikemukakan oleh Tirtarahardja, bahwa pendidikan
pada hakekatnya mencakup kegiatan mendidik, mengajar dan melatih. Oleh
karena itu pendidikan erat kaitannya dengan pengajaran dan pelatihan. Kegiatan
tersebut dilaksanakan sebagai usaha mentransformasikan nilai-nilai. Nilai-nilai
yang akan ditransformasikan yaitu mencakup nilai-nilai religi, budaya,
pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Pendidikan adalah usaha sadar dan
sistematis yang dilakukan oleh orang-orang yang menerima tenggung jawab untuk
mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan
Ayu Rizki Mulyasari, 2015
PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu
kegiatan yang sistematis dan sistematik terarah kepada terbentuknya kepribadian
peserta didik. Sistematis oleh karena proses pendidikan berlangsung melalui
tahap-tahap bersinambungan (prosedural) dan sistemik oleh karena berlangsung
dalam semua situasi kondisi, di semua lingkungan yang saling mengisi. Proses
pembentukan pribadi menjadi dua sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka
yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa, dan bagi mereka yang sudah
dewasa atas usaha sendiri. Yang terakhir ini disebut dengan pendidikan diri
sendiri (zelf vorming). Kedua-duanya bersifat alamiah dan menjadi keharusan.
Bayi yang baru lahir kepribadiannya belum terbentuk, belum mempunyai
warna dan corak kepribadian tertentu. Ia baru merupakan individu, belum suatu
pribadi. Untuk menjadi suatu pribadi perlu mendapat bimbingan, latihan-latihan,
dan pengalaman dengan cara bergaul di lingkungannya, khususnya dengan
lingkungan pendidikan. Bagi mereka yang sudah dewasa tetap dituntut adanya
pengembangan diri agar kualitas kepribadian meningkat serempak dengan
meningkatnya tantangan hidup yang selalu berubah. Dalam hubungan ini dikenal
apa yang disebut pendidikan sepanjang hidup. Pembentukan pribadi mencakup
pembentukan cipta, rasa dan karsa yang sejalan dengan pengembangan fisik.
Dalam posisi ini manusia sebagai makhluk serba terhubung, pembentukan pribadi
meliputi pengembangan penyesuaian diri terhadap lingkungan, terhadap diri
sendiri, dan terhadap tuhan (Tirtarahardja dan La Sula, 2000, hlm. 34)
Dua teori di atas menyiratkan bahwa sejatinya pendidikan merupakan
sarana yang baik dalam melatih diri setiap manusia untuk menjadi pribadi yang
lebih baik terutama dalam sikap dan kodratnya sebagai manusia. Dari delapan
karakter khas manusia yang membedakan dengan makhluk lain, keseluruhannya
merupakan sebuah karakter dalam diri manusia yang perlu dilatih. Terutama
dalam bertanggung jawab. Dimana tanggung jawab merupakan hal pokok yang
harus dimiliki oleh setiap individu dalam melakukan sesuatu.
Proses pembelajaran perlu menempatkan siswa bukan hanya sebagai objek
Ayu Rizki Mulyasari, 2015
PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kemampuan, bakat, minat dan potensinya untuk dikembangkan secara optimal.
Proses pembelajaran juga sebisa mungkin menyediakan tugas-tugas maupun
proyek-proyek yang memungkinkan siswa bekerja secara mandiri dan dapat
mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya. Hal tersebut akan mendorong
siswa untuk dapat menggali potensinya sendiri secara bertanggungjawab serta
tidak terfokus pada kehadiran guru dan tatap muka di kelas namun tetap
terstruktur dan terencana dengan baik.
Dalam melaksanakan proses belajar mengajar, guru selalu menempatkan
tes, tugas, dan sebagainya sebagai bagian dari proses pembelajaran. Sedangkan
tugas sendiri merupakan salah satu item yang diperlukan dalam evaluasi
pembelajaran khususnya pembelajaran IPS, yang diperlukan oleh guru untuk
mengukur penguasaan materi dan konsep dalam mata pelajaran IPS. Seperti yang
kita tahu evaluasi adalah proses penentuan nilai sesuatu berdasarkan kriteria
tertentu, yang dalam proses tersebut tercakup usaha untuk mencari dan
mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan sebagai dasar dalam
menentukan nilai sesuatu yang menjadi objek evaluasi, seperti program, prosedur,
usul, cara, pendekatan, model kerja, hasil program dan lain sebagainya (Sudjana
dalam Ruhimat 2009, hlm. 101). Tiga hal yang mencakup dalam proses evaluasi
yaitu, (1) menetapkan suatu nilai atau judgment, (2) adanya suatu kriteria, (3)
adanya deskripsi program sebagai objek nilai. Pengertian tersebut jelas
menggambarkan pentingnya evaluasi dalam suatu pembelajaran dan tidak akan
berjalan optimal apabila siswa tidak turut berkontribusi dalam pencapaiaannya.
Selanjutnyan sebagaimana yang dikatakan oleh Jarolimek (1977) bahwa
“Evaluating learning progress is an indispensable part of the teaching process because (1) it helps clarify objectives for learners it helps them know what is important to learn, (2) it provides feedback to the learners, thereby keeping them informed about their progress or lack of it, (3) it informs learners if and how they are deficient in order that they can improve and (4) it inform the teacher of the extent to which pupils have achieved desired outcomes. Additionally, evaluation is essential in reporting pupil progress to parents and informing the public about the
Ayu Rizki Mulyasari, 2015
PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dalam melaksanakan tugas tersebut, tanggungjawab harus dimiliki oleh
semua siswa dalam proses pembelajaran, siswa akan senantiasa mengerjakan
tugas yang menjadi tanggungjawabnya dengan hati yang ikhlas. Tanggungjawab
berarti melaksanakan sebuah pekerjaan atau kewajiban baik dalam keluarga, di
sekolah, maupun di tempat kerja dengan sepenuh hati dan memberikan sesuatu
yang terbaik. Karena tanggungjawab sangat diperlukan, apabila siswa tidak
bertanggungjwab dalam mengerjakan tugas, siswa tersebut dapat diartikan lari
dari masalah dan tidak bertanggungjawab dalam mengerjakan tugasnya. Biasanya
orang yang tidak memiliki tanggung jawab tidak terbiasa memutuskan sesuatu
berdasarkan pilihan yang didasari secara mendalam. Jika melihat orang yang tidak
bertanggungjawab adalah orang yang memiliki kontrol diri rendah dan sering
menuruti keinginannya sendiri daripada memahami keadaan disekitarnya.
Dari berbagai usaha guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
diantaranya adalah pemberian tugas yang rutin, siswa masih banyak yang
mengerjakan tugasnya tidak tepat waktu atau bahkan tidak mengerjakan tugas
sama sekali. Dari jumlah 36 siswa, 20 siswa tidak mengerjakan tugasnya atau
tidak menyelesaikan tugasnya. Bahkan peneliti juga menemukan beberapa siswa
mencontek atau menyalin tugas temannya yang sudah mengerjakan tugas. Padahal
guru sudah memberikan pemahaman terhadap siswa bahwa manfaat tugas tersebut
berguna untuk membantu dalam penilaian akhir hasil belajar siswa. Namun tetap
saja siswa tidak mengindahkan perkataan guru tersebut.
Penjelasan di atas menggambarkan betapa memprihatinkan tanggungjawab
siswa dalam mengerjakan tugasnya. Sedangkan karakter tanggung jawab adalah
salah satu poin penting dalam karakter dalam pembelajaran IPS. Menurut Sudrajat
(dalam Miftah, 2013) terdapat sembilan pilar karakter dalam pembelajaran IPS
yang berasal dari nilai-nilai luhur universal yaitu, (1) cinta tuhan dan segenap
ciptaanNya, (2) kemandirian dan tanggung jawab, (3) kejujuran, amanah dan
diplomatis, (4) hormat dan santun, (5) dermawan, suka menolong, gotong-royong
dan kerjasama, (6) percaya diri dan pekerja keras, (7) kepemimpinan dan
Ayu Rizki Mulyasari, 2015
PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kesatuan. Jadi, tanggung jawab merupakan karakter penting yang harus dimiliki
oleh siswa semenjak usia dini sebagai bekal dalam hidup di masyarakat.
Pembelajaran IPS sendiri berorientasi untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang diperlukan untuk menjadi
warga negara yang bertanggung jawab dan mampu berkontribusi secara aktif
dalam kehidupan sosial sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Sasaran
akhir sekaligus yang dijadikan ukuran keberhasilan pembelajaran IPS adalah
perubahan sikap dan perilaku siswa (Miftah, 2009).
Selain beberapa pendapat yang dikemukakan, pada kurikulum tahun 2013
sekarang dalam kompetensi inti (KI) ke dua, dicantumkan perilaku atau sikap
sosial bertanggung jawab yang harus dimiliki setiap siswa. Lebih lanjut KI 2 ini
diuraikan sebagai berikut, “Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan keberadaannya (Suciati, 2014).”
Salah satu metode yang melatih siswa untuk bertanggung jawab terhadap
tugasnya adalah metode penugasan proyek dimana metode tersebut dapat
mengembangkan kemandirian siswa dan membina disiplin dan tanggung jawab
siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Dari
penerapan metode tersebut, diharapkan siswa mengalami peningkatan dalam
bertanggung jawab untuk mengerjakan tugasnya pada pembelajaran IPS. Tugas
sendiri dapat lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih
memperdalam, memperkaya atau memperluas wawasan tentang apa yang
dipelajari. Mereka berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian
mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Sabriani, 2012).
Siswa yang dapat memahami dan menyelesaikan tugas dengan baik akan
merasakan manfaatnya. Mereka dengan mudah menyelesaikan soal-soal ujian dan
mendapatkan nilai yang tinggi. Siswa yang selalu mengerjakan tugas akan
Ayu Rizki Mulyasari, 2015
PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sehari-harinya. Tugas dapat melibatkan siswa untuk berpartisipasi dalam belajar,
namun bila dilakukan hanya sekali dikatakan belum cukup.
Proyek yang akan dibuat adalah proyek yang muatan isinya dirancang dan
dikerjakan sendiri oleh siswa, dengan demikian metode proyek ini dapat melihat
dan mengukur seberapa besar dari kemampuan siswa. Dalam pembelajaran
proyek ini, pembelajaran sudah direncanakan, terorganisir dan berlangsung secara
sistematis melalui bimbingan guru. Dengan begitu melalui metode proyek ini
pembelajaran menjadi efektif karena didukung oleh komunikasi dengan siswa,
sehingga siswa tertarik dan berminat mengerjakan berbagai proyek yang
diterapkan. Pembelajaran ini didesain secara menyenangkan dan bermakna bagi
siswa. Metode proyek yang beragam jenisnya memudahkan untuk disesuaikan
dengan karakter-karakter siswa di kalas yang berbeda-beda. Jenis-jenis proyek
yang harus dikerjakan oleh siswa sangat beragam sesuai dengan minat siswa
sehingga diharapkan melalui pembelajaran metode proyek kelompok siswa lebih
rajin mengerjakan tugas karena adanya teman untuk saling membantu dan
bertukar pikiran.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Penerapan Metode Proyek Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian
Tindakan Kelas di Kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung”.
B. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum fokus permasalahan
dalam penelitian ini adalah:
“Bagaimanakah implementasi metode proyek dapat membantu terhadap peningkatan tanggung jawab tugas siswa pada pembelajaran IPS di kelas VII I
SMP Negeri 45 Bandung?” Agar peneliti dapat memfokuskan masalah yang akan
diteliti dalam masalah umum tersebut, maka peneliti memfokuskan pada lima
Ayu Rizki Mulyasari, 2015
PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana tahapan perencanaan yang dilakukan guru dalam mengembangkan
metode proyek untuk tanggung jawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas
VII I SMP Negeri 45 Bandung?
2. Bagaimana tahapan implementasi pembelajaran IPS ketika guru menerapkan
metode proyek untuk karakter tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS
di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?
3. Bagaimana peningkatan hasil-hasil belajar siswa yang dicapai dengan
menerapkan metode proyek dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP
Negeri 45 Bandung?
4. Kendala apa yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS
dengan menggunakan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam
pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?
5. Bagaimana solusi dalam mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada saat
penerapan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam pembelajaran
IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung?
C. TujuanPe nelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode proyek
terhadap peningkatan tanggungjawab tugas siswa dalam pembelajaran IPS melalui
penelitian tindakan kelas (PTK).
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui tahap persiapan yang dilakukan guru dalam
mengembangkan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam
pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung.
2. Untuk menjelaskan tahapan implementasi pembelajaran IPS ketika guru
menerapkan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam
pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung.
3. Untuk mengetahui peningkatan hasil-hasil belajar siswa yang dicapai dengan
menerapkan metode proyek dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP
Ayu Rizki Mulyasari, 2015
PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan
pembelajaran IPS dengan menggunakan metode proyek terhadap
tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45
Bandung.
5. Untuk menjelaskan solusi dalam menghadapi kendala-kendala yang terjadi
pada saat penarapan metode proyek terhadap tanggungjawab siswa dalam
pembelajaran IPS di kelas VII I SMP Negeri 45 Bandung.
D. ManfaatPenelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini bersifat teoritis dan
praktis. Adapun manfaat- manfaat tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
Peneliti berharap dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan
kontribusi guna mengembangkan metode proyek untuk meningkatkan
tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS. Dengan metode pembelajaran
yang optimal oleh pendidik maka akan semakin mempermudah proses
pembelajaran IPS kepada peserta didik.
b. Manfaat Praktis
1) Memberikan masukan kepada pendidik mengenai metode proyek yang
dapat dijadikan alternatif tipe pembelajaran untuk tanggungjawab siswa
dalam pembelajaran IPS.
2) Dengan metode proyek, siswa termotivasi karena selama ini siswa menilai
bahwa pembelajaran IPS sebagai mata pelajaran yang susah dan
membosankan. Dan sebagai upaya untuk tanggungjawab siswa dalam
pembelajaran IPS.
3) Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti dapat
bermanfaat dan memberikan pengetahuan mengenai seberapa efektif
Ayu Rizki Mulyasari, 2015
PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pembelajaran IPS, khususnya bagi siswa yang berada di sekolah yang
diteliti dan umumnya bagi sekolah yang lain.
4) Peneliti berharap dengan dilakukannya penelitian ini dapat mengetahui
seberapa efektifnya metode proyek dalam pembelajaran IPS untuk
tanggungjawab siswa dalam pembelajaran IPS. Peneliti sebagai calon
pendidik juga berharap dengan adanya penelitian ini bisa menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi dirinya kelak ketika mengajar.
E. Struktur Organisasi
Struktur organisasi penulisan skripsi disesuaikan dengan buku Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah yang diterbitkan oleh UPI. Sistematika penulisan tersebut
yaitu:
Bab I adalah pendahuluan. Bab ini berisi uraian secara rinci mengenai latar
belakang penulisan yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian tindakan
kelas, identifikasi dan perumusan masalah serta pembatasan masalah yang
diuraikan dalam beberapa pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi.
Bab II merupakan tinjauan pustaka. Dalam bab ini dijelaskan mengenai
konsep-konsep yang berhubungan dengan metode proyek dan tanggung jawab
siswa. Penjelasan-penjelasan konsep tersebut berupa informasi yang diperoleh
dari kajian pustaka dan dianggap relevan dengan penelitian yang dilakukan.
Bab III mencakup metode penelitian. Dalam bab ini berisi penjabaran
mengenai metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian. Bab ini
mencakup pemaparan komponen-komponen: lokasi dan subjek penelitian, desain
penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses
Ayu Rizki Mulyasari, 2015
PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METOD E PROYEK D ALAM PEMBELAJARAN IPS
Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini
dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan seluruh informasi dan
data-data yang diperoleh peneliti tentang Penerapan Metode proyek Untuk
Meningkatkan Tanggung Jawab Siswa Dalam Pembelajaran IPS di Kelas VII F
SMP Negeri 45 Bandung. Pemaparan dalam bab ini terdiri dari dua hal utama
yaitu pengolahan analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan
masalah penelitian, pertanyaan penelitian, serta pembahasan atau analisis temuan.
Bab V yaitu kesimpulan dan saran. Dalam bab ini menyajikan penafsiran
dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian mengenai
penerapan metode proyek untuk meningkatkan tanggung jawab siswa pada