TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK
TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK
Tentang
Tentang
ASUHAN
ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN PADA
PADA LANSIA
LANSIA DENGAN
DENGAN
GANGGUAN KOGNITIF ( DEMENSIA )
GANGGUAN KOGNITIF ( DEMENSIA )
Oleh Oleh Kelompok 4 Kelompok 4 1 1.. IIKKA A PPUURRWWAANNTTII 2 2.. NNUURRUUDDIIN N AAHHMMAADD 3 3.. NNAANNIINNG G AAMMBBAAR R RR 4 4.. RRAAHHMMAAD D UUMMAARRUUDDIINN 5 5.. JJOOKKO O SSUULLIISSTTIIYYOONNOO Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing Pepin N, S.Kep Ns Pepin N, S.Kep Ns
S T I K E S P E M K A B J O M B A N G
S T I K E S P E M K A B J O M B A N G
PRODI S-1 ( ANJANG ) KEPERAWATAN
PRODI S-1 ( ANJANG ) KEPERAWATAN
TAHUN 2009
TAHUN 2009
KONSEP DEMENSIA KONSEP DEMENSIA Pengertian Demensia Pengertian Demensia
Demensia dapat diartikan sebagai gangguan kognitif dan memori yang dapat Demensia dapat diartikan sebagai gangguan kognitif dan memori yang dapat mempengaruh
mempengaruhi aktifitas i aktifitas sehari-hari. Penderita demensia seringkali menunjukkansehari-hari. Penderita demensia seringkali menunjukkan beberapa gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian (behavioral
beberapa gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian (behavioral symptom) yang mengganggu (disruptive) ataupun tidak menganggu symptom) yang mengganggu (disruptive) ataupun tidak menganggu (non-disruptive) (Volicer, L., Hurley, A.C., Mahoney, E. 1998). Grayson (2004) disruptive) (Volicer, L., Hurley, A.C., Mahoney, E. 1998). Grayson (2004) menyebutkan bahwa demensia bukanlah sekedar penyakit biasa, melainkan menyebutkan bahwa demensia bukanlah sekedar penyakit biasa, melainkan kumpulan gejala yang disebabkan beberapa penyakit atau kondisi tertentu kumpulan gejala yang disebabkan beberapa penyakit atau kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku.
sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku.
Demensia adalah satu penyakit yang melibatkan sel-sel otak yang mati secara Demensia adalah satu penyakit yang melibatkan sel-sel otak yang mati secara abnormal.Hanya satu terminologi yang digunakan untuk menerangkan penyakit abnormal.Hanya satu terminologi yang digunakan untuk menerangkan penyakit otak degeneratif yang progresif. Daya ingatan, pemikiran, tingkah laku
otak degeneratif yang progresif. Daya ingatan, pemikiran, tingkah laku dan emosidan emosi terjejas bila mengalami demensia. Penyakit ini boleh dialami oleh semua orang terjejas bila mengalami demensia. Penyakit ini boleh dialami oleh semua orang dari berbagai latarbelakang pendidikan mahupun kebudayaan. Walaupun tidak dari berbagai latarbelakang pendidikan mahupun kebudayaan. Walaupun tidak terdapat sebarang rawatan untuk
terdapat sebarang rawatan untuk demensia, namun rawatan untuk menanganidemensia, namun rawatan untuk menangani gejala-gejala boleh diperolehi.
gejala-gejala boleh diperolehi.
Demensia adalah penurunan kemampuan mental yang
Demensia adalah penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembangbiasanya berkembang secara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan
secara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi
kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemundurankemunduran kepribadian.
kepribadian.
Pada usia muda, demensia bisa terjadi secara mendadak jika cedera hebat, Pada usia muda, demensia bisa terjadi secara mendadak jika cedera hebat, penyakit atau zat-zat
penyakit atau zat-zat racun (misalnya karbon monoksida) menyebabkanracun (misalnya karbon monoksida) menyebabkan hancurnya sel-sel otak.
hancurnya sel-sel otak.
Tetapi demensia biasanya timbul secara perlahan dan menyerang usia diatas 60 Tetapi demensia biasanya timbul secara perlahan dan menyerang usia diatas 60 tahun.
tahun.
Namun demensia bukan merupakan bagian dari proses
Namun demensia bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal.penuaan yang normal. Sejalan dengan bertambahnya umur, maka perubahan di dalam otak bisa
Sejalan dengan bertambahnya umur, maka perubahan di dalam otak bisa menyebabkan hilangnya beberapa ingatan (terutama ingatan jangka pendek) menyebabkan hilangnya beberapa ingatan (terutama ingatan jangka pendek) dandan penurunan beberapa kemampuan belajar. Perubahan normal ini
penurunan beberapa kemampuan belajar. Perubahan normal ini tidaktidak mempengaruh
Lupa pada usia lanjut bukan merupakan pertanda dari demensia maupun penyakit Lupa pada usia lanjut bukan merupakan pertanda dari demensia maupun penyakit Alzheimer stadium awal.
Alzheimer stadium awal.
Demensia merupakan penurunan kemampu
Demensia merupakan penurunan kemampuan mental yang an mental yang lebih serius, yanglebih serius, yang makin lama makin parah.
makin lama makin parah.
Pada penuaan normal, seseorang bisa lupa akan hal-hal yang detil;
Pada penuaan normal, seseorang bisa lupa akan hal-hal yang detil; tetapitetapi
penderita demensia bisa lupa akan keseluruhan peristiwa yang baru saja terjadi. penderita demensia bisa lupa akan keseluruhan peristiwa yang baru saja terjadi.
Epidemiologi Epidemiologi
Laporan Departemen Kesehatan tahun 1998, populasi usia lanjut diatas 60 tahun Laporan Departemen Kesehatan tahun 1998, populasi usia lanjut diatas 60 tahun adalah 7,2 % (populasi usia
adalah 7,2 % (populasi usia lanjut kurang lebih 15 juta). lanjut kurang lebih 15 juta). peningkatan angkapeningkatan angka
kejadian kasus demensia berbanding lurus dengan meningkatnya harapan hidup kejadian kasus demensia berbanding lurus dengan meningkatnya harapan hidup suatu populasi . Kira-kira 5 % usia lanjut 65 – 70
suatu populasi . Kira-kira 5 % usia lanjut 65 – 70 tahun menderita demenstahun menderita demensia dania dan meningkat dua kali lipat setiap 5
meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun mencapai lebih 45 % pada usia tahun mencapai lebih 45 % pada usia diatas 85diatas 85 tahun. Pada negara industri kasus demensia 0.5 –1.0 %
tahun. Pada negara industri kasus demensia 0.5 –1.0 % dan di Amerika jumlahdan di Amerika jumlah demensia pada usia lanjut 10 – 15% atau sekitar 3 – 4 juta orang.
demensia pada usia lanjut 10 – 15% atau sekitar 3 – 4 juta orang. Demensia terbagi menjadi dua yakni
Demensia terbagi menjadi dua yakni Demensia Alzheimer dan DemensiaDemensia Alzheimer dan Demensia Vaskuler. Demensia Alzheimer merupakan kasus demensia terbanyak di
Vaskuler. Demensia Alzheimer merupakan kasus demensia terbanyak di negaranegara maju Amerika dan Eropa sekitar 50-70%. Demensia vaskuler penyebab kedua maju Amerika dan Eropa sekitar 50-70%. Demensia vaskuler penyebab kedua sekitar 15-20% sisanya 15- 35% disebabkan demensia lainnya. Di Jepang dan sekitar 15-20% sisanya 15- 35% disebabkan demensia lainnya. Di Jepang dan Cina demensia vaskuler 50 – 60 %
Cina demensia vaskuler 50 – 60 % dan 30 – 40 % dan 30 – 40 % demensia akibat penyakitdemensia akibat penyakit Alzheimer. Alzheimer. Klasifikasi Klasifikasi Menurut Umur: Menurut Umur:
Demensia senilis (>65th)Demensia senilis (>65th)
Demensia prasenilis (<65th)Demensia prasenilis (<65th)
Menurut perjalanan penyakit: Menurut perjalanan penyakit:
ReversibelReversibel
Ireversibel (Normal pressure hydrocephalus, subdural hematoma, vit BIreversibel (Normal pressure hydrocephalus, subdural hematoma, vit B Defisiensi, Hipotiroidisma, intoxikasi Pb.
Menurut kerusakan struktur otakMenurut kerusakan struktur otak Tipe Alzheimer
Tipe Alzheimer
Tipe non-Alzheimer Tipe non-Alzheimer
Demensia vaskular Demensia vaskular
Demensia Jisim Lewy (Lewy Body Demensia Jisim Lewy (Lewy Body dementia)dementia)
Demensia Lobus frontal-temporalDemensia Lobus frontal-temporal
Demensia terkait dengan SIDA(HIV-AIDS)Demensia terkait dengan SIDA(HIV-AIDS)
Morbus ParkinsonMorbus Parkinson
Morbus HuntingtonMorbus Huntington
Morbus PickMorbus Pick
Morbus Jakob-CreutzfeldtMorbus Jakob-Creutzfeldt
Sindrom Sindrom Gerstmann-Sträussler-SchGerstmann-Sträussler-Scheinker einker
Prion diseasePrion disease
Palsi Supranuklear progresif Palsi Supranuklear progresif
Multiple sklerosisMultiple sklerosis
NeurosifilisNeurosifilis
Tipe campuran Tipe campuran Menurut sifat klinis: Menurut sifat klinis:
Demensia propriusDemensia proprius
Pseudo-demensiaPseudo-demensia
Etiologi Demensia Etiologi Demensia
Disebutkan dalam sebuah literatur bahwa
Disebutkan dalam sebuah literatur bahwa penyakit yang dapat menyebabkanpenyakit yang dapat menyebabkan timbulnya gejala demensia ada sejumlah tujuh puluh lima. Beberapa penyakit timbulnya gejala demensia ada sejumlah tujuh puluh lima. Beberapa penyakit dapat disembuhkan sementara sebagian besar tidak dapat
dapat disembuhkan sementara sebagian besar tidak dapat disembuhkan (Mace,disembuhkan (Mace, N.L. & Rabins, P.V.
N.L. & Rabins, P.V. 2006). Sebagian besar peneliti dalam risetnya sepakat bahwa2006). Sebagian besar peneliti dalam risetnya sepakat bahwa penyebab utama dari gejala demensia adalah
penyebab utama dari gejala demensia adalah penyakit Alzheimer, penyakitpenyakit Alzheimer, penyakit vascular (pembuluh darah), demensia Lewy body,
vascular (pembuluh darah), demensia Lewy body, demensia frontotemporal dandemensia frontotemporal dan sepuluh persen diantaranya disebabkan oleh penyakit l
Lima puluh sampai enam puluh
Lima puluh sampai enam puluh persen penyebab demensia adalah penyakitpersen penyebab demensia adalah penyakit Alzheimer. Alzhaimer adalah kondisi dimana sel syaraf pada otak mati sehingga Alzheimer. Alzhaimer adalah kondisi dimana sel syaraf pada otak mati sehingga membuat signal dari otak tidak dapat di
membuat signal dari otak tidak dapat di transmisikan sebagaimana mestransmisikan sebagaimana mestinyatinya (Grayson, C. 2004).
(Grayson, C. 2004). Penderita Alzheimer mengalami gangguan memori,Penderita Alzheimer mengalami gangguan memori, kemampuan memb
kemampuan membuat keputusan dan juat keputusan dan juga penurunan proses berpikir.uga penurunan proses berpikir.
Gejala Klinis Gejala Klinis
Ada dua tipe demensia yang paling banyak ditemukan, yaitu tipe
Ada dua tipe demensia yang paling banyak ditemukan, yaitu tipe Alzheimer danAlzheimer dan Vaskuler.
Vaskuler.
Demensia Alzheimer Demensia Alzheimer
Gejala klinis demensia Alzheimer merupakan kumpulan gejala
Gejala klinis demensia Alzheimer merupakan kumpulan gejala demensia akibatdemensia akibat gangguan neuro degenaratif (penuaan saraf) yang berlangsung progresif lambat, gangguan neuro degenaratif (penuaan saraf) yang berlangsung progresif lambat, dimana akibat proses degenaratif menyebabkan kematian sel-sel otak
dimana akibat proses degenaratif menyebabkan kematian sel-sel otak yangyang massif. Kematian sel-sel otak ini baru
massif. Kematian sel-sel otak ini baru menimbulkan gejala klinis dalam kurunmenimbulkan gejala klinis dalam kurun waktu 30 tahun. Awalnya ditemukan gejala mudah lupa (forgetfulness) yang waktu 30 tahun. Awalnya ditemukan gejala mudah lupa (forgetfulness) yang menyebabkan penderita tidak mampu menyebut kata yang benar,
menyebabkan penderita tidak mampu menyebut kata yang benar, berlanjutberlanjut dengan kesulitan mengenal benda dan akhirnya
dengan kesulitan mengenal benda dan akhirnya tidak mampu menggunakantidak mampu menggunakan barang-barang sekalipun yang termudah. Hal
barang-barang sekalipun yang termudah. Hal ini disebabkan adanya gangguanini disebabkan adanya gangguan kognitif sehingga timbul gejala neuropsikiatrik seperti, Wahan (curiga, sampai kognitif sehingga timbul gejala neuropsikiatrik seperti, Wahan (curiga, sampai menuduh ada yang mencuri barangnya), halusinasi pendengaran atau
menuduh ada yang mencuri barangnya), halusinasi pendengaran atau
penglihatan, agitasi (gelisah, mengacau), depresi, gangguan tidur, nafsu makan penglihatan, agitasi (gelisah, mengacau), depresi, gangguan tidur, nafsu makan dan gangguan aktifitas psikomotor, berkelana.
dan gangguan aktifitas psikomotor, berkelana.
Stadium demensia Alzheimer terbagi atas 3 stadium, yaitu : Stadium demensia Alzheimer terbagi atas 3 stadium, yaitu : Stadium I
Stadium I
Berlangsung 2-4 tahun disebut
Berlangsung 2-4 tahun disebut stadium amnestik dengan gejala gangguanstadium amnestik dengan gejala gangguan
memori, berhitung dan aktifitas spontan menurun. “Fungsi memori yang terganggu memori, berhitung dan aktifitas spontan menurun. “Fungsi memori yang terganggu adalah memori baru atau lupa hal baru
adalah memori baru atau lupa hal baru yang dialamiyang dialami Stadium II
Stadium II
Berlangsung selama 2-10 tahun, dan
Berlangsung selama 2-10 tahun, dan disebutr stadium demensia. Gejalanyadisebutr stadium demensia. Gejalanya antara lain,
antara lain, Disorientasi Disorientasi
gangguan bahasa (afasia) gangguan bahasa (afasia)
penderita mudah bingung penderita mudah bingung
penurunan fungsi memori lebih berat sehingga penderita tak dapat melakukan penurunan fungsi memori lebih berat sehingga penderita tak dapat melakukan kegiatan sampai selesai, tidak mengenal anggota keluarganya tidak ingat sudah kegiatan sampai selesai, tidak mengenal anggota keluarganya tidak ingat sudah melakukan suatu tindakan sehingga mengulanginya lagi.
melakukan suatu tindakan sehingga mengulanginya lagi.
Dan ada gangguan visuospasial, menyebabkan penderita mudah tersesat di Dan ada gangguan visuospasial, menyebabkan penderita mudah tersesat di lingkungannya, depresi berat prevalensinya 15-20%,”
lingkungannya, depresi berat prevalensinya 15-20%,” .Stadium III Stadium ini dicapai
.Stadium III Stadium ini dicapai setelah penyakit berlangsung 6-12 tahun.Gejalasetelah penyakit berlangsung 6-12 tahun.Gejala klinisnya antara lain:
klinisnya antara lain:
Penderita menjadi vegetatif Penderita menjadi vegetatif tidak bergerak dan membisu tidak bergerak dan membisu daya intelektual serta
daya intelektual serta memori memburuk sehingga tidak mengenal keluarganyamemori memburuk sehingga tidak mengenal keluarganya sendiri
sendiri
tidak bisa mengendalikan buang air besar/ kecil tidak bisa mengendalikan buang air besar/ kecil
kegiatan sehari-hari membutuhkan bantuan ornag lain kegiatan sehari-hari membutuhkan bantuan ornag lain kematian terjadi akibat infeksi atau trauma
kematian terjadi akibat infeksi atau trauma
Demensia Vaskuler Demensia Vaskuler
Untuk gejala klinis demensia tipe Vaskuler, disebabkan oleh gangguan sirkulasi Untuk gejala klinis demensia tipe Vaskuler, disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah di otak. “Dan
darah di otak. “Dan setiap penyebab atau faktor resiko stroke dapat berakibatsetiap penyebab atau faktor resiko stroke dapat berakibat terjadinya demensia,”. Depresi bisa disebabkan karena lesi tertentu di
terjadinya demensia,”. Depresi bisa disebabkan karena lesi tertentu di otak akibatotak akibat gangguan sirkulasi darah otak, sehingga depresi itu dapat didiuga sebagai
gangguan sirkulasi darah otak, sehingga depresi itu dapat didiuga sebagai
demensia vaskuler. Gejala depresi lebih sering dijumpai pada demensia vaskuler demensia vaskuler. Gejala depresi lebih sering dijumpai pada demensia vaskuler daripada Alzheimer. Hal ini disebabkan karena kemampuan penilaian terhadap diri daripada Alzheimer. Hal ini disebabkan karena kemampuan penilaian terhadap diri sendiri dan respos emosi tetap stabil pada
sendiri dan respos emosi tetap stabil pada demensia vaskuler.demensia vaskuler.
Dibawah ini merupakan klasifikasi penyebab demensia vaskuker, diantaranya: Dibawah ini merupakan klasifikasi penyebab demensia vaskuker, diantaranya: Kelainan sebagai penyebab Demensia :
Kelainan sebagai penyebab Demensia :
penyakit degenaratif penyakit degenaratif
penyakit serebrovaskuler penyakit serebrovaskuler
keadaan anoksi/ cardiac arrest, gagal jantung, intioksi COkeadaan anoksi/ cardiac arrest, gagal jantung, intioksi CO
trauma otaktrauma otak
infeksi (Aids, ensefalitis, sifilis)infeksi (Aids, ensefalitis, sifilis)
Tumor primer atau metastasisTumor primer atau metastasis
Autoimun, vaskulitif Autoimun, vaskulitif
Multiple sclerosisMultiple sclerosis
ToksikToksik
kelainan lain : Epilepsi, kelainan lain : Epilepsi, stress mental, heat stroke, whipple diseasestress mental, heat stroke, whipple disease Kelainan/ keadaan yang
Kelainan/ keadaan yang dapat menampilkan demensidapat menampilkan demensi Gangguan psiatrik : Gangguan psiatrik : Depresi Depresi Anxietas Anxietas Psikosis Psikosis Obat-obatan : Obat-obatan : Psikofarmaka Psikofarmaka Antiaritmia Antiaritmia Antihipertensi Antihipertensi Antikonvulsan Antikonvulsan Digitalis Digitalis Gangguan nutrisi Gangguan nutrisi :: Defisiensi B6 (Pelagra) Defisiensi B6 (Pelagra) Defisiensi B12 Defisiensi B12
Defisiensi asam folat Defisiensi asam folat
Marchiava-bignami disease Marchiava-bignami disease Gangguan metabolisme : Gangguan metabolisme : Hiper/hipotiroidi Hiper/hipotiroidi Hiperkalsemia Hiperkalsemia Hiper/hiponatremia Hiper/hiponatremia Hiopoglikemia Hiopoglikemia Hiperlipidemia Hiperlipidemia Hipercapnia Hipercapnia Gagal ginjal Gagal ginjal Sindromk Cushing Sindromk Cushing Addison’s disesse Addison’s disesse Hippotituitaria Hippotituitaria
Efek remote penyakit kanker Efek remote penyakit kanker
Tanda dan Gejala Demensia Tanda dan Gejala Demensia
Hal yang menarik dari gejala penderita demensia adalah adanya perubahan Hal yang menarik dari gejala penderita demensia adalah adanya perubahan kepribadian dan tingkah laku
kepribadian dan tingkah laku sehingga mempengaruhi aktivitas sehari-hari..sehingga mempengaruhi aktivitas sehari-hari.. Penderita yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah Lansia dengan usia enam Penderita yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah Lansia dengan usia enam puluh lima tahun keatas. Lansia penderita demensia tidak memperlihatkan gejala puluh lima tahun keatas. Lansia penderita demensia tidak memperlihatkan gejala yang menonjol pada tahap awal,
yang menonjol pada tahap awal, mereka sebagaimana Lansia pada umumnyamereka sebagaimana Lansia pada umumnya mengalami proses penuaan dan degeneratif. Kejanggalan awal
mengalami proses penuaan dan degeneratif. Kejanggalan awal dirasakan olehdirasakan oleh penderita itu sendiri, mereka sulit
penderita itu sendiri, mereka sulit mengingat nama cucu mereka atau lupamengingat nama cucu mereka atau lupa meletakkan suatu barang.
meletakkan suatu barang.
Mereka sering kali menutup-nutupi hal tersebut dan meyakinkan diri sendiri
Mereka sering kali menutup-nutupi hal tersebut dan meyakinkan diri sendiri bahwabahwa itu adalah hal yang biasa
itu adalah hal yang biasa pada usia mereka. Kejanggalan berikutnya mulaipada usia mereka. Kejanggalan berikutnya mulai dirasakan oleh orang-orang terdekat yang
dirasakan oleh orang-orang terdekat yang tinggal bersama, mereka merasatinggal bersama, mereka merasa
khawatir terhadap penurunan daya ingat yang semakin menjadi, namun sekali lagi khawatir terhadap penurunan daya ingat yang semakin menjadi, namun sekali lagi keluarga merasa bahwa mungkin Lansia kelelahan dan perlu lebih banyak
keluarga merasa bahwa mungkin Lansia kelelahan dan perlu lebih banyak istirahat. Mereka belum mencurigai adanya sebuah masalah besar di balik istirahat. Mereka belum mencurigai adanya sebuah masalah besar di balik penurunan daya ingat yang dialami oleh orang tua
penurunan daya ingat yang dialami oleh orang tua mereka.mereka. Gejala demensia berikutnya yang muncul biasanya berupa
Gejala demensia berikutnya yang muncul biasanya berupa depresi pada Lansia,depresi pada Lansia, mereka menjaga jarak dengan lingkungan dan lebih sensitif. Kondisi seperti ini mereka menjaga jarak dengan lingkungan dan lebih sensitif. Kondisi seperti ini dapat saja diikuti oleh munculnya penyakit lain dan
dapat saja diikuti oleh munculnya penyakit lain dan biasanya akan memperparahbiasanya akan memperparah kondisi Lansia. Pada saat ini mungkin saja Lansia
kondisi Lansia. Pada saat ini mungkin saja Lansia menjadi sangat ketakutanmenjadi sangat ketakutan bahkan sampai berhalusinasi. Di sinilah
bahkan sampai berhalusinasi. Di sinilah keluarga membawa Lansia penderitakeluarga membawa Lansia penderita demensia ke rumah sakit di mana demensia bukanlah menjadi hal utama fokus demensia ke rumah sakit di mana demensia bukanlah menjadi hal utama fokus pemeriksaan.
pemeriksaan.
Seringkali demensia luput dari pemeriksaan dan tidak terkaji oleh
Seringkali demensia luput dari pemeriksaan dan tidak terkaji oleh tim kesehatan.tim kesehatan. Tidak semua tenaga kesehatan memiliki kemampuan untuk dapat mengkaji Tidak semua tenaga kesehatan memiliki kemampuan untuk dapat mengkaji dandan mengenali gejala demensia. Mengkaji dan mendiagnosa demensia bukanlah hal mengenali gejala demensia. Mengkaji dan mendiagnosa demensia bukanlah hal yang mudah dan cepat,
yang mudah dan cepat, perlu waktu yang panjang perlu waktu yang panjang sebelum memastikansebelum memastikan seseorang positif menderita demensia. Setidaknya ada l
seseorang positif menderita demensia. Setidaknya ada l ima jenis pemeriksaanima jenis pemeriksaan penting yang harus dilakukan, mulai dari pengkajian latar belakang individu, penting yang harus dilakukan, mulai dari pengkajian latar belakang individu, pemeriksaan fisik, pengkajian syaraf, pengkajian status
pemeriksaan fisik, pengkajian syaraf, pengkajian status mental dan sebagaimental dan sebagai penunjang perlu dilakukan juga tes laboratorium.
Pada tahap lanjut
Pada tahap lanjut demensia memunculkdemensia memunculkan perubahan tingkah laku an perubahan tingkah laku yang semakinyang semakin mengkhawatirkan, sehingga perlu sekali bagi keluarga
mengkhawatirkan, sehingga perlu sekali bagi keluarga memahami dengan baikmemahami dengan baik perubahan tingkah laku yang dialami oleh Lansia penderita demensia.
perubahan tingkah laku yang dialami oleh Lansia penderita demensia.
Pemahaman perubahan tingkah laku pada demensia dapat memunculkan sikap Pemahaman perubahan tingkah laku pada demensia dapat memunculkan sikap empati yang sangat dibutuhkan oleh para anggota keluarga yang harus dengan empati yang sangat dibutuhkan oleh para anggota keluarga yang harus dengan sabar merawat mereka. Perubahan tingkah
sabar merawat mereka. Perubahan tingkah laku (Behavioral symptom) yang dapatlaku (Behavioral symptom) yang dapat terjadi pada Lansia penderita demensia di antaranya adalah delusi, halusinasi, terjadi pada Lansia penderita demensia di antaranya adalah delusi, halusinasi, depresi, kerusakan fungsi tubuh,
depresi, kerusakan fungsi tubuh, cemas, disorientasi spasial, ketidakmampuancemas, disorientasi spasial, ketidakmampuan melakukan tindakan yang berarti, tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari melakukan tindakan yang berarti, tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, melawan, marah, agitasi, apatis, dan kabur dari
secara mandiri, melawan, marah, agitasi, apatis, dan kabur dari tempat tinggaltempat tinggal (Volicer, L., Hurley, A.C., Mahoney, E. 1998).
(Volicer, L., Hurley, A.C., Mahoney, E. 1998).
Secara umum tanda dan gejala demensia adalah sbb: Secara umum tanda dan gejala demensia adalah sbb: Menurunnya daya ingat yang terus terjadi. Pada penderita
Menurunnya daya ingat yang terus terjadi. Pada penderita demensia, “lupa”demensia, “lupa” menjadi bagian keseharian yang tidak bisa lepas.
menjadi bagian keseharian yang tidak bisa lepas.
Gangguan orientasi waktu dan tempat, misalnya: lupa hari, minggu, bulan,
Gangguan orientasi waktu dan tempat, misalnya: lupa hari, minggu, bulan, tahun,tahun, tempat penderita demensia berada
tempat penderita demensia berada
Penurunan dan ketidakmampuan menyusun kata menjadi kalimat yang benar, Penurunan dan ketidakmampuan menyusun kata menjadi kalimat yang benar, menggunakan kata yang tidak tepat untuk sebuah kondisi, mengulang kata atau menggunakan kata yang tidak tepat untuk sebuah kondisi, mengulang kata atau cerita yang sama berkali-kali
cerita yang sama berkali-kali
Ekspresi yang berlebihan, misalnya menangis berlebihan saat
Ekspresi yang berlebihan, misalnya menangis berlebihan saat melihat sebuahmelihat sebuah drama televisi, marah besar pada kesalahan kecil yang dilakukan orang lain, drama televisi, marah besar pada kesalahan kecil yang dilakukan orang lain, rasarasa takut dan gugup yang tak beralasan. Penderita demensia kadang tidak mengerti takut dan gugup yang tak beralasan. Penderita demensia kadang tidak mengerti mengapa perasaan-perasaan tersebut muncul.
mengapa perasaan-perasaan tersebut muncul. Adanya perubahan perilaku, seperti : acuh tak
Adanya perubahan perilaku, seperti : acuh tak acuh, menarik diri dan gelisahacuh, menarik diri dan gelisah Diagnosis
Diagnosis
Diagnosis difokuskan pada hal-hal berikut ini: Diagnosis difokuskan pada hal-hal berikut ini: Pembedaan antara delirium dan demensia Pembedaan antara delirium dan demensia Bagian otak yang terkena
Bagian otak yang terkena
Penyebab yang potensial reversibel Penyebab yang potensial reversibel
Perlu pembedaan dan depresi (ini bisa diobati
Perlu pembedaan dan depresi (ini bisa diobati relatif mudah)relatif mudah) Pemeriksaan untuk mengingat 3 benda yg
Pemeriksaan untuk mengingat 3 benda yg disebutdisebut Mengelompokk
Mengelompokkan benda, hewan an benda, hewan dan alat dengan susah dan alat dengan susah payahpayah Pemeriksaan laboratonium, pemeriksaan EEC
Pemeriksaan laboratonium, pemeriksaan EEC Pencitraan otak amat penting CT atau MRI Pencitraan otak amat penting CT atau MRI
Peran Keluarga Peran Keluarga
Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam perawatan lansia penderita Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam perawatan lansia penderita demensia yang tinggal di
demensia yang tinggal di rumah. Hidup bersama dengan penderita demensiarumah. Hidup bersama dengan penderita demensia bukan hal yang mudah, tapi perlu kesiapan khusus baik secara mental maupun bukan hal yang mudah, tapi perlu kesiapan khusus baik secara mental maupun lingkungan sekitar. Pada tahap awal demensia penderita dapat secara aktif lingkungan sekitar. Pada tahap awal demensia penderita dapat secara aktif
dilibatkan dalam proses perawatan dirinya. Membuat catatan kegiatan sehari-hari dilibatkan dalam proses perawatan dirinya. Membuat catatan kegiatan sehari-hari dan minum obat secara teratur. Ini
dan minum obat secara teratur. Ini sangat membantu dalam menekan lajusangat membantu dalam menekan laju kemunduran kognitif yang akan dialami
kemunduran kognitif yang akan dialami penderita demensia.penderita demensia.
Keluarga tidak berarti harus membantu semua kebutuhan harian Lansia, sehingga Keluarga tidak berarti harus membantu semua kebutuhan harian Lansia, sehingga Lansia cenderung diam dan bergantung pada
Lansia cenderung diam dan bergantung pada lingkungan. Seluruh anggotalingkungan. Seluruh anggota keluargapun diharapkan aktif dalam membantu Lansia agar
keluargapun diharapkan aktif dalam membantu Lansia agar dapat seoptimaldapat seoptimal mungkin melakukan aktifitas sehari-harinya secara mandiri dengan
mungkin melakukan aktifitas sehari-harinya secara mandiri dengan aman.aman. Melakukan aktivitas sehari-hari secara rutin
Melakukan aktivitas sehari-hari secara rutin sebagaimana pada umumnya Lansiasebagaimana pada umumnya Lansia tanpa demensia dapat mengurangi depresi yang
tanpa demensia dapat mengurangi depresi yang dialami Lansia penderitadialami Lansia penderita demensia.
demensia.
Merawat penderita dengan demensia memang penuh dengan dilema,
Merawat penderita dengan demensia memang penuh dengan dilema, walaupunwalaupun setiap hari selama hampir 24 jam kita
setiap hari selama hampir 24 jam kita mengurus mereka, mungkin merekmengurus mereka, mungkin mereka tidaka tidak akan pernah mengenal dan mengingat siapa kita, bahkan tidak ada ucapan terima akan pernah mengenal dan mengingat siapa kita, bahkan tidak ada ucapan terima kasih setelah apa yang kita lakukan untuk mereka. Kesabaran adalah sebuah kasih setelah apa yang kita lakukan untuk mereka. Kesabaran adalah sebuah tuntutan dalam merawat anggota keluarga
tuntutan dalam merawat anggota keluarga yang menderita demensia.yang menderita demensia. Tanamkanlah dalam hati bahwa penderita demensia tidak
Tanamkanlah dalam hati bahwa penderita demensia tidak mengetahui apa yangmengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Merekapun berusaha dengan keras untuk melawan gejala terjadi pada dirinya. Merekapun berusaha dengan keras untuk melawan gejala yang muncul akibat demensia.
yang muncul akibat demensia.
Saling menguatkan sesama anggota keluarga dan selalu
Saling menguatkan sesama anggota keluarga dan selalu meluangkan waktu untukmeluangkan waktu untuk diri sendiri beristirahat dan
diri sendiri beristirahat dan bersosialisasi dengan teman-teman lain dapatbersosialisasi dengan teman-teman lain dapat menghindarkan stress yang dapat dialami oleh
menghindarkan stress yang dapat dialami oleh anggota keluarga yang merawatanggota keluarga yang merawat Lansia dengan demensia.
Lansia dengan demensia. Tingkah Laku Lansia Tingkah Laku Lansia
Pada suatu waktu Lansia dengan demensia dapat terbangun dari tidur
Pada suatu waktu Lansia dengan demensia dapat terbangun dari tidur malamnyamalamnya dan panik karena tidak mengetahui berada di mana, berteriak-teriak dan
dan panik karena tidak mengetahui berada di mana, berteriak-teriak dan sulitsulit untuk ditenangkan. Untuk mangatasi hal ini keluarga perlu membuat Lansia rileks untuk ditenangkan. Untuk mangatasi hal ini keluarga perlu membuat Lansia rileks dan aman. Yakinkan bahwa mereka berada di tempat yang aman dan bersama dan aman. Yakinkan bahwa mereka berada di tempat yang aman dan bersama dengan orang-orang yang menyayanginya. Duduklah bersama dalam jarak yang dengan orang-orang yang menyayanginya. Duduklah bersama dalam jarak yang dekat, genggam tangan Lansia, tunjukkan sikap
Berikan minuman hangat untuk menenangkan dan bantu lansia untuk tidur Berikan minuman hangat untuk menenangkan dan bantu lansia untuk tidur kembali.
kembali.
Lansia dengan demensia melakukan sesuatu yang kadang mereka sendiri Lansia dengan demensia melakukan sesuatu yang kadang mereka sendiri tidaktidak memaham
memahaminya. Tindakan tersebut inya. Tindakan tersebut dapat saja membahayakan dirinya sendiridapat saja membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain. Mereka
maupun orang lain. Mereka dapat saja menyalakan kompor dan meninggalkannyadapat saja menyalakan kompor dan meninggalkannya begitu saja. Mereka
begitu saja. Mereka juga merasa mampu mengemudikan kendaraan dan tersesatjuga merasa mampu mengemudikan kendaraan dan tersesat atau mungkin mengalami kecelakaan. Memakai pakaian yang tidak
atau mungkin mengalami kecelakaan. Memakai pakaian yang tidak sesuai kondisisesuai kondisi atau menggunakan pakaian berlapis-lapis pada suhu yang
atau menggunakan pakaian berlapis-lapis pada suhu yang panas.panas. Seperti layaknya anak kecil
Seperti layaknya anak kecil terkadang Lansia dengan demensia bertanya sesuatuterkadang Lansia dengan demensia bertanya sesuatu yang sama berulang kali walaupun sudah kita jawab, tapi
yang sama berulang kali walaupun sudah kita jawab, tapi terus saja pertanyaanterus saja pertanyaan yang sama disampaikan. Menciptakan lingkungan yang aman seperti
yang sama disampaikan. Menciptakan lingkungan yang aman seperti tidaktidak menaruh benda tajam sembarang tempat, menaruh kunci
menaruh benda tajam sembarang tempat, menaruh kunci kendaraan ditempatkendaraan ditempat yang tidak diketahui oleh
yang tidak diketahui oleh Lansia, memberikan pengaman tambahan pada pintuLansia, memberikan pengaman tambahan pada pintu dan jendela untuk menghindari Lansia kabur adalah hal yang dapat
dan jendela untuk menghindari Lansia kabur adalah hal yang dapat dilakukandilakukan keluarga yang merawat Lansia dengan
keluarga yang merawat Lansia dengan demensia di rumahnya.demensia di rumahnya. Pencegahan & Perawatan Demensia
Pencegahan & Perawatan Demensia
Hal yang dapat kita lakukan untuk menurunkan resiko terjadinya demensia Hal yang dapat kita lakukan untuk menurunkan resiko terjadinya demensia diantaranya adalah menjaga ketajaman daya ingat
diantaranya adalah menjaga ketajaman daya ingat dan senantiasadan senantiasa mengoptimalka
mengoptimalkan fungsi n fungsi otak,otak, seperti :
seperti :
Mencegah masuknya zat-zat yang dapat merusak sel-sel otak seperti alkohol dan Mencegah masuknya zat-zat yang dapat merusak sel-sel otak seperti alkohol dan zat adiktif yang berlebihan
zat adiktif yang berlebihan
Membaca buku yang merangsang otak untuk berpikir
Membaca buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya dilakukan setiaphendaknya dilakukan setiap hari.
hari.
Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif Kegiatan rohani &
Kegiatan rohani & memperdalam ilmu agama.memperdalam ilmu agama.
Tetap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman
Tetap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman yang memilikiyang memiliki persamaan minat atau hobi
persamaan minat atau hobi
Mengurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks dalam Mengurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat otak kita tetap sehat.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN LANSIA DENGAN DEMENSIA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN LANSIA DENGAN DEMENSIA
Masalah demensia sering terjadi pada pasien lansia yang berumur diatas 60
Masalah demensia sering terjadi pada pasien lansia yang berumur diatas 60 tahuntahun dan sampai saat ini diperkirakan kurang lebih
dan sampai saat ini diperkirakan kurang lebih 500.000 penduduk indonesia500.000 penduduk indonesia mengalami demensia dengan berbagai penyebab, yang salah satu
mengalami demensia dengan berbagai penyebab, yang salah satu diantaranyadiantaranya adalah alzeimer.
adalah alzeimer.
Berdasarkan hasil pengkajian pada daerah paska
Berdasarkan hasil pengkajian pada daerah paska bencana alam tsunami ternyatabencana alam tsunami ternyata ditemukan kasus lansia dengan alzeimer.
ditemukan kasus lansia dengan alzeimer.
Pengkajian Pengkajian
Demensia adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami penurunan Demensia adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami penurunan
kemampuan daya ingat dan daya pikir tanpa adanya penurunan fungsi kesadaran. kemampuan daya ingat dan daya pikir tanpa adanya penurunan fungsi kesadaran. Berdasarkan beberapa hasil penelitian, diperoleh data bahwa demensia sering Berdasarkan beberapa hasil penelitian, diperoleh data bahwa demensia sering terjadi pada usia lanjut yang telah berumur di atas 60 tahun. Sampai saat ini terjadi pada usia lanjut yang telah berumur di atas 60 tahun. Sampai saat ini diperkirakan sekitar 500.000 penderita
diperkirakan sekitar 500.000 penderita demensia di indonesia.demensia di indonesia.
Tanda dan Gejala Tanda dan Gejala
Kesukaran dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari Kesukaran dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari Pelupa
Pelupa
Sering mengulang kata-kata Sering mengulang kata-kata
Tidak mengenal dimensi waktu, misalnya tidur di ruang makan Tidak mengenal dimensi waktu, misalnya tidur di ruang makan Cepat marah dan sulit di atur.
Cepat marah dan sulit di atur. Kehilangan daya ingat
Kehilangan daya ingat
kesulitan belajar dan mengingat informasi baru kesulitan belajar dan mengingat informasi baru kurang konsentrasi
kurang konsentrasi kurang kebersihan diri kurang kebersihan diri
Rentan terhadap kecelakaan: jatuh Rentan terhadap kecelakaan: jatuh Mudah terangsang
Mudah terangsang Tremor
Tremor
Kurang koordinasi gerakan. Kurang koordinasi gerakan. Cara melakukan pengkajian Cara melakukan pengkajian
Membina hubunga saling percaya dengan klien
Untuk melakukan pengkajian pada lansia dengan demensia, pertama-tama Untuk melakukan pengkajian pada lansia dengan demensia, pertama-tama saudara harus membina hubungan saling percaya dengan pasien
saudara harus membina hubungan saling percaya dengan pasien lansia.lansia. Untuk dapat membina hubungan saling percaya,
Untuk dapat membina hubungan saling percaya, dapat dilakukan hal-hal sebagaidapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
berikut:
Selalu mengucapkan salam kepada pasien seperti: selamat pagi / siang /
Selalu mengucapkan salam kepada pasien seperti: selamat pagi / siang / sore /sore / malam atau sesuai dengan konteks agama
malam atau sesuai dengan konteks agama pasien.pasien. Perkenalkan nama saudara (nama
Perkenalkan nama saudara (nama panggilan) saudara, termasuk menyampaikanpanggilan) saudara, termasuk menyampaikan bahwa saudara adalah perawat yang akan merawat pasien.
bahwa saudara adalah perawat yang akan merawat pasien. Tanyakan pula nama pasien dan
Tanyakan pula nama pasien dan nama panggilan kesukaannya.nama panggilan kesukaannya.
Jelaskan tujuan saudara merawat pasien dan aktivitas yang akan dilakukan. Jelaskan tujuan saudara merawat pasien dan aktivitas yang akan dilakukan. Jelaskan pula kapan aktivitas akan dilaksanakan dan berapa lama aktivitas Jelaskan pula kapan aktivitas akan dilaksanakan dan berapa lama aktivitas tersebut.
tersebut.
Bersikap empati dengan cara: Bersikap empati dengan cara:
Duduk bersama klien, melakukan kontak mata,
Duduk bersama klien, melakukan kontak mata, beri sentuhan dan menunjukkanberi sentuhan dan menunjukkan perhatian
perhatian
Bicara lambat, sederhana dan beri waktu klien
Bicara lambat, sederhana dan beri waktu klien untuk berpikir dan menjawabuntuk berpikir dan menjawab Perawat mempunyai harapan bahwa klien akan lebih baik
Perawat mempunyai harapan bahwa klien akan lebih baik
Bersikap hangat, sederhana akan mengekspresikan pengharapan pada klien. Bersikap hangat, sederhana akan mengekspresikan pengharapan pada klien. Gunakan kalimat yang singkat, jelas, sederhana dan mudah dimengerti (hindari Gunakan kalimat yang singkat, jelas, sederhana dan mudah dimengerti (hindari penggunaan kata atau kalimat jargon)
penggunaan kata atau kalimat jargon) Bicara lambat , ucapkan kata atau
Bicara lambat , ucapkan kata atau kalimat yang jelas dan jika betranya tunggukalimat yang jelas dan jika betranya tunggu respon pasien
respon pasien
Tanya satu pertanyaan setiap kali bertanya dan ulang pertanyaan dengan Tanya satu pertanyaan setiap kali bertanya dan ulang pertanyaan dengan kata-kata yang sama.
kata yang sama.
Volume suara ditingkatkan jika
Volume suara ditingkatkan jika ada gangguan pendengaran, jika volumeada gangguan pendengaran, jika volume ditingkatkan, nada harus direndahkan.
ditingkatkan, nada harus direndahkan.
Sikap komunikasi verbal disertai dengan non verbal yang baik Sikap komunikasi verbal disertai dengan non verbal yang baik
Sikap berkomunikasi harus berhadapan, pertahankan kontak mata, relaks Sikap berkomunikasi harus berhadapan, pertahankan kontak mata, relaks dandan terbuka
terbuka
Ciptakan lingkungan yang terapeutik pada
Ciptakan lingkungan yang terapeutik pada saat berkomunikasi dengan klien:saat berkomunikasi dengan klien: • Tidak berisik atau ribut
• Tidak berisik atau ribut
• Ruangan nyaman, cahaya dan ventilasi cukup • Ruangan nyaman, cahaya dan ventilasi cukup • Jarak disesuaikan, untuk
Mengkaji pasien lansia dengan demensia Untuk
Mengkaji pasien lansia dengan demensia Untuk mengkaji pasien lansia denganmengkaji pasien lansia dengan demensia, saudara dapat menggunakan tehnik mengobservasi prilaku pasien dan demensia, saudara dapat menggunakan tehnik mengobservasi prilaku pasien dan wawancara langsung kepada pasien dan keluarganya. Observasi
wawancara langsung kepada pasien dan keluarganya. Observasi yang saudarayang saudara lakukan terutama untuk mengkaji data
lakukan terutama untuk mengkaji data objective demensia. Ketika mengobservasiobjective demensia. Ketika mengobservasi prilaku pasien untuk tanda-tanda seperti:
prilaku pasien untuk tanda-tanda seperti:
Kurang konsentrasiKurang konsentrasi
Kurang kebersihan diriKurang kebersihan diri
Rentan terhadap kecelakaan: jatuhRentan terhadap kecelakaan: jatuh
Tidak mengenal waktu, tempat dan orangTidak mengenal waktu, tempat dan orang
Tremor Tremor
Kurang kordinasi gerakKurang kordinasi gerak
Aktiftas terbatasAktiftas terbatas
Sering mengulang kata-kata.Sering mengulang kata-kata.
Berikut ini adalah aspek psikososial yang perlu dikaji
Berikut ini adalah aspek psikososial yang perlu dikaji oleh perawat : apakah lansiaoleh perawat : apakah lansia mengalami kebingungan, kecemas
mengalami kebingungan, kecemasan, menunjukkan afek yang labil, an, menunjukkan afek yang labil, datar ataudatar atau tidak sesuai.
tidak sesuai.
Bila data tersebut saudara peroleh, data
Bila data tersebut saudara peroleh, data subjective didapatkan melaluisubjective didapatkan melalui wawancara:
wawancara:
Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan pada saat pengkajian, maka Berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan pada saat pengkajian, maka ditetapkan diagnosa keperawatan:
ditetapkan diagnosa keperawatan:
Gangguan Proses Pikir Gangguan Proses Pikir Risiko Cedera: jatuh Risiko Cedera: jatuh Tindakan Keperawatan Tindakan Keperawatan
Diagnosa I “Lansia depresi dengan gangguan proses pikir; pikun/pelupa.” Diagnosa I “Lansia depresi dengan gangguan proses pikir; pikun/pelupa.” Tindakan keperawatan untuk pasien:
Tindakan keperawatan untuk pasien: Tujuan agar pasien mampu:
Tujuan agar pasien mampu:
a. Mengenal/berorientasi terhadap waktu orang dan temapat a. Mengenal/berorientasi terhadap waktu orang dan temapat b. Meklakukan aktiftas sehari-hari secara optimal.
b. Meklakukan aktiftas sehari-hari secara optimal. Tindakan
Beri kesempatan bagi pasien untuk mengenal barang milik pribadinya misalnya Beri kesempatan bagi pasien untuk mengenal barang milik pribadinya misalnya tempat tidur, lemari, pakaian dll.
tempat tidur, lemari, pakaian dll.
Beri kesempatan kepada pasien untuk
Beri kesempatan kepada pasien untuk mengenal waktu dengan menggunakanmengenal waktu dengan menggunakan jam besar, kalender yang mempunyai lembar perhari dengan tulisan besar. jam besar, kalender yang mempunyai lembar perhari dengan tulisan besar.
Beri kesempatan kepada pasien untuk
Beri kesempatan kepada pasien untuk menyebutkamenyebutkan namanya dan anggotan namanya dan anggota keluarga terdekat
keluarga terdekat
Beri kesempatan kepada klien untuk mengenal dimana dia berada. Beri kesempatan kepada klien untuk mengenal dimana dia berada. Berikan pujian jika pasien bila pasien
Berikan pujian jika pasien bila pasien dapat menjawab dengan benar.dapat menjawab dengan benar. Observasi kemampuan pasien untuk melakukan aktifitas sehari-hari Observasi kemampuan pasien untuk melakukan aktifitas sehari-hari Beri kesempatan kepada pasien untuk
Beri kesempatan kepada pasien untuk memilih aktifitas yang dapat memilih aktifitas yang dapat dilakukannya.dilakukannya. Bantu pasien untuk melakukan kegiatan yang telah dipilihnya
Bantu pasien untuk melakukan kegiatan yang telah dipilihnya Beri pujian jika pasien dapat
Beri pujian jika pasien dapat melakukan kegiatannyamelakukan kegiatannya.. Tanyakan perasaan pasien jika
Tanyakan perasaan pasien jika mampu melakukan kegiatannya.mampu melakukan kegiatannya. Bersama pasien membuat jadwal kegiatan sehari-hari.
Bersama pasien membuat jadwal kegiatan sehari-hari. Tindakan untuk keluarga
Tindakan untuk keluarga Tujuan
Tujuan
Keluarga mampu mengorientasikan pasien terhadap waktu, orang
Keluarga mampu mengorientasikan pasien terhadap waktu, orang dan tempatdan tempat Menyediakan saran yang dibutuhkan pasien untuk
Menyediakan saran yang dibutuhkan pasien untuk melakukan orientasi realitasmelakukan orientasi realitas Membantu pasien dalam melakukan aktiftas sehari-hari.
Membantu pasien dalam melakukan aktiftas sehari-hari. Tindakan
Tindakan
Diskusikan dengan keluarga cara-cara mengorientasikan waktu, orang
Diskusikan dengan keluarga cara-cara mengorientasikan waktu, orang dan tempatdan tempat pada pasien
pada pasien
Anjurkan keluarga untuk menyediakan jam besar,
Anjurkan keluarga untuk menyediakan jam besar, kalender dengan tulisan besar kalender dengan tulisan besar Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang pernah dimiliki pasien
Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang pernah dimiliki pasien Bantu keluarga memilih kemampuan yang dilakukan pasien saat Bantu keluarga memilih kemampuan yang dilakukan pasien saat ini.ini. Anjurkan kepada keluarga untuk memberikan pujian terhadap
Anjurkan kepada keluarga untuk memberikan pujian terhadap kemampuankemampuan terhadap kemampauan yang masih dimiliki oleh pasien
terhadap kemampauan yang masih dimiliki oleh pasien
Anjurkan keluarga untuk memantu lansia melakukan kegiatan
Anjurkan keluarga untuk memantu lansia melakukan kegiatan sesuai kemampuansesuai kemampuan yang dimiliki
yang dimiliki
Anjurkan keluarga untuk memantau kegiatan sehari-hari
Anjurkan keluarga untuk memantau kegiatan sehari-hari pasien sesuai denganpasien sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
jadwal yang telah dibuat.
Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian terhadap
Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian terhadap kemampuan yang masihkemampuan yang masih dimiliki pasien
Anjurkan keluarga untuk membantu pasien melakukan kegiatan sesuai Anjurkan keluarga untuk membantu pasien melakukan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki
kemampuan yang dimiliki
Anjurkan keluarga memberikan pujian jika
Anjurkan keluarga memberikan pujian jika pasien melakukan kegiatan sesuaipasien melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan yang sudah dibuat.
dengan jadwal kegiatan yang sudah dibuat.
Diagnosa II “Lansia demensia dengan risiko cedera” Diagnosa II “Lansia demensia dengan risiko cedera” Tindakan pada pasien.
Tindakan pada pasien. Tujuan
Tujuan
Pasien terhindar dari cedera Pasien terhindar dari cedera
Pasien mampu mengontrol aktifitas yang dapat
Pasien mampu mengontrol aktifitas yang dapat mencegah cedera.mencegah cedera. Tindakan
Tindakan
Jelaskan faktor-faktor risiko yang
Jelaskan faktor-faktor risiko yang dapa menimbulkan cedera dengan bahasa yangdapa menimbulkan cedera dengan bahasa yang sederhana
sederhana
Ajarkan cara-cara untuk mencegah cedera: bila jatuh jangan panik tetapi
Ajarkan cara-cara untuk mencegah cedera: bila jatuh jangan panik tetapi berteriakberteriak minta tolong
minta tolong Berikan pujian
Berikan pujian terhadap kemampuan pasien menyebutkan cara-cara mencegahterhadap kemampuan pasien menyebutkan cara-cara mencegah cedera.
cedera.
Tindakan untuk keluarga Tindakan untuk keluarga Tujuan: Keluarga mampu: Tujuan: Keluarga mampu:
Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan cedera pada pasienmenyebabkan cedera pada pasien Keluarga mampu menyediakan lingkungan yang aman untuk mencegah cedera Keluarga mampu menyediakan lingkungan yang aman untuk mencegah cedera Tindakan
Tindakan
Diskusikan dengan keluarga faktor-faktor yang
Diskusikan dengan keluarga faktor-faktor yang dapat menyebabkan cedera padadapat menyebabkan cedera pada pasien
pasien
Anjurkan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang aman seperti: lantai rumah Anjurkan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang aman seperti: lantai rumah tidak licin, jauhkan benda-benda tajam dari jangkauan pasien, berikan penerangan tidak licin, jauhkan benda-benda tajam dari jangkauan pasien, berikan penerangan yang cukup, lampu tetap menyala di siang hari,
yang cukup, lampu tetap menyala di siang hari, beri alat pegangan dan awasi jikaberi alat pegangan dan awasi jika pasien merokok, tutup steker dan alat listri
pasien merokok, tutup steker dan alat listrik lainnya dengan plester, hindarkank lainnya dengan plester, hindarkan alat-alat listrik lainnya dari
alat-alat listrik lainnya dari jangkauan klien, sediakan tempat tidur yang rendahjangkauan klien, sediakan tempat tidur yang rendah Menganjurkan keluarga agar selalu menemani pasien di
Menganjurkan keluarga agar selalu menemani pasien di rumah serta memantaurumah serta memantau aktivitas harian yang dilakukan
Evaluasi Evaluasi
Untuk mengukur keberhasilan asuhan keperawatan yang saudara lakukan, dapat Untuk mengukur keberhasilan asuhan keperawatan yang saudara lakukan, dapat dilakukan dengan menilai kemampuan klien dan keluarga:
dilakukan dengan menilai kemampuan klien dan keluarga: 1. Gangguan proses pikir: bingung
1. Gangguan proses pikir: bingung Kemampuan pasien:
Kemampuan pasien:
Mampu menyebutkan hari, tanggal dan Mampu menyebutkan hari, tanggal dan tahun sekarang dengan benar tahun sekarang dengan benar
Mampu menyebutkan nama orang yang dikenalMampu menyebutkan nama orang yang dikenal
Mampu menyebutkan tempat dimana pasien berada saat Mampu menyebutkan tempat dimana pasien berada saat iniini
Mampu melakukan kegiatan harian sesuai jadualMampu melakukan kegiatan harian sesuai jadual
Mampu mengungkapkan perasaannya setelah melakukan kegiatanMampu mengungkapkan perasaannya setelah melakukan kegiatan
Kemampuan keluargaKemampuan keluarga
Mampu membantu pasien mengenal waktu temapt dan orangMampu membantu pasien mengenal waktu temapt dan orang
Menyediakan kalender yang mempunyai lembaran perhari dengan tulisanMenyediakan kalender yang mempunyai lembaran perhari dengan tulisan besar dan jam besar
besar dan jam besar
Membantu pasien melaksanakan kegiatan harian sesuai jadual yang Membantu pasien melaksanakan kegiatan harian sesuai jadual yang telahtelah dibuat
dibuat
Memberikan pujian setiap kali Memberikan pujian setiap kali pasien mampu melaksanakan kegiatanpasien mampu melaksanakan kegiatan harian harian 2.Risiko cedera 2.Risiko cedera Kemampuan pasien: Kemampuan pasien:
Menyebutkan dengan bahasa sederhana faktor-faktor Menyebutkan dengan bahasa sederhana faktor-faktor yang menimbulkanyang menimbulkan cedera
cedera
Menggunakan cara yang tepat untuk Menggunakan cara yang tepat untuk mencegah cederamencegah cedera
Mengontrol aktivitas sesuai Mengontrol aktivitas sesuai kemampuankemampuan
Kemampuan keluargaKemampuan keluarga
Keluarga dapat mengungkapkan faktor-faktor yang dapat Keluarga dapat mengungkapkan faktor-faktor yang dapat menimbulkanmenimbulkan cedera pada pasien
cedera pada pasien
Menyediakan pengaman di dalam rumahMenyediakan pengaman di dalam rumah
Menjauhkan alat-alat listrik dari jangkauan pasienMenjauhkan alat-alat listrik dari jangkauan pasien
Memantau kegiatan harian yang dilakukan pasienMemantau kegiatan harian yang dilakukan pasien
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Nugroho,Wahjudi. Keperawatan Gerontik.Edisi2.Buku Kedokteran Nugroho,Wahjudi. Keperawatan Gerontik.Edisi2.Buku Kedokteran EGC.Jakarta;1999
EGC.Jakarta;1999
Stanley,Mickey. Buku Ajar Keperawatan Gerontik.Edisi2. EGC. Jakarta;2002 Stanley,Mickey. Buku Ajar Keperawatan Gerontik.Edisi2. EGC. Jakarta;2002