• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Hospitalisasi Pada Anak Dan Keluarga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Konsep Hospitalisasi Pada Anak Dan Keluarga"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.

1. LLatatar ar BeBelalakkanangg

 Hospitalisasi merupakan perawatan yang dilakukan dirumah sakit dan dapat menimbulkanHospitalisasi merupakan perawatan yang dilakukan dirumah sakit dan dapat menimbulkan trauma dan stress pada klien yang baru mengalami rawat inap dirumah sakit. Hospitalisasi trauma dan stress pada klien yang baru mengalami rawat inap dirumah sakit. Hospitalisasi dapat diartikan juga sebagai suatu keadaan yang memaksa seseorang harus menjalani rawat dapat diartikan juga sebagai suatu keadaan yang memaksa seseorang harus menjalani rawat inap di rumah sakit untuk menjalani pengobatan maupun terapi yang dikarenakan klien inap di rumah sakit untuk menjalani pengobatan maupun terapi yang dikarenakan klien tersebut mengalami sakit. Pengalaman hospitalisasi dapat mengganggu psikologi seseorang tersebut mengalami sakit. Pengalaman hospitalisasi dapat mengganggu psikologi seseorang terlebih bila seseorang tersebut tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya di rumah terlebih bila seseorang tersebut tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya di rumah sakit. Pengalam

sakit. Pengalaman an hospihospitalisastalisasi i yang dialami klien yang dialami klien selamselama a rawat inap rawat inap tersebtersebut tidak ut tidak hanyhanyaa mengganggu psikologi klien, tetapi juga akan sangat berpengaruh pada psikososial klien mengganggu psikologi klien, tetapi juga akan sangat berpengaruh pada psikososial klien dalam berinteraksi terutama pada pihak rumah sakit termasuk pada perawat.

dalam berinteraksi terutama pada pihak rumah sakit termasuk pada perawat. Mas

Masalaalah h yanyang g dapdapat at ditditimbimbulkulkan an dardari i hohospitspitalialisasi sasi biabiasanysanya a berberupa upa cemcemas, as, rasrasaa kehilangan, dan takut akan tindakan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit, jika masalah kehilangan, dan takut akan tindakan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit, jika masalah tersebut tidak diatasi maka akan mempengaruhi perkembangan psikososial, terutama pada tersebut tidak diatasi maka akan mempengaruhi perkembangan psikososial, terutama pada

anak-anak-anakanak. . Masalah tersebut akan Masalah tersebut akan berpberpengarengaruh uh pada pada pelaypelayanan anan kepekeperawatarawatan n yang akanyang akan diberikan, karena yang mengalami masalah psikososial akibar hospitalisasi cenderung tidak  diberikan, karena yang mengalami masalah psikososial akibar hospitalisasi cenderung tidak  dapat beradaptasi dengan lingkungan di rumah sakit. Hal ini tentu saja akan menyebabkan dapat beradaptasi dengan lingkungan di rumah sakit. Hal ini tentu saja akan menyebabkan terganggunya interaksi baik dari perawat maupun tim medis lain di rumas sakit.

terganggunya interaksi baik dari perawat maupun tim medis lain di rumas sakit.

 Family center care merupakan fasilitas yang di berikan oleh paramedis kepada keluargaFamily center care merupakan fasilitas yang di berikan oleh paramedis kepada keluarga unt

untuk uk menmengurgurangangi i rasrasa a strstress ess anaanak k terterhadhadap ap hoshospitpitalisalisasiasi, , sehsehingingga ga kelkeluaruarga ga berberperperanan  penting

 penting dalam dalam proses proses penyembuhan anak, penyembuhan anak, agar agar anak anak tidak tidak merasa merasa cemas cemas akibat akibat perpisahanperpisahan dan memudahkan perawat untuk melakukan intervensi kepada anak.

(2)

BAB II

PEMBAHASAN

1. KONSEP HOSPITALISASI PADA ANAK DAN KELUARGA

Hospitalisasi adalah bentuk stressor individu yang berlangsung selama individu tersebut dirawat dirumah sakit. Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang  berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di !, menjalani terapi dan  perawatan sampai pemulangannya ke rumah.

Hospitalisasi merupakan pengalaman yang mengancam bagi individu karena stressor yang dihadapi dapat menimbulkan perasaan tidak aman, seperti"

#. $ingkungan yang asing

%. &erpisah dengan orang yang berarti '. (urang informasi

). (ehilangan kebebasan dan kemandirian

*. Pengalaman yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan , semakin sering  berhubungan dengan rumah sakit, maka bentuk kecemasan semakin kecil atau malah

sebaliknya.

+. Prilaku petugas umah !akit.

 Perubahan ang Ter!a"# Ak#bat H$%&#tal#%a# #. Perubahan konsep diri.

kibat penyakit yang di derita atau tindakan seperti pembedahan, pengaruh citra tubuh perubahan citra tubuh dapat menyebabkan perubahan peran , idial diri, harga diri dan identitasnya.

%. egresi

(lien mengalami kemunduran ketingkat perkembangan sebelumnya atau lebih rendah dalam fungsi fisik, mental, prilaku dan intelektual.

'. ependensi

(lien merasa tidak berdaya dan tergantung pada orang lain. ). ipersonalisasi

Peran sakit yang dialami klien menyebabkan perubahan kepribadian, tidak realistis, tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, perubahan identitas dan sulit  bekerjasama mengatasi masalahnya.

*. akut dan nsietas

(3)

+. (ehilangan dan perpisahan

(ehilangan dan perpisahan selama klien dirawat muncul karena lingkungan yang asing dan jauh dari suasana kekeluargaan, kehilangan kebebasan, berpisah dengan  pasangan dan terasing dari orang yang dicintai.

 Reak%# Anak Terha"a& H$%&#tal#%a%#

eaksi tersebut bersifat individual dan sangat tergantung pada usia perkembangan anak,pengalaman sebelumnya terhadap sakit,sistem pendukung yang tersedia dan kemampuan koping yang dimilikinya,pada umumnya,reaksi anak terhadap sakit adalah kecemasan karena  perpisahan,kehilangan, perlukaan tubuh,dan rasa nyeri.

• eaksi anak pada hospitalisasi "

#. Masa bayi/0-# th1

ampak perpisahan Pembentukan rasa P. dan kasih sayang 2sia anak 3 + bln terjadi stanger an4iety 5cemas

- Menangis keras

- Pergerakan tubuh yang banyak 

- 6kspresi wajah yang tak menyenangkan

%. Masa todler /%-' th1

!umber utama adalah cemas akibat perpisahan, isini respon perilaku anak dengan tahapnya.

- ahap protes menangis, menjerit, menolak perhatian orang lain

- Putus asa menangis berkurang,anak tak aktif,kurang menunjukkan minat  bermain, sedih, apatis

- Pengingkaran5 denial

- Mulai menerima perpisahan

- Membina hubungan secara dangkal - nak mulai menyukai lingkungannya

(4)

'. Masa prasekolah / ' sampai + tahun 1 - Menolak makan

- !ering bertanya -Menangis perlahan

- idak kooperatif terhadap petugas kesehatan

• Perawatan di rumah sakit "

- (ehilangan kontrol - Pembatasan aktivitas

!ering kali dipersepsikan anak sekolah sebagai hukuman. !ehingga ada perasaan malu, takut sehingga menimbulkan reaksi agresif, marah, berontak,tidak mau bekerja sama dengan perawat.

). Masa sekolah + sampai #% tahun

Perawatan di rumah sakit memaksakan meninggalkan lingkungan yang dicintai , keluarga, kelompok sosial sehingga menimbulkan kecemasan. (ehilangan kontrol  berdampak pada perubahan peran dlm keluarga, kehilangan kelompok sosial,perasaan

takut mati, kelemahan fisik. eaksi nyeri bisa digambarkan dgn verbal dan non verbal.

*. Masa remaja /#% sampai #7 tahun 1

nak remaja begitu percaya dan terpengaruh kelompok sebayanya. !aat M! cemas karena perpisahan tersebut. Pembatasan aktifitas kehilangan control eaksi yang muncul"

- Menolak perawatan 5 tindakan yang dilakukan - idak kooperatif dengan petugas

• Perasaan sakit akibat perlukaan menimbulkan respon "

- bertanya-tanya - menarik diri

- menolak kehadiran orang lain

(5)

eaksi orang tua terhadap hospitalisasi 8 Perasaan yang muncul dalam hospitalisasi,  akut dan cemas, perasaan sedih dan frustasi. (ehilangan anak yang dicintainya"

- Prosedur yang menyakitkan

- 9nformasi buruk tentang diagnosa medis - Perawatan yang tidak direncanakan

- Pengalaman perawatan sebelumnya 8 Perasaan sedih

(ondisi terminal perilaku isolasi 5tidak mau didekati orang lain 8 Perasaan frustasi. (ondisi yang tidak mengalami perubahan Perilaku tidak kooperatif,putus asa,menolak  tindakan,menginginkan P.P 8 eaksi saudara kandung terhadap perawatan anak di ! Marah,cemburu,benci,rasa bersalah

 Inte'en%# Ke&era(atan Dala) Mengata%# Da)&ak H$%&#tal#%a%#

• Fokus intervensi keperawatan adalah

- meminimalkan stressor 

- memaksimalkan manfaat hospitalisasi memberikan dukungan psikologis pada anggota keluarga

- mempersiapkan anak sebelum masuk rumah sakit

• 2paya meminimalkan stresor atau penyebab stress dapat dilakukan dengan cara "

- Mencegah atau mengurangi dampak perpisahan - Mencegah perasaan kehilangan kontrol

- Mengurangi 5 meminimalkan rasa takut terhadap perlukaan tubuh dan rasa n yeri

• 2paya mencegah 5 meminimalkan dampak perpisahan "

- Melibatkan orang tua berperan aktif dalam perawatan anak  - Modifikasi ruang perawatan

- Mempertahankan kontak dengan kegiatan sekolah" - !urat menyurat, bertemu teman sekolah.

• Mencegah perasaan kehilangan kontrol"

- Hindarkan pembatasan fisik jika anak dapat kooperatif. - &ila anak diisolasi lakukan modifikasi lingkungan - &uat jadwal untuk prosedur terapi,latihan,bermain

- Memberi kesempatan anak mengambil keputusan dan melibatkan orang tua dalam  perencanaan kegiatan

(6)

• Meminimalkan rasa takut terhadap cedera tubuh dan rasa nyeri"

- Mempersiapkan psikologis anak dan orang tua untuk tindakan prosedur yang menimbulkan rasa nyeri

- $akukan permainan sebelum melakukan persiapan fisik anak  - Menghadirkan orang tua bila memungkinkan

- unjukkan sikap empati

- Pada tindakan elektif bila memungkinkan menceritakan tindakan yang dilakukan melalui cerita, gambar. Perlu dilakukan pengkajian tentang kemampuan psikologis anak  menerima informasi ini dengan terbuka.

• Memaksimalkan manfaat hospitalisasi anak"

- Membantu perkembangan anak dengan memberi kesempatan orang tua untuk belajar . - Memberi kesempatan pada orang tua untuk belajar tentang penyakit anak.

- Meningkatkan kemampuan kontrol diri. - Memberi kesempatan untuk sosialisasi. - Memberi support kepada anggota keluarga.

• Mempersiapkan anak untuk mendapat perawatan di rumah sakit

- !iapkan ruang rawat sesuai dengan tahapan usia anak. - Mengorientasikan situasi rumah sakit.

(7)

*. KONSEP +AMIL ,ENTER ,ARE DALAM KEPERA-ATAN ANAK 

(eluarga sebagai suatu kehidupan yang konstan dan seorang individu yang mendukung, menghargai, dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anak.

!istem pelayanan dan personelnya harus mendukung, menghargai, memicu, dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi keluarga melalui pendekatan pemberdayaan dan  perbantuan efektif .

(eluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan komunitas. pabila setiap keluarga sehat, akan tercipta komunitas yang sehat. Masalah kesehatan yang dialami oleh salah satu anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain.

Peran perawat keluarga sangat dibutuhkan oleh keluarga untuk membangun keluarga sehat sesuai budayanya. Perawat berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan, konselor, pendidik, atau peneliti agar keluarga dapat mengenal tanda bahay dini gangguan kesehatan pada anggota keluarganya.

!ebagai perawat, kita harus mampu memfasilitasi keluarga dalam pemberian tindakan keperawatan langsung, pemberian pendidikan kesehatan pada anak, memperhatikan bagaimana kehidupan sosial, budaya dan ekonomi keluarga sehingga dapat membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari keluarga tersebut dalam memberikan pela yanan keperawatan.

ujuan dari family care center ini adalah memelihara peran keluraga dan perawat dalam merawat anak di rumah sakit untuk mengurangi rasa cemas dan rasa keputusasaan ketika anak  mengetahui penyakit yang dideritanya.

(eluarga dapat menjalankan fungsinya sebagai koping bagi anak untuk memberikannya kenyamanan emosional, membantu anak dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.

Mengurangi stersor dan reaksi keluarga terhadap anak yang dihospitalisasi. (arena stresor juga bisa berdampak pada orang tua atau keluarga klien diakibatkan rasa takut, cemas dan frustasi akan keseriusan penyakit yang di derita oleh anggota keluarganya

 K$n%e& "a%ar &a"a &r$%e% a)#l/ 0enter 0are

erdapat % konsep dasar pada proses family center care antara lain" #. 6nabling /melibatkan keluarga1

(8)

!tress utama dari masa bayi pertengahan sampai usia prasekolah, terutama untuk  anak-anak yang berusia +-'0 bulan, adalah kecemasaan akibat perpisahan, disebut depresi anaklitik. ada beberapa fase perpisahan pada anak yaitu"

a. Fase protes Pada fase ini anak-anak bereaksi secara agresif terhadap perpisahan dengan orang tua. Mereka menangis dan berteriak memanggil orang tua mereka, menolak perhatian dari orang lain, dan kedudukan mereka tidak dapat ditenangkan.

 b. Fase putus asa !elama fase putus asa, tangisan berhenti, dan muncul depresi. nak tersebut menjadi kurang begitu aktif, tidak tertarik untuk bermain atau terhadap makanan, dan menarik diri dari orang lain.

c. Fase pelepasan disebut juga penyangkalan. Pada tahap ini, secara superfisial tampak bahwa anak akhirnya menyesuaikan diri terhadap kehilangan. nak  tersebut menjadi lebih tertarik pada lingkungan sekitar, bermain dengan orang lain, dan tampak membentuk hubungan baru. kan tetapi perilaku ini merupakan hasil dari kepasrahan dan bukan merupakan tanda-tanda kesenangan. nak memisahkan diri dari orang tua sebagai upaya menghilangkan nyeri emosional karena menginginkan kehadiran yang dangkal dengan orang lain, menjadi makin berpusat pada diri sendiri, dan semakin  berhubungan dengan objek materi.

Fase-fase tersebut mengakibatkan distress pada orang tua, yang tidak menyadari arti dari reaksi tersebut. :ika orang tua dianggap pengacau maka orang tua akan menganggap ketidakhadiran mereka sebagai suatu yang bermanfaat bagi penyesuaian dan pemulihan anak. Mereka berespons terhadap perilaku anak degan hanya tinggal sebentar, tidak sering mengunjungi anak, atau membohongi anak jika tiba saatnya untuk pergi. kibatnya adalah siklus kesalahpahaman yang destruktif dan kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi.

Pada proses ini perawat melibatkan keluarga dengan cara menciptakan kesempatan bagi  para anggota keluarga terutama orangtua dari anak tersebut untuk menemani anak dan cara bagi semua anggota keluarga untuk menampilkan kemampuan dan keterampilan yang ada dalam menjalankan fungsinya sebagai keluarga. !ehigga dapat mengurangi rasa cemas akibat perpisahan dengan keluarga pada anak tersebut.

2ntuk menguragi rasa cemas akibat perpisahan dapat di lakukan dengan cara menerima kehardiran orang tua setiap waktu, melakukan pendekatan kepada klien dengan cara meluangkan waktu secara fisik dekat dengan anak sambil menggunakan suara bernada tenang, pilihan kata yang tepat, kontak mata, dan sentuhan dengan cara yang membentuk hubungan dan mengkomunikasikan empati.

(9)

Perawat memberikan hak kepada keluarga dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan masalah kesehatan anaknya dan tidakan-tindakan yang harus dilakukan, namun sebelumnya perawat harus memberikan informasi mengenai keputusan-keputusan yang seharusnya keluarga putuskan.

Pada konsep empowering perawat harus menjalankan fungsinya sebagai pendidik, fasilitator, dan sebagai supervisor pelayanan keperawatan atau sebagai pembina dalam menjalankan sauhan keperawatan untuk menghindari kesenjangan antara keluarga dan unit  pelayanan kesehata.

• dapun kosep-konsep pendukung lainnya yaitu"

#. Family !trengths /kekuatan keluarga1

(eluarga merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan anak-anak. Perawat mendukung keluarga dalam pengambilan keputusan untuk perawatan anak mereka dan membantu keluarga agar lebih percaya diri dalam menghadapi penyakit anak  mereka.

%. espect /menghormati1

(eluarga membutuhkan kepercayaan dan dihormati, termasuk menghormati nilai masing-masing keluatga tentang kehatan, kepercayaan, nilai agama, dan budaya. Perawat juga harus menghargai pengetahuan keluarga tentang anak mereka, menngakui otoritas mereka sebagai pengambil keputusan dan menghormati pilihan mereka.

'. ;hoice /pilihan1

Perawat menyediakan informasi yang keluarga butuhkan untuk membuat suatu keputusan yang cerdas mengenai pengobatan dan mendukung keputusan yang mereka  buat sehingga keluarga mengerti dan mengetahui keuntungan dan kerugian dari

keputusan yang mereka buat.

). 9nformation sharing /berbagi informasi1

Perawat memberikan informasi medis kepada keluarga mengenai informasi pribadi anak mereka. Hal ini bertujuan untuk membangun kepercayaan antara tenaga medis dan keluarga

*. !upport /mendukung1

Perawat mendukung keluarga dan menghormati keputusan yang mereka buat. Mendukung atau mendorong kemampuan keluarga dalam merawat anak mereka, sehingga keluarga lebih percaya diri.

+. Fleksibilitas

(eluarga memiliki kepribadian yang berbeda, pengalaman hidup, nilai, kepercayaan,  pendidikan dan latar belakang agama dan budaya sehingga family center care

(10)

menekankan bahwa perawat harus fleksibel, tidak membeda-bedakan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan preferensi dari semua keluarga.

<. (olaborasi

!ebagai mitra dalam perawatan, staf profesional, dan anggota keluarga bekerjasama sebagai kolabolator dalam kepentingan terbaik anak 

 Kegunaan "ar# a)#l/ 0enter 0are

#. (ontinuitas keluarga dengan anak alam hal ini kelurga dan anak bisa menjalankan fungsinya seperti biasa, agar tidak ada kesenjanga selama hospitalisasi.

%. Menghilangkan separation an4iety engan adanya keluarga yang berperan dalam asuhan keperawatan anak, dapat mengurangi rasa cemas akibat perpisahan dengan keluarga, karena keluarga selalu mendampingi setian intervensi yang diberikan kepada anak.

'. eaksi terhadap denial dan keputusasaan berkurang

). Meningkatkan rasa aman anak nak akan merasa aman ketika ada keluarga di dekatnya ataupun ornag terdekat sehingga mereka akan percaya ketika perawat akan memberikan asuhan keperawatan pada dirinya.

*. Meningkatkan peran orangtua Peran orang tua sangat mempengaruhi proses kesembuhan anak karena anak akan merasa didukung oleh orang tuanya, atau memotivasi anak agar  lekas sembuh.

+. Mengurangi rasa bersalah

<. Mengurangi reaksi hospitalisasi &iasanya anak-anak dapat bereaksi terhadap stress hospitalisasi, sehingga peran keluarga sanagt penting sekali dalam hal ini.

7. (eluarga merasakan kepercayaan diri dan kompetensi yang lebih besar dan lebih sedikit stress dalam mengasuh anak-anaknya

=. (etergantungan keluraga berkurang engan memberikan pengarahan atau pengetahuan kepada keluarga, ketergantungan keluarga dengan perawat akan berkurang, dan keluarga dapat mandiri dalam mengsuh anaknya.

#0. Para profesional merasakan kepuasan kerja yang lebih besar 

##. &aik orang tua atau pemberi asuhan keperawatan mendapat kemampuan untuk  mengembangkan keterampilan dan keahlian baru

(11)

#. Mengenal bahwa keluarga bersifat menetap pada kehidupan anak, sedangkan personil dan sistem pelayanan berfluktuasi.

%. Memfasilitasi kolaborasi orangtua dan perawat pada semua tingkat asuhan '. Menghormati keanekaragaman ras, budaya, dan sosio ekonomi dalam keluarga ). Mengenali kekuatan keluarga dan perorangan serta menghormati perbedaan *. Mendorong dan memfasilitasi dukungan keluarga dan jaringan kerja

+. Mengerti dan memasukkan kebutuhan perkembangan bayi, anak, remaja, dan keluarga dalam sistem asuhan

<. Menerapkan sistem asuhan yang dapat dilaksanakan secara fleksibel

7. Hubungan anak da orang tua adalah unk, berbeda antara yang satu dan yang lainnya =. >rang tua dapat memberikan asuhan yang efektif selama hospitalisasi anaknya

#0. &ekerjasama dalam model asuhan adalah fleksibel dan menggunakan konsep dasar  asuhan keperawatan anak, saat tertentu perawat dapat melakukan asuhan keluarga dan keluarga dapat melakukan asuhan keperawatan

##. (eberhasilan dari pendekatan ini bergantung pada kesepakatan tim kesehatan untuk  mendukung kerjasama yang aktif dari orang tua.

(12)

BAB III KESIMPULAN

Hospitalisasi pada anak biasanya menimbulkan masalah berupa cemas, rasa kehilangan, dan takut akan tindakan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit. Hospitalisasi pada anak tidak  hanya berdampak pada anak itu sendiri tapi juga berdampak pada orang tua dari anak tersebut.

Peran perawat sangat diperlukan untuk mencegah masalah hospitalisasi pada anak. Perawat harus memberikan dukungan dan dorongan kepada anak yang efektif agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan tetap menjaga kepercayaan anak agar anak tidak merasa takut akan tindakan yang akan dilakukan oleh perawat.

!elain itu perawat juga berperan sebagai promotif yang memberikan pandangan pada keluarga agar selalu setia mendampingi dan memberi perhatian lebih pada anak yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

i dalam family center care keluarga didukung dan diberdayakan dalam peranannya sebagai pengasuh alamiah dan pembuat keputusan dengan cara membina kemampuan uniknya sebagai individu dan keluarga. !ehingga peran dan fungsi keluarga bisa berjalan seperti biasanya dan tidak ada yang berubah selama anak dalam hospitalisasi. Family center  care juga dapat membuat anak mengurangi rasa cemasnya akibat hospitalisasi, dan lebih mendekatkan keluarga dengan anak.

(13)

DA+TAR PUSTAKA

#. http"55www.psychologymania.com5%0#%5075hospitalisasi-pada-anak.html %. http"55kumpulan-askepaskep5%0##50'5hospitalisasi-pada-anak.html

'.

http"55wwwbroniescom5%0#050*5makalah-hospitalisasi.html

). epository.usu.ac.id /dikutip pada tanggal %) maret %0#) 7"*=1

*. www.library.upnvj.ac.id/dikutip  pada tanggal %) maret %0#) 0="0#1

+. ?ong, onna $. %007. @Pedoman (linis (eperawatan Pediatrik Aolume %B. :akarta"

6C;

<. !udiharto. %00<. @suhan (eperawatan (eluarga dengan Pendekatan (eperawatan

ranskulturalB. :akarta" 6C;

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendapat status gizi yang baik selama kehamilan maka ibu dalam keadaan hamil harus cukup mendapatkan makanan bagi dirinya sendiri maupun janinnya, makanan

Kode etik asesor BAN PAUD dan PNF adalah pedoman nilai- nilai sikap dan moral yang dijunjung tinggi oleh asesor dalam melaksanakan tugas akreditasi program dalam satuan PNF

48  ASRM   ASURANSI RAMAYANA Tbk 

Dari uraian tadi di atas penulis sangat tertarik untuk meneliti “Hubungan antara dukungan keluarga dengan keaktifan penderita Diabetes Mellitus dalam mengikuti senam di klub

T his is an exercise involving the integration of a case presentation of diuretic- induced hypokalemia with the physiology of K 1 balance. Students are presented with a

Pengujian sistem dilakukan bertujuan untuk mengetahui performansi sistem berdasarkan parameter akurasi, sensitifitas, spesifisitas, waktu komputasi dengan melakukan

Representasi terhadap gambar peringatan bahaya merokok yang dilakukan oleh kreator iklan Djarum 76 versi ‘Pengen Eksis’ memunculkan mitos bahwa masyarakat dapat menjadi

Kehendak merupakan aktivitas batin manusia yang pada gilirannya berkaitan dengan pertanggung jawaban manusia atas perbuatannya, 31 adalah merupakan pertanggung