• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Teknis No.09 Penyusunan Dokumen Masterplan Pengembangan PUI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Panduan Teknis No.09 Penyusunan Dokumen Masterplan Pengembangan PUI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN TEKNIS

PENYUSUNAN MASTERPLAN

PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK

Nomor : 09/PUI/P-Teknis/Litbang/2017

DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

(2)

A. PENDAHULUAN

A.1. Konsepsi Pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI)

Penguatan kelembagaan iptek merupakan langkah penting dalam penguatan sistem inovasi

nasional agar lembaga iptek dapat berkinerja tinggi dengan menghasilkan inovasi teknologi yang

sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas adopsi pengguna teknologi (masyarakat, industri, dan

pemerintah) dengan menjunjung tinggi kejujuran dan integritas sesuai dengan etika penelitian.

Diharapkan dengan tumbuhnya inovasi dan teknologi yang disertai dengan pemanfaatan oleh

pengguna, kontribusi iptek terhadap pertumbuhan ekonomi dapat meningkat. Salah satu upaya

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk memperkuat kelembagaan iptek

adalah melalui pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI).

Kegiatan Pengembangan Pusat Unggulan diharapkan akan menghasilkan lembaga litbang yang

unggul dari sisi penguasaan iptek karena sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga. Namun di sisi

lain akan dihasilkan juga lembaga litbang yang unggul keinovasiannya karena tugas dan fungsi

lembaga memungkinkan untuk mencapai hal dimaksud.

Adapun yang dimaksud dengan Pusat Unggulan Iptek adalah suatu organisasi atau lembaga yang

melaksanakan kegiatan-kegiatan riset bertaraf internasional pada bidang spesifik secara multi dan

interdisiplin dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan pengguna

iptek. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Pusat Unggulan Iptek yaitu

kemampuan lembaga untuk menyerap teknologi dari luar, kemampuan mengembangkan kegiatan

riset, dan kemampuan mendiseminasikan hasil-hasil riset sehingga kemanfaatannya dirasakan

oleh masyarakat banyak dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi,

Kegiatan pengembangan Pusat Unggulan Iptek bertujuan untuk mengembangkan Pusat Unggulan

Iptek yang mampu menyerap kebutuhan pasar serta menghasilkan dan mengalirkan teknologi ke

pasar. Sedangkan maksud dikembangkannya Pusat Unggulan Iptek adalah untuk meningkatkan

kapasitas dan kapabilitas lembaga litbang mencakup kelembagaan, sumberdaya, dan jaringan

iptek menjadi bertaraf internasional dalam bidang prioritas spesifik agar terjadi peningkatan

relevansi dan produktivitas serta pendayagunaan iptek dalam sektor produksi untuk menumbuhkan

perekonomian nasional dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini

mendukung indikator kinerja utama Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, yaitu

peningkatan kualitas lembaga litbang melalui peningkatan jumlah Pusat Unggulan Iptek.

A.2. Maksud dan Tujuan

Panduan Teknis Penyusunan Masterplan Pengembangan Pusat Unggulan Iptek ini dimaksudkan

untuk memberikan penjelasan terkait penyusunan dokumen Masterplan Pengembangan Pusat

Unggulan Iptek. Panduan teknis ini diharapkan menjadi acuan bagi lembaga litbang yang baru

bergabung dalam proses seleksi pengembangan Pusat Unggulan Iptek Tahun 2017. Adapun

tujuan penyusunan Panduan Teknis Penyusunan Masterplan Pengembangan Pusat Unggulan

Iptek ini antara lain :

a. Memberikan pemahaman dan penjelasan lingkup bahan dan materi yang diperlukan dalam

penyusunan dokumen Masterplan Pengembangan Pusat Unggulan Iptek, sehingga dalam

dokumen yang dihasilkan dapat menjadi acuan yang implementatif.

b. Memberikan informasi teknis tentang outline yang merupakan kerangka dalam penyusunan

deskripsi kondisi saat ini, kondisi yang diharapkan, gap analysis, dan rancangan program dan

kegiatan yang akan dijadikan acuan tindak bagi aktivitas pengembangan Pusat Unggulan

Iptek, baik dalam jangka pendek (3 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka panjang

(15 tahun) ke depan.

(3)

B. RUMUSAN INDIKATOR KINERJA PUSAT UNGGULAN IPTEK (PUI)

B.1. Konsepsi Indikator Kinerja PUI

Peningkatan kapasitas, kapabilitas dan kontinuitas upaya lembaga litbang menjadi arah bagi

pengembangan Pusat Unggulan Iptek. Upaya peningkatan tersebut dilaksanakan dengan

menguatkan 3 kapasitas lembaga yang mencakup :

(a)

Sourcing Absorptive Capacity

:

Kemampuan Lembaga untuk menyerap informasi dan

teknologi dari luar: kemampuan lembaga dalam mengakses informasi teknologi,

mengefisienkan penggunaan sumberdaya yang ada, dan mencegah terjadinya tumpang

tindih riset.

(b)

R&D Capacity

: Kemampuan Lembaga Litbang untuk melakukan kegiatan litbangrap:

kemampuan lembaga untuk meningkatkan kapasitas iptek melalui potensi adopsi,

adaptasi, dan pengembangan teknologi untuk peningkatan daya saing barang dan/atau

jasa melalui optimalisasi input, proses, dan pengelolaan industri.

(c)

Disseminating Capacity

: Kemampuan Lembaga Litbang untuk melakukan hilirisasi

hasil-hasil

litbangrap:

kemampuan

untuk

mendiseminasikan

hasil-hasil

riset

yang

kemanfaatannya dirasakan oleh pengguna teknologi (masyarakat, industri, pemerintah).

Indikator kinerja yang dipergunakan sebagai tolok ukur unggul, inovatif dan berdaya saing sebuah

Pusat Unggulan Iptek ini disusun dengan pendekatan yang komprehensif mulai dari indikator pada

komponen

input, proses,

output dan

outcome (short outcome) – impact. Penyusunan indikator

yang selaras dengan upaya penguatan lembaga ini diharapkan dapat memetakan output kinerja

lembaga termasuk pula proses yang berkembang dan dilaksanakan oleh lembaga PUI.

B.2. Uraian Indikator Kinerja PUI

INDIKATOR KINERJA SOURCING – ABSORPTIVE CAPACITY

PENDEKATAN UPAYA PENGUATAN INDIKATOR

INPUT Peningkatan Tata Kelola Organisasi

Perolehan Akreditasi Manajemen Litbang

Pengembangan Kompetensi SDM

Rasio SDM Peneliti - Perekayasa berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Kompetensi

Peningkatan Dukungan Sarana dan Prasarana

Ketersediaan Dukungan Sarana Prasarana dan tingkat Pemanfaatannya

PROCESS Penguatan Tata Kelola Anggaran

Menguatnya Kapasitas Tata Kelola Anggaran (manajemen anggaran, kompetensi pengelolaan)

Perolehan Akreditasi, Standardisasi dan Sertifikasi

Perolehan Akreditasi, Standardisasi, dan Sertifikasi

Pengembangan Jaringan dan Akses Informasi

Menguatnya Kapasitas Lembaga dalam Pengembangan Jaringan dan Akses Informasi

OUTPUT Pengembangan Jaringan dan Akses Informasi

Undangan menjadi Pembicara dalam Konferensi Internasional (target minimal = 3)

Undangan menjadi Pemakalah Internasional (target minimal = 5)

(4)

INDIKATOR KINERJA RESEARCH & DEVELOPMENT CAPACITY

PENDEKATAN UPAYA PENGUATAN INDIKATOR

PROCESS Penguatan Fokus Riset Menguatnya Strategi dan Implementasi Penguatan Kapasitas dan Kapabilitas SDM dlm Pelaksanaan Riset

Tingkat Pemanfaatan Roadmap Riset dalam Pengembangan Fokus Unggulan

Pemanfaatan Produk Riset Menguatnya Strategi dan Implementasi Peningkatan

Perolehan Paten dan Rezim HKI Lainnya

Menguatnya Strategi dan Implementasi Penguatan Produk Berbasis Riset Unggulan

Menguatnya Strategi dan Implementasi Penguatan Kerangka Kerjasama yang mendukung Pemanfaatan Produk Riset Lembaga

OUTPUT Penguatan Produktivitas Riset

Publikasi dalam Jurnal Internasional Terakreditasi (target minimal = 5)

Publikasi dalam Jurnal Nasional Terakreditasi (target minimal = 20)

Lulusan S3 yang dihasilkan sesuai Tema Riset Unggulan Lembaga (target minimal = 2)

Perolehan Paten atau Rezim HKI Lainnya (target minimal = 1)

INDIKATOR KINERJA DISSEMINATING CAPACITY

PENDEKATAN UPAYA PENGUATAN INDIKATOR

PROCESS

Penguatan Kerangka Diseminasi

Menguatnya Strategi dan Implementasi Sistem Basis Data dan Informasi Produk Unggulan Lembaga

Menguatnya Strategi dan Implementasi dalam pelaksanaan Kerjasama Hilirisasi Produk

OUTPUT Keberlanjutan dan Perluasan Diseminasi Produk Riset

Kerjasama Riset pada Tingkat Nasional (target minimal = 3)

Kerjasama Riset pada Tingkat Internasional (target minimal = 1)

Kerjasama non riset (jasa konsultasi, diklat, dll.) dengan pengguna teknologi (target minimal = 15)

(5)

PENDEKATAN UPAYA PENGUATAN INDIKATOR

OUTCOMES-IMPACTS

Produktivitas Diseminasi

Perolehan apresiasi - National Recognition untuk Produk berbasis Riset Unggulan

Perolehan apresiasi National References bagi Kinerja Pusat Unggulan Iptek

Perolehan Economic Benefit dan Social Impact bagi masyarakat

C. OUTLINE DOKUMEN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUI

Adapun outline yang menjadi acuan kerangka penyusunan dokumen Masterplan Pengembangan

PUI adalah sebagai berikut :

URAIAN OUTLINE PENJELASAN OUTLINE

Ringkasan Eksekutif Menguraikan ringkasan eksekutif rencana program dan kegiatan dalam rangka pengembangan lembaga menjadi Pusat Unggulan Iptek

Uraian termasuk penjelasan tentang fokus unggulan dan lingkup unggulan lembaga

Kata Pengantar [telah jelas]

Daftar Isi [telah jelas]

Daftar Tabel [telah jelas]

Daftar Gambar [telah jelas]

Daftar Lampiran [telah jelas]

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Menguraikan latar belakang, urgensi terkait isu pengembangan fokus unggulan

B. Perumusan Masalah Menguraikan permasalahan (kapasitas – kapabilitas lembaga, pengembangan sumber daya manusia, akses informasi, kapasitas riset, dan kapasitas diseminasi produk unggulan) yang telah diidentifikasi oleh lembaga dalam kaitan pengembangan fokus unggulan

C. Tujuan Pengembangan Menguraikan tujuan pengembangan fokus unggulan dan lingkup unggulan

D. Sasaran Menjelaskan sasaran yang hendak dicapai dalam rangka pengembangan fokus unggulan

E. Ruang Lingkup Menguraikan lingkup pengembangan fokus unggulan (kapasitas – kapabilitas lembaga, pengembangan sumber daya manusia, akses informasi, kapasitas riset, dan kapasitas diseminasi produk unggulan)

BAB II ANALISIS SITUASI

(6)

teknologi-layanan jasa) yang dimiliki oleh lembaga

B. Kondisi Saat Ini Menguraikan profil sumber daya manusia (struktural-fungsional, teknisi), sarana-prasarana dan fasilitas pendukung lainnya

1) Kemampuan Manajemen

Litbang Menguraikan kemampuan manajemen litbang ini mencakup ketersediaan SOP, informasi implementasinya

dan perolehan akreditasi tersebut yang mendukung pencapaian target kinerja lembaga

2) SDM Peneliti - Perekayasa berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Kompetensi

Menjelaskan ketersediaan dukungan SDM yang berkompeten dan unggul menjadi komponen input bagi menguatnya kapasitas riset dan kapabilitas lembaga dalam hilirisasi produk (barang dan jasa).

3) Ketersediaan - Dukungan Sarana Prasarana dan Tingkat Pemanfaatannya

Menjelaskan ketersediaan sarana dan prasarana dan menguraikan informasi SOP terkait pemanfaatan sarana dan prasarana

4) Perkembangan Perolehan Akreditasi, Standardisasi dan Sertifikasi Lembaga

Menguraikan informasi perkembangan perolehan akreditasi, standardisasi dan sertifikasi yang dilaksanakan oleh lembaga dalam meningkatkan kualitas lembaga

5) Kapasitas Akses Informasi Menguraikan informasi lingkup dan cakupan akses informasi yang dimiliki dan dikembangkan oleh lembaga

C. Kondisi yang diharapkan Menjelaskan rancangan kondisi yang diharapkan dari proses pengembangan fokus unggulan lembaga

[Lembaga dipersilahkan menggunakan metode tertentu untuk menggambarkan kondisi yang diharapkan, seperti : scenario planning, foresight]

D. Analisis Kesenjangan Menguraikan analisis kesenjangan antara kondisi lembaga saat ini dengan kondisi yang diharapkan.

[Lembaga dipersilahkan menggunakan metode tertentu untuk menggambarkan analisis kesenjangan, seperti : SWOT Analysis, scenario planning, system dynamics ]

E. Strategi Pencapaian Target Menjelaskan strategi pencapaian target sebagai tindak lanjut analisis metode yang dilakukan. Strategi yang dirumuskan mencakup absorptive capacity, R&D capacity, dan disseminating capacity (informasi lingkup dapat dilihat dalam penjelasan 3 kapasitas PUI).

[strategi yang dllakukan akan menjadi acuan dalam uraian rancangan program dan kegiatan dalam jangka pendek (3 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka panjang (15 tahun)

[penggambaran strategi dapat menggunakan diagram tertentu misal fishbone, causal loop diagram]

BAB III PROGRAM DAN KEGIATAN

A. PENGUATAN KAPASITAS INTERNAL LEMBAGA (SOURCING – ABSORPTIVE CAPACITY)

1. Penguatan Kapasitas dan Kapabilitas Lembaga

Lingkup dari Penguatan Kapasitas dan Kapabilitas Lembaga :

Penguatan manajemen litbang (: pengembangan tata kelola organisasi, tata kelola anggaran, peningkatan ketersediaan dan implementasi SOP, serta perolehan akreditasi manajemen internal)

(7)

(a) Rencana Penguatan Menjelaskan detail rencana kegiatan pengembangan sebagai pelaksanaan strategi penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga

(b) Indikator Keberhasilan Menjelaskan indikator yang ditetapkan sebagai acuan keberhasilan pelaksanaan strategi penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga

(c) Target Output, Outcome dan Impact

Menguraikan target output, outcome dan impact dari rangkaian aktivitas

(d) Roadmap Penguatan Kapasitas dan Kapabilitas Lembaga

Menguraikan konsepsi roadmap rencana pengembangan kapasitas dan kapabilitas lembaga sesuai dengan target pengembangan fokus unggulan dalam kurun waktu jangka pendek (3 tahun), jangka menengah (5 tahun), dan jangka panjang (15 tahun)

(e) Kebutuhan Anggaran Menjelaskan kebutuhan anggaran dalam masa

pengembangan kapasitas dan kapabilitas lembaga sesuai fokus unggulan dalam kurun waktu jangka pendek (3 tahun) dengan tetap menekankan aspek kebutuhan realistis dan terukur.

2. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lingkup dari Pengembangan Sumber Daya Manusia:

Penguatan ketersediaan SDM yang mendukung fokus unggulan (rasio SDM ideal S1:S2:S3 = 4:2:1)

Penguatan kapasitas SDM (: kompetensi SDM dan rancangan pemanfaatannya mendukung fokus unggulan)

(a) Rencana Pengembangan Menjelaskan detail rencana kegiatan pengembangan sebagai pelaksanaan strategi pengembangan Sumber Daya Manusia

(b) Indikator Keberhasilan Menjelaskan indikator yang ditetapkan sebagai acuan keberhasilan pelaksanaan strategi pengembangan pengembangan Sumber Daya Manusia

(c) Target Output, Outcome dan Impact

Menguraikan target output, outcome dan impact dari rangkaian aktivitas

(d) Roadmap Pengembangan Sumber Daya Manusia

Menguraikan konsepsi roadmap rencana pengembangan Sumber Daya Manusia sesuai dengan target

pengembangan fokus unggulan dalam kurun waktu jangka pendek (3 tahun), jangka menengah (5 tahun), dan jangka panjang (15 tahun)

(e) Kebutuhan Anggaran Menjelaskan kebutuhan anggaran dalam masa pengembangan Sumber Daya Manusia sesuai dengan fokus unggulan dalam kurun waktu jangka pendek (3 tahun) dengan tetap menekankan aspek kebutuhan realistis dan terukur.

3. Pengembangan Kapasitas Akses Informasi dan Jejaring Lembaga

Lingkup dari Pengembangan Kapasitas Akses dan Jaringan Informasi :

Pengembangan kapasitas akses dan jaringan informasi (:akses jurnal online, unit kerja yang kompeten, akses sarana prasarana utk aktivitas riset, dan jejaring interaksi lembaga tingkat nasional dan internasional)

Pengembangan media website lembaga dalam mendukung kapasitas akses dan jaringan informasi

(8)

(a) Rencana Pengembangan Menjelaskan detail rencana kegiatan pengembangan sebagai pelaksanaan strategi pengembangan kapasitas akses informasi dan jejaring lembaga

(b) Indikator Keberhasilan Menjelaskan indikator yang ditetapkan sebagai acuan keberhasilan pelaksanaan strategi pengembangan kapasitas akses informasi dan jejaring lembaga

(c) Target Output, Outcome dan Impact

Menguraikan target output, outcome dan impact dari rangkaian aktivitas

(d) Roadmap Pengembangan Kapasitas Akses Informasi dan Jejaring Lembaga

Menguraikan konsepsi roadmap rencana pengembangan kapasitas akses informasi dan jejaring lembaga sesuai dengan target pengembangan fokus unggulan dalam kurun waktu jangka pendek (3 tahun), jangka menengah (5 tahun), dan jangka panjang (15 tahun)

(e) Kebutuhan Anggaran Menjelaskan kebutuhan anggaran dalam masa pengembangan kapasitas akses informasi dan jejaring lembaga sesuai dengan fokus unggulan dalam kurun waktu jangka pendek (3 tahun) dengan tetap menekankan aspek kebutuhan realistis dan terukur.

B. PENGUATAN KAPASITAS RISET DAN PENGEMBANGAN (RESEARCH AND DEVELOPMENT CAPACITY)

Penguatan Fokus Riset dan Pemanfaatan Produk Riset

Lingkup dari Penguatan Fokus Riset dan Pemanfaatan Produk Riset :

Penguatan fokus riset (: kapasitas memetakan dan merespon trend research issues, rancangan pemanfaatan SDM dalam peningkatan kapasitas riset)

Pemanfaatan roadmap riset dalam pengembangan fokus unggulan

Pengembangan strategi pemanfaatan produk riset (:perolehan Paten dan Rezim HKI lainnya dalam rangka perlindungan terhadap produk riset, strategi penguatan produk riset, dan strategi penguatan kerjasama riset)

(a) Rencana Penguatan Menjelaskan detail rencana kegiatan pengembangan sebagai pelaksanaan strategi penguatan fokus riset dan pemanfaatan produk riset

(b) Indikator Keberhasilan Menjelaskan indikator yang ditetapkan sebagai acuan keberhasilan pelaksanaan strategi penguatan fokus riset dan pemanfaatan produk riset

(c) Target Output, Outcome dan Impact

Menguraikan target output, outcome dan impact dari rangkaian aktivitas

(d) Roadmap Penguatan Fokus Riset dan Pemanfaatan Produk Riset

Menguraikan konsepsi roadmap rencana penguatan fokus riset dan pemanfaatan produk riset sesuai dengan target pengembangan fokus unggulan dalam kurun waktu jangka pendek (3 tahun), jangka menengah (5 tahun), dan jangka panjang (15 tahun)

(e) Kebutuhan Anggaran Menjelaskan kebutuhan anggaran dalam masa penguatan fokus riset dan pemanfaatan produk riset sesuai dengan fokus unggulan dalam kurun waktu jangka pendek (3 tahun) dengan tetap menekankan aspek kebutuhan realistis dan terukur.

C. PENGUATAN KAPASITAS DISEMINASI (DISSEMINATING CAPACITY)

(9)

Lingkup dari Penguatan Kerangka Diseminasi Produk dan Keberlanjutan Diseminasi :

Penguatan kerangka dan mekanisme diseminasi (: pengembangan basis data produk, skema dan model diseminasi produk )

Penguatan keberlanjutan produktivitas diseminasi (: strategi pencapaian national recognition atas produk unggulan lembaga - national references atas kinerja lembaga)

(a) Rencana Penguatan Menjelaskan detail rencana kegiatan pengembangan sebagai pelaksanaan strategi penguatan kerangka diseminasi produk dan keberlanjutan diseminasi

(b) Indikator Keberhasilan Menjelaskan indikator yang ditetapkan sebagai acuan keberhasilan pelaksanaan strategi penguatan kerangka diseminasi produk dan keberlanjutan diseminasi

(c) Target Output, Outcome dan Impact

Menguraikan target output, outcome dan impact dari rangkaian aktivitas

(d) Roadmap Penguatan Kerangka Diseminasi dan Keberlanjutan Diseminasi

Menguraikan konsepsi roadmap strategi penguatan kerangka diseminasi produk dan keberlanjutan diseminasi sesuai dengan target pengembangan fokus unggulan dalam kurun waktu jangka pendek (3 tahun), jangka menengah (5 tahun), dan jangka panjang (15 tahun)

(e) Kebutuhan Anggaran Menjelaskan kebutuhan anggaran dalam masa

pengembangan Jaringan sesuai dengan fokus unggulan dalam kurun waktu jangka pendek (3 tahun) dengan tetap menekankan aspek kebutuhan realistis dan terukur

BAB IV PENUTUP

Lampiran : Menyampaikan data dan informasi lainnya yang mendukung rencana dan strategi dalam dokumen masterplan

D. PENUTUP

Petunjuk Teknis ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai bahan penjelasan penyusunan

dokumen Masterplan Pengembangan Pusat Unggulan Iptek. Apabila masih diperlukan penjelasan,

dapat menghubungi Tim Sekretariat PUI – Direktorat Lembaga Litbang – Ditjen Kelembagaan Iptek

dan Dikti, Gedung II BPPT Lantai 16, MH. Thamrin 8 Jakarta 10340 Telp. 021. 3169580 Fax. 021.

3102014

Call

Center

PUI

0811

156

2656,

email

:

pui@ristekdikti.go.id

,

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu evaluasi juga dapat dilakukan melalui survei kepuasan pelanggan dengan survei ini sekolah akan dapat mengetahui hal-hal apa sajakah yang harus diperbaiki agar pada tahun

Kita bisa mengetahui besar daya listrik terpasang dan masuk ke dalam jaringan kabel di dalam rumah cukup dengan mengetahui besaran Ampere dan Voltase yang

Partisipasi anggota pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Cita Suraya Banyuwangi di bidang organisasi tergolong cukup tinggi karena pada bidang

Bagi Mahasiswa yang ditolak judul dan yang belum masuk agar segera berkonsultasi dengan pembimbing yang sudah ditunujuk dan.

a) Jarak antara peluru kendali ke target pada saat waktu akhir t adalah berada di range 10.000 m. b) Nilai waktu akhir t yang mendekati daerah range waktu f akhir Φ ( t f )

Eksistensi dan esensi pengembangan serta pemberdayaan Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS) yang lebih bermutu diwujudkan dengan menciptakan dan membangun

Status Siaga Darurat Sebagaimana Dimaksud Adalah Dalam Rangka Siagan Darurat Penanganan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Atau Lahan di Provinsi Kalimantan

Pada bab ini penyusun akan mengadakan studi hermeneutik feminis terhadap Kejadian 34:1-31 sebagai perikop utama dalam menjawab tema utamanya yaitu Kekerasan atas nama Perempuan.