• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMITRAAN ANTARA PETANI TEBU DENGAN PG. DJOMBANG BARU DI KABUPATEN JOMBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEMITRAAN ANTARA PETANI TEBU DENGAN PG. DJOMBANG BARU DI KABUPATEN JOMBANG."

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

KEMITRAAN ANTARA PETANI TEBU

DENGAN PG. DJ OMBANG BARU

DI KABUPATEN J OMBANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Program Studi Agribisnis

OLEH :

RONGGOJ ATI PUTUNINGRAT

0824010028

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(2)

PADA PT. GARDA WAHANA PERKASA

DI SURABAYA

SKRIPSI

OLEH :

RONGGOJ ATI PUTUNINGRAT

0824010028

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(3)
(4)

PERKASA DI SURABAYA

Disusun Oleh :

INGWANG KINABULAN PINARTRI AZIZI

NPM : 0824010020

Telah dipertahankan di hadapan dan diterima Oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada tanggal : 19 Desember 2012

Pembimbing : Tim Penguji :

1. Pembimbing Utama 1. Ketua

Dr. Ir. H. Eko Nurhadi, MS. Dr. Ir. H. Eko Nurhadi, MS.

2. Penbimbing Pendamping 2. Sekretaris

Ir. Eko Priyanto, MP. Ir. Sri Widayanti, MP.

3. Anggota

Ir. Rachman Waliulu, SU

Mengetahui :

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi

Agribisnis

Dr. Ir. H. Ramdan Hidayat, MS. Dr. Ir. H. Eko Nurhadi, MS.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(5)

Telah Direvisi

Tanggal : ……….

Pembimbing Utama: Pembimbing Pendamping :

(6)

PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN PUPUK ORGANIK

CAIR SECARA ONLINE PADA PT. GARDA WAHANA

PERKASA DI SURABAYA

Diajukan Oleh :

INGWANG KINABULAN P.A

0824010020

Telah disetujui oleh :

Pembimbing Utama Pembimbing Kedua

Dr. Ir.H. Eko Nurhadi, MS Ir. Eko Priyanto, MP NIP. 195702141987031001 NIP.195803111985031001

Mengetahui

Ketua Program Studi Agribisnis

Dr. Ir. H. EkoNurhadi, MS NIP. 19570214 198703 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(7)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya, penulis telah dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul

“PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN PUPUK ORGANIK CAIR SECARA

ONLINE PADA PT. GARDA WAHANA PERKASA DI SURABAYA”.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana bagi mahasiswa Fakultas Pertanian Program Studi Agribisnis UPN

“Veteran” Jawa Timur.

Dalam pelaksanaan mulai dari awal sampai selesainya penulisan ini,

banyak pihak yang telah memberikan bantuannya baik secara langsung maupun

tidak langsung yang sangat bermanfaat bagi penulis. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Ir. H. Eko Nurhadi,

MS selaku dosen pembimbing utama dan Ir. Eko Priyanto, MP selaku dosen

pembimbing pendamping yang telah banyak memberikan bimbingan dan

pengarahan hingga dapat terselesaikannya penulisan skripsi ini, dan tidak lupa

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP Selaku Rektor Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Dr. Ir. Ramdan Hidayat, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Dr. Ir. H. Eko Nurhadi. MS selaku Ketua Program Studi Agribisnis

(8)

ii

5. Ibu Ana dan Mbak Aini selaku pembimbing lapangan selama pelaksanaan

penelitian tugas akhir (skripsi).

6. Untuk Papi, Mami, Om Enry, Tante yang selalu memberi dukungan baik

moril dan materil serta doa yang tiada hentinya.

7. Untuk sahabat saya Diah Pratiwi yang sabar mengingatkan dan memberi

semangat tiada hentinya selama mengerjakan tugas akhir ini.

8. Teman–teman seperjuangan si Ibnu, si Gendon, Si Oni , si Black, si

Ronggo, Fitri, Devi, dan Semua teman-temanku di Pertanian angkatan

2008 terima kasih atas pertemanan kita selama di fakultas pertanian moga

kita sukses di masa mendatang.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan pada penulisan

skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak demi perbaikan selanjutnya.

Akhirnya penulis berharap penulisan skripsi ini berguna dan

bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkan.

Wassamualaikum, Wr.Wb.

Surabaya, Desember 2012

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . ………...……….. i

DAFTAR ISI. ………..iii

DAFTAR TABEL...iv DAFTAR GAMBAR………...x

ABSTRAK………..xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang . ………..1

1.2. Rumusan Masalah . ……….5

1.3. Tujuan Penelitian . ………..6

1.4. Batasan Penelitian ………..6

1.5. Manfaat Penelitian ……….6

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1. Telaah Penelitian Terdahulu ………. 8

2.2. Landasan Teori………...10

2.2.1. Sistem Informasi Berbasis IT………...11

2.2.2. Peranan Teknologi Informasi dalam Pertanian ………...13

2.3. Internet………...………...13

2.3.1. Internet Marketing………...13

2.3.1.1.Orientasi Harga...14

2.3.1.2. Orientasi waktu………..15

2.3.1.3. Manfaat yang Dirasakan………...15

(10)

iv

2.4. Internet Sebagai Media Komunikasi…...………...21

2.5. Segmentasi Pasar Konsumen…………...………..21

2.5.1. Karakteristik Individu terhadap Perilaku Konsumen……….22

2.6. Perilaku Konsumen………...………..24

2.6.1.Pengertian Perilaku Konsumen………….……….…………...24

2.6.2 Perilaku Pembelian Konsumen...26

2.7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen………..28

2.7.1. Pengaruh Orientasi Waktu terhadap Perilaku Konsumen..….…....30

2.7.2. Pengaruh Orientasi Waktu terhadap Perilaku Konsumen….…...31

2.7.3. Pengaruh manfaat yang Dirasakan terhadap Perilaku Konsumen....31

2.7.4. Pengaruh Resiko yang Diterima terhadap Perilaku Konsumen…..31

2.8. Pengambilan Keputusan Konsumen…………...………...32

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 3.1. KerangkaPemikiran .. ………..…..33

3.2. Hipotesis . ………..35

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi Penelitian………...37

4.2. Teknik Penentuan Sampel………...37

4.3. Metode Pengumpulan Data……….…38

4.4. Definisi Operasional Variabel...40

4.5. Analisis Data...42

4.6. Hubungan antar Variabel...42

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(11)

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Profil Perusahaan...49

5.2. Struktur Organisasi...50

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis Data...55

6.1.1. Analisis Deskriptif...55

6.1.2. Karakteristik Konsumen Pupuk Organik Cair pada PT. Garda Wahana Perkasa Tahun 2012...55

6.1.3. Karakteristik Konsumen Pupuk Organik Cair secara Online Berdasarkan Perilaku Pengguna di PT. Garda Wahana Perkasa Tahun 2012...63

6.2. Uji Chi Square...69

6.2.1. Hubungan antara (X1.1) Biaya Penggunaan terhadap

(Y) Frekuensi Pembelian...69

6.2.2. Hubungan antara (X1.2) Jenis Pupuk Organik Cair terhadap (Y) Frekuensi Pembelian...71

6.2.3. Hubungan antara (X2.1) Efesiensi Waktu Menggunakan Internet terhadap (Y) Frekuensi Pembelian...72

6.2.4. Hubungan antara (X2.2) Belanja Sesuai Jadwal terhadap

(Y) Frekuensi Pembelian...73

6.2.5. Hubungan antara (X3.1) Web Menawarkan Lebih banyak Informasi terhadap (Y) Perilaku Pembelian...75

6.2.6. Hubungan antara (X3.2) Pembatalan Order terhadap

(Y) Frekuensi Pembelian...76

6.2.7. Hubungan antara (X4.1) Keamanan Saat Pembelian terhadap (Y) Frekuensi Pembelian...77

6.2.8. Hubungan antara (X4.2) Informasi melalui Web tidak Beresiko terhadap (Y) Perilaku Pembelian...78

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

(12)

vi Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(13)

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

Tabel 1 Daftar Perusahaan yang Menjual Produk-Produk Pertanian Online di Surabaya Tahun 2012 ... 4

Tabel 2 Hubungan antara Biaya Penggunaan Internet dengan jumlah Pembeliaan Pupuk Organik Cair pada PT. Garda Wahana Perkasa Tahun 2012...42

Tabel 3 Hubungan antara Penawaran produk pupuk organik cair PT. Garda Wahana Perkasa dengan Frekuensi Pembelian Pupuk Organik Cair secara Online Tahun 2012...………... 43

Tabel 4 Hubungan antara Efesiensi Waktu Menggunakan Internet dengan Frekuensi Pembelian Pupuk Organik Cair di PT. Garda wahana Perkasa Tahun 2012 ... 44

Tabel 5 Hubungan antara Berbelanja Pupuk Organik Cair sesuai Jadwal dengan Frekuensi Pembelian Pupuk Organik Cair melalui Online di PT. Garda Wahana Perkasa tahun 2012 ...44

Tabel6 Hubungan antara Pembaruan (Updating) Promosi Produk dengan Frekuensi Pembelian Pupuk Organik Cair Di PT. Garda Wahana Perkasa Tahun 2012 ... 45

Tabel 7 Hubungan antara Jumlah Pembelian (Botol) Pupuk Organik Cair Melalui Online dengan Frekuensi Pembelian Di PT. Garda Wahana Perkasa Tahun 2012...46

Tabel 8 Hubungan Antara Keamanan Saat Pembelian Pupuk Organik Cair Secara Online dengan Frekuensi Pembelian Di PT. Garda Wahana Perkasa Tahun 2012...46

Tabel 9 Hubungan antara Pembelian Informasi melalui Web tidak Beresiko dengan Frekuensi Pembelian Tahun 2012... 47

Tabel 10 Macam-Macam Divisi PT. Garda Wahana Perkasa Tahun 2012...50

Tabel11 Deskripsi Produk Pupuk M8 PT. Garda Wahana Perkasa Tahun 2012...56

(14)

viii

Tabel 14 Karakteristik Responden membeli Pupuk Organik Cair Berdasarkan Status di PT. Garda Wahana Perkasa Tahun 2012 ... 58

Tabel 15 Karakteristik Responden membeli Pupuk Organik Cair Berdasarkan Profesi di PT. Garda Wahana Perkasa Tahun 2012 ... 59

Tabel 16 Karakteristik Responden membeli Pupuk Organik Cair Berdasarkan Pendidikan di PT. Garda Wahana Perkasa Tahun 2012 ... 60

Tabel 17 Karakteristik Responden Membeli Pupuk Organik Cair Berdasarkan Biaya Internet di PT. Garda Wahana Perkasa Tahun 2012 ...62

Tabel 18 Karakteristik Responden Membeli Pupuk Organik Cair Secara Online Berdasarkan Lamanya Menjadi Pelanggan di PT. Garda Wahana PerkasaTahun 2012 ... 63

Tabel 19 Perilaku Pengguna Berdasarkan Lokasi Mengakses Internet Tahun ... 64

Tabel 20 Perilaku Pengguna Berdasarkan Frekuensi Membuka Website PT. Garda Wahana Perkasa ... 65

Tabel 21 Pelaku Pengguna Berdasarkan Faktor Pendorong pada PT. Garda Wahana Perkasa ... 66

Tabel 22 Pelaku Pengguna Berdasarkan Fitur yang paling disukai pada PT. Garda Wahana Perkasa ... 67

Tabel 23 Perilaku Pengguna Berdasarkan Berapa Kali Membeli Pupuk Organik Cair melalui Website pada PT. Garda Wahana Perkasa .………….... 68

Tabel 24 Perilaku Pengguna Berdasarkan Darimana Mengetahui PT. Garda Wahana Perkasa...69

Tabel 25 Hubungan Antara Biaya Penggunaan Internet Dengan Frekuensi Pembelian Pupuk Organik Cair PT. Garda Wahana Perkasa…...70

Tabel 26 Hubungan antara Jenis Pupuk Organik dengan Frekuensi Pembelian Pupuk Organik Cair PT. Garda Wahana Perkasa...72

Tabel 27 Hubungan antara efisiensi Waktu Menggunakan Internet dengan Frekuensi Pembelian Pupuk Organik Cair PT. Garda Wahana Perkasa...74

Tabel 28 Hubungan antara Belanja Sesuai Jadwal dengan Frekuensi Pembelian Pupuk Organik Cair PT. Garda Wahana Perkasa...75

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(15)

Tabel 29 Hubungan antara Web Menawarkan Lebih Banyak Informasi dengan Frekuensi Pembelian Pupuk Organik Cair PT. Garda Wahana Perkasa...77

Tabel 30 Hubungan antara Pembatalan Order dengan Frekuensi Pembelian Pupuk Organik Cair PT. Garda Wahana Perkasa...78

Tabel 31 Hubungan antara Keamanan Saat Pembelian dengan Frekuensi Pembelian Pupuk Organik Cair PT. Garda Wahana Perkasa...79

(16)

x

Nomor Gambar Halaman

Gambar 1 Model Perilaku Konsumen di Internet...19

Gambar 2 Diagram Alur Kerangka Pemikiran………... 33

Gambar 3 Struktur Organisasi Divisi Pupuk m8 PT. Garda Wahana Perkasa...44

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Tabulasi Hasil jawaban Responden

(18)

xii

Ingwang Kinabulan P.A, Dr.Ir. H. Eko Nurhadi, MS dan Ir. Eko Priyanto, MP

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, UPN “ Veteran” JATIM

ABSTRAK

Dalam perkembangan teknologi informasi saat ini memungkinkan setiap perusahaan dekat dengan konsumen meskipun melalui media elektronik. Metode yang efektif untuk menjangkau konsumen potensial dalam jumlah yang sangat besar adalah menggunakan teknologi komputer dengan menggunakan internet. Dalam perkembangan pemasaran pupuk saat ini tidak banyak produsen yang menggunakan penjualan melalui internet (online). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan orientasi harga, orientasi waktu, manfaat yang dirasakan, resiko yang diterima dengan perilaku pembelian konsumen pupuk organik cair melalui online di PT. Garda Wahana Perkasa.

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 54 responden. Metode analisis statistik yang digunakan adalah Chi Square dengan bantuan software SPSS 17.0.

Hasil penelitian untuk variabel (X1) Orientasi Harga, terdapat adanya hubungan antara biaya penggunaan selama online (X1.1) dengan frekuensi melakukan pembelian (Y). Tidak adanya hubungan antara jenis pupuk (X1.2) dengan frekuensi melakukan pembelian (Y). Untuk variabel (X2) Orientasi Waktu, Tidak ada hubungan antara efisiensi waktu menggunakan internet (X2.1) dengan frekuensi melakukan pembelian (Y). Adanya hubungan antara belanja sesuai jadwal (X2.2) dengan frekuensi melakukan pembelian (Y). Untuk variabel (X3) Manfaat yang dirasakan, terdapat adanya hubungan antara web menawarkan lebih banyak informasi (X3.1) dengan frekuensi melakukan pembelian (Y). Adanya hubungan antara pembatalan order (X3.2) dengan frekuensi melakukan pembelian (Y). Untuk variabel (X4) Resiko yang diterima, terdapat adanya hubungan antara keamanan saat membeli (X4.1) dengan frekuensi melakukan pembelian (Y). Tidak adanya hubungan antara informasi website tidak beresiko (X4.2) dengan frekuensi melakukan pembelian (Y) Kata kunci: orientasi harga, orientasi waktu, manfaat yang dirasakan, resiko yang diterima, perilaku konsumen, perilaku pembelian konsumen

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(19)

xiii

CONSUMER BUYING BEHAVIOUR ONLINE LIQUID ORGANIC FERTILIZER ON. PT. GARDA WAHANA PERKASA

IN SURABAYA

Ingwang Kinabulan P.A, Dr.Ir. H. Eko Nurhadi, MS dan Ir. Eko Priyanto, MP

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, UPN “ Veteran” JATIM

ABSTRACT

In the development of information technology today allows every company closer to consumers through electronic media though. Effective methods to reach potential consumers in very large numbers is to use computer technology by using the Internet. In the development of the fertilizer marketing today are not many manufacturers who use the internet sales (online). This study aimed to analyze the relationship between price orientation, time orientation, perceived benefits, risks accepted by the consumer purchasing behavior of liquid organic fertilizer through online at PT. Garda Wahana Perkasa

The sampling technique of research use purposive sampling, 54 respondents as sample. Statistical analysis method use Chi Square support by SPSS 17.0 software.

The research results show for the variable (X1) Orientation price, there is a link between the cost of use for online (X1.1) with frequency of purchase (Y). The lack of correlation between the type of fertilizer (X1.2) with a frequency of purchase (Y). For variable (X2) Orientation Time, No association between the efficiency of the time using the internet (X2.1) with frequency of purchase (Y). The relationship between the expenditure schedule (X2.2) with a frequency of purchase (Y). For variable (X3) perceived benefits, there is a connection between web offers more information (X3.1) with a frequency of purchase (Y). The relationship between the cancellation of order (X3.2) with a frequency of purchase (Y). For variable (X4) risks are accepted, there is a link between security when buying (X4.1) with a frequency of purchase (Y). The lack of correlation between the information on the website is not at risk (X4.2) with a frequency of purchase (Y)

(20)

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada era globalisasi sekarang penggunaan pupuk semakin

meningkat dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat akan pupuk.

Banyak industri, usaha ritel sampai dengan perorangan bersaing

memproduksi pupuk dengan mempunyai keunggulan masing-masing.

Sehingga pasar pupuk telah banyak ditemui di mana-mana. Tetapi pada

saat ini jenis pupuk yang sedang berkembang yaitu pupuk cair. Sedangkan

pada pasar pupuk sekarang tidak banyak menjual berbagai macam pupuk

cair.

Dalam proses pemasaran pupuk cair tidak hanya menjual pupuk

dari gerai, toko tetapi dapat dilakukan melalui penerapan teknologi

informasi dan selama ini lebih banyak digunakan dalam bidang-bidang

lain sedangkan dalam bidang pertanian masih sangat terbatas. Pertanian di

Indonesia masih identik dengan kalangan kurang terpelajar, sehingga

teknologi informasi kurang dipahami dan dikuasai. Petani Indonesia

mayoritas adalah petani tradisional yang bekerja berdasarkan pengalaman

yang diperoleh secara turun-temurun dari generasi sebelumnya dengan

sedikit perubahan. Teknologi informasi dianggap hanya milik kaum

terpelajar dan pekerja kantor atau pegawai pemerintahan (Mulyanto, 2009)

Dalam perkembangan teknologi informasi saat ini memungkinkan

setiap perusahaan dekat dengan konsumen meskipun melalui media

elektronik. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh perusahan untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(21)

2

menjangkau konsumen adalah dengan memanfaatkan perkembangan

teknologi informasi. Metode yang efektif untuk menjangkau konsumen

potensial dalam jumlah yang sangat besar adalah menggunakan teknologi

komputer dengan menggunakan internet (Muijiana, 2009).

Pada persaingan usaha saat ini disegala bidang dapat melihat

kondisi tersebut menyebabkan perusahaan semakin dituntut untuk

mempunyai strategi yang tepat dalam memenuhi target volume penjualan.

Mengingat perkembangan teknologi yang cepat dan tepat untuk bertindak

agar tidak kalah bersaing. Menurut (kotler, 2002), dalam meningkatkan

persaingan masing-masing perusahaan harus dapat memenangkan

persaingan tersebut dengan menampilkan produk yang terbaik dan dapat

memenuhi selera konsumen yang selalu berkembang dan berubah-ubah.

Sekarang ini konsumen sudah sangat teliti dalam membeli suatu

produk karena banyaknya produk yang ada di pasaran dan banyaknya

informasi yang diterima dari produsen. Hal ini menyebabkan persaingan

antar perusahaan untuk memuaskan pelanggan sangat sulit. Untuk mampu

bersaing, perusahaan juga mampu menciptakan suatu peluang yang belum

dilakukan oleh para pesaingnya untuk bisa maju agar tercipta suatu usaha

yang mempunyai nilai lebih ditengah-tengah terjadinya persaingan

tersebut. Dalam proses pertumbuhan dan keinginan para konsumen dengan

memberikan pelayanan yang semaksimal mungkin. karena pada saat ini

para konsumen sangat memperhatikan kualitas pelayanan dalam memilih

suatu produk. Dengan layanan yang diberikan dengan baik diharapkan

(22)

Sekarang kebutuhan masyarakat tidak lepas dari informasi baik

dari media cetak maupun elektronik. Dengan semakin majunya

perkembangan teknologi, maka semakin tinggi pula tingkat informasi yang

dibutuhkan. Saat ini kebutuhan akan informasi sudah menjadi kebutuhan

umum. Sekarang masyarakat bisa melakukan kegiatan transaksi belanja

tidak hanya langsung bertatap muka dengan penjual, tetapi bisa juga

dilakukan lewat media elektronik yaitu lewat internet (online). Dengan

belanja melalui internet (online) diharapkan dapat meningkatkan

persaingan harga dan perbedaan harga.

Salah satu contoh belanja yang dilakukan dengan pemesanan

pupuk, jika dulu apabila orang ingin membeli pupuk, maka yang harus

dilakukan harus pergi ke toko atau agen pupuk tersebut, memungkinkan

antri dan harus memilih- milih pupuk mana yang sesui dengan yang

dibutuhkan serta juga memakan banyak waktu. Toko atau agen pupuk

sekarang ini semakin berkembang, hal ini dapat dilihat semakin banyaknya

toko atau agen pupuk yang banyak bermunculan. dengan menawarkan

berbagai tingkat kepuasan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Adapun untuk daftar perusahaan-perusahaan yang menjual produk

pertanian secara online di Surabaya adalah sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(23)

4

Tabel 1 Daftar Perusahaan yang Menjual Produk-Produk Pertanian Online di Surabaya

No Nama Perusahaan Kategori Produk

1 CV. Kresna Etam Sejahtera Surabaya Pupuk NPK, benih kacang-kacangan, pupuk organic cair EM16, pestisida

2 STA Karah Online Kayu gelam, minyak nilam,

dammar gunung, kaolin,

5 UD. Bintang Shop Pupuk urea, laxness bayferrox

china

6 PT. Ram Jaya Mandiri Pupuk urea, SP, TSP,NPK,

NK, Sulfur, pupuk organik, pestisida

7 Royan Farming Benih padi, jagung , kedelai

8 PT. Garda Wahana Perkasa Pupuk organik cair untuk pertanian, periakanan,

menetralisir limbah pada toilet

9 CV. Padi Mas Raya Pupuk NPK, KCL, SP36,

10 PT. Agritech Indonesia Pupuk organik, prabiotik ayam, prabiotik unggas, prabiotik ikan dan udang Sumber : Diolah dari berbagai sumber (2011).

Tetapi dalam perkembangan pemasaran pupuk saat ini tidak

banyak produsen yang menggunakan penjualan melalui internet (online),

(putera, 2010) menjadi alternative baru bagi perkembangan pemasaran

pupuk untuk bersaing dengan produk-produk lain agar memperoleh

keuntungan dan khusunya dapat dibeli melalui media internet (online).

yaitu dengan menawarkan program untuk memesan pupuk lewat online

dengan menggunakan fasilitas website berdasarkan tabel 1 di atas PT.

Garda Wahana Perkasa sebagai salah satu perusahaan yang menerapkan

(24)

jenis macam pupuk organik cair. dalam proses pemasaran pupuk tersebut

perusahaan melayani pemesanan yang dapat langsung dikirim kepada

konsumen tanpa harus datang kepada produsen. pada perilaku pembelian

konsumen selama belanja lewat internet (online) terdapat faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen pada saat melakukan

pembelian secara online pupuk yang nantinya akan dibeli tidak bisa dilihat

deskriptif bentuk/ jenis barang apabila terjadi kerusakan pada botol /

kemasan pupuk yang mungkin dapat ditanggung oleh pembeli.

Berdasarakan latar belakang di atas, maka penelitian ini dilakukan

dengan judul “Perilaku Pembelian Pupuk Organik Cair Secara Online

Pada PT. Garda Wahana Perkasa”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah di atas maka

permasalahan yang akan dikaji dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik konsumen pupuk organik cair yang membeli

secara online di PT. Garda Wahana Perkasa.

2. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

dalam pembelian pupuk cair secara online di PT. Garda Wahana

Perkasa?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(25)

6

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Karakteristik Konsumen Pupuk Organik Cair yang

Membeli secara Online pada PT. Garda Wahana Perkasa.

2. Untuk menganalisis hubungan variabel Orientasi Harga (X1), Orientasi

Waktu (X2), Manfaat yang dirasakan (X3),Resiko yang diterima (X4)

terhadap Perilaku Pembelian Konsumen Pupuk Organik Cair Melalui

Online.

1.4. Batasan Masalah

Dari beberapa masalah tersebut di atas maka penulis membatasi

masalah yang berkaitan langsung dengan penyampaian informasi

pertanian dan pemasaran pupuk organik cair. Masalah tersebut berupa

pengaruh variabel (harga dalam menggunakan web online (X1), waktu

kemudahan dalam komunikasi yang disediakan (online, yahoomail) (X2),

manfaat yang dirasakan dalam pembelian online (X3),resiko yang diterima

dalam melakukan pembelian secara online (X4)) terhadap keputusan

pembelian pupuk organik cair secara online yang diterapkan untuk

memperluas informasi pertanian dan penjualan pupuk organik cair.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau

masukan bagi perusahaan sebagai bahan evaluasi secara obyektif

(26)

2. Bagi penulis

Dapat menerapkan pengetahuan teoritis yang diperoleh dari bangku

perkuliahan pada berbagai kasus riil di suatu perusahaan serta dapat

menambah wawasan penulis, khususnya pada perilaku pembelian

melalui online.

3. Bagi Universitas

Sebagai bentuk sumbangan akademis terhadap almamater tercinta dan

sebagai sumbangan terhadap ilmu pengetahuan dalam bidang

pertanian khususnya agribisnis.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(27)

II. TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Telaah Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Sri Wunarso, Matias Edi, Prihanto

Ngesti Basuki (2008) yang berjudul tentang Pengembangan Sistem

Informasi Pemasaran hasil Pertanian Jawa Tengah Online berbasis Web.

Dengan menggunakan analisis deskriptif menghasilkan kesimpulan bahwa

dengan adanya sistem informasi ini, diharapkan dapat membantu

pemerintah dalam hal ini untuk mengetahui harga kisaran barang hasil

pertanian yang berlaku dipasaran.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurholis Rodiana (2010) yang

berjudul Pengaruh Pelaksanaan Periklanan melalui Internet dan Pemasaran

melalui E-mail terhadap pemprosesan Informasi serta Implikasinya

terhadap Keputusan Pembelian Produk Vida pada PT. Sanmiguel Pure

Foods Indonesia. Dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis

data dengan Uji Validitas dan Reliabiitas, Korelasi dan Regresi yang

menghasilkan kesimpulan bahwa

1. Pengaruh Program Periklanan terhadap Pemrosesan informasi

menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dimana dengan

diperolehnya nilai signifikasi 0.000<0.05 jika dilihat nilai standar

koefisien (β) sebesar 0.446. Hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan

satu satuan program periklanan akan meningkatkan pemprosesan data

(28)

2. Pengaruh pemasaran Melelui E-mail terhadap Pemrosesan informasi

menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dimana, dengan

diperolehnya nilai signifikasi 0.001<0.05 jika dilihat nilai standar

koefisien (β) sebesar 0.374. Hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan

satu satuan program periklanan akan meningkatkan pemrosesan data

sebesar 0.374.

3. Pengaruh Program Periklanan terhadap Keputusan Pembelian

menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dimana,

dengan diperolehnya nilai signifikasi 0.230>0.05 jika dilihat nilai

standar koefisien (β) sebesar -0.105. Hal ini menunjukan bahwa setiap

kenaikan satu satuan program periklanan akan meningkatkan

pemprosesan data sebesar -105.

4. Pengaruh Pemasaran Melalui E-mail terhadap Keputusan Pembelian

menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dimana dengan

diperolehnya nilai signifikasi 0.000<0.05 jika dilihat nilai standar

koefisien (β) sebesar 0.454. Hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan

satu satuan program periklanan akan meningkatkan pemrosesan data

sebasar 0.454.

5. Pengaruh Pemrosesan Informasi terhadap Keputusan Pembelian

menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dimana, dengan

diperolehnya nilai signifikasi 0.000<0.05 jika dilihat nilai standar

koefisien (β) sebesar 0.590. Hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan

satu satuan program periklanan akan meningkatkan pemprosesan data

sebesar 0.590.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(29)

10

Penelitian yang dilakukan oleh Supriyanto, Dyah Pertiwi

Kusumawardani, dan Subejo yang berjudul Analisis isi Struktur

Periklanan Pertanian Indonsia Pada Jaringan Internet Indonetwork yang

menggunakan analisis deskriptif, dengan teknik pengumpulan data secara

observasi dan inventarisasi, uji analisis beda (ANOVA), tabel frekuensi,

diagram, gambar dan lain-lain yang menghasilkan, maka dari penelitian

terdahulu tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa di dalam pengaruh

penerapan informasi teknologi berbasis Web mampu memberikan

perkembangan bagi pelaku bisnis khususnya pada bidang pertanian agar

mampu bersaing secara kompetitif.

Pada penelitian saat ini mempunyai persamaan dan perbedaan

dengan penelitian terdahulu. Penelitian saat ini menggunakan analisis yang

sama, yaitu analisis deskriptif, sedangkan perbedaan antara penelitian

terdahulu adalah tempat yang akan diteliti atau tempat yang diminta untuk

memperoleh data yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas akhir.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Sistem Infor masi Berbasis IT

Information technology atau IT populer di akhir dekade tujuh

puluhan. Menurut kamus besar Oxford (1995:456) menyebutkan

bahwa Teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan

elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan

(30)

Martin (1999) mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya

terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat

lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi,

melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan

informasi. Secara lebih umum, Lucas (1999) menyatakan bahwa

teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan

untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk

elektronik.

Menurut Agus Mulyanto (2009) dalam bukunya Sistem

Informasi Konsep & Aplikasi menyimpulkan bahwa definisi sistem

informasi manajemen merupakan suatu komponen yang terdiri dari

manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses,

menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk

mencapai tujuan.

2.2.2. Peranan Teknologi Infor masi dalam Pertanian

Teknologi informasi memainkan peranan penting dalam

perekayasaan ulang dalam proses bisnis. Kecepatan, kemampuan

pemrosesan informasi dan konektivitas komputer serta teknologi internet

dapat secara mendasar meningkatkan efisiensi para bisnis, seperti juga

meningkatkan komunikasi dan kerjasama (O Brien dalam Putera, 2010)

Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini

sangat besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi

kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan

mendasar pada struktur, operasi dan manajemen organisasi. Berkat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(31)

12

teknologi ini, berbagai kemudahan dapat dirasakan manusia. Menurut

Kadir (2003), peranan teknologi informasi meliputi :

1. Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam tugas ini,

teknologi informasi melakukan otomatisasi terhadap suatu tugas atau

proses.

2. Teknologi informasi memperkuat peran manusia, yakni dengan

menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.

3. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran

manusia.

Sehingga dalam hal ini, teknologi berperan dalam bidang pertanian

dapat melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau

proses.

Oleh karena keterbatasan sistem informasi, pembangunan

pertanian belum menggunakan acuan-acuan yang merangkum kekhususan

wilayah masing-masing yang memuat skenario untuk mengantisipasi

keadaan pada masa mendatang. Keberhasilan pembangunan pertanian

sampai sekarang ini masih terbatas pada peningkatan hasil panen dan

belum menyentuh peningkatan produktivitas. Padahal tujuan utama

pembangunan pertanian adalah keterlanjutan dan progresivitas sistem

pertanian, untuk itu mengkombinasikan teknologi informasi dalam

pengolahan data pertanian agar lebih terstruktur sehingga teknologi

informasi dalam bidang pertanian dapat berperan dalam pembentukan

(32)

2.3. Internet (Interconnected Network)

Internet (Interconnected Network) adalah sebuah sistem

komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan

jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia tanpa mengenal batas

teritorial, hukum dan budaya, sebagai sarana berkomunikasi dan

menyebarkan informasi. Secara garis besar internet merupakan

interkoneksi antar jaringan komputer tetapi secara umum internet juga bisa

dipandang sebagai sumberdaya informasi. Sebagai media komunikasi dan

informasi internet sangat berberan penting terhadap perkembangan sistem

informasi terutama sistem informasi berbasis web.(Wikipedia)

2.3.1. Internet Mar keting

Seorang konsumen akan sampai pada tahap pembelian atau

purchase stage apabila usaha internet marketing dilakukan dengan

maksimal. Internet marketing merupakan penggunaan media internet atau

teknologi digital terkait untuk mencapai tujuan marketing dan mendukung

konsep marketing modern. Dalam prakteknya, internet marketing terkait

dengan penggunaan website, promosi online pada search engine, iklan

banner website, email langsung, link dan semua aktivitas untuk

mendapatkan dan membina hubungan dengan konsumen (Chaffey, et al.,

2003:7).

Menurut Arnott dan Bridgewater (2002:86) melalui marketspace,

kesempatan pemasaran menjadi terbuka luas. Pemasar sekarang dapat

mengikutsertakan konsumen pada skala global, waktunya nyata saat itu

juga, interaksi dua arah (two-way interaction) (Peattie, 1997:143). Hal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(33)

14

yang sama juga diungkapkan oleh Chandra (2001:103). Chandra

mengungkapkan bahwa internet dipandang sebagai salah satu metode

masuk (entry) pasar luar negeri yang efektif. Saat ini, sudah mulai banyak

perusahaan yang memanfaatkan internet untuk keperluan memasarkan

produk dalam pasar global.

2.3.1.1 Orientasi Harga

Didalam ekonomi teori, pengertian, harga, dan utility, merupakan

konsep yang saling berhubungan. Yang dimaksud dengan utility ialah

suatu atribut yang melekat pada suatu barang yang memungkinkan dan

memuaskan konsumen. Harga adalah nilai dari suatu produk untuk

ditukarkan dengan produk lain. Nilai ini dapat diliahat dalam situasi barter

antara barang dengan barang. Sekarang ini ekonomi kita tidak melakukan

barter lagi, akan tetapi sudah menggunakan uang sebagai ukuran nilainya

yang disebut harga. Jadi harga adalah nilai barang yang dinyatakan dengan

uang. (Alma, 2002:125).

Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur

tingkat orientasi harga adalah yang digunakan oleh Rao, Cho dan Kim

(2000) :

a. Biaya penggunakan

b. penawaran

2.3.1.2. Orientasi waktu

Dalam Simamora (2002) melalui tindakan dalam proses belajar,

(34)

mempengaruhi perilaku pembeli. Kepercayaan adalah suatu pemikiran

deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu.

Menurut Miniartd (1994) mendefinisikan sikap sebagai suatu

evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespon dengan cara

menguntungkan atau tidak menguntungan secara konsisten berkenaan

dengan obyek atau alternatif yang diberikan, bila semua yang lain sama

orang biasanya berperilaku dengan cara yang konsisten dengan sikap dan

maksud mereka. sikap dapat pula diartikan sebagai kesiapan sseorang

untuk melakukan suatu tindakan atau aktivitas. sikap sangat

mempengaruhi keyakinan, begitu pula sebaliknya keyakinan menentukan

sikap.

Sikap dan keyakinan konsumen terhadap produk atau merek dapat

diubah melalui komunikasi yang persuasif dan pemberian informasi yang

efektif kepada konsumen. dengan demikian konsumen dapat membeli

produk atau merek baru, atau produk yang ada pada toko itu sendiri.

Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur

tingkat orientasi waktu adalah yang digunakan oleh Rao, Cho dan Kim

(2000) :

a. Efesiensi waktu

b. berbelanja sesui jadwal

2.3.1.3. Manfaat yang dirasakan

Pada saat tertentu seseorang mempunyai banyak kebutuhan, baik

yang bersifat biogenic maupun biologis. Kebutuhan ini timbul dari sutu

keadaan fisiologis dan bersifat psikologis adalah kebutuhan yang timbul

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(35)

16

dari keadaan fisiologis tertentu seperti kebutuhan diakui, harga diri, dan

kebutuhan untuk diterima lingkungan. adapun manfaat yang dapat

diperoleh dari pembelian secara online melaui website adalah 1)

menawarkan harga yang lebih baik, 2) Menawarkan lebih banyak

informasi, 3) lebih mudah proses pemesanan, 4) lebih mudah untuk

dihubungi, 5) lebih mudah untuk membatalkan order yang telah dipesan.

(Putera, 2010)

Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur

manfaat yang dirasakan adalah yang digunakan oleh Rao, Cho dan Kim

(2000) :

a. Web menawarkan lebih banyak informasi

b. Lebih mudah untuk membatalkan order

2.3.1.4. Resiko yang diterima

Resiko yang diterima oleh konsumen sudah sepadan dengan apa

yang mereka terima dan hal kebaikan (Simamora, 2001). Seseorang yang

termotivasi akan siap bereaksi. Bagaimana orang itu bertindak dipengaruhi

oleh persepsi mengenai situasi. Dua orang dalam kondisi motivasi yang

sama dan tujuan situasi yang sama mungkn bertindak secara berbeda

karena perbedaan persepsi mereka terhadap situasi itu.

Persepsi menurut philip kotler diartikan sebagai proses dimana

individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi

untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenal dunia. Contoh

seseorang berbelanja pada sebuah pusat perbelanjaan tertentu karena

(36)

adanya hal tersebut seseorang akan selalu menerima apa adanya terhadap

resiko membeli online yang nantinya menjadi pilihannya.

Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur

resiko yang diterima adalah yang digunakan oleh Rao, Cho dan Kim

(2000) :

a. Keamanan Saat Pembelian

b. Menyediakan Informasi melalui Web tidak Beresiko

2.3.2. Belanja Melalui Internet atau Belanja Online (online shopping) dan Perilaku Konsumen di Internet.

Online shopping adalah proses dimana konsumen membeli produk

atau jasa di internet (http://en.wikipedia.org/). Proses seorang konsumen

menggunakan media internet untuk melakukan pembelian sebuah produk

atau jasa dimulai dengan timbulnya awareness (kesadaran) konsumen akan

suatu informasi atau produk yang dapat diperoleh di internet (Roberts,

2003:163).

Proses membangun awareness konsumen dilakukan dengan

aktivitas online branding antara lain dengan links dan iklan banner pada

sebuah website yang akan menarik konsumen untuk meng-klik iklan

tersebut, lalu konsumen memperoleh informasi tentang produk atau jasa

yang diiklankan dan akhirnya apabila kegiatan tersebut dilakukan dengan

kontinyu maka konsumen akan mengingat brand atau merek yang

diiklankan tersebut.

Setelah konsumen aware dengan adanya produk dan jasa yang

ditawarkan maka akan timbul search behaviour yaitu perilaku pencarian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(37)

18

informasi yang memiliki dua sub tipe. Yang pertama adalah goal oriented

(berorientasi pada tujuan), artinya pengguna internet (calon pelaku online

shopping) memiliki tujuan dalam .Proses pencariannya, yang dapat

dikelompokkan menjadi task completion dan prepurchase deliberation.

task completion yaitu sebuah niat untuk menyelesaikan tugas atauaktivitas

tertentu sedangkan prepurchase deliberation artinya pengguna internet

mencari informasi terkait dengan produk dan jasa yang spesifik.

Pengalaman menggunakan internet sangat penting bagi seorang

konsumen. Apabila seorang konsumen puas dengan pengalamannya

menggunakan internet dan menggunakan (mengkonsumsi) produk maka

mereka akan mengunjungi kembali website yang sama untuk melakukan

pembelian ulang. Pembelian kembali berujung pada loyalitas. Sebuah

loyalitas atau kesetiaan sering diukur dengan seberapa sering konsumen

mengunjungi penjual dan melakukan pembelian kembali. Berikut ini

(38)

Gambar 2.1.Model Per ilaku Konsumen Inter net Sumber : Roberts (2003:163)

2.4. Internet Sebagai Media Komunikasi

Saat ini komunikasi antar perusahaan dengan pelanggan/konsumen

menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat. Peningkatan ini

didorong oleh semakin luasnya penggunaan internet di masyarakat.

Konsumen dewasa ini semakin mengharapkan komunikasi dua arah

dengan produsen (perusahaan) dan semakin banyak perusahaan yang

menganggap kegiatan ini sebagai bentuk pelayanan kepada konsumen.

Konsumen menggunakan internet untuk mengajukan pertanyaan,

Kesadaran

Perilaku Pencarian Berorientasi pada Tujuan

Berorientasi pada Hiburan/Pengalaman

Kesetiaan

Kunjungan Kembali Kadang-kadang

Sering

Perilaku Penggunaan/Konsumsi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(39)

20

melakukan pemesanan produk serta menyampaikan keluhan kepada

perusahaan. Saat ini semakin banyak perusahaan dan konsumen yang

menggunakan internet karena media ini relatif murah dan mudah

digunakan (Morisson, 2006).

Dewasa ini internet telah menjadi media yang diperhitungkan

untuk iklan dan promosi. Sebagian besar perusahaan saat ini telah

memiliki situs web atau website sebagai media promosi dan komunikasi

dengan konsumen. Internet membantu perusahaan dalam membangun

hubungan merek yang lebih kuat dengan konsumen, karyawan, serta

berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya melalui

komunikasi dua arah. Banyak perusahaan yang terdorong untuk

memberikan perhatian lebih besar kepada internet seiring dengan semakin

meningkatnya tuntutan konsumen untuk melakukan komunikasi dua arah.

Perusahaan dapat menggunakan website untuk mendapatkan data

pelanggan dengan cara menawarkan sampel produk gratis kepada mereka

yang bersedia mengirimkan data dirinya seperti nama, alamat, email, dsb

kepada perusahaan. Untuk menarik pengunjung perusahaan dapat

menyediakan artikel mengenai berbagai macam informasi atau tips yang

terkait dengan produk yag ditawarkan.

Situs web atau website pada dasarnya tidak saja berfungsi sebagai

media komunikasi yang memungkinkan perusahaan menyediakan

informasi, mempengaruhi sikap, dan menciptakan kesadaran (awarness)

kepada perusahaan dan produknya, internet juga berfungsi sebagi media

(40)

langsung terhadap pertanyaan yang diajukan konsumen. Sikap interaktif

ini memungkinkan internet sebagai media yang bisa digunakan untuk

melakukan transaksi jual beli.

2.5 Segmentasi Pasar Konsumen

Kelompok variabel digunakan secara luas untuk melakukan

segmentasi pasar konsumen. Beberapa peneliti membentuk segmen

dengan mengamati ciri-ciri konsumen seperti geografis, demografis, dan

psikografis. Kemudian peneliti melakukan pemeriksaan apakah segmen–

segmen konsumen itu menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk

yang berbeda. (Kotler, 2006)

Beberapa penelitian lain berusaha membentuk segmen dengan

memerhatikan tanggapan konsumen terhadap manfaat yang dicari, waktu

penggunaan atau merek.

Setelah segmen terbentuk, peneliti melihat apakah ciri-ciri

konsumen yang berbeda itu berhubungan dengan masing-masing segmen

taggapan tersebut. Dari ulasan diatas segmentasi mana yang dapat

digunakan dan yang penting program pemasaran bisa disesuaikan secara

menguntungkan untuk mengenali perbedaan pelanggan. Adapun beberapa

variabel yaitu segmentasi geografis, segmentasi demografis, segmentasi

psikografis (Kotler, 2006) :

a. Segmentasi Geografis

Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi

unit-unit geografis yang berbeda, seperti Negara, wilayah, propinsi, kota,

atau lingkungan rumah tangga. Perusahaan dapat memutuskan untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(41)

22

beroperasi dalam seluruh wilayah tetapi memberikan perhatian pada

perbedaan lokal.

b. Segmentasi Demografis

Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi

kelompok-kelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup

keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras,

generasi, kewarganegaraan dan kelas sosial.

c. Segmentasi Psikografis

Psikografis adalah ilmu yang menggunaan psikologi dan

demografis untuk lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi

psikografis para pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda

berdasarkan gaya hidup atau kepribadian atau nilai.

2.5.1 Karakteristik Konsumen Terhadap Perilaku Pembelian

Faktor karakteristik konsumen yang berpengaruh terhadap perilaku

pembelian menunjukkan bahwa semakin tinggi perkembangan konsumen

yang terdiri dari (Kotler, 1997) dalam penelitian ini dipilih menggunakan

segmentasi Demografis berdasarakan keadaan lapang.

1) Usia

Apabila ditinjau dari segi pemasaran, semua penduduk pada usia

18-40 tahun merupakan konsumen. Konsumen pada setiap jenjang usia

tertentu cenderung memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu,

dibutuhkan segmentasi pasar untuk memudahkan sasaran pasar yang dituju

dan mendapatkan pasar yang potensial untuk produk yang dipasarkan. Hal

(42)

menurut kelompok umur pada suatu daerah dapat dijadikan sebagai dasar

untuk segmentasi pasar suatu produk.

2) Pendidikan

Perbedaan tingkat pendidikan akan membentuk perilaku pembelian

yang berbeda pula Ujang (2004). Tingkat pendidikan berperan penting

dalam membentuk pilihan produk. Dari pendidikan terdapat proses belajar

yang menghasilkan pengetahuan, kepercayaan dan sikap tertentu. Tingkat

pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap gaya hidup dan pola

pikir dalam mempertimbangkan sesuatu.

3) Pekerjaan

Jenis mata pencaharian seseorang akan mempengaruhi tingkat

pendapatannya. Konsumen yang memiliki jenis pekerjaan tertentu pada

umumnya mengkonsumsi barang-barang tertentu yang berbeda dengan

konsumen dengan jenis pekerjaan lainnya (Kasali, 2000). Konsumen

pupuk organik cair di daerah penelitian cukup beragam apabila ditinjau

dari jenis pekerjaan. Hal tersebut menunjukkan sebagian besar responden

mempunyai penghasilan sendiri yang dapat dibelanjakan sesuai dengan

tingkat kebutuhan dan keinginan.

4) Pendapatan (income)

Justifikasi teori menunjukkan bahwa individu dengan tingkat

pendapatan tinggi akan meningkatkan biayanya (cost) ber-kaitan dengan

dukungan untuk membeli suatu produk. Tingkat pendapatan seseorang

akan mempengaruhi daya belinya, sehingga juga akan mempengaruhi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(43)

24

barang dan jasa yang dibelinya. Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka

semakin tinggi pula kemampuan membeli seseorang.

2.6. Perilaku Konsumen

2.6.1. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen pada hakekatnya bukanlah hal yang mudah

untuk dipelajari, meskipun perilaku konsumen merupakan sebagian

saja dari perilaku konsumen yang menyangkut pikiran, kehendak,

sikap dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi dan kompleks

sifatnya serta sulit untuk diduga.

Perilaku konsumen (consumer behaviour) didefinisikan sebagai

studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang

melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa,

pengalaman, serta ide-ide. Definisi sederhana ini mengandung

sejumlah konsep penting. Pertama proses pertukaran (excange

process), dimana segala sumber daya ditransfer diantara kedua belah

pihak, selain itu kata-kata “unit pembelian” digunakan dalam

pengertian tersebut dari pada istilah konsumen, hal ini karena

pembelian dilakukan oleh kelompok atau individu (Mowen dan Minor,

2002).

Pengertian perilaku konsumen menurut beberapa ahli adalah

sebagai berikut:

1. Simamora (2002) mendefinisikan bahwa:

Perilakun konsumen adalah tindak yang langsung

(44)

produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan

mengikuti tindakan ini.

2. Schiffman dan Kanuk (2004) mendefinisikan bahwa :

perilaku konsumen sebagai berikut :

“ The term consumer behaviour refers to the behaviour that consumer display in searching for purchasing, using, evaluating, and disposing of products and service that they expect will satisfy their needs”.

"Perilaku konsumen merujuk pada perilaku yang konsumen tampilan dalam mencari pembelian, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk dan layanan yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka"

Sedangkan The American Marketing Association

mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari

pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia

melakukan pertukaran aspek hidupnya. Lebih lanjut, Blackwell,

Miniard, dan Engel., (2001), menambahkan bahwa perilaku

konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam

mendapatkan, mengkonsumsi, memakai produk dan jasa termasuk

proses keputusan yang mendahului suatu proses pembelian dan

yang menyusul tindakan ini. .

Dari beberapa definisi yang telah disebutkan diatas dapat

disimpulkan bahwa perilaku konsumen erat kaitannya dengan

beberapa aktivitas konsumen, yaitu :

§ Obtaining atau memperoleh. Proses memperoleh suatu barang

atau jasa melibatkan proses pemilihan atau seleksi dan

pembelian. Beberapa aktivitas yang termasuk adalah pencarian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(45)

26

informasi, pengevaluasian terhadap produk atau merek

alternatif, dan pembelian.

§ Consuming atau mengkonsumsi. Mengkonsumsi adalah suatu

aktivitas yang berhubungan dengan bagaimana, dimana, kapan,

dan pada situasi apa konsumen menggunakan barang tersebut.

§ Disposing atau pembuangan. Disposing menitikberatkan pada

bagaimana konsumen membuang produk atau bungkus produk.

Ada berbagai cara pembuangan yang dapat dilakukan oleh

seorang konsumen, misalnya: memberikan kepada orang lain,

menjual kembali, atau menukarnya. Proses pembuangan juga

berhubungan dengan apakah produk tersebut biodegradable

yaitu produk terbuat dari substansi yang dapat membusuk dan

mendaur ulang secara alami atau produk tersebut dapat didaur

ulang (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Selain itu proses

disposing juga berarti apa yang konsumen lakukan dengan suatu

produk setelah konsumen selesai menggunakannya.Dengan

tambahan, proses tersebut tertuju pada yang tingkat kepuasan

yang dialami konsumen pasca pembelian barang atau jasa

(Mowen dan Minor, 2002).

2.6.2 Perilaku Pembelian Konsumen

Perilaku pembelian konsumen dapat dibedakan dalam beberapa kategori

menurut dasar :

1. Usaha Pemecahan Masalah yang Dihadapi Calon Pembeli :

(46)

Adalah perilaku pembelian rutin untuk persoalan yang sering

dihadapi. Umumnya frekuensi kebutuhan produk tinggi, misalnya

kebutuhan barang-barang sehari-hari.

b. Perilaku Pemecahan masalah yang terbatas (Limited Problem

Solving)

Adalah perilaku pembelian yang memerlukan usaha pemecahan

persoalan yang terbatas. Frekuensi pembeliannya tidak begitu tinggi.

c. Perilaku Pemecahan Masalah yang Ekstensif (Extensive Problem

Solving)

Adalah perilaku pembelian untuk mengatasi persoalan yang sangat

tidak rutin. Frekuensi pembelian sangat jarang.

2. Keterlibatan Pembeli dan Perbedaan Merk Produk Yang Hendak Dipilih

untuk Dibeli :

a. Perilaku pembelian kompleks, terjadi ketika mereka sangat terlibat

dalam pembelian dan mempunyai persepsi yang signifikan

mengenai perbedaan di antara merek.

b. Perilaku pembelian pengurangan disonasi, terjadi ketika konsumen

mempunyai keterlibatan yang tinggi dengan pembelian yang

mahal, tidak sering atau beresiko, namun melihat sedikit perbedaan

antar merek.

c. Perilaku pembelian kebiasaan, terjadi dalam kondisi di mana

konsumen mempunyai keterlibatan rendah dan tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antar merek.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(47)

28

d. Perilaku pembelian pencarian variasi, terjadi ketika konsumen

mempunyai tingkat keterlibatan yang rendah tetapi

mempersepsikan adanya perbedaan merek yang signifikan.

Proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap,

yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian

alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.

Jelas bahwa proses pembelian berlangsung jauh sebelum

pembelian aktual dan berlanjut jauh sesudahnya. Pasar perlu

berfokus pada seluruh proses pengambilan keputusan pembelian

bukan hanya pada proses pembeliannya saja.

2.7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Kebutuhan konsumen harus selalu menjadi perhatian yang utama

bagi perusahaan, dengan cara selalu melihat perilaku dari konsumen

tersebut. Perilaku konsumen dapat dinyatakan sebagai suatu proses

teratur yang dirumuskan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh

orang-orang dalam merencanakan, membeli serta menggunakan barang-barang

ekonomi dan jasa. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu untuk

memperhatikan faktor-faktor didalam perilaku konsumen.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut kotler

dan keller (2007)

1. Pengaruh budaya

Budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling

dalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran

(48)

2. Pengaruh sosial

Perilaku konsumen juga akan dipengaruhi oleh faktor sosial

seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial dari

konsumen.

3. Pengaruh pribadi

Keputusan konsumen juga diprngaruhi oleh usia dan tahap

siklus hidup pembeli, pekerjaan dan lingkungan ekonomi,

kepribadian, konsep diri serta gaya hidup dan nilai.

4. Pengaruh psikologis

Pilihan pembelian seseorang jugs dipengaruhi oleh fakor

psikologis yang utama, yaitu motivasi, persepsi, proses pembelajaran

serta kepercayaan dan sikap.

Engel, et al (1993) mengemukakan bahwa pengaruh yang

mendasari pada perilaku konsumen dapat dikategorikan menjadi tiga

kategori yaitu:

1) Pengaruh lingkungan

Konsumen hidup di dalam lingkungan yang kompleks. Perilaku

proses keputusan mereka dipengaruhi oleh budaya, kelas sosial,

pengaruh pribadi, keluarga dan situasi.

2) Perbedaan dan pengaruh individual

Dari lingkungan luar ke faktor internal yang menggerakkan

dan mempengaruhi perilaku. Perilaku konsumen juga dipengaruhi

oleh sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan,

pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(49)

30

3) Proses psikologis

Pengolahan informasi manusia, pembelajaran, dan perubahan

sikap semua merupakan minat utama dari penelitian konsumen.

Sesungguhnya di sinilah beberapa sumbangan terbesar telah dibuat

untuk memahami perilaku konsumen.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat

faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam

pengambilan keputusan pembelian, yaitu dipengaruhi oleh faktor

internal yang berasal dari pribadi individu konsumen dan faktor

eksternal yaitu faktor lingkungan dan strategi pemasaran.

2.7.1. Pengaruh Orientasi Harga Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

Harga merupakan aspek penting dalam belanja online. Beberapa

konsumen sangat sensitif dengan harga dan ingin mendapatkan barang

dengan harga murah, konsumen akan secara aktif mencari dan membeli

produk atau barang lewat internet dalam rangka untuk mendapatkan harga

yang lebih rendah karena harga yang lebih rendah adalah alasan utama

konsumen mengapa melakukan pembelian online lewat internet (Rao,

Chao dan Kim, 2000).

Keinginan konsumen dalam membeli suatu produk adalah dengan

sedikit mengeluarkan biaya. Sehingga apabila ada produk yang ditawarkan

kepada konsumen dengan harga yang murah maka konsumen akan

membeli produk tersebut, atau dengan kata lain apabila semakin kecil

orientasi harga yang dikeluarkan oleh konsumen maka semakin besar

(50)

2.7.2. Pengaruh Orientasi Waktu Terhadap Per ilaku Pembelian Konsumen

Orientasi waktu adalah penting bagi studi bisnis karena dampak

waktu pada sejumlah isu-isu penting seperti perencanaan perilaku.

Menghormati komitmen waktu, menghargai keawetan produk atau

loyalitas merek sehingga orientasi waktu berhubungan dengan perilaku

pembelian, meskipun berpengaruh kecil terhadap perilaku pembelian tetapi

apabila konsumen dalam melakukan pembelian online lewat internet

terus-menerus bukan tidak mungkin akan berpengaruh besar terhadap perilaku

pembelian (Rao, Chao dan Kim, 2000).

2.7.3. Pengaruh Manfaat Yang Dirasakan Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

Menurut Wilkie dan Pessemie dalam (Rao, Chao dan Kim, 2000).

Memberikan bukti kuat bahwa konsumen membuat keputusan pembelian

karena ingin memaksimalkan keuntungan yang diharapkan dengan kata

lain, untuk memperoleh manfaat yang dirasakan. Konsumen menganggap

manfaat sebagai insentif bagi perilaku pembelian sehingga dalam hal ini

dapat dikatakan bahwa manfaat yang dirasakan konsumen sewaktu

melakukan pembelian online di internet berpengaruh positif terhadap

perilaku konsumen.

2.7.4. Pengaruh Resiko Yang Diterima Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

Resiko yang diterima oleh konsumen sudah sepadan dengan apa

yang mereka terima dan hal kebaikan (Simamora, 2002), seseorang yang

termotivasi akan siap bereaksi. Bagaimana orang itu bertindak dipengaruhi

oleh persepsi mengenai situasi. Dua orang dalam kondisi motivasi yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(51)

32

sama dan tujuan situasi yang sama mungkin bertindak secara berbeda

karena perbedaan persepsi mereka terhadap situasi itu. Persepsi menurut

Kotler diartikan sebagai proses dimana individu memilih, merumuskan

dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran

yang berarti mengenai dunia.

2.8. Pengambilan Keputusan Konsumen

Perilaku konsumen berusaha memahami bagaimana konsumen

mencari membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk

dan jasa. Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan tentang

pencarian pembelian, penggunaan beragam produk dan merek pada setiap

periode tertentu. Berbagai macam keputusan mengenai aktivitas kehidupan

seringkali harus dilakukan poleh setiap konsumen pada setiap hari.

Konsumen melakukan keputusan setiap hari atau setiap periode tanpa

menyadari bahwa mereka telah mengambil keputusan.

Schiffman dan Kanuk (1994) mendefinisikan suatu keputusan

sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternative.

Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka, harus memiliki

pilihan alternative. Suatu keputusan tanpa pilihan disebut sebahgai

(52)

33

III. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Pemikiran

Salah satu program/aplikasi teknologi di dalam proses

pengembangan bisnis di jaman modern saat ini internet sangat berpengaruh

bagi kemajuan suatu perusahaan untuk meningkatkan strategi pemasaran

secara luas yang mampu meningkatkan daya saing dengan perusahaan

untuk produk sejenis.

Di dalam Pengembangan teknologi informasi secara online pada

saat ini sudah banyak diterapkan pada perusahaan (pelaku bisnis) pada

umumnya, maka semakin meningkatnya persaingan produk secara luas dan

kompetitif bagi perusahaan. Melihat perkembangan tersebut, maka

penelitian dilakukan dengan pendekatan teori/hasil penelitian terdahulu dari

Rao, Cho dan Kim (2000) yang menyatakan bahwa keputusan konsumen

dalam pembelian melalui internet mempunyai indikator- indikator yang

dapat berpengaruh diantaranya orientasi harga, orientasi waktu kemudahan

dalam komunikasi yang disediakan (online, yahoomail), manfaat yang

dirasakan dan resiko yang diterima dalam perilaku pembelian konsumen

melalui internet online.

Penelitian ini menggunakan pendekatan konsep perilaku pembelian

dengan indikator frekuensi pembelian pupuk organik cair di PT. Garda

Wahana Perkasa. Secara sistematis kerangka pemikiran operasional yang

berfungsi sebagai penuntun dan juga untuk memudahkan memahami alur

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(53)

34

berfikir dalam penelitian dan sebagai dasar perumusan hipotesis yang akan

diuji dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 3.1. Diagram Alur Kerangka Pemikiran

Variabel yang berpengaruh :

- Orientasi Harga (X1)

- Orientasi Waktu (X2)

- Manfaat yang dirasakan (X3)

- Resiko yang diterima

(X4)

Per ilaku Pembelian Konsumen (Y)

Analisis Chi Square Mengidentifikasi

karakteristik konsumen pupuk or ganik cair secara online:

- Usia

- J enis Kelamin - Pendidikan - Pekerjaan

Analisis Deskriptif

Pasar pupuk organik cair

Internet mar keting

(Online)

Rekomendasi Kebijakan Pemasaran Online pada

(54)

Dan kerangka berfikir yang di uraikan diatas dapat dijelaskan

berikut dibawah ini, diantaranya adalah :

A. Karakteristik Individu Pembeli

1. Umur merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan jumlah

pembelian seorang konsumen yang dibagi menjadi tiga golongan

yaitu (Remaja, Sedang, dan Tua) yang menjadi ukuran dalam

pembelian pupuk cair secara online.

2. Pendidikan adalah merupakan ukuran seorang konsumen untuk

mempertimbangkan dan menentukan pembelian yang dimana

manfaat serta keuntungan dari pembelian pupuk cair secara online.

3. Jenis pekerjaan merupakan suatu ukuran bagi seorang konsumen

dalam melakukan pembelian diperkirakan oleh faktor waktu, tenaga,

dan biaya yang berhubungan dengan jumlah pembelian pupuk cair

secara online.

4. Pendapatan merupakan suatu ukuran bagi seorang konsumen dalam

melakukan pembelian berdasarkan jumlah upah yang diterima dalam

periode bulanan yang berhubungan dengan jumlah pembelian pupuk

cair secara online.

3.2 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas, maka

dapat dibuat suatu hipotesis yang merupakan jawaban sementara terhadap

permasalahan didalam penelitian dan masih harus dibuktikan

kebenarannya, yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(55)

36

H1 : Terdapat Hubungan Orientasi Harga (X1), Orientasi Waktu (X2)

,Orientasi Manfaat yang dirasakan (X3) dan Resiko yang diterima

(X4) dengan (Y) perilaku konsumen dalam pembelian pupuk

Gambar

Gambar 2.1.Model Perilaku Konsumen Internet  Sumber: Roberts (2003:163)
Gambar 3.1. Diagram Alur Kerangka Pemikiran
Tabel 4.1 Hubungan antara Biaya Penggunaan Internet dengan Jumlah Pembeliaan Pupuk Organik Cair pada PT
Tabel 4.2 Hubungan antara Penawaran produk pupuk organik cair PT. Garda Wahana Perkasa dengan Frekuensi Pembelian Pupuk  Organik Cair secara Online Tahun 2011
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Apabila di kemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya, yang disertai dengan bukti- bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan

Gossips among Chuck Bass, Kati Farkas, and Isabel Coates influence some numbers of conflicts. These apparently tend to be the initial factor of how some conflicts

tindakan kekerasan dalam masyarakat atau dalam pemilihan kepala desa, seperti yang sudah terjadi disini, pihak mattaher merasa tercurangi akan pilkades tersebut, karena

Angka rasio reproduksi dasar menunjukkan bahwa penyebaran penyakit dalam populasi dipengaruhi oleh rasio infeksi antara tanaman jeruk terinfeksi dan menularkan dengan Diaphorina

1) Analisis Aspek Hukum, dengan melakukan analisis terhadap aspek hukum, maka bank syariah akan mendapat informasi tentang pihak yang berhak melakukan

Seluruh dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya yang telah. memberi bantuan material, konsultasi pembelajaran, maupun

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2A06 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2OLL Nomor