LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI
“ISOLASI DNA KASAR”
Disusun Oleh:
Nama
: Helmi D.A
NIM
: 115040201111199
Kelompok
: jumat,15.00 wib
Asisten
:
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pengenalan isolasi DNA sangatlah penting,
mengingat bioteknologi pada akhir-akhir ini sangat maju.
Terlebih untuk bidang biologi molekuler. Beberapa
bakteri telah berhasil diintroduksi ke dalam tanaman –
padi, kapas, dan kedelai. Pentingnya bioteknologi untuk
perkembangan keanekaragaman hayati dimasa
mendatang memerlukan sebuah keterampilan dan
pemikiran. Melalui isolasi DNA tersebut paling tidak
akan menjadi pembelajaran bagi mahasiswa mengenai
cara pengumpulan DNA.
Molekul DNA dalam suatu sel dapat diekstraksi
atau diisolasi untuk berbagai macam keperluan seperti
amplifikasi dan analisis DNA melalui elektroforesis.
Isolasi DNA dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan
DNA dari bahan lain seperti protein, lemak, dan
karbohidrat. Prisnsip utama dalam isolasi DNA ada tiga
yakni penghancuran (lisis), ektraksi atau pemisahan DNA
dari bahan padat seperti selulosa dan protein, serta
pemurnian DNA, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam proses isolasi DNA antara lain harus
menghasilkan DNA tanpa adanya kontaminan seperti
protein dan RNA; metodenya harus efektif dan bisa
dilakukan untuk semua spesies metode yang dilakukan
tidak boleh mengubah struktur dan fungsi molekul DNA;
dan metodenya harus sederhana dan cepat.
1.2 Tujuan
• Untuk mengetahui apa itu isolasi DNA.
• Untuk mengetahui tahapan-tahapan isolasi DNA. • Untuk mengetahui cara untuk melakukan isolasi DNA. 1.3 Manfaat
Praktikum ini bermanfaat agar praktikan memahami dan mengerti tahap-tahap yang dilakukan dalam mengisolasi DNA pada tanaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi DNA
Deoxyribonucleic acid (DNA) isolasi adalah proses ekstraksi DNA dari berbagai sumber. Sumber untuk isolasi DNA sangat beragam. Pada dasarnya dapat diisolasi dari organisme hidup atau mati. Sumber-sumber umum untuk isolasi DNA meliputi seluruh darah, rambut, sperma, tulang, kuku, jaringan, noda darah, air liur, bukal (pipi) kapas, sel epitel, urin. DNA is a nucleic acid that contains the genetic
material and serve to regulate the biological development of all forms of life in color. DNA found in the nucleus, mitochondria and chloroplasts. The differences between them are: DNA and the linear-shaped nucleus is closely associated with histone proteins, whereas mitochondrial and chloroplast DNA is circular and is not associated with histone proteins.
(Lewis, 2003) 2.2 Macam Metode Isolasi DNA
Metode Ekstraksi Modifikasi Doyle & Doyle (1990)
dengan Nitrogen Cair.
Metode I.
Daun temulawak sebanyak 1 gram digerus
dengan PVP dannitrogen cair hingga menjadi tepung.
Sebanyak 10 mL bufer ekstraksi hangat dan 2.5 mL
2-merkaptoetanol ditambahkanke dalam sampel dan
diinkubasi sambil digoyang perlahan pada suhu 55 C,
kecepatan 150 rpm selama 1 jam. Selanjutnya
diekstraksi ulang dengan kloroform:isoamil alkohol
(24:1) sebanyak 10 mL. Selanjutnya, dilakukan
pemisahan dengan sentrifugasi pada kecepatan 1000 g
selama 5 menit. Aliquot yang terdapat pada bagian atas
dipindahkan ke tabung baru dan ditambahkan dengan
isopropanol dingin sebanya 2/ volume. Kemudian
diinversi dan diinkubasi dalam es selama 30 menit.
Pelet dikoleksi dengan sentrifugasi pada kecepatan
12000 g selama 20 menit. Pelet dicuci dengan buffer
pencucii (etanol 76% dan ammonium asetat).
Sentrifugasi dilakukan pada kecepatan 14000 g selama
10 menit. Pencucian dilakukan sebanyak 2 kali. Pelet
yang telah dicuci selanjutnya ditambahkan dengan bufer
TE dan ditambahkan RNAse A dengan konsentrasi final
10 ug/mL. RNAse A diaktivasi pada suhu 37 C selama
30 menit. Selanjutnya, dipisahkan dengan sentrifugasi
pada kecepatan 12000 g selama 5 menit. Pelet yang
dihasilkan diresuspensi dengan molecular water.
Proteinase K ditambahkan dengan dua variasi
penambahan.
Metode Ekstraksi Modifikasi Doyle & Doyle (1990)
tanpa Nitrogen Cair.
Metode II.
Sampel daun sebanyak 0.2 gram dan digerus dengan
PVP dan 0.75 mL buffer ekstraksi (2% b/v CTAB, 1.4
M NaCl, 20 mM EDTA, 100 mM Tris-HCl (pH 8),
0.2% (v/v) 2- merkaptoetanol). Inkubasi dilakukan
dengan incubator shaker pada suhu 65°C dengan 50
rpm selama satu jam. Sampel kemudian dibiarkan pada
suhu ruang untuk proses cooling. Sampel ditambahkan
0.75 mL kloroform: isoamil alkohol (24:1) dan
disentrifugasi 12.000 rpm selama 10 menit pada suhu
4
oC. Supernatan berisi DNA dipindahkan ke tabung
baru dan ditambahkan dengan 2/3 volume isopropanol
dingin kemudian diinversi perlahan sebanyak 10 kali.
Smapel tersebut disentrifugasi 11.000 rpm selama 10
menit pada suhu 4
oC. Pelet yang telah kering diberi 25
μL molecular water dan disimpan pada suhu -20°C.
Metode Ekstraksi Modifikasi Zheng et al (1995).
Metode III.
Sampel daun 200 mg digerus hingga halus dan
ditambahkan buffer ekstraksi (25 mM EDTA (pH 7.5),
50 mM TrisHCl (pH 8.0), 300 mM NaCl, dan SDS 1%)
sebanyak 400 μL dalam mortar dingin. Sampel
ditambahkan 100 μL buffer ekstraksi di dalam tabung
dingin dan ditambahkan 400 μL kloroform kemudian
diinversi. Sentrifugasi dilakukan 13.000 rpm selama 1
menit pada suhu 4
oC. Lapisan atas yang terbentuk
ditambahkan 800 μL etanol absolut dan diinkubasi pada
suhu -20
oC selama 1 jam. Sentrifugasi dilakukan 13.000
rpm selama 3 menit pada suhu 4
oC. Endapan berupa
pellet DNAditambahkan 500 μL Etanol 70% dan
disentrifugasi kembali. Pellet yang telah kering
diresuspensi dengan 50 μL molecular water dan
ditambahkan RNAse serta diinkubasi pada suhu 37
oC
selama 30 menit. Sentrifugasi 10000 rpm dilakukan
selama 5 menit. Pellet kering ditambahkan 50 μL
molecular water. Suspensi tersebut disimpan pada suhu
-20
oC.
Ketiga metode tersebut di atas dimodifikasi untuk
mendapatkan DNA genom dengan kualitas terbaik.
Modifikasi dilakukan dengan variasi penambahan
etanol 76%, buffer pencuci (etanol 76% dan ammonium
asetat 3M), Proteinase K, RNAse A, kalium asetat 5M,
dan PVP. Selain itu, modifikasi juga dilakukan dengan
variasi penambahan larutan pada tahap yang berbeda.
2.3 Perbedaan Isolasi DNA Kasar dengan Isolasi DNA Buffer DNA Ekstraksi
2.4 Manfaat Isolasi DNA
Isolasi DNA memiliki beberapa manfaat diantaranya: 1. Bermanfaat sebagai tempat penyimpanan dan penyalur
informasi genetic suatu makhluk hidup.
2. Bermanffat sebagai heterokatalis, yaitu untuk melaksanakan pengaturan pembuatan molekul-molekul lain yang penting dalam tubuh dan fungsi autokatalis, yaitu fungsi DNA untuk mereplikasi dirinya sendiri.
3. Sebagai visualisai DNA dnegan elektoforesis gel. 4. Peninjauan pola fragmen DNA hasil pemotongan
secara enzimatik melalui teknik hibridisasi southern. 5. Isolasi DNA genomic dalam rangka pembuatan
pustaka genomic.
6. Isolasi plasmid atau DNA fage dalam prosedur rutin peminakan DNA.
7. Isolasi DNA yang diperlukan sebagai cetakan (template) dalam prosedur perbanyakan DNA secara in vitro melalui teknik PCR.
BAB III METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat:
Timbangan : Untuk menimbang bahan Mortar : Sebagai tempat penggilingan Pestle : Untuk menggiling bahan Bekker Glass : Untuk meletakkan larutan Pipet : Untuk mengambil larutan Gelas Ukur : Untuk mengukur larutan Tabung Eppendorf : Sebagai tempat untuk
meletakkan larutan yang sudah diekstrak
Tissue : Untuk mengeringkan alat yang basah
Pisau : Untuk memotong bahan Spatula : Untuk mengambil bahan
dalambentuk bubuk 3.1.2 Bahan:
Buah mangga : Bahan yang akan dimati Detergen cair : Sebagai pembanding DNA Detergen bubuk : Sebagai pembanding Bu Cream : Sebagai pembanding
3.2 Langkah Kerja
Timbang mangga 5 g Haluskan dengan mortar Masukkan Bekker Glass Tambah aquades 50 ml yang sudah ada
Aram 2,5 g dan detergen 2,5 g Sentrifuge 10.000 rpm 10’
Homogenkan
Campur dengan larutan mangga Diamkan selama 15 menit
Saring Ekstrak bahan Ambil 5 ml dengan pipet Tambahkan alcohol dingin
Masing-masing 6 ml Amati penggumpalannya
3.3 Analisa Perlakuan
Analisa perlakuan pada praktikum kali ini yaitu pada saat larutan buah manga yang telah dicampur dengan detergen dan garam, maka didiamkan selama 15 menit. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar endapan yang ada dapat turun kebawah sehingga kita dapat melihat perbedaannya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dokumentasi
No. Dokumentasi Keterangan
1.
Mangga dihaluskan dengan menggunakan
mortar dan pestle
2.
Mangga yang sudah dihaluskan dimasukkan ke dalam botol
3.
Ditambah garam, rinso cair, aquadest, diaduk dan didiamkan selama
10 menit
4.
Ditambah garam, rinso bubuk, aquadesh, diaduk
dan didiamkan selama 10 menit
5.
Ditambah garam, bu cream, aquadesh, diaduk
dan didiamkan selama 10 menit
6.
Merupakan hasil dari kiri ke kanan : a)garam+rinso cair,b)garam+rinso bubuk,c)garam+bukream
7. Hasil setelah diberi
4.2 Pembahasan
Dari isolasi DNA secara kasar pada buah mangga arum manis dapat kita ketahu bahwa jumlah DNA terbesar yang muncul adalah pada ekstark mangga yang dicampur dengan larutan rinso cair,kemudian ekstrak mangga dengan campuran larutan garam+rinso bubuk dan yang terakhir adalah ekstrak mangga dengan campuran larutan garam+bukcream.
Sebenarnya campuran larutan yang memunculkan DNA paling banyak adalah larutan garam+rinso bubuk karena terdapat partikel- partikel yang bewarna merah dan biru yang membantu pemecahan dinding sel.tetapi itu tidak terjadi,mungkin dikarenakan saaat mengaduk terlalu keras sehingga busa muncul dan menutupi DNA yang keluar dan untuk dapat melihat DNA tersebut baik nya diberi etanol 6% dalam keadaan dingin
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dengan menggunakan bahan detergen cair dan bubuk dengan merk Rinso, dan detergen cream dengan merk Bu Krim dapat disimpulkan bahwa detergen bubuk lebih banyak menibulkan benang-benang DNA. Hal ini disebabkan karena semakin sedikit air yang terkandung dalam buah maka DNA yang akan terpresipitasi akan semakin sedikit. Tabung selanjutnya yang dapat terlihat benang-benang DNA adalah detergen yang cream, kemudian cair. Disini untuk detergen bubuk dan cir menggunakan detergen dengan merk Rinso, sedangkan untuk yang cream, menggunakan detergen dengan merk Bu Krim. 5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Lewis, R. 2003. Human genetics: Concepts and applications. The McGraw-Hills Company, Inc.,
Anonim a. 2005. DNA Extraction from Wheat Germ, (Online),
(http://www.gslc.genetics.utah.edu/units/activities/whea tgerm.html, diakses 6 April 2007) Hays, Lana. 2005. Introduction to DNA Extraction, (Online), (http://www.tsl.orst.edu.tgerc/dnaext.html, diakses 6 April 2007).
Jamilah. 2005. Pengaruh Berbagai Macam Detergen, Penambahan Enzim, dan Ekstrak Nanas (Ananas comusus (L) Merr) Terhadap Hasil Isolasi DNA Berbagai Macam Buah Sebagai Topik Praktikum Matakuliah Genetika. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.
Tim Dosen Biologi FMIPA UB. Tanpa Tahun. Teknik Analisis Protein dan DNA. Malang: FMIPA Universitas Brawijaya.
Zubaidah, Siti. 2004. Identifikasi, Variasi Genetik, Distribusi dan Upaya Eliminasi Bakteri Penyebab CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration). Desertasi tidak diterbitkan. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya.