• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DIREKTORAT PERBENIHAN 2021"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT PERBENIHAN 2021 i

(2)

KATA PENGANTAR

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 68/PERMEN- KP/2017 Tentang Pedoman Pengelolaan Kinerja Organisasi di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan bahwa Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (SAKIP) merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan, pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah untuk pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah dan pelaksanaannya dilaksanakan seluruh entitas Kementerian/Lembaga secara berjenjang, mulai dari tingkat satuan kerja, unit organisasi hingga tingkat Kementerian/Lembaga.

Untuk memastikan capaian kinerja organisasi tersebut memenuhi kriteria Spesific atau tidak bermakna ganda, Measurable atau dapat diukur dengan jelas, Agreeable atau disepakati oleh pemilik IKU dan atasannya, Realistic atau dapat dicapai dan target yang menantang, Time- bounded atau memiliki batas waktu pencapaian dan Continously Improved atau kualitas dan target berkembang dan selalu disempurnakan (SMART-C), maka perlu kiranya disusun sebuah pedoman pengukuran untuk mengukur capaian tersebut.

Ruang lingkup pedoman pengukuran capaian kinerja organisasi ini berisi tentang tata cara pengukuran capaian kinerja berdasarkan pada perjanjian kinerja yang telah ditetapkan pada Level 2 Direktorat Perbenihan tahun 2021. Diharapkan pedoman pengukuran ini dapat menjadi acuan mengevaluasi sejauhmana keberhasilan terhadap kinerja yang telah dilakukan dalam upaya pencapaian sasaran outcome sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan dan terukurnya output dan outcome yang dihasilkan sesuai dengan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan.

Jakarta, 31 Januari 2021 Plt. Direktur Perbenihan,

Tinggal Hermawan

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB 1 . PENDAHULUAN ... 4

1.1. Latar belakang ... 4

1.2. Tujuan ... 4

1.3. Sasaran... 4

BAB 2 METODOLOGI PENGUKURAN DATA KINERJA... 5

2.1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengukuran Indikator Kinerja Ditjen Perikanan Budidaya ... 5

2.2. Data Kegiatan... 3

2.3. Indentifikasi Kegiatan ... 4

2.4. Identifikasi Langkah ... 4

2.5. KOREKSI DATA DAN INDIKATOR KINERJA ... 6

BAB. 3 PENETAPAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN TAHUN 2021 ... 7

BAB. 4 INFORMASI INDIKATOR KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN LEVEL 2 ... 9

IK1. Tingkat Kemandirian SKPT Rote Ndao ... 9

IK 2 Tingkat efektivitas pelaksanaan kegiatan prioritas/strategis lingkup Satker Direktorat Perbenihan ... 11

IK 3 Sarana dan prasarana model usaha budidaya untuk pusat produksi induk dan KJA ... 13

IK 4 NSPK Bidang Perbenihan ikan yang disusun ... 14

IK 5 Pengujian residu produk perikanan budidaya dan sertifikasi ekpor bidang perbenihan ... 16

IK 6 NSPK sertifikasi CPIB ... 17

IK 7 Indeks profesionalitas ASN lingkup Direktorat Perbenihan ... 18

IK 8 Porsentase penyelesaian LHP BPK atas satker Direktorat Perbenihan ... 20

IK 9 Nilai Rekon Direktorat Perbenihan ... 21

IK 10 Persentase rekomendasi hasil pengawasan lingkup Direktorat Perbenihan ... 22

IK 11 Persentase unit kerja lingkup Direktorat Perbenihan yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar ... 23

DAFTAR ISTILAH ... 24

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA ii

(4)

BAB 1 . PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Reformasi Birokrasi dimulai secara efektif dengan terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Pada Diktum Ketiga Instruksi Presiden dimaksud, diamanatkan kepada seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) untuk menetapkan indikator dan target kinerja. Hal tersebut diperkuat kembali dengan Inpres Nomor 7 Tahun 2015 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi.

Untuk memastikan keberhasilan pencapaian tujuan reformasi birokrasi dan keberhasilan pencapaian perencanaan strategis di lingkungan Itjen KKP, diperlukan sistem penilaian kinerja sebagai bagian dari sistem pengelolaan kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, dengan menggunakan metode Balanced Scorecard (BSC) mengacu pada sasaran kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan selaku pemangku kepentingan.

Penggunaan metode BSC bertujuan agar pengelolaan kinerja lebih terukur dan terarah dengan menetapkan sasaran kinerja yang diharapkan. Untuk memastikan pelaksanaan kinerja telah mengacu pada target yang ditetapkan, perlu dilakukan pengukuran kinerja secara periodik. Hasil pengukuran kinerja diperlukan sebagai masukan bagi pimpinan organisasi di dalam mengambil langkah antisipatif pada proses pencapaian kinerja.

Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan suatu pedoman pengukuran kinerja yang dapat menggambarkan hasil capaian atas suatu targetan kinerja dari suatu instansi/lembaga pada periode tertentu. Pedoman pengukuran kinerja tersebut diharapkan dapat menjadi suatu acuan dalam pengukuran sehingga hasil pengukurannya lebih akuntabel dan terukur, sebagaimana indikator-indikator kinerja yang telah ditetapkan.

1.2. Tujuan

Tujuan dari penyusunan pedoman tata cara pengukuran indikator atau manual indikator kinerja utama (IKU) tahun 2021 lingkup Direktorat Perbenihan adalah untuk acuan bagi pimpinan unit kerja maupun pegawai lingkup Direktorat Perbenihan di dalam melakukan pengendalian atas pelaksanaan pencapaian kinerja, agar selaras dengan butir-butir yang telah diperjanjikan di dalam dokumen Perjanjian Kinerja.

1.3. Sasaran

Sasaran yang diharapkan dari diterbitkannya pedoman umum ini adalah:

1. Tersedianya informasi cara pengukuran, pengolahan dan penyajian data.

2. Terukurnya output dan outcome yang dihasilkan sesuai dengan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan.

(5)

MANUAL IKU DJPB 2021

BAB 2 METODOLOGI PENGUKURAN DATA KINERJA

2.1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengukuran Indikator Kinerja Ditjen Perikanan Budidaya

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

Nomor SOP

Tanggal Pembuatan Tahun 2021

Tanggal Revisi 0

Tanggal Efektif Januari 2021

Disahkan oleh Plt. Direktur Perbenihan

Tinggal Hermawan

NIP. 197501042000031001 DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA Nama SOP PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN

Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana

1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009;

2 Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;

3 Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011;

Memahami kebijakan mengenai perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan instansi pemerintah

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA 2

(6)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

4 Keputusan Presiden Nomor 27/M Tahun 2012 dan Nomor 28/M Tahun 2012;

5 Peraturan Men PAN No PER. 21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan SOP Administrasi Pemerintahan 6 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;

7 Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.47/MEN/2009 tentang Pedoman Penyusunan POS di lingkungan KKP

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

SOP Pengukuran Indikator Kinerja Utama 1 ATK

2 Komputer

3 SK Pengelola Manajemen Kinerja

Peringatan Pencatatan dan pendataan

Identifikasi pengukuran indikator kinerja dilaksanakan setiap triwulanan dan semester.

2.2. Data Kegiatan

1. Judul SOP Pengukuran indikator kinerja Direktorat Perbenihan 2. Jenis Kegiatan Rutin

3. PenanggungJawab

a. Produk Direktur Perbenihan

b. Kegiatan Koordinator lingkup Direktorat Perbenihan 4. Scope (Ruang Lingkup) Direktorat Perbenihan

(7)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

DIREKTORAT PERBENIHAN 2021 4 2.3. Indentifikasi Kegiatan

Judul Kegiatan Pengukuran indikator kinerja Direktorat Perbenihan

Langkah Awal Koordinator lingkup Direktorat Perbenihan melaporkan rencana kegiatan Pengukuran Indikator Kinerja Direktorat Perbenihan

Langkah Utama Tim Pengelola Manajemen Kinerja Organisasi Direktorat Perbenihan melaksanakan Pengukuran Indikator Kinerja Direktorat Perbenihan

Langkah Akhir Sub Koordinator dan Pelaksana lingkup Direktorat Perbenihan mendokumentasikan Hasil Pengukuran Indikator Kinerja Direktorat Perbenihan

2.4. Identifikasi Langkah

Langkah Awal 1. Koordinator lingkup Direktorat Perbenihan melaporkan rencana kegiatan Pengukuran Indikator Kinerja Direktorat Perbenihan

2. Direktur menelaah rencana kegiatan Pengukuran Indikator Kinerja Direktorat Perbenihan dan memberi arahan serta memerintahkan Koordinator lingkup Direktorat Perbenihan untuk Tim Pengelola Manajemen Kinerja Organisasi Direktorat Perbenihan

3. Koordinator lingkup Direktorat Perbenihan membentuk Tim Pengelola Manajemen Kinerja Organisasi Direktorat Perbenihan

Langkah Utama 4. Tim Pengelola Manajemen Kinerja Organisasi lingkup Direktorat Perbenihan melaksanakan Pengukuran Indikator Kinerja Direktorat Perbenihan

5. Tim Pengelola Manajemen Kinerja Organisasi lingkup Direktorat Perbenihan menyampaikan draft hasil Pengukuran Indikator Kinerja Direktorat Perbenihan kepada Koordinator dan Sub Koordinator lingkup Direktorat Perbenihan

(8)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

6. Koordinator dan Sub Koordinator lingkup Direktorat Perbenihan memeriksa kelengkapan dan substansi draft hasil Pengukuran Indikator Indikator kinerja Direktorat Perbenihan. Jika menyetujui memberikan paraf dan menyerahkan kepada Direkturl. Jika tidak menyetujui mengembalikan ke Tim Pengelola Manajemen Kinerja Organisasi Direktorat Perbenihan untuk diperbaiki

7. Direktur memeriksa Draft Hasil Pengukuran Indikator kinerja Direktorat Perbenihan. Jika menyetujui, memberikan paraf dan menyerahkan kepada Direktur Jenderal. Jika tidak menyetujui, mengembalikan ke Koordinator lingkup Direktorat Perbenihan untuk diperbaiki

8. Direktur Jenderal memeriksa draft hasil Pengukuran Indikator kinerja Direktorat Perbenihan. Jika menyetujui, memberikan tanda tangan dan memerintahkan kepada Direktur Perbenihanl untuk didokumentasikan dan didistribusikan. Jika tidak menyetujui, mengembalikan ke Direktur Perbenihanl untuk diperbaiki

9. Koordinator lingkup Direktorat Perbenihan meneruskan laporan hasil pengukuran indikator kinerja Direktorat Perbenihan kepada Sub Koordinator lingkup Direktorat Perbenihan untuk didokumentasikan

10. Sub Koordinator lingkup Direktur Perbenihan memerintahkan pelaksana untuk mendokumentasikan

Langkah Akhir 11. Pelaksana lingkup Koordinator Direktorat Perbenihan mendokumentasikan dan mendistribusikan laporan hasil Pengukuran Indikator kinerja Direktorat Perbenihan

(9)

MANUAL IKU DJPB 2021

2.5. KOREKSI DATA DAN INDIKATOR KINERJA

Berdasarkan sifatnya, data-data capaian kinerja dapat diklasifikasikan dalam 3 (tiga) kategori yakni data sangat sementara, data sementara, dan data final, yang disesuaikan dengan perkembangan capaian dan realisasi yang bersifat dinamis. Kondisi ini memungkinkan untuk melakukan langkah koreksi untuk mengarah ke perbaikan data dan update kinerja.

Untuk melakukan perbaikan atau koreksi terhadap data kinerja dapat dilakukan langkah-langkah sebagaimana berikut:

a. Usulan perbaikan atau koreksi diajukan oleh Pejabat eselon II selaku penanggung jawab data kinerja sesuai jenis spesifik datanya, disertai dengan data dukung sebagai bukti kepada Direktur Jenderal

b. Berdasarkan disposisi Direktur Jenderal secara berjenjang, usulan perbaikan atau koreksi yang diajukan selanjutnya dipelajari serta dilakukan verifikasi dan validasi oleh Tim Pengukuran Data Kinerja. Apabila usulan koreksi disetujui, maka akan dilakukan pengesahan ulang oleh Sekretaris Direktorat Jenderal atas nama Direktur Jenderal untuk selanjutnya akan dilakukan publikasi ulang.

c. Untuk data capaian kinerja antara pada periode triwulanan (triwulan I, triwulan II dan triwulan III), batas waktu usulan koreksi paling lambat 10 (sepuluh) hari kalender setelah batas akhir pelaporan per periode triwulan.

d. Untuk periode triwulan IV sebagai pendataan data capaian terakhir, batas waktu usulan koreksi paling lambat 1 (satu) bulan setelah akhir periode triwulan IV.

DIREKTORAT PERBENIHAN 6

(10)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

BAB. 3 PENETAPAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN TAHUN 2021

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu, dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus perjanjian kinerja adalah untuk: (1) Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; (2) Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalanpencapaian tujuan dan sasaran organisasi; (3) Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

Rincian selengkapnya Penetapan Kinerja DIrektorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2021, sebagai berikut :

Tabel 1. Penetapan Kinerja Direkorat Perbenihan Tahun 2021

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Pengelolaan SKPT mandiri 1 Tingkat Kemandirian SKPT Rote Ndao (Tingkat)

4

2 Tingkat Efektivitas pelaksanaan kegiatan prioritas /strategis lingkup Ditjen Perikanan Budidaya

2 Tingkat Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Prioritas/Strategis lingkup Satker Direktorat Perbenihan (nilai)

72,5

3

Pengelolaan perikanan budidaya

yang berkelanjutan 3 Sarana dan prasarana model usaha budidaya

untuk pusat produksi induk dan KJA (paket) 151 4 NSPK Bidang Perbenihan ikan yang disusun

(nspk) 17

4 Terselenggaranya pengendalian dan pegawasan sumberdaya

perikananan budidaya yang partisipatif lingkup direktorat perbenihan

5

Pengujian residu produk perikanan budidaya dan sertifikasi ekpor bidang perbenihan (Unit)

250

6 NSPK sertifikasi CPIB (nspk) 1

5 Tata Kelola Pemerintahan yang baik

Lingkup Direktorat Perbenihan 7 Indeks profesionalitas ASN lingkup

Direktorat Perbebenihan (persen) 73 8 Porsentase penyelesaian LHP BPK atas

satker Direktorat perbenihan (persen) 100 9 Nilai rekon Direktorat Perbenihan (nilai) 90

(11)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

DIREKTORAT PERBENIHAN 2021 8 10

Persentase rekomendasi hasil pengawasan lingkup Direktorat Perbenihan. yang dokumen tindak lanjutnya telah tuntas (persen)

65

11

Prosentase unit kerja lingkup Direktorat Perbenihan yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (persen)

84

(12)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

BAB. 4 INFORMASI INDIKATOR KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN LEVEL 2

MANUAL IKU LEVEL 2 : IK.1

SASARAN KEGIATAN : Pengelolaan SKPT Mandiri

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Tingkat Kemandirian SKPT Rote Ndao

DEFINISI

1. Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan, yang selanjutnya disebut SKPT, merupakan pusat bisnis kelautan dan perikanan terpadu mulai dari hulu sampai ke hilir berbasis kawasan.

2. Tujuan dari SKPT adalah membangun dan mengintegrasikan proses bisnis KP berbasis masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan sumberdaya KP di pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan secara berkelanjutan.

3. Nilai/ukuran yang menggambarkan tingkat kemandirian dalam mengelola SKPT sesuai dengan kriteria

FORMULASI :

Nilai diperoleh dari hasil pengukuran Tim Pembangunan SKPT KKP terhadap 4 aspek, yaitu Fisik (sarana dan prasarana), produksi dan ekonomi, kelembagaan, sosial dan lingkungan dari masing2 SKPT.

Data diolah Dengan rumus : 1)

1) Capaian Level 1

Capaian IKU diperoleh dari konversi atas rata-rata Nilai Kemandirian SKPT level

FORMULASI :

a) NKMLV2 : Nilai tingkat kemandirian

b) NKMS1 : Aspek fisik (sarana dan prasarana) c) NKMS2 : Aspek produksi dan ekonomi d) NKMS3 : Aspek kelembagaan

e) NKMS4 : Aspek sosial dan lingkungan f) n : Jumlah aspek

2) Capaian Level 2 :

TKM Lv 2= Konversi NKM ke tingkat Kemandirian berdasarkan kisaran yang telah ditetapkan, yaitu

Tingkat Kemandirian Nilai Kategori

Pra Mandiri 1 0.25 Pra Persiapan

Pra Mandiri 2 ≥ 0.25 dan < 0.5 Persiapan Pra Mandiri 3 ≥ 0.5 dan < 0.75 Terbangun

NKMLV2=

NKMS1+NKMS2+…+NKMSn n

(13)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

DIREKTORAT PERBENIHAN 2021 10

(sumber: Biro Perencanaan Setjen KKP)

SATUAN PENGUKURAN : Tingkat

JENIS ASPEK TARGET : Kuantitas/Output

TINGKAT VALIDITAS IKU : Lag Outcome

UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Direktorat Perbenihan

SUMBER DATA : Koordinator Perbenihan Ikan Laut dan Koordinator Perbenihan Ikan Air Payau

STATUS DATA : Hasil Perhitungan Raw Data

JENIS PERHITUNGAN DATA : Nilai posisi akhir

METODE CASCADING : Lingkup dipersempit

POLARISASI : Maximize

PERIODE PELAPORAN : Tahunan

TABEL DATA TARGET : Realisasi

2017

Realisasi 2018

Realisas i 2019

Realisasi 2020

Target 2021

2 3 3 3,76 4

(14)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

MANUAL IKU LEVEL 2 IK.2

SASARAN KEGIATAN : Tingkat Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Prioritas/Strategis lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Tingkat efektivitas pelaksanaan kegiatan prioritas/strategis lingkup Satker Direktorat Perbenihan

DEFINISI

Indikator kinerja ini merupakan ukuran atas tingkat keberhasilan/efektivitas dari pelaksanaan kegiatan prioritas/strategis lingkup Direktorat Perbenihan. Dalam hal ini, tingkat efektivitas merujuk pada suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) pelaksanaan kegiatan telah tercapai.

Hasil perhitungan efektivitas Pemanfaatan BP untuk kegiatan bantuan di perbenihan berupa:

a. Bantuan Benih IA Tawar/Payau/ Laut tahun 2020 b. Bantuan Calin tahun 2020

c. Bantuan Benih Rumput Laut tahun 2020

Kegiatan dikategorikan prioritas/strategis bila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:

1) memiliki dampak langsung kepada masyarakat;

2) memiliki anggaran besar;

3) mendukung secara langsung pencapaian target kinerja DJPB;

4) mendukung pencapaian prioritas nasional;

5) merupakan arahan direktif presiden;

6) pertimbangan lainnya yang relevan.

Kegiatan prioritas/strategis yang dilakukan pengukuran (evaluasi) dibatasi pada kegiatan bantuan pemerintah yang dilaksanakan pada tahun 2019 dengan fokus pada pengukuran pemanfaatannya.

Ukuran tingkat efektivitas mengacu kepada 3 buah indikator yang meliputi:

1) Pencapaian tujuan (PT), diukur berdasarkan kesesuaian waktu dan kesesuaian tujuan pelaksanaan kegiatan berupa pemanfaatannya;

2) Integrasi (IG), diukur berdasarkan adanya kegiatan sosialisasi atau pelatihan bagi penerima/objek kegiatan;

3) Adaptasi (AT), diukur berdasarkan kesesuaian output kegiatan dengan kebutuhan objek kegiatan dan ketersediaan sarana/prasarana pendukung kegiatan.

FORMULASI

Efektivitas = 80% PT + 10% IG + 10% AT

SATUAN PENGUKURAN : Nilai

JENIS ASPEK TARGET : Kuantitas/ Output TINGKAT VALIDITAS IKU : Lag Outcome UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Direktur Perbenihan

SUMBER DATA : Inspektorat Jenderal KKP

(15)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

DIREKTORAT PERBENIHAN 2021 12

METODE CASCADING : Lingkup dipersempit

POLARISASI : Maximize

PERIODE PELAPORAN : Tahunan

TABEL DATA TARGET Realisasi

2017

Realisasi 2018

Realisasi 2019

Realisasi 2020

Target 2021

- - - 70 72,5

(16)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

MANUAL IKU LEVEL 2 IK.3

SASARAN KEGIATAN Pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Sarana dan prasarana model usaha budidaya untuk pusat

produksi induk dan KJA

DEFINISI

Indikator kinerja ini merupakan ketersediaan sarana dan prasarana usaha budidaya untuk pusat induk dan paket bantuan pemerintah lingkup Direktorat Perbenihan yang didistribusikan kepada penerima yang telah memenuhi kriteria sesuai petunjuk teknis dan hasil verifikasi bantuan karamba jaring apung untuk kegiatan budidaya laut.

Kegiatan dilaksanakan yaitu:

─ Pembangunan Broodstock Center Budidaya Air Tawar berupa pengadaan tanah sebanyak 1 paket;

─ Pengadaan Karamba Jaring Apung Budidaya Laut sebanyak 150 paket FORMULASI:

Nilai diukur tahunan dengan rekapitulasi jumlah sarana dan prasarana pembangunan broodstock center budidaya air tawar dan pengadaan karamba jaring apung

Sarana dan Prasarana Model Usaha Budidaya = jumlah pengadaan sarana dan prasarana tanah untuk pengembangan broodstock center budiaya air tawar + jumlah distribusi bantuan KJA budidaya laut

SATUAN PENGUKURAN : paket

JENIS ASPEK TARGET : Kuantitas/ Output TINGKAT VALIDITAS IKU : Lag Output UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB

IKU

: Direktorat Perbenihan (Koordinator Induk, PIAP dan PIL)

SUMBER DATA : Koordinator Induk, Pembenihan Ikan Air Payau dan Pembenihan Ikan Laut.

STATUS DATA : Raw Data

JENIS PERHITUNGAN DATA : Posisi Akhir

METODE CASCADING : Buat baru

POLARISASI : Maximize

PERIODE PELAPORA : Tahunan

TABEL DATA TARGET Realisasi

2017

Realisasi 2018

Realisasi 2019

Realisasi 2020

Target 2021

- - - 159 151

(17)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

DIREKTORAT PERBENIHAN 2021 14

MANUAL IKU LEVEL 2 IK.4

SASARAN KEGIATAN : Pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : NSPK Bidang Perbenihan ikan yang disusun 17

DEFINISI

Norma, Kriteria, Standar dan Prosedur (NSPK) menjadi hal yang sangat penting dalam sistem penyelenggaraan pemerintah. Dalam pengertian singkatnya, norma adalah aturan atau ketentuan yang dipakai sebagai tatanan dalam penyelenggaran pemerintah. Standar adalah acuan yang dipakai sebagai patokan dalam penyelenggaran pemerintah. Prosedur adalah metode atau tata cara untuk penyelenggaraan pemerintah, sedangkan Kriteria adalah ukuran yang dipakai menjadi dasar dalam penyelenggaraan.

NSPK dapat mempertegas dan memperjelas mekanisme dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai target dan sasaran pelaksanaan kegiatan yang sudah dirancangkan.

Rencana NSPK yang akan disusun yaitu:

a. Rancangan Standar Nasional Indonesia 3 sebanyak 7 nspk

b. Juknis Bantuan Pemerintah Direktorat Perbenihan sebanyak 6 nspk meliputi : - Juknis Bantuan Benih

- Juknis Bantuan Calon Induk

- Juknis Bantuan Unit Pembenihan Rakyat dan Hatchery Skala Rumah Tangga - Juknis Bantuan Bibit Rumput Laut

- Juknis Bantuan Kebun Bibit Rumput Laut

- Juknis Bantuan Karamba Jaring Apung Budidaya Laut c. Jejaring Unit Pembenihan sebanyak 1 nspk

d. Masterplan Sistem Perbenihan Nasional 2020-2024 sebanyak 1 nspk e. Roadmap Komoditas Air Payau Bidang Perbenihan sebanyak 1 nspk f. DED Pusat Induk (Pendampingan PHLN) sebanyak 1 nspk

FORMULASI:

Rekapitulasi jumlah nspk yang disusun

SATUAN PENGUKURAN : nspk

JENIS ASPEK TARGET : Kualitas

TINGKAT VALIDITAS IKU : Lead process

UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Direktur Perbenihan (Bidang Induk, PIAT, PIAP, PIL) SUMBER DATA : Bidang Pembenihan Ikan Air Tawar, Pembenihan Ikan Air

Payau dan Pembenihan Ikan Laut.

STATUS DATA : Raw Data

JENIS PERHITUNGAN DATA : Posisi Akhir

METODE CASCADING : Buat Baru

POLARISASI : Maximize

PERIODE PELAPORAN : Tahunan

(18)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

TABEL DATA TARGET Realisasi

2017

Realisasi 2018

Realisasi 2019

Realisasi 2020

Target 2021

- - - - 17

(19)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

DIREKTORAT PERBENIHAN 2021 16

MANUAL IKU LEVEL 2 IK.5

SASARAN KEGIATAN : Terselenggaranya pengendalian dan pegawasan sumberdaya perikananan budidaya yang partisipatif lingkup direktorat perbenihan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Pengujian residu produk perikanan budidaya dan sertifikasi ekpor bidang perbenihan

DEFINISI

Pengujian residu produk perikanan budidaya dan sertifikasi ekspor bidang perbenihan dilakukan melalui sertifikasi Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CBIP)

Sertifikasi CPIB merupakan kegiatan penilaian cara pembenihan ikan yang baik yang meliputi cara mengembangbiakan ikan dengan melakukan manajemen induk, pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva/benih dalam lingkungan yang terkontrol melalui penerapan teknologi yang memenuhi persyaratan biosekuriti, mampu telusur, keamanan pangan dan lingkungan.

Jumlah unit perbenihan yang telah menerapkan kaidah-kaidah pembenihan ikan sesuai cara pembenihan ikan yang baik (CPIB), telah dilakukan audit dan dinyatakan lulus dalam rapat teknis CPIB yang dihadiri oleh perwakilan pembina teknis dasn auditor untuk komoditas ekspor yang terdiri dari komoditas udang, gurami, bandeng, bawal, gabus, kerapu, kakap, lele, mas, nila, patin, kepiting, rajungan, tiram mutiara, abalone.

Untuk tahun 2015-2017 target sertifikasi CPIB secara kumulatif untuk semua komoditas, sedangkan tahun 2018- 2021 target sertifikasi CPIB untuk komoditas ekspor dengan target per tahun.

FORMULASI:

Rekapitulasi jumlah unit pembenihan yang telah lulus mendapat sertifikat CPIB

SATUAN PENGUKURAN : Unit

JENIS ASPEK TARGET : Kuantitas/ Output TINGKAT VALIDITAS IKU : Lead proses UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB

IKU

: Direktorat Perbenihan (Bidang Induk)

SUMBER DATA : Bidang Induk

STATUS DATA : Raw Data

JENIS PERHITUNGAN DATA : Posisi akhir

METODE CASCADING : Komponen pembentuk

POLARISASI : Maximize

PERIODE PELAPORAN : Triwulan

TABEL DATA : Realisasi

2017

Realisasi 2018

Realisasi 2019

Realisasi 2020

Target 2021

832 203 236 182 250

(20)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

MANUAL IKU LEVEL 2 IK.6

SASARAN KEGIATAN : Terselenggaranya pengendalian dan pegawasan sumberdaya perikananan budidaya yang partisipatif lingkup direktorat perbenihan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : NSPK sertifikasi CPIB

DEFINISI :

Norma, Kriteria, Standar dan Prosedur (NSPK) menjadi hal yang sangat penting dalam sistem penyelenggaraan pemerintah. Dalam pengertian singkatnya, norma adalah aturan atau ketentuan yang dipakai sebagai tatanan dalam penyelenggaran pemerintah. Standar adalah acuan yang dipakai sebagai patokan dalam penyelenggaran pemerintah. Prosedur adalah metode atau tata cara untuk penyelenggaraan pemerintah, sedangkan Kriteria adalah ukuran yang dipakai menjadi dasar dalam penyelenggaraan.

Indikator kinerja ini merupakan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang sertifikasi Cara Pembenihan Ikan yang Baik berupa pedoman umum pelaksanaan sertifikasi CPIB yang dapat digunakan sebagai pedoman bagi auditor, Dinas dan pembudidaya untuk melaksanakan penerapan CPIB.

FORMULASI :

Jumlah nspk sertifikasi CPIB yang disusun

SATUAN PENGUKURAN : nspk

JENIS ASPEK TARGET : Kualitas

TINGKAT VALIDITAS IKU : Lead process

UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Direktur Perbenihan (Bidang Induk)

SUMBER DATA : Bidang Induk

STATUS DATA : Raw Data

JENIS PERHITUNGAN DATA : Posisi Akhir

METODE CASCADING : Buat Baru

POLARISASI : Maximize

PERIODE PELAPORAN : Tahunan

TABEL DATA TARGET : Realisasi

2017

Realisasi 2018

Realisasi 2019

Realisasi 2020

Target 2021

- - - - 1

(21)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

DIREKTORAT PERBENIHAN 2021 18

MANUAL IKU LEVEL 2 IK.7

SASARAN KEGIATAN : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Lingkup Direktorat Perbenihan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

: Indeks profesionalitas ASN lingkup Direktorat Perbenihan

DEFINISI

1. Profesionalitas adalah kualitas para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat penegtahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk melakukan tugas-tugasnya

2. Indeks proofesionalitas ASN adalah ukuran statistik yang menggambarkan kualitas ASN berdasarkan kesesuainan kualifikasi, kompetensi kinerja, dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melaksanakan tugas jabatan (Permen PAN dan RB No, 38 Tahun 2018)

3. Nilai Indeks Profesionalitas ASN merupakan gambaran kualitas profesionalitas ASN KKP yang diukur setiap tahun oleh Biro SDMA, Sekretariat Jenderal dengan mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB No. 38 Tahun 2018 tentang Peraturan Indkes Profesionalitas Aparatur Sipil Negara.

FORMULA

1. Nilai diukur setiap tahun dengan mengguankan 4 dimensi, meliputi: Kualifikasi; Kompetensi;

Kinerja; dan DIsiplin.

2. Kualifikasi diukur dari indikator riwayat pendidikan formal terakhir yang telah dicapai, meliputi:

a. Pendidikan S-3 (strata-Tiga);

b. Pendidikan S2 (Strata- Dua);

c. Pendidikan S-1 (Strata-Satu) /D-4 (Diploma-Empat);

d. Pendidikan D-3 (Diploma-Tiga)/ SM (Sarjana Muda);

e. Pendidikan D-1 (Diploma-Satu)/D-2 (Diploma-Dua)/SLTA Sederajat; dan f. Pendidikan di bawah SLTA

3. Kompetensi diukur dari indikator riwayat pengembangan kompetensi yang telah dilaksanakan yang meliputi: Diklat Kepemimpinan, Diklat Fungsional/Diklat Teknis, Diklat 20 Jam Pelajaran (JP) satu tahun terakhir dan Seminar/Workshop/Konferensi/Setara satu tahun terakhir

4. Kinerja diukur dari indikator penilaian kerja PNS, yang meliputi : a. Sasaran Kerja Pegawai (SKP);

b. Prilaku kerja.

5. Disiplin diukur dari indikator riwayat penjatuhan hukuman disiplin yang pernah dialami yang meliputi:

a. tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin;

b. pernah dijatuhi hukuman disiplin (ringan, sedang, berat),

Sumber data pengukur Indeks Profesionalitas ASN dapat diperoleh dari beberapa sumber yang tervalidasi meliputi :

a. Kualifikasi dihitung dari kondisi tingkat pendidikan terakhir dari pegawai dengan ketentuan sesuai SK Pangkat Terakhir atau SK pencantuman Gelar yang sudah diupdate pada aplikasi SIMPEG Online KKP.

b. Kompetensi diolah datanya dari aplikasi SIMPEG Online KKP dengan ketentuan sbb:

Perhitungan nilai Diklat Pim, Diklat Fungsional/TEknis, Diklat 20 JP dan seminar diwajibkan sesuai tingkat jabatannya;

(22)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

Pejabat struktural wjib sudah melaksanakan Diklatpim, sesuai dengan level terakhirnya, Diklat 20 JP dan seminar dalam satu tahun terakhir dengan total bobot yaitu 40.

SATUAN PENGUKURAN : Persen

JENIS ASPEK TARGET : Kuantitas/output TINGKAT VALIDITAS IKU : Lag Output UNIT/PIHAK PENANGGUNG

JAWAB IKU

: Direktur Perbenihan

SUMBER DATA : Biro SDMO Setjen KKP

STATUS DATA : Hasil perhitungan raw data JENIS PERHITUNGAN DATA : Nilai posisi akhir

METODE CASCADING : Lingkup Dipersempit

POLARISASI : Maximize

PERIODE PELAPORAN : Tahunan

TABEL DATA TARGET Realisasi

2017

Realisasi 2018

Realisasi 2019

Realisasi 2020

Target 2021

- - 65,92 72,51 73

(23)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

DIREKTORAT PERBENIHAN 2021 20

MANUAL IKU LEVEL 1 IK.8

SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Lingkup Direktorat Perbenihan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Porsentase penyelesaian LHP BPK atas satker Direktorat Perbenihan

DEFINISI:

Nilai Temuan atas laporan keuangan yang ditampilkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas LK DJPB merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang dilaporkan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akutansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclousure), kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern

FORMULA :

Jumlah Nilai Temuan atas laporan keuangan TA. 2020 yang disajikan pada LHP Kepatuhan x 100% = Realisasi riil tahun 2020

SATUAN PENGUKURAN : Persen

JENIS ASPEK TARGET : Kualitas

TINGKAT VALIDITAS IKU : Lead process UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB

IKU

: Direktur Perbenihan

SUMBER DATA : Laporan hasil audit BPK RI

STATUS DATA : Hasil perhitungan raw data

JENIS PERHITUNGAN DATA : Rata-rata

METODE CASCADING : Buat Baru

POLARISASI : Maximize

PERIODE PELAPORAN : Tahunan

TABEL DATA TARGET Realisasi

2017

Realisasi 2018

Realisasi 2019

Realisasi 2020

Target 2021

- - - 100 100

(24)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

MANUAL IKU LEVEL 1 IK.9

SASARAN STRATEGIS (SS) : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Lingkup Direktorat Perbenihan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Nilai Rekon Direktorat Perbenihan

DEFINISI

Penilaian Kementerian PAN & RB atas akuntabilitas kinerja KKP. Akuntabilitas kinerja yaitu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di amanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

SATUAN PENGUKURAN : Nilai

JENIS ASPEK TARGET : Kuantitas/Output TINGKAT VALIDITAS IKU : Lead Proses

UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Direktur Perbenihan

SUMBER DATA : Inspektorat Jenderal KKP dengan mekanisme berdasarkan Permen PAN & RB

STATUS DATA : Raw Data

JENIS PERHITUNGAN DATA : Nilai Posisi Akhir

METODE CASCADING : Buat Baru

POLARISASI : Maximize

PERIODE PELAPORAN : Tahunan

TABEL DATA TARGET : Realisasi

2017

Realisasi 2018

Realisasi 2019

Realisasi 2020

Target 2021

90,12 90

(25)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

DIREKTORAT PERBENIHAN 2021 22

MANUAL IKU LEVEL 2 IK. 10

SASARAN KEGIATAN Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Lingkup Direktorat Perbenihan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Persentase rekomendasi hasil pengawasan lingkup Direktorat Perbenihan

DEFINISI

Jumlah rekomendasi hasil pengawasan Inspektorat Jenderal kepada Ditjen Perikanan Budidaya berdasarkan LHP (terbatas pada LHP Audit, Reviu dan Evaluasi baik bentuk surat maupun bab) yang terbit pada Triwulan IV Tahun 2020 s.d. Triwulan IV Tahun yang telah ditindaklanjuti (berstatus proses dan/atau tuntas) oleh Ditjen Perikanan Budidaya yang menjadi objek pengawasan

FORMULA : Σ Nt

x 100% dimana : Σ Nt : Jumlah rekomendasi dari LHP Inspektorat Jenderal KKP yang telah ditindaklanjuti oleh unit Eselon I

Σ N Σ N : Jumlah rekomendasi dari LHP Inspektorat Jenderal KKP yang diberikan kepada unit Eselon I

SATUAN PENGUKURAN %

JENIS ASPEK TARGET Rata-rata

TINGKAT VALIDITAS IKU Lead proses

UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

SUMBER DATA 1. Itjen KKP : Inspektorat I-V dan Sekretariat Itjen (Bagian PHP)

2. Sekretariat Ditjen/Badan dan Biro/Pusat di Setjen

STATUS DATA Hail perhitungan Raw data

JENIS PERHITUNGAN DATA Akumulasi

METODE CASCADING Lingkup Dipersempit

POLARISASI Maximize

PERIODE PELAPORAN Triwulanan

TABEL DATA TARGET Realisasi

2017

Realisasi 2018

Realisasi 2019

Realisasi 2020

Target 2021

73,89 65

(26)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

MANUAL IKU LEVEL 2 IK.11

SASARAN KEGIATAN : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Lingkup Direktorat Perbenihan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : Persentase unit kerja lingkup Direktorat Perbenihan yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar

DEFINISI

Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari.

Perhitungan penerapan Manajemen Pengetahuan lingkup DJPB dilakukan atas (i) tingkat sharing dokumen mandatory; (ii) tingkat keikutsertakan pejabat dan staf serta (iii) tingkat keaktifan unit kerja dalam SI-MP.

FORMULA

Capaian IKU Manajemen Pengetahuan di Level 0 dihitung dari rata-rata nilai Manajemen Pengetahuan Unit Kerja Eselon I lingkup KKP, sebagaimana rumus berikut :

𝑀𝑃 = 𝑀𝑃( + 𝑀𝑃( + ⋯ + 𝑀𝑃𝑛

& 𝑛

Keterangan:

MP1 = persentase manajemen pengetahuan DJPB

MP2, MP2, …MPn = persentase manajemen pengetahuan Unit Kerja Eselon II n = Jumlah unit kerja eselon II

SATUAN PENGUKURAN : Persen

JENIS ASPEK TARGET : Kuantitas/output TINGKAT VALIDITAS IKU : Lag Output

UNIT/PIHAK PENANGGUNG JAWAB IKU : Sekretariat Direktorat Jenderal

SUMBER DATA : Pusdatin Setjen KKP

STATUS DATA : Posisi akhir

JENIS PERHITUNGAN DATA : Rata-rata

METODE CASCADING : Lingkup Dipersempit

POLARISASI : Maximize

PERIODE PELAPORAN : Triwulanan

TABEL DATA TARGET : Realisasi 2017

Realisasi 2018

Realisasi 2019

Realisasi 2020

Target 2021

100 84

(27)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

DIREKTORAT PERBENIHAN 2021 24

DAFTAR ISTILAH

1. Indikator adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari program dan kegiatan yang telah direncanakan atau sasaran yang akan dicapai

2. Kinerja adalah suatu hasil pada sebuah fungsi pekerjaan atau aktivitas selama periode tertentu untuk mencapai tujuan organisasi

3. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan keberhasilan yang akan dicapai dari program dan kegiatan yang telah direncanakan atau sasaran yang akan dicapai

4. Pengukuran Kinerja adalah suatu metode untuk menilai dan mengukur tingkat kemajuan kinerja instansi atau unit kerja dengan membandingkan antara target yang telah ditetapkan dengan realisasi kinerja

5. Pengukuran data kinerja adalah kegiatan pengukuran data dan capaian kinerja unit kerja lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

6. Pelaporan data kinerja adalah salah satu bentuk media penyampaian informasi hasil capaian kinerja dari pelaksanaan program dan/atau kegiatan dan tingkat keberhasilannya suatu pembangunan

7. Perspektif Stakeholder adalah sudut pandang organisasi yang berfokus pada bagaimana organisasi memehuni harapan stakeholder

8. Perspektif Customer adalah sudut pandang organisasi yang berfokus pada kepuasan customer (pengguna layanan)

9. Perspektif Internal Process adalah sudut pandang organisasi yang berfokus pada proses bisnis utama di dalam organisasi untuk memberikan layanan dan nilai-nilai kepada stakeholder dan customer

10. Perspektif Learn and Growth adalah sudut pandang organisasi yang berfokus pada sumber daya internal organisasi untuk melakukan perbaikan dan perubahan internal

11. Rencana Aksi yang selanjutnya disingkat RA adalah satu atau beberapa langkah kegiatan yang digunakan sebagai cara untuk mencapai target indikator kinerja sehingga berimplikasi pada pencapaian sasaran strategis

12. Cascading adalah proses penjabaran dan penyelarasan sasaran strategis, indikator kinerja, dan target indikator kinerja ke level unit organisasi yang lebih rendah

13. Kontrak Kinerja adalah dokumen kesepakatan antara atasan langsung dengan bawahan tentang terget kinerja dalam periode 1 (satu) tahun

14. Penghitungan Maximize adalah indikator kinerja yang diukur dengan menggunakan polarisasi maximize yaitu indikator kinerja yang mempunyai kriteria pencapaian semakin tinggi (dari nilai 100%) semakin baik.

15. Penghitungan Minimize adalah indikator kinerja yang diukur dengan menggunakan polarisasi minimize yaitu Indikator Kinerja yang mempunyai kriteria pencapaian semakin

(28)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

rendah (dari nilai 100%) semakin baik. Rumus capaian untuk indikator kinerja minimize adalah: (1+(1-realisasi/target)) x 100%

16. Penghitungan Stabilize adalah indikator kinerja yang diukur dengan menggunakan polarisasi stabilize yaitu indikator kinerja yang semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik.

17. Lag Outcome adalah pencapaian kinerja yang dipengaruhi pihak eksternal dan jenis indikator kinerja utamanya (IKU) bersifat outcome (hasil dari keluaran)

18. Lag Output adalah pencapaian kinerja yang dipengaruhi pihak eksternal dan jenis indikator kinerja utamanya (IKU) bersifat output (keluaran)

19. Lead Input adalah pencapaian kinerja yang sepenuhnya berada di bawah kendali unit kerjanya sendiri dan jenis indikator kinerja utamanya (IKU) bersifat input (masukan)

20. Lead Process adalah pencapaian kinerja yang sepenuhnya berada di bawah kendali unit kerjanya sendiri dan jenis jenis indikator kinerja utamanya (IKU) bersifat proses

21. Adopsi Langsung adalah Langsung menurunkan sasaran strategi, indikator kinerja utamanya (IKU) dan target dari atasan

22. Lingkup Dipersempit adalah mempersempit lingkup sesuai dengan bidang masing-masing 23. Komponen Pembentuk adalah memisahkan sasaran strategi atau indikator kinerja utama

(IKU) berdasarkan komponen pembentuk pada masing-masing bagian

24. Buat baru adalah membuat sasaran strategi, indikator kinerja utama (IKU) dan target yang baru

25. Akumulasi adalah indikator kinerja utama (IKU) lingkup dipersempit dan pencapaiannya dihitung dari capaian indikator kinerja utama (IKU) bawahannya

26. Kontribusi adalah IKU lingkup dipersempit dan pencapaiannya dihitung berdasarkan kontribusi pencapaian IKU dari bawahannya (biasanya untuk komponen pembentuk)

27. Rata-rata adalah indikator kinerja utama (IKU) lingkup dipersempit dan pencapaiannya dihitung dari capaian rata-rata pencapaian indikator kinerja utama (IKU) bawahannya 28. Sama persis adalah indikator kinerja utama (IKU) yang mempunyai metode adopsi langsung 29. Jenjang pengelola adalah merupakan penanggungjawab dalam melakukan pengelolaan (pelaksanaan dan pengukuran) terhadap capaian indikator kinerja utama (IKU) (pengelola adalah unit kerja setingkat eselon III)

(29)

MANUAL IKU DIREKTORAT PERBENIHAN 2021

DIREKTORAT PERBENIHAN 2021 26

Gambar

Tabel 1.  Penetapan Kinerja Direkorat Perbenihan Tahun 2021
TABEL DATA TARGET  :  Realisasi
TABEL DATA  TARGET  Realisasi
TABEL DATA TARGET  Realisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

KEDUA : Target berdasarkan Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Tahun Anggaran 2021 sebagaimana dimaksud diktum KESATU merupakan target

Pedoman Umum Pengukuran Indikator Kinerja Utama Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin Tahun 2021 ini menyajikan cara-cara yang dilakukan dalam melakukan

: IKU bertujuan untuk menggambarkan kontribusi Balai riset dan Observasi Laut sebagai UPT dibawah naungan Pusat Riset Kelautan dan BRSDM KP dalam memberikan data informasi dan

Ketersediaan benih merupakan salah satu indikator kinerja yang akan dicapai oleh Direktorat Perbenihan Hortikultura pada Tahun 2015 - 2019. Target ketersediaan

Tujuan pedoman pengukuran kinerja atau manual indikator kinerja Direktorat Pakan dan Obat Ikan Tahun 2021 yaitu sebagai acuan bagi pimpinan unit kerja maupun pegawai lingkup

Kekonsuleran adalah kegiatan yang meliputi pengurusan paspor, visa, perizinan tinggal, keluar, dan masuk kembali, serta perizinan penerbangan, perkapalan, legalisasi dan

Pedoman Umum Pengukuran Indikator Kinerja Utama Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok Tahun 2021 ini menyajikan cara-cara yang dilakukan dalam melakukan

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi,