PENGADILAN NEGERI BIREUEN KLAS II
JL. SULTAN MALIKUSSALEH GEULANGGANG TEUNGOH Telp./ Fax. (0644) 21049 - 323830
E-mail : pengadilan_bireuen@yahoo.com | Website : www.pn-bireuen.go.id
BIREUEN 24251
LAPORAN KEGIATAN PENYUSUNAN TARGET PRIORITAS PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM PADA PENGADILAN NEGERI BIREUEN
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010- 2025 menyebutkan bahwa pada tahun 2019 diharapkan dapat diwujudkan :
kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, dan bebas KKN.
pelayanan publik yang semakin maju dan mampu bersaing secara global.
kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi makin baik.
SDM aparatur semakin profesional.
Pola pikir dan budaya kerja yang mencerminkan integritas yang makin tinggi.
Dan pada tahun 2025 sebagai target jangka panjang akan terwujud tata pemerintahan yang baik dengan birokrasi pemerintahan yang profesional, berintegritas tinggi, menjadi pelayan masyarakat dan abdi negara.
Untuk itu, perlu secara konkret dilaksanakan program reformasi birokrasi pada unit kerja melalui upaya pembangunan Zona Integritas.
Dalam rangka mengakselerasi pencapaian sasaran hasil tersebut, maka instansi pemerintah perlu untuk membangun pilot project pelaksanaan reformasi, birokrasi yang dapat menjadi percontohan penerapan pada unit-unit kerja lainnya. Oleh sebab itu perlu disusun pedoman pembangunan zona integritas di Lingkungan Peradilan Umum dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona lntegritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.
2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
b. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
c. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Tindak Pidana Korupsi;
d. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
e. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
f. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah;
h. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
i. Peraturan Presiden 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025;
j. Peraturan Presiden 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Inpres 2 Tahun 2014 Tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi;
k. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi;
PEN
GADILANNEGER I BIR
EU
EN
l. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang pedoman Pembangunan Zona lntegritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah;
m. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung No.194A/KMA/SK/XI/2014 tanggal 25 November 2014.
3. Maksud Dan Tujuan
Tujuan penyusunan target prioritas ini adalah untuk menentukan program, kegiatan dan inovasi yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pembangunan Zona Integritas dalam rangka mempercepat proses perubahan serta membawa dampak menuju kearah yang lebih baik.
4. Pengertian Umum
Dalam dokumen rencana kerja ini, yang dimaksud dengan :
a) Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
b) Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (Menuju WBK) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja.
c) Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (Menuju WBBM) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata laksana penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik.
d) Unit Kerja adalah Unit/satuan Kerja di instansi Pemerintah, serendah rendahnya eselon III yang menyelengarakan fungsi pelayanan.
e) Tim Persiapan Penilaian Internal (TPPI) adalah tim yang bertugas melakukan klarifikasi terhadap satuan kerja yang akan diusulkan ke TPI, yaitu Tim Pengadilan Tinggi dan Tim Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum.
f) Tim Penilai Internal (TPI) adalah tim yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung No.194A/KMA/SK/XI/2014 tanggal 25 November 2014.
g) Tim Penilai Nasional (TPN) adalah tim yang dibentuk untuk melakukan evaluasi terhadap unit kerja yang diusulkan menjadi Zona Integritas.
II. PROGRAM KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS 1. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas
a. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas adalah dengan deklarasi / pernyataan dari pimpinan suatu instansi pemerintah bahwa instansinya telah siap membangun Zona Integritas.
b. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas dilakukan oleh pimpinan dan seluruh atau sebagian besar pegawainya telah mendatangani Dokumen Pakta Integritas. Pendatanganan dokumen Pakta Integritas dapat dilakukan secara masal/serentak pada saat pelantikan, baik sebagai CPNS, PNS, maupun pelantikan dalam rangka mutasi kepegawaian horizontal dan vertikal. Bagi instansi pemerintah yang belum seluruh pegawainya menandatangani Dokumen Pakta Integrtas, dapat melanjutkan / melengkapi setelah pencanangan pembangunan Zona Integritas;
c. Pencanangan pembangunan Zona Integritas dilaksanakan secara terbuka dipublikasikan secara luas dengan maksud agar semua pihak termasuk masyarakat dapat memantau,
mengawal, mengawasi dan berperan serta dalam program kegiatan reformasi birokrasi khususnya dibidang pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik;
2. Proses Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/ WBBM
Program pembangunan Zona Integritas merupakan tindak lanjut pencanangan yang telah dilakukan oleh pimpinan. Proses pembangunan Zona Integritas difokuskan pada penerapan program Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat konkrit.
III. TARGET PRIORITAS PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK/ WBBM
1. Program mencananangkan kesiapan Pembangunan Zona Integritas di Pengadilan Negeri Bireuen.
Target prioritas : Terpublikasinya kesiapan Pengadilan Negeri Bireuen dalam Pembangunan Zona Integritas bagi aparat Pengadilan Negeri Bireuen dan masyarakat.
2. Program mensosialiasikan Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas di Pengadilan Negeri Bireuen.
Target prioritas : Terwujudnya kesiapan aparat Pengadilan Negeri Bireuen menjadi wilayah Zona Integritas.
3. Program mewujudkan terciptanya Komponen Pengungkit di bidang Manajemen Perubahan.
Target prioritas : Terlaksananya kegiatan pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas di Pengadilan Negeri Bireuen
4. Program mewujudkan terciptanya Komponen Pengungkit di bidang Tatalaksana.
Target prioritas : Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelengaraan manajemen, meningkatnya efisiiensi dan efektivitas serta meningkatnya kinerja aparat Pengadilan Negeri Bireuen
5. Program mewujudkan terciptanya Komponen Pengungkit di bidang Penataan Sistem Manajemen SDM.
Target prioritas : Satuan kerja telah melakukan kebutuhan pegawai di unit kerjanya dalam hal rasio dengan beban kerja dan kualifikasi pendidikan serta mengacu pada jabatan dan analisis beban kerja
6. Program mewujudkan terciptanya Komponen Pengungkit di bidang Akuntabilitas Kinerja.
Target prioritas : Meningkatnya akuntabilitas kinerja aparatur Pengadilan Negeri Bireuen
7. Program mewujudkan terciptanya Komponen Pengungkit di bidang Penguatan Pengawasan.
Target prioritas : Terhindarnya penyalahgunaan wewenang oleh aparatur Pengadilan Negeri Bireuen
8. Program mewujudkan terciptanya Komponen Pengungkit di bidang Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Target prioritas : Meningkatnya Kepuasan Masyarakat Penerima Layanan di Pengadilan Negeri Bireuen
Bireuen, 03 Februari 2021
Ketua Tim Pembangunan Zona Integritas Pengadilan Negeri Bireuen
MUKHTARUDDIN, S.H NIP. 19660611 199003 1 003
LAMPIRAN HASIL TARGET PRIORITAS PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) / WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) PENGADILAN NEGERI BIREUEN KELAS IIB
NO PROGRAM TUJUAN INDIKATOR TARGET TARGET PRIORITAS LANGKAH AKSI/KEGIATAN HASIL
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Mencananangkan kesiapan
Pembangunan Zona Integritas di Pengadilan Negeri Bireuen
Terwujudnya rencana Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korumsi dan Wilyah Birokrasi Bersih dan Melayani
Publikasi rencana Pembangunan Zona Integritas di Pengadilan Negeri Bireuen
Terpublikasinya kesiapan Pengadilan Negeri Bireuen dalam Pembangunan Zona Integritas bagi aparat Pengadilan Negeri
Bireuen dan
masyarakat
Terpublikasinya kesiapan Pengadilan Negeri Bireuen dalam Pembangunan Zona Integritas bagi aparat Pengadilan Negeri
Bireuen dan
masyarakat
Mempublikasikan Rencana Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korumsi dan Wilyah Birokrasi Bersih dan Melayani Melalui Media Elektronik
100%
2 Mensosialiasikan Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas di Pengadilan Negeri Bireuen
Tersosialisasinya
Rencana Kerja
Pembangunan Zona Integritas bagi aparat Pengadilan Negeri Bireuen
Kesiapan aparat Pengadilan Negeri Bireuen sebagai wilayah Pembangunan Zona Integritas
Terwujudnya kesiapan aparat Pengadilan Negeri Bireuen menjadi wilayah Zona Integritas
Terwujudnya kesiapan aparat Pengadilan Negeri Bireuen menjadi wilayah Zona Integritas
Melakukan Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas kepada aparat Pengadilan Negeri Bireuen
3 Mewujudkan
terciptanya Komponen Pengungkit di bidang Manajemen
Perubahan
Terwujudnya perubahan secara sistematis dan konsisten mekanisme kerja, pola pikir (mind set), serta budaya kerja (culture set) individu pada unit kerja yang dibangun, menjadi lebih baik.
Penyusunan Tim Kerja Tersusunnya Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas di Pengadilan Negeri Bireuen
Terlaksananya kegiatan pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas di Pengadilan Negeri Bireuen
1. Melaksanakan kegiatan Pembangunan Zona Integritas sesuai rencana kerja
2. Memantau dan
mengevaluasiPembangunan Zona Integritas Berdasarkan Rencana Kerja
Dokumen rencana Pembangunan Zona Integritas
Tersusunnya rencana kerja Pembangunan Zona Integritas Pengadilan Negeri Bireuen
Pemantauan dan Evaluasi
Pembangunan Zona Integritas
Terlaksananya kegiatan pelaksanaan
Pembangunan Zona Integritas di Pengadilan Negeri Bireuen
Perubahan Pola Pikir dan
Budaya Kerja
Meningkatnya komitmen, pola pikir, dan budaya kerja aparat Pengadilan Negeri Bireuen
4 Mewujudkan
terciptanya Komponen Pengungkit di bidang Tatalaksana
Meningkatnya efisiensi dan efektivitas sistem, prosedur kerja yang jelas, efektif dan efisien serta terukur.
Prosedur Operasional Tetap (SOP) Kegiatan Utama
Terwujudnya peta proses penyelesaian tugas di Pengadilan Negeri Bireuen
Meningkatnya
penggunaan teknologi informasi dalam proses
penyelengaraan manajemen, meningkatnya efisiiensi
dan efektivitas serta meningkatnya kinerja aparat Pengadilan Negeri Bireuen
1. Menerapkan aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) dan aplikasi SKP.
2. Menerapkan aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian (SIKEP).
3. Menyesuaikan pelayanan Publik berbasis Tekhnologi Informasi (Aplikasi SIWAS, PTSP, SIPP dan SIPP).
4. Monitoring dan evaluasi pemanfaatan tekhnologi informasi dalam laporan bulanan dan melalui aplikasi Komdanas
100%
E- Office Meningkatnya
penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelengaraan
manajemen, meningkatnya efisiiensi
dan efektivitas serta meningkatnya kinerja aparat Pengadilan Negeri Bireuen
Keterbukaan Informasi
Publik Terwujudnya kemudahan
dalam mendapatkan informasi dari Pengadilan Negeri Bireuen
5 Mewujudkan
terciptanya Komponen Pengungkit di bidang Penataan Sistem Manajemen SDM
Meningkatnya
profesionalisme SDM aparatur pada Pengadilan Negeri Bireuen
Perencanaan
Kebutuhan Pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi
Satuan kerja telah melakukan kebutuhan pegawai di unit kerjanya dalam hal rasio dengan beban kerja dan kualifikasi pendidikan serta mengacu pada jabatan dan analisis beban kerja
Satuan kerja telah melakukan kebutuhan pegawai di unit kerjanya dalam hal rasio dengan beban kerja dan kualifikasi pendidikan serta mengacu pada jabatan dan analisis beban kerja
1. SK KPN Bireuen tentang Pembentukan Tim Pelaksana Penyusun Analisis Jabatan, Analis Beban Kerja Dan Evaluasi Jabatan
2. Analisis jabatan panitera &
sekretaris
3. Dokumen analisa beban kerja 4. Dokumen proyeksi kebutuhan
pegawai
100%
5. Dokumen peta jabatan Penempatan pegawai hasil
rekrutmen murni mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah disusun perjabatan
Menerapkan monitoring dan evaluasi terhadap rencana kebutuhan pegawai di unit kerjanya
Pola Mutasi Internal Melakukan mutasi pegawai secara internal antar jabatan
Memperhatikan
kompetensi jabatan dan menerapkan kebijakan pola mutasi internal
Monitoring dan evaluasi atas kebijakan pola mutasi internal
Pengembangan Pegawai
Berbasis Kompetensi
Telah melakukan upaya pengembangan
kompetensi
(Capacity,building/transfer knowledge)
Menyusun rencana pengembangan
kompetensi pegawai dan mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai
Terdapat
kesepahaman/hak bagi pegawai di unit kerja terkait untuk mengikuti
diklat maupun
pengembangan kompetensi lainya
Upaya unit kerja melakukan
pengembangan
kompetensi kepada pegawai (melalui pengikutsertaan pada lembaga pelatihan, in- house training, atau melalui coaching atau monitoring, dll)
Monitoring dan evaluasi
terhadap hasil
pengembangan
kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja
Penetapan Kinerja
Individu Penetapan Kinerja Individu yang terkait dengan kinerja organisasi
Ukuran kinerja individu telah memiliki keseuaian dengan indikator kinerja individu level diatasnya
Melakukan pengukuran kinerja individu secara priodik
Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pemberian reward (pengembangan karir individu, penghargaan dll).
Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai
Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku telah dilaksanakan/
diimplementasikan
Sistem informasi kepegawaian melalui pemutakhiran informasi kepegawaian dilakukan secara terbuka
Sistem informasi kepegawaian pada unit
kerja telah
dimutakhirkan secara berkala
Data informasi
kepegawaian unit kerja telah dimutakhirkan secara berkala.
6 Mewujudkan
terciptanya Komponen Pengungkit di bidang Akuntabilitas Kinerja
Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja pada Pengadilan Negeri Bireuen
Keterlibatan Pimpinan Meningkatnya kinerja pada
Pengadilan Negeri Bireuen Meningkatnya
akuntabilitas kinerja aparatur Pengadilan Negeri Bireuen
1. Membuat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2. Membuat Penetapan Kinerja
Tahunan 2021
3. Membuat Perjanjian Kinerja 2021
4. Membuat Rencana Kerja Tahunan 2021
5. Membuat Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU)
6. Membuat Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
7. Membuat Rencana Aksi Kinerja Tahun 2021
8. Membuat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 9. Membuat Penetapan Kinerja
Tahunan 2021
10. Membuat Perjanjian Kinerja 2021
11. Membuat Rencana Kerja Tahunan 2021
12. Membuat Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU)
13. Dokumen Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
14. Membuat Rencana Aksi
100%
Kinerja Tahun 2021
15. Membuat Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU)
16. Membuat Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU)
17. Membuat Surat Pengantar 18. Menindaklanjuti Surat SEKMA 19. Membuat Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP) 20. Membuat Pemanggilan Diklat
Perencanaan
21. Mengumpulkan Pemanggilan Diklat Perencanaan
22. Mengumpulan Sertifikat Diklat Teknis Perencanaan
Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja
Meningkatnya
akuntabilitas kinerja aparatur Pengadilan Negeri Bireuen
7 Mewujudkan
terciptanya Komponen Pengungkit di bidang Penguatan
Pengawasan
Meningkatnya penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN pada Kantor Pengadilan Negeri Bireuen
Pengendalian
Gratifikasi Terhindarnya penyalahgunaan
wewenang oleh aparatur Pengadilan Negeri Bireuen
Terhindarnya penyalahgunaan wewenang oleh aparatur Pengadilan Negeri Bireuen
1. Melaksanakan public campaign pengendalian gratifikasi;
2. Melaksanakan pembentukan tim pengendalian gratifikasi dan petunjuk pelaksanaan.
3. Melaksanakan pengawasan terhadap aparatur pengadilan negeri bireuen;
100%
Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
Terwujudnya peningkatan terhadap kehandalan pengelolaan keuangan negara dan status opini
BPK terhadap
Peneglolaan keuangan negara
Pengaduan
Masyarakat Terwujudnya aparatur yang bersih dan terhindar dari penyalahgunaan wewenang di Pengadilan Negeri Bireuen
Whistle Blowing
System Terwujudnya aparatur
yang bersih dan terhindar dari penyalahgunaan wewenang di Pengadilan Negeri Bireuen
Penanganan Benturan
Kepentingan Meningkatnya efektivitas terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di Pengadilan Negeri Bireuen
8 Mewujudkan
terciptanya Komponen Pengungkit di bidang Pelayanan Publik
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik pada Pengadilan Negeri Bireuen
Standar Operasional Prosedur
Meningkatnya kinerja pelayanan publik berbasis SOP pada Pengadilan Negeri Bireuen
Meningkatnya
Kepuasan Masyarakat Penerima Layanan di Pengadilan Negeri Bireuen
1. Dokumen Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2020:
Pelaporan IKM & SKM; Akses Masyarakat terhadap hasil SKM 2. Dokumen Sk Ketua Pengadilan
Negeri Bireuen Nomor 45/KPN BIR/SK/I/2020
3. Dokumen Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2020 4. Dokumen Penunjukan Tim
Evaluasi IKM :
a. SK Tim Evaluasi IKM b. Hasil Evaluasi IKM;
100%
Budaya Pelayanan Prima
Meningkatnya Budaya Pelayanan Prima di Pengadilan Negeri Bireuen Penilaian Kepuasan
Terhadap Pelayanan
Meningkatnya Kepuasan Masyarakat Penerima Layanan di Pengadilan Negeri Bireuen