• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Audit Internal Terhadap Kepatuhan Manajemen (Studi Kasus pada PT. Sipatex Putri Lestari).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Audit Internal Terhadap Kepatuhan Manajemen (Studi Kasus pada PT. Sipatex Putri Lestari)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

i

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Aktivitas pengendalian intern merupakan salah satu kegiatan yang penting di

dalam perusahaan karena merupakan aktivitas pengendalian dalam perusahaan terutama

pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan. Oleh karena itu apabila terjadi pengelolaan yang

kurang tepat akan menyebabkan kerugian yang besar untuk perusahaan. Untuk

menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan maka diperlukan staf audit internal

yang dapat membantu manajemen dalam mengawasi pelaksanaan pengendalian intern

dalam aktivitas perusahaan khususnya aktivitas yang dilakukan oleh pihak manajemen

khususnya kepatuhan manajemen perusahaan.

Dalam pelaksanaan aktivitas manajemen, tidak cukup hanya mengandalkan

kebijakan dan pengendalian intern saja, tetapi harus dengan bantuan dari auditor internal

yang dapat mengukur sejauh mana ketaatan pelaksanaan manajemen perusahaan,

sehingga manajemen dapat memperbaiki kelemahan atau kekurangan yang ada

berdasarkan laporan hasil pemeriksaan. Audit internal sangat penting dan sangat

dibutuhkan dalam perusahaan yang relatif besar.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian

dengan judul: “Peranan Audit Internal Terhadap Kepatuhan Manajemen”. Penelitian ini

dilakukan pada PT. SIPATEX yang berlokasi dijalan Putri No. 6 di kota Bandung.

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk mengetahui

bagaimana pelaksanaan audit internal dan pelaksanaan pengendalian intern serta peranan

audit internal tersebut dalam menunjang penegendalian intern khususnya kepatuhan

manajemen pada PT. SIPATEX. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis

deskriptif, sedangkan teknik penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah

wawancara, observasi, dan studi kepustakaan.

(2)

iv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR………

ii

DAFTAR ISI………..

v

DAFTAR TABEL………..

x

DAFTAR GAMBAR ………. xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian………

1

1.2

Identifikasi Masalah………

4

1.3

Maksud dan Tujuan Penelitian………....

4

1.4

Kegunaan Penelitian………

4

1.5

Kerangka Pemikiran ………...

5

1.6

Metode Penelitian………...

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peranan………

12

2.2 Pengertian Audit……….

12

2.3 Audit Internal……….

14

2.3.1 Peranan Audit Internal………...

14

(3)

v

Universitas Kristen Maranatha

2.3.3

Kode Etik Profesi Audit Internal……… 18

2.3.4 Fungsi Audit Internal………...

20

2.3.5 Unsur-unsur Audit Internal ……….. 20

2.3.6 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal………....

21

2.3.7 Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal...

23

2.3.8 Kualifikasi Audit Internal yang Memadai……….

24

2.4 Kepatuhan Manajemen……….

31

2.4.1 Pengertian Kepatuhan Manajemen………

31

2.4.2

Fungsi Manajemen ... 32

2.4.3 Sarana Manajemen ……… 33

2.4.4 Prinsip Manajemen ……… 36

2.4.5 Tanggung Jawab Manajemen……… 37

2.4.6 Metode Untuk Mengkomunikasikan Wewenang dan tanggung

Jawab……….

37

2.4.7 Kebijakan dan Prosedur Personalia………

37

2.4.8 Pengujian Tingkat Kepatuhan………... .

38

2.4.9 Syarat-syarat Melakukan Penugasan Kepatuhan………...

39

2.5 Peranan Audit Internal Terhadap Kepatuhan Manajemen ……….. 40

(4)

vi

Universitas Kristen Maranatha

3.1.1 Sejarah Singkat ………..……… 42

3.1.2 Hasil Usaha Perusahaan………... 43

3.1.3 Proses Produksi Perusahaan ……….. 44

3.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ……….. 46

3.1.4.1 Struktur Organisasi ……… 46

3.1.4.2 Uraian Tugas ……….. 47

3.2 Metode Penelitian………. 61

3.2.1 Unsur-unsur yang Diteliti……….. 62

3.2.2 Metode Pengumpulan Data……… 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian……….

66

4.1.1 Audit Internal Pada PT. SIPATEX ……….……..

66

4.1.1.1 Tujuan Audit Internal………...

66

4.1.1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Audit Internal……

66

4.1.1.3 Program Kerja Audit Internal……….

68

4.1.1.4 Pelaksanaan Audit Internal……….

69

4.1.1.5 Laporan Hasil dan Tindak Lanjut Audit Internal…… 71

4.1.2 Manajemen Bagian dari Audit Internal ………

74

4.1.3 Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada PT. SIPATEX ……… 75

(5)

vii

Universitas Kristen Maranatha

4.1.3.2 Penaksiran Risiko………

78

4.1.3.3 Aktivitas Pengendalian………

79

4.1.3.4 Pemantauan………….………

80

4.2. Pembahasan………. 80

4.2.1 Analisis Pelaksanaan Audit Internal Pada PT. SIPATEX …… 80

4.2.1.1 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal…………. 81

4.2.1.2 Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal…...

81

4.2.1.3 Program Kerja Audit Internal……….

82

4.2.1.4 Pelaksanaan Audit Internal……….

83

4.2.1.5 Laporan dan Tindak Lanjut Audit Internal………….

84

4.2.2 Manajemen Bagian dari Audit Internal………..

85

4.2.3 Analisa Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada PT. SIPATEX. 86

4.2.3.1 Lingkungan Pengendalian………..

86

4.2.3.2 Penaksiran Risiko………

88

4.2.3.3 Aktivitas Pengendalian………

88

4.2.3.4 Pemantauan………….………

89

4.2.4 Peranan Audit Internal Terhadap Kepatuhan Manajemen …… 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………...

94

(6)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

(7)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

(8)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengendalian internal yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. (Effendi, 2002)

Salah satu inti tujuan dari audit internal adalah mengatur secara sistematis serta mengevaluasi pengendalian intern dalam perusahaan. Namun pada kenyataannya pengendalian intern tidak berjalan sesuai dengan konsepnya, dikarenakan kurangnya tanggung jawab dalam perusahaan dan banyaknya penyimpangan-penyimpangan dalam perusahaan. Penyimpangan-penyimpangan tersebut biasanya dalam bentuk kinerja manjemen. Karena tidak sesuainya kinerja manajemen dengan prosedur-prosedur yang berlaku. Atau adanya penugasan-penugasan yang dirangkap. Sehingga menyebabkan pengendalian intern tidaklah efisien. Di dalam pengendalian intern, kinerja manajemen sangatlah penting, karena merupakan inti dalam perusahaan untuk mencapai tujuannya. (Effendi, 2002)

(10)

2

Universitas Kristen Maranatha pendelegasian tanggungjawab tidak efektif dan sering kali tidak sesuai dengan tugas dan wewenangnya. (Effendi, 2002)

Kegiatan audit internal menguji dan menilai efektifitas dan kecukupan sistem pengendalian intern yang ada dalam perusahaan. Tanpa fungsi audit internal, dewan direksi dan atau pimpinan unit tidak memiliki sumber informasi intern yang bebas mengenai kinerja perusahaan. (Effendi, 2002)

Fungsi audit internal harus membantu perusahaan dalam memelihara pengendalian internal yang efektif dengan cara mengevaluasi kecukupan, efisiensi, dan efektifitas pengendalian tersebut, serta mendorong peningkatan pengendalian internal secara berkesinambungan. (Effendi, 2002)

Berdasarkan hasil penilaian risiko, fungsi audit internal harus mengevaluasi kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian internal yang mencakup governance, kegiatan operasi, dan sistem informasi perusahaan. Hal ini harus

mencakup efektifitas dan efesiensi kegiatan operasi, keandalan dan integritas informasi, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan pengamanan asset perusahaan. (Effendi, 2002)

(11)

3

Universitas Kristen Maranatha aktivitas perusahaan secara optimal diperlukan sistem audit yang berkualitas, syarat pertama dan utama adalah kualitas auditor internal itu sendiri yang mengevaluasi sistem pengendalian internal perusahaan. (Effendi, 2002)

Menurut buku Standar Profesi Audit Internal yang disusun oleh Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004: 16), audit internal dapat dikatakan kompeten apabila memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab perorangan. Fungsi audit internal secara kolektif harus memiliki atau memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya.

Penanggungjawab fungsi audit internal harus memperoleh saran dan asistensi dari pihak yang kompeten jika pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi dari dari staf auditor internal tidak memadai untuk pelaksanaan sebagian atau seluruh penugasannya. Auditor internal harus memiliki pengetahuan yang memadai untuk dapat mengenali, meneliti, dan menguji adanya indikasi kecurangan. (Standar Profesi Audit Internal yang disusun oleh Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004: 16)

Melihat banyaknya sumbangan yang dapat diberikan oleh auditor internal kepada manajemen, maka penulis mencoba untuk melihat pentingnya peranan internal auditor untuk membantu manajemen dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Maka penulis melakukan peninjauan dan penelitian yang berjudul :

(12)

4

Universitas Kristen Maranatha 1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis akan mengidentifikasikan masalah dan sekaligus membatasi permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Apa manfaat audit internal dalam suatu perusahaan? 2. Bagaimana penerapan kepatuhan dalam suatu perusahaan?

3. Berapa besar peranan audit internal terhadap kepatuhan suatu perusahaan?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas dalam bidang audit internal khususnya kepatuhan dalam suatu perusahaan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Manfaat audit internal dalam suatu organisasi

2. Penerapan kepatuhan suatu perusahaan

3. Peranan audit internal terhadap kepatuhan suatu perusahaan.

1.4Kegunaan Penelitian

Data dan informasi sebagai hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Bagi perusahaan,

(13)

5

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi masyarakat,

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang dapat berguna untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dan bahan

perpustakaan. 3. Bagi penulis,

Untuk menambah pengetahuan mengenai audit internal, khususnya mengenai kepatuhan manajemen perusahaan.

4. Bagi pihak-pihak lain,

Sebagai dasar untuk penelitian lanjutan, khususnya sebagai bahan referensi dan pembanding bagi mereka yang berminat mengadakan penelitian lebih lanjut dibidang ini.

1.5Kerangka Pemikiran

(14)

6

Universitas Kristen Maranatha Konsep kemitraan dalam audit internal dapat memberikan beberapa jenis layanan kepada perusahaan yaitu membantu mengevaluasi aktivitas dalam bidang-bidang (Tugiman, 2000: 130) :

1. Pengendalian akuntansi internal

2. Pencegahan dan pendeteksian kecurangan 3. Pemeriksaan keuangan

4. Pemeriksaan ketaatan 5. Pemeriksaan operasional 6. Pemeriksaan manajemen 7. Pemeriksaan kontrak

8. Pemeriksaan system informasi 9. Pengembangan kualitas internal

10.Hubungan dengan entitas diluar perusahaan

(15)

7

Universitas Kristen Maranatha berlaku. Terlebih dalam era persaingan global dengan perkembangan sistem operasi dan persaingan bisnis yang begitu kompleks. (Internet Research)

Definisi pengendalian interen yang dirumuskan oleh COSO, di Indonesia diadopsi dalam SPAP yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Dalam SPAP SA Seksi 319, pengendalian interen adalah suatu proses yang dilakukan oleh dewan komisaris, manajemen dan personil dari suatu entitas yang dirancang untuk memberikan kepastian yang memadai bahwa tujuan organisasi berupa efektivitas dan efisiensi usaha, pelaporan keuangan yang dapat diandalkan, dan ketaatan pada peraturan dan perundangan yang berlaku dapat dicapai.

Pengendalian intern meliputi: 1. Berbagai kegiatan

2. Dipengaruhi oleh manusia

3. Diharapkan dapat mencapai tujuan

Hasil penelitian Tugiman (2000 : 131-180) terdapat 102 BUMN/D telah membuktikan secara kuantitatif pengaruh pengendalian intern dalam rangka pencapaian kinerja perusahaan seperti nampak di bawah ini.

(16)

8

Universitas Kristen Maranatha Pengendalian internal dapat juga disebut sebagai struktur pengendalian internal yang meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan perusahaan, memeriksa ketelitian dan dapat dipercayanya data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. (Internet Research)

Adapun tujuan utama dari pengendalian kepatuhan manajemen yang dikemukakan oleh Arens et al (2006) adalah mencapai efektivitas dan efisiensi kinerja manajemen dalam perusahaan, artinya pengukuran prestasi pelaksanaan kepatuhan manajemen adalah dengan membandingkan hasil kepatuhan manajemen yang sesungguhnya dengan suatu tolak ukur yang telah ditetapkan untuk mencapai efektivitas dalam kepatuhan manajemen. Oleh karena itu diperlukan suatu pembagian yang khusus untuk mengawasi dan mengendalikan kinerja manajemen yang dinamakan audit internal, agar efektivitas kinerja manajemen perusahaan dapat tercapai. Dalam hal ini audit internal akan menilai kepatuhan manajemen apakah telah dilakukan secara benar atau belum, bila benar apakah sistem atau metode yang telah ada memungkinkan untuk terjadinya kesalahan dan atau kecurangan yang dilakukan pegawai. Dengan adanya audit internal, diharapkan perusahaan dapat mencapat target yang telah ditetapkan.

1.6Metode Penelitian

(17)

9

Universitas Kristen Maranatha Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Metode Deskriptif

Menurut Nazir (1983: 63).adalah:

Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

2. Metode Historis

Yaitu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan data perusahaan tidak hanya pada masa sekarang juga pada masa lalu, sebagai dasar untuk masa yang akan datang. Penelitian yang dilakukan penulis merupakan suatu studi kasus, dimana sumber datanya dibagi menjadi dua jenis (Khadafi, 2001) yaitu: 1. Data Primer

Data yang langsung diperoleh dari perusahaan terutama data manajemen. 2. Data Sekunder

Data yang diperoleh melalui buku-buku dan catatan kuliah yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas oleh penulis.

Adapun cara memperoleh data tersebut adalah: 1. Penelitian Lapangan (Field Research)

(18)

10

Universitas Kristen Maranatha Dalam penelitian ini penulis melakukan kegiatan yang meliputi

pengenalan akan kegiatan usahanya dan pengumpulan data yang berhubungan dengan kepatuhan manajemen perusahaan.

Bentuk penelitian yang dilakukan adalah : a. Wawancara

Wawancara ini dilakukan baik kepada direktur, kepala bagian manajemen serta karyawan yang berhubungan dengan objek yang penulis teliti.

b. Observasi

Melakukan pengamatan-pengamatan atas kebijakan yang dibuat oleh manajemen perusahaan untuk dilaksanakannya oleh perusahaan. (Gunawan, 2004)

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Dalam penelitian kepustakaan ini, dilakukan dengan mempelajari buku-buku literature, catatan-catatan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan dan

sumber-sumber yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. 3. Internet Research

Internet research merupakan sumber data yang cukup penting. Hal ini

disebabkan karena pada saat sekarang banyak terdapat informasi–informasi mengenai pengendalian internal baik didalam maupun diluar negeri.

(19)

11

(20)

92

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis pada PT. SIPATEX, dan

setelah membandingkan dengan teori-teori yang relevan maka kesimpulan yang

diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Audit Internal pada PT. SIPATEX memiliki manfaat dalam memeriksa kebenaran

catatan dan dokumen, menilai struktur pengendalian intern, serta mengecek

terhadap prosedur dan kebijakan yang ditetapkan dan juga audit internal didalam

kegiatan tersebut melakukan analisis, penilaian serta penelaahan terhadap kinerja

manajemen, yaitu dari prosedur-prosedur kegiatan yang dilakukan oleh pihak

manajemen dan memastikan ketaatan terhadap hukum, peraturan, dan kebijakan

Perusahaan.

(21)

93

Universitas Kristen Maranatha

3. Audit internal yang dilakukan oleh PT. SIPATEX telah berperan dalam

menunjang pengendalian intern kepatuhan karena auditor internal memberikan

saran dan rekomendasi terhadap hasil pemeriksaan apabila terjadi penyimpangan

yang berhubungan dengan pengendalian intern kepatuhan. Dari rekomendasi

tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen untuk

pengambilan keputusan keputusan dalam menentukan kegiatan selanjutnya.

5.2 Saran

1. Dalam pelaksanaan audit internal, auditor sebaiknya tidak memberitahukan

kepada objek yang diteliti bahwa akan diadakan pemeriksaan. Hal ini dilakukan

agar didapat suatu kondisi yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

Sehingga dengan demikian dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang

terjadi dalam perusahaan.

2. Agar struktur pengendalian intern kepatuhan perusahaan ini lebih akurat dan

efisien, maka semua elemen yang ada pada struktur pengendalian intern ini

diawasi dengan lebih ketat agar dapat meminimalisasi kecurangan yang mungkin

terjadi dalam proses pengendalian internal khususnya keakurasian dalam

melaksanakan tugasnya masing-masing.

(22)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alvin A. Arens & James K. Loebbecke, 2006, Auditing An Integrated Approach Eight Edition, Prentice Hall Internasional, Inc.

Arens A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley.2006. Auditing And Assurance

Services: An Integrated Approach 11th edition, Prentice Hall

Internasional, Inc.

Boynton, Raymond Johnson, Walter G Kell.2001. Modern Auditing, 7th edition, New York : John Wiley & Sons,Inc

Guritno, 1994. Kamus Ekonomi Bisnis Perbankan, Penerbit Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia., 2001. “Standar Profesional Akuntan Publik”, Yogyakarta : Bagian Penerbitan STIE YKPN.

Internet research, http://muhariefeffendi.files.wordpress.com http://primaconsultinggroup.blogspot.com http://setyowibowo.wordpress.com

Komaruddin.1994. Ensiklopedia Manajemen, edisi kedua, Penerbit Bina Aksara, Jakarta.

Konsorsium Organisasi Pofesi Audit Internal., 2004. ”Standar Profesi Audit

Internal”.

Moller & Witt.1999. Modern Internal Auditing, 4th edition, John Wiley & Sons,Inc

Mulyadi & Kanakan Puradiredja., 1998, Auditing, Edisi KeLima, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. 2002. Auditing, Edisi keenam, Cetakan Kesatu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Skripsi Khadafi, 2001, Analisa faktor – faktor pemilihan karir bagi

mahasiswa akuntansi, Univ Padjajaran

Standar Profesi Akuntan Publik, 2001. Cetakan Kesatu, Penerbit Salemba

(23)

Universitas Kristen Maranatha Sofwan, Irwan : “Peran Internal Auditor dalam Perkembangan Organisasi

menjelang abad 21“, bahan pelatihan internal audit tingkat manajerial,

Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), Jakarta, Desember 1997. Sukrisno Agoes, 2004, Auditing, Edisi ke-3, Jakarta : Salemba Empat

The IIA., 1995. Standard for the profesional Practice Internal Auditing. Florida.

Tugiman Hiro.2000. Standar Audit Internal, Penerbit Kanasius, Yogyakarta Tugiman Hiro.2005. Standar Profesional Audit Internal, Penerbit Kanasius,

Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Komplek Perkantoran dan Permukiman Terpadu Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah.. Nomor :

Hasil penilaian rata-rata dari pengujian kegunaan aplikasi yang dilakukan oleh 15 responden menghasilkan rata-rata penilaian mencapai skala 4.7 bahwa aplikasi ini

Dalam penelitian ini, dilakukan sebuah studi optimasi peletakan anjungan minyak lepas pantai (platform) dengan menggunakan data Multibeam Echosounder (MBES), Side

Surya Jaya Jepara memerlukan suatu sistem pengolahan data yang lebih baik dari sistem yang sebelumnya yaitu dengan sistem informasi persediaan stok sparepart yang

Kurikulum sudah dapat membuat penjadwalan menggunakan sistem akademik terintegrasi smp danto yusuf dan siswa dapat melihat jadwal pelajaran secara online. Guru-guru dapat

Model evaluasi ini merupakan model yang paling banyak dikenal dan diterapkan oleh para peneliti. Model CIPP dapat diterapkan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan,

Puji syukur kepada Tuhan atas segala berkat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai syarat kelulusan dari Fakultas Teknik Elektronika

dengan tidak lagi menggunakan CPU, melainkan sebuah device thin client yang notabene akan lebih memberikan keunggulan baik di dalam bidang ekonomi, operasi dan juga