• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelatihan Partisipatif untuk Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model Problem Posing di SD Negeri 2 Gedongsari Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelatihan Partisipatif untuk Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model Problem Posing di SD Negeri 2 Gedongsari Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggun"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Subyek penelitian berasal dari Sekolah Dasar Negeri 2 Gedongsari yang berada di kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung. Jumlah guru dalam penelitian ini dipaparkan dalam tabel 4.1

Tabel 4.1 Subyek Penelitian

No Nama Guru Mengajar kelas

1 Sri Susanti,S.pd.SD Guru kelas 1 2 Sinta Nova Mahardiani Guru kelas 2

3 Enggar Widyaningrum,S.Pd.SD Guru kelas 3 4 Wulandjari,S.Pd.SD Guru kelas 4 5 Agus Triyono,S.Pd.SD Guru kelas 5 6 Fatkhul Fulin, S.Pd.SD Guru kelas 6 A 7 Hajah Asna F. A.Ma.Pd Guru kelas 6 B

Sumber data: SD N 2 Gedongsari ( 2015)

Subyek penelitian adalah 7 orang guru kelas yang terdiri dari guru kelas 1 sampai guru kelas 6 A dan 6B.

4.2

Pelaksanaan Penelitian

4.2.1 Identifikasi Kebutuhan, sumber belajar dan

Hambatan

(2)

44

angket pada guru yang sekiranya berminat untuk mengikuti pelatihan. Angket diisi sesuai petunjuk kemudian direkap hasilnya dan dari hasil rekapan dapat ditentukan peserta pelatihan. Setelah itu menentukan nara sumber atau sumber belajar yang dipandang mampu menyampaikan materi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model problem posing. Hambatan yang ada berupa sumber belajar yang masih kurang memahami model model pembelajaran yang sesuai denga materi maka nantinya diadakan latihan untuk memahami konsep model pembelajaran terlebih dahulu kepada sumber belajar.

4.2.2 Tujuan umum dan tujuan khusus dari pelatihan

Tujuan umum dan khusus ditentukan oleh peserta karena pelatihannya bersifat partisipatif. Tujuan umum dari pelatihan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan sedangkan tujuan khususnya adalah meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model problem posing.

4.2.3 Penyususnan Program Pelatihan

(3)

45

4.2.4 Penyusunan Alat Evaluasi Awal dan Evaluasi Akhir Peserta

Instrumen yang digunakan sebagai alat evaluasi awal adalah dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan para guru dalam proses pembelajaran saat ini sebelum pelatihan. Pada evaluasi akhir peserta menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model problem posing yang sesuai dengan materi pelatihan.

4.2.5 Latihan untuk sumber belajar

Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pemaham- an terhadap sumber belajar tentang materi program pelatihan penyusunan rencana pembelajaran model problem posing. Sumber belajar dalam pelatihan ini adalah kepala sekolah sebagai nara sumber.

4.2.6 Pelaksanaan kegiatan pelatihan

Kegiatan pelatihan disesuaikan dengan program pelatihan dan jadwal yang sudah dibuat berdasarkan partisipatif peserta.

4.2.7 Mengimplementasikan Proses Latihan

Pada tahap ini pelatihan dilaksanakan dengan program dan jadwal yang sudah direncanakan. Materi yang diberikan meliputi peran dan tanggung jawab guru, penyusunan RPP dan pengenalan model pembelajaran problem posing.

4.2.8 Melaksanakan evaluasi awal terhadap peserta pelatihan

(4)

46

kompetensi guru dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.

4.2.9 kegiatan akhir pelatihan

Pada kegiatan akhir pelatihan diadakan evaluasi untuk mengukur peningkatan kompetensi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran model problem posing. Dengan instrumen observasi yang dijadikan sebagai pedoman peningkatan kompetensi penyusunan RPP dari sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan.

4.2.10 Melaksanakan Evaluasi Program Pelatihan

Pada tahap akhir program pelatihan, Berhasil tidaknya program pelatihan di lihat dari peningkatan kompetensi peserta pelatihan dan implementasinya pada proses pem- belajaran. Program yang berhasil dapat dijadikan model pelatihan selanjutnya.

4.2.11Peningkatan kompetensi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran model problem posing.

Dengan diadakan pelatihan partisipatif terjadi pening- katan kompetensi guru dalam penyusunan RPP.Hasil observasi di validasi dengan dokumen terjadi pening- katan dari semula ke akhir pelatihan.

4.3 Hasil Penelitian

(5)

47

dan program pelatihan.Deskripsi masing-masing data dijelaskan dalam uraian angket sebagai berikut:

Tabel 4.2 Angket Pelatihan

NO Uraian pernyataan

Jawaban

SS S TS STS

1 Pelatihan pembelajaran menyusun rencana pembelajaran sangat dibutuhkan

6 1

2 Pelatihan pembelajaran bagi guru adalah untuk meningkatkan kemampuan nya

3 4

3 Tujuan Pelatihan merupakan usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia

2 5

4 Pelatihan membuat RPP sangat dibutuhkan 3 4

5 Keikutsertaan peserta pelatihan dalam

penentuan program pelatihan sangat diharapkan

2 5

6 Materi pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan guru

5 2

7 Sarana dan prasarana dalam pelatihan pembelajaran sangat mendukung

2 5

8 Alat dan bahan pelatihan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan dapat diterapkan di sekolah saya

2 5

9 Peserta pelatihan yang sudah mempunyai kemampuan menyusun rencana pembelajaran dapat menjelaskan pada peserta lainnya

1 6

10 Tes awal dan akhir perlu dilaksanakan pada pelatihan

2 5

11 Adanya pelatihan pada nara sumber sebelum

pelatihan

3 4

12 Saya dengan mudah menerapkan hasil pelatihan

penyusunan rencana pembelajaran

7

13 Kemampuan saya meningkat setelah mengikuti

pelatihan pembelajaran

(6)

48

14 Peserta pelatihan yang sudah memiliki

kemampuan dapat menjelaskan pada peserta lain.

7

15 Hasil pelatihan untuk pengukuran pengetahuan

dan ketrampilan saya

7

16 Peserta pelatihan pembelajaran dapat

mengidentifikasi rencana pembelajaran

7

17 Setelah pelatihan pembelajaran, guru dapat

membuat RPP sesuai kurikulum

7

18 Pelatihan pembelajaran bagi guru dapat

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi

3 4

19 keberhasilan pelatihan pembelajaran untuk

penyempurnaan pengelolaan program pembelajaran di sekolah

2 5

20 Program pelatihan perlu di evaluasi untuk tindak

lanjut.

4.3.1 Dari hasil identifikasi kebutuhan

Pada aspek no.1,2 dan 4 di peroleh hasil seperti setuju, tujuan dari pelatihan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan kompetensi bagi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

(7)

49

Pada aspek no. 5 dan 7. Seperti pada pernyataan diangket penyusunan program pelatihan ada partisipasi dari peserta pelatihan dengan hasil analisa 28,57% peserta menyatakan sangat setuju dan 71,4% menyatakan setuju jadi dapat disimpulkan program pelatihan dibuat bersama sesuai kebutuhan

4.3.4 Menentukan alat evaluasi awal dan evaluasi

akhir

Pada aspek no. 8 perolehan data pada responden 28,57% mengatakan sangat setuju diadakan pre tes dan pos tes, 71, 4% mengatakan setuju jadi kesimpulan evaluasi awal dan akhir perlu diadakan untuk mengetahui peningkatan

4.3.5 Latihan pada sumber belajar pada aspek no. 6

Pada tahap ini responden mengatakan 71,42% sangat setuju sumber belajar perlu disosialisasikan terhadap materi pelatihan jangan sampai menjadikan peserta mempunyai penafsiran yang lain dan 28,57% mengatakan setuju.

4.3.6 Pelaksanaan kegiatan pelatihan

Pada aspek no.16 penyusunan program mulai dari jadwal sampai dengan pelaksanaan pelatihan responden berpartisipasi menentukan. Hal ini dapat dilihat pada pernyataan responden 100% setuju.

4.3.7 Mengimplementasikan proses pelatihan

Pada aspek no. 11, 12 dan 14 pelaksanaan pelatihan masuk dalam program pelatihan jadi partisipasi responden jelas terlibat. Dilihat dari hasil angket mengatakan 14,28 % sangat setuju dan 85,71% setuju untuk dilaksanakan pelatihan.

(8)

50

Pada aspek no. 10 responden mengatakan 28,57 % sangat setuju dan 71,42% setuju untuk dilaksanakan evaluasi awal untuk mengetahui sejauhmana kompetensi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

4.3.9 Melaksanakan evaluasi akhir pelatihan

Pada aspek no. 13,15 dan 17 tahap akhir pelatihan perlu diadakan evaluasi, apakah dengan diadakan pelatihan terjadi peningkatan. Dalam pernyataan responden 100% setuju.

4.3.10 Program pelatihan perlu di evaluasi

Pada aspek no.18,19 dan 20 data penyataan yang di berikan responden mengatakan bahwa program pelatihan perlu di evaluasi untuk tindak lanjut. Apa program perlu disempunakan atau sudah baik dan dapat dijadikan model pelatihan. 28,57% mengatakan sangat setuju dan 71,42% setuju.

Tabel 4.3 Rekap Rubrik Penilaian Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pre tes No Kode Subyek Jumlah Skor Nilai

1 Guru - 1 32 61,53

2 Guru - 2 31 59,61

3 Guru - 3 29 55,76

4 Guru - 4 32 61,53

5 Guru - 5 28 53,84

6 Guru – 6 A 32 63,46

7 Guru – 6 B 28 53,84

Skor Rata-rata 58,51

Skor tertinggi 63,46

(9)

51

DAFTAR TABEL 4.4 Rekap Rubrik Penilaian

penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran model problem posing Tes Awal tiap Indikator

No Indikator/Aspek yang di amati Keterangan

1 2 3 4

1 Identitas Pembelajaran a.Satuan Pendidikan

2 Standart Kompetensi 14,28 85,71

3 Kompetensi Dasar 28,57 71,42

4 Indikator Pencapaian kompetensi

57,14 42,85

5 Tujuan Pembelajaran 42,85 57,14

6 Materi Ajar 42,85 57,14

7 Alokasi Waktu 14,28 42,85 42,85

8 Metode/Model Pembelajaran 85,71 14,28 9 Kegiatan Pembelajaran

a.Pembukaan:

 Kualitas penugasan

71,42 28,57

11 c.Penutup

 Membuat kesimpulan

 Memberi tugas rumah

 Post tes

 Ketersediaan media

(10)

52

13 Penilaian

 Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran

 Ketepatan dan

kesesuaian instrumen

 Ada soal,jawaban dan kunci

46,85 57,14

Keterangan:

a.Kriteria A berbobot nilai 4, indikator sesuai seluruh- nya

b.Kriteria B berbobot nilai 3, indikator sesuai sebagaian c.Kriteria C berbobot nilai 2, indikator tidak sesuai d.Kriteria D berbobot nilai 1, indikator tidak ada

A = 85 – 100 = baik sekali B = 70 – 84 = baik

C = 55 – 69 = cukup D = di bawah 55 = kurang

Dari hasil observasi dapat dideskripsikan kompetensi guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan nilai tertinggi 63,46; nilai terendah 53,83; nilai rata-rata 58,51. Dari nilai rata-rata yang diperoleh belum memenuhi standart yang ditetapkan maka akan dilakukan tindakan pelatihan.

Indikator yang diamati dalam penilaian penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran meliputi:

(11)

53

tidak sesuai 14,28 tidak ada 8) metode/model pembelajaran 14,28 tidak sesuai 85,71 tidak ada 9)pembukaan 100 sesuai sebagaian 10) inti 28,57 sesuai sebagaian 71,42 tidak sesuai 11) penutup 100 sesuai sebagaian 12) alat dan sumber bahan 14,28 sesuai 85,71 sesuai sebagaian 13) penilaian 57,14 sesuai sebagaian 46,85 tidak sesuai.

Pada tanggal 23 dan 24 Januari 2015 diadakan pelatihan partisipatif untuk peningkatan kompetensi menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan pada akhir pelatihan diadakan evaluasi untuk diobservasi dan hasil nampak pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5 Rekap Rubrik Penilaian Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model

problem posing Evaluasi Akhir pelatihan No Kode Subyek Jumlah

Skor

Nilai

1 Guru - 1 42 80,76

2 Guru - 2 41 78,84

3 Guru - 3 45 85,53

4 Guru - 4 43 82,69

5 Guru - 5 43 82,69

6 Guru – 6 A 46 88,46

7 Guru – 6 B 42 80,76

Skor Rata-rata 82,81

Skor tertinggi 88,46

(12)

54

Dari tabel diatas dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Nilai rata-rata 82,81 nilai tertinggi 88,46, nilai terendah 78,84 Kriteria keberhasilan adalah keterlaksanaan kompetensi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model problem posing dengan nilai minimal 80.

Tabel 4.6 Rekap rubrik Penilaian penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model Problem Posing pada

Tes akhir tiap Indikator

No Indikator/Aspek yang di amati Keterangan

1 2 3 4

1 Identitas Pembelajaran a.Satuan Pendidikan

2 Standart Kompetensi 100

3 Kompetensi Dasar 85,71 14,28

4 Indikator Pencapaian kompetensi 14,28 71,42 14,28

5 Tujuan Pembelajaran 57,14 42,85

6 Materi Ajar 57,14 42,85

7 Alokasi Waktu 14,28 85,71

8 Metode/Model Pembelajaran 14,28 85,71

9 Kegiatan Pembelajaran a.Pembukaan:

 Apersepsi,penyampaian tujuan pembelajaran

57,14 42,28

10 b.Inti

 Menentukan jenis kegitan

 Kesesuain pembelajaran dengan materi

 Urutan penyajian

 Kualitas penugasan

(13)

55

11 c.Penutup

 Membuat kesimpulan

 Memberi tugas rumah

 Post tes

 Ketersediaan media

85,71 14,28

13 Penilaian

 Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran

 Ketepatan dan kesesuaian instrumen

 Ada soal,jawaban dan kunci

85,71 14,28

Keterangan:

a.Kriteria A berbobot nilai 4,indikator sesuai seluruhnya

b.Kriteria B berbobot nilai 3, indikator sesuai sebagaian c.Kriteria C berbobot nilai 2, indikator tidak sesuai d.Kriteria D berbobot nilai 1, indikator tidak ada

A = 85 – 100 = baik sekali B = 70 – 84 = baik

C = 55 – 69 = cukup D = di bawah 55 = kurang

Tabel diatas dapat dideskripsikan sebagai berikut:

(14)

56

pencapaian kompetensi 14,28 sesuai seluruhnya 71,42 sesuai sebagaian 14,28 tidak sesuai 5) tujuan pembelajaran 42,85 sesuai seluruhnya 57,14 sesuai sebagaian 6) materi ajar 42,85 sesuai seluruhnya dan 57,14 sesuai sebagaian 7) alokasi waktu 85,71 sesuai seluruhnya 14,28 sesuai sebagaian 8) model pembelajaran 86,71 sesuai seluruhnya 14,28 sesuai sebagaian 9) pembukaan 42,28 sesuai seluruhnya 57,14 sesuai sebagaian 10) Kegiatan inti 85,71 sesuai seluruhnya 57,14 sesuai sebagaian 11) penutup 85,71 sesuai seluruhnya 14,28 sesuai sebagaian 12) alat dan sumber bahan 14,28 sesuai seluruhnya 85,71 sesuai sebagaian 13) penilaian 14,28 sesuai seluruhnya dan 85,71 sesuai sebagai

Tabel 4.7 Perbandingan kompetensi guru dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran

antara Tes Awal dan Tes Akhir

No Indikator Tes Awal Tes Akhir +/- % 1 Nilai terendah 53,83 78,84 25,01 46,46 2 Nilai Rata-rata 58,51 82,81 24,3 41,53 3 Nilai tertinggi 63,46 84,37 20,91 32,94

Dari data diatas dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1) Terjadi kenaikan nilai rata-rata antara tes awal

58,51 menjadi 82,81 pada tes akhir mengalami peningkatan sebesar 41,53%

(15)

57

pelatihan belum menguasai penyusunan rencana pelaksanan pembelajaran dengan beberapa aspek yang diamati. Berdasarkan hasil penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model problem posing ditemukan kendala sebagai berikut:

a.Guru kurang terbiasa dalam menggunakan model pembelajaran dalam setiap pembelajaran. b.Karena RPP belum semuanya disusun guru. Kadang-kadang kurang memperhatikan dalam penggunaan model pembelajaran.

4.4 Pembahasan

Pelaksanaan penelitian tindakan berupa pelatihan partisipatif untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran model problem posing dilaksanakan 2 pertemuan.

Pada pertemuan pertama sebelum pelatihan dimulai diadakan tes awal untuk mengetahui kompetensi guru dalam menyusun RPP. Hasil tes awal diperoleh nilai terendah 53,83; nilai tertinggi 63,46; rata-rata nilai 58,51 kurang dari standart yang ditetapkan dan masuk kriteria C/cukup (55-69). Kemudian dilaksanakan pelatihan partisipatif bagi guru.

(16)

58

minimal yaitu nilai 80. Dari 7 orang peserta 6 orang dinyatakan sudah tuntas karena mendapatkan nilai diatas 80 dan masuk kriteria B dengan bobot nilai 82,81.

(17)

59

untuk meningkatkan pengetahuan, pengertian atau sikap tenaga kerja sehingga mereka dapat lebih menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja mereka. Pada akhirnya akan diperoleh ketrampilan, sikap dan perubahan tingkah laku menuju hasil yang diharapkan. Peningkatan kompetensi guru melalui kegiatan pelatihan model partisipatif lebih menekankan pada penguasaan terhadap model dan strategi pembelajaran problem posing baik dalam teoritisnya maupun implementasinya.

Gambar

Tabel 4.1 Subyek Penelitian
Tabel 4.2 Angket Pelatihan
Tabel 4.3  Rekap Rubrik Penilaian  Penyusunan
Tabel 4.5 Rekap Rubrik Penilaian Penyusunan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu komponen penting dalam KTSP adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pem- belajaran untuk mencapai suatu

Hasil penelitian ini adalah: (1) Peranserta guru dalam perencanaan sekolah ramah anak (SRA) antara lain dalam menyusun rencana pembelajaran dan menya- jikan dalam

Hasil pelaksanaan tindakan yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran melalui bimbingan di SD Negeri

Pada awal semester saya menyusun program rencana kunjungan kelas yang di dalamnya memuat jadwal supervisi, kemudian saya mensosialisasikan kepada guru-guru melalui rapat

Kegiatan yang di lakukan dalam tahap ini adalah menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran matematika, menyusun tes

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah menyusun perangkat pembelajaran, yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA (lampiran 2) dengan KD 7.6

Dalam pelatihan tahap pertama pelaksanaan aplikasi Siperran yaitu pelaksanaan dimana peneliti dan pendidik berdiskusi tentang aplikasi Siperran dalam menyusun

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kompetensi penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Karakter Melalui Pelatihan di kalangan guru dapat