• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kualitas Pelayanan Universitas Sebelas Maret Surakarta Terhadap Loyalitas Mahasiswa Angkatan 2010 Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Kualitas Pelayanan Universitas Sebelas Maret Surakarta Terhadap Loyalitas Mahasiswa Angkatan 2010 Tahun 2012"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TERHADAP LOYALITAS MAHASISWA ANGKATAN 2010

TAHUN 2012

SKRIPSI

Oleh :

BAMBANG TRIYONO K7408069

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Bambang Triyono

Nim : K7408069

Jurusan/Program Studi : PIPS/ Pendidikan Ekonomi BKK Tata Niaga

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TERHADAP LOYALITAS MAHASISWA ANGKATAN 2010 TAHUN

2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan sekripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, 13 Juli 2012

Yang membuat pernyataan

(3)

commit to user

iii

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TERHADAP LOYALITAS MAHASISWA ANGKATAN 2010

TAHUN 2012

Oleh :

BAMBANG TRIYONO K7408069

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(4)

commit to user

(5)

commit to user

(6)

commit to user

vi MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

(Q.S. Al-Insyirah: 6)

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

(Q.S. Al-Baqarah: 286)

”Berusahalah untuk urusan duniamu seolah

-olah kamu akan hidup selama-lamanya,

dan berusahalah untuk urusan akhiratmu seolah-

olah kamu akan mati esok hari.”

(Nabi

Muhammad Shalallahu ’Alaihi Wassalam)

“Lelah

hanya fisik mental semata, tetap lurus karena ada

harapan.”

(Burger Kill)

Kalau ada cita-

cita, kemauan, usaha dan do’a insyaallah semua bisa tercapai.”

(7)

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya kecil ini untuk:

 Allah SWT atas semua pertolongan dan segala nikmat yang

diberikan, semoga karya ini mempunyai nilai ibadah di hadapan-Mu,

 Ibu Suyati dan Bapak Sukiran tercinta yang selau berjuang dan

memotivasi anaknya untuk hidup lebih baik

 Keluarga di Solo Mas Udin dan Mbak Ana yang selalu memberi

semangat dan do’a untuk saya

 Kakakku Umi Zulaikah dan Supani yang selalu memberi semangat,

do’a dan motivasi untuk saya

 Teristimewa teman-teman dekatku Heru, Evy, Duta, Dona dan Putri

yang selalu memberi semangat, inspirasi, motivasi, do’a dan

dukungan

 Teman-teman baikku Devi, Wiwit dan Mita yang selalu memberi

semangat 45

 Teman-teman kuliah Ali, Putra, Nurul, Puput, Kukuh, Aris, Atik,

Widi, Martinus dan Eko yang selalu mengisi hari-hari belajarku

 Adik tingkat yang baik Hanung yang selalu memberi semangat dan

dukungan untuk saya

 Adik tingkat yang menyebalkan tapi baik Rohmad, Angga, Marvel,

Sholehan, Vero, Irwan dan Jalu yang selalu menemani

 Teman-teman kos: Akbar dan Danu yang selalu memberi hiburan

 Teman-teman PTN 2007, 2008, 2009 dan 2010

(8)

commit to user

viii

ABSTRAK

Bambang Triyono. K7408069. ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TERHADAP

LOYALITAS MAHASISWA ANGKATAN 2010. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui: (1) Pengaruh kualitas pelayanan Universitas Sebelas Maret Surakarta terhadap kepuasan mahasiswa. (2) Pengaruh kepuasan mahasiswa terhadap komitmen dan kepercayaan mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta. (3) Pengaruh kepuasan, komitmen dan kepercayaan mahasiswa terhadap loyalitas mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan Structural Equation Modeling (SEM). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah acidental dan

purposive sampling. Untuk memenuhi asumsi kecukupan sampel dalam analisis SEM, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 150. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kuesioner dengan skala likert. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dengan memberikan angket kepada responden. Uji prasyarat analisis SEM yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: uji asumsi kecukupan sampel, uji normalitas dan evaluasi outlier. Uji kebaikan model digunakan alat uji absolute fit indices, incremental fit indices dan parsimony fit indices. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis koefisien jalur untuk mengetahui hubungan antar variabel penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Variabel kualitas pelayanan Universitas Sebelas Maret Surakarta terhadap kepuasan mahasiswa memiliki pengaruh positif dengan hasil 9,208 > 1,96 dan nilai probabilitas 0,001 < 0,05. (2) Variable kepuasan terhadap komitmen mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan hasil 10,647 > 1,96 dan nilai

probabilitas 0,001 < 0,05. (3) Variabel kepuasan terhadap kepercayaan mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hal ini ditunjukkan dengan hasil 9,529 > 1,96 dan nilai probabilitas 0,001 < 0,05. (4) Variabel komitmen terhadap loyalitas mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta memiliki hubunagn positif dan tidak signifikan dengan hasil 0,372 < 1,96 dan nilai probabilitas 0,026 < 0,05. (5) Variable kepuasan terhadap loyalitas mahasiswa Universitas Sebelas Maret

(9)

commit to user

ix

ABSTRACT

Bambang Triyono. K7408069 ANALYSIS SERVICE QUALITY OF SEBELAS MARET UNIVERSITY TO STUDENT LOYALTY 2010, Thesis. Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University, July. 2012.

The research objective is to analyze and determine: (1) The influence service quality of Sebelas Maret University of student satisfaction. (2) The influence student satisfaction of commitmen and of student trust of Sebelas Maret University. (3) The influence student satisfaction, commitmen and of student trust in the loyalty of Sebelas Maret University.

The population in the study were student of Sebelas Maret University Surakarta. Data analysis technique used is to Structural Equation Modeling (SEM). The sampling technique used was acidental and purposive sampling. To meet the assumption of the adequacy of the sample in the SEM analysis, the number of samples in this study is 150. Data collection technique used was a questionnaire with Likert scale technique. The data used in this study of primary data obtained by giving a questionnaire to the respondent. Test prerequisites SEM analysis used in this study include: testing the adequacy of sample assumptions, the normality test and evaluation of outliers. Test the goodness of the model used test equipment Indices of absolute fit Indices, incremental fit Indices and parsimony fit Indices. Testing the hypothesis in this study using path coefficient analysis to determine the relationship between the research variables.

(10)

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT pemilik kehidupan

dan kepada-Nya saya kembali atas segala nikmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. dengan judul: ”ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TERHADAP LOYALITAS MAHASISWA ANGKATAN 2010 TAHUN 2012”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga.

Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas

dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin

penyusunan skripsi.

2. Drs. Syaiful Bachri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

yang telah memberikan ijin menyusun skripsi.

3. Dr. Wiedy Murtini, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah

memberikan ijin menyusun skripsi.

4. Dra. Sri Wahyuni, M.M selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Tata Niaga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

yang telah memberikan ijin menyusun skripsi.

5. Jonet A.N, S.E., M.M selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing

dan mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan kuliah selama ini.

6. Dra. Kristiani, M.Si selaku Pembimbing I yang penuh kesabaran memberikan

bimbingan dan pengarahan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. M. Sabandi, S.E., M.Si selaku pembimbing II yang penuh kesabaran

memberikan bimbingan dan pengarahan, sehingga skripsi ini dapat

(11)

commit to user

xi

8. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

9. Mahasiswa angkatan 2010 Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan informasi-informasi yang sangat berguna dalam penulisan skripsi

ini dan bersedia meluangkan waktunya sebagai responden.

10. Semua pihak yang telah memberikan semangat, dukungan dan bantuan yang

tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mambantu dalam

menyelesaikan penyusunan skripsi.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah

SWT.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan bagi peneliti. Peneliti

berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi

semua pihak.

Surakarta, Juli 2012

(12)

commit to user

HALAMAN PERSETUJUAN ...

HALAMAN PENGESAHAN ... A. Latar Belakang Masalah ...

B. Pembatasan Masalah ...

C. Rumusan Masalah ...

D. Tujuan Penelitian...

E. Manfaat Penelitian ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... A. Tinjauan Pustaka dan Penelitian yang Relevan...

1. Tinjauan Tentang Jasa ...

2. Tinjauan Tentang Kualitas Pelayan...

3. Tinjauan Tentang Pelayanan Universitas Sebelas Maret ...

4. Tinjauan Tentang Kepuasan Mahasiswa...

5. Tinjauan Tentang Kepercayaan Mahasiswa...

6. Tinjauan Tentang Komitmen Mahasiswa...

(13)

commit to user

xiii

8. Hasil Penelitian yang Relevan...

B. Kerangka Berpikir ...

C. Hipotesis Penelitian...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... A. Tempat dan Waktu Penelitian...

B. Rancangan/Desain Penelitian ...

C. Populasi dan Sampel...

D. Teknik Pengambilan Sampel ...

E. Pengumpulan Data ...

F. Validasi Instrumen Penelitian ...

G. Analisis Data ...

BAB IV HASIL PENELITIAN……….………..………

A. Deskripsi Data...………

B. Uji Persyaratan Analisis...

C. Pengujian Hipotesis...

D. Pembahasan Hasil Analisis Data...

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Mahasiswa yang Diterima dan Melakukan Regristrasi... 2

1.2 Regristrasi Mahasiswa Angkatan 2010 Dimasing-Masing Fakultas... 3

3.1 Jumlah Responden Masing-masing Fakultas... 39

3.2 Definisi Operasional Variabel... 44

4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 52

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 53

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas... 54

4.4 Hasil Validitas Kualitas Pelayanan ... 55

4.5 Hasil Validitas Kepuasan Mahasiswa... 56

4.6 Hasil Validitas Komitmen Mahasiswa ... 57

4.7 Hasil Validitas Kepercayaan Mahasiswa... 58

4.8 Hasil Validitas Loyalitas Mahasiswa... 59

4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel... 60

4.10 Hasil Uji Normalitas... 62

4.11 Hasil Goodnes-Of-Fit-Index... 65

(15)

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(16)

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1 : Definisi Operasional Variabel Lampiran 2 :Angket

Lampiran 3: Surat Ijin Riset Lampiran 4 : Surat Observasi Lampiran 5 :-Tabulasi Try Out Lampiran 6 : Tabulasi Data

Lampiran 7 : Hasil Model Penelitian

(17)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi sekarang ini merupakan suatu tantangan tersendiri bagi

perguruan tinggi dalam menyediakan pelayanan pendidikan kepada masyarakat.

Faktor penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan

kompeten merupakan salah satu peranan dari pendidikan. Pendidikan mampu

menciptakan sumber daya yang kompeten dan unggul, adanya pendidikan

manusia mampu membuat peradapan yang baik dan luhur. Perguruan tinggi

merupakan salah satu pelayanan publik dibidang pendidikan dengan memberikan

pilihan program studi kepada mahasiswa atau calon mahasiswa untuk peningkatan

khasanah ilmu pengetahuan.

Perguruan tinggi sebagai salah satu pelayanan publik, memiliki peranan

dan kontribusi yang baik sebagai upaya peningkatan mutu dan kualitas.

Kontribusi yang diberikan kepada mahasiswa maupun calon mahasiswa sangatlah

penting untuk mencapai kesuksesan perguruan tinggi. Kontribusi dalam kualitas

pelayanan digunakan untuk memenangkan persaingan antara penyelenggara

pelayanan pendidikan antara perguruan tinggi.

Tabel 1.1 Mahasiswa yang Diterima dan Melakukan Regristrasi

(Sumber : SPMB UNS data diolah tahun 2010 dan 2011)

Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tahun 2010 kehilangan sekitar

954 mahasiswa, dan pada 2011 terjadi penurunan jumlah mahasiswa yang

melakukan regristrasi di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Besarnya jumlah

TAHUN PEMINAT DITERIMA REGISTRASI

2010 69317 5618 4664

(18)

commit to user

peminat yang tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa yang diterima dan

jumlah mahasiswa yang melakukan regristrasi.

Tabel 1.2 Regristrasi Mahasiswa Angkatan 2010 di Masing-masing

Fakultas

(Sumber : Bagian Pendidikan Universitas Sebelas Maret)

Hasil regristrasi mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta

menunjukkan setiap regristrasi di semester berikutnya jumlah mahasiswa semakin

menurun di masing- masing fakultas. Mahasiswa angkatan 2010 yang tidak

melakukan regristrasi di semester ke 3 mengakibatkan Universitas Sebelas Maret

Surakarta kehilangan 352 mahasiswa. Jumlah mahasiswa yang berkurang di setiap

registrasi ulang setiap semester menjadikan masalah bagi universitas, masalah

yang dihadapi adalah penurunan jumlah lulusan mahasiswa, penurunan jumlah

input yang melakukan belajar di universitas. Pemilihan Universitas Sebelas Maret

Surakarta didasarkan pada fakta bahwa dengan dalam beberapa tahun terakhir

Universitas Sebelas Maret Surakarta meraih berbagai penghargaan antara lain

peringkat 1.361 versi webometrics dikalangan internasional, peringkat 9

(19)

commit to user

Sebelas Maret Surakarta mendapatkan peringkat 171 dalam Top University di

Asia pada 2009.

Mengenai kepuasan, hal tersebut sesuai pernyataan J. Supranto (mengutip

pernyataan Oliver, 1980) berpendapat, “Kepuasan adalah tingkat perasaan

seseorang setelah membandingkan kinerja/hasil yang dirasakannya dengan

harapannya” (2006:233). Perguruan tinggi yang mampu memberikan kepuasan

bagi mahasiswa yang melakukan studi atau calon mahasiswa, maka perguruan

tinggi tersebut mampu menunjukan mutu dan kualitas pelayanan yang baik.

Kepuasan dari mahasiswa ataupun calon mahasiswa akan menciptakan suatu

kepercayaan terhadap perguruan tinggi.

Kepercayaan menurut Lau dan Lee (1999) berpendapat, kepercayaan

merupakan kesediaan (willingness) seseorang untuk menggantungkan dirinya

pada suatu merek dan risikonya karena adanya harapan bahwa merek itu akan

memberikan hasil yang positif. Kepercayaan mahasiswa terhadap perguruan tinggi

menjadi faktor penentuan mahasiswa dalam memutuskan melanjutkan kuliah

disemester berikutnya atau tidak, dengan adanya kepercayaan mahasiswa merasa

yakin terhadap perguruan tinggi yang dipilih sebagai tempat menimba ilmu.

Mahasiswa yang merasa puas dari pelayanan yang diberikan Universitas

Sebelas Maret dapat menunjukan sikap komitmen dalam menuntut ilmu di

perguruan tinggi yang dipilih. Sikap tidak puas yang muncul menjadikan masalah

pada tingkat komitmen mahasiswa. Rendahnya komitmen dari mahasiswa

tersebut, maka banyak mahasiswa yang tidak melanjutkan studi di semester

berikutnya, bahkan terjadi perpindahan dari perguruan tinggi satu ke perguruan

tinggi lainya.

Rasa percaya, kepuasan, dan komitmen terhadap perguruan tinggi dari

kualitas pelayanan yang diterima mahasiswa, maka mahasiswa mampu loyal pada

perguruan tinggi. Loyalitas mahasiswa diwujudkan dengan melakukan regristrasi

disemester berikutnya. Mengenai loyalitas pelanggan menurut Griffin (2002)

menyatakan bahawa, “Pelanggan yang loyal akan memperlihatkan perilaku

pembelian yang dapat diartikan sebagai pola pembelian yang teratur dan dalam

(20)

commit to user

keputusan” (hlm. 5). Perguruan tinggi dalam memberikan pelayanan perlu

memperhatikan kepuasan mahasiwa, dari sikap kepuasan timbulah suatu sikap

loyalitas mahasiswa terhadap perguruan tinggi. Mahasiswa adalah salah satu

pelanggan yang harus dilayani untuk mendapatkan kualitas pelayanan pendidikan

yang berkualitas sehingga perguruan tinggi tetap eksis.

Penelitian mengenai kualitas pelayanan telah dilakukan oleh beberapa ahli

pemasaran dibidang jasa. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chi Bo

Wong di institusi Hong Kong memandang sikap loyalitas terbentuk oleh kepuasan

dan komitmen mahasiswa, sedangkan Jose I. Rojas-Mendez memandang loyalitas

mahasiswa di suatu institusi perguruan tinggi dibentuk adanya kualitas pelayanan

yang mempengaruhi kepuasan, kepuasan yang mempengaruhi kepercayaan,

kepercayaan yang mempengaruhi komitmen dan komitmen yang mempengaruhi

loyalitas. Penelitian mengenai kualitas pelayanan yang mempengaruhi kepuasan

mahasiswa dilakukan oleh Marcelia Susan dengan variabel kepercayaan sebagai

variabel mediator dalam membentuk kepuasan mahasiswa, sedangkan Oyvind dan

Helgesen dan Erik Nesset melakukan penelitian tentang kepuasan mahasiswa

yang dibentuk oleh adanya kualitas pelayanan, info, sosial, fasilitas dan

komitmen, dari kepuasan munculah sikap loyalitas terhadap perguruan tinggi.

Peneliti banyak yang memiliki perbedaan dalam memandang kualitas pelayanan

yang diberikan kepada mahasiswa sebagai pengguna pelayanan jasa.

Melihat permasalahan dan data-data diatas, maka perlu dilakukan

penelitian untuk mengetahui determinasi-determinasi yang mendorong mahasiswa

tetap kuliah di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Judul penelitian ini adalah

Analisis Kualitas Pelayanan Universitas Sebelas Maret Surakarta Terhadap

(21)

commit to user

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan

di atas, maka permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kualitas pelayanan Universitas Sebelas Maret Surakarta

mempengaruhi kepuasan mahasiswa?

2. Apakah kepuasan mahasiswa mempengaruhi kepercayaan dan komitmen

mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta?

3. Apakah kepuasan mahasiswa, kepercayaan dan komitmen mempengaruhi

loyalitas mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan Universitas Sebelas Maret

Surakarta terhadap kepuasan mahasiswa.

2. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan mahasiswa terhadap kepercayaan dan

komitmen Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta

3. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan mahasiswa, kepercayaan dan

komitmen terhadap Loyalitas Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Dapat digunakan untuk mengembangkan pengetahuan di bidang perilaku

konsumen, khususnya kepuasan mahasiswa sebagai konsumen pengguna

jasa perguruan tinggi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

b. Dapat digunakan untuk mengembangkan pengetahuan di bidang

pemasaran, khususnya pemasaran jasa dalam penelitian ini adalah jasa

dunia pendidikan perguruan tinggi.

c. Dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang ada serta sebagai landasan untuk pengadaan penelitian

(22)

commit to user

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perguruan tinggi

Sebagai sumbangan pikiran untuk pimpinan Universitas Sebelas Maret

Surakarta dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan

usaha peningkatan loyalitas mahasiswa.

b. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan dapat mengaplikasikan teori-teori yang

diperoleh di bangku kuliah ke dalam kenyataan yang terjadi di lapangan,

khususnya tentang loyalitas mahasiswa.

c. Bagi Pihak Lain

Peneliti berharap karya ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan

(23)

commit to user

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan landasan teori yang memuat teori-teori relevan dan

mendukung analisis serta pemecahan masalah yang terdapat dalam penelitian ini.

Bab ini juga menguraikan penelitian-penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan

hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini.

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan

Pengkajian variabel-variabel penelitian diperlukan teori-teori yang relevan

dimana teori-teori tersebut dikaji dalam kajian teori. Kajian teori pada dasarnya

merupakan pengkajian terhadap pengetahuan tentang konsep-konsep,

hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang relevan dengan permasalahan. Kajian teori yang

dikaji adalah sebagai berikut:

1. Tinjauan Tentang Jasa

Mengenai jasa, Tjiptono et al (2008) berpendapat bahwa, “Jasa

merupakan aktivitas manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual”

(hlm. 6). Definisi jasa Menurut J. Supranto (2006) berpendapat bahwa, “Jasa

merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih

dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi

aktif dalam proses mengkonsumsi barang tersebut” (hlm. 277). Kesimpulan

dari beberapa definisi diatas, jasa adalah suatu kinerja yang tidak berwujud

yang diberikan dari satu pihak kepada pihak lain dalam bentuk tidak

berwujud dan hanya dapat dirasakan manfaatnya.

Jasa yang diberikan perguruan tinggi kepada mahasiswa adalah

berupa pelayanan administrasi, kegiatan belajar mengajar, sarana prasarana

bangunan dan fasilitas pelayanan lainnya. Adanya keseluruhan pelayanan

yang diberikan kepada mahasiswa, menjadikan perguruan tinggi memiliki

(24)

commit to user

a. Karakteristik Jasa

Menurut Tjiptono et al (2008) jasa memiliki 4 karakteristik pokok

yang membedakannya dengan barang yaitu:

1) Tidak Berwujud (Intangibility)

Jasa bersifat intangible, artinya tidak dapat dilihat, diraba, dirasa atau

dicium sebelum jasa tersebut dibeli dan dikonsumsi. Konsep intangible

pada jasa memiliki 2 pengertian ,yaitu:

a) Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa

b) Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan dan diformulasikan atau

dipahami secara rohaniah

Mengurangi ketidakpastian dalam hubungannya dengan karakteristik

tidak berwujud, maka konsumen akan memperhatikan tanda-tanda atau

bukti kualitas jasa tersebut. Konsumen akan menyimpulkan kualitas

jasa berdasarkan tempat (place), orang (people), peralatan (equipment),

bahan komunikasi (communication material), simbol dan harga.

Pelayanan di perguruan tinggi, seorang mahasiswa akan melihat

kualitas jasa yang diberikan berdasarkan sarana – prasarana bangunan,

dosen dan tenaga administrasi, peralatan belajar mengajar, bahan

komunikasi, simbol dan biaya pendidikan.

2) Tidak Dapat Dipisahkan (Inseparatibility)

Proses memproduksi dan konsumsi jasa terjadi dalam waktu yang

bersamaan. Interaksi antara penyedia jasa dengan konsumen merupakan

ciri khusus dalam pemasaran jasa dan akan mempengaruhi hasil

(outcome) jasa tersebut.

3) Keberagaman (Variability)

Jasa banyak memiliki variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada

siapa, kapan, dimana jasa tersebut dihasilkan serta penerima jasa dan

kondisi dimana jasa tersebut diberikan.

4) Tidak Tahan Lama (Perishability)

Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan,

(25)

commit to user

kasus tertentu jasa dapat disimpan yaitu dalam bentuk pemesanan

(reservasi tiket pesawat dan kamar hotel), peningkatan permintaan akan

suatu jasa pada saat permintaan sepi (misalnya minivacation weekends

dihotel-hotel tertentu) dan penundaan jasa (misal: asuransi).

b. Macam-Macam Jasa

Jasa dalam setrategi pemasaran memiliki definisi yang harus diamati

dengan baik, karena pengertiannya sangat berbeda dengan produk berupa

barang. Kondisi dan cepat lambatnya pertumbuhan jasa akan sangat

tergantung pada penilaian mahasiswa terhadap kinerja (penampilan) yang

ditampilkan oleh perguruan tinggi.

Pembedaan secara ketat antara barang dan jasa sukar dilakukan,

karena pembelian barang tertentu kerapkali disertai dengan jasa-jasa

khusus (misalnya instalasi atau garansi untuk reparasi) dan pembelian

suatu jasa seringkali pula meliputi barang-barang yang melengkapinya

(misalnya makanan di rumah makan), berbeda dengan pelayanan

pendidikan. Pelayanan pendidikan tidak menyertakan barang dalam

melengkapi pelayanan jasa yang diberikan.

Menurut Nasution (2004) berdasarkan kriterianya, jasa dapat

dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

1) Rented goods service

Dalam jenis ini, konsumen menyewa dan menggunakan produk-produk

tertentu berdasarkan tarif tertentu selama jangka waktu tertentu pula.

Konsumen hanya dapat menggunakan produk tersebut, karena

kepemilikannya tetap berada pada pihak perusahaan yang

menyewakannya. Contoh : penyewaan kendaraan, kaset VCD dan

DVD, villa dan apartemen.

2) Owned goods service

Pada Owned goods service, produk-produk yang dimiliki konsumen

direparasi, dikembangkan atau ditingkatkan untuk kerjanya, atau

(26)

commit to user

perubahan bentuk pada produk yang dimiliki konsumen. Contohnya

jasa reparasi (arloji, mobil, sepeda motor, komputer dan lain-lain),

pencucian mobil, perawatan rumput, lapangan golf, perawatan taman,

pencucian pakaian (laundry dan dry cleaning) dan lain-lain.

3) Non-goods service

Karakteristik khusus pada jenis ini adalah jasa personal bersifat

intangible (tidak berbentuk produk fisik) ditawarkan kepada para

pelanggan. Contohnya supir, baby sitter, dosen, tutor, pemandu wisata,

ahli kecantikan dan lain-lain.

Secara umum dapat dikatakan bahwa makin sedikit persamaan jasa

dan pemasaran barang berwujud. Pada non-goods service misalnya,

kinerja (performance) hanya dapat dinilai setelah jasa diberikan dan

konsistensi kinerja tersebut sulit di jaga. Sebaliknya, rented goods service

dan owned goods service dapat dipasarkan dengan cara-cara yang serupa

dengan pemasaran barang berwujud (produk fisik), karena kedua jasa ini

memerlukan barang-barang fisik dalam kegiatannya.

2. Tinjauan tentang Kualitas Layanan Jasa

Kualitas pelayanan terdiri dari dua suku kata yaitu kualitas dan

pelayanan. Mengenai definisi kualitas pelayanan, Zulian Yamit (mengutip

pernyataan Goetsch Davis, 1994) mengatakan bahwa, “Kualitas merupakan

kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan” (2005:8). Hal tersebut

sesuai pernyataan Zulian Yamit ( mengutip pernyataan Endar Sugiarto, 1999)

mengungkapkan bahwa, “Kualitas atau mutu dalam industri jasa pelayanan

adalah suatu penyajian produk atau jasa sesuai ukuran yang berlaku di tempat

produk tersebut diadakan dan penyampaiannya setidaknya sama dengan yang

diinginkan dan diharapkan oleh konsumen” (2005:10).

Pengertian kualitas di atas dapat dirumuskan bahwa kualitas

merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,

(27)

commit to user

berlaku ditempat produk tersebut diadakan dan penyampaiannya diinginkan

dan diharapkan oleh konsumen.

Mutu atau kualitas disebut sangat baik jika penyedia jasa memberikan

pelayanan yang melebihi harapan pelanggan. Mutu atau kualitas disebut baik

jika penyedia jasa memberikan pelayanan yang setara dengan yang

diharapkan oleh pelanggan. Mutu disebut jelek jika pelanggan memperoleh

pelayanan yang lebih rendah dari harapannya. Pencapaian kepuasan

pelanggan memerlukan keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan (need

and want) dan apa yang diberikan (gived).

Definisi pelayanan menurut Zulian Yamit ( mengutip Endar Sugiarto,

1999) mengungkapkan bahwa, “Pelayanan adalah suatu tindakan yang

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang lain (konsumen, pelanggan,

tamu, klien, pasien, penumpang dan lain-lain) yang tingkat pemuasannya

hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani maupun yang dilayani”

(2005:12). Kegiatan ini menjadikan komunikasi batin antara kedua belah

pihak, dan kepuasan yang diperoleh bergantung pada situasi saat terjadinya

interaksi pelayanan tersebut. Upaya saling memuaskan tersebut tidak terjadi

hubungan timbal balik dan berkesinambungan maka pada interaksi berikutnya

akan terhambat. Kualitas jasa menurut Tjiptono (mengutip simpulan Lewis

dan Booms, 1997) mendefinisikan, “Kualitas Jasa sebagai ukuran seberapa

bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi

pelanggan” (2005:121).

a. Dimensi Kualitas Pelayanan

Elemen-elemen layanan jasa dalam menciptakan layanan yang

berkualitas menurut Husein Umar (2003) adalah :

1) Keterandalan (Reliability)

Dalam unsur ini, pemasar dituntut untuk meyediakan produk yang

(28)

commit to user

2) Cepat Tanggap (Responsiveness)

Para anggota perusahaan juga harus memperhatikan janji spesifik

kepada konsumen. Agar konsumen merasa puas, maka karyawan harus

cepat tanggap akan kebutuhan konsumen tersebut. Setelah mengetahui

apa yang dibutuhkan konsumen, dengan cepat dan tepat karyawan harus

membantu konsumen tersebut dalam memenuhi kebutuhannya. Unsur

lain yang juga penting dalam elemen cepat tanggap ini adalah anggota

perusahaan selalu siap membantu konsumen.

3) Kepastian (Assurance)

Pada saat persaingan sangat kompetitif, anggota perusahaan harus

tampil lebih kompeten, artinya memiliki pengetahuan dan keahlian di

bidang masing-masing. Faktor security, yaitu memberikan rasa aman

dan terjamin kepada konsumen merupakan hal yang penting pula.

4) Memahami pelanggan (Empathy)

Untuk mewujudkan sifat empathy, setiap anggota perusahaan

hendaknya dapat mengelola waktu agar mudah dihubungi, baik melalui

telepon ataupun bertemu langsung.

5) Hal-hal yang terlihat (Tangible)

Prasarana yang berkaitan dengan layanan konsumen juga harus

diperhatikan oleh manajemen perusahaan. Bentuk gedung yang megah

dengan segala fasilitasnya menjadi pertimbangan pelanggan dalam

memilih suatu produk/jasa. Meliputi fasilitas fisik, lokasi gedung,

penampilan karyawan, dan perlengkapan peralatan komunikasi.

Mengidentifikasikan lima dimensi karakteristik yang digunakan

konsumen dalam mngevaluasi kualitas pelayanan, hal tersebut sesuai

dengan pernyataan Zulian Yamit (mengutip Berry dan Parasuraman,1985).

Kelima dimensi karaktersisik kualitas pelayanan tersebut adalah :

1) Tangibles (bukti langsung), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,

(29)

commit to user

2) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan

pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang

telah dijanjikan.

3) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan para staff untuk

membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

4) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat

dapat dipercaya yang dimiliki para staff, bebas dari bahaya, resiko atau

keragu-raguan.

5) Empaty, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,

komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan

pelanggan (2005:10).

3. Tinjauan Tentang Pelayanan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pelayanan yang diberikan Universitas Sebelas Maret Surakarta kepada

mahasiswa meliputi pelayanan tentang teknologi dan informasi, pelayanan

kemahasiswaaan dan pelayanan akademik. Ketiga pelayanan tersebut

diberikan baik dari tingkat universitas sampai fakultas masing-masing.

a. Pelayanan Teknologi dan Informasi

Sebagai perguruan tinggi UNS memiliki peranan dalam

perkembangan Teknologi Informasi, UNS berkomitmen untuk membangun

fasilitas yang berbasis Teknologi Informasi untuk civitas akademika UNS.

Fasilitas yang sudah dikembangkan adalah jaringan Internet baik di tingkat

Universitas maupun di tiap-tiap fakultas. Melalui UPT. PUSKOM, UNS juga

menyediakan fasilitas web hosting untuk setiap fakultas dan program studi

yang berniat membangun website serta menjadi subdomain dari

www.uns.ac.id. Email sebagai sarana berkomunikasi didunia maya juga

disediakan secara gratis bagi seluruh civitas akademika UNS. Hal ini

menjadi concern bagi UNS, mengingat jumlah pengguna Email Lembaga

(30)

commit to user

b. Pelayanan Akademik

Sebagai bentuk perhatian Universitas Sebelas Maret Surakarta pada

akademik mahasiswa yaitu dari pelayanan biaya pendidikan, keluhan masalah

nilai mata kuliah dan administrasi pelayanan akademik lainnya. Upaya

peningkatan kepuasan mahasiswa, bagian akademik berupaya peningkatan

kemudahan akses regristrasi ulang untuk mahasiswa baru dan mahasiswa

UNS disemester berikutnya.

Pelayanan akademik diberikan dari bagian pusat akademik universitas,

tingkat fakultas, jurusan, program studi dan bidang keahlian masing-masing.

Pelayanan akademik untuk mahasiswa diharapkan dapat membantu mahaiswa

dalam menempuh kegiatan perkuliahan dan menangani masalah akademik.

c. Pelayanan Kemahasiswaan

Pelayanan kemahasiswaan yang diberikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta kepada mahasiswa adalah pelayanan dan penanganan masalah

mahasiswa meliputi pengembangan potensi diri, beasiswa dan kegiatan

aktivitas mahasiswa. Fasilitas yang dapat dikategorikan fasilitas

kemahasiswaan antara lain adalah sarana olahraga dan kesenian, Asrama

Mahasiswa, serta Sekretariat UKM. Sarana olahraga dan kesenian, UNS

memiliki Stadion Sepakbola dengan standar nasional dengan fasilitas

penunjang seperti tribun, ruang ganti pemain, serta lintasan atletik yang

memenuhi syarat untuk kegiatan pembinaan atlet maupun sarana

pembelajaran bidang keolahragaan. Gelanggang Olah Raga Tertutup juga

menjadi fasilitas olahraga yang dapat dipergunakan civitas UNS, untuk

beragam kegiatan olah raga indoor, seperti, bola voli, bulu tangkis, bola

(31)

commit to user

4. Tinjauan Tentang Kepuasan Mahasiswa

Menurut J. Supranto (mengutip simpulan Oliver, 1980)

mengungkapkan bahwa, “Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja/hasil yang dirasakannya dengan harapannya” (2006:

233). Menurut Zulian Yamit (2005) berpendapat bahwa, “Kepuasan

pelanggan merupakan evaluasi purna beli atau hasil evaluasi setelah

membandingkan apa yang dirasakan dengan harapannya” (hlm. 78). Konsep

kepuasan pelanggan terdapat dua elemen yang mempengaruhi yaitu harapan

dan kinerja. Kinerja adalah persepsi konsumen terhadap apa yang ia terima

setelah mengkonsumsi produk. Harapan adalah pikiran konsumen tentang apa

yang akan diterimanya apabila ia mengkonsumsi produk.

Pengertian kepuasan dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan

adalah tingkat penilaian seseorang yang merupakan hasil evaluasi dari apa

yang dirasakan dengan apa yang diharapkan.

a. Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Menurut Tjiptono et al (mengutip simpulan Philip Kotler, 1994)

mengemukakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengukur

kepuasan yaitu:

1) Sistem Keluhan dan Saran

Organisasi yang berpusat pada pelanggan (Customer-Centered)

memberikan kesempatan yang luas bagi para pelanggannya untuk

menyampaikan saran dan keluhan, misalnya dengan menyediakan kotak

saran, menyediakan kartu komentar dan lain sebagainya. Informasi ini

dapat memberikan ide-ide dan masukan kepada perusahaan dan

memungkinkan untuk bereaksi dengan tanggap dan cepat untuk

mengatasi masalah.

2) Survei Kepuasan Pelanggan

Metode ini dapat dilakukan melalui pos, telepon maupun wawancara

pribadi. Melalui survei perusahaan akan memperoleh tanggapan dan

(32)

commit to user

memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian

terhadap para pelanggannya. Pengukuran pelanggan melalui metode ini

dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:

a) Directly Reportered Satisfaction

Pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan seperti:

“Ungkapan seberapa puas saudara terhadap pelayanan PT A pada

skala berikut: sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, sangat

tidak puas”.

b) Derived Dissatisfaction

Pertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal utama, yakni

besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya

kinerja yang mereka rasakan.

c) Problem Analysis

Pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk

mengungkapkan dua hal pokok. Pertama, masalah-masalah yang

mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan.

Kedua, saran-saran untuk melakukan perbaikan.

d) Importance-Performance Analysis

Responden diminta untuk merangking berbagai atribut dari

penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap atribut dan juga

merangking seberapa baik kinerja perusahaan dalam tiap atribut itu.

3) Ghost Shooping

Metode ini dilakukan dengan mempekerjakan beberapa orang (ghost

shopper) untuk berperan sebagai pelanggan atau pembeli potensial

produk perusahaan pesaing, lalu menyampaikan temuannya mengenai

kekuatan dan kelemahan produk perusahaan pesaing. Selain itu ghost

shopper juga dapat mengamati cara penanganan keluhan.

4) Lost Customer Analysis

Perusahaan menghubungi para pelanggannya yang telah berhenti

membeli dan beralih pemasok. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

(33)

commit to user

bermanfaat bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan selanjutnya

dalam rangka meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan

(2008:70).

5. Tinjauan Tentang Kepercayaan (Trust)

Mengenai kepercayaan, Lau and Lee berpendapat, kepercayaan

sebagai kesediaan (willingness) seseorang untuk menggantungkan dirinya

padasuatu merek dan risikonya karena adanya harapan bahwa merek itu akan

memberikan hasil yang positif (1999). Menurut Mega Kartika (mengutip

simpulan Garbarino dan Johnson, 1999) menyatakan bahwa, “kepercayaan

terhadap merek terbentuk dari pengalaman masa lalu dan interaksi

sebelumnya, karena pembentukan kepercayaan itu lebih menggambarkan

pada proses percobaan seseorang sepanjang waktu” (2002:35).

Kepercayaan menurut Delgado et all, (2005) berpendapat,

kepercayaan terhadap merek merujuk pada pengetahuan konsumen dan

pengalamannya terhadap merek. Menurut Mega Kartika (mengutip

pernyataan Costabile, 2004) kepercayaan konsumen atau customer trust

didefinisikan, “kepercayaan adalah persepsi akan keterhandalan dari sudut

pandang konsumen didasarkan pada pengalaman, atau lebih pada urut-urutan

transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja

produk dan kepuasan” (2002:35).

Menurut Mega Kartika (mengutip pernyataan Donney dan Connon,

1997) menjelaskan bahwa ada faktor-faktor yang berpengaruh dalam

proses terbentuknya kepercayaan pelanggan, faktor-faktor itu seperti :

reputasi perusahaan, besar/kecilnya perusahaan, saling menyayangi, baik

antara pelanggan dengan perusahaan maupun antara pelanggan dengan

pegawai perusahaan, termasuk kualitas jasa (2002).

Menurut Mega Kartika (mengutip simpulan Gabino dan Jhonson,

1995) membangun atau membina kepercayaan sebaiknya lebih ditekankan

pada kepercayaan individual dengan mengacu kepada keyakinan konsumen

(34)

commit to user

pendapat diatas, dijelaskan bahwa kualitas jasa termasuk faktor yang

berpengaruh terhadap pembentukan kepercayaan konsumen.

Definisi mengenai kepercayaan, Menurut Walter et all berpendapat,

kepercayaan sebagai sikap atau harapan suatu pihak bahwa perilaku hubungan

mitra dan hasilnya akan menjadi bermanfaat bagi kepercayaan itu sendiri

(2001). Dimensi kepercayaan menurut Callaghan dan Shaw berpendapat,

dimensi kepercayaan digambarkan sebagai dimensi sebuah hubungan bisnis

yang menentukan tingkatan bagi pihak masing-masing yang merasakannya,

bersandar pada integritas janji yang ditawarkan oleh orang lain (2002).

a. Indikator Kepercayaan

Indikator dari kepercayaan (trust) menurut Egan (mengutip simpulan

Michelle, Reast, and Lynch, 1998), sebagai berikut :

1) Probity

Yaitu fokus kepada kejujuran dan integritas

2) Equity

Yaitu berkaitan dengan fair-mindedness, benevolence, caring, and

sincerity

3) Reliability

Yaitu berkaitan dengan keandalan dan ketepatan serta konsistensi dari

produk atau jasa yang diharapkan dalam beberapa hal berkaitan dengan

jaminan yang dikeluarkan oleh perusahaan.

4) Satisfaction

Yaitu berkaitan dengan kepuasan pelanggan.

Dalam konteks yang lebih spesifik dari hubungan penjual dan pembeli,

(2004:45)

b. Fungsi Kepercayaan

Menurut Morgan dan Hunt menyatakan bahwa trust merupakankunci

sukses untuk :

(35)

commit to user

2) Menahan dari berbagai alternatif pilihan sehingga konsumen tetap

bertahan pada perusahaan.

3) Membuat konsumen untuk lebih berhati-hati dalam melakukan

tindakan-tindakan yang berpotensi memiliki resiko yang tinggi jika

berpindah ke perusahaan yang lain (1994).

6. Tinjauan Tentang Komitmen

Komitmen dibutuhkan setiap perusahan dalam menjaga hubungan

antara penyedia jasa dan konsumen. Perlunya komitmen yang tinggi dari

konsumen sangat memiliki kontribusi maksimal bagi perusahaan penyedia

jasa. Mengenai komitmen Amould dkk berpendapat, komitmen merujuk pada

keinginan untuk mempertahankan sebuah hubungan yang bernilai (2004).

Solomon berpendapat, Komitmen adalah ketika lebih banyak orang yang

berdedikasi kepada sebuah kelompok dan memberi nilai pada keanggotaanya,

semakin termotivasi mereka dalam mengikuti kelompok tersebut (2006).

Hubungan antara perusahaan dan konsumen memiliki hubungan

komitmen yang harus dibangun. Menurut Dwyer et all berpendapat,

komitmen merupakan ikatan implisit maupun eksplisit atas keberlangsungan

hubungan antara pasangan dalam pertukaran, yang berimplikasi pada

keinginan masing-masing untuk menciptakan manfaat jangka panjang (1987).

Mengenai komitmen Moorman berpendapat, komitmen sebagai keinginan

abadi dalam mempertahankan hubungan nilai yang ada (1999).

Mengenai komitmen Ken (mengutip pernyataan Bowen dan

Shoemeker, 1998) berpendapat, dalam perkembangan terbaru, industri bisnis

kini lebih banyak menggunakan relationship marketing dibanding pendekatan

tradisional (2006). Perlu diketahui bahwa pendekatan tradisional memiliki

beberapa kelemahan diantaranya adalah mudah ditiru oleh kompetitor.

Reltionship Marketing menurut Ken (mengutip pernyataan Berry dan

Parasuraman, 1992) berpendapat, relationship marketing merupakan usaha

untuk menarik, mengembangkan dan menguatkan hubungan antara kedua

(36)

commit to user

7. Tinjauan Tentang Loyalitas

Memiliki konsumen yang loyal adalah tujuan akhir dari semua

perusahaan termasuk bagi perguruan tinggi. Tetapi kebanyakan dari

perusahaan tidak mengetahui bahwa loyalitas penumpang dapat terbetuk

melalui beberapa tahapan, mulai dari mencari calon konsumen potensial

sampai dengan advocate customers dan partners yang akan membawa

keuntungan bagi perusahaan.

Menurut J. Supranto (mengutip pernyataan Oliver, 1997) mengajukan

definisi loyalitas konsumen (customer loyalty) adalah, “Customer Loyalty is a

deeply held commitment to rebuy or repatronize a preferred product or

service consistently in the future, despite situasional influences and marketing

efforts having the potential to cause switching behavior” (2006:345).

Loyalitas konsumen adalah suatu komitmen untuk bertahan secara

mendalam dengan melakukan pembelian ulang atau berlanganan kembali

dengan produk atau jasa yang terpilih secara konsisten dimasa yang akan

datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai

potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.

Mengenai loyalitas pelanggan menurut Griffin (2002) menyatakan

bahawa, “Pelanggan yang loyal akan memperlihatkan perilaku pembelian

yang dapat diartikan sebagai pola pembelian yang teratur dan dalam waktu

yang lama, yang dilakukan oleh unit-unit pembuat atau pengambil keputusan”

(hlm. 5). Menurut Tjiptono (2002) menjelaskan bahwa, “Loyalitas disebabkan

oleh suatu kombinasi dari kepuasan, rintangan pengalihan (switching barrier)

dan penanganan keluhan (voice)” (hlm. 36), dengan rumus sebagai berikut :

a. Tahapan Loyalitas Konsumen

Konsumen yang memperoleh kepuasan dalam berbelanja merupakan

modal utama bagi perusahaan dalam membentuk loyalitas konsumen.

(37)

commit to user

Konsumen yang loyal merupakan asset yang paling berharga bagi

perusahaan dalam meningkatkan profitabilitas. Jika kepuasan itu

didapatkan konsumen setiap kali ia berbelanja, maka hal ini akan

menimbulkan loyalitas terhadap pemberi jasa tersebut.

Konsumen yang loyal, seorang harus melalui beberapa tahapan. Orang

tumbuh menjadi pelanggan yang loyal bertahap pula. Proses ini

berlangsung lama, dengan penekanan dan perhatian yang berbeda untuk

masing-masing tahap, karena setiap tahap mempunyai kebutuhan yang

berbeda. Memperhatikan masing-masing tahap dan memenuhi kebutuhan

dalam setiap tahap tersebut, perusahaan memiliki peluang yang lebih besar

untuk membentuk calon pembeli menjadi konsumen loyal dan klien

perusahaan. Griffin (2002) menjelaskan bahwa tingkatan loyal terbagi atas

tingkatan seperti terungkap di bawah ini:

1) Tersangka (Suspect) –Tersangka (suspect) adalah orang yang mungkin

membeli produk atau jasa Anda. Kita menyebutnya tersangka karena

kita percaya, atau ―menyangka, mereka akan membeli, tetapi kita

masih belum cukup yakin.

2) Prospek (Prospects) – Prospek adalah orang yang membutuhkan

produk atau jasa Anda dan memiliki kemampuan membeli. Meskipun

prospek belum membeli dari Anda, ia mungkin telah mendengar

tentang Anda, membaca tentang Anda,atau ada seseorang yang

merekomendasikan Anda kepadanya. Prospek mungkin tahu siapa

Anda, di mana Anda, dan apa yang Anda jual, tetapi mereka masih

belum membeli dari Anda.

3) Prospek yang Diskualifikasi – Prospek yang diskualifikasi adalah

prospek yang telah cukup Anda pelajari untuk mengetahui bahwa

mereka tidak membutuhkan, atau tidak memiliki kemampuan membeli

produk Anda.

4) Pelanggan Pertama kali – pelanggan pertama kali adalah orang yang

telah membeli dari Anda satu kali. Orang tersebut bisa jadi merupakan

(38)

commit to user

5) Pelanggan Berulang – Pelanggan berulang adalah orang-orang yang

telah membeli dari Anda dua kali atau lebih. Mereka mungkin telah

membeli produk yang sama dua kali atau membeli secara teratur. Anda

memiliki hubungan yang kuat dan berlanjut, yang menjadikannya kebal

terhadap tarikan pesaing.

6) Klien –Klien membeli apapun yang Anda jual dan dapat ia gunakan.

Orang ini membeli secara teratur. Anda memiliki hubungan yang kuat

dan berlanjut, yang menjadikannya kebal terhadap tarikan pesaing.

7) Pengajur (Advocate) – Seperti klien, pendukung membeli apapun yang

Anda jual dan dapat ia gunakan serta membelinya secara teratur. Tetapi,

penganjur juga mendorong orang lain untuk membeli dari Anda. Ia

membicarakan Anda, melakukan pemasaran bagi Anda, dan membawa

pelanggan kepada Anda.

8) Pelanggan atau Klien yang Hilang – yaitu seseorang yang pernah

menjadi pelanggan atau klien tetapi belum membeli kembali dari Anda

sedikitnya dalam satu siklus pembelian yang normal. Bila pelanggan

atau klien yang hilang menjadi aktif kembali, ia dianggap sebagai

pelanggan atau klien yang didapat kembali (regained customer or

client). Pelanggan ini dianggap berbahaya bila tinggi kemungkinannya

untuk beralih.

b. Jenis Loyalitas Konsumen

Tjiptono (2000) menjelaskan “Loyalitas mencangkup dua komponen

yang penting, yaitu berupa loyalitas sebagai perilaku dan loyalitas sebagai

sikap” (hlm. 100). Kombinasi dari dua komponen tersebut akan

menghasilkan empat situasi kemungkinan loyalitas, yaitu : no loyalty,

spurious loyalty, latent loyalty, dan loyalty”. Dijelaskan dalam gambar

(39)

commit to user

Kuat Lemah

Rendah Loyalty Latent Loyalty

Tinggi Spurious Loyalty No Loyalty

Gambar 2.1 Hubungan Sikap dan Perilaku Loyalitas

(Sumber: Tjiptono, 2000: 100)

Berdasarkan gambar 2.1 dapat dinyatakan bahwa hubungan sikap dan

perilaku konsumen memiliki tingkatan sebagai berikut:

1) No Loyalty

Hal ini dapat terjadi bila sikap dan perilaku pembelian ulang pelanggan

sama-sama lemah, maka loyalitas tidak terbentuk.

2) Spurious Loyalty

Keadaan seperti ini ditandai dengan pengaruh non sikap terhadap

perilaku, seperti norma subjektif dan faktor situasional. Situasi

semacam ini dapat dikatakan pula inertia, dimana konsumen sulit

membedakan berbagai merk dalam kategori produk dengan tingkat

keterlibatan rendah. Pembelian ulang di lakukan atas dasar

pertimbangan situasional, seperti familiarity (dikarenakan penempatan

produk yang strategis pada rak pajangan, lokasi outlet di pusat

perbelanjaan).

3) Latent Loyalty

Situsi latent loyalty tercermin bila sikap yang kuat disertai pola

pembelian ulang yang lemah. Situasi yang menjadi perhatian besar para

pemasar ini disebabkan pengaruh faktor-faktor non sikap yang sama

kuat atau bahkan cenderung lebih kuat daripada faktor sikap dalam

menentukan pembelian ulang.

Perilaku pembelian ulang

(40)

commit to user

4) Loyalty

Situasi ini merupakan situasi yang ideal yang paling di harapkan para

pemasar. Di mana konsumen bersikap positif terhadap produk atau

produsen dan disertai pola pembelian ulang yang konsisten.

Tandjung (2004) mengatakan ada empat jenis loyalitas konsumen,

sebagai berikut:

1) No Loyality

Konsumen seperti ini jarang berbelanja ke tempat yang sama untuk

yang ke dua kalinya. Umumnya mereka selalu berganti-ganti tempat.

2) Inertia Loyality

Konsumen jenis ini membeli sesuatu karena faktor kebiasaan. Biasanya,

menggunakan produk tertentu atau karena sudah merasa cocok. Dengan

fanatik ini, konsumen tidak mau pindah membeli di tempat lain. Syarat

untuk menjadikan konsumen seperti ini sebenarnya sederhana saja,

yaitu asal konsumen tidak kecewa. Sebaliknya, untuk meningkatkan

loyalitas mereka, pemasar harus meningkatkan diferensiasi produk atau

dipersepsi produk tersebut cukup berkualitas.

3) Latent Loyality

Konsumen seperti ini mempunyai tingkat pembelian ulang yang rendah.

Faktor situasi menyebabkan seseorang akan melakukan pembelian atau

tidak sama sekali. Konsumen yang masuk dalam kategori ini menjadi

loyal karena situasi atau keadaan yang memaksanya membeli atau

menggunakan barang atau jasa.

4) Premium Loyality

Konsumen sangat bangga terhadap produk yang digunakan. Bahkan,

mereka mereferensikan kepada teman dan keluarganya. Konsumen

seperti ini merupakan alat promosi gratis bagi perusahaan. Tingkat

(41)

commit to user

c. Atribut-Atribut Loyalitas Konsumen

Sedang atribut-atribut pembentuk customer loyalty menurut Griffin

(2002) adalah sebagai berikut :

1) Makes regular repeat purchase

Menunjukkan bahwa konsumen yang setia adalah konsumen yang

melakukan pembelian ulang terhadap jasa badan usaha dalam suatu

periode waktu tertentu.

2) Purchases across product and service line

Dimana konsumen yang setia tidak hanya membeli satu macam jasa

badan usaha melainkan jasa lainnya juga.

3) Refers other

Menunjukkan bahwa konsumen yang setia akan merekomendasikan

hal-hal yang positif mengenai jasa badan usaha kepada rekan lainnya

dan menyakinkan konsumen sehingga konsumen ikut membeli jasa dari

badan usaha tersebut.

4) Demonstrates an immunity to the pull of competition

Konsumen yang setia akan menolak untuk memakai jasa dari badan

usaha lain karena konsumen yakin jasa yang konsumen pakai adalah

yang paling baik.

Konsumen yang mempunyai loyalitas yang tinggi dapat dilihat dari

pengunaan layanan tertentu secara terus-menerus meskipun ada layanan

pesaing yang ditawarkan dengan harga, kenyamanan, dan bentuk yang

lebih baik. Loyalitas konsumen seperti itu harus dibina dan ditingkatkan

secara konsisten, sehingga loyalitas konsumen tidak hanya pada satu

layanan untuk satu konsumen yang sama, tetapi dapat juga setia pada

layanan lain untuk konsumen yang sama.

d. Karakteristik Loyalitas Konsumen

Konsumen yang loyal merupakan aset tak ternilai bagi perusahaan

karena karakteristik atau tingkatan bagi konsumen yang loyal menurut

(42)

commit to user

1) Melakukan pembelian berulang yang teratur (repeat purchase)

2) Pembelian Antar lini Produk dan Jasa (purchase across product lines)

3) Mereferensikan ke orang lain (referrals)

4) Menunjukkan kekebalan terhadap Tarikan Pesaing (tidak mudah

terpengaruh oleh daya tarik produk sejenis dari pesaing) (retention)

Loyalitas mahasiswa atau konsumen pengguna jasa pendidikan,

menurut Griffin (2002) mempunyai ciri sebagai berikut :

1) Melakukan registrasi ulang di setiap semester

2) Mengajak orang lain untuk kuliah di universitas yang dipilih

3) Memberitahukan kepada orang lain tentang citra positif universitas

yang dipilih

4) Menolak penawaran universitas lain yang menjadi pesaing universitas

yang dipilih

Menurut Indah Dewi Prasetya Ningrum (mengutip simpulan Engel,

Blaeck Wel dan Miniad, 1995) karakteristik loyalitas mahasiswa dapat

diukur dengan tidak berpindahnya mahasiswa ke universitas lain,

rekomendasi dan positive word of mouth (2002).

e. Pengukuran Loyalitas Konsumen

Untuk mengetahui apakah konsumen setia atau tidak terhadap

konsumen, maka perlu suatu pengukuran loyalitas konsumen. Menurut

Aaker (1997) pengukuran loyalitas konsumen terdiri dari :

1) Repurchase Rate

Yaitu persentase konsumen yang akan membeli produk yang sama pada

pembelian berikutnya. Percent of Purchase yaitu : Persentase produk

lain yang dibeli. Number of brand purchase yaitu konsumen yang

membeli dan menggunakan satu produk, dua produk atau lebih.

2) Switching Cost

Perbedaan pengorbanan, atau resiko kegagalan biaya, energi, dan fisik

yang dikeluarkan konsumen karena memilih salah satu alternatif.

(43)

commit to user

konsumen, tetapi juga resiko yang ditanggung secara langsung

berkaitan dengan konsumen sebagai akibat konsumen berganti produk,

sebagai contoh dalam hal ini adalah hotel, apabila konsumen berganti

dari satu hotel ke hotel lain, bukan hanya resiko financial saja yang

ditanggung tetapi juga resiko bila ternyata hotel tersebut kurang

menyenangkan.

3) Comitmen

Komitmen juga mempengaruhi pangsa pasar, bila semakin banyak

jumlah konsumen yang loyal terhadap suatu produk, maka semakin

stabil pangsa pasar produk tersebut.

4) Liking of the brand

Pada dasarnya terdapat rasa suka atau minat besar yang berbeda dari

atribut-atribut spesifik yang mendasarinya. Konsumen bisa saja sekadar

suka pada suatu merek, dan rasa suka tidak bisa dijelaskan sepenuhnya

melalui persepsi dan kepercayaan konsumen mengenai atribut-atribut

merek. Rasa suka itu lebih mungkin dijelaskan dengan

pernyataan-pernyataan umum mengenai rasa suka akan suatu merek.

Aker ( mengutip pendapat Pernyataan Mowen, 1995) yang dikenal

dengan “Double Joe Pardy” yaitu: “The less popular brand, as define

market share, also has lower brand loyality among its customer”(hlm.

535), yang menunjukkan hubungan antara kesetiaan konsumen dan

pangsa pasar.

8. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang kualitas pelayanan telah beberapa kali dilakukan,

antara lain:

a. Penelitian yang telah dilakukan oleh Jose. I et al (2009) dengan judul

“Determinants of Student Loyalty in Higher Education: A Tested

Relationship Approach in Latin America ”. Penelitian tentang student

loyalty ini peneliti ingin menguji apakah precived service quality,

(44)

commit to user

Menggunakan alat analisis SEM dapat diperoleh hasil elemen Satisfaction

memiliki pengaruh positif terhadap student loyalty.

Kesamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada

kesamaan dalam memandang konsep precived service quality dan

satisfaction dan student loyalty sebagai peranan penting bagi lembaga

pendidikan dalam menciptakan sebuah pelayanan untuk mahasiswa,

dimana precived service quality, satisfaction, trust dan komitmen

merupakan varibel bebas, dan Student Loyalty merupakan variabel terikat.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Jose. I et al adalah pada elemen

service quality yang diangkat yaitu tangibility, assurance, reliability,

responsiveness dan empathy.

b. Penelitian yang telah dilakukan oleh Hishamuddin Fitri Abu Hasan (2008) dengan judul “Service Quality and Student Satisfaction : A Case Study at

Private Higher Education Institutions ”. Penelitian kepuasan mahasiswa

ini, peneliti ingin menguji apakah service quality berpengaruh terhadap

student satisfaction. Menggunakan alat analisis regresi linier berganda

dapat diperoleh hasil elemen service quality memiliki pengaruh positif

terhadap student satisfaction.

Penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada kesamaan

dalam memandang konsep service quality dan student satisfaction sebagai

peranan penting bagi lembaga pendidikan dalam menciptakan sebuah

pelayanan untuk mahasiswa, dimana Service Quality, merupakan varibel

bebas, dan student satisfaction merupakan variabel terikat. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian Hishamuddin Fitri Abu Hasan adalah pada

elemen service quality yang diangkat yaitu tangibility, assurance,

reliability, responsiveness dan empathy. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian Hishamuddin Fitri Abu Hasan adalah adanya student loyalty

yang setelah perilaku student satisfaction pada mahasiswa.

c. Throsen Heaning-Thurau et al (2001) dengan judul “Modeling and

Managing Student Loyalty An Aproach Based on the Concept of

(45)

commit to user

student loyalty ini, peneliti ingin mengetahui bahwa variabel student

loyalty dipengaruhi oleh trust in the institution’s personel, perceveid

quality of teaching serveice, cognitive commitment to the institution,

emotional comitment to the institutional, dan goal comitmen. Peneliti

menggunakan alat analisis SEM dengan hasil penelitian bahwa

masing-masing variabel memiliki pengaruh positif terhadap student loyalty.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian Throsen Heaning-Thurau et al

adalah melihat loyalitas mahasiswa yang dibangun dari kualitas pelayanan,

kepercayaan dan komitmen. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan

penelitian Throsen Heaning-Thurau et al dalam memandang trust in the

institution’s personel, perceveid quality of teaching serveice dan comitmen

sebagai variabel yang mempengaruhi loyalitas mahasiswa. Komitmen

dalam penelitian ini adalah komitmen belajar, kepecrayaan dalam

penelitian ini adalah kepercayaan konsumen dan kualitas pelayanan dalam

penelitian ini adalah kualitas pelayanan jasa yang meliputi tangibility,

assurance, reliability, responsiveness dan empathy.

B. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini meneliti tentang “Pengaruh Kualitas Pelayanan Universitas Sebelas Maret Surakarta Terhadap Loyalitas Mahasiswa Angkatan 2010. Kerangka pemikiran penelitian ini melihat loyalitas mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa variabel, maka dalam penelitian ini yang menjadi

variabel terikat (endogen) adalah kepuasan mahasiswa, komitmen mahasiswa,

kepercayaan mahasiswa dan loyalitas mahasiswa, sedangkan variabel bebas

(eksogen) adalah kualitas pelayanan. Berdasarkan hal tersebut, maka pertama

peneliti ingin mengetahui apakah kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif

terhadap kepuasan mahasiswa, kepuasan merupakan wujud dari suatu bentuk

kinerja yang diperoleh dengan harapan yang diinginkan. Kinerja yang diterima

mahasiswa dalam pemenuhan suatu kepuasan adalah kinerja dari pelayanan

Gambar

Tabel
Gambar Halaman
Tabel  1.1  Mahasiswa yang Diterima dan Melakukan Regristrasi
Tabel 1.2 Regristrasi Mahasiswa Angkatan 2010 di Masing-masing
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Pugeran Yogyakarta.Subjek penelitian adalah siswa kelas V sebanyak 61 siswa.Alat pengumpulan data berupa angket dan

Tingkat dukungan yang diberikan oleh manajemen puncak bagi sistem informasi organisasi dapat menjadi factor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan semua

4 Saya berencana untuk menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada mata kuliah yang lain. 5 Saya berniat untuk terus menggunakan media

Gambar 3.7 Arus Jenuh untuk Pendekatan Terlindung ( tipe P ) yang Dilengkapi Lajur Belok Kanan Terpisah. (Sumber : Pedoman Kapasitas Jalan

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMAMPUAN SOSIAL DAN EMOSIONAL ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK); TUNARUNGU DI SDLB-B KARYA MULIA I SURABAYA. Oleh: Karunia

kemunculan reasoning skill siswa pada pembelajaran sistem indra, sistem. hormon, dan

[r]

kemampuan bekerja.IQ anak tunagrahita ringan berkisar 50-70. Dalam penyesuaian sosial mereka dapat bergaul, dapat menyesuaikan. diri dalam lingkungan sosial yang lebih luas,