BAB III
METODE PENELITIAN
1.1.Jenis Penelitian
Jenis penelian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah
penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran di kelas (Kunandar, 2008:45). Dalam pelaksanaan penelitian ini,
peneliti akan berkolaborasi dengan guru kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung dengan menerapkan model Picture and Picture
dalam mengajar IPA dengan pokok bahasan peristiwa alam yang ada di Indonesia.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi di kelas V SD
Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung untuk menemukan
masalah yang terjadi di kelas V. Selanjutnya, berdasarkan permasalahan yang
ditemukan, peneliti berdiskusi dengan guru kelas V untuk menerapkan model
pembelajaran Picture and Picture di kelas V dan merancang langkah–langkah
pembelajaran yang akan diterapkan.
1.2.Setting Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran
Kabupaten Temanggung semester II tahun ajaran 2016/2017 khususnya di kelas
V, dengan jumlah 23 siswa.
1.3.Tempat Penelitian
Dilakukan di kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten
Temanggung Jawa Tengah.
1.4.Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016/ 2017. Penelitian
dilakukan ± 2 bulan mulai dari bulan April sampai bulan Mei 2017. Adapun
penelitian dilakukan secara bertahap yaitu sebagai berikut:
1. Tahap persiapan penelitian
Tahap persiapan penelitian dilakukan pada bulan April 2017. Tahap persiapan
surat izin untuk melakukan observasi penelitian, penyusunan instrumen
penelitian, penyusunan RPP, uji validitas dan reliabilitas soal.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Tahap pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2017. Tahap
pelaksanaan penelitian mencakup kegiatan–kegiatan yang dilakukan di sekolah
untuk pengambilan data.
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Siklus I dan Siklus II Siklus Pertemuan Ke- Hari/Tanggal Jam Ke-
1 1 Senin/ 01 Mei 2017 1 dan 2
1 2 Selasa/ 02 Mei 2017 1 dan 2
2 1 Senin/ 08 Mei 2017 1 dan 2
2 2 Selasa/ 09 Mei 2017 1 dan 2
3. Tahap penyusunan laporan penelitian
Tahap penyusunan laporan penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2017.
Tahap penyusunan laporan penelitian mencangkup pengolahan data dan
penyusunan laporan untuk penelitian.
1.5. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 yang
berjumlah 23 siswa. Terdiri dari 13 siswa laki–laki dan 10 siswa perempuan.
Siswa kelas V di SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten
Temanggung berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda–beda. Terdapat
siswa yang memiliki karakteristik senang bermain, senang bergerak, senang
bekerja dalam kelompok, dan senang mempraktikkan dan memperagakan sesuatu
secara langsung. Dengan memperhatikan karakteristik peserta didik usia sekolah
dasar, maka seorang guru dituntut untuk mengembangkan sistem pengajaran yang
diharapkan dapat melayani kebutuhan peserta didik secara individual, dan
1.6.Variabel Penelitian
Dalam PTK ini terdapat dua variabel yaitu satu variabel bebas (X) dan satu
variabel terikat (Y).
1.6.1. Variabel Bebas (X)
Menurut Slameto (2015:198) variabel bebas atau independen adalah
variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas
atau independen merupakan variabel tindakan yang sengaja dilakukan untuk
menimbulkan perubahan pada variabel lain. Variabel bebas ini erat kaitannya
dengan guru saat mengajar, kondisi siswa dalam kelas, metode pembelajaran yang
digunakan dan sebagainya. Unsur–unsur tersebut nantinya akan mempengaruhi
muncul atau tidaknya hasil belajar. Variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model Picture and Picture yang akan diterapkan pada siswa
kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung
semester II tahun ajaran 2016/ 2017 pada mata pelajaran IPA tentang materi
Peristiwa Alam Yang Terjadi di Indonesia dan Dampaknya Bagi Makhluk Hidup
dan Lingkungan.
1.6.2. Variabel Terikat (Y)
Menurut Slameto (2015:198) variabel tergantung atau dependen adalah
variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh
variabel bebas. Variabel terikat atau dependen merupakan akibat yang
ditimbulkan oleh variabel bebas. Variabel terikat erat kaitannya dengan motivasi
belajar, hasil belajar dan sebagainya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
terikat adalah hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran
Kabupaten Temanggung semester II tahun ajaran 2016/ 2017 pada mata pelajaran
IPA.
1.7.Rencana Tindakan
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
spiral yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis dan Rotin Mc. Taggart (dalam
terdiri dari 3 tahap yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi
serta refleksi.
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode spiral dari
Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart dijelaskan sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan Siklus I
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu penyusunan perangkat
pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar (KD) 7.6 mengidentifikasi peristiwa
alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan
lingkungannya dan disesuaikan dengan model pembelajaran yang digunakan
yaitu model Picture and Picture, menyiapkan media pembelajaran yang
mendukung materi ajar dan model pembelajaran Picture and Picture. Peneliti
menyiapkan alat peraga berupa gambar–gambar. Adapun perangkat untuk
melakukan pengukuran hasil belajar digunakan lembar soal kelompok, tes
setiap akhir siklus dan lembar observasi guru yang berisi pelaksanaan
implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat dua kali pertemuan 2 jam.
b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 1
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu mengimplementasikan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran IPA yang telah
dipersiapkan dalam pembelajaran di kelas V.
Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara
perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan
pembelajaran ini diberikan tindakan yang berupa model Picture and Picture.
Guru kelas V yang berperan sebagai observer melakukan pengamatan terhadap
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar
observasi. Observasi dilakukan untuk mengetahui apa yang harus ditingkatkan
dan dipertahankan agar tujuan penelitian tercapai. Pada saat penelitian, peneliti
juga melakukan pengamatan untuk melihat proses pembelajaran yang
berlangsung sehingga akan terwujud pembelajaran yang sesuai dengan yang
c. Refleksi 1
Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi
siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan
dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian peneliti
dapat mengetahuai keefektifan model Picture and Picture. Hasil refleksi ini
juga berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah
dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan
pada siklus II supaya terjadi peningkatan hasil belajar yang maksimal.
d. Perencanaan Tindakan 2
Kegiatan perencanaan tindakan yang dilakukan pada tahap ini sama
dengan perencanaan tindakan pada siklus I.
e. Pelaksanaan Tindakan dari Observasi 2
Kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi yang dilakukan pada tahap
ini sama dengan pelaksanaan tindakan dan observasi siklus I.
Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara
perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan
pembelajaran ini diberikan tindakan yang berupa model Picture and Picture.
Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer yang merupakan
guru kelas yang bertugas untuk mengobservasi peneliti yang berperan sebagai
pengajar sewaktu mengajar dengan model Picture and Picture. Observer
melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti
dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan untuk
mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan dipertahankan agar tujuan
penelitian tercapai. Pada saat penelitian, peneliti juga melakukan pengamatan
untuk melihat proses pembelajaran yang berlangsung sehingga akan terwujud
pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan.
f. Refleksi 2
Kegiatan refleksi 2 dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi
siklus II. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan
dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta
mengajar dan siswa saat mengikuti KBM. Jika hasil penelitian yang dicapai
sudah sesuai dengan yang diharapkan maka siklus tindakan dapat
diberhentikan. Akan tetapi, jika hasil penelitian yang dicapai belum sesuai
dengan yang diharapkan maka perlu dilaksanakan siklus berikutnya.
1.8. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1.8.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Getas
Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung dalam mata pelajaran IPA setelah
memperoleh tindakan adalah:
1. Observasi
Menurut Slameto (2015:232) observasi atau pengamatan merupakan
aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan
dapat dilakukan secara terlibat (partisipatif) ataupun non-partisipatif. Observasi
dilakukan untuk mengetahui penerapan model Picture and Picture dalam
pembelajaran. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan menilai
melalui pengisian lembar aktivitas guru mengajar pada setiap pertemuan.
Observasi dilaksanakan di SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten
Temanggung semester II tahun 2016/2017.
2. Dokumentasi
Menurut Slameto (2015:248) dokumentasi merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya–karya
monumental dari seseorang. Dokumentasi dilaksanakan di SD Negeri 03 Getas,
Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung semester II tahun 2016/2017
dalam bentuk foto dan video.
3. Tes
Menurut Slameto (2015:233) tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja
dirancang secara sistematis, untuk mengukur indikator atau kompetensi
tertentu, dilakukan dengan prosedur administratif dan pemberian angka yang
yang sama. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil
belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran.
1.8.2. Instrumen Pengumpulan Data 1. Tes
Tes merupakan alat yang digunakan untuk menilai atau mengukur
kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas yang berupa nilai. Hasil belajar
dari tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes yang digunakan
peneliti adalah tes pilihan ganda. Tes dilaksanakan setiap akhir siklus I dan
siklus II.
Soal tes terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda yang digunakan untuk
mengungkap kemampuan akhir siswa setelah mendapat tindakan.
Tabel 3.2
Kisi – Kisi Soal Tes IPA Siklus I
Kompetensi Dasar (KD) 7.6 Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
alam. 26, 27, 28, 29.
Jumlah Soal 30
Tabel 3.3
Kisi – Kisi Soal Tes IPA Siklus II
Kompetensi Dasar (KD) 7.7 Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang
dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb).
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Jumlah Soal 30
2. Non-tes
Penilaian dalam non-tes yang digunakan penulis adalah observasi
langsung. Observer langsung mengamati kegiatan pembelajaran dari awal
sampai akhir. Teknik non-tes ini berupa lembar pengamatan yang digunakan
untuk mengamati guru saat proses pembelajaran berlangsung sampai akhir
pembelajaran selesai. Observasi dilaksanakan pada akhir siklus I dan siklus II.
Tabel 3.4
Kisi – kisi Instrumen Observasi Mengajar Guru Menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture
No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK
I Pra pembelajaran
1. Guru mempersiapkan ruang kelas yang akan
digunakan untuk proses pembelajaran.
2. Guru mempersiapkan alat dan media pembelajaran.
II Kegiatan awal pembelajaran
1. Guru memotivasi siswa sebelum proses belajar
mengajar dimulai
2. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai oleh
siswa
3. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan
dengan isi pembelajaran
4. Mengembangkan pemahaman konsep
5. Menumbuhkan kepercayaan diri sendiri
III Kegiatan inti pembelajaran
2. Guru memfasilitatori kegiatan diskusi siswa
3. Guru menanggapi pertanyaan dan respon siswa
4. Guru meminta siswa melakukan presentasi hasil
diskusi di depan kelas.
5. Guru memberikan penjelasan menyeluruh sesuai
dengan indikator pencapaian hasil belajar.
6. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang belum diketahui siswa.
7. Guru meminta siswa mengerjakan LKS
8. Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan
IV Kegiatan akhir
1 Guru memberikan kesimpulan dari proses
pembelajaran
2 Guru melaksanakan evaluasi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan
3 Guru dan siswa bersama–sama merefleksikan
kegiatan pembelajaran
4 Menutup proses belajar mengajar dengan berdoa
5 Mengelola waktu pembelajaran secara efisien
Jumlah
Tabel 3.5
Kisi – kisi Instrumen Observasi Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Picture and Picture
No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK
I Pra pembelajaran
tempat duduk masing–masing.
2. Siswa mempersiapkan perlengkapan pembelajaran.
II Kegiatan awal pembelajaran 1. Siswa termotivasi untuk belajar.
2. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
3. Siswa mendengarkan petunjuk dan penjelasan dari
guru mengenai isi pembelajaran.
4. Siswa merasa percaya diri.
III Kegiatan inti pembelajaran
1. Siswa bergabung kedalam kelompok yang sudah
dibentuk.
2. Siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya.
3. Siswa melibatkan guru dalam berdiskusi.
4. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas.
5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
indikator pencapaian hasil belajar.
6. Siswa bertanya kepada guru tentang materi yang
belum diketahui.
7. Siswa mengerjakan LKS.
8. Siswa bersama guru membahas hasil pekerjaan.
IV Kegiatan akhir
1. Siswa dan guru bersama–sama menyimpulkan hasil
pembelajaran.
2. Menutup proses belajar mengajar dengan berdoa
1.9.Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen penilaian itu ada dua macam yaitu instrumen tes dan non tes.
Dalam penelitian ini, uji validitas dan uji reliabilitas hanya dilakukan untuk
instrumen tes. Instrumen tes yang disusun peneliti akan diujicobakan terlebih
dahulu di kelas V SD N 02 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui soal yang valid dan tidak valid sehingga soal
tersebut dapat dikerjakan oleh siswa kelas V SD N 03 Getas Kecamatan Kaloran
Kabupaten Temanggung dengan hasil yang maksimal. Instrumen itu dikatakan
berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan pemakainya apabila sudah terbukti
validitas dan reliabilitasnya (Usman dan Akbar, 2009:287).
1.9.1. Uji Validitas
Menurut Usman dan Akbar (2009:287) validitas ialah mengukur apa yang
ingin diukur. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa
yang ingin diukur. Untuk mengetahui tingkat kevalitan suatu soal yang akan
diujikan kepada siswa, maka sebelum diberikan soal tersebut sebaiknya diuji
cobakan kedalam kelas lain untuk mengetahui butir soal yang valid. Dalam
penelitian ini uji validitas dilakukan di kelas V SD N 02 Getas Kecamatan
Kaloran Kabupaten Temanggung dengan mengambil responden siswa kelas V
yang berjumlah 24 siswa.
Analisis validitas pada penelitian ini menggunakan komputer dengan program
SPSS (Statistical Package For Social Science) for windows versi 20. Untuk
analisis dapat dilakukan dengan langkah–langkah sebagai berikut: Membuka
program, memasukkan data (entry data), mengolah data (klik analys → scale → reliability analysis → statistic →scale if item deleted), dan menganalisa output. Dan untuk mengetahui hasil validitas dapat dilihat pada kolom Corrected
item-total correlations.
Metode pengambilan uji validitas dalam penelitian ini menggunakan batasan
r tabel dengan signifikansi untuk uji sisi 0,05. Dengan jumlah siswa 23 atau n =
23 maka didapat r tabel sebesar 0,413. Apabila korelasi item lebih dari 0,413
dianggap tidak valid. Hasil uji validitas soal tes siklus I dan siklus II sebagai
berikut:
Tabel 3.6
Hasil uji validitas soal tes siklus I
No. Indikator Nomer 1. Mengidentifikasi peristiwa
18 ,470 Valid
pilihan ganda terdapat 8 soal yang tidak valid, yaitu nomor 2, 8, 17, 20, 23, 28, 29,
dan 30. Sedangkan 22 soal lainnya terbukti valid, tetapi hanya 20 soal yang akan
digunakan sebagai soal tes pada siklus I sedangkan sisa 2 soal tidak digunakan.
Hasil validitas soal tes pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.7
Hasil uji validitas soal tes siklus II
No. Indikator Nomer 1. Mengidentifikasi kegiatan
manusia yang dapat
2. Menjelaskan dampak negatif dari kegiatan manusia yang
4. Menjelaskan dampak dari penebangan hutan secara
1 ,419 Valid
liar, pembakaran hutan dan penambangan.
11 ,054 Tidak Valid
13 ,523 Valid
15 ,765 Valid
16 ,553 Valid
17 ,475 Valid
21 ,747 Valid
22 -,034 Tidak Valid
29 ,483 Valid
Hasil uji validitas item soal siklus II, dapat diketahui bahwa dari 30 soal
pilihan ganda terdapat 7 soal yang tidak valid, yaitu nomor 7, 10, 11, 14, 19, 22,
dan 26. Sedangkan 23 soal lainnya terbukti valid, tetapi hanya 20 soal yang akan
digunakan sebagai soal tes pada siklus II sedangkan sisa 3 soal tidak digunakan.
1.9.2. Uji Reliabilitas
Menurut Usman dan Akbar (2009:287) reliabilitas adalah mengukur
instrumen terhadap ketepatan (konsisiten). Reliabilitas disebut juga keterandalan,
keajegan, consistency, stability atau dependability. Reliabilitas bertujuan untuk
mengetahui tingkat kejaegan dan ketepatan skor tes. Dalam penelitian ini uji
reliabilitas dilakukan di SD Negeri 02 Getas Kecamtan Kaloran Kabupaten
Temanggung dengan megambil responden siswa kelas V dengan jumlah 24 siswa.
Koefisien reliabilitas selalu berada dalam rentang 0 sampai 1. Semakin tinggi
koefisien realibilitas suatu tes semakin tinggi pula keajegan/ ketepatannya.
Menurut Sekaran dalam Priyatno (2013: 98) mengatakan rentang indeks uji
reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 3.8
Rentang Indeks Reliabilitas
No. Indeks Interpretasi
1. < 0,6 Reliabilitas kurang baik
2. 0,6 – 0,8 Reliabilitas dapat diterima
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas soal tes maka diperoleh hasil uji
reliabilitas soal tes siklus I dan siklus II sebagai berikut:
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,894 30
Dari hasil uji reliabilitas soal tes pada siklus I didapatkan koefesien Cronbach’s Alpha sebesar 0,894 jika dilihat dalam rentang tabel rentang indeks koefesien tersebut termasuk dalam kategori reliabilitas baik. Selanjutnya hasil uji
reliabilitas soal tes siklus II sebagai berikut:
Tabel 3.10
Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,883 30
Dari hasil uji reliabilitas soal tes pada siklus II didapatkan koefesien Cronbach’s Alpha sebesar 0,883 jika dilihat dalam rentang tabel rentang indeks koefesien tersebut termasuk dalam kategori reliabilitas baik.
1.10. Indikator Kinerja
Dengan melihat latar belakang masalah untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V dalam mata pelajaran IPA dengan menggunakan model
pembelajaran Picture and Picture, dengan ketuntasan nilai ≥ 75 sebagai KKM
yang sudah ditetapkan SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten
Temanggung untuk kelas V pada mata pelajaran IPA.
Peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA dengan
90% dari 23 siswa telah berhasil mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥ 75.
1.11. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
analisis deskripsi kuantitatif dan deskripsi kualitatif.
1.11.1. Deskripsi Kuantitatif
Dalam penelitian ini menggunakan data nilai pra siklus yang diperoleh
dari guru kelas V yang berguna untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
dari pra siklus, siklus I sampai siklus II. Untuk menganalisis keberhasilan hasil
belajar siswa, maka pada setiap akhir siklus I dan siklus II diberikan soal tes
dalam bentuk soal pilihan ganda sebanyak 20 soal. Untuk menganalisis deskripsi
kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung ketuntasan individual, nilai rata–
rata siswa, dan ketuntasan klasikal. Menurut Arikunto (2012: 186) rumus
ketuntasan individual, nilai rata–rata siswa, dan persentase ketuntasan klasikal
sebagai berikut:
Keterangan:
KKM yang telah ditetapkan sebesar ≥ 75, maka berdasarkan perbandingan nilai KKM dan tes hasil belajar IPA dapat diketahui bahwa siswa telah tuntas atau belum tuntas dalam pembelajaran IPA.
Sedangkan untuk mengukur nilai rata–rata siswa digunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan:
x = Nilai rata–rata
Sedangkan untuk mengukur persentase ketuntasan klasikal siswa
digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Ketuntasan diperoleh dari hasil perhitungan dengan KKM yang telah
ditetapkan, sehingga hasil belajar siswa dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
No. Nilai Keterangan
1. ≥ 75 Tuntas
2. < 75 Tidak Tuntas
1.11.2. Deskripsi Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan aktivitas mengajar guru
dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Analisis hasil
observasi aktivitas mengajar guru dan belajar siswa dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi. Lembar observasi aktivitas mengajar guru pada
siklus I dan siklus II terdiri dari 20 butir pertanyaan, sedangkan lembar observasi
belajar siswa pada siklus I dan siklus II terdiri dari 16 butir pertanyaan.
Pertanyaan–pertanyaan tersebut terbagi dalam pra pembelajaran, kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan akhir. Lembar observasi yang digunakan yaitu dalam
bentuk check list. Observer atau guru kelas V mengawasi indikator yang sudah