• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.2. Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Picture and Picture pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1.2. Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Picture and Picture pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1.Jenis Penelitian

Jenis penelian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah

penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

pembelajaran di kelas (Kunandar, 2008:45). Dalam pelaksanaan penelitian ini,

peneliti akan berkolaborasi dengan guru kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan

Kaloran Kabupaten Temanggung dengan menerapkan model Picture and Picture

dalam mengajar IPA dengan pokok bahasan peristiwa alam yang ada di Indonesia.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi di kelas V SD

Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung untuk menemukan

masalah yang terjadi di kelas V. Selanjutnya, berdasarkan permasalahan yang

ditemukan, peneliti berdiskusi dengan guru kelas V untuk menerapkan model

pembelajaran Picture and Picture di kelas V dan merancang langkah–langkah

pembelajaran yang akan diterapkan.

1.2.Setting Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran

Kabupaten Temanggung semester II tahun ajaran 2016/2017 khususnya di kelas

V, dengan jumlah 23 siswa.

1.3.Tempat Penelitian

Dilakukan di kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten

Temanggung Jawa Tengah.

1.4.Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016/ 2017. Penelitian

dilakukan ± 2 bulan mulai dari bulan April sampai bulan Mei 2017. Adapun

penelitian dilakukan secara bertahap yaitu sebagai berikut:

1. Tahap persiapan penelitian

Tahap persiapan penelitian dilakukan pada bulan April 2017. Tahap persiapan

(2)

surat izin untuk melakukan observasi penelitian, penyusunan instrumen

penelitian, penyusunan RPP, uji validitas dan reliabilitas soal.

2. Tahap pelaksanaan penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2017. Tahap

pelaksanaan penelitian mencakup kegiatan–kegiatan yang dilakukan di sekolah

untuk pengambilan data.

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Siklus I dan Siklus II Siklus Pertemuan Ke- Hari/Tanggal Jam Ke-

1 1 Senin/ 01 Mei 2017 1 dan 2

1 2 Selasa/ 02 Mei 2017 1 dan 2

2 1 Senin/ 08 Mei 2017 1 dan 2

2 2 Selasa/ 09 Mei 2017 1 dan 2

3. Tahap penyusunan laporan penelitian

Tahap penyusunan laporan penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2017.

Tahap penyusunan laporan penelitian mencangkup pengolahan data dan

penyusunan laporan untuk penelitian.

1.5. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan

Kaloran Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 yang

berjumlah 23 siswa. Terdiri dari 13 siswa laki–laki dan 10 siswa perempuan.

Siswa kelas V di SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten

Temanggung berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda–beda. Terdapat

siswa yang memiliki karakteristik senang bermain, senang bergerak, senang

bekerja dalam kelompok, dan senang mempraktikkan dan memperagakan sesuatu

secara langsung. Dengan memperhatikan karakteristik peserta didik usia sekolah

dasar, maka seorang guru dituntut untuk mengembangkan sistem pengajaran yang

diharapkan dapat melayani kebutuhan peserta didik secara individual, dan

(3)

1.6.Variabel Penelitian

Dalam PTK ini terdapat dua variabel yaitu satu variabel bebas (X) dan satu

variabel terikat (Y).

1.6.1. Variabel Bebas (X)

Menurut Slameto (2015:198) variabel bebas atau independen adalah

variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas

atau independen merupakan variabel tindakan yang sengaja dilakukan untuk

menimbulkan perubahan pada variabel lain. Variabel bebas ini erat kaitannya

dengan guru saat mengajar, kondisi siswa dalam kelas, metode pembelajaran yang

digunakan dan sebagainya. Unsur–unsur tersebut nantinya akan mempengaruhi

muncul atau tidaknya hasil belajar. Variabel bebas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model Picture and Picture yang akan diterapkan pada siswa

kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung

semester II tahun ajaran 2016/ 2017 pada mata pelajaran IPA tentang materi

Peristiwa Alam Yang Terjadi di Indonesia dan Dampaknya Bagi Makhluk Hidup

dan Lingkungan.

1.6.2. Variabel Terikat (Y)

Menurut Slameto (2015:198) variabel tergantung atau dependen adalah

variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh

variabel bebas. Variabel terikat atau dependen merupakan akibat yang

ditimbulkan oleh variabel bebas. Variabel terikat erat kaitannya dengan motivasi

belajar, hasil belajar dan sebagainya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

terikat adalah hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran

Kabupaten Temanggung semester II tahun ajaran 2016/ 2017 pada mata pelajaran

IPA.

1.7.Rencana Tindakan

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

spiral yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis dan Rotin Mc. Taggart (dalam

(4)

terdiri dari 3 tahap yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

serta refleksi.

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode spiral dari

Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart dijelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu penyusunan perangkat

pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata

pelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar (KD) 7.6 mengidentifikasi peristiwa

alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan

lingkungannya dan disesuaikan dengan model pembelajaran yang digunakan

yaitu model Picture and Picture, menyiapkan media pembelajaran yang

mendukung materi ajar dan model pembelajaran Picture and Picture. Peneliti

menyiapkan alat peraga berupa gambar–gambar. Adapun perangkat untuk

melakukan pengukuran hasil belajar digunakan lembar soal kelompok, tes

setiap akhir siklus dan lembar observasi guru yang berisi pelaksanaan

implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat dua kali pertemuan 2 jam.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 1

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu mengimplementasikan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran IPA yang telah

dipersiapkan dalam pembelajaran di kelas V.

Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara

perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan

pembelajaran ini diberikan tindakan yang berupa model Picture and Picture.

Guru kelas V yang berperan sebagai observer melakukan pengamatan terhadap

pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar

observasi. Observasi dilakukan untuk mengetahui apa yang harus ditingkatkan

dan dipertahankan agar tujuan penelitian tercapai. Pada saat penelitian, peneliti

juga melakukan pengamatan untuk melihat proses pembelajaran yang

berlangsung sehingga akan terwujud pembelajaran yang sesuai dengan yang

(5)

c. Refleksi 1

Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi

siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan

dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian peneliti

dapat mengetahuai keefektifan model Picture and Picture. Hasil refleksi ini

juga berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah

dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan

pada siklus II supaya terjadi peningkatan hasil belajar yang maksimal.

d. Perencanaan Tindakan 2

Kegiatan perencanaan tindakan yang dilakukan pada tahap ini sama

dengan perencanaan tindakan pada siklus I.

e. Pelaksanaan Tindakan dari Observasi 2

Kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi yang dilakukan pada tahap

ini sama dengan pelaksanaan tindakan dan observasi siklus I.

Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara

perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan

pembelajaran ini diberikan tindakan yang berupa model Picture and Picture.

Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer yang merupakan

guru kelas yang bertugas untuk mengobservasi peneliti yang berperan sebagai

pengajar sewaktu mengajar dengan model Picture and Picture. Observer

melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti

dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan untuk

mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan dipertahankan agar tujuan

penelitian tercapai. Pada saat penelitian, peneliti juga melakukan pengamatan

untuk melihat proses pembelajaran yang berlangsung sehingga akan terwujud

pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan.

f. Refleksi 2

Kegiatan refleksi 2 dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi

siklus II. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan

dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta

(6)

mengajar dan siswa saat mengikuti KBM. Jika hasil penelitian yang dicapai

sudah sesuai dengan yang diharapkan maka siklus tindakan dapat

diberhentikan. Akan tetapi, jika hasil penelitian yang dicapai belum sesuai

dengan yang diharapkan maka perlu dilaksanakan siklus berikutnya.

1.8. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1.8.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Getas

Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung dalam mata pelajaran IPA setelah

memperoleh tindakan adalah:

1. Observasi

Menurut Slameto (2015:232) observasi atau pengamatan merupakan

aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan

dapat dilakukan secara terlibat (partisipatif) ataupun non-partisipatif. Observasi

dilakukan untuk mengetahui penerapan model Picture and Picture dalam

pembelajaran. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan menilai

melalui pengisian lembar aktivitas guru mengajar pada setiap pertemuan.

Observasi dilaksanakan di SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten

Temanggung semester II tahun 2016/2017.

2. Dokumentasi

Menurut Slameto (2015:248) dokumentasi merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya–karya

monumental dari seseorang. Dokumentasi dilaksanakan di SD Negeri 03 Getas,

Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung semester II tahun 2016/2017

dalam bentuk foto dan video.

3. Tes

Menurut Slameto (2015:233) tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja

dirancang secara sistematis, untuk mengukur indikator atau kompetensi

tertentu, dilakukan dengan prosedur administratif dan pemberian angka yang

(7)

yang sama. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil

belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran.

1.8.2. Instrumen Pengumpulan Data 1. Tes

Tes merupakan alat yang digunakan untuk menilai atau mengukur

kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas yang berupa nilai. Hasil belajar

dari tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes yang digunakan

peneliti adalah tes pilihan ganda. Tes dilaksanakan setiap akhir siklus I dan

siklus II.

Soal tes terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda yang digunakan untuk

mengungkap kemampuan akhir siswa setelah mendapat tindakan.

Tabel 3.2

Kisi – Kisi Soal Tes IPA Siklus I

Kompetensi Dasar (KD) 7.6 Memahami perubahan yang terjadi di alam dan

hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

(8)

alam. 26, 27, 28, 29.

Jumlah Soal 30

Tabel 3.3

Kisi – Kisi Soal Tes IPA Siklus II

Kompetensi Dasar (KD) 7.7 Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang

dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb).

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

(9)

Jumlah Soal 30

2. Non-tes

Penilaian dalam non-tes yang digunakan penulis adalah observasi

langsung. Observer langsung mengamati kegiatan pembelajaran dari awal

sampai akhir. Teknik non-tes ini berupa lembar pengamatan yang digunakan

untuk mengamati guru saat proses pembelajaran berlangsung sampai akhir

pembelajaran selesai. Observasi dilaksanakan pada akhir siklus I dan siklus II.

Tabel 3.4

Kisi – kisi Instrumen Observasi Mengajar Guru Menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture

No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

I Pra pembelajaran

1. Guru mempersiapkan ruang kelas yang akan

digunakan untuk proses pembelajaran.

2. Guru mempersiapkan alat dan media pembelajaran.

II Kegiatan awal pembelajaran

1. Guru memotivasi siswa sebelum proses belajar

mengajar dimulai

2. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai oleh

siswa

3. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan

dengan isi pembelajaran

4. Mengembangkan pemahaman konsep

5. Menumbuhkan kepercayaan diri sendiri

III Kegiatan inti pembelajaran

(10)

2. Guru memfasilitatori kegiatan diskusi siswa

3. Guru menanggapi pertanyaan dan respon siswa

4. Guru meminta siswa melakukan presentasi hasil

diskusi di depan kelas.

5. Guru memberikan penjelasan menyeluruh sesuai

dengan indikator pencapaian hasil belajar.

6. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang materi yang belum diketahui siswa.

7. Guru meminta siswa mengerjakan LKS

8. Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan

IV Kegiatan akhir

1 Guru memberikan kesimpulan dari proses

pembelajaran

2 Guru melaksanakan evaluasi terhadap pembelajaran

yang telah dilakukan

3 Guru dan siswa bersama–sama merefleksikan

kegiatan pembelajaran

4 Menutup proses belajar mengajar dengan berdoa

5 Mengelola waktu pembelajaran secara efisien

Jumlah

Tabel 3.5

Kisi – kisi Instrumen Observasi Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Picture and Picture

No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

I Pra pembelajaran

(11)

tempat duduk masing–masing.

2. Siswa mempersiapkan perlengkapan pembelajaran.

II Kegiatan awal pembelajaran 1. Siswa termotivasi untuk belajar.

2. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang

disampaikan oleh guru.

3. Siswa mendengarkan petunjuk dan penjelasan dari

guru mengenai isi pembelajaran.

4. Siswa merasa percaya diri.

III Kegiatan inti pembelajaran

1. Siswa bergabung kedalam kelompok yang sudah

dibentuk.

2. Siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya.

3. Siswa melibatkan guru dalam berdiskusi.

4. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan

kelas.

5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai

indikator pencapaian hasil belajar.

6. Siswa bertanya kepada guru tentang materi yang

belum diketahui.

7. Siswa mengerjakan LKS.

8. Siswa bersama guru membahas hasil pekerjaan.

IV Kegiatan akhir

1. Siswa dan guru bersama–sama menyimpulkan hasil

pembelajaran.

2. Menutup proses belajar mengajar dengan berdoa

(12)

1.9.Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penilaian itu ada dua macam yaitu instrumen tes dan non tes.

Dalam penelitian ini, uji validitas dan uji reliabilitas hanya dilakukan untuk

instrumen tes. Instrumen tes yang disusun peneliti akan diujicobakan terlebih

dahulu di kelas V SD N 02 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui soal yang valid dan tidak valid sehingga soal

tersebut dapat dikerjakan oleh siswa kelas V SD N 03 Getas Kecamatan Kaloran

Kabupaten Temanggung dengan hasil yang maksimal. Instrumen itu dikatakan

berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan pemakainya apabila sudah terbukti

validitas dan reliabilitasnya (Usman dan Akbar, 2009:287).

1.9.1. Uji Validitas

Menurut Usman dan Akbar (2009:287) validitas ialah mengukur apa yang

ingin diukur. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa

yang ingin diukur. Untuk mengetahui tingkat kevalitan suatu soal yang akan

diujikan kepada siswa, maka sebelum diberikan soal tersebut sebaiknya diuji

cobakan kedalam kelas lain untuk mengetahui butir soal yang valid. Dalam

penelitian ini uji validitas dilakukan di kelas V SD N 02 Getas Kecamatan

Kaloran Kabupaten Temanggung dengan mengambil responden siswa kelas V

yang berjumlah 24 siswa.

Analisis validitas pada penelitian ini menggunakan komputer dengan program

SPSS (Statistical Package For Social Science) for windows versi 20. Untuk

analisis dapat dilakukan dengan langkah–langkah sebagai berikut: Membuka

program, memasukkan data (entry data), mengolah data (klik analys → scale → reliability analysis → statistic →scale if item deleted), dan menganalisa output. Dan untuk mengetahui hasil validitas dapat dilihat pada kolom Corrected

item-total correlations.

Metode pengambilan uji validitas dalam penelitian ini menggunakan batasan

r tabel dengan signifikansi untuk uji sisi 0,05. Dengan jumlah siswa 23 atau n =

23 maka didapat r tabel sebesar 0,413. Apabila korelasi item lebih dari 0,413

(13)

dianggap tidak valid. Hasil uji validitas soal tes siklus I dan siklus II sebagai

berikut:

Tabel 3.6

Hasil uji validitas soal tes siklus I

No. Indikator Nomer 1. Mengidentifikasi peristiwa

(14)

18 ,470 Valid

pilihan ganda terdapat 8 soal yang tidak valid, yaitu nomor 2, 8, 17, 20, 23, 28, 29,

dan 30. Sedangkan 22 soal lainnya terbukti valid, tetapi hanya 20 soal yang akan

digunakan sebagai soal tes pada siklus I sedangkan sisa 2 soal tidak digunakan.

Hasil validitas soal tes pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.7

Hasil uji validitas soal tes siklus II

No. Indikator Nomer 1. Mengidentifikasi kegiatan

manusia yang dapat

2. Menjelaskan dampak negatif dari kegiatan manusia yang

4. Menjelaskan dampak dari penebangan hutan secara

1 ,419 Valid

(15)

liar, pembakaran hutan dan penambangan.

11 ,054 Tidak Valid

13 ,523 Valid

15 ,765 Valid

16 ,553 Valid

17 ,475 Valid

21 ,747 Valid

22 -,034 Tidak Valid

29 ,483 Valid

Hasil uji validitas item soal siklus II, dapat diketahui bahwa dari 30 soal

pilihan ganda terdapat 7 soal yang tidak valid, yaitu nomor 7, 10, 11, 14, 19, 22,

dan 26. Sedangkan 23 soal lainnya terbukti valid, tetapi hanya 20 soal yang akan

digunakan sebagai soal tes pada siklus II sedangkan sisa 3 soal tidak digunakan.

1.9.2. Uji Reliabilitas

Menurut Usman dan Akbar (2009:287) reliabilitas adalah mengukur

instrumen terhadap ketepatan (konsisiten). Reliabilitas disebut juga keterandalan,

keajegan, consistency, stability atau dependability. Reliabilitas bertujuan untuk

mengetahui tingkat kejaegan dan ketepatan skor tes. Dalam penelitian ini uji

reliabilitas dilakukan di SD Negeri 02 Getas Kecamtan Kaloran Kabupaten

Temanggung dengan megambil responden siswa kelas V dengan jumlah 24 siswa.

Koefisien reliabilitas selalu berada dalam rentang 0 sampai 1. Semakin tinggi

koefisien realibilitas suatu tes semakin tinggi pula keajegan/ ketepatannya.

Menurut Sekaran dalam Priyatno (2013: 98) mengatakan rentang indeks uji

reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 3.8

Rentang Indeks Reliabilitas

No. Indeks Interpretasi

1. < 0,6 Reliabilitas kurang baik

2. 0,6 – 0,8 Reliabilitas dapat diterima

(16)

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas soal tes maka diperoleh hasil uji

reliabilitas soal tes siklus I dan siklus II sebagai berikut:

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,894 30

Dari hasil uji reliabilitas soal tes pada siklus I didapatkan koefesien Cronbach’s Alpha sebesar 0,894 jika dilihat dalam rentang tabel rentang indeks koefesien tersebut termasuk dalam kategori reliabilitas baik. Selanjutnya hasil uji

reliabilitas soal tes siklus II sebagai berikut:

Tabel 3.10

Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,883 30

Dari hasil uji reliabilitas soal tes pada siklus II didapatkan koefesien Cronbach’s Alpha sebesar 0,883 jika dilihat dalam rentang tabel rentang indeks koefesien tersebut termasuk dalam kategori reliabilitas baik.

1.10. Indikator Kinerja

Dengan melihat latar belakang masalah untuk meningkatkan hasil belajar

siswa kelas V dalam mata pelajaran IPA dengan menggunakan model

pembelajaran Picture and Picture, dengan ketuntasan nilai ≥ 75 sebagai KKM

yang sudah ditetapkan SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten

Temanggung untuk kelas V pada mata pelajaran IPA.

Peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA dengan

(17)

90% dari 23 siswa telah berhasil mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥ 75.

1.11. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

analisis deskripsi kuantitatif dan deskripsi kualitatif.

1.11.1. Deskripsi Kuantitatif

Dalam penelitian ini menggunakan data nilai pra siklus yang diperoleh

dari guru kelas V yang berguna untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa

dari pra siklus, siklus I sampai siklus II. Untuk menganalisis keberhasilan hasil

belajar siswa, maka pada setiap akhir siklus I dan siklus II diberikan soal tes

dalam bentuk soal pilihan ganda sebanyak 20 soal. Untuk menganalisis deskripsi

kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung ketuntasan individual, nilai rata–

rata siswa, dan ketuntasan klasikal. Menurut Arikunto (2012: 186) rumus

ketuntasan individual, nilai rata–rata siswa, dan persentase ketuntasan klasikal

sebagai berikut:

Keterangan:

KKM yang telah ditetapkan sebesar ≥ 75, maka berdasarkan perbandingan nilai KKM dan tes hasil belajar IPA dapat diketahui bahwa siswa telah tuntas atau belum tuntas dalam pembelajaran IPA.

Sedangkan untuk mengukur nilai rata–rata siswa digunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

x = Nilai rata–rata

(18)

Sedangkan untuk mengukur persentase ketuntasan klasikal siswa

digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Ketuntasan diperoleh dari hasil perhitungan dengan KKM yang telah

ditetapkan, sehingga hasil belajar siswa dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

No. Nilai Keterangan

1. ≥ 75 Tuntas

2. < 75 Tidak Tuntas

1.11.2. Deskripsi Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan aktivitas mengajar guru

dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Analisis hasil

observasi aktivitas mengajar guru dan belajar siswa dilakukan dengan

menggunakan lembar observasi. Lembar observasi aktivitas mengajar guru pada

siklus I dan siklus II terdiri dari 20 butir pertanyaan, sedangkan lembar observasi

belajar siswa pada siklus I dan siklus II terdiri dari 16 butir pertanyaan.

Pertanyaan–pertanyaan tersebut terbagi dalam pra pembelajaran, kegiatan awal,

kegiatan inti dan kegiatan akhir. Lembar observasi yang digunakan yaitu dalam

bentuk check list. Observer atau guru kelas V mengawasi indikator yang sudah

Gambar

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Siklus I dan Siklus II
Kisi Tabel 3.5 – kisi Instrumen Observasi Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran
Hasil uji validitas soal tes siklus ITabel 3.6
Hasil uji validitas soal tes siklus IITabel 3.7
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian sebelum tindakan perbaikan (pra siklus) dan setelah diadakannya perbaikan (siklus I dan siklus II) adalah sebagai berikut: Keaktifan siswa meningkat dari pra

Hasil penelitian sebelum tindakan perbaikan (pra siklus) dan setelah diadakannya perbaikan (siklus I dan siklus II) adalah sebagai berikut: Keaktifan siswa meningkat dari pra

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan hasil belajar siswa kelas V(A) SD Negeri Plumutan semester II tahun 2016/2017 melalui Pendekatan Inquiry

 Guru membagikan beberapa gambar kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi kepada masing – masing kelompok..  Siswa diminta untuk mengelompokkan

Adapun kisi-kisi dalam pembuatan tes atau instrumen evaluasi siklus I dan II untuk mengukur hasil belajar IPA tentang Pemanfaatan Sumber Daya Alam siswa kelas 4 SD

Tujuan dari penyususnan skripsi adalah untuk mengetahui apakah peningkatan minat belajar IPA dapat diupayakan melalui model pembelajaran NHT siswa kelas V SD N 1 Ampel

Berdasarkan refleksi pada siklus II mendapatkan hasil bahwa peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya guru dan siswa

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang tampak pada nilai rata-rata kelas XI IPS.. 2 pra siklus adalah 73 meningkat pada siklus I mencapai 79, pada siklus