• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

DINAMIKA USAHA KERAJINAN BORDIR MOTIF ACEH DI GAMPONG DAYAH DABOH KECAMATAN MONTASIK KABUPATEN ACEH BESAR

(1991-2016)

Puji April Yanti1, Anwar Yoesoef2, Nurasiah3

Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

Email :Pujiaprilyanti94@gmail.com,

anwar@unsyiah.ac.id,

nurasiah.sjr@gmail.com

ABSTRAK

Embroidery is one of the many handicrafts available in Aceh. One of the embroidery business in Aceh is located in Gampong Dayah Daboh, Montasik District, Aceh Besar District. This business has been in existence since the holding of training in Montasik Sub-district in 1991. Since then the craft of embroidery began to flourish in Montasik Subdistrict and started to build home business of embroidery industry in several Gampong in Montasik Sub-district. However, if viewed at this time, home business of embroidery production only live in Gampong Dayah Daboh, while in other gampong in District Montasik already closed and already no more home business of embroidery production. Yet when viewed today the souvenir shops in Banda Aceh and Aceh Besar are growing rapidly and the market demand is large, even many enthusiasts from home and abroad. This research is to describe (1) the development of handicraft embroidery motive business in Aceh Gampong Dayah Daboh District Montasik District of Aceh Besar and (2) factors that influence the development of handicraft embroidery motifs Aceh in Gampong Dayah Daboh District Montasik District of Aceh Besar. The approach used in this research is qualitative approach with historical method. The data of this research are sourced from primary and secondary sources. The data collection is done in four ways, literature study, observation, interview and documentation. While the data analysis technique is done by using external and internal criticism (verification), then proceed with interpretation and writing (historiography) Based on data analysis, Acehnese motif embroidery craft business in Gampong Dayah Daboh, Montasik District, Aceh Besar Regency has increased in terms of number of production houses, employees (workers), craft production and diversity motifnyapun continue to experience significant growth. In addition, there are several factors that affect the business of handicraft embroidery in Gampong Dayah Daboh is high market demand and the business of this embroidery craft can improve the economy of the community. In addition, the lid of embroidery business in some other gampong caused by several factors that are sick, age and take care of the household.

Keywords: business, craft embroidery, dynamics

1Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah. 2Dosen Pembimbing Pertama.

(2)

ABSTRAK

Kerajinan bordir merupakan satu diantara berbagai jenis kerajinan yang terdapat di Aceh. Salah satu usaha kerajinan bordir yang ada di Aceh terdapat di Gampong Dayah Daboh, Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar. Usaha ini telah ada sejak diadakannya pelatihan di Kecamatan Montasik pada tahun 1991. Sejak saat itulah kerajinan bordir mulai berkembang di Kecamatan Montasik dan mulai dibangun usaha rumah industri kerajinan bordir di beberapa Gampong di Kecamatan Montasik. Namun jika dilihat saat ini, usaha rumah produksi kerajinan bordir hanya tinggal di Gampong Dayah Daboh, sedangkan di gampong lainnya di Kecamatan Montasik sudah tutup dan sudah tidak ada lagi usaha rumah produksi kerajinan bordir. Padahal jika dilihat saat ini toko-toko souvenir yang ada di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar semakin berkembang pesat serta permintaan pasar yang besar, bahkan banyak peminat dari dalam dan luar luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) perkembangan usaha kerajinan bordir motif Aceh di Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar dan (2) faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha kerajinan bordir motif Aceh di Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode sejarah. Data penelitian ini bersumber dari sumber primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan empat cara yaitu, studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan cara menggunakan kritik eksternal dan internal (verifikasi), kemudian dilanjutkan dengan penafsiran dan penulisan (historiografi) Berdasarkan hasil analisis data, usaha kerajinan bordir motif Aceh di Gampong Dayah Daboh, Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar mengalami peningkatan dari segi jumlah rumah produksi, karyawan (pekerja), produksi kerajinan serta keragaman motifnyapun terus mengalami perkembangan secara signifikan. Disamping itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi usaha kerajinan bordir di Gampong Dayah Daboh yaitu permintaan pasar yang tinggi dan usaha kerajinan bordir ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, tutupnya usaha kerajinan bordir di beberapa gampong lainnya disebabkan oleh beberapa faktor yaitu sakit, usia dan mengurus rumah tangga.

Kata kunci: dinamika, kerajinan bordir, usaha

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas dan terdiri dari keanekaragaman suku bangsa serta memiliki adat serta budaya yang beragam. Keanekaragaman ini terlihat pada perbedaan adat serta budaya yang tersebar dari Aceh hingga Papua, sehingga

produk kerajinan seni yang dihasilkan ditiap daerah berbeda pula.

(3)

pada bidang berupa kain atau kulit dengan menggunakan jarum. Awalnya bordir hanya diperuntukkan untuk menghias kain saja, namun saat ini bordir bisa digunakan pada pakaian (baju), tas, jilbab, alas meja, seprai, dan mukena dengan tujuan membentuk suatu motif untuk mempercantik.

Usaha kerajinan bordir yang berkembang di Aceh salah satunya yaitu usaha kerajinan bordir yang ada di Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Kabupatan Aceh Besar. Usaha ini telah ada sejak diadakannya pelatihan di Kecamatan Montasik, Aceh Besar pada tahun 1991. Sejak saat itulah kerajinan bordir mulai berkembang di Kecamatan Montasik dan mulai dibangun usaha rumah industri kerajinan bordir di beberapa Gampong di Kecamatan Montasik seperti di Gampong Lamnga, Gampong Lampaseh Lhok, Gampong Lampaseh Krueng, Gampong Dayah Daboh serta gampong lainnya yang ada di Kecamatan Montasik. Sebelum diadakan pelatihan kerajinan bordir di Montasik, masyarakat Montasik khususnya Gampong Dayah Daboh memang sudah memiliki keahlian dalam membuat bordir, hal ini dilihat dari sebelum diadakan pelatihan bordir mereka sudah mahir membuat bordir-bordir pada baju, mukena dan pada kain lainnya. Sehingga, setelah diadakan pelatihan tersebut masyarakat semakin mahir dalam pembuatan bordir, hal ini dikarenakan masyarakat sudah paham bagaimana teknik dasar bordir bahkan telah menghasilkan berbagai jenis kerajinan bordir seperti tas, sajadah, dompet, koper dan lainnya.

Perkembangan usaha bordir dewasa ini hanya terdapat di Gampong Dayah Daboh, sedangkan di gampong lainnya di Kecamatan Montasik sudah tutup dan sudah tidak ada lagi usaha rumah produksi kerajinan bordir yang disebabkan oleh berbagai faktor yang tidak memungkinkan para pemilik usaha kerajinan bordir untuk melanjutkan usahanya. Padahal jika dilihat saat ini toko-toko souvenir yang ada di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar semakin berkembang pesat serta permintaan pasar yang besar, bahkan banyak peminat dari dalam dan luar luar negeri, seperti Padang, Jakarta, Malaysia, Singapore, California dan lainnya. Hal inilah yang membuat penulis menjadi tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kerajinan bordir motif Aceh, terlebih lagi kajian mengenai kerajinan bordir motif Aceh juga belum banyak yang menulis sebelumnya. Dengan demikian yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana perkembangan usaha kerajinan bordir motif Aceh di Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Kabupatan Aceh Besar (1991-2016)? dan (2) pa faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha kerajianan bordir motif Aceh di Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Kabupatan Aceh Besar (1991-2016)?

KAJIAN TEORI Dinamika

(4)

juga berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok dengan kelompok keseluruhan (Zuraida, 2016:4).

Kerajinan

Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai (Zuraida, 2016:5).

Bordir

Karomah dalam Suhersono (2011 :12)

mengatakan bahwa “Kata Bordir berasal dari bahasa Belanda yaitu Borduur yang artinya seni untuk membuat suatu benda menjadi indah. Selain itu, Bardausel yang berarti sulaman yaitu pekerjaan menghias kain atau kulit dengan menggunakan jarum dan

benang”.

Usaha kecil

Usaha kecil atau Industri kecil adalah industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relatif kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya, industri genteng, industri batu bata, dan industri pengolahan rotan dan tikar pandan (Fatahillah, 2016:7-8).

PEMBAHASAN

Letak Geografis Lokasi

Gampong Dayah Daboh merupakan 1 dari 39 gampong yang berada di Kecamatan Montasik. Berdasarkan Data Rencana Pelaksanaan Jangka Menengah (RPJMG) Gampong Dayah Daboh (2014-2019:8), secara astronomis Letak Gampong Dayah Daboh adalah antara 5o 27’ 56” LU - 5o28’

23” LU dan 95o24’ 40” BT - 95o25’ 7” BT

dan secara geografis Gampong Dayah Daboh terletak di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar dengan batas wilayahnya sebagai berikut:

- sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Warabo dan Gampong Bak Cirih

- sebelah Barat berbatasan dengan Gampong Lamnga

- sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Weu Lhok

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Lamsiteh Cot.

-Luas Wilayah

(5)

Keadaan Sosial Budaya

Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar merupakan suatu Gampong yang berjarak 0,2 km dari Kecamatan dan 47 km dari Ibukota Kabupaten. (RPJMG, 2014-2019:9). Mata pencaharian penduduk masih cenderung homogen dan sebagian besar terkonsentrasi pada bidang pertanian.

Masyarakat Gampong Dayah Daboh sangat kental dengan sikap solidaritas sesama, dimana kegiatan-kegiatan yang berbentuk sosial kemasyarakatan berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari kegiatan sehari-hari masyarakat Gampong Dayah Daboh, yakni baik pada saat pelaksanaan kenduri adat maupun pada saat terjadi musibah.

Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi di Gampong Dayah Daboh adalah sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani

(153 orang), PNS (19 orang), wiraswasta (33 orang), supir (9 orang), pedagang (4 orang), buruh (9 orang), tukang (8 orang), peternak (10 orang), pensiunan (9 orang), pengrajin/industri rumah tangga (95 orang) secara umum penduduk Gampong Dayah Daboh bermata pencaharian sebagai petani, hal ini dikarenakan umumnya penduduk Gampong Dayah Daboh yang tidak melanjutkan pendidikan.

Sejarah Gampong Dayah Daboh

Gampong Dayah Daboh adalah salah satu dari 39 Gampong yang berada di Kecamatan Montasik tepatnya berada di mukim Montasik. Gampong Dayah Daboh berada tak jauh dari kantor camat Kecamatan Montasik. Dayah dapat diartikan sebagai tempat atau balai sedangkan daboh adalah salah satu kesenian tradisional rakyat Aceh. Asal mula Dayah Daboh dipimpin oleh seorang Syeh bernama Muhammad Yusuf yang didirikan pada tahun 1953, seiring berkembangnya seni tradisional tersebut maka dikenallah tempat itu dengan sebutan Gampong Dayah Daboh. Namun, sangat disayangkan kesenian tradisional ini telah hilang begitu saja (Wawancara: Masyhuri, 2 Maret 2017).

Analisis Perkembangan Usaha Kerajinan Bordir Motif Aceh di Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar (1991-2016)

(6)

5 orang perwakilan tersebut mengadakan pelatihan di kantor PKK kecamatan dengan tujuan mengajarkan seluruh masyarakat Montasik tentang kerajinan bordir. Kerajinan bordir ini berkembang pesat di Kecamatan Montasik khususnya di Gampong Lamnga, Lamme dan Dayah Daboh, yang mana dari ke 5 orang di atas berasal dari ketiga gampong tersebut. Mereka inilah kemudian membuka usaha home industri di rumahnya masing-masing. Pada tahun yang sama juga Elis membentuk sebuah CV. Citra Cinta Mon sebagai tempat penyaluran hasil-hasil produksi kerajinan bordir masyarakat montasik, Elis juga melakukan promosi-promosi ke berbagai daerah. Hal inilah yang menyebabkan kerajinan bordir di Kecamatan Montasik semakin dikenal.

Pada tahun 1991 kerajinan bordir di Kecamatan Montasik cukup berkembang. Namun, pada tahun 1998 terjadi krisis moneter dan konflik berkerpanjangan di Aceh, hal ini juga berdampak pada usaha kerajinan bordir di Kecamatan Montasik, dimana harga bahan baku menjadi mahal serta penurunan permintaan pasar, sehingga ada beberapa home industri yang tutup. Ini adalah satu fase dimana kerajinan bordir di Kecamatan Montasik mengalami keterpurukan. Meskipun demikian, ada juga beberapa home industri yang masih bertahan hingga saat ini. Pada akhir tahun 2004, tepatnya 26 Desember 2004 terjadi sebuah bencana besar di wilayah Aceh bagian barat yaitu Gempa dan Tsunami, yang mana peristiwa ini juga menghancurkan sebagian wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. Pada

saat peristiwa tersebut banyak dari berbagai negara di seluruh dunia datang ke Aceh untuk memberi bantuan dalam bentuk materi maupun moril kepada para korban Bencana Gempa dan Tsunami. Namun, dibalik sebuah peristiwa duka yang besar membawa keberkahan tersendiri bagi para pengrajin dan home industri yang ada di Kecamatan Montasik. Ini menjadi ajang promosi tersendiri, yang mana banyak para touris asing yang suka dengan kerajinan bordir terutama pada tas bordir ransel dan koper-koper bordir yang besar. Sejak saat itulah banyak para warga asing yang berkunjung ke Kecamatan Montasik, bahkan salah seorang warga asing asal California telah membuka sebuah toko souvenir di negara asalnya yang merupakan distribusi dari salah satu hasil produksi kerajinan bordir di Gampong Dayah Daboh.

(7)

mayoritas perempuan Gampong Dayah Daboh berkerja sebagai pengrajin bordir. Hingga tahun 2016 terdapat 12 rumah home industri.

Beberapa hal yang menyebabkan usaha kerajinan bordif motif aceh (home industri) di Gampong Dayah Daboh masih bertahan hingga saat ini, padahal jika dilihat sejak tahun 1991 Gampong Lamnga yang merupakan tetangga Gampong Dayah Daboh mayoritas masyarakatnya juga merupakan pengrajin dan banyak home industri di gampong tersebut, namun saat ini di Gampong Lamnga tidak terdapat lagi home industrinya, hanya saja ada beberapa pengrajin yang membuat hasil produksi dengan berkerja sama dengan toko-toko souvenir dengan bahan diberikan oleh pihak toko tersebut.

Dari segi jenis kerajinan bordir, kerajinan bordir yang pertama kali dihasilkan adalah tas. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan kreatifitas yang dimiliki oleh pengrajin maka berkembang juga berbagai jenis kerajinan bordir seperti, tali pinggang, gantungan kunci, sajadah, dompet yasin, dompet lipstik, dompet pinsil dan berbagai jenis tas lainnya (tas ransel, tas dompet, tas koper, tas jinjing). Selain dari pada itu, kerajinan bordir di Gampong Dayah Daboh terus mengalami perkembangan dari segi kualitas dan keragaman seni bordir yang dihasilkan. Hal ini tercipta karena kreativitas para pengrajin yang semakin meningkat.

Sejak tahun 2005 kerajinan bordir jenis tas lebih diminati oleh para konsumen. Hal ini disebabkan karena para pengrajin

dapat menyesuaikan model tas kerajinan bordirnya dengan model tas-tas bermerk dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Sehingga tas kerajinan bordir tidak ketinggalan bentuk dan model tas masa kini serta terus digemari oleh berbagai kalangan baik pekerja kantor, mahasiswa, guru, siswa, ibu-ibu dan masyarakat umum lainnya. Dalam perkembangan jenis kerajinan bordir, pada tahun 2007 usaha kerajinan bordir di Gampong Dayah Daboh juga menerima berbagai jenis souvenir-souvenir untuk pernikahan dan acara-acara lainnya, serta konsumen dapat menyesuaikan jenis kerajinan apa yang diinginkan.

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Usaha Kerajinan Bordir di Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar (1991-2016)

(8)

kesusahan dalam menjalankan usaha kerajinan bordir, sehingga usahanya tutup dan para pekerja/pengrajin mereka yang terdahulu membuka usaha tersebut di daerah masing-masing.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan usaha kerajinan bordir di Gampong Dayah Daboh masih bertahan hingga saat ini yaitu permintaan pasar yang tinggi dan usaha kerajinan bordir ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Permintaan pasar yang tinggi ini secara signifikan terjadi pada tahun 2005 peningkatan ini didukung oleh berkembangan pariwisata di Banda Aceh dan Aceh Besar. Sehingga banyak wisatawan yang datang baik dari dalam maupun luar negeri. Dari sekian banyak wisatawan yang datang, kerajinan bordir merupakan salah satu oleh-oleh khas Aceh yang sangat digemari. Selain itu, permintaan pasar yang tinggi juga dipengaruhi oleh berkembang pesatnya toko-toko souvenir baik di Banda Aceh maupun Aceh Besar yang menjadi tempat distribusi hasil produksi kerajinan bordir. Selain daripada itu, usaha kerajinan bordir di Gampong Dayah Daboh juga dapat meningkatkan perekonomian pengrajin. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pengrajin yang menyatakan bahwa tingkat kesejahteraan hidup mereka lebih meningkat ketika dibandingkan dengan pekerjaan mereka sebelumnya sebagai petani bahkan pengangguran. Hal ini juga dapat dilihat dari segi fasilitas yang mereka miliki seperti kendaraan roda dua, peralatan rumah tangga, perbaikan rumah serta

menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi, semua fasilitas tersebut dihasilkan dari usaha kerajinan bordir.

PENUTUP Kesimpulan

(9)

industrinya dan hingga saat ini tercatat ada 12 home industri kerajinan bordir motif Aceh yang memiliki satu susunan organisasi yang dipimpin oleh Ermawati. 2. Usaha kerajinan bordif motif Aceh di

Gampong Dayah yang masih bertahan hingga saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu permintaan pasar yang tinggi dan usaha kerajinan bordir ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Disamping itu, ada juga beberapa usaha kerajinan bordir di beberapa gampong lainnya di kecamatan montasik mengalami penutupan usahan yang dipengaruhi oleh faktor sakit, usia dan mengurus rumah tangga. Sehingga tidak memungkinkan lagi untuk menjalankan suatu usaha.

Saran

1. Diharapkan kepada masyarakat Gampong Dayah Daboh Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar yang berkerja sebaga pengrajin bordir, agar dapat selalu menjaga kualitas dan kuantitas produk, agar produk yang dihasilkan dapat memuaskan konsumen sehingga dapat mempengaruhi perekonomian pengrajin. 2. Diharapkan kepada pemerintah agar tetap

melanjutkan pemberian bantuan kepada pengrajin tas bordir agar para pengrajin dapat mengembangkan usahanya.

3. Diharapkan pula kepada pemerintah agar terus memberikan pelatihan-pelatihan

kepada pengrajin tas bordir agar para pengrajin tas bordir dapat meningkatkan hasil produksinya.

4. Penelitian mengenai dinamika usaha kerajinan bordir motif Aceh di Gampong Dayah Daboh, Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar ini hendaknya dapat dilanjutkan kembali oleh peneliti-peneliti berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Fatahillah, Nur (2016). Prospek Usaha Tas Bordir Terhadap Perekonomian Masyarakat Di Desa Dayah Daboh Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar. Karya tulis ilmiah (tidak dipublikasikan). Darussalam: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala.

Suhersono, Hery (2011). Mengenal Lebih dalam Bordir Lukis, transformasi seni kriya ke seni lukis. Jakarta: Dian Rakyat.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan pada pengaruh pengurangan berat jenis beton terhadap kuat tekannya dengan menggunakan bambu sebagai agregat pengganti serta menggunakan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi karagenan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar air, total asam, kadar vitamin C, total

adalah sifat air yang dapat mencegah pembentukan busa dalam pemakaian sabun dan dapat menimbulkan kerak dalam peralatan-peralatan yang berhubungan dengan pemakaian air

wuluh Dalam Formulasi Sediaan Lipstik, yang memenuhi kriteria sebagai panelis. uji iritasi sebagai berikut (Ditjen

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan

Air alam dan air limbah rumah tangga umumnya mempunyai buffer dalam bentuk sistem CO 2 #HCO 3 , asam karbonat, H 2 CO 3 tidak bisa dinetralkan secara sempurna

Hasil penelitian formulasi ekstrak bunga belimbing wuluh dalam sediaan lipstik, menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat homogen, titik lebur 56-59 o C, memiliki

Kadar cadmium dalam darah wanita di desa Bambe lebih tinggi (447,77 µg/l) dari pada kadar cadmium di desa Randegansari (126,03 µg/l), karena masyarakat di desa