• Tidak ada hasil yang ditemukan

GANGGUAN METABOLISME LEMAK TERHADAP FUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "GANGGUAN METABOLISME LEMAK TERHADAP FUNG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

GANGGUAN METABOLISME LEMAK TERHADAP FUNGSI

JANTUNG

Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia II Semester Genap 2013/2014

Dosen Pembimbing : Akyunul Jannah, M.P

Di Susun Oleh :

Alfi Istiqomah (11630023) Anis Farhatul ‘Ailah (11630029) Dzawil Mardliyyah (11630024) Isna Royana (11630030)

Restu Kurniawan (11630025) Makhsusotur Rohmaniya (11630031) Viky Arina Zuhria (11630026) Rezanta Dharmantaka (11630032) Ita Nur Amaliyah (11630027) Raudlatul Jannah (11630033) Achmad Assholah (11630028)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada setiap tubuh manusia memiliki beberapa molekul dalam setiap kinerja dan proses metabolismenya dan memiliki bermacam – macam reaksi untuk mengatur sistem kinerja metabolisme dalam tubuhnya itu sendiri, dimana dalam makalah ini kita akan membahas tentang bagaimana gangguan metabolism lemak dalam tubuh manusia secera sederhana yang kita ketahui.

Setiap mahluk yang ada dibumi termasuk manusia tidak bisa lepas dari lemak ( fat ) dan minyak ( oil ) keduanya merupakan trigliserida yang dimana keduanya memiliki sifat yaitu: umumnya diperoleh dari hewan, berwujud padat pada suhu ruang, tersusun dari asam lemak jenuh. Sedangkan untuk minyak memiliki sifat umumnya diperoleh dari tumbuhan, berwujud cair pada suhu ruang, tersusun dari asam lemak tak jenuh.

Seperti halnya yang terjadi pada Gula glukosa dalam darah yang berlebih dapat diubah menjadi komponen lemak, antara lain dalam bentuk trigliserida atau lebih sering disebut lemak kolesterol. Darah yang bersifat seperti air dapat melarutkan lemak dalam batas tertentu menjadi semacam emulsi dengan bantuan lipoprotein. Bila kadar gula glukosa darah berlebih maka pembentukan lemak kolesterol juga berlebih, sedangkan kemampuan lipoprotein terbatas sehingga sebagian kolesterol tidak terlarut. Akibatnya, akan menimbulkan endapan kolesterol pada dinding pembuluh darah, sehingga rongga pembuluh darah menyempit dan pasokan darah ke sel jaringan organ berkurang. Bila mengenai pembuluh darah jantung yang mengaliri dinding otot jantung (arteria koronaria),

maka akan menimbulkan gangguan penyakit jantung koroner.

(3)

1.2. Rumusan Masalah 1. apa definisi metabolism?

2. bagaimana pengaruh metabolism lemak terhadap penyakit jantung?

3. bagaimana cara pencegahan penyakit jantung berdasarkan metabolism lemak?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi metabolism

2. Untuk mengetahui pengaruh metabolism lemak terhadap penyakit jantung 3. Untuk mengetahui cara pencegahan penyakit jantung berdasarkan

(4)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Metabolisme

Makhluk multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel. Tiap sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme. Untuk menjalankan fungsinya, sel melakukan proses metabolisme. Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini akan mengubah suatu zat menjadi zat lain. Metabolisme terdiri atas dua proses sebagai berikut:

1. Anabolisme

Anabolisme adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik.

2. Katabolisme

Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit.

Metabolisme juga berperan mengubah zat yang beracun menjadi senyawa yang tak beracun dan dapat dikeluarkan dari tubuh. Proses ini disebut detoksifikasi. Umumnya, hasil akhir anabolisme merupakan senyawa pemula untuk proses katabolisme. Hal itu disebabkan sebagian besar proses metabolisme terjadi di dalam sel. Mekanisme masuk dan keluarnya zat kimia melalui membran sel mempunyai arti penting dalam mempertahankan keseimbangan energi dan materi dalam tubuh. Proses sintesis dan penguraian berlangsung dalam berbagai jalur metabolisme. Adapun hasil reaksi tiap tahap metabolisme merupakan senyawa pemula dari tahap reaksi berikutnya.

(5)

Metabolisme lemak dalam tubuh terjadi dalam hati / hepar. Dalam darah lemak berbentuk cholesterol, metabolismenya memerlukan uraian yang sangat panjang. Kelebihan cholesterol berpotensi menimbulkan endapan di pembuluh darah koroner pada jantung, sehingga pembuluh darah tersebut akan tersumbat, sehingga sel-sel pada jantung dapat mati (iskemia) dan akhirnya menimbulkan penyakit jantung koroner yang dapat membawa kematian.

Jantung koroner merupakan jenis penyakit yang banyak menyerang penduduk Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan di dinding nadi koroner karena adanya endapan lemak dan kolesterol sehingga mengakibatkan suplai darah ke jantung menjadi terganggu. Perubahan pola hidup, pola makan, dan stres juga dapat mengakibatkan terjadinya penyakit jantung koroner.

Faktor utama penyebab terjadinya jantung koroner adalah karena penumpukan zat lemak secara berlebihan di lapisan dinding nadi pembuluh koroner, dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jaringan ikat, perkapuran, pembekuan darah, dll, yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius, dari Angina Pectoris (nyeri dada) sampai Infark Jantung, yang dalam masyarakat di kenal dengan serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak hal ini pula dipengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat. Kecanduan rokok, hipertensi, kolesterol tinggi juga dapat menjadi penyebab penyakit jantung koroner.

Ada pun beberapa penyebab faktor resiko terjadinya jantung koroner yaitu : 1). Kadar Kolesterol Total dan LDL tinggi

2). Kadar Kolesterol HDL renda

3). Tekanan Darah Tinggi ( Hipertensi ) 4). Merokok

5). Diabetes Melitus ( DM ) 6). Kegemukan

(6)

Beberapa factor diatas merupakan beberapa faktor resiko terjadinya penyebab jantung koroner Bila ada salah satu atau beberapa faktor resiko tersebut diatas, maka dianjurkan secara berkala memeriksakan kesehatan jantung kepada seorang ahli. Adanya dua atau lebih faktor resiko akan berlipat kali menaikkan resiko total terhadap Penyakit Jantung Koroner.

2.3. Cara mencegah terjadinya penyakit jantung koroner

Agar terhindar dari penyakit jantung koroner, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, diantaranya:

1. Mengatur pola makan sehat

Menghindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. mengurangi mengkonsumsi makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan dapat diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang. Sebisa mungkin, produk makanan yang kita makan rendah lemak atau tanpa lemak. Memilih susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah lemak. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng.

Selain menghindari makanan berlemak, makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink juga perlu untuk dihindari. tidak tertalu banyak mengkonsumsi karbohirat, karena dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat membantu menjaga jantung tetap sehat. Menjaga pola makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan, karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit ini.

2. Berhenti merokok

Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap sehat.

(7)

Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila stress dihindari baik di kantor atau di rumah.

4. Hipertensi

Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak. 5. Obesitas

Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Menghindari atau mengobati obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung.

6. Olahraga secara teratur

Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.

7. Konsumsi antioksidan

(8)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Kelainan Metabolisme adalah keadaan tubuh yang tidak mampu menjalankan proses metabolisme karena sesuatu dan lain hal. Faktor utama penyebab terjadinya jantung koroner adalah karena penumpukan zat lemak secara berlebihan di lapisan dinding nadi pembuluh koroner, dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jaringan ikat, perkapuran, pembekuan darah, dll, yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan penyakit jantung.

3.2 Saran

(9)
(10)

DAFTAR PUSATAKA

Gowan, Mary dan Castolli, William. 2001. Menjaga Kebugaran Jantung. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Patel, Chandra. 1998. Panduan Praktis Mencegah dan Mengobati Penyakit Jantung. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

Vidalı Kriko kare ya da trapez yivli büyük bir çelik vidadan oluşan ve genellikle yük kaldırma stroku sınırlı olan krikolardır.. Kullanılan vida genellikle içerisine

-- Data harus disajikan ke dalam suatu bentuk yang dapat memberikan arti dan tidak membebani Data harus disajikan ke dalam suatu bentuk yang dapat memberikan arti dan tidak

Selain sistem klasifikasi, penilaian terhadap luka kaki diabetes dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen pengkajian luka untuk prediksi penyembuhan luka seperti

Selain itu, mereka juga dapat mempraktekkan proses analisa kicauan dari berbagai jenis burung yang ingin diketahui sifat khas elemen kicauannya mulai dari perekaman

sistem/teknologi informasi. Adanya teknologi akan memunculkan dan menambah inovasi dalam organisasi. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan keunggulan kompetitif, tetapi

Sudah menjadi ketentuan adat di daerah tersebut bahwa jumlah rumah dan kepala keluarga itu harus enam dengan susunan tiga rumah di sebelah kiri dan tiga rumah di

 banyak persamaan persamaan ciri ciri akan akan di di kelompokan kelompokan dalam dalam satu satu kelompok kelompok yang yang sama. Sehingga ingga dari

Kombinasi NSAID ketorolac dengan opioid tramadol digunakan sebanyak 2 pasien (0,85%), anestesi lokal bupivacaine digunakan sebanyak 1 pasien (0,43%), dan tidak