• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Haid dengan Dysmenorrhea

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Haid dengan Dysmenorrhea"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HAID

DENGAN DYSMENORRHEA

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi S1 Pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Disusun oleh: HESTI DEWI SETIARNI

J120140027

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI S1 FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

Naskah Publikasi Ilmiah dengan Judul “HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HAID DENGAN DYSMENORRHEA”

Naskah Publikasi Ilmiah ini telah disetujui pembimbing Skripsi untuk dipublikasikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan oleh : Hesti Dewi Setiarni

J120140027

Telah disetujui oleh Pembimbing,

Wahyuni, S.Fis., M.Kes NIK : 808

(3)

HALAMAN PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HAID DENGAN DYSMENORRHEA

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari 4 Mei 2018

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji

Penguji TandaTangan

1. Wahyuni, S.Fis., M.Kes ( )

2. Isnaini Herawati, S.Fis., S.Pd., M.Sc ( )

3. Dr. Siti Soekiswati, M.H ( )

Mengetahui, Dekan FIK UMS

(Dr. Mutalazimah, SKM.,M.Kes) NIK/NIDN. 786/06 – 1711 – 7301

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali tertulis di dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 4 Mei 2018 Penulis

Hesti Dewi Setiarni J120140027

(5)

1

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HAID DENGAN DYSMENORRHEA

Abstrak

Masa remaja adalah suatu fase perkembangan dari anak-anak menjadi dewasa. Pada tahap ini setiap wanita akan mengalami haid. Sebagian wanita yang mengalami haid akan timbul nyeri yang disebut dengan Dysmenorrhea.

Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi atau pengetahuan terhadap haid perlu diberikan sejak pertama kali wanita mengalami haid. Mengingat kondisi masyarakat yang masih tabu dalam membicarakan permasalahan tentang haid. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan wanita dalam menghadapi masa haid dan menangani dysmenorrhea dengan baik. Pada remaja yang mendapatkan informasi yang kurang juga dikhawatirkan kurang mampu menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan yang dialaminya. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang haid dengan dysmenorrhea. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan menggunakan penelitian observasional dengan metode kuantitatif melalui kuisioner. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan Purpossive sampling dari responden yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 100 orang. Untuk responden yang mengalami Dysmenorrhea atau tidak dengan melakukan wawancara. Berdasarkan hasil analisis Chi-Square menunjukkan bahwa p-value = 0,019 < Level of Significant = 0,05. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang haid dengan dysmenorrhea.

Kata Kunci: Remaja, Pengetahuan, Dysmenorrhea

Abstrack

Adolescence is a developmental phases of children into adulthood. At this stage, every woman will experience menstruation. Some women who experience period will be pain, called dysmenorrhea. Knowledge about reproductive health or knowledge about menstruation should be given since the first time she experienced menstruation. Given the state of society is still taboo in discussing the problems of menstruation. It aims to prepare women in the face of menstrual periods and handles dysmenorrhea primarily well. In adolescents who get less information also feared less able to adapt to the growth and development experienced. To determine the relationship between the level of knowledge concerning women with dysmenorrhea. This type of research uses observational research with quantitative methods via questionnaire. The sampling technique is using purposive sampling of respondents who met the inclusion criteria as many as 100 people. For respondents who experience dysmenorrhea or not to conduct

(6)

2

interviews. Based on analysis Chi-square showed that p-value = 0.019 <Levelof Significant = 0.05. There was a significant relationship between knowledge about menstruation with dysmenorrhea.

Keywords: Adolescent, Knowledge, dysmenorrhea

1. PENDAHULUAN

Setiap manusia pasti akan mengalami masa remaja. Pada remaja putri terjadi suatu perubahan fisik yaitu perubahan organ-organ reproduksi yang ditandai dengan datangnya haid atau menstruasi (Ndolu, 2016). Haid atau menstruasi adalah pengeluaran darah secara berkala akibat dari terlepasnya lapisan dinding endometrium uterus. Usia normal terjadi menstruasi pada wanita untuk pertama kalinya adalah usia 12 atau 13 tahun. Tetapi, ada juga yang mengalami menstruasi lebih awal, yaitu pada usia 8 tahun, atau bahkan lebih lambat, yaitu usia 18 tahun (Sukarni., 2013). Pada sebagian wanita yang mengalami haid atau menstruasi, akan timbul nyeri yang disebut dengan dysmenorrhea. Dysmenorrhea atau nyeri pada saat haid merupakan salah satu permasalahan umum kesehatan reproduksi yang dialami oleh wanita (Februanti, 2017).

Di berbagai bagian negara yang berpenghasilan rendah hingga menengah, serta tidak terbukanya budaya yang membahas topik serta isu-isu terkait tentang haid mengakibatkan banyak remaja kekurangan informasi yang tepat dan memadai tentang haid. Kurangnya tingkat pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi, dapat dikarenakan kurangnya sumber informasi serta materi yang diajarkan disekolah hanya membahas tentang anatomi hewan, dan tumbuhan (Nafiroh., 2013). Selain itu, dikalangan masyarakat juga masih tabu dalam membicarakan permasalahan tentang haid. Akibatnya, remaja saat ini kurang memiliki pengetahuan dan sikap yang cukup baik mengenai perubahan fisik dan kesiapan mental untuk menghadapi haid dengan tenang. Karena proses yang dialaminya itu merupakan sebuah hal yang wajar dan normal (Proverawati, et al., 2009). Remaja yang tidak mendapatkan informasi

(7)

3

yang baik mengenai perubahan yang terjadi selama masa pubertas dikhawatirkan kurang mampu menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan yang dialaminya (Mighwar, 2006).

2. METODE

Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian Observasional dengan menggunakan metode kuantitatif melalui Kuisioner. Pada penelitian ini, sampel diambil dengan menggunakan cara purposive sampling. Jumlah sampe yang diambil dan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 100 orang. Penelitian dilakukan di Fakultas Geografi pada awal bulan Maret 2018 dengan memberikan kuisioner yang berisi pertanyaan seputar pengetahuan tentang haid dengan dysmenorrhea.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan penelitian, diperoleh hasil beserta pembahasannya sebagai berikut:

3.1 Analisis Univariat

3.1.1 Karakteristik Responden

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Mahasiswi Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta Karakteristik Umur (Th) Frekuensi (n) Persentase (%) 18-19 27 27,0 20-21 63 63,0 22 10 10,0 Jumlah 100 100,0

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar berusia 20-21 tahun sebanyak 63 (63,0%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang Haid Mahasiswi

Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta Pengetahuan tentang Haid Frekuensi

(n) Persentase (%) Baik 68 68,0 Kurang 32 32,0 Jumlah 100 100,0

(8)

4

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini seba gian besar pe ngetahuan tentang haid baik sebanyak 68 (68,0%) responden.

3.1.2 Dysmenorrhea

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Dysmenorrhea Mahasiswi Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta

No Dysmenorrhea Frekuensi (n) Persentase (%) 1 Dysmenorrhea 49 49,0 2 Tidak Dysmenorrhea 51 51,0 Jumlah 100 100,0

Berdasarkan Tabel 3 diketahui sebagian besar tidak mengalami

dysmenorrhea sebanyak 51 (51,0%) responden. 3.2 Analisis Bivariat

Tabel 4. Hubungan antara Pengetahuan tentang Haid dengan

Dysmenorrhea Mahasiswi Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta Variabel Dysmenorrhea Chi-Square (p-value) Tidak n (%) Dysmenorrhea n (%) Pengetahuan tentang Haid Baik 40 (40,0) 28 (28,0) 5,205 Kurang 11 (11,0) 21 (21,0) (0,019) Total 51 (51,0) 49 (49,0)

Berdasarkan hasil perhitungan sebagian besar 40 (40,0%) responden yang memiliki pengetahuan tentang haid baik dengan dysmenorrhea

yang rendah. Diperoleh p-value Chi-Square = 0,019 < Level of Significant= 0,05. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang haid dengan dysmenorrhea.

3.3 Pembahasan

3.3.1 Karakteristik Responden

Hasil analisis karakteristik responden sebagian besar mahasiswa geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2014-2017 berusia 20-21 tahun sebanyak 63 (63,0%). Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa di Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta kebanyakan sudah

(9)

5

berusia remaja akhir. Hasil penelitian ini sejalan dengan (Kalista, 2016) yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden pada remaja pertengahan sampai remaja usia akhir. Usia dapat mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin tua, semakin banyak informasi yang didapatkan dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya.

3.3.2 Pengetahuan Tentang Haid

Hasil analisis menunjukkan bahwa, kebanyakan pengetahuan tentang haid baik sebanyak 68 (68,0%) responden. Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan tentang haid mahasiswa di Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta tinggi. Adanya responden (28,0%) yang mempunyai pengetahuan yang baik, tetapi mengalami dysmenorrhea dan responden (21,0%) yang mempunyai pengetahuan yang kurang, tetapi mengalami dysmenorrhea. Pengetahuan sangat berhubungan pendidikan. Sedangkan Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk mengembangkan diri. Semakin tinggi Pendidikan seseorang, akan semakin mudah dan cepat dalam menerima informasi serta mengembangkan pengetahuan dan teknologi (Notoadmodjo, 2007).

3.3.3 Dysmenorrhea

Hasil analisis menunjukkan bahwa kebanyakan tidak mengalami

dysmenorrhea sebanyak 51 (51,0%) responden. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa mahasiswi geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah tidak mengalami dysmenorrhea. Hasil penelitian ini sejalan dengan Nelwati (2005) dalam penelitiannya bahwa, sebagian besar

dysmenorrhea ringan sebanyak 74,3%. Dysmenorrhea terjadi karena nyeri yang dirasakan saat sebelum atau pada saat menstruasi ditimbulkan oleh kontraksi pada distrimik miometrium dan bukan karena suatu penyakit tertentu (Trimayasari & Kuswandi, 2014).

Pada kondisi dysmenorrhea yang berat dapat disertai gejala mual, muntah, diare, pusing, hingga pingsan. Beberapa upaya penanganan

(10)

6

teratur, makan-makanan yang bergizi, untuk mengurangi rasa nyeri agar tidak semakin parah sehingga tidak mengganggu aktifitas sehari-hari. Adanya upaya yang dilakukan oleh remaja putri tersebut ditunjukkan dari kesadaran diri mereka untuk selalu memperhatikan rasa nyeri ketika menstruasi. Kesadaran remaja putri dapat mencetus rasa ketertarikan untuk mengetahui penyebab dan tindakan apa saja yang dapat dilakukan untuk menangani keluhan dysmenorrhea yang dirasakan. Sehingga pada akhirnya mereka dapat menerima kondisi tersebut dan melakukan upaya untuk menangani dysmenorrhea-nya (Prawiroharjo, 2009).

3.3.4 Hubungan Pengetahuan tentang Haid dengan Dysmenorrhea

Hasil analisis Chi-Square menunjukkan bahwa variabel pengetahuan tentang haid berhubungan signifikan dengan dysmenorrhea (p-value = 0,019 < Level of Significant = 0,05). Lebih lanjut dapat diartikan, jika pengetahuan tentang haid meningkat, maka dysmenorrhea cenderung menurun. Keeratan hubungan antara pengetahuan tentang haid dengan dysmenorrhea rendah (r = 0,222). Alasan pengetahuan dapat mempengaruhi sikap karena seseorang yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang haid atau menstruasi akan mempersiapkan diri baik secara mental maupun kesehatan. Sehingga, terbentuklah kesiapan yang baik dalam hal-hal yang dapat terjadi selama haid atau menstruasi yaitu dysmenorrhea. Sedangkan pada seseorang yang memiliki pengetahuan rendah akan mengalami kebimbangan atau kebingungan karena kurang mengetahui hal-hal apa saja yang dilakukan untuk mengurangi dysmenorrhea. Sehingga orang-orang yang memiliki pengetahuan rendah cenderung tidak siap dalam menghadapi dysmenorrhea

(Khotimah, 2014). 4. PENUTUP

Berdasarkan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa, sebagian besar tingkat pengetahuan tentang haid pada mahasiswa Fakultas Geografi dalam keadaan baik 68 (68%) responden. Sedangkan pada kategori tingkat penegtahuan yang kurang sebanyak 32 (32%). Dari hasil analisis Chi-Square menunjukan bahwa, variable

(11)

7

pengetahuan tentang haid berhubungan signifikan dengan dysmenorrhea ( p-value = 0,019 < Level of Significant = 0,05).

Dari hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan diatas masih banyak masalah-masalah yang perlu disampaikan. Bagi mahasiswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi mengenai hubungan antara pengetahuan tentang haid dengan dysmenorrhea. Bagi institusi dapat dijadikan sebagai referensi dan data untuk melakukan penelitian berikutnya. Bagi peneliti berikutnya diharapkan untuk melakukan penelitian dengan menganalisis atau mengendalikan variabel lainnya seperti umur, kesehatan, intelegency dan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Mighwar Muhammad. (2006). Psikologi Remaja. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Februanti, S. (2017). Pengetahuan Remaja Putri Tentang Penanganan Dismenore.

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 17, 157–165.

Kalista. (2016). Kalista i32111018. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang DIismenore Dengan Perilaku Peanganan Dismenore Pada Remaja Putri SMP NEGERI 14 PONTIANAK.

Nafiroh. Indrawati. (2013). Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Dismenorea Pada Putri Di MTS NU Mranggen.

Ndolu, J. (2016). Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Dengan Perilaku Pencegahan Kanker Serviks Pada Remaja Putri Di Sma. Retrieved from http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/11068

Proverawati, Atikah., & Misaroh, Siti. (2009). No Title. In Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sukarni, I., & M. Z. H. (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Trimayasari, D., & Kuswandi, K. (2014). Hubungan Usia Menarche dan Status Gizi Siswi SMP Kelas 2 Dengan Kejadian Dismenore. Jurnal Obstretika Scientia, 2(2), 192–211. https://doi.org/ISSN 2337-6120

Referensi

Dokumen terkait

Analisis spasial wilayah potensial PKL menghasilkan peta tingkat wilayah potensial yang tersebar sepanjang Jalan Dr.Radjiman berdasarkan aksesibilitas lokasi dan

Pertentangan itu terdapat bukan hanya antara agama dan ilmu pengetahuan, tetapi juga antara agama dan ideologi yang dihasilkan oleh pemikiran modern yang erat hubungannya

diharapkan proses evolusi lanjutan pada horizontal branch menggunakan model ZAHB yang dibuat pada tesis ini dapat mengikuti evolusi HB dengan baik... VI.4

Perceived Quality yaitu citra dan reputasi produk dengan harga serta tanggung jawab perusahaan (produk yang dijual pada pelanggan). 124), kesan kualitas dapat

Jadi yang dimaksud dengan tenaga kerja, yaitu individu yang sedang mencari atau sudah melakukan pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa yang sudah memenuhi persyaratan

Berdasarkan tabel 4.14 tersebut, diketahui bahwa indikator tingkat kemudahan melakukan penawaran mata kuliah dapat dilakukan sesuai dengan kesempatan Mahasiswa

banyak dipengaruhi oleh pengalaman panjang yang telah dilaluinya.. 9 Disamping itu, kemampuan sosial guru, khususnya dalam berinteraksi dengan peserta didik merupakan suatu hal

Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka pada penelitian kali ini akan mencoba menggunakan metode lain, yaitu menggunakan algoritma Naive Bayes untuk