• Tidak ada hasil yang ditemukan

proposal pendirian media

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "proposal pendirian media"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Seiring dengan perkembangannya teknologi komunikasi yang semakin canggih, membuat masyarakat butuh akan adanya informasi yang bisa di akses secara praktis dimana dan kapan saja. Salah satu kecanggihan tekonologi komunikasi yang saat ini banyak digunakan adalah Internet. Teori konvergensi mengatakan bahwa berbagai perkembangan bentuk media massa teris merentang dari sejak awal siklus penemuannya. Setiap model media terbaru tersebut cenderung merupakan perpanjangan, atau evolusi, dari model-model terdahulu. Dalam konteks ini, internet bukanlah suatu pengecualian.

Internet adalah medium terbaru yang menkonvergensikan seluruh karakteristik dari bentuk-bentuk terdahulu. Karena itu, apa yang berubah bukanlah substansinya, melainkan mode-mode produksi dan perangkatnya (Hilf, 2000).

Hal tersebut dapat terbukti dengan banyaknya perusahaan dan dan media massa yang menggunakan internet sebagai media untuk menjangkau masyarakat. Selain itu menggunkan media ini produsen tidak harus mengeluarkan biaya yang besar layaknya majalah, surat kabar, radio maupun televisi. Kemudian terutama bagi masyarakat menegah keatas yang memiliki kesibukan dan mobilitas yang tinggi.

Kebutuhan masyarakat akan informasi bisa terpenuhi dengan mengakses internet. Dengan keuntungan yang demikian, internet ini digunakan untuk membuat media yang khusus periwisata, yang bernama “Pariwisata Indonesia”. Dimana pariwisata di Indonesia merupakan suatu objek memiliki nilai keindahan yang tinggi namun belum semuanya bisa tereksplore. Dengan adanya media ini, maka kekayaan alam dan pariwisatanya berusaha untuk diperkenalkan pada masyarakat dengan menampilkan berupa gambar, suara maupun video. Hal tersebut tentunya akan

(2)

menarik perhatian masyarakat yang mengaksesnya, terutama yang hendak pergi berwisata.

Dengan kelebihan lain yang dimilki oleh media ini, yaitu bisa menembus dunia tanpa batas, ruang dan waktu, maka tidak menutup kemungkinan pariwisata di Indonesia akan dikenal di dunia Internasional.

1.2 Rumusan

 Membuat media khusus yang menyajikan berita dan informasi Pariwisata Indonesia di dunia maya yang memiliki kelengkapan dan kredibilitas yang tinggi.

1.3 Tujuan

 Menyediakan berita dan Informasi lengkap yang berkaitan dengan pariwisata dan kebudayaan di seluruh Indonesia.

 Menggunakan Website sebagai sarana promosi pariwisata 1.4 Manfaat

 Membantu masyarakat untuk mendapatkan berita seputar pariwisata di Indonesia.

 Membantu para calon wisatawan dalam memberikan informasi terlengkap yang berhubungan dengan pariwisata di Indonesia

 Mempermudah kalangan menengah keatas yang bermobilitas tinggi dalam mendapatkan informasi pariwisata

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kode Etik untuk Jurnalisme “Dotcom”

Media massa bertambah anggota dengan kelahiran situs-situs berita di ruang cyber dalam kategori com. Publik dewasa ini tak hanya mengenal surat kabar, majalah, kantor berita, radio, atau televisi sebagai media massa., tetapi juga situs-situs berita di dalam ruang cyber. Karena tanda pemisah dalam taksonomi situs-situs ini berupa titik atau dot, kategori pemberitraan model baru itu kita sebut saja dalam ruangan ini sebagai jurnalisme dotcom.

2.2 Cyber sebagai media

Sejarah media massa memperlihatkan bahwa sebuah teknologi baru tidak pernah menghilangkan teknologi yang lain, namun mensubstitusinya. Radio tidak pernah menggantikan surat kabar, nemun menjadi sebuah alternative, menciptakan sebuah kerajaan dan khalyak baru. Demikian pula halnya dengan televisi, meskipun televisi melemahkan radio, tetap tidak dapat secara total mengeliminasinya. Maka, cukup adil juga untuk mengatakan bahwa jurnalisme online mungkin tidak akan bisa menggantikan sepenuhnya bentuk-bentuk media massa yang lama. Melainkan, tampaknya menciptakan suatu cara yang unik untuk memproduksi berita dan mendapatkan konsumen berita. Jurnalisme online tidak akan menghapuskan jurnalisme tradisional, nemun meningkatkan intensitasnya. Dengan menggabungkan fungsi-fungsi dari teknologi internet dengan media tradisional.

Teori konvergensi mengatakan bahwa berbagai perkembangan bentuk media massa teris merentang dari sejak awal siklus penemuannya. Setiap model media

(4)

terbaru tersebut cenderung merupakan perpanjangan, atau evolusi, dari model-model terdahulu. Dalam konteks ini, internet bukanlah suatu pengecualian.

Internet adalah medium terbaru yang menkonvergensikan seluruh karakteristik dari bentuk-bentuk terdahulu. Karena itu, apa yang berubah bukanlah substansinya, melainkan mode-mode produksi dan perangkatnya (Hilf, 2000). Perspektif ini didukung oleh tujuan bahwa esensi dari proses komunikasi tetap tidak berubah. Apa yang membuat bentuk-bentuk komunikasi berbeda satu sama lain bukanlah penerapan aktualnya, namn perubahan-perubahan dalam proses-proses komunikasi seperti kecepatan komunikasi, harga komunikasi, persepsi-persepsi pihak-pihak yang berkomunikasi, kapasitas storage dan fasilitas tempat mengakses informasi, densitas (kepekatan/kepadatan) dan kekayaan arus-arus informasi, jumlah fungsionalitas/intelejen yang dapat ditransfer (Garcia, 2001). Titik esensialnya adalah bahwa keunikan internet terletak pada efisiensinya sebagai sebuah medium. Namun semestinya itu tidaklah menopengi fakta bahwa esensi komunikasi secara keseluruhan dan jurnalisme khususnya tetap tidak berubah (intact).

Awalnya, situs-situs berita sekedar mengadaptasi kandungan mereka untuk cyberspace. Kemudian, mereka mulai memproduksi kisah-kisah dengan menerapkan kapabilitas-kapabilitas teknis internet. Kini, mereka mengkreasi isi-isi orisinilnya yang secara spesifik didesain oleh internet. Dikarakterisasi pemikiran kembali mengenai cara-cara memproduksi sebuah kisah, tren terakhir ini tidak hanya memungkinkan para jurnalis untuk mengkonstruksi kisah-kisah mereka melalui pemakaian fitur-fitur interaktif dalam internet, namun juga menawarkan para pembaca lebih dari sekedar membaca, namun juga turut berpartisipasi, berbagi, dan bahkan bergabung dalam proses memproduksi kisah berita.

Secara teknis, momen paling fundamental dalam jurnalisme online adalah penemuan WWW. Namun secara profesional, momen tersebut dimulai dari pecahnya

(5)

berita mengenai Drudge Report yang menyangkut skandal Lewinsky, ketika sebuah email dikirimkan ke 50 ribu pelanggan pada tanggal 18 Januari 1998. Dalam setia[p aspek penting kisah ini, menurut Lasica ketika menulis Internet Journalism and the Clinton-Lewinsky Investigation, medium internet digunakan untuk “membongkar berita-berita skandal, menyuarkan tuduhan-tuduhan baru, dan merilis secara keseluruhan laporan final Starr atas investigasinya”. Hingga timbul pertanyaan apakah berita ini adil dan akurat perlu dikesampingkan untuk menjangkau (fakta) fenomena jurnalisme online telah hadir? Jurnalisme online telah memicu tern alternative, mengklaim bahwa jurnalisme online telah mengubah segala aktivitas jurnalistik dan kegiatan lama profesi jurnalisme.

Sejak itu, jurnalisme online telah maju secara dramatis.Kini, hampir seluruh media berita memiliki web yang hadir dalam berbagai bentuk. Terdapat tiga kelompok situs berita dalam kaitannya dengan isi.

Model situs berita secara general yang kebanyakan digunakan oleh media berita tradisional sekedar merupakan edisi online dari medium induknya. Isi orisinilnya diciptakan kembali oleh internetr dengan cara mengintensifkan isi dengan kapabilitas-kapabilitas teknis dari cyberspace. Sejumlah fitur interaktif dan fungsi-fungsi multimedia ditambahkan. Isinya di Update lebih sering daripada medium induknya. Washington Post Online (www.washingtonpost.com), CNN Interactive (www.CNN.com), dan BBC News Online (www.BBC.co.uk) adalah contoh-contoh tipikal ini.

Pada model situs kedua, bentukan situs Web-nya berisikan orisinalitas indeks, dengan cara mendesain ulang dan merubah isi dari berbagai media berita. Saloon, Slate and Drudge Report masuk dalam tipe ini. Situs ini memendekkan portal-portal pemberitaan melalui indeksisasi dan kategorisasi, hasil seleksi berbagai media berita dan isi mereka. Berbagai model situs ini memfokus isu-isu spesifik, melayani

(6)

kepentingan komunita dan kelompok-kelompok sosial tertentu, serta membuat saluran pertukaran pikiran dan diskusi interaktif dengan pembacanya.

Model situs ketiga berisi diskusi dan komentar-komentar pendek tentang berita dan media. Media-media watchdogs masuk dalam kelompok ini. Mereka menjadi saluran untuk diskusi masyarakt mengenai permasalahan yang mencuat.

2.3 Jurnalisme Online

Perkawinan internet dan jurnalisme berakar dan ditetapkan oleh standar World Wide Web (WWW). Ketika CERN, institute riset berbasis di Jenewa, dirilis pada tahun 1991, tak seorang pun menyadari betapa luar biasanya dampaknya terhadap jurnalisme. Dampak ini tampak begitu nyata hingga suatu waktu, sebuah surat kabar online, The Nando Times, menyatakan “All the News that’s bits we print (semua berita dalam bentuk bit akan kami cetak)”- ini merupakan sebuah motto baru yang pas dengan tipe jurnalisme baru (Lapham, 1995).

Ini adalah tipe baru jrnalisme karena memiliki sejumlah fitur dan karakteristik yang berbeda dari jurnalisme tradisional. Fitur-fitur uniknya mengemuka dalam teknologinya, menawarkan kemungkinan-kemungkinan tidak terbatas dalam memproses dan menyebarkan berita.

Deuze menyatakan bahwa komponen teknologis adalah faktor penentu bagi definisinya. Ia menyatakan bahwa perbedaan online journalist dari rekan-rekan tradisionalnya terletak pada keputusan jenis baru yang dihadapi oleh para wartawan cyber.”online journalist harus membuat keputusan-keputusan mengenai format media yang paling tepat mengungkapkan sebuah kisah tertentu dan harus memungkinkan ruang bagi pilihan-pilihan publik untuk menanggapi, berinteraksi, atau bahkan menyusun (customize) cerita-cerita tertentu dan harus mempertimbangkan

(7)

cara-cara untuk menghubungkan kisah tersebut dengan kisah lainnya, arsip-arsip, sumber-sumber, dan lain-lain, melalui hyperlinks.”

Pavlik (2001) menyebut tipe baru jurnalime ini sebagai “contekstualized journalism”, karena mengintegrasikan tiga fitur komunikasi yang unik : kemampuan-kemampuan multimedia berdasarkan platform digital, kualitas-lualitas interaktif komunikasi-komunikasi online, dan fitur-fitur yang ditatanya (customizable features).

Rafaeli dan Newhagen mengidentifikasi lima perbedaan utama yang ada di antara jurnalisme online dan media massa tradisional. Yakni, antara lain :

1. kemampuan internet untuk mengombinasi sejumlah media 2. kurangnya tirani penulis atas pembaca

3. tidak seorang pu dapat mengendalikan perhatian khalayak

4. internet dapat membuat proses komunikasi berlangsung sinambung, dan

5. interaktifitas web. (keseluruhan dikutip dari Baron, 2001, hlm 6;dalam Deuze, 2001) tambahan untuk ini semua, karakteristik yang paling luar biasa dari media baru ini adalah kecepatannya secara keseluruhan, yang menarik sekaligus menakutkan (Weir, 2000).

Jelas, internet adalah jurnalisme yang berubah. Perubahan-perubahan yang dibawa oleh kemungkinan-kemungkinan teknologis mengartikulasikan kembali peranan-peranan dan fungsi-fungsi profesi ini.

Misalnya, sebuah studi oleh Singer (2001) mengindikasikan bahwa ketika surat kabar menjadi online, para penjaga gerbang (gatekeeper) mereka menghilang. Ini menyarankan agar surat kabar tradisional sebaiknya menyerahkan peran ini dengan menyediakan link-link ke situs-situs berita yang terhubungkan bukannya memutuskan kisah mana yang semestinya disertakan.

(8)

Dalam kaitannya dengan “nilai tambahan” situs-situs berita, adalah penting untuk menekankan kapabilitas-kapabilitas teknis internet, dan bagaimana semua ini mengubah cara-cara jurnalisme beroperasi. Ini akan sesuai dengan transformasi jurnalisme terbaru. Bagaimanapun, perubahan-perubahan ini tidak mengimplikasikan bahwa sifat alamiah jurnalisme sebagai sebuah pembuatan kisah, penyuntingan, reportase, dan lain-lain menjadi kurang penting. Namun cenderung, sebagaimana dinyatakan Buie :

Jelas, kemampuan untuk mengobsrvasi dan menulis secara meyalinkan berdasarkan pengalamn, untuk menawarkan analisis dan penggunaan keterampilan-keterampilan pemikiran kritis, untuk secara jujur dan logis mengenali sudut pandang-sudut pandang berlawanan mungkin menjadi lebih berharga. Dalam setiap peristiwa, salah satu elemen esensial jurnalisme-untuk mencari dan mengutarakan kebenaran- tidak akan berubah. Jurnalisme terbaik akan selalu seperti diparafrasekan Fuller, yaitu menghubungkan “disiplin kebenaran dalam jurnalisme dengan standar-standar tertinggi dalam perdebatan ilmiah dan akademis…mengahsilkan karya integritas intelektual asli” (2002, bagian kesimpulan, paragraph 6).

2.4 Piramida terbalik dalam cyberspace

Para jurnalis telah lama setia dengan pendekatan piramida terbalik ini. Gaya ini dikenal sebagai piramida terbalik dengan alasan sederhana bahwa ia membalikkan gaya piramida tradisional. Tulisan gaya piramida terbalik berguna bagi surat kabar karena pembaca dapat berheheti kapan saja dan masih mendapatkan bagian penting dari tulisan tersebut.

Dalam web, piramida terbalik jadi lebih penting. Para penggunanya kerap hanya membaca bagian atas sebuah tulisan. Mereka tidak meneruskan bacaannya. “Mereka tidak menggulung layar”, tulis Nielsen’s dalam Inverted Pyramids in Cyberspace Frames. Gulungan layer ialah istilah dari proses internet meneruskan

(9)

jaringan informasinya. Menghubungkan pengguna web dengan situs-situs yang telah dirancang jaringan link-nya.

Tapi, pada beberapa pengguna lain, terjadi kebalikannya. Dan, di sinilah kegunaan tekonolgi internet dimanfaatkan jurnalisme online. Pembaca yang tertarik akan menggulung layar, akan meneruskan bacaannya pada materi-materi yang terkait dengan topik yang tengah dibacanya. Mereka adalaj orang-orang akan menemukan dasar dari Piramida Terbalik cyberspace. Merekalah penemu kisah-kisah berita jurnalisme online yang luar biasa rinci.

Jurnalistik web jelas berbeda dengan jurnalistik media cetak. Contoh, studi kasus Melinda McAdam tentang Tinta Digital, di Washington Post, mencatat bahwa surat kabar online membiarkan artikel-artikelnya tersedia secara online bertahun-tahun. Ini sekali lagi berarti bahwa penulis dapat me-link-kan dengan tulisan lama daripada harus meringkas informasi, dan menjadi latar belakang pada setiap tulisannya. Kemudian, seperti dicatat oleh Sam Vincent Meddis, merancang berbagai materi informasi itu ke dalam jaringan link yang memuat seluruh bahan latar belakang. Dan membuat intisari dari link-link itu untuk kepentingan perluasan informasi dan kemendalaman pesan yang ingin disampaikan.

Dengan kata lain, web adalah media link. Teori hypertext menjel;aska bahwa menulis informasi, melalui bagian demi bagiannya, yang dihubungkan oleh jembatan antar link, adalah berbeda dengan menulis teks secara linier. Ada saat keberangkatan dan ada saat kedatangan. Ini menunjukkan perlunya ujung-ujung link dikenali, supaya pembaca mengerti di mana mereka bisa keluar dan masuk sesuai dengan keinginan pembaca.

Penulis web memisahkan artikelnya ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil. Ini dalam kaitan untuk menghindari halam panjang yang mesti digulung. Tiap halaman dibangun dengan bentuk piramida terbalik. Walau, dalam penampakan

(10)

keseluruhannya terlihat seperti piramida yang mengapung di dunia cyber, dibandingkan artikel tradisional.

2.5 Perkembangan Pariwisata di Indonesia

Sejak dahulu, Indonesia memiliki potensi untuk menunjukkan pariwisatanya kepada bangsa di seluruh dunia. Adapun perkembangannya dari waktu ke waktu adalah sebagai berikut.

1. Masa penjajahan Belanda

Tahun 1910 - 1912 oleh Gubernur Jenderal dibentuk Vereneging Touristen Verkeer (VTV) yang merupakan suatu badan atau official tourist bureau pada masa itu, juga bertindak sebagai tour operator atau travel agent. Dari sini orang-orang yang melakukan tour diarahkan termasuk hotel-hotel yang akan mereka tuju. VTV juga merupakan kantor maskapai penerbangan KLM yang memegang monopoli di kawasan hindia belanda kala itu. Lalu lintas orang antara benua eropa, asia dan Indonesia pada khususnya semakin meningkat, berbagai perjalanan dan bermacam motif sesuai keperluan masing-masing. Muncullah untuk pertama kali travel agent di batavia pada tahun 1926, yaitu Lissonne Lindeman (Lislind) yang berpusat di negeri belanda. Travel ini melayani berbagai keperluan perjalanan para wisatawan, namun sayang saat itu kegiatannya terbatas untuk kalangan orang-orang kulit putih, sedangkan bangsa Indonesia pribumi boleh dikatakan tidak ada.

2. Masa penjajahan Jepang

Pada masa ini dengan bekobarnya perang dunia II, kepariwisataan di Indonesia terlantar sama sekali, obyek-obyek pariwisata terbengkalai,

(11)

jalan-jalan pada rusak, hotel-hotel diambil alih pemerintahan jepang. Keadaan yang kacau balau dan hiruk pikuk tak menentu ini, mengakibatkan kepariwisataan di Indonesia macet total, bahkan data-data kepariwisataan selama pendudukan jepang tidak kita peroleh sama sekali. 3. Setelah Indonesia merdeka

Pada masa ini kepariwisataan mulai dilirik, terutama perhotelan mendapat perhatian dari pemerintah. Lahirlah Surat Keputusan Wakil Presiden RI (Dr. Moch. Hatta) di Yogyakarta, tentang pendirian suatu badan yang bernama HONET (Hotel National & Tourism) yang bertugas menata kembali atau melanjutkan perusahaan-perusahaan hotel bekas milik belanda. Tahun 1949 diselenggarakan perjanjian KMB (konperensi Meja Bundar) yang mana isinya seluruh harta kekayaan belanda harus dikembalikan kepada pemiliknya. Karena itu HONET dibubarkan, namun sesudahnya lahir badan hukum yang bernama NV. HONET, yang merupakan satu-satunya badan usaha bangsa Indonesia yang aktivitasnya dibidang perhotelan dan kepariwisataan. Tahun 1952 dengan keputusan Presiden RI dibentuk Panitya Inter-Departemental Urusan Tourisme, yang bertugas mengusahakan kemungkinan terbukanya Indonesia sebagai daerah tourisme.

(12)

BAB III

Kelayakan Operasional

Proposal ini dibuat dengan maksud untuk membangun suatu media online yang khusus memuat seputar pariwisata di Indonesia. Dengan menampilkan berbagai macam objek wisata hingga kebudayaan yang ada dalam suatu daerah. Tujuan untuk memberikan pengetahuan dan informasi pariwisata yang lengkap pada masyarakat. Adapun nama dari perusahaan ini adalah PT. PARWINDO RAYA. Adapun nama dari media online ini adalah “Pariwisata Indonesia” dengan motto “kemudahan akses pariwisata bagi anda”

3.1 Visi dan misi

Visi:

• Menjadi media maya yang terbaik di Indonesia dalam menyajikan berita dan informasi pariwisata di Indonesia. Dan juga sebagai media online yang bisa memberi pengetahuan dan literatur mengenai pariwisata Indonesia Misi:

• Memberikan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk memperoleh informasi melalui media ini

• Memajukan industri media on line yang berkembang di Indonesia. • Memajukan industri pariwisata di Indonesia

• Untuk membangun kualitas dan kesejahteraan karyawan dan memperoleh profit yang baik untuk Share Holder.

(13)

3.2 Strategi

1. Jangka pendek (0-6 bulan)

 Pendirian Media On Line “Pariwisata Indonesia”

 Membangun struktur dalam Pariwisata Indonesia yang kuat

 Promosi Pariwisata Indonesia dengan cara memasuki forum-forum dalam Internet, mailing list, dan situs-situs pertemanan.

 Menjalin kerjasama dengan instasi-instansi untuk menjadi klien.  Selalu meng-up date informasi

2. Jangka menengah (1-2 tahun)

 Memperbanyak hubungan kerjasama dengan pihak-pihak luar untuk kepentingan perusahaan

 Meningkatkan kinerja para karyawan

 Menggunakan search engine sebagai media promosi, yaitu Google dan Yahoo.

3. Jangka panjang

 Memiliki kantor cabang dibeberapa daerah

 Menjadi media on line tentang pariwisata terlengkap dan terbaik di Indonesia

 Pariwisata Indonesia dikenali oleh setiap kalangan termasuk di dunia Internasional.

 BIP telah tercapai dalam waktu 5 tahun

3.3 Lokasi

 Alamat : Jl. Dukuh Kupang Blok A No. 11-13, Surabaya, Jawa Timur.  Telepon : (031) 831 51 11

(14)

 Faxmile : (031) 831 51 22

 Email : pariwisataindonesia@parwindo.co.id  Website : www.parwindo.co.id

 Hak Siar : PT. PARWINDO RAYA

3.4 Lambang

Nama

Nama dari media on line khusus pariwisata ini adalah “PARIWISATA

INDONESIA”. Nama tersebut dipilih karena memiliki makna yang sederhana

namun to the ponit, dimana web site ini menyajikan berita dan informasi yang terkait dengan pariwisata di Indonesia secara lengkap dan akurat.

Motto

“kemudahan akses pariwisata bagi anda”

Dengan motto ini, Pariwisata Indonesia memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan berita, informasi maupun perkembangan yang berhubungan dengan pariwisata di Indonesia. Dengan adanya poengabdiaan kemudahan yang diberikan, memiliki harapan agar masyarakat bisa memenuhi segala kebutuhannya yang berhubungan dengan pariwisata.

(15)

Logo

Logo Pariwisata Indonesia terdiri dari gambar lingkaran besar yang berwarnah hijau bergradasi kuning dan diselingi oleh warna putih. Diikuti dengan empat lingkaran kecil diatasnya. Disamping kanan lngkaran tersebut terpampang tulisan “ Pariwisata Indonesia” berwarna putih yang merupakan nama dari media ini.

Adanya lingkaran besar menyombolkan satu visi besar yang dimiliki oleh media ini, yaitu “Menjadi media maya yang terbaik di Indonesia dalam menyajikan berita dan informasi pariwisata di Indonesia. Dan juga sebagai media online yang bisa memberi pengetahuan dan literatur mengenai pariwisata Indonesia”. Sedangkan empat lingkaran kecil adalah misi yang dimiliki oleh media ini, yaitu Memberikan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk memperoleh informasi melalui media ini; Memajukan industri media on line yang berkembang di Indonesia.; Memajukan industri pariwisata di Indonesia; Untuk membangun kualitas dan kesejahteraan karyawan dan memperoleh profit yang baik untuk Share Holder.

Warna hijau yang kemudian bergradasi hingga menjadi kuning dipilih dengan filosofi, dimana warna hijau melambangkan kesegaran dan santai, serta warna kuning memiliki makna kecerian. Dimana tiga makna itu digabungkan menjadi satu dan ketiga makna itu cocok bagi orang yang ingin

(16)

berwisata. Adapun unsur warna putih pada logo tersebut bermakna bersih dan jernih, dimana setiap orang yang telah berwisata dengan bantuan website kami akan memiliki pikiran yang jernih dan bersih, yang kemudian siap untuk beraktifitas lagi.

(17)

3.5 Struktur Organisasi

 Produser : Eric Fahbiyansyah, S.Sos  Produser Senior : Fainna Fhatarani, SAB  Reporter : Dwi Anang Setyawan, S. Sos

Elicia Dhaniar, S. Sos  Editor Web : Fajar Arum P., SE  Editor Naskah (Copy Editor) : Fauziyah, S.Sos

 Webmaster : Filipus Rhengi Ora Pega, S.Sos  Coordinator Online : Fadhilanhnisa Apridini, S. Sos

3.6 Job Description 3.6.1 Produser

Tugas keseluruhannya : memimpin peliputan harian dan mengawasi proses pembuatan sebuah berita dari awal samapi akhir.

Tugas rutin : Produser

Produser senior

Editor naskah

Editor Web Web master Koordinator

Online

Reporter

Struktur organisasi Pariwisata Indonesia

(18)

 Membaca berbagai peristiwa yang terjadi di dunia, di berbagai jaringan maupun berbagai situs.

 Menyimpannya ke dalam rangkuman basys, sebagai kerangka kerja peliputan harian.

 Mengadakan rapat editorial.

 Menuliskan berbagai item berita pada papan tulis.

 Mencari dan menyerahkan berbagai informasi latar belakang untuk perancang multimedia dan asisten editor.

 Memonitor rekaman waktu, perkembangan berita dan berita-berita hangat.

 Mengkoordinasi berita dengan produser di website  Memastikan seluruh begaian berita tersusun berurutan.

 Mengecek keseluruhan berita, memastikan kesesuaiannya dengan standar editorial dan teknis

3.6.2 Produser Senior

Tugas keseluruhan : mengarahkan isi website, menjaganya agar tetap mengalir dan menarik dengan memanfaatkan berbagai potensi staf yang beragam.

Tugas harian :

 Menghadiri rapat editorial

 Memastikan staf memahami kebijakan jaringan

 Membaca berbagai kejadian-kejadian di dunia lewat jaringan dan situs  Mengurutkan berita

 Berkonsultasi dengan editor web untuk proyek-proyek khusus  Memilih berita yang cocok untuk disiarkan

(19)

 Mengkomunikasikan penugasan ke dalam jaringan  Mengatasi persoalan editorial

Berita diangkat dari tim writer-associate producer. Kesiapan tim mensyaratkan keahlian di segala bidang.

3.6.3 Reporter

Tugas keseluruhan : mencari dan mengolah berbagai informasi sebagai bahan dari naskah yang mengisi website.

Tugas harian :

 Membaca segala apa yang terjadi di dunia dari jaringan dan website sehingga wawasan yang dimiliki semakin bertambah.

 Mencari dari jaringan untuk mendapat sudut pandang (angles) berita  Mengawasi berbagai berita hangat dan meng-updates-nya

 Mengecek ulang akurasi kecepatan

3.6.4 Editor Web

Tugas keseluruhan : Menambahkan berbagai teks tag (HTML) ke dalam berita sehingga program browsing bisa membukanya serta tetap konsisten, fluid, dan continuity.

Tugas harian :

 Membaca berbagai peristiwa yang terjadi di dunia di berbagai jaringan dan berbagai situs

 Melengkapi setiap berita yang berasal dari shift sebelumnya

 Meminta gambar-gambar grafis dan memberi saran kepada perancang multimedia

(20)

 Membantu proyek khusus

 Mencari link pada web untuk topic yang ditugaskan

 Memberi tag-tag kode HTML secara kreatif dan pedoman teknis dan artistic

3.6.5 Editor Naskah (Copy Editor)

Tugas keseluruhan : memperbaiki salinan, menguji keakuratan, membetulkan jika perlu, dan membuat headline yang bagus.

Tugas harian :

 Membaca berbagai peristiwa yang terjadi di dunia di berbagai jaringan dan berbagai situs

 Mengecek dan mengedit berita dari segi pelafalan dan tata bahasa  Mengecek koherensi susunan fakta dari tiap berita dan mengecek

susunan informasinya, apakah penulisnya menekankan informasi yang penting pada puncak berita?

 Mengawasi perkembangan berita-berita hangat

 Membant produsr menempatkan berita-berita dan memonitor kemajuannya.

3.6.6 Webmaster

Tugas keseluruhan : ia adalah petugas yang paling akhir yang memungkinkan berita keluar dari server.

Tugas harian :

 Menerima berita utuh dari editor web

 Memastikan setiap berita sebelum dikeluarkan-mengecek kontinuitas gaya, persyaratan teknis, dan kesesuaian dengan beragam browser

(21)

 Berkomunikasi dengan bagian pemasangan iklan  Membuat berita di Web

3.6.7 Coordinator Online

Tugas keseluruhan : memastikan keragaman perspektif telah terwakili pada sebuah berita.

Tugas harian :

 Menjawab 50-60 pesan e-mail paling penting  Berkomunikasi dengan bagian pemasangan iklan

 Mengkoordinasikan kerja kelompok editorial dengan kelompok teknis  Memberi arahan bagi umpan balik khalayak

 Menghadiri rapat dengan staf editorial, staf teknis, departemen jaringan, proyek-proyek khusus, dan rekan bisnis

 Mengusulkan saran bagai pemberitaan dan peliputan  Mewawancarai pelamar kerja yang berpotensi

3.7 Aspek Psikologis SDM “Pariwisata Indonesia” 3.7.1 Kriteria SDM Perusahaan

1. Komitmen

Dengan adanya komitmen yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat menjamin akan adanya tanggung jawab yang diberikan karyawan tersebut pada perusahaan. Selain itu untuk menjaga loyalitas pada perusahaan.

2. Disiplin

Hal dasar yang harus dimiliki oleh setiap karyawan dalam perusahaan ini adalah disiplin. Disiplin menjadi satu kunci utama dalam menjalankan media ini yang menuntut ketepatan waktu dan tempat dalam menjalankan tugas.

(22)

3. Bekerja Keras

Selalu mencari peluang dalam menghadapi masalah dan tidak mudah menyerah.

4. Cerdas

Memiliki pengetahuan luas dan cara berpikir yang tepat untuk menjalankan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

5. Cekatan

Dapat mengambil tindakan yang baik dalam menjalankan tugas dan memiliki sensitifitas dalam menanggapi tugas yang di berikan.

6. Dinamis

Memiliki sikap adaptasi yang baik dalam menjalankan tugas dari tempat satu ketempat lainnya sehingga bisa fleksibel jika menghadapi suatu kondisi.

3.7.2 Pelatihan Dan Pengembangan

Guna membentuk terlebih meningkatkan sifat dan sikap di atas terhadap karyawan PT. Parwindo Raya maka diperlukan pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia yang meliputi :

1. Manajemen Mutu Iso 9001 : 2000

Manajemen mutu perusahaan menjadi sangat penting untuk meningkatkan kualitas mutu produk yang menjadi tuntutan konsumen dan para pemegang saham.

Manfaat Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu memahami sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000 dan memenuhi standar kompetensi QMG Manajemen Mutu (Level 2).

Persyaratan : Peserta memiliki kompetensi teknis pada bidang yang akan diajarkan dan mapu mengoperasikan komputer.

(23)

Lingkup Pembahasan :

Klausul 4 standar ISO 9001 : 2000 Sistem Manajemen Mutu Klausul 5 standar ISO 9001 : 2000 Tanggung Jawab Manajemen Klausul 6 standar ISO 9001 : 2000 Manajemen Sumber Daya Klausul 7 standar ISO 9001 : 2000 Realisasi Produk

Klausul 8 standar ISO 9001 : 2000 Pengukuran, Analisis, dan Perbaikan Mandapatkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000

Membuat Rencana Kerja Tahapan Mendapat Sertifikasi ISO 9001 : 2000

2. Audit Internal Mutu Iso 9001 : 2000

Audit Internal Mutu sangat diperlukan guna mengendalikan dan mengaudit proses internal sehingga proses usaha terselenggara sesuai rancangan manajemen mutu yang telah disepakati.

Manfaat Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu memahami pelaksanaan Audit Internal Mutu (AIM) dan memenuhi standar kompetensi QMG – Manajemen Mutu (Level 2).

Persyaratan : Peserta memiliki kompetensi teknis pada bidang yang akan diajarkan dan mapu mengoperasikan komputer.

3. Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengelolaan Sumber Daya Manusia merupakan hal yang perlu dilakukan tentunya sesuai kaidah-kaidah pengelolaan perusahaan yang berlaku. Dengan

(24)

demikian diperlukan pemahaman terhadap manajemen sumber daya manusia yang dapat dimiliki melalui pendidikan dan latihan berbasis kompetensi.

Manfaat Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu memahami perencanaan, pengaturan, pengendalian, dan evaluasi pengelolaan sumber daya manusia dan memenuhi standar kompetensi HRM –Manajemen Sumber Daya Manusia (Level 2).

Persyaratan : Peserta memiliki kompetensi teknis pada bidang yang akan diajarkan dan mapu mengoperasikan komputer.

Lingkup Pembahasan

Landasan Hukum dan Teori Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Perencanaan SDM

Manajemen Rekrutmen dan Seleksi Manajemen Pelatihan dan Pengembangan Fungsi-fungsi Pendukung Manajemen SDM Perjanjian Kerja Sama (PKB)

4. Pengembangan Organisasi

Kajian yang berkesinambungan terhadap struktur organisasi perusahaan akan berdampak pada efektivitas pelayanan pelanggan. Oleh karena itu hal ini penting untuk dilakukan.

Manfaat Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu memahami hubungan antara fungsi-fungsi organisasi dengan visi, misi, dan strategi perusahaan

(25)

serta memenuhi standar kompetensi ODV – Pengembangan Organisasi (Level 2).

Persyaratan : Peserta memiliki kompetensi teknis pada bidang yang akan diajarkan dan mapu mengoperasikan komputer.

Lingkup Pembahasan

Teori Dasar Organisasi Job Analysis

Job Desain Job Description Job Evaluation

5. Pengadaan Sumber Daya Manusia

Salah satu keberhasilan Manajemen Sumber Daya Manusia ditentukan dari proses pengadaan sumber daya manusia perusahaan. Metode pengadaan sumber daya manusia wajib dikuasai oleh pegawai yang bertugas menangani proses implementasinya, sebagai suatu kompetensi teknis yang dibutuhkan.

Manfaat Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu memahami dan memilih metode pengadaan sumber daya manusia serta memenuhi standar kompetensi RSL- Pengadaan Sumber Daya Manusia (Level 2).

Persyaratan : Peserta memiliki kompetensi teknis pada bidang yang akan diajarkan dan mapu mengoperasikan komputer.

Lingkup Pelatihan

(26)

Rencana Rekrutmen Identifikasi Lowongan Persyaratan Jabatan

Pemilihan Sumber Kandidat Metode Rekrutmen

Proses Rekrutmen Penempatan

6. Hubungan Industrial

Hubungan kerja antara pegawai dan perusahaan yang umumnya dicantumkan dalam suatu perjanjian kerja, merupakan salah satu kegiatan dalam pengelolaan sumber daya manusia. Pemahaman terhadap pentingnya hubungan industrial akan memantapkan pegawai dan perusahaan dalam mengelola hak dan kewajiban yang harus dilakukan.

Manfaat Pelatihan

Setelah mengikuti peltihan ini peserta mampu memahami ketentuan KKB dalam pengelolaan pegawai dan memenuhi standar kompetensi INR- Hubungan Industrial (Level 2).

Persyaratan : Peserta memiliki kompetensi teknis pada bidang yang akan diajarkan dan mapu mengoperasikan komputer.

Lingkup Pembahasan

Landasan Hukum dan Teori Hubungan Industrial Hukum Ketenaga Kerjaan

Program Jamsostek Serikat Pekerja

(27)

Perjanjian Kerja Bersama

Proses Pengakhiran / Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Lembaga Kerjasama

Disiplin Pegawai 7. Manajemen Karir

Ratio Keluar / Masuk pegawai merupakan indikator keberhasilan perusahaan dalam memadukan kebutuhan pengelolaan karir antara kompetensi perusahaan, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan lingkungan perusahaan.

Manfaat Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu memahami prinsip dasar dan metode pengembangan karir dan memenuhi standar kompetensi CMG – Manajemen Karir (Level 2).

Persyaratan : Peserta memiliki kompetensi teknis pada bidang yang akan diajarkan dan mapu mengoperasikan komputer.

Lingkup Pembahasan

MSDM – BK

Sistem Karir di Harian Semangat Indonesia 8. Pelatihan Dan Pengembangan

Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas manajemen berkewajiban mengupayakan pelatihan dan pengembangan SDM secara berkesinambungan.

(28)

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu memahami konsep pelatihan dan pengembangan SDM dalam konteks Manajemen SDM Berbasis Kompetensi (MSDM- BK) dan memenuhi standar kompetensi Pelatihan dan Pengembangan – TND (Level 2).

Persyaratan : Peserta memiliki kompetensi teknis pada bidang yang akan diajarkan dan mapu mengoperasikan komputer.

Lingkup Pembahasan

Konsepsi Pelatihan dan Pengembangan Evaluasi Pelatihan dan Pengembangan 9. Manajemen Pelatihan

Pendidikan dan Pelatihan berbasis kompetensi yang perlu dikelola secara efektif memerlukan pemahaman terhadap manajemen pelatihan, sehingga akan memberikan nilai tambah dalam membangun, meningkatkan dan memelihara kompetensi sumber daya ,manusia yang berkualitas.

Manfaat Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu memahami pengelolaan pelatihan sesuai dengan kebutuhan kompetensi dan memenuhi standar kompetensi Manajemen Pelatihan – TRG (Level 2).

Persyaratan : Peserta memiliki kompetensi teknis pada bidang yang akan diajarkan dan mapu mengoperasikan komputer.

3.8 Deskripsi Produk

(29)

• Motto : We Serve, What You Need • Ruang lingkup : Website berskala Nasional • Segmen Produk : Menengah keatas

• Orientasi produk : Profit oriented • Gaya Bahasa : non formal

• Konten :

o Berita-berita seputar pariwisata di Indonesia.

o Informasi tempat wisata alam dan buatan diseluruh Indonesia. o Gambar-gambar objek wisata.

o Informasi hotel, restauran, dan travel agensi di Indonesia. o Kelender event yang berhubungan dengan pariwisata. o Aneka kebudayaan yang menjadi objek pariwisata.

3.9 Mangemen yang digunakan

3.9.1 Sistem Manajemen Berbasis Kompetensi

Harian Semangat Indonesia dalam hal ini menggunakan sistem manajemen berbasis kompetensi. Kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang memungkinkan dia untuk mencapai kerja yang superior. Aspek-aspek pribadi ini termasuk sifat, motif-motif, sistem nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi-kompetensi akan mengarahkan perilaku. Sedangkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja. Aplikasi dari model kompetensi pada sistem Manajemen Sumber Daya Manusia muncul pada area-area berikut :

 Staffing, strategi-strategi rekrutmen dan tes-tes yang digunakan untuk seleksi didasarkan atas kompetensi-kompetensi kritikal dari perusahaan.

(30)

 Evaluasi Kinerja, penilaian kinerja dari pekerja didasarkan atas kompetensi-kompetensi yang dikaitkan dengan target –tareget yang penting dari organisasi.

 Pelatihan, program-program pelatihan dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki pekerja dan kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh pekerja.

 Pengembangan, para pekerja pertama kali diukur untuk mengenali kesenjangan kompetensinya; kemudian mereka dibimbing untuk membuat rencana-rencana pengembangan untuk menutupi kesenjangan yang ada.

 Reward and recognition, para pekerja diberikan kompensasi untuk prestasi-prestasi atau tingkah laku-tingkah laku yang mencerminkan tingkat keterampilan mereka pada kompetensi-kompetensi kunci.

3.9.2 SA8000

Harian Semangat Indonesia menggunakan konsep SA8000 yang merupakan standart baru dalam dunia manajemen sebuah perusahaan. SA8000 adalah mewujudkan tempat bekerja yang sesuai dengan perikemanusiaan. Atas dasar itu, SA8000 disusun berdasarkan norma-norma internasional seperti konvensi ILO (International Labor Organization) dan deklarasi Hak Asasi Manusia serta konvensi hak-hak anak PBB. SA8000 menjadi satu kesatuan dengan sistem manajemen yang menjamin terciptanya peningkatan secara berkelanjutan (sustrainable), bukan bersifat jangka pendek.

SA8000 bersifat unik, karena berlaku secara global, bisa diverifikasi, bisa diterapkan disetiap sektor, dan dikembangkan bersama-sama oleh kalangan bisnis, LSM, dan Serikat Pekerja. Dengan perkataan lain, disini bertemu aspirasi ketiga pihak tersebut.

(31)

Perusahaan yang menerapkan SA8000 berusaha meningkatkan standar pekerja. Hal ini jelas bermanfaat bagi para pekerja. Keahlian pekerja akan terus ditingkatkan melalui training, kecelakaan kerja dan masalah kesehatan dalam bekerja lainnya bisa ditekan, komunikasi dengan perusahaan bisa ditingkatkan untuk memperbaiki kondisi lingkungan kerja, dan adanya peluang untuk mengorganisasikan serta melakukan negoisasi secara kolektif.

Penerapan SA8000 sebagai bagian dari sistem manajemen menimbulkan dampak positif pula kepada mata rantai bisnis perusahaan lainnya seperti, pemasok dan pembeli. Para pemasok akan terdorong untuk meningkatkan sistem manajemen supaya bisa beroperasi dengan handal dan berbiaya efektif. Manfaat lain, terbukanya akses terhadap pasar luar negeri dan berkurangnya tingkat absensi serta kaluar-masuk karyawan.

Mengenai penjelasan tersebut, Harian Semangat Indonesia merasa sangat sesuai menggunakan sistem ini karena nantinya disamping perusahaan akan dibangun dengan CSR dibagian internal perusahaan yang kan mengukuhkan sinergitas antar karyawan dalam perusahaan.

(32)

BAB IV Kelayakan Teknis

4.1 Rapat Editorial

Tiap produser mengadakan rapat editorial harian. Produser :

 Mendiskusikan ikhtisar harian, memberitahu staf akan tiap berita yang hendak digarap

 Menanyakan pada tiap kelompok akan usulan yang hendak ditambahkan  Menugaskan perancang multimedia untuk membuat grafis pada tiap

berita

 Menugaskan asisten editor mencari topik-topik Lexis-Nexis untuk menemukan informasi latar tambahan

 Menyarankan kemungkinan berbagai link kepada editor web

4.2 Proses on the Web Newsroom

Ruang pemberitaan online, di sebuah media yang memiliki berbagai divisi penerbitan-seperti Washington Post, merupakan again yang tidak bisa terpisahkan. Para reporter dan redaktur (editor) melayani pemberitaan yang berbeda dengan orang-orang media cetak.

Mereka melayani pemberitaan online. Bahan pemberitaannya kerap dimanfaatkan kepentingan media cetak. Tapi, dari proses pencarian dan penyajiannya, kerja jurnalisme online tidaklah sama.

(33)

Ada banyak alasan untuk membedakannya. Wartawan online meliput peristiwa sepersis wartawan lainnya. Alatnya sama, mencatat fakta, dan melaporkannya dalamberita-berita yang bersifat spot, feature atau depth. Mereka berkoordinasi dengan wartawan lain, yang berbeda divisi. Akan tetapi, ketika pemberitaan mereka dimasukkan ke dalam ruang pemberitaan online, ada staf produk online menunggu dan siap me-remark-nya. Para anggota staf ini juga wartwan. Di bawah koordinasi seorang redaktur, mereka bekerja menambal, memoles, menghubungka satu berita dengan berita yang lain, atau informasi yang lain. Para staf produk online ini mejadi penjaga gawang redaksional. Mereka menjalin hubungan erat dengan para wartwan yang pergi ke lapangan

Produser & Produser Sr.

Reporter Editor Web Web Produser Coordinator Online Editor Naskah Editor Web Web Master

(34)

Alur Mekanisme

1. Produser berkonsultasi dengan produser senior untuk menyusun laporan yang berisi peristiwa-peristiwa harian berdasar urutan pentingnya dan liputan yang direncanakan oleh jaringan. Di awal kerjanya, produser mengadakan rapat editorial untuk membicarakan laporan yang akan disajikan dan usulan-usulan yang muncul dari para staf. Proses kerja ini dilakukan tiga kali shift dalam rentang waktu 24 jam. Setiap berita diurutkan pada papan tulis, dengan berbagai penanda dari tiap kelompok the writer associate producer pada tiap berita.

2. reporter dan produser (associate producer) mengangkat kisahnya dan memulai mengumpulkan berbagai elemennya yang penting. Ini merupakan tim kerja yang “menyortir dan mengorganisasi” informasi yang teliti. reporter mengumpulkan dari jaringan kabel, berbagai laporan, dan gambar video. Ia menyusunnya menjadi dokumen laporan utuh yang merangkai berbagai sajian gambar, suara, film, dan link. penulis dan produser membicarkan bagian-bagian mana yang akan ditampilkan ke dalam sebuah berita yang utuh dan padu.

3. sementara itu, editor web menjelajah internet untuk mendapat link-link yang sesuai, dan mengadakan pencarian Lexis-Nexis untuk memperoleh informasi latar belakang yang lebih mendalam.

4. setelah berita ditulis, editor naskah mengambil alih untuk mengecek spelling and style bahasa dan me-re check akurasi faktanya.

5. Setelah berita disalin dan bagian-bagian telah terkumpul, produser mendesain tampilannya, menunjukkan gambar dan elemen-elemen multimedia

(35)

yang harus ditempatkan. Kemudian diserahakan kepada editor web yang akan mengkodekannya dengan HTML sehingga bisa dibaca di web.

6. berikutnya, produser kembali melihat tampilan keseluruhannya bersama produser senior. Keduanya mengecek berita tersebut, menghitung tingkat akurasinya di dalam server.

7. persetujuan diberikan dan web-master mengecek penggunaan dukungan multiple browser-nya, dan kemudian memasukkannya ke dalam web.

8. jika berita yang dikirim mendapat umpan balik dari pembaca, coordinator online mengumpulkannya dan diposkan ke situs.

Proses editorial

 produser eksekutif menangani seluruh operasi harian website dan memberikan saran pada berbagai situasi yang sulit, in tough situations.

 Yang memimpin proses editorial adalah kepala editor yang bertanggung jawab atas keluruhan visi editorial dan mengarahkan keseluruhan departemen.

(36)

BAB V

Kelayakan Finansial

5.1 Proyeksi keuangan

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan mengenai proyeksi keuangan PT. Parwindo dalam membagun surat kabar Semangat Indonesia, maka dapat diperkirakan akan mampu mengembalikan modal dalam kurun waktu dua tahun Rp. 82.806.252. kembalinya modal awal ini dapat dicapai dalam waktu kurun dua tahun. Sehingga akan memberi keuntungan lebih pada investor, karena para investor tidak perlu menunggu waktu yang terlalu lama untuk memetik hasil dari investasinya.

Pencapaian tersebut dikarenakan beberapa faktor yang dimiliki oleh PT. Parwindo. Diantaranya adalah PT. Parwindo menggunakan infrastruktur dengan standart yang bagus, untuk surat kabar nasional. Semua alat-alat dan perlengkapan PT. Parwindo, merupakan barang pilihan dan berkualitas. Semua rician infrastruktur PT. Parwindo dapat dilihat pada tabel infrastruktur. Sehingga dengan alasan di atas, untuk itu PT.Smindo memerlukan modal yang cukup besar.

Sedangkan berdasarkan perhitungan ROI maka, diperkirakan dalam dua tahun PT. Parwindo mengembalikan investasi kepada investor sebanyak 14,9 % dari total investasinya Rp. 522.400.000, untuk mendapatkan :

Return of Invesment = nett income Total Asset = 82.806.252 522.400.000

= 0,149 x 100% = 14,9 %

(37)

BAB VI Kesimpulan

Analisis Kelayakan Surat Kabar Semangat Indonesia

Proposal ini memiliki kelayakan untuk mendirikan perusahaan media online “Pariwisata Indonesia” adapun analisis kelayakan yang ada adalah:

Merupakan Organisasi Pers yang pada awal pendiriannya  Didirikan oleh warga negara Indonesia ;

 Didirikan dengan bentuk badan hukum Indonesia berupa perseroan terbatas ;  Seluruh modal awal usahanya dimiliki oleh warga negara Indonesia

Telah memiliki

 Latar belakang, maksud, dan tujuan pendirian serta mencantumkan nama, visi, misi, dan format yang akan dibuat;

 Akta pendirian usaha dan perubahannya berserta pengesahan badan hukum, atau telah terdaftar pada instansi yang berwenang;

 Susuna dan nama pengurus penyelenggara penerbitan;  Studi kelayakan dan rencana kerja;

 Uraian tentang aspek permodalan

 Uraian tentang proyeksi pendapatan (revenue) dari iklan dan pendapatan lain yang sah;

 Struktur organisasi mulai dari unit kerja tertinggi sampai unit kerja terendah, termasuk uraian tata kerja yang melekat pada setiap unit kerja;

(38)

 Daftar inventaris sarana dan prasarana yang akan digunakan,;

Media online Pariwisata Indonesia merupakan organisasi pers dalam manajemen SDM yang memiliki keunggulan sebagai berikut :

 Manajemen berbasis kompetensi

(39)

Daftar Pustaka

Agung, gregorius. Giant Step to be web Design Enterpreneur. Elexmedia Computindo. Jakarta: 2005

Djuroto, Totok. “Manajemen enerbitan Pers”, PT. Remaja Rosdakarya. Bandung : 2002

Julius, Bob. Google is My Salesman-Mengubah Mesin Penjual Menjadi Mesin Penjual Paling Produktif. Jakata: 2003

Santana, Septiawan . “Jurnalisme Kontemporer“, Yayasan Obor Indonesia. Jakarta : 2005

Referensi

Dokumen terkait

Persentase kebutuhan dosen akan aplikasi yang dapat membantu merancang dan mengelola content dari situs web pribadinya Persentase dosen yang memerlukan aplikasi untuk

Analisis uji-t dua pihak digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa dengan menerapkan  pembelajaran inkuiri terbimbing

 Masa ini merupakan periode kedokteran umah Sakit, era kedokteran klinis  Pada pertengahan abad ke * dikatakan sebagai abad modern dr

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya.Rasio ini menunjukkan faktor dari

“ Bisa diceritain engga perjalanan red clover dari awal sampai sekarang?“..

Tidak dipungkiri bahwa penggunaan printer dalam suatu pekerjaan tidak selalu efektif. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan printer dalam sebuah perusahaan, seperti

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan penguasaan pengetahuan laundry melalui penggunaan video pembelajaran pada peserta didik SMKN

Setelah mendapat penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan kepada ibu/ bapak dan anak sebagai subjek penelitian yang berjudul: “Prevalensi Trauma Gigi Sulung Anterior