55
Pada bab ini penyusun akan menjelaskan mengenai analisis dan gambaran dari sistem yang ada dan bagaimana perancangan program aplikasi yang akan dibuat. Metodologi yang digunakan adalah metodologi berorientasi objek. Yang menggunakan pemodelan dengan diagram UML (Unified Modeling Language). Perancangan yang di buat berdasrakan data perusaan menurut SK. Anggaran Direktorat Jendral No. 047/VIII/2005
4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
Kegiatan analisis sistem yang berjalan merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam bagian-bagian atau komponen komputer dengan tujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah yang muncul dari sistem tersebut. Sehingga mengarah kepada suatu solusi untuk perbaikan maupun pengembangan ke arah yang lebih baik serta sesuai dengan kebutuhan perkembangan teknologi.
4.1.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan.
Analisis prosedur-prosedur dan data dari sistem yang dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi untuk melakukan kegiatannya, sehingga dapat tercapainya tujuan dari perusahaan atau instansi tersebut. Analisis prosedur sistem yang sedang berjalan berikut ini merupakan prosedur Prosedur Administrasi Perjalanan Dinas di BKPMPSDA Bandung.
Berikut ini adalah deskripsi prosedur administrasi perjalanan dinas yang berjalan: 1. Kepala Satker memberi perintah tugas dinas luar kota kepada bawahannya dan
mengeluarkan lembar SPT ( Surat Perintah Tugas ). Lembar SPT merupakan surat perintah tugas kepada 1 atau lebih pegawai yang ditugaskan untuk melaksanakan tugas dinas luar kota dalam rangka keperluan dinas.
2. Pembuat Daftar membuat Lembar SPPD ( Surat Perintah Perjalanan Dinas ) dan Biaya Perjalanan Dinas serta Rekapitulasi Biayanya berdasarkan SPT yang diterima.
3. Lembar SPPD dan Kwitansi serta Rekapitulasi biaya diperiksa dan dicatat oleh Pejabat PPP ke dalam pembukuan.
4. Bendahara Pengeluaran menerima Lembar SPPD dan Kwitansi biaya
5. Pegawai yang melaksanakan tugas dinas luar menandatangani lembar kwitansi dan menerima uang biaya perjalanan dinas, dan menerima lembar SPPD untuk dibawa ke instansi tujuan.
6. Setelah Pegawai yang melaksanakan tugas dinas luar kembali, maka lembar SPPD yang telah ditanda tangani dan dicap di instansi tujuan diserahkan kepada pembuat daftar untuk di visum. Visum merupakan istilah yang digunakan oleh pembuat daftar untuk mencantumkan nama pejabat instansi tujuan pada lembar belakang SPPD yang telah ditanda tangani dan di cap di instansi tujuan.
7. Pembuat Daftar memberi cap/stempel balai, menyimpan copy lembar SPPD dan menyerahkan lembar asli ke Bendahara Pengeluaran
4.1.1.1 Actor
Dalam menganalisis kebutuhan menggunakan pemrograman berorientasi objek, pertama kita harus mengetahui aktor-aktor yang terlibat dalam sistem yang akan kita bangun. Aktor adalah seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem yang sedang kita kembangkan. Adapun aktor-aktor yang berhubungan dengan dengan sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Kepala Satker
Memberi perintah tugas dinas luar kota kepada bawahannya dan mengeluarkan lembar SPT ( Surat Perintah Tugas ). Dalam 1 ruang lingkup SPT bisa terdapat lebih dari satu pegawai yang di tugaskan.
2. Pembuat Daftar
Pembuat Daftar membuat Lembar SPPD ( Surat Perintah Perjalanan Dinas ) dan Biaya Perjalanan Dinas serta Rekapitulasi Biayanya berdasarkan SPT yang diterima. Selain itu bertugas sebagai pelaksana visum perjalanan dinas sekaligus mempunyai hak akses penuh dalam perjalanan dinas.
3. Bendahara
Yang bertugas untuk menrealisasikan kebutuhan dana perjalanan dinas. 4. Pejabat PPP
Memeriksa dan mencatat Lembar SPPD dan Kwitansi serta Rekapitulasi biaya kemudian melakukan pembukuan.
5. Pegawai.
4.1.1.2. Model Use Case Diagram
Pemodelan ini dimaksudkan untuk menggambarkan kegiatan - kegiatan dan hubungan yang terjadi antara para aktor dan use case didalam sistem yang sedang berjalan. Adapun use case dari Surat Perintah Pejalanan Dinas di BKPMPSDA Bandung adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1 Use Case Diagram SPPD yang sedang berjalan 4.1.1.3 Skenario use case SPPD yang sedang berjalan
Adapun tahapan-tahapan skenario use case SPPD pada BKPMPSDA Bandung sebagai berikut.
1. Skenario use case SPT yang sedang berjalan Nama Use Case : SPT
SISPPD
Biaya dan Rekapitulasi Dana Bendahara
SPPD
<<include>>
Satker SPT Pembuat Daftar
<<include>>
Pegawai
Pembukuan
PejabatPPP <<extend>>
Aktor : K.Satker, pegawai
Tujuan : melakukan transaksi SPT
Tabel 4.1 Skenario SPT yang sedang berjalan
Aktor Sistem
1. Satker mengeluarkan SPT, dan menyeleksi kepada setiap pegawai yang akan ditugaskan.
2. Sistem mencatat daftar pegawai yang ditugaskan berdasarkan SPT.
3. Pegawai menerima tugas dari SPT yang telah di buat oleh satker.
2. Skenario use case SPPD yang sedang berjalan Nama Use Case : SPPD
Aktor :Pembuat daftar,bendahara
Tujuan : melakukan transaksi SPPD
Tabel 4.2 Skenario SPPD yang sedang berjalan
Aktor Sistem
1. Pembuat daftar membuat lembar SPPD berdasarkan SPT yang di terima.
2. Bendahara membuat biaya dan realisasi dana perjalanan dinas.
3. Sistem mencatat biaya dan realisasi dana perjalanan dinas 4. Kemudian Pembuat daftar
melakukan dan mengelola visum perjalanan dinas terhadap pegawai yang telah kembali dari tugas.
3. Skenario use case Biaya dan rekapitulasi dana yang sedang berjalan Nama Use Case : Biaya dan rekapitulasi dana
Aktor :Bendahara, pegawai
Tujuan : melakukan transaksi biaya, rekapitulasi dan relasisaidana
Tabel 4.3 Skenario biaya dan rekapitulasi dana yang sedang berjalan
Aktor Sistem
1. Bendahara menerima SPPD, biaya dan realisasi dana
2. Sistem mengelola biaya dan realisasikan dana perjalanan dinas,kemudian membuat kwitansi dan rekapitulasi kemdian menyerahkannya kepada pegawai 3. Pegawai menerima SPPD dan
kwitansi,kemudian menandatanginya dan
melaksanakan tugas dinas luar kota
4. Pegawai selesai melaksanakan tugas dinas luar kota
4. Skenario use case Lembar Detail SPPD yang sedang berjalan Nama Use Case : Pembukuan
Aktor : Pejabat PPP
Tujuan : melakukan pembukuan SPPD, biaya dan rekapitukasi dana
Tabel 4.4 Skenario biaya dan rekapitulasi dana yang sedang berjalan
Aktor Sistem
1. Pejabat PPP memeriksa SPPD, biaya dan rekapitulasi dana setelah pegawai selesai melaksanakan tugas
2. Sistem mengelola hasil pemeriksaan dan mencatat ke dalam pembukuan perjalanan dinas
4.1.1.4 Activity Diagram
Activity diagram digunakan untuk menggambarkan kegiatan-kegiatan
yang ada di dalam suatu sistem. Agar dapat lebih memahami tentang sistem yang akan dibuat, maka perlu dibuatkan activity diagram tentang sistem yang sedang berjalan. Berikut merupakan activity diagram ujian Surat Perintah Perjalanan Dinas di BKPMPSDA Bandung :
1. Activity Diagram SPT
Menggambarkan alur kerja (workflow) dari SPT yang dilakukan Kepala Satker pada Pegawai BKPMPSDA.
Gambar 4.2 Activity Diagram SPT yang berjalan 2. Activity Diagram SPPD
Menggambarkan alur kerja (workflow) dari SPPD yang dilakukan Pembuat Daftar pada Bendahara BKPMPSDA.
Gambar 4.3 Activity Diagram SPPD yang berjalan
Data Pegawai Membuat SPT
Data Pegawai yang akan di tugaskan Ya Tidak Menerima SPT Pegaw ai Satker Menerima SPT pegawai Membuat SPPD Melakukan Visum Mencatat SPPD Membuat Realisasi biaya perjalanan dinas
Bendahara Pembuat Daftar
3. Activity Diagram Biaya dan Rekapitulasi Dana
Menggambarkan alur kerja (workflow) dari Biaya dan Rekapitulasi Dana yang dilakukan Bendahara pada Pegawai BKPMPSDA.
Gambar 4.4 Activity Diagram Biaya dan Rekapitulasi Dana yang berjalan 4. Activity Diagram Pembukuan
Menggambarkan alur kerja (workflow) dari Pembukuan yang dilakukan Pejabat PPP BKPMPSDA.
Gambar 4.5 Activity Diagram Pembukuan yang berjalan
SPPD dan Biaya
Membuat Kwitansi dan Rekapitulasi biaya Menerima Kwitansi Menandatangani dan melaksanakan tugas Kembali dari tugas Pegaw ai Bendahara Memeriksa SPPD,biaya,rekapitulasi dan realisai dana
Melakukan Pembukuan Tidak
Ya
4.1.2 Evaluasi Sistem Yang Berjalan
Sebelum merancang sebuah sistem, ada baiknya terlebih dahulu kita menganalisis sistem yang sedang berjalan guna mengetahui kelemahan dari sistem yang berjalan tersebut.
Adapun kelemahan dari sistem yang sedang berjalan dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Sering terjadi kesalahan dalam pencatatan dan perhitungan serta Pemasukan Data Tarif uang harian biaya perjalanan dinas tidak otomatis. Untuk mengatasi hal ini dirancang sebuah Sistem Informasi dimana dapat secara otomatis melakukan Pemasukan Data Tarif uang harian biaya perjalanan.
2. Masih lamanya waktu yang diperlukan untuk memeriksa, menghitung, dan menyajikan hasil dari Pembuatan Daftar Rekapitulasi, Realisasi dan Sisa Dana Perjalanan dinas untuk setiap sub kegiatan harus membuka file satu persatu, sehingga waktu pengerjaannya pun kurang efisien.untuk mengatasi hal ini dirancang sebuah Sitem Informasi Perjalanan Dinas dimana Sistem Informasi ini dapat secara otomatis memeriksa, menghitung dan menyajikan langsung hasil Pembuatan Daftar Rekapitulasi, Realisasi dan Sisa Dana Perjalanan dinas untuk setiap sub kegiatan.
3. Data yang telah dimasukkan tidak tersimpan dengan baik, kemudian untuk melakukan pencarian data memerlukan waktu yang lama.
4.2 Perancangan Sistem
Yang dimaksud dengan analisis adalah proses mendekomposisi atau menginvestigasi domain problem atau requirements menjadi bagian - bagian yang kita mengerti. Proses analisis lebih menekankan kepada pertanyaan seperti apakah system yang akan kita kerjakan, bagaimana sistem tersebut digunakan sehari - hari oleh user. Sedangkan perancangan adalah melakukan sintesa model software dari problem yang kita analisis, menterjemahkan domain model kepada software model sehingga bisa dimengerti dan dikomunikasikan kepada anggota tim lain dan juga para profesional software lainnya.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem.
Adapun tujuan dari perancangan Sistem Informasi Perjalanan Dinas adalah sebgai berikut :
Tujuan tahap perancangan sistem :
1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
2. memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap untuk pemrogram dan ahli-ahli tehnik yang terlibat. Sasaran yang harus dicapai : 1. desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan digunakan, data harus
mudah ditangkap, metode harus mudah diterapkan, informasi mudah dihasilkan dan mudah pula dipahami.
2. Desain sistem harus mendukung tujuan utama perusahaan.
3. Desain sistem harus efisien dan efektif dalam mendukung pengolahan transaksi, pelaporan menejemen dan pembuatan keputusan.
Desain sistem harus memberikan komponen sistem informasi secara rinci, meliputi data, informasi, media penyimpanan, prosedur yang digunakan, sumber daya manusia yang dibutuhkan, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendaliannya.
4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Dirancang.
Pada sub bab ini akan dijelaskan gambaran umum dari aplikasi simulasi yang akan dibangun, dengan menguraikan aliran proses dan aliran kerja keseluruhan dari aplikasi simulasi itu sendiri.
4.2.2.1 Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan
dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Berdasarkan aktor dan use case diatas, maka dapat digambarkan use case diagram Sistem Informasi Perjalanan Dinas sebagai berikut:
Gambar 4.6 Perancangan Use Case Diagram SPPD 4.2.2.2 Skenario Use Case
Aliran proses di atas, dapat dideskripsikan atau diuraikan lebih lengkap lagi dengan menggunakan suatu skenario use case. Yaitu dengan menggunakan tabel – tabel yang berisikan Nama, Tujuan, Deskripsi singkat dan Aktor yang terlibat di dalamnya. Dan pada bagian skenario diuraikan aksi dari aktor yang terlibat dan bagaimana reaksi dari sistem.
Pengelolaan Tarif Perjalanan Dinas Perancangan SPPD
Transaksi Penugasan Pegawai
Pengelolaan Kegiatan
Transaksi Biaya Perjalanan Dinas
Transaksi SPT <<extend>> Pejabat PPP Bendahara Satker Transaksi SPPD <<include>> <<include>> <<include>> Pengelolaan Data Induk Wilayah
Pengelolaan Data Induk Transportasi
Login
Pengelolaan Data Induk Pegawai Pembuat Daftar
1. Skenario Login
Nama Use Case : Login
Aktor :Pembuat Daftar,bendahara,satker,pejabatPPP Tujuan : untuk masuk ke menu utama
Tabel 4.5 Skenario login
2. Skenario Pengelolaan Data Induk Wilayah
Nama Use Case : Pengelolaan Data Induk Wilayah Aktor :Pembuat Daftar
Tujuan : Menambah, mengedit, mencari Induk wilayah, kategori wilayah dan propinsi
Aktor Sistem
1. User mengisi form login.
2. Apabila nama user kosong sistem akan menampilkan pesan “ nama user belum diisi”.
3. Apabila password kosong sistem akan menampilkan pesan “ password belum diisi”.
4. Apabila nama user dan password telah diisi maka sistem akan melakukan validasi terhadap nama user dan password apakah nama user dan password terdapat pada database. 5. Apabila user name dan password
terdaftar maka sistem melakukan validasi terhadap hak akses pada field akses.
Tabel 4.6 Skenario Pengelolaan Data Induk Wilayah
Aktor Sistem
1. Pembuat daftar pilih sub menu induk untuk menginput, propinsi dan kategori propinsi.
2. Sistem menampilkan form input propinsi dan kategori wilayah. 3. Pembuat daftar menginputkan
data kemudian mengklik tombol simpan.
4. Apabila data kategori, propinsi berhasil di input maka sistem menampilkan pesan “Data berhasil disimpan” dan system menambah record baru pada database, apabila soal gagal di input maka sistem menampilkan “ data gagal disimpan”.
5. Pembuat daftar plih sub menu induk wilayah
6. sistem menampilkan form induk wilayah.
7. Pembuat daftar mengklik tombol pencarian
8. Apabila data propinsi dan kategori wilayah gagal atau tidak terdapat dalam database maka sistem menampilkan “data tidak ada”
9. Pembuat daftar menginputkan data kemudian mengklik tombol simpan.
10. Apabila data induk wilayah berhasil di inputkan maka sistem menampilkan pesan “Data berhasil disimpan” dan sistem menambah record baru pada database, apabila soal gagal di input maka sistem menampilkan “ data gagal disimpan”.
11. Pembuat Daftar mengklik edit pada table data.
12. Sistem menampilkan pesan “data telah diubah”
3. Skenario Pengelolaan Data Induk Kegiatan
Nama Use Case : Pengelolaan Data Induk Kegiatan
Aktor :Pejabat PPP
Tujuan : untuk mengedit, menambah dan mencari daftar kegiatan, sub kegiatan, MAK dan pagu anggaran yang sesuai dengan DIPA
Tabel 4.7 Skenario PengelolaanData Induk Kegiatan
Aktor Sistem
1. Pejabat PPP pilih sub menu induk untuk menginput, kegiatan, sub kegiatan, MAK.
2. Sistem menampilkan form input kegiatan, sub kegiatan, MAK. 3. Pejabat PPP menginputkan
data kemudian mengklik tombol simpan.
4. Apabila data kegiatan, sub kegiatan dan MAK berhasil di input maka sistem menampilkan pesan “Data berhasil disimpan” dan sistem menambah record baru pada database, apabila soal gagal di input maka sistem menampilkan “ data gagal disimpan”.
5. Pejabat PPP pilih sub menu pagu anggaran
6. sistem menampilkan form induk pagu anggaran.
7. Pejabat PPP menginputkan data kemudian mengklik tombol simpan.
8. Apabila data pagu anggaran berhasil di input maka sistem menampilkan pesan “Data berhasil disimpan” dan system menambah record baru pada database, apabila soal gagal di input maka sistem menampilkan “ data gagal disimpan”.
9. Pejabat PPP mengklik tombol pencarian
10. Apabila data kegiatan, sub kegiatan, dan MAK gagal atau tidak terdapat dalam database maka sistem menampilkan “data tidak ada”
11. Pejabat PPP mengklik edit pada table data.
12. Sistem menampilkan pesan “data telah diubah”
4. Skenario Pengelolaan Data Induk Transportasi
Nama Use Case : Pengelolaan Data Induk Transportasi Aktor :Pembuat Daftar
Tujuan : Menambah dan mengedit Induk kendaraan dan jenis kategori angkutan
Tabel 4.8 Skenario Pengelolaan Data Induk transportasi
Aktor Sistem
1. Pembuat daftar pilih sub menu induk input jenis kategori angkutan dan kendaraan .
2. Sistem menampilkan form input jenis kategori angkutan dan kendaraan. 3. Pembuat daftar menginputkan
data kemudian mengklik tombol pencarian.
4. Apabila data jenis kategori angkutan gagal atau tidak
terdapat dalam database maka sistem menampilkan “data tidak ada”
5. Pembuat daftar mengklik tombol simpan
6. Apabila data jenis kategori angkutan dan kendaraan berhasil di input maka sistem menampilkan pesan “Data berhasil disimpan” dan sistem menambah record baru pada database apabila kendaraan gagal di input maka sistem menampilkan “ data gagal disimpan”.
7. Pembuat daftar mengklik edit pada table data.
8. Sistem menampilkan pesan “data telah diubah”
5. Skenario Pengelolaan Data Induk pegawai
Nama Use Case : Pengelolaan Data Induk pegawai Aktor :Pembuat Daftar
Tujuan : Menambah, mengedit dan melakukan pencarian kategori golongan, golongan, jabatan dan pegawai
Tabel 4.9 Skenario Data Induk pegawai
Aktor Sistem
1. Pembuat daftar pilih sub menu induk untuk menginput, kategori golongan, golongan, jabatan.
2. Sistem menampilkan form input kategori golongan, golongan, jabatan.
3. Pembuat daftar menginputkan data kemudian mengklik tombol simpan.
4. Apabila data kategori golongan, golongan, jabatan berhasil di input maka sistem menampilkan pesan “Data berhasil disimpan” dan sistem menambah record baru pada database, apabila soal gagal di input maka sistem menampilkan “ data gagal disimpan”.
5. Pembuat daftar pilih sub menu pegawai
6. sistem menampilkan form induk pegawai.
7. Pembuat daftar menginputkan data kemudian mengklik tombol simpan.
8. Apabila data pegawai berhasil di input maka sistem menampilkan pesan “Data berhasil disimpan” dan sistem menambah record baru pada database, apabila soal gagal di input maka sistem menampilkan “ data gagal disimpan”.
9. Pembuat daftar mengklik tombol pencarian.
10. Apabila data kategori golongan, golongan, jabatan gagal atau tidak terdapat dalam database maka sistem menampilkan “data tidak ada”
11. Pembuat daftar mengklik edit pada table data.
12. Sistem menampilkan pesan “data telah diubah”
6. Skenario Pengelolaan tarif perjalanan dinas
Nama Use Case : Pengelolaan tarif perjalanan dinas Aktor :Pembuat Daftar
Tujuan : Menambah, mengeditt dan mencari Induk jenis dan tarif uang harian
Tabel 4.10 Skenario Pengelolaan Data Induk jenis dan tarif uang harian
Aktor Sistem
1. Pembuat daftar pilih sub menu induk input jenis dan tarif uang harian.
2. Sistem menampilkan form input jenis dan tarif uang harian.
3. Pembuat daftar menginputkan data kemudian mengklik tombol pencarian.
4. Apabila data tarif uang harian gagal atau tidak terdapat dalam database maka sistem menampilkan “data tidak ada” 5. Pembuat daftar mengklik
tombol simpan
6. Apabila data jenis dan tarif uang harian. berhasil di input maka sistem menampilkan pesan “Data berhasil disimpan” dan sistem menambah record baru pada database apabila data kendaraan gagal diinput maka sistem akan menampilkan“ data gagal disimpan”
7. Pembuat daftar mengklik edit pada table data.
8. Sistem menampilkan pesan “data telah diubah”
7. Skenario Transaksi Penugasan Pegawai
Nama Use Case : Pengelolaan Penugasan Pegawai Aktor :Pembuat Daftar
Tujuan : Menambah, mengedit, mencetak dan melakukan pencarian Penugasan Pegawai
Tabel 4.11 Skenario Transaksi Penugasan Pegawai
Aktor Sistem
1 Pembuat daftar pilih sub menu Transaksi>SPT>Penugasan Pegawai
2 Sistem menampilkan form input Penugasan Pegawai.
3 Pembuat daftar menginputkan dengan mencari terlebih dahulu berdasarkan no.SPT. kemudian menginputkan NIP pegawai yang ditugaskan.
4. Sistem menemukan no.spt dan secara otomatis mengisi tanggal berangkat/kembali serta tujuan. kemudian melakukan validasi NIP pegawai yang ditugaskan apakah sudah pernah ditugaskan sebelumnya.
5. Kemudian Pejabat PPP mengklik tombol simpan.
6. Apabila data penugasan pegawai berhasil di input maka sistem menampilkan pesan “Data berhasil disimpan” dan sistem menambah record baru pada database, apabila gagal di input maka sistem menampilkan “ data gagal disimpan”
7. sistem menampilkan table data seluruh penugasan pegawai berdasarkan NIP, nama, golongan dan jabatan.
8. Pejabat PPP mengklik tombol edit. Kemudian mengklik pada table data /melakukan pencarian berdasarkan no.SPT untuk diedit.
9. Pejabat PPP mengklik tombol edit.
10. Sistem menampilkan pesan “data telah diubah”
11. Pejabat PPP mengklik tombol view untuk melihat dan mencetak data penugasan pegawai
12. Sistem merespon dengan menampilkan data penugasan
8. Skenario Transaksi SPT
Nama Use Case : Transaksi SPT
Aktor :Satker/Pembuat daftar
Tujuan : Mengetahui Transaksi SPT pegawai yang akan ditugaskan Tabel 4.12 Skenario Transaksi SPT
Aktor Sistem
1. Satker/ pembuat daftar pilih menu Transaksi>SPT>Induk SPT
2. Sistem menampilkan form input SPT.
3. Satker/ Pembuat daftar menginputkan no.SPT dan mengisi tanggal berangkat/ kembali.
4. Satker/Pembuatdaftar
menginputkan dengan kategori wilayah
(kabupaten/kotamadya) dan mengisi maksud perjalanan dinas.
5. Kemudian satker/pembuat daftar mengklik tombol simpan.
6. Apabila SPT berhasil di input maka sistem menampilkan pesan “Data berhasil disimpan” dan sistem menambah record baru pada database, apabila gagal di input maka sistem menampilkan “ data gagal disimpan”
7. sistem menampilkan table data seluruh SPT berdasarkan no.SPT, tanggalSPT, tujuan, berangkat, kembali, angkutan.
8. satker/pembuat daftar mengklik tombol pegawai yang ditugaskan.
9. Sistem menampilkan daftar pegawai yang akan ditugaskan untuk melakukan perjalanan dinas.
9. Skenario Transaksi SPPD
Nama Use Case : Transaksi SPPD Aktor :Pembuat Daftar
Tujuan : Mengetahui Transaksi SPPD pegawai yang di telah ditugaskan
Tabel 4.13 Skenario Transaksi SPPD
Aktor Sistem
1. Pembuat daftar pilih menu Transaksi>SPPD
2. Sistem menampilkan form input SPPD.
3. Pembuat daftar menginputkan no.SPPD dan mengisi tanggal berangkat/ kembali. kemudian melakukan pencarian berdasarkan no.SPT, nama pegawai, kegiatan dan subkegiatan.
4. Sistem secara otomatis mengisi tanggal berangkat dan kembali, serta tujuan/maksud perjalanan dinas serta MAK untuk menentukan realisasi dana perjalanan dinas.
5. Pembuat daftar mengklik tombol simpan.
6. Apabila SPT berhasil di input maka sistem menampilkan pesan “Data berhasil disimpan” dan system menambah record baru pada database, apabila gagal di input maka sistem menampilkan “ data gagal disimpan”
7. sistem menampilkan table data seluruh SPT berdasarkan no.SPT, tanggal SPT, tujuan, berangkat, kembali, angkutan.
9. Pembuat daftar mengklik edit pada table data.
10. Sistem menampilkan pesan “data telah diubah”
10. Skenario Transaksi Biaya Perjalanan Dinas
Nama Use Case : Transaksi Biaya Perjalanan Dinas Aktor :Pembuat Daftar
Tujuan : Mengetahui rincian Transaksi Biaya perjalanan dinas Tabel 4.14 Skenario Transaksi Biaya Perjalanan Dinas
Aktor Sistem
1. Bendahara memilih menu Transaksi>BiayaSPPD
2. Sistem menampilkan form input Biaya Perjalanan Dinas.
3. Pembuat daftar kemudian masukkan data biaya perjalanan dinas, lalu pilih tombol cari untuk memilih nama pegawai sesuai dengan no.SPPD
4. Maka sistem secara otomatis menghitung rincian biaya akan ditampilkan sesuai dengan kategori golongan pegawai, kategori wilayah dan kategori golongannya.
5. Bendahara mengklik tombol simpan.
6. Apabila data transaksi biaya berhasil di input maka sistem menampilkan pesan “Data berhasil disimpan” dan sistem menambah record baru pada database, apabila gagal di input maka sistem menampilkan “ data gagal disimpan”
7. Bendahara mengklik tombol tampil.
8. sistem menampilkan table data seluruh rincian biaya perjalanan dinas berdasarkan no.SPPD 9. Bendahara mengklik tombol
cetak kwitansi dan rekapitulasi biaya perjalanan dinas berdasarkan no.SPPD untuk
mencetak kwitansi dan rekapitulasi
10. Sistem menampilkan form cetak dan mencetak berdasarkan no.SPPD dalam lingkup 1 (satu) SPT.
4.2.2.3 Sequence Diagram
Menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segi empat bernama pesan diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan proses vertikal.
1. Sequence Diagram Login
Gambar 4.7. Sequence Diagram Login : user
: user
Form Login
Form Login Database SISPPD Database SISPPD 1: User login 2: Cek user 3: User diterima 4: Confirm
2. Sequence Diagram Pengelolaan Data Induk wilayah
Berikut sequence diagram untuk pengelolaan data induk wilayah dimana pembuata daftar dapat melihat, mencari, menginput, mengedit dan menghapus data wilayah, kemudian sistem informasi akan merespon dengan menyimpan dan mengupdate data induk wilayah yang dinput dan diedit.
Gambar 4.8. Sequence Diagram Pengelolaan Data Induk wilayah
3. Sequence Diagram Pengeloalan Data Induk Kegiatan
Berikut sequence diagram untuk pengelolaan data induk kegiatan dimana pejabat PPP dapat melihat, mencari, menginput, mengedit dan menghapus data
: Pembuat Daftar : Pembuat Daftar
form provinsi
form provinsi form kat wilayah form kat
wilayah
form wilayah
form wilayah database SISPPD database
SISPPD
1: request data provinsi
2: data valid
3: simpan data request provinsi
5: request data kategori wilayah
6: data valid
7: simpan request data kategori wilayah
9: request data wilayah
10: data valid
11: simpan request data wilayah 4: data request provinsi
8: request data kat wilayah
kegiatan, yang dimana semua ketentuan tercantum dalam DIPA, kemudian sistem informasi akan merespon dengan menyimpan dan mengupdate data ind uk kegiatan yang dinput dan diedit.
Gambar 4.9Sequence Diagram Pengeloalan Data Induk Kegiatan 4. Sequence Diagram Pengeloalan Data Induk Transportasi
Berikut sequence diagram untuk pengelolaan data induk transportasi dimana pembuata daftar dapat melihat, mencari, menginput, mengedit dan menghapus
: Pejabat PPP
: Pejabat PPP Form kegiatanForm kegiatan Form sub kegiatan Form sub
kegiatan
Form MAK
Form MAK Form pagu anggaran Form pagu anggaran Database SISPPD Database SISPPD 1: request data kegiatan
2: Verifikasi
3: request data kegiatan
4: Data kegiatan
5: request data sub kegiatan
6: Verifikasi
7: request data sub kegiatan
8: Data sub kegiatan
9: request data MAK
10: reguest data MAK
11: request data MAK
12: Data MAK
13: request data pagu anggaran
14: Verifikasi
15: request data pagu anggaran
data transportasi, kemudian sistem informasi akan merespon dengan menyimpan dan mengupdate data induk transportasi yang dinput dan diedit.
Gambar 4.10 Sequence Diagram Pengeloalan Data Induk Transportasi
5. Sequence Diagram Pengeloalan Data Induk Pegawai
Berikut sequence diagram untuk pengelolaan data induk pegawai dimana pembuata daftar dapat melihat, mencari, menginput, mengedit dan menghapus data pegawai, kemudian sistem informasi akan merespon dengan menyimpan dan mengupdate data induk transportasi yang dinput dan diedit.
: Pembuat Daftar
: Pembuat Daftar Form kategori
kendaraan Form kategori kendaraan Form jenis kendaraan Form jenis kendaraan Database SISPPD Database SISPPD 1: request data kategori kendaraan
2: Verifikasi
3: request kategori kendaraan 4: Data kategori kendaraan
5: request data jenis kendaraan
6: Verifikasi jenis kendaraan
7: request jenis kendaraan 8: data jenis kendaraan
Gambar 4.11 Sequence Diagram Pengeloalan Data Induk Pegawai
6. Sequence Diagram Pengelolan Tarif Perjalanan Dinas
Berikut sequence diagram untuk pengelolaan tarif perjalanan dinas dimana pembuat daftar dapat melihat, mencari, menginput, mengedit dan menghapus data jenis uang harian dan tarif uang harian, kemudian sistem informasi akan merespon dengan menyimpan dan mengupdate data tarif yang dinput dan diedit.
: Pembuat Daftar
: Pembuat Daftar Form kategori golongan Form kategori
golongan
Form golongan
Form golongan Form jabatanForm jabatan Form pegawaiForm pegawai Database SISPPD Database
SISPPD 1: request data kategori golongan
2: Verifikasi
3: request data kategori golongan
4: Data kategori golongan
5: request data golongan
6: Verifikasi
7: request data golongan
8: Data golongan
9: request data jabatan
10: reguest data jabatan
11: request data jabatan
12: Data jabatan
13: request data pegawai
14: Verifikasi
15: request data pegawai
Gambar 4.12 Sequence Diagram Pengeloalan Data Tarif Perjalanan Dinas
7. Sequence Diagram Transaksi Penugasan Pegawai
Berikut sequence diagram untuk transaksi penugasan pegawai dimana satker dapat melihat, mencari, menginput, mengedit, menghapus dan mencetak data penugasan pegawai, kemudian sistem informasi akan merespon dengan menyimpan dan mengupdate data penugasan pegawai yang dinput dan diedit.
: Pembuat Daftar
: Pembuat Daftar Form jenis uang
harian Form jenis uang
harian
Form tarif uang harian Form tarif uang
harian
Database SISPPD Database
SISPPD 1: request data jenis uang harian
2: Verifikasi
3: request jenis uang harian 4: Data jenis uang harian
5: request data tarif uang harian
6: Verifikasi tarif uang harian
7: request tarif uang harian 8: data tarif uang harian
Gambar 4.13 Sequence Diagram Transaksi Penugasan Pegawai
8. Sequence Diagram Transaksi SPT
Berikut sequence diagram untuk transaksi SPT dimana satker dapat melihat, mencari, menginput, mengedit dan menghapus kemudian sistem informasi akan merespon dengan menyimpan dan mengupdate data SPT yang dinput dan diedit.
: Satker
: Satker Form Penugasan Pegawai Form Penugasan Pegawai Database SISPPD Database SISPPD 1: Request data Penugasan
2: Verifikasi data
3: Request data penugasan 4: data Penugasan 5: Cetak data penugasan
6: data penugasan 7: View data penugasan
Gambar 4.14 Sequence Diagram Transaksi SPT
9. Sequence Diagram Transaksi SPPD
Berikut sequence diagram untuk transaksi SPPD dimana satker dapat melihat, mencari, menginput, mengedit dan menghapus kemudian sistem informasi akan merespon dengan menyimpan dan mengupdate data SPPD yang dinput dan diedit.
: Satker : Satker Form SPT Form SPT Form Penugasan Form Penugasan Database SISPPD Database SISPPD 1: Request data SPT 2: Verifikasi data SPT 3: request data SPT 4: Data SPT
5: Request data penugasan
6: Data Penugasan
7: Request Data penugasan
Gambar 4.15 Sequence Diagram Transaksi SPPD 10. Sequence Diagram Transaksi Biaya Perjalanan Dinas
Berikut sequence diagram untuk transaksi biaya perjalanan dinas dimana bendahara dapat melihat, mencari, menginput, mengedit, menghapus dan menampilakan serta mencetak biaya dan rincian tarif kemudian sistem informasi
: Pembuat Daftar
: Pembuat Daftar Form SPPD : Form SPPD : NewClassNewClass
Database SPPD Database SPPD 1: Request data SPPD 2: Request data SPT 3: Data SPT 4: Request Data Penugasan
5: Data Penugasan 6: Request Data Pegawai
7: Data Pegawai 8: Request Data Kegiatan
9: Data kegiatan 10: Request Data SPPD
11: Data SPPD
akan merespon dengan menyimpan dan mengupdate data biaya perjalanan dinas yang dinput dan diedit.
Gambar 4.16 Sequence Diagram Transaksi Biaya Perjalanan Dinas
4.2.2.4 Collaboration Diagram
Diagram kolaborasi digunakan untuk permodelan hubungan antar satu kelas dengan kelas lainnya dilihat dari segi kolaborasi kelasnya. Dan permodelannya digambarkan berdasarkan fungsi atau proses yang dimiliki masing- masing bagian.
: Bendahara : Bendahara
Form biaya perjalanan dinas
Form biaya
perjalanan dinas Database SISPPD Database
SISPPD
1: request data perjalanan dinas
2: Request data SPPD
3: Data SPPD
4: request Data Pegawai
5: data pegawai
6: request data wilayah
7: Data wilayah
8: request data kendaraan
9: Data kendaraan
10: Verifikasi dan kalkulasi data
11: Request Data biaya dan tarif perjalanan dinas
12: Data biaya dan rincian tarif perjalanan dinas
13: Cetak data biaya dan rincian tarif
14: request data biaya dan rincian tarif perjalanan dinas
1. Collaboration Diagram Login
Gambar 4.17 Collaboration Diagram Login
2. Collaboration Diagram Pengelolaan Data Induk Wilayah
Gambar 4.18 Collaboration Diagram Pengelolaan Data Induk Wilayah Form Login : user Database SISPPD 2: Cek user 3: User diterima 1: User login 4: Confirm form kat wilayah : Pembuat Daftar form provinsi form wilayah database SISPPD 2: data valid 6: data valid 10: data valid 1: request data provinsi
5: request data kategori wilayah
9: request data wilayah
3: simpan data request provinsi
4: data request provinsi 7: simpan request data kategori wilayah
8: request data kat wilayah
11: simpan request data wilayah
3. Collaboration Diagram Pengelolaan Data Induk Kegiatan
Gambar 4.19 Collaboration Diagram Pengelolaan Data Induk Kegiatan
4. Collaboration Diagram Pengelolaan Data Induk Transportasi
Gambar 4.20 Collaboration Diagram Pengelolaan Data Induk Transportasi
13: request data pagu anggaran : Pejabat PPP Form kegiatan Form sub kegiatan Form MAK Form pagu anggaran Database SISPPD 2: Verifikasi 6: Verifikasi
10: reguest data MAK
14: Verifikasi 1: request data kegiatan
5: request data sub kegiatan
9: request data MAK
3: request data kegiatan
4: Data kegiatan
7: request data sub kegiatan 8: Data sub kegiatan
11: request data MAK
12: Data MAK
15: request data pagu anggaran
16: Data pagu anggaran
: Pembuat Daftar Form kategori kendaraan Form jenis kendaraan Database SISPPD 2: Verifikasi
6: Verifikasi jenis kendaraan
1: request data kategori kendaraan
5: request data jenis kendaraan 3: request kategori kendaraan
4: Data kategori kendaraan
7: request jenis kendaraan
5. Collaboration Diagram Pengelolaan Data Induk Pegawai
Gambar 4.21 Collaboration Diagram Pengelolaan Data Induk Pegawai
6. Collaboration Diagram Pengelolaan Data Tarif Perjalanan Dinas
Gambar 4.22 Collaboration Diagram Pengelolaan Data Tarif Perjalanan Dinas : Pembuat Daftar Form kategori golongan Form golongan Form jabatan Form pegawai Database SISPPD 2: Verifikasi 6: Verifikasi
10: reguest data jabatan
14: Verifikasi 1: request data kategori golongan
5: request data golongan
9: request data jabatan
13: request data pegawai
3: request data kategori golongan
4: Data kategori golongan
7: request data golongan 8: Data golongan
11: request data jabatan
12: Data jabatan
15: request data pegawai
16: Data pegawai
: Pembuat Daftar
Form jenis uang harian
Form tarif uang harian
Database SISPPD 2: Verifikasi
6: Verifikasi tarif uang harian 1: request data jenis uang harian
5: request data tarif uang harian 3: request jenis uang harian 4: Data jenis uang harian
7: request tarif uang harian
7. Collaboration Diagram Transaksi Penugasan Pegawai
Gambar 4.23 Collaboration Diagram Transaksi Penugasan Pegawai
8. Collaboration Diagram Transaksi SPT
Gambar 6.24 Collaboration Diagram Transaksi SPT : Satker Form Penugasan Pegawai Database SISPPD 2: Verifikasi data
1: Request data Penugasan 5: Cetak data penugasan
3: Request data penugasan 6: data penugasan 4: data Penugasan 7: View data penugasan
: Satker Form SPT Database SISPPD Form Penugasan 2: Verifikasi data SPT 1: Request data SPT
5: Request data penugasan
3: request data SPT 4: Data SPT
8: Data Penugasan
6: Data Penugasan
9. Collaboration Diagram Transaksi SPPD
Gambar 4.25 Collaboration Diagram Transaksi SPPD
10. Collaboration Diagram Transaksi Biaya Perjalanan Dinas
Gambar 4.26 Collaboration Diagram Transaksi Biaya Perjalanan Dinas
4.2.2.5 Class Diagram
Menggambarkan struktur statis class di dalam sistem. Class
merepresentasikan sesuatu yang ditangani oleh sistem. Relasi memungkinkan
: Pembuat Daftar Form SPPD Database SPPD 12: Save( ) 1: Request data SPPD 2: Request data SPT 4: Request Data Penugasan
6: Request Data Pegawai 8: Request Data Kegiatan
3: Data SPT 5: Data Penugasan 7: Data Pegawai 9: Data kegiatan 10: Request Data SPPD 11: Data SPPD : Bendahara Form biaya perjalanan dinas Database SISPPD
10: Verifikasi dan kalkulasi data
1: request data perjalanan dinas 13: Cetak data biaya dan rincian tarif
2: Request data SPPD 4: request Data Pegawai
6: request data wilayah 8: request data kendaraan
11: Request Data biaya dan tarif perjalanan dinas 14: request data biaya dan rincian tarif perjalanan dinas
3: Data SPPD 5: data pegawai 7: Data wilayah 9: Data kendaraan
12: Data biaya dan rincian tarif perjalanan dinas 15: View data biaya dan rinciin tarif perjalanan dinas
suatu kelas mengetahui atribut-atribut, operasi-operasi, serta relasi-relasi yang dimiliki kelas yang lainnya. Terdapat dua tipe relationship yaitu association dan
aggregation. Association yaitu hubungan stasis antar class, umumnya
menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Aggregation adalah bentuk khusus dari asosiasi dimana induk terhubung dengan bagian-bagiannya.
4.2.2.6 Component Diagram
Menggambarkan alokasi semua kelas dan obyek kedalam komponen-komponen dalam desain fisik sistem software. Diagram ini memperlihatkan pengaturan dan kebergantungan antara komponen-komponen software seperti source code, binary code dan komponen tereksekusi.
Gambar 4.28 Component Diagram SISPPD di BKPMPSDA Bandung cmp component diagram Menu Utama.exe Data Induk.exe Kegiatan.exe SubKegiatan.exe Transaksi.exe MAK.exe Pagu Anggaran.exe Propinsi.exe Wilayahexe Kategori Wilayah.exe Keluar.exe Pegaw ai.exe Jabatan.exe Jenis UH.exe Golongan.exe Tarif UH.exe Jenis Kendaraan.exe SPT.exe Kategori Golongan.exe Induk SPT.exe Kategori Kendaraan.exe Penugasan Pegaw ai.exe SPPD.exe Lembar SPPD.exe
Realisasi dan Sisa Dana Perj alanan
Dinas.exe Biaya Perj alanan.exe Lembar Kw itansi.exe Lembar SPT.exe Rekap Biaya Perj alanan Dinas.exe Login.exe Tools Component3 Component4 Component5 Component6 Laporan.exe
4.2.2.7 Deployment Diagram
Diagram ini mengambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem.
Gambar 4.29 Deployment Diagram SISPPD di BKPMPSDA Bandung 4.2.2.8 Pengkodean
Pengkodean yang Penulis usulkan untuk digunakan pada sistem ini, adalah sebagai berikut:
1. Kode Kategori Golongan YY - XX
No.urut Kategori Golongan Kode Kategori Golongan Contoh : KG 01 deployment Nodes Serv er Window s Serv er (OS) Window s 98/XP (OS) Aplikasi Client Window s 98/XP (SO) Visual Basic 6.0 «device» Sw itch «device» Sw itch Database Serv er SQL Serv er 2000 ODBC 1 Mengakses 1.. Berhubungan 1 1
2. Kode Jabatan YY - XX No.urut Jabatan Kode Jabatan Contoh : JB 01 3. Kode Tarif YY - XX No.urut Tarif Kode Tarif Contoh : TR 01
4. Kode Kategori Kendaraan YY - XX
No.urut Kategori Kendaraan Kode Kategori Kendaraan Contoh : KD 01
5. Kode Jenis Angkutan YY - XX
No.urut Jenis Angkutan Kode Jenis Angkutan Contoh : JA 01
6. Kode Surat Perintah Tugas YYY - XXX
No.urut Surat Perintah Tugas Kode Surat Perintah Tugas Contoh : SPT 001
7. Kode Surat Perintah Perjalanan Dinas YYYY - XXX
No.urut Surat Perintah Perjalanan Dinas Kode Surat Perintah Perjalanan Dinas Contoh : SPPD 001
8. Kode Kegiatan XXXX - XXXX
Kode Sub Kegiatan Kode Kegiatan Contoh : 9637 0001
9. Kode Nomor Induk Pegawai XX XXX XXXX
Kode Status Pegawai No.urut
Kode Satuan Kerja Contoh : 11004237
4.2.3 Perancangan Antar Muka
Antar muka adalah suatu media yang digunakan untuk komunikasi antara manusia (user) dengan komputer, oleh sebab itu aplikasi ini didesain agar user dapat dengan mudah menggunakannya atau mengoperasikannya .
4.2.3.1 Perancangan Input
Desain input merupakan awal di mulainya suatu proses informasi, dimana bahan bahan mentah dari informasi atau data, yang terdiri dari transaksi, entri, angka-angka, dan grafik atau tabel yang dilakukan oleh suatu organisasi. Akurat tidaknya suatu data dari sistem informasi tidak lepas dari data yang dimasukkan. Adapun perancangan input dari Sistem Informasi Perjalanan Dinas ini adalah sebagai berikut
1. Form Menu Login
pada form ini user dapat melakukan login dan bisa menjalankan aplikasi berdasarkan hak aksesnya sebagai apa.
Gambar 4.37 Form Login
Gambar 4.30. Form Login
Password User
Login X
2. Form Input Pegawai
Pada form ini digunakan untuk menginput, ubah data, hapus data pegawai pada sub menu Data Induk.
Gambar Sub Menu Induk Pegawai
Gambar 4.31 Form Input Pegawai
3. Form Input Kegiatan
Pada form ini digunakan untuk menginput, ubah data, hapus data kegiatan pada sub menu Data Induk.
Form Input Data Kegiatan
Gambar 4.32 Form Input Kegiatan NIP
Nama
Nama Lengkap Gol/Pangkat Jabatan
NIP Nama Gol Jabatan
Baru Ubah Simpan Hapus Batal Keluar
Induk Kegiatan Kode
Nama Kegiatan
Kode Nama Kegiatan
Ubah SImpan Hapus Batal Keluar
Baru `
4. Form Input Subkegiatan
Pada form ini digunakan untuk menginput, ubah data, hapus data sub kegiatan pada sub menu Data Induk.
Gambar 4.33 Form Input Data Sub Kegiatan
5. Form Input MAK
Pada form ini digunakan untuk menginput, ubah data, hapus data MAK pada sub menu Data Induk
Gambar 4.34 Form Input MAK Induk Sub Kegiatan
Kode Sub Kegiatan Nama Sub Kegiatan
Kode Sub Kegiatan
Ubah SImpan Hapus Batal Keluar Baru
`
Induk MAK Kode Nama MAK
Kode Nama MAK
Ubah SImpan Hapus Batal Keluar Baru
6. Form Input Pagu Anggaran
Pada form ini digunakan untuk menginput, ubah data, hapus data Pagu Anggaran pada sub menu Data Induk
Gambar 4.35 Form Input Data Pagu Anggaran 7. Form Input Propinsi
Pada form ini digunakan untuk menginput, ubah data, hapus data Propinsi pada sub menu Data Induk.
Induk Pagu Anggaran Kode
Kegiatan Sub Kegiatan MAK
Biaya
Total Dana Perjalanan Dinas Rp
KODE KEG SUB MAK NAMA PAGU
Ubah SImpan Hapus Batal Keluar Baru
Gambar 4.36 Form Input Data Propinsi
8. From Input Data Kategori Wilayah
Pada form ini digunakan untuk menginput, ubah data, hapus data Kategori Wilayah pada sub menu Data Induk.
Gambar 4.37 From Input Data Kategori Wilayah
9. Form Input Data Induk Wilayah
Pada form ini digunakan untuk menginput, ubah data, hapus data Induk Wilayah pada sub menu Data Induk.
Kode Propinsi Nama Propinsi
Kode Nama Propinsi
Ubah SImpan Hapus Batal Keluar
Baru `
Induk Kategori Wilayah Kode Kategori Wilayah Nama Kategori Wilayah Kode Nama Kawil
Gambar 4.38 Form Input Data Induk Wilayah 10. Form Input Data Kategori Golongan
Pada form ini digunakan untuk menginput, ubah data, hapus data Kategori Golongan pada sub menu Data Induk.
Gambar 4.39 Form Input Data Kategori Golongan Induk Wilayah
Kode Wilayah Nama Wilayah Propinsi
Kategori Wilayah
Kode Nama Wilayah Kodya/Kab Propinsi
Baru ` Ubah SImpan Hapus Batal Keluar
Induk Kategori Golongan Kode Kategori Nama Kategori Kode Nama
Ubah SImpan Hapus Batal Keluar Baru
11. Form Input Data Golongan
Pada form ini digunakan untuk menginput, ubah data, hapus data Golongan pada sub menu Data Induk.
Gambar 4.40 Form Input Data Golongan
12. Form Input Data Induk Jabatan
Pada form ini digunakan untuk menginput, ubah data, hapus data Jabatan pada sub menu Data Induk.
Gambar 4.41 Form Input Data Induk Jabatan Induk Golongan
Kode Golongan Pangkat Kategori
Kode Pangkat Golongan Kategori
Ubah SImpan Hapus Batal Keluar Baru ` Induk Jabatan Kode Jabatan Nama Jabatan Kode Jabatan
Ubah SImpan Hapus Batal Keluar Baru
13. Form Input Data Induk Jenis Uang Harian
Pada form ini digunakan untuk menginput, ubah data, hapus data Jenis Uang Harian pada sub menu Data Induk.
Gambar 4.42 Form Input Data Induk Jenis Uang Harian
14. Form Input Data Tarif Uang Harian
Pada form ini digunakan untuk menginput, ubah data, hapus data Tarif Uang Harian pada sub menu Data Induk.
Gambar 4.43 Form Input Data Tarif Uang Harian Induk Jenis Uang Harian
Kode Uang Harian Jenis Uang Harian
Kode Jenis Uang Harian
Baru ` Ubah SImpan Hapus Batal Keluar
Induk Tarif Uang harian Kode Tarif
Jenis Tarif Kategori Wilayah Kategori Golongan Biaya Rp
Kode Jenis Tarif Gol Kodya/Kab Tarif
Ubah SImpan Hapus Batal Keluar Baru
15. Form Input Data Induk Kategori Kendaraan
Pada form ini digunakan untuk menginput, ubah data, hapus data induk Kategori Kendaraan pada sub menu Data Induk.
Gambar 4.44 Form Input Data Induk Kategori Kendaraan 16. Form Input Data Induk Jenis Kendaraan
Pada form ini digunakan untuk menginput, ubah data, hapus data Induk Jenis Kendaraan pada sub menu Data Induk.
Gambar 4.45 Form Input Data Induk Jenis Kendaraan Induk Kategori Kendaraan
Kode Kategori Nama Kategori
Kode Nama Angkutan
Ubah SImpan Hapus Batal Keluar Baru
`
Induk Jenis Kendaraan Kategori Kendaraan Kode Jenis Kendaraan Nama Jenis Kendaraan
Kode Jenis Angkutan Nama Angkutan
17. Form Data Induk SPT
Pada form ini digunakan untuk menginput, ubah data, hapus data transaksi Induk SPT pada sub menu Transaksi.
Gambar 4.46 Form Data Induk SPT 18. Form Input Data Penugasan Pegawai
Pada form ini digunakan untuk menginput, ubah data, hapus data Penugasan Pegawai pada sub menu Transaksi.
Surat Perintah Tugas (SPT) Nomor SPT
Tanggal SPT Ditugaskan Ke
Maksud Perjalanan Dinas Tanggal Berangkat Tanggal Kembali
Kendaraan Yang Digunakan
No SPT Tanggal SPT
Tujuan Berangkat Kembali Angkutan
Baru Ubah Simpan Hapus Batal Keluar Penugasan
Gambar 4.47 Form Input Data Penugasan Pegawai
19. Form Biaya Perjalanan Dinas
Pada form ini digunakan untuk menginput, ubah data, hapus data transaksi Perjalanan Dinas pada sub menu Transaksi.
Pegawai Yang Ditugaskan
Tanggal Berangkat Tanggal Kembali Tujuan DInas
NIP Nama Gol Jabatan
Nomor / Tanggal SPT
NIP / Nama Pegawai No SPT
Cetak Baru Ubah Simpan Hapus Batal Kelua r
Gambar 4.48 Form Biaya Perjalanan Dinas 20. Form Input Transaksi Data SPPD
Gambar 4.49 Form Input Transaksi Data SPPD Biaya Perjalanan DInas
No SPD NIP Nama
Kategori Gol Kategori Wilayah Kategori Kend
No Val Rincian Tarif Tarif SPPD Lama
Ubah SImpan Hapus Batal Keluar Baru
` Cetak
Surat Perintah Perjalanan Dinas/SPPD No/Tanggal SPPD
No/Tanggal SPT Tujuan
Maksud Dinas
Tanggal Berangkat Kembali
Kegiatan Sub Kegiatan MAK Nama Pegawai No SPPD Tanggal SPPD No SPT
KdKeg KdSubKeg MAK NIP
Ubah SImpan Hapus Batal Keluar Baru `
21. Form Input Maksud Pe rjalanan Dinas
Gambar 4.50 Form Input Maksud Perjalanan Dinas 22. Form Input Laporan Biaya dan Pagu Anggaran Pertahun
Gambar 4.51 Form Input Laporan Biaya dan Pagu Anggaran Pertahun Induk Kategori Kendaraan
Kode Kategori Nama Kategori
Kode Maksud Perjalanan Dinas
Ubah SImpan Hapus Batal Keluar Baru
`
Berdasarkan Tahun
NoSPT TglSPT Nama NIP GOL No.SPPD TglSPPD Dana
Total Pagu
Total Biaya Per Tahun Sisa Pagu
4.2.3.2 Perancangan Output
Perancangan Output adalah produk dari sistem informasi yang dihasilkan dari proses input data dan pengolahan data oleh sistem. Output atau informasi yang dihasilkan sistem dapat berupa print out kedalam bentuk kertas yang berguna bagi pengguna informasi tersebut.
1. Laporan SPT
Gambar 4.52 Laporan SPT
SURAT PERINTAH TUGAS (SPT) UNTUK PERJALANAN DINAS
Nomor : xxxx Tanggal : xxxxx
No NIP Nama Gol Pangkat Jabatan
x xxxxx xxxx xxxx xxxx xxxxx
Ditugaskan Ke : xxxxx
Maksud Perjalanan Dinas :xxxxx Berangkat Pada Tanggal : xxxxx
Kendaraan : xxxxxx
Bandung, xxxxxxxxxxxx Kepala Balai KPM PSDA
XXXXXXXXXXXX NIP XXXXXXXXXX LOGO
2. Laporan SPPD
Gambar 4.53Laporan SPPD
D E PA R T E M E N P E K E R J A A N U M U M
BADAN PEMBINAAN KONTRUKS I DAN S UMBER D AYA MAN US IA PUS AT PEMBINAAN DAN KEAHLIAN KONTRUKS I BALAI KERJAS AMA PENDID IKAN MAGIS TER PS DA
Jalan Iskandariah No. 30 Cicahem – Bandung 40123 Telp/Fax (022) 21789027
SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS Nomor : XXXX
1. Pegawai Berwenang Yang Memberikan surat perintah
Pejabat Pengeluaran Anggaran Belanja Kegiatan Balai Kerjasama Pendidikan Magister PSDA
2. Nama Pegawai yang Dipergunakan xxxx 3. a. Pangkat dan Golongan
b. Jabatan c. Gaji Pokok
d. Tingkat Acara Perjalanan Dinas
Xxxx xxxx
4. Maksud Perjalanan xxxx
5. Alat Angkutan yang Dipergunakan xxxx 6. a. Tempat Berangkat
b. Tempat Tujuan
Xxxx xxxx 7. a. Lama Perjalanan Dinas
b. Tanggal Berangkat c. Tanggal harus Kembali
Xxxx Xxxx xxxx 8. Pengikut : Nama : 1. 2. 3.
Umur : Hubungan Dengan Pegawai
9. Perihal Anggaran a.
b.
Keuangan dan lain-lain Tembusan Disampaikan Pada :
Dibuat di : Pada Tanggal : XXXX NIP XXXX LOGO
3. Laporan Kwitansi
Gambar 4.54 Laporan Kwitansi
K W I T A N S I
Sudah Terima Dari : Pejabat Pengeluaran Anggaran Belanja Kegiatan Balai Kerjasama Pendidikan Magister PSDA
Banyaknya Uang : xxxx
Untuk Pembayaran : Perjalanan Dinas
Jumlah :xxxx
Setuju Dibayar Pejabat Pengeluaran Anggaran
Be lanja Kegiatan Ba la i KPM PSDA XXXX Ni p.XXXX Lunas Dibayar Bendahara Kantor XXXX Ni p.XXXX Bandung, Yang Bepergian Dinas
XXXX Ni p. XXXX
Perincian Perhitungan Biaya Tersebut Diatas
NO Perinc ian Biaya Jumlah
I
II
Uang Hari an : Untuk Go l : xxxx di
:xxxx
1. Uang Penginapan dan makan 2. Uang Saku
3. Uang Angkutan Setempat
Bahan B akar : KENDA RAAN DINAS
Xxxx Xxxx Xxxx xxxx
TOTAL B IAYA S ELURUHNYA xxxx
4. Laporan Rekapitulasi Biaya Perjalanan Dinas
REKAPITULASI BIAYA PERJALANAN DINAS
No mor SPT : Tanggal SPT :
No Nama Nip Gol Nomor
SPPD Tgl SPPD
Lama Tugas
Tujuan Jumlah
Berangkat Kembali lama
1. 2. 3. Xxxx Xxxx xxxx Xxxx Xxxx xxxx Xx x Xx x xxx Xxxx Xxxx xxxx Xxxx Xxxx xxxx Xxxx Xxxx xxxx Xxxx Xxxx xxxx Xxxx Xxxx xxxx Xxxx Xxxx xxxx Xxxx Xxxx xxxx TOTAL xxxx Bendahara Nip. xxxxxxxx Gambar 4.55 Laporan Rekapitulasi Biaya Perjalanan Dinas
5. Laporan Biaya dan Pagu per Tahun
Gambar 4.56 Laporan Biaya dan Pagu per Tahun LOGO
LAPORAN BIAYA DAN PAGU PER TAHUN
No Nama Nip Gol Nomor
SPPD Tgl SPPD
Lama Tugas
Tujuan Jumlah
Berangkat Kembali lama
1. 2. 3. Xxxx Xxxx xxxx Xxxx Xxxx xxxx Xx x Xx x xxx Xxxx Xxxx xxxx Xxxx Xxxx xxxx Xxxx Xxxx xxxx Xxxx Xxxx xxxx Xxxx Xxxx xxxx Xxxx Xxxx xxxx Xxxx Xxxx xxxx Total Pagu Total SPPD Sisa Pagu xxxx xxxx xxxx Bendahara NIP XXX LOGO
4.2.4 Perancangan Arsitektur Jaringan
Analisis terhadap denah ruangan dan letak computer dimaksudkan untuk memudahkan dalam menggambarkan jaringan yang akan dibangun pada BKPMPSDA Bandung. Jaringan ini berfungsi sebagai penghubung antara komputer yang satu dengan komputer yang lainnya yang ada di setiap ruangan.
Mengingat lokasi masing- masing workstation terhadap kedudukan file server maka di BKPMPSDA ini digunakan topologi star. Namun tidak menutup kemungkinan digunakan juga topologi bus bila ingin diadakan penambahan workstation untuk perluasan jaringan. Dengan demikian maka di BKPMPSDA dapat digunakan kombinasi dari topologi star dan topologi bus.