30
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Identifikasi Data Perusahaan
1. Profil Penerbit Bentang Pustaka a. Data Fisik
1) Logo Bentang Pustaka
Gambar.1 Logo Bentang Pustaka 2) Profil Penerbit Bentang Pustaka
Bentang Pustaka terus berusaha menjaga tradisi sebagai penerbit buku Indonesia yang menerbitkan buku-buku berkualitas dan disukai pembaca.
Sejak tergabung ke dalam kelompok Mizan pada 2004, Bentang Pustaka telah menerbitkan karya-karya penulis Indonesia seperti
Sapardi Joko Damono, Garin Nugroho, Kuntowijoyo, Ramadhan KH, Seno Gumira Ajidarma, Rendra, Budi Darma, dan Putu Wijaya.
Bentang juga menerbitkan karya penulis-penulis dunia seperti Umberto Eco (The Name of The Rose, Baudolino, Foucault Pendulum, & Prague Cemetery), Truman Capote (In Cold Blood), Vikas Swarup (Six Suspects), Brian Selznick (Invention of Hugo Cabret), Walter Isaacson (Steve Jobs, Einstein).
Buku-buku Bentang yang berhasil menjadi best seller di antaranya adalah karya-karya Andrea Hirata (tetralogi Laskar Pelangi, Cinta dalam Gelas, Padang Bulan, Sebelas Patriot), Dewi Lestari (Perahu Kertas, seri Supernova, Madre, Filosofi Kopi, Rectoverso), Andy F. Noya (seri Kick Andy & Heroes), Trinity (seri The Naked Traveler), Claudia Kaunang (seri Panduan Traveling Murah), Langit Kresna Hariadi (Majapahit), Tasaro (seri Muhammad).
3) Kolaborasi
Penulis-penulis Indonesia lainnya yang pernah bekerja sama dengan Bentang di antaranya: Agus Noor, Sanie B. Koencoro, Tan Lio Ie, Pandji Pragiwaksono, Billy Boen, Wahyu Aditya, Soleh Solihun, Sujiwo Tejo, Wahyu Aditya.
Penulis-penulis luar negeri yang karyanya pernah terbit bersama Bentang di antaranya: John Wood, Greg Iles, Tony & Maureen
32
Wheeler, Dr. Mehmet Oz, Marc Levy, Alice Pung, William Dalrymple, Sarah WInman, Walter Isaacson.
4) Penghargaan
Kumpulan puisi Dongeng untuk Poppy karya Fadjroel Rachman masuk dalam shortlist Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2007. Edensor karya Andrea Hirata juga masuk dalam shortlist Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2007. Sepotong Bibir Paling Indah karya Agus Noor masuk dalam shortlist Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2010. Karya Putu Wijaya, Klop, masuk dalam shortlist Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2010. Perahu Kertas karya Dee dan Teman Empat Musim karya Ida Ahdiah masuk longlist Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2010. Trinity pada 2010 meraih Indonesia Travel & Tourism Awards sebagai Indonesia Leading Travel Writer dan sebagai “Heroine for Indonesian tourism” oleh The Jakarta Post. Rainbow Troops karya Andrea Hirata edisi Jerman berhasil meraih nominasi penulis terbaik dalam ajang anugerah Jerman, TB Buchawards 2013.
5) Go International
Buku-buku Bentang yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Malaysia (Melayu) ada 18 judul. Laskar Pelangi terbit dalam 18 bahasa di 77 negara di benua Asia, US, Australia, Eropa, dan Afrika.
Novel Laskar Pelangi & Sang Pemimpi sudah diadaptasi ke layar lebar pada September 2008 & Desember 2009. Novel Perahu Kertas juga sudah difilmkan yaitu Perahu Kertas 1 & 2 pada Agustus & Oktober 2012. Adaptasi dari kumpulan cerpen Rectoverso tayang di bioskop pada Februari 2013. Sebuah film yang diambil dari novelet Madre tayang pada Maret 2013. Selain itu, sekuel film Laskar Pelangi “Edensor” juga sudah tayang pada Januari 2014.
Menuju akhir tahun, buku-buku terbitan Bentang Pustaka kembali diangkat ke layar lebar. Diantaranya Strawberry Surprise, Ender’s Game, The Maze Runner, Garuda 19 Movie. Menyusul buku Catatan Akhir Kuliah, Supernova KPBJ, Filosofi Kopi, serta The Naked Traveler the Movie juga akan menghiasi layar lebar di seluruh Indonesia.
b. Alamat Bentang Pustaka
Jl. Plemburan 1, Pogung Lor RT 11 RW 48
SIA XV, Mlati, Sleman, DIY 55284
Telp. 0274 889248
twitter: @bentangpustaka
Email Redaksi: [email protected]
34
2. Profil Dinas Kesehatan Kota Surakarta
a. Data fisik
Dasar pembangunan kesehatan adalah nilai kebenaran dan aturan pokok
yang menjadi landasan untuk berfikir dan bertindak dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Dasar-dasar berikut ini merupakan landasan dalam penyusunan Visi, Misi dan Strategi serta petunjuk pokok pelaksanaan pembangunan kesehatan:
1) Perikemanusiaan
Setiap kegiatan, proyek, program pembangunan kesehatan harus berlandaskan perikemanusiaan yang dijiwai, digerakkan, dan dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Pemberdayaan dan Kemandirian
Individu, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya bukan saja menjadi obyek, namun sekaligus pula sebagai subyek kegiatan dalam program kesehatan. Segenap komponen bangsa bertanggung jawab untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya. Setiap kegiatan dalam program kesehatan harus mampu membangkitkan peran serta individu, keluarga, dan masyarakat sedemikian rupa sehingga setiap individu, keluarga, dan masyarakat dapat menolong dirinya sendiri. Dengan dasar ini, setiap individu, keluarga, dan masyarakat melalui kegiatan dalam program kesehatan difasilitasi agar mampu mengambil
keputusan yang tepat ketika membutuhkan pelayanan kesehatan. Warga masyarakat harus mau bahu membahu menolong siapa saja yang membutuhkan pertolongan agar dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang sesuai kebutuhan dalam waktu sesingkat mungkin. Di lain pihak, fasilitas pelayanan kesehatan yang ada perlu diperdayakan agar mampu memberikan pertolongan kesehatan yang berkualitas, terjangkau, sesuai dengan norma sosial budaya setempat serta tepat waktu.
3) Adil dan Merata
Setiap individu, keluarga, dan masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkan sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau, dan tepat waktu tidak boleh memandang perbedaan ras, golongan, agama dan status sosial ekonomi seorang individu, keluarga, atau sekelompok masyarakat.
Pembangunan kesehatan yang cenderung urban-based harus terus diimbangi dengan upaya-upaya pelayanan kesehatan yang bersifat rujukan, bersifat luar gedung, maupun yang bersifat satelit pelayanan. Dengan demikian, pembangunan kesehatan dapat menjangkau kantong-kantong penduduk resiko tinggi yang merupakan penyumbang terbesar kejadian sakit dan kematian. Kelompok penduduk inilah yang sesungguhnya lebih membutuhkan pertolongan karena selain lebih
36
rentan terhadap panyakit, kemampuan membayar mereka jauh lebih sedikit.
4) Pengutamaan dan Manfaat
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan atau
kesehatan dalam kegiatan dalam program kesehatan harus
mengutamakan peningkatan kesehatan diselenggarakan agar
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan derajat kesehatan. Kegiatan dalam program kesehatan diselenggarakan dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan standar profesi dan perundang-undangan yang berlaku serta mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh kebutuhan dan kondisi spesifik daerah.
b. Alamat Dinas Kesehatan
Komplek Balaikota Jl. Jendral Sudirman No. 2 Surakarta
Telp. (0271) 642020 ext 487
c. Visi dan Misi 1) Visi :
Visi pembangunan kesehatan Kota Surakarta yang ingin dicapai adalah ”Terwujudnya Masyarakat Surakarta yang sehat, mandiri dan berbudaya” Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya maka Dinas Kesehatan Kota Surakarta adalah penggerak pembangunan kesehatan
guna terwujudnya masyarakat Surakarta yang sehat, mandiri dan berbudaya.
2) Misi :
Misi , fungsi dan kewenangan seluruh jajaran organisasi kesehatan di Kota Surakarta, yang bertanggung jawab secara teknis terhadap pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan Kota Surakarta. Untuk mewujudkan visi tersebut ada misi yang diemban yaitu :
a) Mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang paripurna.
Disamping berperan sebagai dinamisator, maka Dinas Kesehatan juga melakukan pembangunan kesehatan yang meliputi : upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
b) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Kesehatan
c) Meningkatkan sistem kewaspadaan dini penanggulangan penyakit. Pengumpulan, pengolahan dan analisa data pengamatan penyakit sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kejadian luar biasa dan wabah penyakit.
d) Memantapkan manajemen kesehatan yang efektif, efisien dan akuntabel.
Peningkatan kinerja dan mutu upaya kesehatan dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui pengembangan kebijakan pembangunan kesehatan, yang meliputi kebijakan manajerial, kebijakan teknis serta pengembangan standar dan pedoman berbagai upaya
38
kesehatan. Dengan terciptanya manajemen kesehatan yang akuntabel di lingkungan Dinas Kesehatan, diharapkan fungsi-fungsi administrasi kesehatan dapat terselenggara secara efektif dan efisien yang didukung oleh sistem informasi kesehatan, IPTEK serta hukum kesehatan.
e) Meningkatnya upaya promotif dan preventif untuk mewujudkan budaya hidup bersih dan sehat serta kemandirian masyarakat. Lebih mengedepankan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Upaya promotif dan preventif lebih efisien dibandingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. f) Menggerakkan kemitraan dan peran serta masyarakat di bidang
kesehatan.
Keberhasilan pembangunan berwawasan kesehatan tidak hanya semata-mata hasil usaha keras sektor kesehatan saja, tetapi sangat dipengaruhi oleh kontribusi dari berbagai sektor pembangunan lainnya. Dinas Kesehatan berperan sebagai penggerak utama dalam memfasilitasi sektor-sektor lain agar segala upayanya memberikan kontribusi yang posistif terhadap perwujudan pembangunan berwawasan kesehatan.
d. Tujuan
Guna mewujudkan Misi tersebut, terdapat Tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta, yaitu :
Meningkatnya derajat kesehatan ibu, anak, remaja dan lansia.
Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan
penyakit tidak menular.
Meningkatnya pengawasan dan pembinaan kesehatan lingkungan.
Meningkatnya status gizi masyarakat.
Tersedianya sumber daya kesehatan yang berkualitas untuk
mewujudkan pelayanan sesuai standar.
Meningkatnya kemandirian masyarakat di bidang kesehatan.
Meningkatnya budaya hidup bersih dan sehat.
Meningkatnya kemitraan dan peran serta masyarakat di bidang
kesehatan
Berkembangnya sistem informasi kesehatan yang efektif.
Optimalnya fungsi regulasi Dinas Kesehatan.
3. Data Kesehatan Mata
a. Data Kesehatan Mata di Surakarta
Dinas Kesehatan dalam pendataan ini bekerja sama dengan pihak puskesmas selaku pelayanan umum, dapat dipastikan memberikan keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan puskesmas kepada para pengguna (pasien) dan lingkungan terkait
Berdasarkan Data dari Dinas kesehatan kota Surakarta tahun 2015 untuk
46
Hasil rekapitulasi data dari masing-masing puskesmas sebagai berikut:
1. Laporan skrining kesehartan mata murid baru wilayah UPTD puskesmas Pabelan sebgai berikut:
Data murid:
a. Anak laki-laki : 176
b. Anak Perempuan : 204
c. Jumlah keseluruhan : 380 Data Kesehatan Mata:
a. Visus mata tidak normal brjumlah: 74 kasus b. Buta warna berjumlah : 0 kasus
2. Laporan skrining kesehartan mata murid baru wilayah UPTD puskesmas Banyuanyar sebgai berikut:
Data murid:
a. Anak laki-laki : 347
b. Anak Perempuan : 330
c. Jumlah keseluruhan : 677 Data Kesehatan Mata:
a. Normal penglihatan : 610 kasus b. Rabun Jauh : 67 kasus
3. Laporan skrining kesehartan mata murid baru wilayah UPTD puskesmas Gilingan sebgai berikut:
Data murid:
a. Anak laki-laki : 315
b. Anak Perempuan : 288
48
Data Kesehatan Mata:
a. Normal penglihatan : 596 kasus b. Rabun Jauh : 7 kasus
4. Laporan skrining kesehartan mata murid baru wilayah UPTD puskesmas Nusukanr sebgai berikut:
Data murid:
a. Anak laki-laki : 254
b. Anak Perempuan : 244
c. Jumlah keseluruhan : 555 Data Kesehatan Mata:
a. Normal penglihatan : 487 kasus b. Rabun Jauh : 13 kasus
5. Laporan skrining kesehartan mata murid baru wilayah UPTD puskesmas Gajahan sebgai berikut:
Data murid:
d. Anak laki-laki : 523
a. Anak Perempuan : 528
b. Jumlah keseluruhan : 1051 Data Kesehatan Mata:
a. Normal penglihatan : 1045 kasus b. Rabun Jauh : 6 kasus
6. Laporan skrining kesehartan mata murid baru wilayah UPTD puskesmas Pucung sawit sebgai berikut:
Data murid:
Data Kesehatan Mata:
c. Normal penglihatan : 516 kasus d. Rabun Jauh : 1 kasus
7. Laporan skrining kesehartan mata murid baru wilayah UPTD puskesmas Keratonan sebgai berikut:
Data murid:
e. Anak laki-laki : 277
c. Anak Perempuan : 296
d. Jumlah keseluruhan : 573 Data Kesehatan Mata:
e. Normal penglihatan : 583 kasus f. Rabun Jauh : 40 kasus
50
50
Data menunjukkanbahwa rata-rata gangguanpenglihatananakSD yang terjaring UPTD puskesmaskota Surakarta adalahrabunjauh. Untukgangguan penglihatanlainnya yang tidakterlaluberbahayaadalahbutawarna.
B. Analisis Data
1. Target Market dan Target Audience Segi Geografi
- Fisik : Disebarkan se-Surakarta - Digital : Disebarkan seluruh Indonesia Segi Demografi
- Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan
- Umur : 5 – 11 tahun
- Agama : Semua agama
- Kelas sosial : Semua kelas sosial Segi Psikografi
- Untuk anak-anak yang paham dan sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mata dan yang suka mengikuti trend ilustrasi yang baru dan unik
Segi Behavorial (perilaku)
- Untuk semua anak-anak dalam tahap ingin tahu dan suka membaca buku. 2. Jenis Data dan Sumber Data
a. Jenis Data 1) Data Primer
Yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap buku cerita seperti “Seri Biologi Organ Tubuh Manusia Mata” dan juga “My Body : mataku sehat” sebagai acuan dan komparasi.
b) Deep Interview
Mendapatkan sumber data melalui wawancara mendalam dengan ahli dibidang kesehatan mata dengan narasumber dr. Nurcahya Ardian
Bramantha, SpM, dan juga wawancara terhadap pihak yang mengerti
tentang buku ilustrasi dan percetakannya.
Berikut wawancara dari narasumber dr Nurcahya Ardian Bramantha,
SpM.:
1. Pertanyaan : Kegiatan apa saja yang mempengaruhi kesehatan mata anak-anak hingga berakibat membahayakan?
Jawab : “Setiap kegiatan anak sebenarnya masih dalam tahap normal dan pastinya tidak ada yang membahayakan, untuk kesehatan mata itu untuk sekarang ada yang disebut respon akomodasi dimana mata masih bekerja normal. Jadi system akomodasi ini mencembungnya lensa pada semua makhluk hidup yang punya mata, untuk anak-anak masih berlebihan untuk system akomodasi ini dimana orang dewasa kerjanya setengah, anak-anak adalah satu setengah. Untuk anak-anak tidak ada masalah melihat dekat dalam jangka waktu lama. Dan kembali lagi ke aktivitas tubuh ketika organ tubuhmelakukan terus-menerus diforsir istilahnya pasti akanada gangguan penglihatan. Jadi kesehatan yaitu dari aktivitas yang berlebihan pada bermain atau yang lain. Dan jangan berlebihan dalam segala hal.” 2. Pertanyaan : Penyakit apa saja yang mudah atau sering menyerang
52
Jawab : “jadi penyakit mata pada anak-anak yang sering menyerang adalah kelainan refraksi. yaitu suatu kelainan mata yang obatnya hanya menggunakan alat bantu. Sering pada anak-anak karena tumbuh kembangnya tidak maksimal. Usia tumbuh kembang maksimal adalah 14 tahun, sedangkan usia 12 tahun adalah usia acuan untuk bisa atau tidaknya diobati. Menurut saya usia 14 tahun adalah usia dewasa.
Untuk infeksi paling penyakit belekan. Belekan saat ini sudah modern, dan tidak seperti dulu yang hanya kotoran biasa. Dan belekannya tidak sebatas mata merah, tetapi juga menjalar hingga panas dingin, demam dll.”
3. Pertanyaan : Bahayakah menonton di dalam tempat gelap, membaca terlalu dekat, baca sambil tiduran? Dan apa benar kalau hal tersebut hanyalah mitos?
Jawab : ”Untuk hal ini kembali ke pertanyaan satu. Semua tergantung akomodasi, ketika kita tidak dapat cukup sinar, pupil akan membesar itu akan menyerap sinar yang masuk. Padahal ketika kita membaca terlalu dekat, kita aka merasakan kerja otot, itu tandanya pupil kemasukan cahaya di satu device. Padahal seharusnya akomodasi itu mengecil dan pupil sendiri akan bingung mencari cahaya, dia mau mengecil atau membesar. Apabila dibilang mitos, sebenarnya bukan mitos, tidur di tempat terang itu juga tidak bagus.”
4. Pertanyaan :Makanan apa saja yang sehat untuk perkembangan mata anak? Jawab : ”makanan yang berimbang gizinya. Tidak ada satupun yang baik sebenarnya untuk segala makanan. Semua harus berimbang. Tetap untuk anak-anak harus sayur dan 4 sehat 5 sempurna. Untuk lebih spesifik tetap protein.”
5. Pertanyaan : Apakah anak yang berpenyakit mata bisa dipulihkan kembali? Bisa kenapa dan tidak kenapa?
Jawab :”kembali ke refraksi obatnya adalah kacamata untuk anak-anak. Namun untuk penyakit serius bisa saja katarak continental. Apabila infeksi ya tinggla di obati. Untuk katarak dari kecil bisa terjadi pada bayi disebabkan infeksi dari rahim.”
6. Pertanyaan : Penyakit mata apa saja yang bisa disembuhkan?
Jawab :”Tergantung klausa atau penyebabnya, kalau infeksi yang tidak terlalu parah, bisa disembuhkan dengan baik. Seperti keratitis yang terjadi akibat pemakaian softlens, untuk anak paling sering konjungtivitis. Karena anak-anak sekarang tidak sekuat dulu fisiknya.”
7. Pertanyaan : Penyakit mata apa saja yang tidak bisa disembuhkan? Jawab :”Untuk penyakit yang tidak bisa disembuhkan sampai saat ini adalah glaucoma, tumor dan penyakit ini susah disembuhkan
ada yang secara nyawa dan secara kebutaan. Untuk tumor bisa menyangkut nyawa. Untuk infeksi bisa disembuhkan dan nyawa aman. Untuk tumor mata pada anak yang paling sering adalah Retinoblastoma, lekopori seperti mata kucing.”
8. Pertanyaan : Apakah anak yang terkena penykit mata ada kemungkinan sembuh dari penyakitnya (yang berbahaya)?
Jawab :”Untuk penyakit sampai saat ini bisa. Ada yang disebut amblio, yaitu jadi mata malas. Misal orang tua yang punya anak yang seharusnya pakai kacama tetapi tidak dipakai, yang ini tidak bisa di apa-apain. Gejala yaitu melihat tidak jelas, kemudia nistagmus penyakit mata juling itu sulit dan hanya bisa dilatih. Dikarenakan tidak bisa melihat titik focus.”
54
9. Pertanyaan : Obat alami apa saja yang bisa menyembuhkan penyakit mata anak?
Jawab :” Untuk obat yang alami kembali lagi ke zaman Rasulullah, atau tuntutannya yaitu kembali ke lingkungan. Obat yang paling murah yaitu tidur teratur, terus kemudia minum air putih yang teratur, makanan yang berimbang dan madu, untuk penambah lagi yaitu jinten hitam atau Habatusauda.”
10. Pertanyaan : Apakah memungkinkan anak-anak mengalami kebutaan? Jawab :” Untuk anak bisa terjadi, seperti main-main yang berbahaya hingga kecolok matanya, infeksi mata dan disembunyikan dari orang tuanya hingga ketahuan sudah parah dan bengkak.”
11. Pertanyaan : Apa saja penyebabnya?
Jawab : “Bisa karena keturunan, dari lahir sudah ada tumor dan yang paling sering infeksi. Seperti glaucoma bisa keturunan bisa infeksi. Apabila keturuna sudah takdir dari-NYA. Apabila dapatan bisa karena alcohol dan lain-lain.”
c) Kuesioner
Dalam kuesioner ini, peneliti mengambil sampel acak untuk daerah kota
Surakarta. Penyebaran kuesioner berjumlah 50 lembar di sebar di tiga sekolah
dasar untuk usia kelas 3 – 5 SD. Per sekolah di batasi 15 kuesioner dengan tiap
kelas diberi 5 kuesioner.
Untuk bentuk pertanyaan kuesioner yang disebarkan sebagai berikut:
1. Berapa jam kamu nonton tv ?. . .
2. Suka sayuran ? suka tidak 3. Apa kamu pakai kacamata ? pakai tidak pakai
4. Punya Komputer / PS / hape ? punya tidak punya 5. Suka main game / game online ? suka tidak suka
6. Berapa lama kamu main game / game online ? . . . 7. Pernah sakit mata ? pernah tidak
8. Sakit mata apa yang pernah kamu alami ?. . . 9. Pernah nonton TV ? pernah tidak
10. Berapa lama nonton TV ?. . . Untuk pertanyaan 11 – 14 terpisah
11. Ini warna apa ?
12. Gambar mana yang kamu sukai? A. B. C.
13. Buku mana yang kalian sukai? A. B. C.
14. Robot mana yang kalian sukai? A. B. C.
Pertanyaan untuk nomor 11 - 14
11
56
A
B
C 13
A B C
Dari hasil kuesioner dapat disimpulkan melalui diagram sebagai berikut: 1) Jumlah rata-rata anak yang menonton tv:
Dari data diagram dapat di simpulkan 35% koresponden menonton tv antara dibawah 1 jam.
58
2) Jumlah anak yang menjawab suka dan tidak makan sayur:
Dari data diagram dibawah dapat di simpulkan 60% koresponden suka makan sayur.
3) Diagram jumlah anak yang berkacamata:
Dari data diagram dibawah dapat di simpulkan 94% koresponden rata-rata tidak berkacamata. 35% 16% 10% 10% 9% 12% 8% 1 jam 2 jam 3 jam 4 jam 5 jam 6 jam 7 jam 60% 40% Suka Tidak suka
4) Diagram jumlah anak yang punya gadget:
Dari data diagram dibawah dapat di simpulkan 95% koresponden memiliki gadget.
5) Diagram jumlah suka main game:
Dari data diagram dibawah dapat di simpulkan 89% koresponden suka bermain game. 6% 94% Berkacamata Tidak Berkacamata 95% 5% punya tidak punya
60
6) Diagram Jumlah waktu permainan yang dimainkan:
Dari data diagram dibawah dapat di simpulkan 80% koresponden banyak menghabiskan permainan selama 1 – 3 jam.
7) Diagram jumlah sakit mata anak:
Dari data diagram dibawah dapat di simpulkan 71% koresponden jarang terkena penyakit mata.
11% 89% tidak suka suka 10% 80% 10% <1 jam 1 jam - 3 jam >3 jam
8) Diagram jumlah masing-masing jenis penyakit mata anak:
Dari data diagram dibawah dapat di simpulkan 43% koresponden mengalami mata merah.
9) Diagram jumlah anak yang menonton tv:
Dari data diagram dibawah dapat di simpulkan 80% koresponden sudah banyak yang menonton tv.
71% 29% Tidak pernah pernah 4% 5% 5% 5% 5% 14% 19% 43% Alergi mata Mata gatal Kelilipan Mata lelah Benturan keras Flu mata Belekan Mata merah
62
10) Diagram jumlah lama waktu anak menonton tv:
Dari data diagram dibawah dapat di simpulkan 49% koresponden paling banyak menonton tv dibawah 1 jam.
11) Untuk pengetahuan tentang warna anak-anak adalah: normal 12) Diagram jumlah anak yang menyukai gaya gambar karakter:
Dari data diagram dibawah dapat di simpulkan 74% koresponden menyukai gaya karakter yang lucu.
13) Diagram jumlah anak yang menyukai gaya layout pada buku: 80% 20% Suka Tidak 49% 10% 41% <1 jam 1 jam - 3 jam > 3jam 5% 74% 21% A B C
Dari data diagram dibawah terdapat 39% koresponden menyukai gaya layout buku ilustrasi dan 39% lainnya menyukai layout buku ilustrasi. Dari jumlah yang banyak yaitu buku ilustrasi
14) Diagram jumlah anak yang menyukai gaya layout pada buku:
Dari data diagram dibawah dapat di simpulkan 38% koresponden menyukai gaya gambar robot arva
2) Data Sekunder 1) Data dari Buku
2) Dara dari internet berupa artikel atau berita
3) Data dari media cetak seperti buku pengetahuan tentang mata dan buku ilustrasi 39% 39% 22% Buku cergam Buku ilustrasi Buku komik 34% 28%
38% My life as a teenage robot
Robot boy Arva
64
b. Sumber Data
1) Literatur dan buku artikel maupun internet yang mencakup tentang pengetahuan mata serta kajian-kajian teori yang mendukung unutk judul penelitian ini.
2) Observasi, wawancara, dan kuesioner adalah sumber data yang bersifat mencari data dari beberapa pihak yang ahli dibidang yang bersangkutan tentang perancangan buku ilustrasi “menjaga kesehatan mata bersama Arva dan kawan-kawan” untuk anak usia kelas 3 – 5 sd. Guna memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang sesuai dengan judul perancangan buku ilustrasi menjaga kesehatan mata agar sesuai dengan target yang diinginkan konsumen.
C. Identifikasi Komparasi
Judul :Seri Biologi Organ Tubuh Manusia Mata ISBN : 9789792791075
Penulis : Sissy - Petshopboxn studio Tahun Terbit : januari 2011
Penerbit : PT. Gramedia jakarta Halaman : 28 halaman
Sinopsis:
Ada tiga orang anak yang penasaran tentang kesehatan mata. Mereka di temani alien lucu bernama Gunyu.Seri pengenalan organ tubuh manusia tentang mata. Selain itu mata juga digunakan untuk mengenali benda, mengatur cahaya & pergerakan dan membedakan warna.
66
Judul :My Body : Mataku Sehat ISBN : 9789797526030
Penulis : Renny Yaniar dkk. Tahun Terbit :
Penerbit : PT. Grasindo Halaman : 36
Sinopsis:
Ada sekumpulan keluarga yang harmonis. Tokoh utama dalam cerita adalah seorang anak laki-laki yang suka pengetahuan tentang kesehatan. Dalam seri mata ini, penulis menceritakan tentang semua yang berkaitan dengan mata. Mulai dari penyakit mata, gejala, obat, alat dll. Semua dikemas dengan simple dan mudah untuk di nikmati anak usia sekolah.
D. S.W.O.T
Analisis SWOT yang dimaksud untuk mengetahui dan mengambil kesimpulan dari data fisik dan objek perancangan melalui kompetitor ataupun komparasi yaitu metode untuk mencari (Strength) kekuatan, (Weakness) kelemahan, (Opportunities) Peluang, (Threat) Ancaman.
1. Strength (Kekuatan)
Banyaknya pihak dalam maupun luar ilmu kesehatan yang sadar akan kesehatan mata yang terjadi saat ini, memudahkan penyuluhan akan kesehatan dalam berbagai media maupun event yang diselenggarakan. Dan dari pihak penerbit sudah banyak yang menerbitkan buku tentang kesehatan anak.
2. Weakness (Kelemahan)
Kurangnya kesadaran tentang kesehatan mata anak saat ini, dan penyuluhan tentang dampak yang akan terjadi apabila tidak di perhatikan.
3. Opportunities (Peluang)
Perkembangan tekhnologi dan kesibukan yang majemuk menciptakan kehidupan lingkungan yang kompleks dan terfokus, hal ini menyebabkan kesehatan terabaikan tidak terkecuali anak-anak. Dengan mengangkat cerita menjaga kesehatan bagi anak akan memudahkan menyampaikan pesan kesehatan melalui ilustrasi yang baru dan unik.
4. Threat (Ancaman)
Terlalu kompleks dan terkhususkan ilmu tentang kesehatan mata menjadi hambatan untuk menginformasikan maupun penyuluhan secara langsung, menyebabkan kurangnya kesadaran. Dan susah untuk mengupayakan penujualan sekala besar.
68 B uku Il us tr asi pe nt ingnya m enj aga ke se ha ta n m at a ana k My B od y : Ma ta ku S eha t S tr engt h (ke kua ta n) Me ngguna ka n il ust ra si ya ng uni k sa at i ni Me nc er it aka n pe nt ingnya m enj aga ke se ha ta n unt uk us ia ana k de nga n ce ri ta uni k Me m be ri ka n sol usi di ti ap ce ri ta D ike m as uni k de nga n il ust ra si ya ng se sua i de nga n ka ra kt er a na k Me nc er it aka n te nt ang pe nge ta hua n m at a W ea kne ss (ke le m aha n) Ma ha lnya ha rga unt uk ti ap buku P engguna an w ar na ya ng se de rha na da n be rke sa n tua O ppor tuni ti es ( P el ua ng) R asa i ngi n t ahu ana k unt uk sua tu ha l m em uda hka n unt uk m enye ba rka n buku be rnua nsa ke se ha ta n K esa da ra n m em ba ca pa da a na k m em uda hka n unt uk pe nye ba ra n pe nge ta hua n B anya knya pe ne rbi t ya ng m au m ene ri m a buku il ust ra si t ent ang ke se ha ta n ana k K esa da ra n m em ba ca pa da a na k m em uda hka n unt uk pe nye ba ra n pe nge ta hua n Thr ea d (a nc am an ) Ma ra knya buku il us tr asi ya ng be rj eni s da ri l ua r K ur angnya ke sa da ra n aka n ke se ha ta n m at a Mi ni m nya pe nge ta hua n te nt ang ke se ha ta n m at a
SWOT
S er i bi ol ogi or ga n tubuh m anusi a Ma ta C er it a pa da buku di ke m as se pe rt i al ur kom ik Isi ya ng se di ki t da n ti da k te rl al u ba nya k m em be r ke sa n si m pl e B anya knya m ina t ana k unt uk m em ba ca buku ce ri ta be rw ar n a se pe rt i ce ri ta be r-pa ne l K ur ang te rt ar iknya m em ba ca buku be rj eni s kom ik di ka la nga n ana k za m an se ka ra ng