• Tidak ada hasil yang ditemukan

PASAR BEDROOM FURNITURE DI ARAB SAUDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PASAR BEDROOM FURNITURE DI ARAB SAUDI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERHATIAN

UNTUK PASAR ARAB SAUDI DAN TIMUR TENGAH

PRODUSEN DAN EKSPORTIR FURNITURE BERUPA :

1. BARANG JADI.

2. BARANG SETENGAH JADI.

3. KOMPONEN FURNITURE DAN PRODUK KAYU LAINNYA.

HARUS MEMASTIKAN BAHWA BAHAN BAKU KAYU YANG DIPERGUNAKAN MEMILIKI STANDAR KANDUNGAN AIR (MOISTURE) ANTARA 8% S/D 12%.

BAHAN BAKU KAYU DENGAN MOISTURE MELEBIHI STANDAR TERSEBUT SANGAT BESAR KEMUNGKINAN TERJADI PECAH YANG BERAKIBAT TUNTUTAN GANTI RUGI DARI BUYER.

DALAM PENGIRIMAN BARANG, MAKA BARANG DAN SETIAP KOMPONEN FURNITURE TERLINDUNGI DARI GESEKAN DAN BENTURAN DALAM KEMASAN / PEMBUNGKUS KARTON YANG DIPERKUAT BAHAN STYROFOAM ATAU LEMBARAN PLASTIK STYROFOAM.

PASAR BEDROOM FURNITURE DI ARAB SAUDI

1. Pendahuluan

Furniture merupakan komoditi ekspor potensial ke Arab Saudi. Diantara berbagai jenis komoditi ekspor Indonesia ke Arab Saudi, Furniture menduduki rangking ke 10 (sepuluh) besar dengan nilai ekspor pada tahun 1999 sebesar US$ 8.587.000,- dengan volume 11.807 ton dan pada tahun 2000 menjadi US$ 10.521.300,- dengan volume 14.588 ton atau meningkat 22.52%. Furniture merupakan komoditi ekspor Indonesia yang sangat potensial untuk pasar Arab Saudi yang nilai ekspornya dapat ditingkatkan lagi dengan cepat.

Furniture yang diperdagangkan di Arab Saudi meliputi lebih dari 50 Jenis (50 nomor HS) mulai dari HS 94011000 sampai dengan HS 94049090.

Indonesia sampai saat ini memasok sekitar 14 jenis furniture, yang berarti masih banyak peluang pasar furniture di Arab Saudi yang belum di manfaatkan oleh Indonesia. Dalam tulisan ini hanya dibatasi untuk pasar Bedroom furniture dari kayu yang meliputi :

HS. 94035010 ; furniture set ruangan tidur dari kayu. HS. 94035020 ; lemari pakaian (wardrobe) dari kayu. HS 94035090 ; tempat tidur lainnya dari kayu.

Dari besarnya pasar funiture Arab Saudi yaitu sekitar US$ 550 juta pada tahun 2000, maka Bedroom furniture memiliki pangsa pasar terbesar di Arab Saudi

(2)

yaitu sekitar 28% dengan nilai sebesar US$

153,476,000.-Produk bedroom furniture buatan domestik juga berkembang pesat sejalan perkembangan Industri furniture yang sangat pesat di Arab Saudi sejak masa boom minyak tahun 70 - an untuk memenuhi kebutuhan pembangunan besar-besaran dibidang perumahan dan perkantoran. Hasil produksi domestik Arab Saudi sebagian besar untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri.

2. Pasar Bedroom Furniture dan Perkiraan Kebutuhan 5 tahun Mendatang

Pasar Bedroom furniture di Arab Saudi terus berkembang. Perkembangan impor pada tahun 1999 dan 2000 masing-masing adalah US$ 77,909,070.- dan US$ 91,076,280.-. Ditambah dengan hasil produksi dalam negeri yang pada tahun 2000 nilainya diperkirakan sekitar US$ 62,400,000.-, maka total besarnya pasar Bedroom Furniture di Arab Saudi pada tahun 2000 sekitar US$.153,476,000.-

Perkembangan harga furniture.

Bagaimana perkembangan harga di tingkat distributor dan retail ?

Dari Index wholesale yang diterbitkan pemerintah, Indeks untuk tempat tidur kayu (base 1998:100) terjadi penurunan dari 87.6 pada 3 bulan kedua tahun 1999 menjadi 78.6 pada 3 bulan kedua tahun 2000. Dari indeks biaya hidup untuk house furnishing dimana termasuk didalamnya furniture, maka indeks biaya hidup untuk semua kota (base 1998=100) menurun dari 104 pada tahun 1996 menjadi 102.2 pada tahun 1997, menjadi 101.8 pada tahun 1998, menjadi 99.2 pada tahun 1999 dan menjadi 99.1 pada tahun

a. Pasar Bedroom furniture Arab Saudi pada saat ini cukup besar yaitu senilai US$ 153,4juta. Diperkirakan pada tahun 2005 akan menjadi senilai US$ 186 juta. Indonesia yang saat ini memiliki pangsa pasar sebesar 3,32% memiliki peluang meningkatkan pangsa pasarnya menjadi 5 - 10%, dengan syarat :

- memperbanyak jenis bedroom furniture yang dipasarkan di Arab Saudi, terutama dari bahan-bahan kayu ringan/MDF/Particle board serta bedroom furniture dari steel/brass, dsbnya.

- Agresif dalam memasarkan furniture yang selama ini sudah dipasarkan di Arab Saudi, agar pembelian importir semakin besar. Mempertahankan harga yang saat ini sudah lebih rendah dari harga pesaing Malaysia, Taiwan dan China untuk jenis produk yang sama dan dari bahan yang sama dengan meningkatkan pelayanan delivery dan mutu produk. Aktif mengikuti pameran furniture di Arab Saudi.

b. Cukup banyak minat produsen furniture Arab Saudi yang ingin merelokasi industrinya ke Indonesia, terutama yang menggunakan banyak bahan kayu. Kesempatan joint ventures dengan pengusaha Arab Saudi cukup besar.

Riyadh, 18 Oktober 2002 Atase Perindustrian dan Perdagangan KBRI Riyadh

(3)

- Penetapan agen pemasaran di Arab Saudi. - Kebijaksanaan harga jual.

- Promosi produk.

6. Eksportir Indonesia hendaknya mengadakan kontak dengan sebanyak-banyaknya importir furniture. Tidak disarankan menunjuk 1(satu) sole agent untuk seluruh Arab Saudi. Dalam keadaan khusus sehingga perlu menunjuk sole agent, maka sole agent tersebut dibatasi untuk luas wilayah tertentu seperti sole agent per-propinsi yaitu sole agent untuk Jeddah, sole agent untuk Riyadh dan sole agent untuk Dammam.

7. Untuk menghindari terjadinya perang harga diantara para importir Arab Saudi serta untuk mendorong agar para importir Arab Saudi yang menjual furniture buatan Indonesia dapat berkembang pasarnya, perusahaan Indonesia sebaiknya menerapkan kebijaksanaan pemberian harga yang sama antara Importir Arab Saudi satu dengan yang lain.

8. Harga impor dari Indonesia yang cukup rendah merupakan hal yang positif. Selanjutnya eksportir Indonesia perlu menerapkan kebijakan harga yang stabil untuk jangka waktu selama mungkin dan secara bertahap lebih menekan lagi harga jual agar menjadi lebih rendah dari harga yang dipasarkan sekarang.

9. Promosi dan Iklan furniture buatan Indonesia perlu di lakukan. Biaya promosi seperti yang diusulkan oleh importir Arab Saudi adalah biaya patungan, yaitu sebesar 70% berasal dari Produsen Indonesia, 20% dari Importir Wholesaler dan 5%-10% dari toko retail. Promosi dan iklan furniture diutamakan di Bill-Board jalan raya dan televisi. 13. Penutup

2000. Penurunan harga untuk barang-barang konsumsi seperti furniture, yang bukan dipengaruhi oleh aspek inflasi, tentunya sangat dikehendaki konsumen. Pasokan dari dalam negeri yang terus meningkat dengan stabil telah menekan suplai barang impor dan menekan harga jualnya. Dengan demikian berkembangnya suplai produksi dalam negeri telah mendorong konsumen untuk mencari furniture impor yang lebih murah.

Pasar Bedroom furniture di Arab Saudi akan terus me-ningkat. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena peningkatan pembangunan perumahan, real estate dan hotel setiap tahunnya. Dengan peningkatan permintaan rata-rata 4%/tahun maka diperkirakan sampai dengan akhir tahun 2005 besarnya pasar bedroom furniture di Arab Saudi akan mencapai US$ 186,000,000.- .

3. Industri Bedroom Furniture di Arab Saudi Industri furniture .

Industri furniture Arab Saudi tumbuh pesat setelah terjadinya boom minyak dipertengahan tahun tujuh puluhan yang memberikan peningkatan pendapatan negara yang berimplikasi peningkatan standar penghidupan rakyat, meningkatnya urbanisasi, investasi besar-besaran dibidang infrastruktur dan perumahan sehingga membuka selebar-lebarnya pasar furniture baik untuk perumahan, per-kantoran, pertokoan dsbnya.

Pada awal tahun 1980-an, jumlah pabrik furniture yang terdaftar baru sekitar selusinan, namun pada tahun 1998 jumlahnya telah meningkat pesat sampai 163 buah unit pabrik. Pada awal tahun 2001 ini diperkirakan jumlahnya telah mencapai sekitar 200 buah pabrik. Sedangkan jumlah seluruh unit usaha yang terkait dengan bisnis furniture di seluruh Arab Saudi, termasuk toko atau showrooms karpet dan furniture adalah 3.555 unit usaha pada tahun 1994 dan

(4)

menjadi sebanyak 5.073 unit usaha pada tahun 1999. Investasi yang ditanamkan pada 163 pabrik mencapai US$ 526.933.000,-. Dari keseluruhan pabrik tersebut maka Furniture kayu yang terbanyak yaitu sebanyak 93 pabrik, diikuti oleh furniture logam sebanyak 47 pabrik, kemudian 17 pabrik furniture aluminium, 2 pabrik furniture fiberglass dan beberapa pabrik kasur yang modern.

Ditinjau dari lokasi industrinya, maka kota Riyadh merupakan tempat utama beroperasinya pabrik furniture yaitu sekitar 42 pabrik diikuti Jeddah dan Dammam. Pada dasarnya lokasi industri furniture tersebar diberbagai kota diseluruh Arab Saudi. Nilai produksi industri furniture di Arab Saudi diperkirakan sekitar US$ 364.000.000,- pertahun dimana sekitar 20% hasil produksinya di ekspor.

Industri bedroom furniture .

Bedroom furniture yang diproduksi Arab Saudi adalah dari kayu, logam/baja dan aluminium. Pabrik yang memproduksi bedroom furniture pada tahun 2000 tidak kurang dari 92 perusahaan. Tempat tidur (bed) dari kayu diproduksi oleh tidak kurang dari 62 perusahaan dengan kapasitas produksi 325,600 unit tempat tidur / tahun. Tempat tidur dari logam/baja diproduksi oleh tidak kurang dari 9 perusahaan dengan kapasitas produksi 211,570 unit/tahun. Tempat tidur dari bahan aluminium diproduksi oleh sekitar 3 perusahaan dengan kapasitas produksi sekitar 1466/tahun. Lemari pakaian (wardrobe) dari kayu diproduksi oleh tidak kurang dari 13 perusahaan dengan kapasitas produksi 14,537 unit lemari pakaian/tahun. Lemari pakaian dari logam diproduksi oleh sekurang-kurangnya 13 perusahaan dengan kapasitas 131,721 unit pertahun.

Sedangkan lemari pakaian dari aluminium diproduksi oleh sekurangnya 1 perusahaan dengan kapasitas produksi 1000 unit pertahunnya. Industri bedroom furniture terbanyak berlokasi di kota Riyadh yaitu tidak kurang dari 29 perusahaan, kemudian diikuti kota Jeddah sekitar 15

Tel : 966-1-4350803 Fax : 966-1-4358529

Secara lengkap nama para importir furniture potensial lainnya dapat dilihat pada Lampiran : 9.

11. Catatan untuk memasuki pasar Furniture Arab Saudi. 1. Musim pembelian bedroom furniture sebagai berikut :

a. Pembelian oleh konsumen langsung terutama pada musim pernikahan, yaitu saat liburan musim Haji (selama 2 minggu) dan saat liburan musim panas. b. Pembelian dalam rangka proyek, terutama bulan

September s/d Desember dimana proyek-proyek bangunan sudah pada tahap pengisian furniture.

2. Faktor harga,model dan desain sangat penting dan menjadi pertimbangan utama dalam membeli. Pembeli Arab Saudi umumnya kurang memperhatikan jenis kayu yang digunakan. Yang memperhatikan jenis kayu yang digunakan untuk furniture hanya konsumen Arab Saudi yang modern serta warga asing.

3. Buyer dari perusahaan perdagangan umumnya membeli bedroom furniture jadi /Finished product. Sedangkan buyer dari perusahaan produsen furniture cenderung membeli bedroom furniture unfinished.

4. Pada umumnya semua toko furniture menjual berbagai jenis furniture dari berbagai merk dan asal negara. Sebagian mengkhususkan diri untuk menjual office furniture atau outdoor furniture.

5. Eksportir furniture Indonesia harus memiliki strategi penetrasi pasar untuk jangka pendek dan menengah antara lain :

(5)

31.3%. Dari aspek nilai ekspor, Malaysia memperoleh US$ 21.81 juta, China memperoleh US$ 19.69 juta, sedangkan Indonesia hanya US$ 9.63 juta.

Produk Malaysia dan China yang banyak masuk pasar Arab Saudi adalah dengan bahan kayu MDF,Particle board. Ini menunjukkan bahwa pasar menyukai furniture dari bahan baku seperti tersebut. Dengan demikian, posisi furniture Indonesia di pasar Arab Saudi adalah masih memasok sebagian kecil dari jenis furniture yang diminta pasar serta nilai ekspor dan pangsa pasar dari jenis furniture yang dipasok relatif masih sangat kecil.

10. Profil Importir Potensial

Importir bedroom furniture terkemuka dan terbesar Arab Saudi yang dapat di kontak antara lain adalah :

Al- Mutlaq Trading Est. PO Box. 43329, Riyadh 11561 Kingdom of Saudi Arabia Tel : 966-1-4790224,4768480 Fax : 966-1- 4768480

Habitat Furniture and Contract Furnishing. P.O Box 9641, Jeddah 21421

Tel : 966-2- 6519334 Fax : 966-2- 6519042

International Corporation For Furniture P.O Box 3923, Jeddah 21481

Tel : 966-2- 6915188 Fax : 966-2- 6915207.

Al-Karnak Establishment for Trading and Contracting PO.Box 772, Riyadh 11421

perusahaan dan kota Dammam/Al-Khobar sekitar 10 perusahaan.

4. Jalur perdagangan

Bedroom Furniture merupakan komoditi impor yang tidak ada pembatasan impor. Pengadaan impornya dapat dilakukan oleh pengusaha importir siapa saja, apakah oleh pengusaha importir wholesaler / distributor, pemilik toko atau perorangan.

Dari skema alur distribusi Bedroom furniture impor dapat dijelaskan bahwa :

a. Eksportir Indonesia dapat bertransaksi ekspor langsung dengan perusahaan Importir (wholesaler/ distributor/agen tunggal), Produsen furniture, pemilik toko, commission agent atau perorangan.

b. Pengusaha importir yang juga wholesaler/distributor dapat mengimpor langsung atau melalui commission agent dan kemudian menjualnya ke toko-toko, ke konsumen akhir secara retail atau re- ekspor.

c. Produsen furniture yang juga memiliki showroom mengimpor langsung terutama dalam bentuk furniture setengah jadi.

d. Pemilik toko furniture mengimpor langsung untuk tokonya.

e. Commission Agent dapat bertransaksi langsung dengan eksportir Indonesia atas nama atau mewakili importir/wholesaler/distributor Arab Saudi, kemudian mengirimkannya ke Importir/ wholesaler/distributor tersebut. Commission agent juga sering melakukan re-ekspor.

f. Pedagang perorangan juga ada, walaupun tidak banyak. Mereka berbelanja furniture untuk memenuhi pesanan toko-toko furniture atau re-ekspor.

(6)

SKEMA ALUR DISTRIBUSI PEMASARAN BEDROOM FURNITURE Commission Agent Eksportir Indonesia / Produsen Saudi Importir (Wholesale / Distributor) Toko / Retail Konsumen Produsen furniture Show room Perorangan Re - ekspor

Importir (Wholesaler / distributor, produsen pemilik showroom, toko retail, perorangan) juga berperan melakukan re-ekspor untuk melayani buyer luar negeri utamanya dari negara-negara Afrika, Timur Tengah dan anggota GCC (Gulf Cooperation Countries).

Di Arab Saudi, penjualan furniture dilakukan oleh : - Perusahaan Wholesaler / distributor furniture. - Toko khusus /showroom furniture.

- Toko perlengkapan dan peralatan rumah tangga.

5. Persyaratan Produk

Untuk Furniture set ruangan tidur, HS : 94035010 terdiri dari tempat tidur double, meja + kursi rias, dan lemari pakaian 3 pintu, maka buatan spanyol sebesar SR 7.220,-, buatan Malaysia sebesar SR. 7.000,-, buatan Itali sebesar SR 8.500,- dan buatan Belgia sebesar SR 4.000,-. Buatan Arab Saudi antara SR. 5000.- s/d 7000.-.

Secara lengkap daftar harga hasil survey dapat dilihat pada Lampiran : 7

9. Peluang ekspor dan Pesaing

Dari sekitar 3 jenis bedroom furniture dari kayu yang diimpor Arab Saudi pada tahun 2000 sebesar US$ 91,076,280.- Indonesia memasok semua jenis dengan nilai sebesar US$ 3,204,540,- dan dengan pangsa pasar sebesar 3.52%. Di pasar dapat di catat bahwa tidak ada satu jenis furniture tertentu buatan Indonesia yang mendominasi pasar, produk furniture Indonesia yang banyak diekspor adalah jenis HS. 94035090; tempat tidur lainnya dari kayu dengan nilai US$ 2.01juta dan pangsa pasar 3.02%, diikuti oleh jenis HS. 94033090; furniture kantor lainnya dari kayu dengan nilai US$ 1.58 juta dan pangsa pasar 5.98 %. Masih kecilnya pangsa pasar Indonesia serta harga impor dari Indonesia yang rendah diantara pesaing, maka peluang pasar produk furniture Indonesia di pasar Arab Saudi sangat besar. Ditinjau dari harga impor, maka untuk jenis furniture yang

sama, saingan Indonesia adalah produk furniture buatan Malaysia dan China. Walaupun dari aspek harga ketiga negara tersebut bersaing, tampaknya Malaysia dan China lebih agresif masuk pasar. Pertumbuhan ekspor furniture Malaysia ke Arab Saudi pada tahun 2000 naik sebesar 33.03% dibandingkan dengan hasil tahun 1999, China naik sebesar 97.97%, sedangkan Indonesia hanya naik sebesar

(7)

Dari aspek harga impor (CIF), produk buatan Indonesia paling rendah yaitu pada tahun 1999 dan 2000 masing-masing US$ 0,72.-/kg dan US$ 0,51.-/kg. Pesaing Indonesia adalah buatan China.

HS 94035090 ; tempat tidur lainnya dari kayu.

Total impor Arab Saudi pada tahun 1999 dan 2000 adalah US$ 47,769,600.- dan US$ 66,833,870.-. Dalam tahun tersebut impor dari Indonesia masing-masing adalah US$ 1,805,340.-.- (3,78% pangsa pasar) dan US$ 2,005,870.- (3,01% pangsa pasar).

Untuk produk ini pangsa pasar terbesar dimiliki Italia dimana pada tahun 2000 mencapai 27,18%. Posisi kedua dimiliki oleh Amerika Serikat diikuti oleh Malaysia.

Dari aspek harga impor (CIF), produk buatan Indonesia termasuk paling rendah yaitu pada tahun 1999 dan 2000 masing-masing US$ 0,82.-/kg dan US$ 0,59.-/kg. Pesaing Indonesia adalah buatan Malaysia.

Adapun daftar harga impor ( CIF ) dan pangsa pasar dari beberapa negara seperti pada Lampiran : 6.

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pangsa pasar Indonesia rata-rata 3,32% dari total pasar bedroom furniture di Arab Saudi, sedangkan yang terbesar dimiliki Italia sebesar 30,22% dan diikuti Amerika Serikat dengan pangsa pasar sebesar 18,58%.

8. Harga eceran

Dari survey pasar, maka harga dipengaruhi oleh asal negara produsen, bahan baku digunakan dan desain furniture. Sebagai gambaran maka untuk jenis HS : 94035090 ;

Tempat tidur lainnya dari kayu, dari bahan MDF, single; maka buatan Malaysia sebesar SR 350,- sedangkan buatan China sebesar SR 275,-.

Sementara ini belum ada ketentuan standar mutu produk Bedroom furniture untuk pasar Arab Saudi.

Namun bagi eksportir Indonesia tetap harus waspada terhadap kondisi iklim kering dan panas di Arab Saudi, yang menuntut tingkat kekeringan bahan baku kayu (moisture content) untuk furniture antara 8% s/d 12%. Untuk kayu jati dapat sampai 14%.

Ketentuan standar untuk bahan baku kayu dapat di peroleh dengan membeli di Kantor Pusat SASO dengan alamat : Standardization and Metrology Organization for GCC (GSMO)

Information Center

P.O.Box 85245, Riyadh 11691- KSA

Tel : 966 -1- 453 0035, 452 000 ext. 1380, 1381, 1385. Fax : 966-1- 453 0035

E-mail : membership@saso.org.sa Homepage : http://www.saso.org.sa.

Pemesanannya dengan mencantumkan nomor standarnya. Harga per-dokumen antara SR 30.- sampai SR 50,-

Furniture tidak merupakan komoditi yang termasuk program ICCP (International Conformity Certification Program) sehingga tidak diperlukan pre-shipment inspection test.

6. Prosedur Impor

Arab Saudi menerapkan kebijaksanaan perdagangan bebas yang tidak menerapkan pembatasan kuantitas .

(8)

6.1 Dokumen dan prosedur

Setiap barang yang masuk Arab Saudi harus disertai:

a. Surat Keterangan Asal Barang.

b. Faktur (commercial invoice) yang menyebut-kan antara lain nama dan alamat eksportir dan importirnya, uraian barang dan komposisinya termasuk merek, nama kapal atau penerbangan, tanggal berangkat dan tiba, nama pelabuhan muat dan pelabuhan bongkar barang, berat dan nilai barang, jumlah dan harga barang perunit, nomor L/c, asuransi dsbnya.

c. Bill of Lading atau airway bill.

d. Sertifikat perusahaan pelayaran atau penerbangan

e. Dokumen asuransi, jika barang yang dikirim termasuk biaya / ongkos muat diasuransikan. f. Surat Keterangan Asal Barang, Faktur, Bill of

Lading dan dokumen lainnya harus dilegalisir terlebih dahulu oleh :

- Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta.

- KADIN Komite Timur Tengah/OKI di Jakarta.

6.2 Bea Masuk.

Bea masuk impor Bedroom furniture adalah 20 %. Bebas Bea Masuk dapat diberikan kepada produk

Bedroom furniture yang berasal dari negara anggota GCC, sepanjang dari perusahaan yang 51% modal perusahaan dimiliki warga negara teluk dan nilai

tambahnya tidak boleh kurang dari 40% dari biaya produksi.

6.3 Biaya dan pajak lainnya.

Biaya dan pajak impor lainnya tidak ada. 7. Harga CIF impor dan posisi furniture Indonesia

Untuk 3 jenis bedroom furniture, maka posisi Indonesia sebagai berikut :

HS. 94035010 ; furniture set ruangan tidur dari kayu. Total impor Arab Saudi pada tahun 1999 dan 2000 adalah US$ 27,665,070.- dan US$ 21,431,740.-. Pada waktu tersebut nilai impor bedroom furniture dari Indonesia masing-masing adalah US$ 485,600.- ( 1,76% pangsa pasar) dan US$ 924,270.- ( 4,32% pangsa pasar). Untuk jenis ini, pangsa pasar terbesar dimiliki oleh produk Italia yaitu sekitar 40%, diikuti oleh Spanyol sekitar 15%.

Harga buatan Indonesia (CIF) tahun 1999 adalah US$ 0,76.-/kg dan tahun 2000 sebesar US$ 0,62.-/kg. Harga Indonesia bersaing dekat sekali dengan buatan Italia yaitu masing-masing US$ 0,79.-/kg dan US$ 0,62.-/kg. Ini menunjukkan bahwa konsumen Arab Saudi untuk produk ini cenderung memilih produk paling murah dan berasal dari negara barat.

HS. 94035020 ; lemari pakaian (wardrobe) dari kayu. Total impor Arab Saudi pada tahun 1999 dan 2000 adalah US$ 2,474,400.- dan US$ 2,810,670.-. Dalam tahun tersebut impor dari Indonesia masing-masing adalah US$ 133,870.- (5,41% pangsa pasar) dan US$ 274,400.- (9,77% pangsa pasar).

Untuk produk ini pangsa pasar terbesar dimiliki Italia dimana pada tahun 2000 mencapai 15,40%. Posisi kedua dimiliki oleh Indonesia (9,77%) diikuti oleh Amerika Serikat (7,10%).

Referensi

Dokumen terkait

BAB IV memuat tentang hasil penelitian dan pembahasan yang merupakan inti dari skripsi ini yang meliputi pelaksanaan sertifikasi tanah program lintas sektor

Window Loan approval (Gambar 2.c.III.1.) adalah form reject atau approval leave employee. User bisa menyimpan atau membatalkan approval

Dari hadis tersebut, kita bisa melihat besarnya dosa meghibah, meskipun hanya dengan isyarat.. Era millenial yang ditandai dengan adanya perkembangan pesat dari segi

Pada proses selanjutnya, tasawuf yang pada awalnya hanya merupakan bentuk praktik ibadah yang diajarkan secara khusus kepada orang tertentu, maka pada tahapan selanjutnya,

Oleh karena itu guru atau pun pelatih ekstrakurikuler dapat mengemas latihan sircuit dalam pembelajaran pendidikan jasmani dengan baik niscaya hasil yang diharapkan akan dapat

kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) menyanyikan Genjer-genjer dengan syair yang berbeda.. Lagu plesetan itu juga

VLAN adalah kelompok device dalam sebuah LAN yang dikonfigurasi (menggunakan software manajemen) sehingga mereka dapat saling berkomunikasi asalkan dihubungkan

Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah mengajarkan kita ilmu menuju jalan yang di ridhoi Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan