potensi interaksi obat dengan Mmenggunakan uji Chi square pada
program SPSS Advanced 20.0
Crosstab
USIA * INTERKSIOBAT
usia * INTERKSIOBAT Crosstabulation
INTERKSIOBAT Total
TIDAK YA
Usia
17 - 25 tahun
Count 12 1 13
Expected Count 10,4 2,6 13,0
% within usia 92,3% 7,7% 100,0%
% within INTERKSIOBAT 2,1% 0,7% 1,8%
% of Total 1,7% 0,1% 1,8%
26 - 35 tahun
Count 30 5 35
Expected Count 27,9 7,1 35,0
% within usia 85,7% 14,3% 100,0%
% within INTERKSIOBAT 5,2% 3,4% 4,9%
% of Total 4,2% 0,7% 4,9%
36 - 45 tahun
Count 135 26 161
Expected Count 128,4 32,6 161,0
% within usia 83,9% 16,1% 100,0%
% within INTERKSIOBAT 23,5% 17,8% 22,3%
% of Total 18,7% 3,6% 22,3%
46 - 55 tahun
Count 199 42 241
Expected Count 192,2 48,8 241,0
% within usia 82,6% 17,4% 100,0%
% within INTERKSIOBAT 34,6% 28,8% 33,4%
% of Total 27,6% 5,8% 33,4%
56 - 65 tahun
Count 121 39 160
Expected Count 127,6 32,4 160,0
% within usia 75,6% 24,4% 100,0%
% within INTERKSIOBAT 21,0% 26,7% 22,2%
% of Total 16,8% 5,4% 22,2%
>65 tahun
Count 78 33 111
Expected Count 88,5 22,5 111,0
% within usia 70,3% 29,7% 100,0%
% within INTERKSIOBAT 13,6% 22,6% 15,4%
% of Total 10,8% 4,6% 15,4%
Total
Count 575 146 721
Expected Count 575,0 146,0 721,0
% within usia 79,8% 20,2% 100,0%
% within INTERKSIOBAT 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 79,8% 20,2% 100,0%
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 12,769a 5 ,026
Likelihood Ratio 12,628 5 ,027
Linear-by-Linear
Association 11,551 1 ,001
N of Valid Cases 721
a. 1 cells (8,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,63.
JUMLAHOBAT * INTERKSIOBAT
Crosstab
INTERKSIOBAT Total
TIDAK YA
JUMLAHOBAT >5
Count 29 27 56
Expected Count 44,7 11,3 56,0
% within JUMLAHOBAT 51,8% 48,2% 100,0% % within INTERKSIOBAT 5,0% 18,5% 7,8%
% of Total 4,0% 3,7% 7,8%
<5
Count 546 119 665
Expected Count 530,3 134,7 665,0
% within JUMLAHOBAT 82,1% 17,9% 100,0% % within INTERKSIOBAT 95,0% 81,5% 92,2%
% of Total 75,7% 16,5% 92,2%
Total
Count 575 146 721
Expected Count 575,0 146,0 721,0
% within JUMLAHOBAT 79,8% 20,2% 100,0% % within INTERKSIOBAT 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 79,8% 20,2% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square 29,402a 1 ,000
Continuity Correctionb 27,554 1 ,000
Likelihood Ratio 24,156 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear Association 29,361 1 ,000
N of Valid Cases 721
penyakit dalam
RSUP H. Adam Malik Medan
NO Nama Obat Pola Mekanisme Interaksi
Tingkat Keparahan
Interaksi
Jumlah Kejadian
Mekanisme Interaksi
Manajemen
1 Natrium
diklofenak– Furosemida
Farmakodinamik Minor 4 diklofenak
mengurangi efek furosemida dengan
farmakodinamik antagonisme. interaksi Kecil atau tidak signifikan. NSAID menghambat prostaglandin.
Mungkin perlu dosis diuretik loop yang lebih tinggi. Pertimbangkan anti-inflamasi lain jika diuresis tidak memadai.
2 Natrium diklofenak-Cotrimoxaz ole
Farmakokinetik Minor 1 sulfametoksaoe
akan
meningkatkan kadar diklofenak dengan
mempengaruhi metabolisme enzim hati CYP2C9/10. interaksi Kecil atau tidak signifikan.
NA
3 Natrium
diklofenak– telmisartan
Famakodinamik Moderate 28 diklofenak
mengurangi efek telmisartan secara
farmakodinamik antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin mempengaruhi vasodilatasi.
ginjal, sehingga mempengaruhi homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek
antihipertensi.
4 Natrium diklofenak– Terazosin
Farmakodinamik Moderate 1 diklofenak
mengurangi efek terazosin secara farmakodinami k antagonisme. Signifikan interaksi mungkin terjadi, pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin.
NA
5 Natrium diklofenak– Irbesartan
Farmakodinamik Moderate 15 diklofenak
mengurangi efek irbesartan secara farmakodinami k antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruhi vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaruhi homeostasis cairan.
dan dapat mengurangi efek antihipertensi
6 Natrium diklofenak– Captopril
Farmakodinamik Moderate 5 diklofenak
mengurangi efek captopril secara farmakodinami k antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruhi vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaruhi homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek
antihipertensi.
Pasien yang mengkonsumsi ACE inhibitor jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik.
7 Natrium diklofenak– Metil Prednisolon
Farmakodinamik Moderate 7 diklofenak,
metil prednisolon. Mungkin meningkatkan toksisitas yang lain secara farmakodinami k sinergisme. Signifikan interaksi mungkin, pantau secara ketat. Peningkatan risiko ulserasi.
Perlu penyesuaian dosis jika mengkonsumsi kedua obat. Selama terapi bersamaan, pasien disarankan untuk
8 Natrium diklofenak– Valsartan
Farmakodinamik Moderate 5 diklofenak
mengurangi efek valsartan secara farmakodinami k antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati- hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruhi vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaruhi homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek
antihipertensi.
Pasien yang mengkonsumsi Angiostensin II antagonis jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik.
9 Natrium diklofenak– Probenesid
Farmakokinetik Minor 1 Klirens Plasma
NSAID berkurang melalui jalur ginjal dan empedu.
Tidak ada intervensi segera yang diperlukan. Penyesuaian dosis probenesid jika toksisitas terjadi.
10 Natrium diklofenak– Hidroklortiazid
Farmakokinetik Minor 2 hidroklortiazid
akan
meningkatkan tingkat atau efek diklofenak dengan kompetisi obat untuk klirens tubular ginjal. Kecil atau tidak signifikan interaksi.
11 Natrium diklofenak– Kandesartan
Farmakodinamik Moderate 2 diklofenak
mengurangi efek kandesartan secara farmakodinami k antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruhi vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaruhi homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek
antihipertensi.
Pasien yang mengkonsumsi Angiostensin II antagonis jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik.
12 Natrium diklofenak– Aspirin
Farmakodinamik Moderate 2 Penggunaan
gabungan dosis rendah atau tinggi aspirin dengan diklofenak dapat meningkatkan potensi toksisitas, gastrointestinal yang serius (GI) termasuk peradangan, perdarahan dan ulserasi.
Diberi penjelasan Selama terapi bersamaan, pasien harus disarankan untuk
mengkonsumsi obat bersamaan dengan makanan dan segera melaporkan tanda dan gejala GI ulserasi dan perdarahan seperti sakit perut, kembung, pusing
mendadak atau ringan, mual, muntah, hematemesis, anoreksia, dan melena. 13 Natrium
diklofenak– Gliquidone
Unknown Moderate 2 gliquidone
dengan mekanisme yang tidak diketahui.
mungkin interaksi Signifikan, Pantau secara ketat. Risiko hipoglikemia.
14 Natrium diklofenak– Ramipril
Farmakodinamik Moderate 2 diklofenak
mengurangi efek ramipril secara farmakodinamik antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruhi vasodilatasi ginjal, dan mempengaruhi homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi.
Pasien yang mengkonsumsi ACE Inhibitor jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik.
15 Meloksikam– Valsartan
Farmakodinamik Moderate 6 meloksikam
mengurangi efek valsartan secara farmakodinamik antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat.
NSAID menghambat sintesa prostaglandin ,
mempengaru hi
vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaru hi
homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi
Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik
16 Meloksikam– Irbesartan
Farmakodinamik Moderate 12 Meloksikam
mengurangi efek irbesartan secara farmakodina mik
antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin ,
mempengaru hi
vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaru hi
homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi
Pasien yang mengkonsumsi Angiostensin II antagonis jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik.
17 Meloksikam– Telmisartan
Farmakodinamik Moderate 7 meloksikam
mengurangi efek telmisartan secara farmakodina mik
antagonisme. Potensi interaksi
berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruhi vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaruhi homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi.
lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik.
18 Meloksikam– Terazosin
Farmakodinamik Moderate 1 meloksikam
mengurangi efek terazosin dengan farmakodinami k antagonisme. Interaksi mungkin signifikan, pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesis prostaglandin.
NA
19 Meloksikam– Aspirin
Farmakodinamik Moderate 2 Penggunaan
gabungan dosis rendah atau tinggi aspirin dengan meloksikam dapat meningkatkan potensi gastrointestinal yang serius (GI) toksisitas, termasuk peradangan, perdarahan dan ulserasi.
Diberi penjelasan Selama terapi bersamaan, pasien harus disarankan untuk
20 Meloksikam– Glimepirid
Unknown Moderate 1 meloksikam
meningkatkn efek glimepirid dengan mekanisme yang tidak diketahui. Interaksi signifikan mungkin, pantau secara ketat. Risiko hipoglikemia.
perlu penyesuaian dosis atau lebih sering dilakukan pemantauan gula darah saat
menggunakan glimepirid dan meloxicam
21 Meloksikam-Probenesid
Farmakokinetik Minor 1 Klirens plasma
dari NSAID berkurang melalui jalur ginjal dan empedu.
Tidak ada intervensi segera yang diperlukan. Penyesuaian dosis probenesid jika toksisitas terjadi. 22
Meloksikam-Furosemida
Farmakodinamik Minor 2 meloksikam
mengurangi efek furosemide dengan mekanisme farmakodinami k antagonisme. Interaksi Kecil atau tidak signifikan. NSAID menghambat sintesa prostaglandin.
Mungkin perlu dosis diuretik loop yang lebih tinggi. Pertimbangkan anti-inflamasi lain jika diuresis tidak memadai.
23 Meloksikam– Metil prednisolon
Farmakodinamik Moderate 1 meloksikam,
metil prednisolon, meningkatkan toksisitas yang lain dengan Farmakodinam ik sinergisme. mungkin Interaksi Signifikan, pantau secara ketat. Peningkatan risiko ulserasi GI.
Perlu penyesuaian dosis jika mengkonsumsi kedua obat. Selama terapi bersamaan, pasien disarankan untuk
24 Meloksikam– Captopril
Farmakodinamik Moderate 3 meloksikam
mengurangi efek captopril secara farmakodinami k antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruhi vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaruhi homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi.
Pasien yang mengkonsumsi ACE Inhibitor jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik.
25 Meloksikam– Amidarone
Farmakokinetik Minor 1 Amiodaron
akan
meningkatkan tingkat atau efek dari meloksikam dengan mempengaruhi enzim hati CYP2C9 / 10. Kecil atau tidak interaksi signifikan.
NA
26 Meloksikam– Gliquidone
Unknown Moderat 2 meloksikam
meningkatkan efek
gliquidone dengan mekanisme yang tidak diketahui. Interaksi Signifikan mungkin, pantau secara ketat. Risiko hipoglikemia.
27 Meloksikam-Ramipril
Farmakodinamik Moderate 1 meloksikam
mengurangi efek ramipril secara farmakodinam ik
antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruh i vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaruh i homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi
Pasien yang mengkonsumsi ACE Inhibitor jangka panjang, dan diberi terapi bersamaan dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik.
28 Asam
mefenamat– Metil prednisolon
Frmakodinamik Moderate 2 Asam
mefenamat, metil prednisolon. Baik
meningkatkan toksisitas yang lain dengan farmakodinam ik sinergisme. Mungkin Interaksi Signifikan, pantau secara ketat. Peningkatan risiko ulserasi GI.
Perlu penyesuaian dosis jika mengkonsumsi kedua obat. Selama terapi bersamaan, pasien disarankan untuk
mengkonsumsi obat bersama dengan makanan Interaksi terutama terjadi pada lansia atau orang-orang dengan kondisi fisik lemah.
29 Asam mefenamat-Telmisartan
Farmakodinamik Moderate 10 Asam
mefenamat mengurangi efek telmisartan secara farmakodinam ik
antagonisme.
Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruh i vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaruh i homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek
antihipertensi.
dengan NSAID, tekanan darah harus dipantau lebih sering setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik.
30 Asam mefenamat– Gliquidone
Unknown Moderate 2 asam
mefenamat meningkatkan efek
gliquidone dengan mekanisme yang tidak diketahui. mungkin Interaksi signifikan, pantau secara ketat. Risiko hipoglikemia.
NA
31 Asam mefenamat-Irbesartan
Farmakodinamik Moderate 4 Asam
mefenamat mengurangi efek irbesartan secara farmakodinam ik
antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat. NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruh i vasodilatasi
sehingga mempengarui homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek
antihipertensi.
32 Asam
mefenamat– Aspirin
Farmakodinamik Moderate 1 Penggunaan
gabungan dosis rendah atau tinggi aspirin dengan asam
mefenamat dapat meningkatkan potensi toksisitas gastrointestinal yang serius (GI), termasuk peradangan, perdarahan dan ulserasi.
Diberi penjelasan Selama terapi bersamaan, pasien harus disarankan untuk
mengkonsumsi obat
bersamaan dengan makanan dan segera melaporkan tanda dan gejala GI ulserasi dan perdarahan seperti sakit perut, kembung, pusing mendadak atau ringan, mual, muntah, hematemesis, anoreksia, dan melena. 34 Asam
mefenamat– Probenesid
Farmakokinetik Minor 2 Klirens plasma
dari NSAID berkurang melalui jalur ginjal dan empedu.
Tidak ada intervensi segera yang diperlukan. Penyesuaian dosis probenesid jika toksisitas terjadi.
33 Asam
mefenamat– Captopril
Farmakodinamik Moderate 1 Asam
mefenamat mengurangi efek captopril secara farmakodinami k antagonisme. Potensi interaksi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan pantau secara ketat.
NSAID menghambat sintesa prostaglandin, mempengaruhi vasodilatasi ginjal, sehingga mempengaruhi homeostasis cairan dan dapat mengurangi efek antihipertensi.
penghentian, atau perubahan dosis NSAID. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik.
35 Ibuprofen-Aspirin
Farmakodinamik Major 3 ibuprofen
mengurangi efek aspirin. Kemungkinan interaksi serius atau
mengancam jiwa. Pantau secara ketat. Gunakan alternatif jika tersedia. Ibuprofen mengurangi dari aspirin dengan memblokir aktif
Siklooxigenase trombosit.
Pertimbangan penggunaan analgesik yang tidak
mengganggu efek antiplatelet (misalnya, asetaminofen). Pada pasien yang menggunakan Ibuprofen dan Aspirin, konsumsi Ibuprofen minimal 8 jam sebelum atau 30 menit setelah penggunaan Aspirin. gunakan NSAID setidaknya 1 jam setelah mengkonsumsi salut enterik Aspirin untuk tindakan kardioprotektif. 36
Ibuprofen-Metronidazole
Farmakokinetik Minor 1 metronidazole
meningkatkan tingkat atau efek dari ibuprofen dengan mempengaruhi metabolisme enzim hati CYP2C9 / 10. Kecil atau tidak signifikan interaksi.
37 Ibuprofen- Cefadroxil
Farmakokinetik Minor 1 cefadroxil
akan
meningkatkan tingkat atau efek dari ibuprofen dengan asam (anionik) kompetisi obat untuk tubular klirens ginjal. Interaksi kecil atau tidak signifikan.
NA
38 Parasetamol-Metronidazole
Farmakokinetik Minor 4 metronidazole
akan
meningkatkan tingkat atau efek dari acetaminophen dengan mempengaruhi enzim hati CYP2E1. interaksi kecil atau tidak signifikan.
NA
39 Parasetamol-Metoklopramid
Farmakokinetik Minor 2 metoclopramid
meningkatkan kadar
acetaminophen dengan meningkatkan penyerapan GI. Hanya berlaku untuk bentuk oral dari kedua obat. interaksi Kecil atau tidak signifikan.
tidak ada tindakan pencegahan khusus diperlukan.
40 Parasetamol– Propranolol
Farmakokinetik Minor 2 Propranolol
Tampaknya Menghambat sistem enzim yang bertanggung jawab untuk glukoronidasi dan oksidasi asetaminofen.
Berdasarkan dokumentasi yang tersedia saat ini, tidak ada tindakan pencegahan khusus diperlukan
41 Parasetamol– Diazepam
Farmakokinetik Minor 2 diazepam
menurunkan tingkat acetaminophen dengan meningkatkan metabolisme. interaksi Kecil.
42 Parasetamol-Penytoin
Farmakokinetik Moderate 3 Induksi
metabolisme acetaminophen terjadi peningkatan metabolit hepatotoksik.
Pemantauan fungsi hati dianjurkan. Pasien harus. dianjurkan untuk menghindari dosis besar atau penggunaan jangka panjang acetaminophen. 43
Kodein-quetiapine
Farmakodinamik Moderate 1 Kodeindan
quetiapine keduanya meningkatkan sedasi. Potensi berinteraksi, lakukan pemantauan.
Selama menggunakan obat ini, pasien harus dipantau karena berpotensi berlebihan pada SSP dan menyebabkan depresi pernafasan. Pasien rawat jalan harus dinasehati untuk menghindari kegiatan berbahaya yang memerlukan kewaspadaan mental dan koordinasi motorik.
44 Kodein–
Diazepam
Farmakodinamik Moderate 2 diazepam dan
kodein keduanya meningkatkan sedasi. Potensi berinteraksi, lakukan pemantauan.
kewaspadaan mental dan koordinasi motorik. 45 Mst
continus-Amitriptilin
Farmakodinamik Moderate 20 Amitriptilin dan morfin meningkatkan serotonin, potensi interaksi berbahaya, gunakan dengan hati- hati dan pantau secara ketat.
Selama menggunakan obat ini, pasien harus dipantau karena berpotensi berlebihan pada SSP dan menyebabkan depresi pernafasan. Pasien rawat jalan harus dinasehati untuk menghindari kegiatan berbahaya yang memerlukan kewaspadaan mental dan koordinasi motorik.