• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Onset Menarke pada Siswi di SMP Santo Thomas 1 Medan Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Onset Menarke pada Siswi di SMP Santo Thomas 1 Medan Tahun 2016"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pertumbuhan payudara dikenal pertama kali, diikuti oleh tumbuhnya rambut

pubis, dan menarke, yang merupakan puncak dari awitan pubertas seorang

perempuan. Marshall dan Tanner membuat tahapan perkembangan payudara dan

rambut ketiak-pubis. Tahapan rambut ketiak-pubis dan payudara oleh Tanner

dibagi menjadi 5 stadium, yaitu:

Pertumbuhan Payudara

 Tanner Stadium 1: merupakan stadium prapubertas dan belum teraba

jaringan payudara, dengan areola diameter kurang dari 2 cm. putting susu

masuk ke dalam, datar, atau terangkat.

 Tanner Stadium 2: payudara mulai tumbuh, dapat dilihat dan teraba

gundukan jaringan payudara. Areola mulai melebar, kulit areola tipis dan

puting susu berkembang.

 Tanner Stadium 3: pertumbuhan berlanjut dan payudara keseluruhan

terangkat. Jika dilihat dari samping dan dalam posisi duduk, puting susu

umumnya terlihat pada atau di atas garis tengah dari jaringan payudara.

 Tanner Stadium 4: sebagian besar perempuan, ditentukan adanya proyeksi

areola dan papilla berada di atas gundukan sekunder dari bentuk payudara

umumnya.

 Tanner Stadium 5: merupakan pertumbuhan payudara yang telah lengkap,

dimana payudara sudah matang dalam bentuk dan proporsinya. Sebagian

besar perempuan putting susunya lebih berwarna (hitam), dan glandula

Montgomery tampak di sekitar keliling areola. Putting susu umumnya

dibawah bidang tengah jaringan payudara pada posisi duduk dan dilihat

dari samping. Pertumbuhan payudara secara lengkap umumnya terjadi

lebih dari 3-3,5 tahun, tetapi dapat juga terjadi pada 2 tahun atau tidak

berkembang melebihi stadium 4 sampai kehamilan pertama. Besar

payudara bukan merupakan kematangan payudara.14

Pertumbuhan Rambut Ketiak-Pubis

 Tanner Stadium 1: tidak ada seksualitas yang menstimulasi keberadaan

rambut pubis, tetapi beberapa rambut nonseksual bisa didapatkan pada

(2)

 Tanner Stadium 2: penampilan pertama berupa rambut pubis yang kasar,

panjang dan berkerut sepanjang labia mayora.

 Tanner Stadium 3: rambut kasar, keriting dan meluas ke arah mons pubis.  Tanner Stadium 4: susnan rambut dewasa yang tebal, tetapi rambut belum

didistribusi seluas pada dewasa dan dengan ciri tidak meluas ke arah

bagian dalam paha. Kecuali pada etnik tertentu, termasuk Asia dan Indian

Amerika, rambut pubis mereka meluas ke dalam paha.

 Tanner Stadium 5: rambut kasar dan keriting terbesar berbentuk segitiga

terbalik dengan puncaknya pada mons pubis.14

A

B

Gambar 2.1 Progress perkembangan pubertas pada perempuan tahap Tanner 1-5. A, Perkembangan pubertas dilihat dari ukuran payudara. B, Perkembangan pubertas dilihat dari rambut pubis, catatan bahwa tahap 1 tidak ada karena pada tahap 1 belum ada rambut pubis.

(Sumber: Nelson Essential of Pediatrics. 7th Edition. Philadelphia: Elsevier; 2015. pg. 238)

2.2.2.Perubahan Hormon

Perubahan hormon yang berhubungan dengan pertumbuhan pubertas dimulai

sebelum adanya beberapa perubahan fisik yang nyata. Awal pubertas didapatkan

kenaikan sensitivitas LH (Lutenizing Hormone) pada GnRH (Gonadotropin

Releasing Hormone). Dalam keadaan tidur meningkatkan baik LH maupun FSH.

(3)

perningkatan sekresi estradiol pada hari berikutnya. Keterlambatan sekresi

estradiol ini berhubungan dengan proses aromatisasi estrogen dari androgen.

Kadar basal FSH dan LH meningkat sepanjang pubertas. Walapun gonadotropin

selalu disekresi secara epidosik atau pulsatil, bahkan sampai sebelum pubertas,

didapatkan peningkatan kadar basal dan sekresi pulsatil dari gonadotropin.7

Meningkatnya sekresi androgen adrenal penting untuk stimulasi adrenarke,

munculnya sekresi androgen adrenal penting untuk stimulasi adrenarke,

munculnya rambut ketiak dan pubis. Peningkatan yang cepat dari sirkulasi

sebagian besar kadar androgen adrenal, dehidroandropiandrosteron (DHEA) dan

sulfatnya (DHEAS), dimulai sejak awal umur 2 tahun, yang kemudian meningkat

pada umur 7-8 tahun berlanjut 2 tahun sebelum peningkatan gonadotropin dan

sekresi steroid seks gonad (aksis hipotalamus-hipofisis-gonad masih tetap

berfungsi pada kadar rendah masa prapubertas).15

Estradiol terutama disekresi oleh ovarium dan naik secara mantap selama

pubertas. walaupun tercatat bahwa kenaikan estradiol pertama kakli muncul pada

waktu siang, kadar basal akhirnya meningkat pada waktu siang dan malam.

Estron, yang disekresikan sebagian oleh ovarium dan menningkat sebagian dari

konversi ekstraglandula dari estradiol dan adrostenedion, juga meningkat pada

awal pubertas kemudian mendatar pada pertengahan pubertas, menunjukkan

bahwa estradiol produksi ovarium meningkat tetapi konversi perifer dari androgen

menjadi estron berkurang.7

Sekresi Growth Hormone (GH) meningkat bersamaan dengan meningkatnya

sekresi gonadotropin pada saat munculnya pubertas, peningkatan GH dimediasi

oleh estrogen. Perempuan mempunyai kadar basal GH lebih tinggi selama

pubertas, kadar maksimal sekita menarke dan kemudian turun.

GH menstimulasi produksi IGF-1 di dalam semua jaringan, konsentrasi di

dalam sirkulasi merupakan tumpahan dari hepar. Selama pubertas efek umpan

balik negatif dari IGF-1 pada sekresi GH menjadi berkurang, sebab konsentrasi

IGF-1 dan GH tinggi. GH dan IGF-1 mempunyai peran yang jelas dalam

perubahan komposisi badan yang terjadi pada pubertas.13

Mekanisme yang mendasari pubertas: mekanisme yang bertanggung jawab

(4)

banyak diketahui, walaupun telah dikenal bahwa program sistem saraf pusat yang

bertanggung jawab sebagai pemula pubertas.

Berdasarkan beberapa penelitian terakhir menunjukkan tendensi pertumbuhan

pubertas lebih awal. Hal ini diduga oleh karena perbaikan status nutrisi dan

kondisi kehidupan sehat.7

Menarke

Menarke merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan onset

siklus menstruasi. Ini merupakan puncak dari rangkaian peristiwa yang kompleks

yang meliputi pematangan aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium (H-H-O) untuk

memproduksi ovum ataupun endometrium matang sehingga dapat menunjang

zigot jika terjadi pembuahan. Tiga tahap pematangan aksis H-H-O meliputi: (i)

peningkatan pelepasan FSH dan LH dari kelenjar hipofisis; (ii) pengenalan dan

respon ovarium terhadap gonadotropin sehingga memungkinkan terjadinya

produksi steroid ovarium (estrogen dan progesterone); (iii) terbentuknya

pengaturan umpan balik positif pada kelenjar hipotalamus dan hipofisis oleh

estrogen. Kombinasi dari peristiwa-peristiwa pematangan ini akan menyebabkan

terjadinya ovulasi.6

Selama masa kanak-kanak, konsentrasi FSH dan LH dalam kelenjar hipofisis

dan plasma pada anak perempuan adalah rendah. Amplitudo dan frekuensi denyut

pelepasan FSH dan LH juga rendah, yang menunjukkan bahwa generator denyut

GnRH juga berlangsung lambat. Manifestasi endokronologis pertama pada

pubertas adalah peningkatan amplitudo denyut FSH dan LH. Pada awalnya,

peningkatan ini paling jelas selama tidur, walaupun perbedaan diurnal

tidur-bangun pada sekresi FSH dan LH hampir menghilang pada akhir pubertas.11

Permulaan terjadinya pubertas tetap belum dipahami dengan sempurna.

Namun, hampir semua penelitian setuju bahwa hal ini berkaitan dengan lepasnya

generator denyut GnRH di hipotalamus dari inhibisi sistem saraf pusat (SSP).7

Banyak penelitian menunjukkan bahwa usia menarke menurun sebanyak 2-3

bulan per dekade. Penurunan usia menarke ini kembali terjadi pada penelitian

(5)

diketahui bahwa terdapat dua tanda metabolik yang dapat bekerja secara sentral

dan merupakan penyebab peristiwa-peristiwa dalam pubertas, yaitu IGF-1 dan

leptin. Kadar IGF-1 dalam serum meningkat selama masa kanak-kanak dan

memuncak saat pubertas: peningkatan ini terjadi bersamaan dengan

dehidroandropiandrosteron (DHEA) dan sulfatnya (DHEAS), yang merupakan

penanda adrenarke.7 Leptin, sebuah hormone yang merupakan tanda dari rasa

kenyang, bekerja menghambat neuropeptida-Y (NPY). NPY merupakan mediator

pada asupan makanan dan juga mengontrol aktivitas neuronal GnRH di

hipotalamus. Kadar leptin dalam serum meningkat sesaat sebelum pubertas.

Peningkatan kadar leptin akan menghambat NPY, selanjutnya akan melepaskan

GnRH dari keadaan inhibisi pada masa prapubertas.16

Pematangan ovarium saat pubertas menyebabkan dimulainya produksi

estrogen oleh sel-sel granulosa yang mengelilingi ovum. Siklus dari sel granulosa

menyebabkan perkembangan dan atresia saat pubertas. Ovum mulai matang

dibawah pengaruh estrogen ovarium yang diproduksi oleh sel granulosa tersebut.

Selain untuk pematangan oosit, estrogen dari sel granulosa akan mengatur

produksi gonadotropin oleh kelenjar hipofisis. Dengan aksis H-H-O yang telah

mengalami pematangan sempurna, estrogen akan menyebabkan pematangan

folikel ovarium yang dominan, yang selanjutnya menyebabkan ovulasi. Setelah

ovum yang pertama berovulasi, folikel ovarium yang kolaps mengubah dirinya

menjadi korpus luteum dan mulai memproduksi progesterone. Respon

endometrium terhadap estrogen adalah proliferasi dan terhadap progesteron

adalah dengan berubah menjadi jaringan sekretorik yang mampu menunjang

implantasi embrio.6 Jika pembuahan tidak terjadi, kadar progesteron dan estrogen

menurun, dan keadaan ini diikuti oleh withdrawal bleeding akibat deskuamasi

(6)

Usia Menarke Berhubungan dengan Nutrisi

Mengenai nutrisi keseharian, peningkatan asupan energi berkaitan dengan

onset menarke yang lebih awal. Kualitas asupan makanan juga berpengaruh pada

pubertas. Haasil penelitian membuktikan bahwa rasio protein hewani tinggi

dibandingkan protein nabati pada umur 3-5 tahun dikaitkan dengan onset menarke

yang lebih awal, setelah mengendalikan indeks massa tubuh.2

Carwile et al.18 juga menunjukkan bahwa asupan makanan dengan indeks

glikemik yang tinggi, seperti pemanis buatan, menyebabkan peningkatan

konsentrasi insulin dalam sirkulasi. Insulin diketahui meningkatkan konsentrasi

bioavailabilitas hormon seksual dan IGF-1. Peningkatan konsentrasi

hormon-hormon tersebut berhubungan dengan onset menarke yang lebih awal.

Usia Menarke Berhubungan dengan Aktivitas Fisik

Sebuah studi cross sectional dilakukan pada sekelompok wanita universitas

Colombian menunjukkan bahwa usia menarke secara positif berkaitan dengan

olahraga aktivitas fisik paling sedikit selama dua jam. Menarke, rata-rata lebih

terlambat pada para atlet, termasuk penari ballet, dibandingkan dengan populasi

umum. Pada perenang, terlalu sering latihan menyebabkan terlambatnya awitan

pubertas. Penjelasan yang paling mungkin untuk tidak terlambatnya awitan

pubertas pada perenang adalah normalnya komposisi lemak tubuh yang

menyeimbangkan efek negatif hipotalamus pada pulsatil GnRH.2

Usia Menarke Berhubungan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT)

Parameter ukuran tubuh, seperti berat badan atau indeks masa tubuh (IMT)

memiliki korelasi yang sangat kuat dengan usia menarke. Frisch dan Revelle19

mengemukakan peran peningkatan berat badan untuk onset menarke. Tingginya

kadar lemak subkutan dan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada usia prapubertas (5-9

tahun) terkait dengan meningkatnya kemungkinan menarke lebih awal (<11

tahun). Usia menarke berkaitan dengan IMT karena hasil perhitungan IMT

merupakan indikator jumlah lemak dalam tubuh.13 Simpanan lemak diperlukan

(7)

Hubungan antara lemak tubuh dan menarke masih sukar dipahami, meskipun

terdapat pandangan yang menyebutkan bahwa hormon leptin memainkan peran

yang penting. Leptin merupakan hormon yang secara primer diproduksi dari

jaringan lemak dan konsentrasinya sebanding dengan jumlah jaringan lemak

dalam tubuh. Leptin dikenal sebagai pemicu maturasi pada masa pubertas. Pada

perempuan, telah ditemukan bahwa ada keterkaitan antara usia menarke dengan

konsentrasi leptin dan lemak tubuh.20

Gambar 2.2 Skema ilustrasi dari interaksi leptin pada aksis hipotalamus-hipofisis-gonad. Leptin menstimulasi POMC/CART dan Glut neuron dan inhibisi AgRP/NPY dan GABA neuron untuk memodulasi reproduksi secara sentral. Pada ovarium, leptin dapat

memberikan efek yang berbeda, tergantung pada status metabolik. AgRP, agouti-related

peptide; CART, cocaine and amphetamine-regulated transcript; FSH, follicle-stimulating

hormone; GABA, gamma-aminobutyric acid; Glut, glutamate; GnRH,

gonadotropin-releasing hormone; LH, lutenizing hormone; NKB, neurokinin B; NPY, neuropeptide Y;

PMV, ventral premammillary nucleus; POMC, proopiomelanocortin. (Sumber: Chou SH,

Mantzoros C. Role of leptin in human reproductive disorders. Journal of Endocrinology. 2014;223,T49-T62)

Indeks Massa Tubuh

Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan nilai yang diambil dari perhitungan

antara berat badan (BB) dalam kilogram dan tinggi badan (TB) dalam meter

persegi. IMT dapat menjadi indikator atau menggambarkan adipositas dalam

tubuh seseorang, namun tidak dapat mengukur kadar lemak dalam tubuh secara

langsung. Interpretasi IMT pada anak tidak sama dengan IMT pada orang dewasa.

IMT pada anak disesuaikan dengan umur dan jenis kelamin anak karena anak

(8)

Cara menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) pada anak yaitu dengan

mengukur tinggi dan berat badan anak, lalu kalkulasi dengan menggunakan

formula:

Setelah IMT sudah dikalkulasi, sesuaikan hasil kalkulasi tersebut dengan

grafik IMT menurut umur dan jenis kelamin.

Gambar 2.3 Grafik Indeks Massa Tubuh menurut umur dan jenis kelamin CDC 2015 Sumber: Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 2015

Kategori IMT menurut umur dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.1 Kategori IMT menurut umur dan jenis kelamin CDC 2015

Kategori Persentil

Underweight Kurang dari persentil ke-5

Normoweight Persentil ke-5 sampai dengan

persentil ke-85

Overweight Persentil ke-85 sampai dengan

persentil ke-95

Obesitas Lebih dari persentil ke-95

Gambar

Gambar 2.1 Progress perkembangan pubertas pada perempuan tahap Tanner 1-5. A,
Gambar 2.2 Skema ilustrasi dari interaksi leptin pada aksis hipotalamus-hipofisis-gonad
grafik IMT menurut umur dan jenis kelamin.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

2013.Hubungan sntara Luas Hutan Pinus dan Aliran Dasar diSub DAS Kedung Bulus, Kebumen.Seminar Nasional Hasil Penelitian Teknologi PengelolaanDAS oleh Balai Penelitian Teknologi

Sementara daerah hilir DAS merupakan daerah pemanfaatan dengan kemiringan lereng kecil (kurang dari 8%), pada beberapa tempat merupakan daerah banjir, pengaturan

[r]

Berbagai kegiatan yang ada di sekitar kawasan DAS Lepan telah mengubah kondisi penggunaan lahan dan indeks vegetasi yang ada di sekitar kawasan tersebut.Fenomena

Epstein, Relationships between perceived parental involvement in homework, student homework behaviors, and academic achievement: differences among elementary,

- Menjelaskan cara mengatasi ketidakseim- bangan lingkung-an akibat peman-faatan tumbuhan yang tidak bijaksana Bagian tumbuhan yang sering dimanfaatkan manusia 4 JP 3.3