• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pemberian Informasi dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Praoperasi di RSUD dr. Pirngadi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Pemberian Informasi dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Praoperasi di RSUD dr. Pirngadi Medan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Di Indonesia, prevalensi gangguan kecemasan berkisar pada angka 6-7% dari

populasi umum (perempuan lebih banyak dibandingkan prevalensi laki-laki).

Kecemasan merupakan pengalaman emosional yang berlangsung singkat dan

merupakan respon yang wajar, pada saat individu menghadapi tekanan atau

peristiwa yang mengancam kehidupannya baik itu ancaman external dan internal.

Tindakan operasi merupakan pengalaman menegangkan bagi sebagian pasien, hal

ini dikarenakan oleh takut pada anastesi, takut terhadap nyeri dan kematian, takut

tentang ketidaktahuan atau takut tentang deformitas atau ancaman lain terhadap

citra tubuh sehingga menyebabkan kecemasan. Pada periode preoperasi pasien

dapat mengalami kecemasan kemungkinan karena merupakan suatu respon

antisipasi terhadap suatu pengalaman yang dapat dianggap pasien sebagai suatu

ancaman terhadap perannya dalam hidup, integritas tubuh, bahkan kelangsungan

hidup pasien itu sendiri (Smeltzer & Bare, 2001).

Sawitri (2004) meneliti pengaruh pemberian informasi pra bedah terhadap

kecemasan pasien pra bedah di Rumah Sakit Umum Islam Kustati Surakarta.

Peneliti menyimpulkan bahwa pasien prabedah dengan tingkat kecemasan yang

(2)

37,9% pasien mengalami tingkat kecemasan sedang. Setelah diberikan informasi,

sebanyak 25,8% responden mengalami tingkat kecemasan ringan.

Sari (2014) meneliti tentang hubungan pemberian informasi terhadap tingkat

kecemasan pada pasien pra bedah mayor ortopedi di RSUDZA Banda Aceh.

Peneliti menyimpulkan bahwa pasien pra bedah dengan tingkat kecemasan yang

berbeda. Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan informasi sebanyak

85% pasien mengalami tingkat yang sangat berat. Setelah diberikan informasi,

sebanyak 72,5% responden mengalami tingkat kecemasan ringan.

Ada sejumlah laporan mengenai informasi bagi pasien bahwa banyak pasien

yang merasa tidak pernah menerima cukup informasi. Kita ketahui benar bahwa

perasaan cemas menghalangi informasi yang baru. Kemampuan untuk

mengurangi perasaan cemas dalam diri pasien merupakan keterampilan yang perlu

dimiliki oleh dokter agar pasien mempunyai keyakinan melalui penyampaian

informasi yang baik mengenai apa yang terjadi pada diri mereka (Roper, 2002).

Ada bermacam-macam alasan ketakutan atau kecemasan pasien yang akan

mengalami pembedahan seperti takut nyeri setelah pembedahan, menjadi buruk

rupa dan tidak berfungsi normal, takut keganasan (bila diagnosis yang ditegakkan

belum pasti), takut atau cemas menghadapi ruangan operasi dan peralatan

pembedahan, takut mati saat dibius atau tidak sadar, takut operasi gagal

(Paramastri, 2004).

Kecemasan pasien pra bedah yang tidak tertangani dengan baik dapat

(3)

perawat dibutuhkan intervensi keperawatan yang berupa pemberian informasi atau

penkes (Potter dan Perry, 2006).

Pemberian informasi tentang pembedahan/operasi kepada pasien merupakan

langkah penting untuk kesiapan pasien dalam pembedahan (Long, 1996).

Berdasarkan hasil survey pendahuluan di RSUD Dr. Pirngadi Medan yang

dilakukan peneliti pada tanggal 18 Juni 2016 didapatkan total individu yang

menjalani semua jenis operasi pada periode bulan Januari-Desember yakni 5212

orang.

Fenomena - fenomena tersebut menarik bagi peneliti untuk melakukan suatu

penelitian tentang hubungan pemberian informasi yang dilakukan perawat

terhadap penurunan kecemasan pada pasien preoperasi di Rumah Sakit

Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan, sehingga pasien merasa siap secara moral

menghadapi operasi dan perawatan yang paripurna dapat terwujud. Pertanyaan

penelitian adalah: “Bagaimana hubungan pemberian informasi dengan tingkat

kecemasan pada pasien preoperasi di RSUD Dr. Pirngadi Medan?”. Berdasarkan

hal-hal diatas penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul hubungan

pemberian informasi dengan tingkat kecemasan pada pasien preoperasi di Rumah

Sakit Dr. Pirngadi Medan.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan fenomena yang peneliti temukan, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut “Adakah hubungan pemberian informasi

(4)

3. Tujuan Penelitian

3.1Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pemberian informasi dengan tingkat kecemasan

pada pasien preoperasi di RSUD dr. Pirngadi Medan

3.2Tujuan Khusus

3.2.1 Mengidentifikasi pemberian informasi pada pasien preoperasi di

RSUD dr. Pirngadi Medan

3.2.2 Mengidentifikasi tingkat kecemasan pada pasien preoperasi di

RSUD dr. Pirngadi Medan

3.2.3 Mengidentifikasi hubungan pemberian informasi dengan tingkat

kecemasan pada pasien preoperasi di RSUD dr. Pirngadi Medan

4. Manfaat Penelitian

4.1Pendidikan Keperawatan

Sebagai bahan masukan yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu

keperawatan terhadap pasien preoperasi sehingga dapat meningkatkan

mutu asuhan keperawatan

4.2Pelayanan Keperawatan

Mengoptimalkan fungsi perawat dalam penatalaksanaan asuhan

keperawatan pada pasien preoperasi yang mengalami kecemasan, sehingga

perawat dalam bekerja dapat ditingkatkan dan operasi berjalan dengan

(5)

4.3Peneliti Keperawatan

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan literatur kepada peneliti

laindapat menyempurnakan penelitian-penelitian yang sudah ada

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 24 orang (80%), kecemasan sedang sebanyak 6 orang (20%), dan tidak ada pasien yang

Dalam penelitian Chandra (2014), mengatakan bahwa hampir sebagian besar pasien yang akan menjalani operasi mengalami kecemasan karena menganggap tindakan operasi merupakan

Faktor yang Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Preoperasi Bedah Mayor Digestif Di RSUP Dr.. Wahidin

Ada hubungan faktor pengetahuan dengan tingkat kecemasan preoperasi pada pasien bedah mayor (r= - 0,340; p=0.000). Rekomendasi: Perawat dapat mengoptimalkan fungsi perawat

Kemampuan perawat dalam memberikan keperawatan diiringi dengan perhatian yang baik kepada pasien khususnya pasien anak dapat menurunkan tingkat kecemasan anak

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre dan Post Operasi Mayor di RSUD Dr..

yang berhubungan dengan munculnya kecemasan pada pasien pre operasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 24 orang (80%), kecemasan sedang sebanyak 6 orang (20%), dan tidak ada pasien yang