• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeriksaan Pajak Sebagai Tindakan Pengawasan Atas Pelaksanaaan Sistem Self Assesment Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemeriksaan Pajak Sebagai Tindakan Pengawasan Atas Pelaksanaaan Sistem Self Assesment Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Sebagai negara yang berkembang Negara Republik Indonesia

tengah menggalakkan pembangunan disegala aspek kehidupan masyarakat,

yaitu aspek ekonomi, sosial budaya, pendidikan, dan lain-lain. Pembangunan

tersebut bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk

mensejahterakan masyarakat Indonesia secara adil dan makmur.

Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara

terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual (Waluyo,2002:1). Salah

satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa yaitu dengan menggali

sumber dana yang berasal dari dalam negeri berupa pajak sehingga jumlah

penerimaan pajak selalu diupayakan untuk meningkat setiap tahunnya. sistem

perpajakan mengalami perubahan dari masa kemasa sesuai perkembangan

masyarakat dan negara. Pemungutan pajak merupakan suatu kewajiban Warga

Negara selaku Wajib Pajak serta peran aktif untuk membiayai keperluan

Negara. Sejak berlakunya reformasi perpajakan pada tahun 1983, maka sistem

(2)

pajak yang memberikan wewenang kepada pemerintah untuk menentukan

besarnya pajak terutang oleh wajib pajak menjadi sistem self assesment.

Self Asssesment System adalah sebuah sistem pemungutan pajak

yang memberikan kepercayaan kepada masyrakat sebagai wajib pajak untuk

menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang

terutang (Pasal 1 ayat 24 KUP). Sistem pemungutan pajak tersebut mempunyai

arti bahwa penetapan besarnya pajak yang terutang dipercayakan kepada wajib

pajak sendiri dan melaporkannya secara teratur jumlah pajak yang terutang dan

yang telah dibayar sebagaimana ditentukan dalam peraturan

perundang-undangan. Namun hal ini tidak efektif bila tidak dilakukan pengontrolan secara

teratur oleh aparat pajak dengan cara melakukan secara langsung terhadap

wajib pajak. Dengan kata lain wajib pajak berperan aktif dalam menentukan

keberhasilan sistem perpajakan.

Pengawasan merupakan aktivitas paling penting dalam manajemen

pemerintahan. Pengawasan buan dimaksudkan sebagai tindakan untuk mencari

kesalahan, tetapi untuk menemukan penyimpangan atas pelaksanaan suatu

pekerjaan, sehingga bisa dilakukan tindakan korektif, maka pekerjaan yang

dilakukan akan sesuai rencana.

Didalam sistem self assesment tidak semua Surat Pemberitahuan

(SPT) yang dilakukan pemeriksaan pajak, kriteria SPT yang dilakukan

(3)

Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum Perpajakan, pemeriksaan

terhadap wajib pajak yang surat pemberitahuannya menyatakan lebih bayar

akan dikurangi jumlahnya, sehingga pemeriksaan dapat lebih diarahkan kepada

wajib pajak yang tingkat kepatuhannya rendah tersebut atau menjadi wajib

pajak yang memenuhi kriteria tertentu.

Kriteria pemeriksaan pajak merupakan kebijakan Direktorat Jendral

Pajak, seperti yang dituangkan dalam surat edaran Direktorat Jendral Pajak

SE-85/PJ/2011, kriteria pemeriksaan adalah

Pemeriksaan Rutin dapat dilakukan dalam hal :

a. Wajib Pajak orang pribadi atau badan yang menyatakan Surat

Pemberitahuan (SPT) Tahunan/Masa yang menyatakan lebih

bayar.

b. Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh)

Wajib Pajak menyatakan rugi tidak lebih bayar.

c. Wajib Pajak orang pribadi atau badan tidak menyampaikan

Surat Pemberitahuan (SPT) Tahuna/Masa dalam jangka waktu

yang telah ditentukan setelah ditegur secara tertulis tidak

menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) pada waktunya

sebagaimana ditentukan dalam surat teguran.

d. Wajib Pajak orang pribadi atau badan melakukan kegiatan

(4)

Pertambahan Nilai) atas kegiatan tersebut patut diduga tidak

dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Pemeriksaan Kriteria Seleksi terdiri dari :

a. Kriteria seleksi dilaksanakan apabila Surat Pemeritahuan (SPT)

Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) wajib pajak Orang Pribadi

atau Badan terpilih untu diperiksa berdasarkan kriteria seleksi.

b. Kriteria seleksi lainnya dilaksanakan apabila Surat

Pemberitahuan Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan terpilih

untuk diperiksa secara komputerisasi.

Pemeriksaan Khusus dapat dilakukan dalam ha :

a. Adanya dugaan melakukan tindak pidana

b. Pengaduan masyarakat, termasuk melalui pos 5000

c. Terdapat data baru atau data semula yang belum terungkap yang

dilakukan melalui pemeriksaan ulang Direktorat Jendrl Pajak.

d. Permintaan wajib pajak

e. Pertimbangan Direktorat Jendral Pajak

f. Untuk memperoleh informasi atau data tertentu dalam rangka

(5)

Pemeriksaan Bukti Permulaan dapat dilakukan apabila ditemukan

adanya indikasi tindak pidana dibidang perpajakan berdasarkanhasil

analisis data, informasi, laporan, pengaduan, laporan pengamatan,

dan laporan pemeriksaan pajak.

Dari permasalahan diatas tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) dengan mengangkat judul

“PEMERIKSAAN PAJAK SEBAGAI TINDAKAN PENGAWASAN ATAS SISTEM SELF ASSESMENT PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM”.

1.2 Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) 1.2.1 Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

a. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem selfassesment

b. Untuk mengetahui Prosedur dan Tata Cara Pelaksanaan

Pemeriksaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk

Pakam

c. Untuk mengetahui sebab-sebab tindakan pemeriksaan oleh

fiskus terhadap wajib pajak.

d. Untuk mengetahui tingkat kepatuhan wajib pajak dalam tindakan

(6)

e. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakpatuhan wajib

pajak serta untuk menanggulangi masalah wajib pajak yang tidak

atau kurang patuh.

1.2.2 Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) 1. Bagi Mahasiswa

a. Melihat aplikasi teori administrasi perpajakan kedalam

permasalahan yang timbul selama melaksanakan Praktik

Kerja Lapangan Mandiri pada Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Lubuk Pakam.

b. Mempelajari prilaku dan keahlian baru serta mempelajari

bentuk tim dan kerja sama.

c. Meningkatkan kemampuan komunkasi dalam dunia kerja

d. Mendorong semangat belajar untuk mempertinggi

prestasi.

e. Menyiapkan mahasiswa sebagai tenaga baru yang

terampil dan

profesional dalam menghadapi dunia kerja.

2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

a. Memperoleh kritikan yang bersifat membangun

(7)

b. Menjalin hubungan yang baik dengan Program Studi

Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

c. Sarana mempromosikan citra Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Lubuk Pakam yang baik kepada

masyarakat, khususnya sifitas Akademika Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera

Utara.

3. Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU

a. Memberikan uji nyata atas disiplin ilmu yang

disampaikan.

b. Membuka interaksi antara Program Studi Diploma

III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universita Sumatera Utara dan Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

c. Mendapat masukan dan saran untuk perbaikan dan

penyempurnaaan kurikulum yang berlaku di Program

Studi Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

(FISIP USU).

d. Mempromosikan sumber daya manusia yang terdapat

(8)

Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

1.3 Uraian Teoritis 1. Defenisi Pajak

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang

Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 1, Pajak adalah kontribusi

wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan

secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besrnya

kemakmuran rakyat.

Menurut Prof. DR. Rochmat Soemitro, S.H, Pajak adalah iuran

rakyat ke kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)

dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung

ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

(Mardiasmo,2008:1)

2. Fungsi Pajak

a. Fungsi Budgetair (Sumber Keuangan Negara)

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pembangunan.

Contoh :Dana yang dikumpukan untuk membiayai pengeluaran

(9)

b. Fungsi Regulerend (Mengatur)

Contoh :pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang

mewah untuk mengurangi gaya hidup mewah, tarif pajak

progresif dikenakan atas penghasilan, tarif ekspor adalah 0 %.

(Mardiasmo,2008:2)

3. Sistem Pemungutan Pajak

a) Official Assesment System

Official Assesment System adalah suatu sistem pemungutan

pajak yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus)

untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib

pajak. (Mardiasmo,2008:7)

b) Self Assesment System

Self Assesment System adalah suatu sistem pemungutan

pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk

menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.

(Mardiasmo,2008:8)

c) With Holding Assesment System

With Holding Assesment adalah suatu sistem pemungutan

pajak yang 6 memberi wewenang kepada pihak ketiga

(bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan)

untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib

(10)

4. Pemeriksaan Pajak

Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari,

mengumpulkan, mengolah data atau keterangan lainnya untuk menguji

kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan tujuan lain dalam

rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan. (Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82/PMK.03/2011

Tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak)

5. Dasar Hukum Pemeriksaan Pajak

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, lembaran Negara

Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 62.

6. Tujuan Pemeriksaan Pajak

Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan berupa :

a. Surat Pemberitahuan (SPT) lebih bayar atau rugi.

b. Surat Pemberitahuab (SPT) tidak atau terlambat

disampaikan.

c. Surat Pemberiahuan (SPT) memenuhi kriteria yang

ditentukan Direktorat Jendral Pajak.

d. Adanya Indikasi tidak dipenuhi kewajiban-kewajiban

(11)

8. Wewenanang Pemeriksa Pajak

Berdasakan pasal 29 ayat 1 Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009, Direktur Jendral Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk

menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak dan

untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

1.4 Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri

a. Prosedur dan Tata Cara Pelaksanaan Pemeriksaan

b. Tingkat kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban

perpajakannya.

c. Faktor-faktor yang menyebabkan tindakan pemeriksaan pajak.

1.5 Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri

a. Tahap Persiapan

Dalam tahap ini penulis melakukan berbagai persiapan yang

menyangkut Praktik Kerja Lapangan Mandiri, mulai dari

pengajuan judul, penentuan tempat praktik kerja lapangan

mandiri, mencari bahan untuk membuat proposal, seminar

proposal, penentuan dosen pembimbing dan konsultasi

(12)

b. Studi Literatur

Penulis mengumpulkan data-data yang menyangkut masalah

yang akan dibahas melalui sumber bacaan seperti :buku

perpajakan, Undang-undang perpajakan, artikel ilmiah

maupuan literatur yang berhubungan dengan objek Praktik

Kerja Lapangan Mandiri.

c. Observasi Lapangan

Dalam tahap ini penulis melakukan peninjauan/pengamatan

langsung pada objek Praktik Kerja Lapangan dan meninjau

secara langsung kondisi serta keadaan objek pelaksanaan

kegiatan untuk mengetahui sistem kerja yang berlaku pada

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

d. Pengumpulan Data

Yaitu dengan mencari serta mengumpulkan data mengenai

topik yang akan dibahas yang tersedia pada Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Lubuk Pakam. Dalam tahap ini penulis

mengumpulkan data melalui dua cara yaitu data primer dan

data sekunder.

e. Analisis Data dan Evaluasi

Setelah penulis memperoleh data yang diperlukan, penulis

akan menganalisa dan mengevaluasi data secara kualitatip

yang kemudian akan dipersentasikan secara objektif, jelas dan

(13)

1.6 Metode Pengumpulan Data a. Wawancara

Yaitu dengan mengadakan pembicaraan langsung kepada pihak

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

b. Observasi

Yaitu dilakukan pengamatan langsung atas kegiatan yang

dilakukan di kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

c. Dokumentasi

Yaitu dengan mengumpulkan teori-teori , data-data mengenai

pemeriksaan yang ada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.

1.7 Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai

latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri,

Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan

Mandiri , Ruang Lingkup Praktik Kerja

Lapangan Mandiri, Metode Praktik Kerja

Lapangan Mandiri, Metode Pengumpulan Data

Praktik Kerja Lapangan Mandiri, dan

(14)

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK ATAU LOKASI PKLM

Dalam bab ini penulis menguraikan sejarah

singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk

Pakam, Struktur Organisasi, Bidang-Bidang Kerja

Kantor Pelayanan Pajak Pratam Lubuk Pakam,

Deskripsi Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Lubuk Pakam.

BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai

gambaran ketentuan pemeriksaan pajak secara

umum beserta dasar hukum, pengertian

pemeriksaan pajak, tujuan pemeriksaan pajak,

jangka waktu, standar pemeriksaan, norma

pemeriksaan, dan pemberitahuan hasil

pemeriksaan.

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

Pada bab ini membahas tentang

penyebab-penyebab dilakukannya tindakan pemeriksaan

pajak oleh fiskus, Prosedur dan Tata Cara

(15)

yang dilakukan untuk menanggulangi masalah

wajib pajak yang tidak atau kurang patuh, dan

upaya-upaya mengoptimalkan kepatuhan wajib

pajak dalam tindakan pemeriksaan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang

kesimpulan dan saran selama melaksanakan

praktik

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

The paper describes a proposed methodology for estimating water erosion risk for large areas. The estimates are based on a one-dimensional hydrological balance and a physically

Hasil karya dimasukkan ke dalam amplop coklat disertai dengan melampirkan surat pernyataan, fotokopi bukti transfer, formulir pendaftaran, fotokopi kartu

* Formutir Nomor : X.H.1-2 Laporan Butanan Kepemitikan Saham Emiten atau Perusahaan Pubtik dan Rekapitulasi yang telah Ditaporkan. * Laporan Penggunaan Btangko

Hasil usaha entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dimasukkan atau dikeluarkan di dalam laporan keuangan konsolidasian masing- masing sejak tanggal efektif

benar : Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dalam penulisan kesimpulan dengan efisien dan menarik dalam keseluruhan penulisan dengan efisien dalam keseluruhan

pengetahuan penting yang merupakan bagian dari memori organisasi, biasanya dalam format terstruktur.

Orang perseorangan, kelompok orang, dan/atau badan hukum yang melakukan pelanggaran terhadap harga eceran tertinggi dan spesifikasi buku teks pelajaran sebagaimana dimaksud

฀ om:phenomenonTime (mandatory): this element describes the time instant or time period for which the observation contains sensor data; within the lightweight profile this