• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN STUDI KASUS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PUTRI MANUNGGAL KOTA SUKOHARJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KINERJA KEUANGAN STUDI KASUS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PUTRI MANUNGGAL KOTA SUKOHARJO"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS KINERJA KEUANGAN STUDI KASUS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PUTRI MANUNGGAL KOTA SUKOHARJO

Enok Setyowati

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro Jl.Bima V No. 244 Semarang

212201302410@mhs.dinus.ac.id

Abstract: This study aims to examine the health levels of financial performance of SLC Putri Manunggal over the period 2014-2016 based on the State of Ministry of Cooperatives and SMEs Regulation No.14/Per/M.KUKM/XII/2009, regarding the capital, assets quality, management, efficiency, liquidity, independence and growth and the cooperative identity aspects. This research is a descriptive research. The research subject is SLC Putri Manunggal and the research object is its health of financial perfomance. The data are collected through documentation and interview method. The result of the study shows that SLC Putri Manunggal over the period 2014-2016 has a fairly healthy predicate, the average score is 75.95, with details : (1) capital aspect in average score of 10,50 with a fairly healthy predicate; (2) asset quality aspect in average score of 18,00 with a fairly healthy predicate; (3) management aspect in average score of 13,10 with a healthy predicate; (4) efficiency aspect in average score of 8,30 with an healthy predicate ; (5) liquidity aspect in average score of 8,30 with a unhealthy predicate; (6) independence and growht aspect in average score of 7,75 with a fairly healthy predicate; (7) the cooporative identity aspect in average score of 10,00 in with a healthy predicate; (8) the health lavel of SLC in Putri Manunggal in the periods of 2014-2016 obtained a total score of 73,85.74,10, and 79,10 . and got a fairly healthy predicate, based on the State of Ministry of Cooperative and Small and Medium Enterprises No.

14/Per/M.KUKM/XII/2009. Keywords : financial perfomance, cooperative

PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi saat ini ada 3 pelaku ekonomi yang mempengaruhi dunia usaha, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi, perkembangan dunia bisnis sangat ketat mengakibatkan suatu badan usaha diperlukan perbaikan di segala bidang upaya meningkatkan kemampuan daya saing. Pelaku dalam aktivitas usaha di Indonesia sangat berpengaruh dalam perputaran perekonomian di Indonesia.

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) merupakan koperasi ada dan berkembang di masyarakat. Menurut Mustakim (2013), Sebagian besar koperasi di Indonesia mengarah ke masyarakat menengah kebawah dalam bidang Unit Simpan Pinjam.

(2)

2

Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang kegiatannya untuk usaha simpan pinjam. Perwujudan dari koperasi simpan pinjam dalam mengantur dana masyarakat yaitu dengan menjaga kesehatan kinerja koperasi karena kesehatan kinerja sangat penting bagi suatu lembaga usaha. Dengan mengetahui tingkat kesehatan kinerja, masyarakat atau anggota dapat dengan mudah mengetahui menilai kesehatan kinerja.

Penilaian tingkat kesehatan pada koperasi bermanfaat untuk memberikan ulasan tentang kedaan koperasi dan pengelola yang ditinjau dari kinerja keuangan dan manajemen. Selain kinerja dapat dilihat dari informasi laba yang didapat, laba dapat digunakan untuk menilai kinerja dan untuk menafsirkan risiko yang dilakukan. Demikian pula Koperasi Simpan Pinjam Putri Manunggal yang terletak di Kenteng Rt02/04, Bakalan, Polongkarto Sukoharjo, merupakan koperasi yang berkiprah dalam bidang usaha simpan pinjam. Dengan adanya koperasi tersebut diharapkan anggota mampu berpartisipasi secara nyata dalam pembangunan sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk dapat mendapatkan hasil yang maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat umumnya. Koperasi ini didirikan bertujuan untuk mensejahterahkan anggota dan masyarakat Kenteng Rt02/04, Bakalan, Polongkarto Sukoharjo, memberikan pelayanan terbaik, terbaik dari sisi kualitas, pelayanan memuaskan dan membagi manfaat yang berguna bagi anggota dan masyarakat.

Dalam kegiatan usaha simpan pinjam KSP Putri Manunggal tidak bisa lepas dari laporan keuangan. Laporan keuangan sebagai alat untuk memperoleh informasi untuk mengetahui posisi keuangan dari hasil yang telah dicapai oleh KSP Putri Manunggal atau badan usaha yang berkepentingan, karena laporan keuangan berkaitan erat dengan proses akuntansi yang merupakan kegiatan pencatatan dan pengelolaan (pencatatan yang merupakan bukti transaksi keuangan), pengelolaan transaksi, pengikhtisaran transaksi, pelaporan dan penafsiran data keuangan dari suatu badan usaha dimana aktivitasnya berhubungan dengan produksi barang dan jasa, oleh karena itu, dengan laporan keuangan sangat penting bagi koperasi atau badan usaha untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan atau koperasi yang bersangkutan. Dari laporan keuangan tersebut perlu dianalisis lebih lanjut untuk memberikan informasi sehubungan dengan kondisi keuangan dan hasil yang telah dicapai dari periode tertentu agar prestasi kinerja koperasi tidak mengalami kemunduran atau penurunan, dan diharapkan nantinya kinerja keuangan koperasi tersebut dapat dipertahankan atau ditingkatkan. Mengetahui kinerja keuangan koperasi ini sangat penting, karena koperasi mengalami peningkatan pada sisa hasil usaha itu bukanlah ukuran bahwa koperasi telah bekerja dengan efektif dan efisien. Pada umumnya perhitungan koperasi hanya membandingkan jumlah laba atau rugi yang diperoleh dan membandingkan jumlah aktiva yang dimiliki terutama kas untuk mengetahui kinerja keuangan. Koperasi beranggapan jika kinerja keuangan koperasi yang baik hanya dapat dilihat dari peningkatan saldo kas, aktiva tetap dan laba. Dengan demikian koperasi belum mengetahui sejauh mana kinerja keuangan koperasi secara keseluruhan. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa penilaian kinerja

(3)

3

keuangan sebuah koperasi sangatlah penting sebagai alat pertimbangan dalam pengambilan keputusan keuangan sekaligus menggembangkan kinerja koperasi. Dalam peroses pencapaian tujuan, perlu adanya pengukuran kesehatan kinerja keuangan.

Penelitian dari Afandi (2014), menyimpulkan kinerja keuangan Koperasi KSU BMT Arafah Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang, termasuk rentabilitas aset 5-7 yang termasuk kriteria kurang. Hasil dari aspek modal tahun 2011-2013 masing-masing sebesar 36,03 %, 39,17% dan 37,30%. Penilaian kesehatan koperasi jasa keuangan syariah, rasio modal lebih dari 10% maka masuk kategori tinggi. Pada rasio kemandirian oprasioanal tahun 2011-2013 masing-masing diperoleh 172.07%, 178,25 dan 169,81%. Memperoleh hasil lebih dari 150% memperoleh skor 4 maka aspek kemandirian dan pertumbuhan keuangan termasuk kategori tinggi.

Pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Purti Manunggal belum pernah melakukan penilain kesehatan kinerja keuangan koperasi sehingga belum diketahui perkembangan kinerja keuangannya. Maka KSP Putri Manunggal perlu melakukan penilaian kesehatan kinerja keuangan. Dengan adanya penilaian kinerja dapat digunakan pedoman atau acuan bagi pihak yang berkepentingan dan membuat keputusan atau kebijakan apa yang dilakukan untuk perkembangan dan kemajuan koperasi serta memberi gambaran bagaimana kondisi koperasi ditinjau dari tingkat kesehatan kinerja keuangan dan manajemen.

Berdasarkan keputusan Menteri No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008, menjelaskan bahwa ruang lingkup penilaian kesehatan KSP dan USP koperasi meliputi penilaian terhadap beberapa aspek sebagai berikut : permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, jatidiri koperasi.

Pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Purti Manunggal belum pernah melakukan penilain kesehatan kinerja keuangan koperasi sehingga belum diketahui perkembangan kinerja keuangannya. Maka KSP Putri Manunggal perlu melakukan penilaian kesehatan kinerja keuangan. Dengan adanya penilaian kinerja dapat digunakan pedoman atau acuan bagi pihak yang berkepentingan dan membuat keputusan atau kebijakan apa yang dilakukan untuk perkembangan dan kemajuan koperasi serta memberi gambaran bagaimana kondisi koperasi ditinjau dari tingkat kesehatan kinerja keuangan dan manajemen. Berdasarkan penjelasan yang telah dilakukan, bermaksut untuk memahami kinerja keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Putri Manunggal berkaitan dengan aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, jatidiri koperasi.

(4)

4

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Koperasi

“Koperasi berasal dari bahasa latin yaitu coorporate, dalam bahasa inggris disebut coorperation. Co yang artinya bersama dan operation usaha, co-operation berarti usaha bersama-sama” saraswati dkk (2013).

Pengertian koperasi menurut Sumarsono (2004) menyimpulkan koperasi merupakan pembentukan sebuah perusahaan yang dikelola secara demokratis. Perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kemakmuran ekonomi mesyarakat.

Tujuan Koperasi

Menurut UU No. 25 Tahun 1992 yaitu “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat umumnya ikut berpartisipasi membangkitkan tatanan perekonomian Nasional dalam rangka menjaadikan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UU Dasar 1945”.

Prinsip Koperasi

Menurut UU dasar No. 25 Tahun 1992 tentang prinsip koperasian yaitu : 1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

2. Pengelolaannya dilakuakan secara demokratis.

3. Pemberian shu dijalankan secara adil sepadan dengan besarnya jasa usaha. 4. Kemandirian.

Fungsi dan Peran Koperasi

Menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang fungsi dan peran koperasi yaitu : 1. Membangkitkan dan mengembangkan kapasitas dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk memajukan kemakmuran perekonomi dan sosial.

2. Berpartisipasi secara aktif dalam usaha mempertinggi tingkat kehidupan manusia dan masyarakat.

3. Memperkuat perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian Nasional dengan koperasi sebagai soko guru

(5)

5 Jenis-Jenis Koperasi

Jenis-jenis Koperasi menurut Fahmi (2014), jenis koperasi yang ada dan berkembang saat ini ada beberapa koperasi yaitu produksi, konsumsi, koperasi simpan pinjam, koperasi serbaguna

Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2014), dalam pengertian yang sederhana, laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan yang menunjukkan kondisi perusahaan saat ini adalah merupakan kondisi terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu untuk neraca dan periode tertentu untuk laporan laba rugi. Sedangkan menutut Fahmi (2010), pada umumnya laporan keuangan dan penghitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan jumlah aset, utang dan ekuitas dari suatu perusahaan pada periode tertentu.

Penegertian Analisis laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2014), setelah laporan keuangan disusun berdasarkan data yang relevan, serta dilakukan dengan aturan akuntansi dan penilaian yang benar, akan terlihat keadaan keuangan perusahaan yang sebenarnya. Kondisi keuangan merupakan kondisi yang diketahuinya beberapa jumlah harta, kewajiban, dan modal dalam neraca yang dimiliki.

Tujuan dan Manfaat Analisis laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2014), ada beberapa tujuan dan manfaat dari analisis laporan keuangan yaitu sebagai berikut :

1. Untuk melihat posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu, harta, hutang, modal, maupun shu yang telah dicapai untuk beberapa periode. 2. Untuk mengetahui kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan. 3. Untuk mengetahui kekuatan yang dimilliki perusahaan.

4. Untuk mengetahui langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang melihat keadaan posisi keuangan perusahaan saat ini.

Pengertian Penilaian Tingkat Kesehatan

Penilaian tingkat kesehatan koperasi menurut Permenkop No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 adalah keadaan koperasi yang dikatakan sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat. Penilaian tingkat kesehatan koperasi bisa diukur dengan 7 aspek yang sesuai dengan keputusan menteri koperasi, usaha kecil dan menengah yaitu permodalan, kualitas aktiva produktif, manajeman, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, dan jatidiri koperasi.

(6)

6 Kerangka Pemikiran

Agar pemikiran dapat dipahami dan di mengerti, maka peneliti menggambarkan kerangka konseptual sebagai berikut :

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini mengunakan metode deskriptif analisis menggunakan pendekatan kualitatif (deskripsi atau narasi kuesioner dalam aspek manajemen), sedangkan kuantitatif angka. (neraca, laporan hasil usaha ) yang di gunakan untuk mendapatkan gambaran secara sistemmatis dan akurat dalam pemecahan masalah. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder.

Aktivitas KSP Putri Manunggal Kinerja

Laporan Keuangan KSP Putri Manunggal Periode (2015-2016) Analisis Kinerja 1. Permodalan 2. Kualitas Produktif 3. Manajemen 4. Efisiensi 5. Likuiditas

6. Kemandirian dan Pertumbuhan 7. Jatidiri Koperasi

Kesimpulan Hasil Penelitian

(7)

7

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 7 aspek menurut Permenkop No. 14/Per/K.KUKM/XII/2009 yaitu, ditinjau dari aspek sebagai berikut : permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efesiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, dan jatidiri koperasi

HASIL PENELITIAN

KSP Putri Manunggal beralamatkan di dukuh Kenteng Rt02/04, Bakalan, Polongkarto Sukoharjo, pada tahun 2004 koperasi resmi berdiri dengan nama KSP Putri Manunggal dengan Badan Hukum No.518/036.BH.II/2004.

Visi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Putri Manunggal membangun kesejahterahan anggota adalah tujuan kami, dalam mencapai visi tersebut, KSP Putri Manunggal memiliki misi sebagai berikut :

a) Menjadikan kepercayaan yang telah diberikan anggota sebagai amanah yang bisa dipertanggungjawabkan kepada semua pihak.

b) Berwatak sosial, kekeluargaan, kebersamaan, dan mengikat perkembangan jaman.

c) Berkerja secara profesional, produktif, loyal, berdedikasi, disiplin dan bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang diberikan.

d) Membangun dan ikut menndukung ekonomi kerakyatan PEMBAHASAN

1. Permodalan

1. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset

Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset KSP Putri Manunggal tahun 2014 diperoleh rasio sebesar 13,78% pada tahun 2015 diperoleh rasio 15,22% dan pada tahun 2016 diperoleh rasio sebesar 15,70%, pada 2014-2016 diperoleh rasio rata-rata 14,76%

2. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman yang Diberikan Berisiko

Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan KSP Putri Manunggal tahun 2014 diperoleh rasio sebesar 126,40% pada tahun 2015 diperoleh rasio 160,77% dan pada tahun 2016 diperoleh rasio sebesar 136,77%, pada tahun 2014-2016 diperoleh rasio rata-rata 131,41% selama 3 tahun.

3. Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Rasio Kecukupan Modal Sendiri KSP Putri Manunggal tahun 2014 diperoleh rasio sebesar 55,77% pada tahun 2015 diperoleh rasio 54,93% dan pada tahun 2016 diperoleh rasio sebesar 55,34%, sehingga diperoleh rasio rata-rata sebesar 55,34% selama 3 tahun.

(8)

8 2. Kualitas Aktiva Produktiv

1. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pijaman Diberikan Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pijaman Diberikan KSP Putri Manunggal tahun 2014 diperoleh rasio sebesar 92,36% pada tahun 2015 diperoleh rasio 84,23% dan pada tahun 2016 diperoleh rasio sebesar 86,47%, sehingga peroleh rasio rata-rata sebesar 87,68% selama 3 tahun.

2. Rasio Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman Diberikan

Rasio Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman Diberikan KSP Putri Manunggal tahun 2014 diperoleh rasio sebesar 11,90% pada tahun 2015 diperoleh rasio 11,76% dan pada tahun 2016 diperoleh rasio sebesar 14,22%, sehingga perolehan rasio rata-rata 12,62% selama 3tahun.

3. Rasio Cadangan Risikoterhadap Pijaman Bermasalah

Rasio Cadangan Risikoterhadap Pijaman Bermasalah KSP Putri Manunggal tahun 2014 diperoleh rasio sebesar 0% pada tahun 2015 diperoleh rasio 0% dan pada tahun 2016 diperoleh rasio sebesar 0%, sehingga diperoleh rasio rata-rata 0% selama 3 tahun

4. Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman Diberikan

Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman Diberikan KSP Putri Manunggal tahun 2014 diperoleh rasio sebesar 11,90% pada tahun 2015 diperoleh rasio 11,76% dan pada tahun 2016 diperoleh rasio sebesar 14,22%, sehingga perolehan rasio rata-rata sebesar 12,62% selama 3 tahun. 3. Manajemen

1. Umum

Dari hasil Penelitian dari jawaban pernyataan manajemen umum diperoleh 5 jawaban “Ya” dari 5 pertanyaan sehingga memperoleh skor 3,00

2. Kelembagaan

Dari hasil Penelitian dari jawaban pernyataan manajemen kelembagaan diperoleh 6 jawaban “Ya” dari 6 pertanyaan sehingga memperoleh skor 3,00 3. Pemodalan

Dari hasil Penelitian dari jawaban pernyataan manajemen permodalan diperoleh 4 jawaban “Ya” dari 5 pertanyaan sehingga memperoleh skor 2,40 4. Aktiva

Dari hasil Penelitian dari jawaban pernyataan manajemen aktiva diperoleh 7 jawaban “Ya” dari 10 pertanyaan sehingga memperoleh skor 2,10

5. Likuiditas

Dari hasil Penelitian dari jawaban pernyataan manajemen likuiditas diperoleh 5 jawaban “Ya” dari 5 pertanyaan sehingga memperoleh skor 3,00

(9)

9 4. Efesiensi

1. Biaya Oprasional Pelayanan tarhadap Pinjaman Bruto

Biaya Oprasional Pelayanan tarhadap Pinjaman Bruto KSP Putri Manunggal tahun 2014 diperoleh rasio sebesar 71,42% pada tahun 2015 diperoleh rasio 66,67% dan pada tahun 2016 diperoleh rasio sebesar 71,69%, sehingga perolehan rasio rata-rata sebasar 49,92% selama 3 tahun.

2. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor

Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor KSP Putri Manunggal tahun 2014 diperoleh rasio sebesar 83,06% pada tahun 2015 diperoleh rasio 69,77% dan pada tahun 2016 diperoleh rasio sebesar 39,80%, sehingga perolehan rasio rata-rata sebasar 64,21% selama 3 tahun.

3. Rasio Efesiensi Pelayanan

Rasio Efesiensi Pelayanan KSP Putri Manunggal tahun 2014 diperoleh rasio sebesar 2,90% pada tahun 2015 diperoleh rasio 2,62% dan pada tahun 2016 diperoleh rasio sebesar 2,42%, sehingga perolehan rasio rata-rata sebesar 2,64% selama 3 tahun.

5. Likuiditas 1. Rasi Kas

Rasio kas KSP Putri Manunggal tahun 2014 diperoleh rasio sebesar 9,96% pada tahun 2015 diperoleh rasio 23,03% dan pada tahun 2016 diperoleh rasio sebesar 18,19%, sehingga perolehan rasio rata-rata sebesar 17,06% selama 3 tahun.

2. Rasio Pinajaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima

Rasio Pinajaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima KSP Putri Manunggal tahun 2014 diperoleh rasio sebesar 113,58% pada tahun 2015 diperoleh rasio 92,68% dan pada tahun 2016 diperoleh rasio sebesar 92,66%, sehingga perolehan rasio rata-rata sebesar 99,64% selama 3 tahun. 6. Kemandirian dan Pertumbuhan

1. Rentabilitas Aset

Rentabilitas Aset KSP Putri Manunggal tahun 2014 diperoleh rasio sebesar 1,14% pada tahun 2015 diperoleh rasio 1,17% dan pada tahun 2016 diperoleh rasio sebesar 2,11%, sehingga perolehan rasio rata-rata sebesar 1,47% selama 3 tahun

2. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

Rasio Rentabilitas Modal Sendiri KSP Putri Manunggal tahun 2014 diperoleh rasio sebesar 7,58% pada tahun 2015 diperoleh rasio 6,97% dan pada tahun 2016 diperoleh rasio sebesar 12,79%, sehingga perolehan rasio rata-rata sebesar 9,11% selama 3 tahun

3. Rasio Kemandirian Oprasional Pelayanan

Rasio Kemandirian Oprasional Pelayanan KSP Putri Manunggal tahun 2014 diperoleh rasio sebesar 299,39% pada tahun 2015 diperoleh rasio 324,36%

(10)

10

dan pada tahun 2016 diperoleh rasio sebesar 266,84%, sehingga perolehan rasio rata-rata sebesar 296,87% selam 3 tahun.

7. Jatidiri Koperasi

1. Rasio Partisipasi Bruto

Rasio Partisipasi Bruto KSP Putri Manunggal tahun 2014 diperoleh rasio sebesar 98,57% pada tahun 2015 diperoleh rasio 98,34% dan pada tahun 2016 diperoleh rasio sebesar 97,82%, sehingga perolehan rasio rata-rata sebesar 98,24% selama 3 tahun.

2. Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA)

Rasio PEA KSP Putri Manunggal tahun 2014 diperoleh rasio sebesar 30,95% pada tahun 2015 diperoleh rasio 24,22% dan pada tahun 2016 diperoleh rasio sebesar 52,29%, sehingga perolehan rasio rata-rata sebesar 35,82% selama 3 tahun

8. Rekapitulasi Penilaian Tingkat Kesehatan Kinerja Keuangan KSP Putri Manunggal tahun 2014-2016

Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan KSP Putri Manunggal Priode 2014-2016 Skor Predikat 80 < X < 100 60 < X < 80 40 < X < 60 20 < X < 40 < 20 SEHAT CUKUP SEHAT KURANG SEHAT TIDAK SEHAT SANGAT TIDAK SEHAT (Sumber : Pemenkop No. 14/Per/K.KUKM/XII/2009)

Hasil penilaian terhadap tingkat kesehatan kinerja Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Putri Manunggal pada tahun 2014 diperoleh skor 73,85 dengan predikat cukup sehat. Tahun 2015 memperoleh 74,10 dengan predikat cukup sehat. Tahun 2016 mengalami kenaikan skor menjadi 79,35 dengan predikat cukup sehat, sedangkan rerata selama tahun 2014-2016 memperoleh skor 75,95 dengan predikat koperasi cukup sehat.

(11)

11

Rangkuman Penilaian Tingkat Kesehatan Kinerja Keuangan KSP Putri Manunngal Periode 2014-2016

No Aspek yang Dinilai Tahun Rerata

2014 2015 2016

1 Permodalan 10,50 10,50 10,50

10,50

a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset 1,50 1,50 1,50

b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Berisiko

6,00 6,00 6,00

c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri 3,00 3,00 3,00

2 Kualitas Aktiva Produktif 18,00 18,00 18,00

18,00

a. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan

10,00 10,00 10,00

b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan

3,00 3,00 3,00

c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah

0 0 0

d. Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan

5,00 5,00 5,00 3 Manajemen 13,10 13,10 13,10 13,10 a. Manajemen Umum 3,00 3,00 3,00 b. Manajemen Kelembagaan 3,00 3,00 3,00 c. Manajemen Permodalan 2,00 2,00 2,00 d. Manajemen Aktiva 2,10 2,10 2,10 e. Manjemen Likuiditas 3,00 3,00 3,00 4 Efesiensi 7,00 8,00 10,00 8,30

a. Rasio Beban Operasi terhadap Partisipasi Bruto

4,00 4,00 4,00

b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor 1,00 2,00 4,00

c. Rasio Efesiensi Pelayanan 2,00 2,00 2,00

5 Likuiditas 7,50 7,50 10,00

8,30

a. Rasi Kas 2,50 2,50 5,00

b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima

5,00 5,00 5,00

6 Kemandirian dan Pertumbuhan 7,75 7,75 7,75

7,75

a. Rasio Rentabilitas Aset 0,75 0,75 0,75

b. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri 3,00 3,00 3,00

c. Rasio Kemandirian Oprasional Pelayanan 4,00 4,00 4,00

7 Jatidiri Koperasi 10,00 10,00 10,00

10,00

a. Rasio Partisipasi Bruto 7,00 7,00 7,00

b. Riasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA) 3,00 3,00 3,00

Skor Akhir 73,85 74,10 79,35 75,95

Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi Cukup

Sehat Cukup Sehat Cukup Sehat Cukup Sehat

(12)

12

Kesimpulan

Berdasarkan pengelolaan data keuangan yang telah dilakukan menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi RI No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kesehatan KSP Putri Manunggal Periode 2014-2016 adalah sebagai berikut :

1. Ditinjau dari aspek permodalan, kualitas KSP Putri Manunggal Mempunyai skor rata-rata 10,50 sedangkan skor maksimal sebesar 15. Skor tersebut berada di rasio 60-80, sehingga KSP Putri Manunggal dikatagorikan dengan predikat cukup sehat.

2. Ditinjau dari aspek kualitas aktiva produkti, kualitas KSP Putri Manunggal Mempunyai skor rata-rata 18,00 sedangkan skor maksimal sebesar 25. Skor tersebut berada di rasio 60-80, sehingga KSP Putri Manunggal dikatagorikan dengan predikat cukup sehat.

3. Ditinjau dari aspek manajemen, kualitas KSP Putri Manunggal Mempunyai skor rata-rata 13,10 dimana skor maksimal sebesar 15. Skor tersebut berada di rasio 80-100, sehingga KSP Putri Manunggal dikatagorikan dengan predikat sehat.Ditinjau dari aspek efesiensi, kualitas KSP Putri Manunggal Mempunyai skor rata-rata 8,30 dimana skor maksimal sebesar 10. Skor tersebut berada di rasio 80-100, sehingga KSP Putri Manunggal dikatagorikan dengan predikat sehat.

4. Ditinjau dari aspek efesiensi kualitas KSP Putri Manunggal Mempunyai skor rata-rata 8,30 sedangkan skor maksimal sebesar 10. Skor tersebut berada di rasio 80-100, sehingga KSP Putri Manunggal dikatagorikan dengan predikat sehat.

5. Ditinjau dari aspek likuiditas, kualitas KSP Putri Manunggal Mempunyai skor rata-rata 8,30 sedangkan skor maksimal sebesar 15. Skor tersebut berada di rasio 40-60, sehingga KSP Putri Manunggal dikatagorikan dengan predikat kurang sehat.

6. Ditinjau dari aspek kemandirian dan pertumbuhan, kualitas KSP Putri Manunggal Mempunyai skor rata-rata 7,75 sedangkan skor maksimal sebesar 10. Skor tersebut berada di rasio 60-80, sehingga KSP Putri Manunggal dikatagorikan dengan predikat cukup sehat.

7. Ditinjau dari aspek jatidiri koperasi, kualitas KSP Putri Manunggal Mempunyai skor rata-rata 10,00 dimana skor maksimal sebesar 10. Skor berada di rasio 80-100, sehingga KSP Putri Manunggal dikatagorikan dengan predikat sehat.

8. Hasil penilaian terhadap tingkat kesehatan KSP Putri Manunggal pada tahun 2014-2016 diperoleh skor rata-rata sebesar 75,95 dapat dikatagorikan dengan predikat cukup sehat.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan dari hasil analisis tingkat kesehatan kinerja keuangan koperasi KSP Putri Manunggal Periode 2014-2016,

(13)

13

maka penulis memberikan saran dengan harapan dapat berguna bagi koperasi untuk tahun berikutnya.

Dalam kondisi ini sebaiknya Koprasi KSP Manunggal sebaiknya lebih memperhatikan tingkat kesehatan koperasi yang mencakup tujuh aspek menurut keputusa Permenkop No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009, untuk meningkatkan predikat dari kurang sehat dan cukup sehat menjadi sehat.

Aspek-aspek yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan sebagai beriku :

1. Aspek permodalan KSP Putri Manunngal periode 2014-2016 dalam kondisi cukup sehat, sebaiknya pengelolaan aspek-aspek yang sudah dalam kondisi baik dapat dipertahankan dam memperoleh kualitas maksimal. Sebaiknya menyetarakan kondisi modal sendiri dengan modal pinjaman melalui peningkatan pinjaman dari luar dan lebih meningkatkan jumlah perolehan modal sendiri.

2. Aspek kualitas aktiva produktif KSP Putri Manunngal periode 2014-2016 dalam kondisi cukup sehat, sebaiknya untuk periode tahun selanjutnya ada peraturan yang lebih tegas kepada nasabah saat mengajukan pinjaman, setiap pinjaman didukung dengan agungan yang nilainya lebih besar dari pinjaman yang di berikan untuk memperkecil pinjaman berisiko dan meminimalkan risiko kerugian.

3. Aspek likuidasi KSP Putri Manunngal periode 2014-2016 dalam kondisi kurang sehat, sebaiknya periode mendatang kewajiban lancar ditingkatkan dengan cara menyetarakan kas dan bank dengan utang lancarnya. Nilai kas dan bank dapat diperkecil dengan cara mengedarkan dana ke nasabah dalam bentuk pinjaman sedangkan kewajiban lancar dapat ditingkatkan dengan cara menarik nasabah untuk menabung di KSP Putri Manunggal.

4. Aspek kemandirian dan pertumbuhan KSP Putri Manunngal periode 2014-2016 dalam kondisi cukup sehat dalam menghasilkan laba dan kemandirian modal, sebaiknya KSP Putri Manunggal meningkatkan modal sendiri dan adanya kegiatan usaha selain kegiatan simpan pinjam agar mendapat keuntungan lebih.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, Albert. 2013. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Kuwera Jaya dengn Menggunakan Peraturran Menteri Negara Koperasi danUsaha Kecil Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Jurnal ESENSI. Vol.16 No.1 / 2013

Afandi, Pandi. 2014. Analisis kinerja Keuangan untuk Mengukur Kesehatan Keuangan KSU BMT Kecamatan Bancak Kabuparen Semarang. Jurnal Among Markati. Volume.7 No.13 /2014.

(14)

14

Fahmi, Irham. 2014. Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung :Alfabeta

http://smecda.com/wp-content/upload/2015/10/04.-PEDOMAN-PENGAWASAN-KOPERASI-SIMPAN-PINJAM-DAN-UNIT-SIMPAN-PINJAM-KOPERASI.pdf PERMEN NO 20/Per/M.KUKM/XI/2008.

http://koperasiukm-sulsel.info/regulasi-peraturan-menteri-13.55-15desember 2015. PERMEN NO 14/Per/M.KUKM/XII/2009

Indrianto, Nor, dkk. 2002. Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Bisnis. Yogyakarta : BPFE

Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Raja Grafindo : Jakarta.

Mustakim. 2013. Analisis Penilaian Kesehatan Koperasi pada KPRI Jujur Pada Pemkab Bintang Di Tanjungpinang . Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang. Jurnal Umrah. Tanjungpinang : Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Qurani, Dani. 2014. Analisis Kinerja Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Syari’ah Di Magelang. Jurnal JPE. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Saraswati, Dinastya, dkk. 2013. Analisis Laporan Keuangansebagai Alat Penilaian Kinerja pada koperasi ( Studi pada Koperasi Universitas Brawijaya Malang 2009-2012). Jurnal Administrasi Bisnis. Fakultas Ekonomi Sebelas Maret. Sumarsono, Sonny. 2004. Manajemen Koperasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugino. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Tyas, Alfi Romaning. 2014. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam MBU Kelurahan Muktisari Kota Banjar Jawa Barat Tahun 2011-2013. Jurnal JPE. Vol.IV No.5 / 2014. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia no.25 Tahun 1992. Indonesia : Dep Kop PPKM.

Undang-Undang Republik Indonesia no.17 Tahun 2012. Indonesia : Dep Kop dan UMKM

Wardani, Novita Lukita. 2013. Analisis Unit Simpan Pinjam Koperasi Pegawai RI. Jurnal Ilmiah Mhs FEB. Malang : Universitas Brawijaya

Referensi

Dokumen terkait

 Asumsi-asumsi yang mendasari teori PPP, antara lain; (1) semua barang merupakan barang yang diperdagangkan di pasar internasional tanpa dikenai biaya transportasi, (2) tidak ada

Berdasarkan Surat Penetapan Pelaksana Pengadaan Langsung Nomor Nomor : 050/10 PnL-31/1/A.AC.P027/409.108/2015, tanggal 20 Oktober 2015, untuk Pekerjaan Pembanguna Parit

(1) PIHAK KEDUA selain bedanggung jawab atas penyelesaian penelitian yang ditugaskan kepadanya, juga bertanggung jawab atas biaya yang telah diterimanya dari PIHAK

Hasil penelitian ini adalah Pemerintah Kota Surakarta telah melakukan kebijakannya, misalnya terealisasi target Pendapatan Asli Daerah sebesar 10% dari anggaran

Kelompok Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (Rehabilitasi RTLH) adalah Kelompok KK penerima bantuan Rehabilitasi RTLH yang terdiri kepala keluarga miskin yang

Jadi beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan di atas adalah Pertama, aliran Pantekosta sama dengan denominasi Protestan lainnya; percaya bahwa

Forestry, the DKI Jakarta government, led by the Coordinating Ministry for Maritime and Resources that are recommending to stop the reclamation project of the G island on the

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian maka peran orang tua dalam pendidikan anak usia dini dapat disimpulkan orang tua mengkondisikan lingkungan keluarga