• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - MEITY FITRIANA BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - MEITY FITRIANA BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Good corporate governance adalah suatu tata kelola perusahaan yang baik. Penerapan corporate governance dalam dunia usaha merupakan

tuntutan zaman agar perusahaan-perusahaan yang ada jangan sampai

terlindas oleh persaingan global yang semakin keras (Darwis, 2009).

Lemahnya corporate governance di Indonesia merupakan penyebab terjadinya krisis ekonomi yang terjadi pada akhir tahun 1997. Oleh karena

itu, corporate governance sangat penting untuk diterapkan didalam perusahaan agar dapat memberikan perlindungan dan jaminan hak bagi para

stakeholder dan dapat memberikan dampak yang positif bagi peningkatan kinerja suatu perusahaan.

Nasution dan Doddy (2007) mengatakan bahwa corporate governance diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan dan tercapainya pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi pengguna laporan

keuangan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder.

Upaya pengembangan good corporate governance ditujukan untuk

mendorong optimalisasi alokasi atau penggunaaan sumber daya perusahaan

(2)

saham mengharapkan manajemen bertindak secara profesional dalam

mengelola perusahaan. setiap keputusan yang diambil seharusnya

didasarkan pada kepentingan pemegang saham dan resource yang digunakan semata-mata untuk kepentingan pertumbuhan (nilai) perusahaan

(Kusumawati dan Bambang, 2005).

Laporan keuangan adalah sumber informasi yang dihasilkan oleh

perusahaan, tidak terlepasdari proses penyusunannya. Kebijakan dan

keputusan yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan

dapat mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan (Bangun dan Vincent,

2008). Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

kinerja perusahaan. Setiap perusahaan wajib membuat laporan keuangan

tahunan yang diaudit oleh kantor akuntan publik sebagai sarana

pertanggungjawaban, terutama kepada pemilik modal. Bagi perusahaan,

laporan keuangan merupakan mekanisme yang penting bagi manajer untuk

berkomunikasi dengan investor luar (Theresia, 2005).

Penelitian yang dilakukan Darwis (2009) tentang corporate governance terhadap kinerja keuangan menunjukkan hasil bahwa implementasi GCG berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Apabila

perusahaan menerapkan corporate governance dengan baik, maka kinerja perusahaan akan meningkat. Semakin tinggi penerapan corporate governance yang diukur dengan corporate governance perception index (CGPI)maka semakin tinggi pula tingkat ketaatan perusahaan dan

(3)

Bambang (2005) yang menyatakan bahwa variabel corporate governance berhubungan dengan nilai perusahaan dengan tingkat signifikansi sebesar

5%. Penelitian Wulandari (2006) tentang mekanisme corporate governance

secara simultan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini

kontradiktif dengan penelitian Hidayah (2008) menyatakan bahwa

penerapan corporate governance tidak mempengaruhi kinerja pasar perusahaan secara langsung.Hal serupa juga sama dengan penelitian

Sayidah (2007) yang menyimpulkan bahwakualitas corporate governance tidak mempengaruhi kinerja perusahaan.

Dewan komisaris merupakan suatu dewan yang memegang peranan

penting dalam perusahaan untuk mengarahkan strategi dan mengawasi

jalannya perusahaan serta memastikan bahwa para manajer benar-benar

meningkatkan kinerja perusahaan sebagai bagian daripada pencapaian

tujuan perusahaan. Penelitian yang dilakukan Darwis (2009) dalam

penelitiannnya menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris tidak

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dewan komisaris tidak

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini dimungkinkan karena

dewan komisaris tidak mampu memgambil keputusan yang lebih baik untuk

perusahaan dan kurangnya dalam koordinasi dan komunikasi.

Kepemilikan institusional, semakin besar kepemilikan saham

institusional maka semakin baik kinerja perusahaan. Penelitian yang

dilakukan Wulandari (2006) menemukan hasil bahwa kepemilikan

(4)

Herawaty (2008) yang menemukan bahwa kepemilikan institusional

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian

yang dilakukan Darwis (2009) yang menyatakan bahwa kepemilikan

institusional berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan

bahwa fungsi kontrol dari pemilik sangat menentukan dalam meningkatkan

kinerja perusahaan.

Kepemilikan manajerial dalam penelitian Darwis (2009) dan

Yusriati dkk (2010) yang menemukan bahwa kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan.Herawaty (2008) menemukan hasil

bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

nilai perusahaan. Wardhani (2006) dalam Darwis (2009) menyimpulkan

bahwa semakin kecil jumlah komisaris dalam suatu perusahaan maka

kemungkinan perusahaan tersebut mengalami tekanan keuangan akan

semakin besar.

Komisaris independen merupakan dewan komisaris yang berasal

dari luar perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Herawaty (2008)

menemukan bahwa komisaris independen mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini kontradiktif dengan

Yusriati dkk (2010) dan Darwis (2009) menemukan bahwa komposisi

dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2006) yang

menemukan hasil bahwa proporsi dewan komisaris independen tidak

(5)

dikarenakan keberadaan komisaris independen dalam perusahaan hanya

bersifat formalitas untuk memenuhi regulasi saja. Sehingga keberadaan

komisaris independen ini tidak untuk menjalankan fungsi monitoring yang baik dan tidak menggunakan ibndependensinya untuk mengawasi kebijakan

direksi.

Komite audit dalam perusahaan mempunyai peranan penting dalam

perusahaan. penelitian tentang komite audit sebelumnya telah dilakukan

oleh Yusriati (2010) menemukan hasil bahwa komite audit berpengaruh

terhadap kinerja keuangan. Hal serupa juga diungkapkan oleh Herawaty

(2008) yang menemukan bukti bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan ketidak konsistenan hasil penelitian-penelitian

sebelumnya, maka penulis termotivasi untuk menguji kembali pengaruh

indikator corporate governanceyang diproksi dengan dewan komisaris, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komisaris independen

dan komite auditterhadap kinerja keuangan. Penelitian ini mereplikasi

penelitian yang dilakukan oleh Yusriati,dkk. (2010) yang berjudul

“pengaruh penerapan corporate governance terhadap timbulnya earning

management dalam menilai kinerja keuangan pada perusahaan perbankan di Indonesia periode 2005-2007”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya yaitu penelitian ini lebih konsisten terhadap kinerja keuangan

(6)

sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan tahun 2005-2007.

Penelitian ini dalam mengukur kinerja diukur menggunakan rumus ROA

(Return on Asset) sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan

pertumbuhan laba.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris

bahwa indikator corporate governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Pentingnya penelitian ini dilakukan adalah karena masih terlalu

rendahnya penerapan corporate governance dalam perusahaan.

1.2 Perumusan masalah

Dalam penelitian ini rumusan masalah yang diambil adalah :

1. Apakah ukuran dewan komisaris, kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen dan komite audit

berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan?

2. Apakah ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja

keuangan perbankan?

3. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kinerja

keuangan perbankan?

4. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kinerja keuangan

perbankan?

5. Apakah komposisi dewan komisaris independen berpengaruh terhadap

(7)

6. Apakah komite audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan

perbankan?

1.3 Pembatasan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dibatasi masalah sebagai

berikut :

1. Informasi yang digunakan untuk mengukur kinerja bank yaitu

berdasarkan laporan keuangan bank yang sudah dipublikasikan dengan

menggunakan 4 (empat) periode dari tahun 2008 – 2011.

2. Bank yang menjadi sampel adalah bank umum yang terpublikasi di BEI

(Bursa Efek Indonesia).

3. Ukuran kinerja diukur menggunakan Rumus ROA (Return on Asset).

1.4 Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah :

1. Untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh corporate governance yang diproksi dengan ukuran dewan komisaris terhadap kinerja keuangan perbankan.

(8)

3. Untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh corporate governance yang diproksi denagn komposisi dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan perbankan.

4. Untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh corporate

governance yang diproksi dengan komite audit terhadap kinerja keuangan perbankan.

5. Untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh profitabilitas

terhadap kinerja keuangan perbankan.

1.5 Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Bagi perusahaan perbankan

Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perusahaan agar lebih

meningkatkan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.

2. Bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan

memberikan wacana baru di bidang akuntansi, khususnya mengenai

corporate governance dalam menilai kinerja keuangan. 3. Bagi penulis

Penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai

Referensi

Dokumen terkait

Besar responden pada kelompok kontrol mengetahui cara pencegahan, penularan, dan gejala IMS hal tersebut dibuktikan dengan tingkat pengetahuan yang tinggi, dan

adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fungsi pedagang besar yang meliputi: promosi dan penjualan, pembelian dan penyediaan produk yang beranekaragam,

Simpulan Penelitian : Tidak terdapat perbedaan Self Directed Learning Readiness yang signifikan antara mahasiswa semester I dengan mahasiswa semester VII di

3 tahun 2001 tentang Dinas Pemerintah Kota Medan yang mempunyai tugas membantu walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan kota/kewenangan kota medan, baik di

Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Nilai Pasar Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan

The treatment was combined between transplant media (vermicompost, com- post, topsoil + compost, and topsoil + pasteurized compost with tray cell size (72 cells and 128 cells

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis korelasi Rank Spearmen tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara variabel bebas : suhu, kelembaban, dan

SIPADI dibuat berdasarkan prinsip : (1) menerapkan komponen teknologi budi daya baru terbaik, sesuai dengan karakteristik wilayah tertentu sehingga teknologi