• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I TAHUN 2017"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Indeks Tendensi Konsumen Provinsi DKI Jakarta

No. 26/05/31/Th. XIX, 5 Mei 2017

Kondisi ekonomi

konsumen di DKI Jakarta

pada Triwulan I-2017

secara umum dikatakan

meningkat tipis dan

cenderung stagnan

dibanding triwulan

sebelumnya

INDEKS TENDENSI KONSUMEN

TRIWULAN I TAHUN 2017

1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) DKI Jakarta Triwulan I-2017

sebesar 100,84 yang artinya kondisi ekonomi konsumen pada

Triwulan I-2017 secara umum dikatakan meningkat namun

cenderung stagnan dibanding triwulan sebelumnya. Tingkat

optimisme tersebut lebih rendah dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya (ITK = 104,28).

2. Meningkatnya kondisi ekonomi yang dirasakan oleh konsumen

pada triwulan tersebut utamanya didorong oleh persepsi

mereka akan adanya peningkatan volume konsumsi barang

dan jasa.

3. ITK DKI Jakarta pada triwulan kedua tahun 2017 diperkirakan

sebesar 112,89. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar

konsumen menganggap bahwa kondisi ekonomi serta

optimisme di triwulan mendatang akan jauh lebih baik

dibandingkan dengan periode triwulan pertama 2017. Tingkat

optimisme konsumen pada periode triwulan kedua tersebut

sedikit diatas perkiraan ITK triwulan pertama 2017.

4. Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan kedua

2017 utamanya dipicu oleh tingginya ekspektasi akan

meningkatnya pendapatan rumahtangga pada triwulan kedua

di tahun 2017

(2)

1. Penjelasan Umum

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang.

STK Provinsi DKI Jakarta triwulan I-2017 dilaksanakan pada pada pertengahan bulan Maret sampai dengan pertengahan April 2017 dengan jumlah sampel sebanyak 880 rumah tangga yang tersebar di 6 wilayah. Ada sebanyak 814 rumah tangga yang menjadi responden yang aktif, sementara sisanya yaitu 66 rumah tangga tidak berhasil diwawancarai. Responden STK dipilih pada strata blok sensus kategori sedang dan tinggi berdasarkan wealth index dan mereka adalah sub-sampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Pemilihan sampel dilakukan secara Panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu.

2. ITK Triwulan I Tahun 2017

Indeks Tendensi Konsumen di DKI Jakarta pada Triwulan I-2017 adalah sebesar 100,84 yang artinya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan tersebut secara umum dikatakan meningkat dibandingkan triwulan terakhir tahun 2016. Sementara, bila besaran ITK Triwulan I-2017 dibandingkan dengan ITK Triwulan IV-2016, maka terlihat adanya penurunan tingkat optimise konsumen di triwulan pertama 2017.

Tabel 1. Indeks Tendensi Konsumen Menurut Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk Triwulan IV

2016

Triwulan I 2017

(1) (3) (3)  Pendapatan rumah tangga 105.54 99.94  Pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumahtangga 102.97 98.91  Tingkat konsumsi bahan makanan/minuman, makanan/minuman jadi,

rokok, tembakau, makan di restoran/rumah makan, dan bukan makanan (pakaian, pulsa HP, rekreasi/hiburan, akomodasi, transportasi, perawatan kesehatan dan kecantikan)

102.95 105.45

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) 104,28 100,84

Berdasarkan variabel pembentuknya, yang membuat nilai indeks masih berada pada posisi di atas nilai 100 adalah komponen tingkat konsumsi dengan nilai indeks sebesar 105,45. Nilai indeks komponen tersebut juga ternyata lebih tinggi dibandingkan nilai komponen yang sama pada triwulan sebelumnya yaitu sebesar 102,95. Sehingga, secara rata-rata, telah terjadi peningkatan konsumsi di triwulan pertama 2017 yang dilakukan oleh konsumen di DKI Jakarta. Namun peningkatan pada komponen konsumsi tersebut tidak diikuti oleh dua komponen lainnya.

Konsumen di DKI Jakarta merasakan bahwa inflasi yang terjadi sepanjang Januari sampai Maret 2017 cukup mempengaruhi pengeluran mereka. Akan tetapi, dengan nilai indeks sebesar 98,91 atau hanya sedikit lebih rendah dari angka 100, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh inflasi hanya dirasakan oleh beberapa rumahtangga saja dan dapat dikatakan cenderung kondisinya sama dengan triwulan sebelumnya. Nilai indeks pada komponen tersebut di triwulan pertama 2017 lebih rendah dibandingkan triwulan terakhir tahun 2016.

Sementara, nilai indeks untuk komponen pendapatan cenderung stagnan atau tidak berubah. Dengan nilai indeks sebesar 99,94 maka dapat dikatakan bahwa secara rata-rata, konusmen di DKI Jakarta merasakan bahwa pendapatan mereka pada periode triwulan pertama 2017 cenderung sama dengan yang mereka peroleh pada triwulan terakhir tahun 2016. Bila nilai indeksnya kita bandingkan,

(3)

maka dalam dua triwulan terakhir terjadi penurunan yaitu dari 105,54 di triwulan keempat tahun 2016 menjadi 99,94 pada triwulan pertama tahun 2017. Seperti diketahui bahwa pada setiap akhir tahun, bagi beberapa pekerja atau karyawan, mereka biasanya akan mendapatkan tambahan pendapatan dari tempat mereka bekerja sebagai bonus akhir tahun. Sementara bagi para wirausaha juga mendapatkan pendapatan yang tidak seperti biasanya yaitu untuk momen perayaan natal dan tahun baru di DKI Jakarta.

Tabel 2. Indeks Konsumsi Komoditi-Komoditi

Pada tabel 2 di atas, angka indeks pada kelompok Makanan di triwulan I-2017 cukup tinggi yaitu sebesar 129,00. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat di DKI Jakarta sebagian besar sangat optimis dalam membelanjakan uangnya untuk membeli makanan. Nilai indeks pada triwulan pertama tersebut lebih tinggi dibandingkan indeks yang sama pada triwulan sebelumnya yang hanya sebesar 120,48. Konsumsi bahan makanan masih menjadi pendorong utama tingginya optimisme konsumen di DKI Jakarta dengan nilai indeks sebesar 137,99 dan meningkat dibandingkan periode sebekumnya. Demikian pula halnya dengan nilai indeks padfa komponen makanan jadi di restoran atau rumah makan, juga menunjukkan peningkatan optimisme dibandingkan periode sebelumnya.

Sementara itu, pada kelompok Indeks Non-Makanan di triwulan pertama 2017 adalah sebesar 98,72 atau dibawah angka 100. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar konsumen di DKI Jakarta cenderung stagnan dalam mengkonsumsikan uangnya untuk kelompok barang tersebut. Nilai indeks tersebut walupun terlihat sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan terakhir tahun 2016 namun dapat dikatakan stagnan. Artinya dalam satu semester terakhir, konsumen di DKI Jakarta cenderung stagnan dalam membelanjakan uangnya untuk barang kebutuhan Non-Makanan.

Sementara bila dilihat lebih dalam menurut komponennya, maka ada beberapa peningkatan yang cukup signifikan terhadap perbaikan optimisme dalam melakuklan pembelanjaan khususnya pada komponen Pakaian. Pada triwulan pertama 2017 nilai indeksnya berhasil menembus nilai di atas 100 dimana dalam beberapa triwulan belakangan ini nilainya cenderung di bawah 100. Artinya konsumsi pakaian pada triwulan pertama 2017 lebih banyak bila dibandingkan triwulan sebelumnya.

3. Perkiraan

Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I Tahun 2017

Kondisi ekonomi masyarakat di DKI Jakarta pada Triwulan II-2017 diperkirakan lebih baik dibandingkan triwulan I-2017. Hal tersebut ditunjukkan pada indeks perkiraan Triwulan II-2017 yang mencapai 112,89. Perkiraan akan adanya peningkatan pendapatan pada triwulan kedua 2017 yang menjadi pendorong tingginya perkiraan nilai indeks tersebut. Pada periode tiga bulan mendatang, beberapa pegawai/karyawan akan mendapatkan tambahan pendapatan menjelang hari raya Idul Fitri.

Kelompok Barang dan Jasa Triwulan IV – 2016 Triwulan I – 2017

(1) (3) (3)

A. Indeks Makanan 120,48 129,00

1. Bahan makanan 129,97 137,99 2. Makanan jadi di restoran/rumah makan 110,99 120,02

B. Indeks Non Makanan 97,95 98,72

3. Pakaian 95,39 104,77 4. Komunikasi (Pembelian Pulsa HP) 123,34 115,35 5. Pendidikan 108,88 105,44 6. Rekreasi/Hiburan 82,41 83,82 7. Akomodasi (Hotel/Penginapan) 74,03 81,95 8. Transportasi 117,22 107,11 9. Perawatan Kesehatan dan Kecantikan 84,40 92,60

(4)

Optimisme inilah yang ditengarai meingkatkan nilai indeks komponen tersebut yang mencapau 127,24. Ahkan nilai indeks tersebut jauh lebih tinggi dibanding nilai komponen tersebut pada periode sebelumnya.

Ada sesuatu hal yang menarik pada komponen kedua yaitu Rencana pembelian barang tahan lama. Pada komponen tersebut nilai indeksnya berada di bawah 100 yaitu sebesar 87,73. Hal ini berarti konsumen di DKI Jakarta merasa kurang optimis untuk membelanjakan uangnya pada barang tahan lama pada periode tiga bulan ke depan. Walaupun nilai ini masih merupakan perkiraan terhadap apa yang dirasakan konsumen, namun perlu juga diantipasi oleh berbeagai pemangku kepentingan sehingga tidak terjadi pelemahan ekonomi. Apa yang dirasakan oleh konsumen merupakan cerminan apa yang terjadi di lingkungan social-ekonomi mereka. Bila situasi membaik kembali yang didukung oleh berbagai pemangku kepentingan, maka diharapkan dapat meningkatkan kembali optimisme konsumen, khususnya untuk komponen tersebut.

Tabel 3. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Menurut Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk Triwulan I 2017 Triwulan II 2017 (1)

- Perkiraan pendapatan rumahtangga mendatang 110,46 127,24 - Rencana pembelian barang-barang tahan lama, (elektronik,

perhiasan, perangkat komunikasi, meubelair, peralatan rumahtangga, kendaraan bermotor, tanah, rumah), rekreasi, dan pesta/hajatan

110,05 87,73

Indeks Tendensi Konsumen Mendatang 110,31 112,89

Tingkat optimisme mendatang merupakan indikator yang sangat penting bagi pelaku bisnis yang memiliki market warga DKI Jakarta. Indikator ini menjadi sangat penting dalam hal mengantisipasi produksi serta ekspansi kegiatan. Ekspetasi serta optimisme konsumen di DKI Jakarta selama beberapa periode terakhir ini selalu berada di atas 100. Hal tersebut membuktikan bahwa masyarakat sebagai konsumen di Ibukota melihat dengan penuh optimisme terhadap perekonomian di DKI Jakarta maupun terhadap perekonomian nasional. Oleh sebab itu masyarakat selalu memiliki keinginan untuk melakukan konsumsi dari waktu ke waktu. Pelaku bisnis dapat memaknai situsi tersebut dengan merencanakan produksi dan strategi pemasaran yang tepat pada setiap segmen pasar di DKI Jakarta. Bila dilihat dari pola pergerakannya, maka pada triwulan kedua biasanya nilai indeks akan mengalami peningkatan bila dibandingkan triwulan sebelumnya, kecuali untuk tahun 2013 (lihat grafik 1).

Grafik 1. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan 3 - 2011 s.d Triwulan 2 - 2017

109,59 112,56 108,32 117,56 113,20 110,11 112,89

II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Pe rk iraa n Tin gk at O pt im ism e Kon su m en

(5)

4.

Perbandingan ITK Regional

Kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan I-2017 di seluruh kawasan Jawa-Bali menunjukkan tingkat optimisme yang cukup tinggi. Sebagian besar tingkat optimisme konsumen di kawasan tersebut berada di atas rata-rata tingkat optimisme konsumen di Indonesia. Diantara 7 provinsi di kawasan tersebut, Banten merupakan provinsi dengan tingkat optimisme konsumen tertinggi dengan nilai indeks sebesar 108,42. Sementara Konsumen di DKI Jakarta menduduki urutan terakhir bahkan lebih rendah dibandingkan ITK Nasional. Selain konsumen di DKI Jakarta, konsumen di Jawa Tengah juga menunjukkan nilai ITK yang lebih rendah dibandingkan angka nasional.

Grafik 2. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2017 Nasional dan 7 Provinsi di Jawa dan Bali

Kondisi ekonomi konsumen pada triwulan kedua 2017 diperkirakan akan mengalami peningkatan di wilayah Jawa dan Bali. Optimisme masyarakat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki prespektif yang tertinggi untuk triwulan mendatang. Sementara itu, nilai perkiraan untuk DKI berada dibawah Provinsi Banten. Sementara tingkat optimisme yang terendah terjadi di Provinsi Bali bahkan dibawah nilai perkiraan nasional (Lihat Grafik 3).

Grafik 3. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II-2017 Nasional dan 7 Provinsi di Jawa dan Bali

108,42 104,50 104,30 104,13 103,91 102,05 100,84 Nasional: 102,27

Banten Jabar Jatim DI Yogya Bali Jateng DKI Jakarta

122,98 120,94 116,05 113,94 112,89 112,50 106,82 Nasional: 112,75

(6)

BPS Provinsi DKI Jakarta

Jl Salemba Tengah No. 36-38

Jakarta Pusat 10440

Homepage: http://jakarta.bps.go.id

Ir. Rudiansyah M.Si

Bidang Neraca Wilayah & Analisis

Statistik

Telp: 021-37928493, Pesawat 600

Email: bps.3100@bps.go.id

Gambar

Tabel 1. Indeks Tendensi Konsumen Menurut Variabel Pembentuknya
Tabel 2. Indeks Konsumsi Komoditi-Komoditi
Tabel 3. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Menurut Variabel Pembentuknya
Grafik 2. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2017   Nasional dan 7 Provinsi di Jawa dan Bali

Referensi

Dokumen terkait

Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi antara negara-negara di dunia berkat percepatan pergerakan barang, jasa, teknologi, dan modal lintas

Penelitian yang relevan dengan pembahasan kali ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Mega Zenita Mufatir (2013) dengan judul “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Metode

Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disebut LPSE Kabupaten Ogan Ilir adalah Unit Kerja Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Secara Elektronik

Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Total Produksi Padi Sawah Menurut Kecamatan Tahun 2011 Harvest Area, Average Production, and Total Production of Wetland Paddy per Districts

Sepuluh tahun setelah kerusuhan Mei 1998, pertanggungjawaban atas rangkaian penyerangan dan kekerasan yang terjadi masih belum tercapai. Kendati pun proses reformasi

ekonomi dewasa ini yang mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara serta menunjang ekonomi negara yang

Berdasarkan hasil penelitian selama praktek kerja lapangan di Radio Metta FM, maka dapat diambil kesimpulan bahwa radio Metta FM merupakan salah satu radio swasta di

Parfum Laundry Mataram Beli di Surga Pewangi Laundry Beli di Toko, Agen, Distributor Surga Pewangi Laundry Terdekat/ Dikirim dari Pabrik.. BERIKUT INI JENIS