• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II Metode Pembentukan Fungsi Distribusi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II Metode Pembentukan Fungsi Distribusi"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

Metode Pembentukan Fungsi Distribusi

Pada bab akan dibahas beberapa metode alternative untuk menentukan fungsi distribusi dari peubah acak baru yang terbentuk dari peubah acak yang lama . Dengan kata lain suatu peubah acak X mempunyai pdf f(x) dan y = g(x) fungsi dari X, yang ingin diketahui adalah pdf dari y.

Ada tiga metode yang akan diperkenalkan yaitu metode Fungsi Distribusi, metode Transformasi peubah acak baik yang bertype diskrit maupun kontinu dan metode fungsi pembangkit momen. Tiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan, ada kalanya suatu masalah lebih mudah dikerjakan dengan salah satu metode dan ada kalanya metode yang lain lebih mudah diaplikasikan.

2.1. Metode Fungsi Distribusi

Jika Y mempunyai pdf kontinu f(y) dan U suatu fungsi dari Y, maka kita dapat mencari F(u) = P(U  u) dengan mengintegralkan f(y) pada area U  u. Fungsi kepadatan peluang U ditemukan dengan mendifferensialkan F(u). Untuk lebih jelasnya langkah-langkah menemukan pdf dengan metode fungsi distribusi adalah :

1. Setiap titik pada Y berkorespondensi satu-satu ke U. Tentukan ruang sample U 2. Hitung P(U  u) atau fungsi distribusi dengan mengintegralkan f(y) pada area yang

sudah dibatasi.

3. PDF U diperoleh dengan mendifferensialkan (turunan pertama) dari fungsi distribusi

Contoh :

1. f(y) = 2y , 0  y  1 dan 0 untuk y lainnya. Jika U = 3Y -1, tentukan pdf U. Jawab :

 F(u) = P(U  u)

Y berkorespondensi satu –satu ke U sehingga P(U  u) = P(3Y -1  u) = P(Y  1/3(u +1))

(2)

 Batas atas dan bawah

Batas bawah : Y = 0 maka U = 3(0) -1 = -1 Batas atas : Y = 1 maka U = 3(1) -1 = 2  Fungsi Distribusi :

F(u) = P(U  u) = P(3Y -1  u) = P(Y  1/3(u +1))

Untuk u < -1 P(Y  1/3(u +1)) = 0 Untuk u > 2 P(Y  1/3(u +1)) = 1 Untuk -1 u 2 P(Y  1/3(u +1)) =

 3 1 0 ) ( u dy y f =

 3 1 0 2 u dy y = 2 3 1 0 2 3 1          u y u

Fungsi Distribusi U adalah :

F(u) =                     2 ; 1 2 1 ; 3 1 1 ; 0 2 u u u u

 Fungsi kepadatan peluang atau pdf U

f(u) = u u F   ( ) =        lainnya u u u ; 0 2 1 ; ) 1 ( 9 / 2

(3)

2. (Y1,Y2) adalah sample acak berukuran n = 2 dari distribusi uniform pada interval

(0,1). Tentukan fungsi kepadatan peluang dari U =Y1 + Y2

Jawab :

PDf tiap Y adalah : f(y) = 1, 0  y  1 dan 0 untuk y lainnya. Karena Y1 dan Y2 saling

bebas maka f(y1 , y2) = 1 , 0  y1 , y2 1 dan 0 untuk y1 dan y2 lainnya.

 Batas atas dan bawah

(y1 , y2) (0,0) (0,1) (1,0) (1,1)

U 0 + 0 = 0 0 + 1 = 1 1 + 0 = 1 1 + 1 = 2

 Fungsi Distribusi :

F(u) = P(U  u) = P(Y1 + Y2  u).

Untuk u < 0 F(u) = 0 Untuk u > 2

F(u) = 1

Untuk 0 u 2

Ekspresi matematika untuk perubahan F(u) bergantung pada 0 u 1 atau 1< u 2

Untuk 0 u 1

(4)

0 u 1. Fungsi distribusi untuk interval ini adalah integral pada daerah A. F(u) = 1 2 0 0 2 ) 1 ( dy dy uu y

 

 =

u dy y u 0 2 2) ( = u y uy 0 2 2 2 2  = 2 2 u ; 0 u 1 Dan untuk 1< u 2

Lihat gambar kanan, daerah A bukan merupakan daerah y1 + y2 u, untuk

interval 1 < u 2. Pengintegralan pada daerah yang diarsir sama saja dengan total

peluang yaitu 1 dikurangi integral daerah A. Ini merupakan fungsi distribusi untuk interval 1 < u 2. F(u) = 1 -



A dy dy y y f( 1, 2) 1 2 = 1 -

 

  1 1 1 ) ( 2 1 2 ) 1 ( u u y dy dy = - ½ u2 + 2 u -1 ; 1< u 2

Dapat disimpulkan bahwa fungsi distribusi U adalah :

F(u) =                   2 ; 1 2 1 ; 1 2 2 1 0 ; 2 0 ; 0 2 2 u u u u u u u

 Fungsi kepadatan peluang U adalah f(u) =

u u F   ( ) sebagai berikut : f(u) =              2 0 ; 0 2 1 ; 2 1 0 ; u dan u u u u u Latihan:

(5)

1. f(y1 , y2) = 3y1 , 0  y2  y1 1 dan 0 untuk y1 dan y2 lainnya. Jika U = Y1 – Y2,

tentukan pdf U.

2. (Y1,Y2) adalah sample acak berukuran n = 2 dari distribusi uniform pada interval

(0,1). Tentukan fungsi kepadatan peluang dari U =Y1 - Y2

2.2. Metode Transformasi Peubah acak Diskrit

Untuk mengetahui pdf dari y, perlu dilakukan langkah-langkah berikut : 1. menentukan invers dari y.

Fungsi y = g(x) haruslah berkorespondensi satu-satu dan Onto, sehingga y mempunyai invers yaitu x = w(y).

2. menentukan Ruang sample.

Ruang sample  menyatakan domain atau daerah asal x, yaitu  = {x|x1, x2, …}.

Ruang sample  menyatakan kodomain (daerah hasil y) atau invers dari x, yang dinyatakan dengan  = { y|y1, y2, …}.

3. menentukan PDF Y

P(Y = g(x)) = P(X = w(y)) = f(x = w(y)) = h(y) ; y 

Jadi pdf dari y adalah h(y) untuk y  untuk dan 0 untuk y lainnya

Multivariable (2 atau lebih peubah acak)

Peubah acak Xi , i = 1, 2, 3 …n dengan pdf fi(x) dan fungsi Yi = g(x1 ,x2, …, xn )

merupakan fungsi dari Xi. Untuk menentukan pdf Yi dilakukan langkah-langkah seperti

pada satu peubah acak. Fungsi yi = g(xi) haruslah berkorespondensi satu-satu dan Onto,

sehingga xi = w(yi) adalah invers yi. Ruang sample  = {(x1, x2, …xn)} dan ruang sample

 = {(y1, y2, …yn)}. PDf dari Yi adalah P(Yi = g(xi)) = P(Xi = w(yi)) = f(xi = w(yi)) = h(yi)

; yi  . Dapat dikatakan pdf dari yi adalah h(yi) untuk yi   untuk dan 0 untuk yi

(6)

Contoh : 1. Diketahui X ~ P() yaitu f(x) = ! x e   x , x = 0, 1, 2, … dan  > 0. Jika Y = 4X tentukan pdf Y. Jawab : a. Invers

Y = 4X onto dan berkorespondensi satu-satu, sehingga inversnya adalah X = y/4.

b. Ruang sample

Domain :  = {x|x= 0, 1, 2, …}.

Kodomain :  = { y|y =4(0), 4(1),4(2), …} = { y|y = 0, 4, 8, …} c. PDF Y

f(y) = P(y = f(x)) = P( x = y/4)

f(y) = )! 4 / ( 4 / y e  y ; y = 0, 4, 8, … = 0 ; untuk y lainnya 2. f(x1,x2) = ) ( 2 1 2 2 1 x x x x

b

a

   ; (x1, x2) = {(0,0), (0,1), (1,0), (1,1)} = 0 ; x1 dan x2 lainnya.

Jika Y1 = X1 - X2 dan Y1 = X1 + X2 , tentukan f(y1, y2)

Jawab :  Invers Y1 = X1 - X2 Y1 = X1 + X2 + Y1 + Y2 = 2X1 X1 = ½( Y1 +Y2 ) = w1(y1, y2) X2 = ½ (Y2 - Y1) = w2(y1, y2)  Ruang sample

(7)

 = {(x1, x2)| (0,0), (0,1), (1,0), (1,1)} dan ruang sample  = {(y1, y2)| (0-0,0+0),(0-1,0+1),(1-0,1+0),(1-1,1+1)} = {(y1, y2)| (0, 0),(-1,1), (1,1), (0, 2)}.  PDF f(y1, y2) = f(½ (y1 + y2), ½(y2 – y1)) f(y1, y2) = ) ( 2 2 2 y y

b

a

 ; (y1, y2)   = 0 ; (y1, y2) Latihan: 1. Diketahui X ~ P() yaitu f(x) = ! x e   x , x = 0, 1, 2, … dan  > 0. Jika Z = X2 tentukan pdf Y.

2. X1 dan X2 bebas stochastic berdistribusi poisson. Jika Y1 = X1+ X2 , tentukan f(y1, y2)

dan tentukan pdf marginal f1(y1)

3. X1 dan X2 bebas stochastic dengan pdf yang sama yaitu X ~ b(3, 1/3).

Jika Y1 = (X1+ X2 )/2, tentukan f(y1, y2) dan tentukan pdf marginal f1(y1) .

2.3. Transformasi Peubah acak Kontinu

Teorema :

Misalkan X pa kontinu dengan pdf f(x). Misalkan Y = h(x) menyatakan hubungan (berkorespondensi satu-satu) antara nilai X dan Y sehingga persamaan Y = h(x) mempunyai jawaban tunggal untuk X dan Y, maka pdf dari Y=h(X) adalah

g(y) = f(x)

dy dx

, dimana x = h-1(y) = w(y)

Bukti :

 Fungsi naik (monoton naik)

(8)

Misalkan Y = h(x) maka x = h-1(y) = w(y) dx dy = h(x) dy dx = w(y)

P(y1 < Y < y2) = P[w(y1) < X < w(y2)] = P[(x1 = h-1(y1)) < X < (x2 = h-1(y2))]

2 1 x x f(x) dx =

2 1 y y f(w(y)).w(y) dy

g(y) = f(w(y)) w(y) dimana w(y) = x = h -1(y)

 Fungsi turun (monoton turun) Andaikan x1 < x2 maka f(x2) < f(x1).

P(y1 < Y < y2) = P[w(y2) < X < w(y1)] = P[(x2 = h-1(y2)) < X < (x1 = h-1(y1))]

1 2 x x f(x) dx =

1 2 y y f(w(y)).w(y) dy = -

2 1 y y f(w(y)).w(y) dy

g(y) =- f(w(y)) w(y) dimana w(y) = x = h -1(y) Dari gabungan keduanya diperoleh :

g(y) = f(w(y))| w(y)|

Tanda + dan – hanya terjadi pada fungsi turunan sedangkan f(x) sebagai pdf tetap positif.

Langkah-langkah dengan metode transformasi

Memperoleh pdf dari Y=h(X) dimana pdf X adalah f(.)

1. Tentukan fungsi invers x = h -1(y) = w(y). 2. Tentukan dy y dw dy dx ( )

= w(y) disebut juga transformasi Jacobi 3. Tentukan g(y) dengan g(y) = f(w(y))|w(y)|

Contoh :

f(x) = x/12; 1 < x < 5, dan 0 untuk x lainnya. Jika Y = 2X – 3, tentukan pdf Y

Jawab :

(9)

 = {x| 1 < x < 5} dan  = {y| [2(1) – 3] < y <[2(5) - 3]} = {y| -1 < y < 7} Pdf Y adalah :

g(y) = f(w(y))|w(y)| = f( ½(y+3)) | ½ | =

2 1 ) 12 ( 2 3       yg(y) = 48 3  y

; -1 < y < 7 dan 0 untuk lainnya

Misalkan X(X1, X2) adalah p.a. bivariate dengan pdf bersama f(x1, x2). Misalkan pula

h1(x1, x2), h2(x1, x2) adalah fungsi-fungsi yang monoton naik atau monoton turun dan

Y1 = h1(X1, X2) serta Y2 = h2 (X1,X2), maka pdf dari Y = (Y1,Y2) adalah

g(y1, y2) = f(w1(y1, y2),w2(y1, y2)) | J |

dimana

w1(,) = h1-1(y1,y2) dan w2(,) = h2-1(y1,y2)

dan transformasi Jacobi adalah

J = 2 2 1 2 2 1 1 1 y x y x y x y x         Contoh : 1. f(x1, x2) =        lainnya x x untuk x x x x 2 1 2 1 2 1 , ; 0 1 0 , 1 0 ; 4

Jika Y1 = X12 dan Y2 = X1 X2, tentukan f(y1, y2)

Jawab :  Invers y1 = x12 x1 = y 1 y2 = x1x2 y2 = y .x1 2 x2 = y2/ y 1  Batas x1 = 0 into 0 = y 1  y1 = 0 x1 = 1 into 1 = y 1 y1 = 1 x2 = 0 into 0 = y2/ y 1 y2 = 0

(10)

x2 = 1 into 1 = y2/ y 1  y2 = y 1

Daerah sample pdf asal Daerah sample pdf baru

 Transformasi Jacobi J = 2 2 1 2 2 1 1 1 y x y x y x y x         = 1 2 / 3 1 2 1 1 2 0 2 1 y y y y  = 1 2 1 y  Fungsi kepadatan peluang (Pdf)

f(y1,y2) = f(w1(y1,y2) ,w2(y1,y2)) | J | = f( y ), y1 2/ y ) |J| 1 f(y1,y2) = 4 1 1 2 1 2 1 y y y y          = 1 2 2 y y

Secara umum ditulis sebagai :

          lainnya y dan y untuk y y y y y y y f 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 ; 0 1 0 , 1 ; 2 ) , (

2. X1 dan X2 saling bebas stochastic masing-masing berdistribusi f(x) = 1, 0 < x < 1 dan

0 untuk x lainnya. Jika Y1 = X1 + X2 dan Y2 = X1 - X2, tentukan f(y1, y2).

(11)

y1 = x1 + x2 dan y2 = x1 - x2 x1 = ½(y1 + y2) dan x2 = ½ (y1 - y2)  Batas x1 = 0 into 0 = ½(y1 + y2) y2 = - y1 x1 = 1 into 1 = ½(y1 + y2) y2 = 2 – y1 x2 = 0 into 0 = ½ (y1 - y2)  y2 = y1 x2 = 1 into 1 = ½ (y1 - y2)  y2 = y1 – 2

Daerah sample pdf asal Daerah sample pdf baru

 Transformasi Jacobi J = 2 2 1 2 2 1 1 1 y x y x y x y x         = 2 1 2 1 2 1 2 1  = 2 1   Fungsi kepadatan peluang (Pdf)

f(y1,y2) = f(w1(y1,y2) ,w2(y1,y2)) | J | = f( ½ (y1 + y2), ½ (y1 - y2) |J|

f(y1,y2) = 1.1.|- ½ | = ½

(12)

                      lainnya y dan y untuk y y y dan y y y y y y dan y y y y y y y f 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 ; 0 2 2 , 2 2 | ) , {( ; 2 1 ) , (  Pdf marginal : f1(y1) = 1 2 2 2 ) , (y y dy f y

=

 1 1 2 2 / 1 y y dy = y1 ; 0 < y1 1 =

  1 1 2 2 2 2 / 1 y y dy = 2 - y1 ; 1 < y1 < 2 = 0 untuk lainnya f2(y2) = 1 2 1 1 ) , (y y dy f y

=

  2 1 2 2 2 / 1 y y dy = y2 + 1 ; -1 < y2 0 =

 2 2 2 1 2 / 1 y y dy = 1 – y2 ; 0 < y2 < 1 = 0 untuk lainnya Latihan :

1. Andaikan X mempunyai pdf f(x) = x2/9, 0 < x < 3 dan 0 untuk x lainnya. Tentukan

pdf dari Y = X3

2. f(x) positif untuk -1 < x < 2 dan 0 untuk x lainnya. Jika Y = X2, tentukan pdf Y

3. Y1 = ½(X1 – X2) dan Y2 = X2, X1 dan X2 bebas stochastic, masing-masing

berdistribusi (22) . Tentukan f(y1 ,y2).

Petunjuk : r2 mempunyai pdf berikut : f(x) = /2 /2 1 /2 2 ) 2 / ( 1 r x r x e r    , 0 x 

(13)

2.4. Metode Fungsi Pembangkit Momen

 Momen ke k terhadap titik asal (Moment about the origin)

k = E(Yk), k = 1,2, …

 Momen ke k terhadap mean (Moment about the mean) disebut juga momen pusat (central moment)

k = E[(Y- )k], k = 1,2, …

 Fungsi Pembangkit Momen

MX(t) = E(etX) Deret Taylor ex=

         0 3 2 ! ! 3 ! 2 1 ! i k i k x x x x i x  

Bentuk lain dari fungsi pembangkit momen

MX(t) =1 + E(X)t + E(X2) ! 2 2 t + E(X3) ! 3 3 t + + E(Xk) ! k tk +MX(t) = 1 + 1 t + 2 ! 2 2 t +3 ! 3 3 t + + k ! k tk +Teorema :

P.a.X dan Y mempunyai distribusi yang sama jika dan hanya jika MX(t) = MY(t), untuk

semua t.

Teorema :

Jika X1, X2, , Xn adalah saling bebas dan masing- masing mempunyai fungsi

pembangkit momen M (t)

i

x , maka fungsi pembangkit momen dari Y=

n i i X 1 adalah MU(t) =

n i X t M i 1 ) (

Langkah- langkah dalam metode fungsi pembangkit momen

Distribusi dari Y = U(X1, X2, …, Xn) dicari sbb:

(14)

2. Bandingkan mgf dari Y dengan bentuk momen yang umum yang telah dikenal 3. Tentukan distribusi dari Y.

Tabel Fungsi Pembangkit Momen Beberapa Distribusi

No Distribusi Pdf Mgf A. Diskrit 1. Binomial (n,p) f(x) = px p n x x n        ) 1 ( x = 0, 1, 2,  ,n dan 0  p  1. M(t) = [(1-p)+pet]n 2. Binomial negative(p) f(x) =        1 1 k x pk qx-k X = k, k+1, k+2, dan 0  p  1. t t e p pe ) 1 ( 1  3. Geometrik (p) f(x) = qx-1p, x = 1,2,3,  dan 0  p  1 t t e p pe ) 1 ( 1  4. Poisson() f(x) = ! x e   x , x = 0, 1, 2, … dan  > 0 ) 1 (et

e

 B Kontinu 1. Uniform(a,b) f (x) = a b  1 a x b ) (b a t e ebt at   2. Normal(, 2) f(x) =              2 ( )2 2 1 exp 2 1     x       2 exp 2 2t t 3. Gamma(, ) f(x) =          lainnya yang untuk untuk e x x , 0 0 , , ) ( 1 1 /        , ) 1 ( 1   t  t< 1/ 

(15)

4. Chi-kuadrat ( r) F(x) = /2 /2 1 /2 2 ) 2 / ( 1 r x r x e r    0 x  (1 - 2t)-r/2 5. Eksponensial () f (x) =   / 1 y e0 x  (1 -  t)-1 Contoh :

1. X1 dan X2 bebas stochastic, masing-masing mempunyai pdf yang sama yaitu

f(x) = x/6 ; x = 1, 2, 3 dan 0 untuk x lainnya. Jika Y = X1 - X2 tentukan f(y).

Jawab :

M(t) = E(ety) = E[exp(t(x1 + x2))] = E[exp(tx1) exp(tx2)] = E[exp(tx1)]E[exp(tx2)]

E[exp(tx1)] = E[exp(tx2)] = 1/6 et + 2/6 e2t + 3/6 e3t, sehingga

M(t) = (1/6 et + 2/6 e2t + 3/6 e3t)2 = 1/36 e2t+ 4/36 e3t + 10/36 e4t + 12/36 e5t+ 9/36 e6t Maka PDF Y adalah : f(y) = 1/36 ; y = 2 = 4/36 ; y = 3 = 10/36 ; y = 4 = 12/36 ; y = 5 = 9/36 ; y = 6 = 0 ; untuk y lainnya

2. X1 dan X2 bebas stochastic, masing-masing berdistribusi N(1 ,12) dan N(2 ,22) .

Jika Y = X1 - X2 tentukan f(y).

Jawab :

M(t) = E(ety) = E[exp(t(x1 - x2))] = E[exp(tx1) exp(-tx2)] = E[exp(tx1)]E[exp(-tx2)]

X1 ~ N(1 ,12) , dengan melihat MGF distribusi normal pada table di atas maka

diperoleh E[exp(tx1)] =       2 exp 2 1 2 1   t t , sedangkan E[exp(-tx2)] =         2 exp 2 2 2 2   t t . Sehingga :

(16)

M(t) = E(ety) =       2 exp 2 1 2 1   t t        2 exp 2 2 2 2   t t =        2 ) ( ) ( exp 2 1 2 2 2 2 1     t t

Dapat dikatakan bahwa f(y) ~ N(1-2 ,12 + 22)

Latihan :

1. Jika Xi ~ (i , i2), i =1,2,…,n, maka buktikan p.a.Y =

n i 1 aiXi berdistribusi N(

n i 1 aii ,

n i 1 ai2i2)

2. Jika Xi ~  2(ri), i =1,2,…,n, tentukan pdf p.a.Y =

n i 1 Xi

2.5. Distribusi T

Definisi :

P.a. T dikatakan berdistribusi - t (Student -t) dengan derajat kebebasan/ parameter r jika mempunyai pdf. g(t) = 2 ( 1)/2 ) / 1 ( 1 ) 2 / ( ] 2 / ) 1 [(      r r t r r r  , - < t <  Teorema :

Jika Y dan Z peubah acak saling bebas dengan Y ~ 2(r) dan Z ~ N(0,1), maka distribusi

dari T = r Y Z / , berdistribusi tr. Bukti :

Dengan menggunakan metode Transformasi peubah acak type kontinu akan kita peroleh distribusi student atau distribusi t.

(17)

t = r y

z

/ dan y =u

t dan u berkorespondensi satu-satu sehingga mempunyai invers yaitu :

z = t y / dan u = y, sehingga z = tr u / r  Batas Karena Y~ 2(r) yaitu /2 /2 1 /2 2 ) 2 / ( 1 r x r x e r    dan Z ~ N(0,1) yaitu        2 exp 2 1 x2  dan T = Y r Z

/ maka batasnya adalah - < t <  dan 0 < u < 

 Transformasi Jacobi J = r u t z     Fungsi kepadatan peluang (Pdf)

f(t, u) = f(z, y) | J | = f(t u / , u) | J | r f(t, u) =       2 ) / ( exp 2 1 t u r 2  . 2 / 1 2 / 2 / 2 ) 2 / ( 1 r u r u e r    . r u f(t, u) =                 1 2 exp 2 ) 2 / ( 2 2 2 / 2 / 1 1 2 / r t u r r u r r ; - < t <  dan 0 < u < 

= 0 untuk t dan u lainnya.

 Pdf marginal : f1(t) = f t u du u

( , ) = du r t u r r u r r                  

1 2 exp 2 ) 2 / ( 2 2 2 / 2 / 1 1 2 / 0  Misalkan x =        r t u 2 1 2  t r x u / 1 2 2   ; dx r t du / 1 2 2  

(18)

f1(t) = dx r t e r t x r r x r r                   

2 (1 /2)2 1 2 / 1 22 / 1 2 / ) 1 ( 2 2 / 0  = e x dx r t r r r x r 1 2 1 0 2 / ) 1 ( 2 / 1 1 ) 2 / ( 1    

         f1(t) = 2 ( 1)/2 ) / 1 ( 1 ) 2 / ( ] 2 / ) 1 [(      r r t r r r; - < t <  = 0 untuk t lainnya

Pdf marginal ini disebut distribusi t.

Note : Untuk data  30 biasanya didekati oleh distribusi t sedangkan data > 30 didekati oleh distribusi normal.

2.6. Distribusi F

Definisi :

Peubah acak F dikatakan berdistribusi F dengan parameter r1,r2, ditulis F(r1,r2)$, jika

mempunyai pdf ditunjukkan oleh

g(F) = ) ( 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 r r r r F r r F r r r r r r                                             ; untuk F > 0 Teorema :

Jika U dan V adalah Peubah acak saling bebas dengan U ~

r21 dan V ~

2 2 r

, maka distribusi dari F = 2 1 / / r V r U berdistribusi F(r1, r2). Latihan :

Referensi

Dokumen terkait

Jika fungsi pembangkit momen suatu peubah acak memang ada, maka fungsi itu dapat dipakai untuk membangkitkan atau menemukan seluruh momen peubah acak tersebut.. Olid dan

Misalkan X adalah peubah acak kontinu dengan fungsi kerapatan peluang , maka nilai harapan dari peubah acak X didefinisikan oleh:.. Definisi 2.1.19 Nilai Harapan Peubah Acak

Suatu peubah acak yang dikatakan memiliki distribusi Normal dengan mean dan variansi jika memiliki fungsi kepadatan peluang dalam bentuk.. (

Sama halnya dengan fungsi pembangkit momen, fungsi karakteristik dapat digunakan untuk menghitung momen dari peubah acak X, selain itu fungsi karakteristik dapat juga digunakan

kaitannya dengan hal-hal yang akan dibahas oleh penulis diantaranya adalah peubah acak diskrit dan kontinu, pendugaan parameter, metode Maksimum Likelihood,

Pembahasan distribusi Gamma meliputi nilai harapan, variansi, fungsi pembangkit momen, fungsi karakteristik, dan estimasi parameter distribusi Gamma dengan metode momen sehingga

Fungsi massa peluang dari suatu peubah acak

Peubah Acak Diskrit dan Kontinu  DEFINISI 1: Peubah Acak Diskrit Jika suatu ruang sampel mengandung titik yang terhingga banyaknya atau sederetan anggota yang banyaknya sebanyak