• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara merupakan suatu komponen penting bagi kelangsungan makhluk hidup terutaman bagi manusia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara merupakan suatu komponen penting bagi kelangsungan makhluk hidup terutaman bagi manusia."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Udara merupakan suatu komponen penting bagi kelangsungan makhluk hidup terutaman bagi manusia. Tanpa adanya udara maka manusia sampai dengan makhluk hidup lainnya tidak mampu untuk hidup. Udara yang bersih yaitu udara yang bebas dari zat atau partikel padat seperti debu, kotoran dan gas-gas yang tidak diperlukan karena sifatnya yang merugikan seperti karbon monoksida dan gas-gas lainnya. Suatu keadaan udara di sekitar kita yang mengacu pada udara yang bersih ataupun tercemar disebut dengan kualitas udara (Ahmad et al., 2020). Kualitas udara menurun disebabkan karena masuknya zat tercemar kedalam udara yang dapat terjadi secara alamiah atau dimana terjadinya perubahan dari baik menjadi lebih buruk misalnya karena asap (emisi gas buangan) oleh transportasi, industri, sampah, debu dan pembakaran industri maupun domestik (Roziaty, 2016).

Menurut Bhantaran, (2020) menyatakan bahwa perhitungan kualitas udara kadar Air Quality Index di Jawa Timur yaitu Banyuwangi, pamekasan dan malang dengan perhitungan 21, 38 dan 80 dengan kategori kualitas udara terbaik sedangkan di Surabaya dan Lamongan dengang perhitungan 157 dan 110 termasuk dalam kategori tempat kualitas uadara terburuk dalam perhitungan yang memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence. Menurut dari Wardoyo (2016) rentang indeks standar pencemaran udara ditetapkan dengan cara mengubah kadar pencemar udara yang terukur menjadi suatu angka maupun indeks sehingga dalam rentang 51 – 100 dalam kategori sedang sehingga tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia ataupun hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensistif dan memiliki nilai estetika. Namun dalam rentang indeks standar pencemaran udara 101 – 199 dalam kategori tidak sehat sehingga bersifat merugikan pada manusia atau kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan.

Area penelitian yang digunakan merupakan area Taman wisata Waduk Gondang yang terletak di kabupaten Lamongan. Kabupaten Lamongan

(2)

berdasrkan data Dinas Perhubungan jumlah kendaraan yang berbahan bakar bensin mencapai 403.041 unit dan yang berbahan bakar solar sebanyak 13.369 unit akibat jumlah transportasi emisi gas buanganan kendaraan yang berpotensi menimbulkan pencemaran udara sehingga memberikan dampak tekanan terhadap kualitas udara (Fadeli, 2017). Menurut Pratiwi, (2020) kondisi gas buangan transportasi merupakan sumber pencemaran pada kualitas udara mencapai 60-70% dan sisanya dari kebakaran hutan, kegiatan rumah tangga dan pembakaran sampah, sehingga keberadaan tempat wisata yang memicu banyaknya aktivitas kendaraan yang melintas di Kabupaten Lamongan juga menjadi sumber penurunan kualitas udara.

Taman Wisata Waduk Gondang hingga sejauh ini merupakan salah satu wisata yang menarik dan semakin berkembang. Berdasrkan data Badan Pusat Statistika Kabupaten Lamongan jumlah pengunjung pada bulan Maret, April dan Mei berjumlah 5.030, 5.607 dan 6.063 sehingga terjadi kenaikan jumlah pengunjung sehingga semakin banyaknya juga kendaraan yang keluar masuk pada area wisata tersebut dan mengakibtkan kualitas udara tersebut tercemar karena polutan asap dari kendaraan wisatawan. Disisi lainnya area ini tidak adanya tempat akhir pembuangan sampah sehingga kebanyakan sampah plastik dan dedaunan kering yang berguguran dikumpulkan di salah satu titik pohon yang rindang selanjutnya dilakukan pembakaran, tanpa melakukan proses daur ulang. Menurut Tuasikal (2019) menyatakan bahwa apabila sampah tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan penurunan kualitas udara karena selama proses pembusukan bisa membahayakan kesehatan bisa jadi sampah tersebut mengandung gas beracun. Menurut Anom (2019) pembakaran sampah plastik dengan cara pembakaran kurang efektif karena beresiko munculnya polutan dari emisi gas buangan ( , , CO dan ).

Pemantauan kualitas udara bisa melalui beberapa indikator yaitu, indikator fisik, kimia dan biologi. Indikator biologi merupakan kelompok atau komunitas organisme yang kehadiranya atau perilakunya di alam berkolerasi dengan kondisi lingkungan. Salah satu contoh kelompok atau organisme itu yaitu lumut kerak (Lichenes). Menurut Muvidha (2020) menyatakan bahwa karakteristik utama yang

(3)

menjadikan Lichenes cocok sebagai indikator kualitas udara karena struktur morfologi Lichenes tidak memiliki kutikula, stomata serta organ absortif yang akan membuat Lichenes mampu bertahan hidup di bawa cengkaman polutan. Karakteristik berikutnya menurut Husamah, (2019) menyatakan bahwa Lichenes tidak memiliki akar sehingga Lichenes banyak menyerap bahan mentahannya langsung di udara dan uap air dalam suatu ligkungan. Selain itu Lichenes tidak memiliki cara untuk mengeluarkan polutan yang mereka serap sehingga bahan polutan tetap berada didalam sel mereka.

Menurut Loppi (2019) sebagai alat yang diandalkan untuk evaluasi efek biologis. Menurut Ningtyas (2017) untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas udara dengan melakukan pemantauaan kualitas udara yang sederhana dan murah namun tetap efektif serta akurat dengan memanfaatkan tumbuhan Lichenes.

Lichenes merupakan simbiosis antara fungi dari kelompok Ascomycetes dan Basidomycetes, dengan alga dari kelompok Cyanobacteria (Mafaza, 2019).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tekait Lichenes identifikasi keberadaan Lichenes sebagai bioindikator lingkungan. Morfologi talus

Lichenes Dirinaria picta yang terdapat pada pohon peneduh jalan yang diamati

secara makroskopik meliputi perbedaan pada warna, bentuk dan menghitung luas tutupan talus. Hasil penelitian menunjukan warna talus cenderung semakin menggelap seiring meningkatnya kepadatan lalu lintas (Nasriyati, 2018).

Berdasarkan penelitian dari Rasyidah (2018) hasil penelitian kawasan yang berada dekat dengan sumber pencemaran ditemukan kencenderungan lumut kerak thallusnya berwarna hijau kusam sedangkan kawasan yang memiliki lumut kerak lebih banyak rata-rata memiliki diameter 2,25 cm, 3,3, cm dan 1,75 cm. Berdasarkan dari penelitian terdahulu mengenai manfaat lumut kerak (Lichenes) dan karakteristik yang berbeda – beda maka sangat penting untuk dapat memahami keanekaragaman lumut kerak (Lichenes) yang ada disekitar area wisata yang berhubungan dengan perubahan kualitas udara, karena menurut Andrea (2018) Jenis Lichenes di Indonesia berjumlah 40.000 species. Namun belum banyaknya peneliti yang menekuni penelitian mengenai kenaekaragaman jenis Lichenes. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah di lakukan

(4)

mengenai keanekaragaman Lichenes sudah perna dilakukan. Sayangnya kurang dijabarkan mengenai korelasi keanekaragaman Lichenes dengan kualitas udara dan presentase rana habitat Lichenes. Jika kualitas udara di suatu lokasi menurun, maka keanekaragaman Lichenes akan menghilang. Melihat permasalahan dari area tersebut maka penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman lumut kerak (Lichenes) sebagai indikator kualitas udara di suatu area sehingga, memberikan informasi mengenai kualitas dan kondisi yang sebenarnya di suatu lingkungan. Informasi ini diharpakan memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai Lichenes yang kebanyakan di abaikan oleh masyarakat ternyata Lichenes memeliki kemampuan untuk mendeteksi kualitas udara dalam suatu lingkungan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis tertarik melakukan sebuah penelitian ini yang dapat dijadikan sebagai pustaka dan bisa bermanfaat sebagai sumber belajar biologi. Sumber belajar mengenai Lichenes masih jarang dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena Lichenes terlihat seperti tumbuhan biasa yang tidak menarik sama sekali bahkan sering diabaikan dan diangga sebagai penyebab pohon inang dan lingkungan kotor, sehingga jarang diperhatikan. Pada hakikatnya, lingkungan sekitar merupakan sumber belajar yang melimpah (Lilawati, 2017). Sebagaimana penelitian ini diarahkan untuk di kaji sebagai kajian sumber belajardan juga sebagai sumber informasi. Adanya hasil penelitian ini digunakan sebagai kajian sumber belajar karena memenuhi kriteria berdasarkan tujuan yang hendak dicapai. Kriteria yang dimaksud yaitu sederhana, ekonomis dan praktis sehingga semakin praktis dan sederhana sumber belajar akan semakin diprioritaskan untuk dipilih untuk dipilih dan dimanfaatkan. Hal tersebut yang melatar belakangi peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Keanekaragaman Lumut Kerak (Lichenes) Sebagai Indikator Kualitas Udara di Taman Wisata Waduk Gondang Lamongan Sebagai Sumber Belajar Biologi”.

(5)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana keanekaragaman lumut kerak (Lichenes) yang menempel pada pohon di area Taman Wisata Waduk Gondang Lamongan?

2. Bagaimana klasifikasi keanekaragaman lumut kerak (Lichenes) yang menempel pada pohon di area Taman Wisata Waduk Gondang Lamongan 3. Bagiamana tingkat kualitas udara di area Taman Wisata Waduk Gondang

Lamongan berdasarkan indikator lumut kerak Lichen?

4. Berapakah ukuran lumut kerak (Lichens) sebagai indikator tingkat kualitas udara di area Taman Wisata Waduk Gondang Lamongan?

5. Bagaimana hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber belajar biologi?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kenekaragaman lumut kerak (Lichenes) yang menempel pada pohon di area Taman Wisata Waduk Gondang Lamongan.

2. Mengetahui klasifikasi keanekaragaman lumut kerak (Lichenes) yang menempel pada pohon di area Taman Wisata Waduk Gondang Lamongan. 3. Mengetahui tingkat kualitas udara di area Taman Wisata Waduk Gondang

Lamongan berdasarkan indikator lumut kerak (Lichenes).

4. Mengetahui ukuran lumut kerak (Lichenes) sebagai indikator tingkat kualitas udara di area Taman Wisata Waduk Gondang Lamongan.

5. Untuk hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber belajar Biologi. 1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Secara Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi dan sumber rujukan terkait tentang keanekaragaman lumut kerak (Lichenes) sebagai indikator kualitas udara di Taman Wisata Waduk Gondang Lamongan.

(6)

1.4.2 Secara Praktis

1. Manfaat Bagi Guru dan Siswa

Bagi siswa hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan materi biologi dan mengkaitkan peranannya dalam kehidupan sehingga siswa dapat menanamkan dan menumbuhkan rasa peduli lingkungan dan konsep pemanfaatan dan pelestarian keanekaragaman hayati. Siswa juga di harapkan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dan bagi guru bisa dijadikan sebagai acuan sumber pembelajaran.

3. Manfaat Bagi Masyarakat

Memeberikan informasi kepada masyarakat khususnya yang bertempat tinggal di sekitar area Taman Wisata Waduk Gondang, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan bahwa pemanfaatan lokasi tidak hanya sebagai tempat wisata namun juga sebagai tempat edukasi sumber pembelajaran dan konservasi flora dan khususnya pemanfaatan Lichenes yang memiliki banyak peranan penting yang belum diketahui masyarakat pada umumnya.

4. Manfaat Bagi Penelitian Lanjutan

Bagi penelitian lanjutan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian sejenis dan lebih lanjut dalam bidang yang sama di lokasi yang berbeda.

1.5. Batasan Penelitian

1. Jenis tumbuhan yang digunakan adalah Lumut Kerak (Lichenes) yang keberadaanya di batasi pada kulit pohon yang berada di area Taman Wisata Waduk Gondang Lamongan.

2. Pengukuran parameter lingkungan dan pengambilan sampel Lumut Kerak (Lichenes) dilakukan selama tiga kali dengan waktu pelaksanan Pagi hingga selesai.

3. Analisis ciri makroskopik talus Lichenes dapat di identifikasi berdasarkan struktur morfologi yang terlihat yaitu bentuk dan warna.

4. Pendekatan penelitian yaitu kuantitatif menggunakan metode plot. 5. Teknik sampling yang digunakan yaitu Rondom Sampling.

(7)

1.6 Batasan Istilah

Adapun batasan istilah dari penelitian ini adalah:

1. Analisis adalah aktivitas untuk meneliti suatu unsur pokok proses atau gejala sehingga dapat mengetahui kondisi mana yang menciptakan masalah dan kondisi mana yang meberikan kontribusi pada fungsinya (Eko, 2017).

2. Keanekaragaman adalah beragamnya makhluk hidup yang hidup dan berada dipermukaan bumi (Andrea, 2018).

3. Lumut kerak (Lichens) adalah tumbuhan indikator yang peka terhadap pencemaran udara, lumut kerak merupakan hasil simbiosis antara fungi dan alga (Rasyidah, 2018).

4. Sumber belajar adalah semua bahan yang memfasilitasi proses seseorang mendapatkan pengalaman (Satrianawati, 2018).

Referensi

Dokumen terkait

Modul Penerapan Mengidentifikasi struktur dan bagian-bagian kapal ini Modul Penerapan Mengidentifikasi struktur dan bagian-bagian kapal ini sebagai bagian dari

diterapi den.an insulin dosis tin..i$ Kedua komplikasi ini diturunkan secara drastis den.an di.unakann(a terapi insulin dosis rendah$  #amun hipo.likemia tetap merupakan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian adalah: Bagaimana hubungan jarak dan kondisi fisik sumber pencemar terhadap

Berlebihan 1 15 14 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 X=3,19 Y=4,07 2 Berdasarkan Gambar 2 memperlihatkan bahwa secara umum indikator-indikator kualitas pelayanan dalam penelitian ini

Sebagai objek penelitian maka sangat perlu untuk dilakukan pengamatan terhadap aspek – aspek yang berhubungan dengan metode penelitian dalam hal kegiatan belajar mengajar

tidak melakukan sesuatu). Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dijelaskan kebijakan publik yang berkaitan dengan pemerintahan, apapun yang dilakukan atau tidak

Koefisien dummy3 yang menunjukkan parameter negatif menunjukkan bahwa perusahaan tidak bertumbuh pada kondisi krisis memiliki nilai IOS lebih tinggi dari pada kondisi pasca

Berdasarkan hasil dari penelitian tentang Identifikasi Jenis Buah Apel Menggunakan Algoritma K – Nearest Neighbor (KNN) dengan Ekstraksi Fitur Histogram, dapat